Claim Missing Document
Check
Articles

PERMAINAN TRADISONAL “KAULINAN BARUDAK” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSIKAP EMPATI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Fajar Nugraha; Riza Fatimah Zahrah
Jurnal Visipena Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.042 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v9i2.468

Abstract

Resolving disputes skills primary school students with their peers in Interaction implanted in school early. Also related with the skill of students for influence it give a positive response to their peers. Today, traditional games “kaulinan barudak” have been left by primary school-aged children .This study aims to to know about an increase in solving disputes skills and is able to provide a positive influence students of fifth grade between students who had conventional learning activities and students who had traditional games in learning activities. Method of research used quasi eksperimen Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design type. Population in this research was all student of fifth grsde at Elementary School 3 Panawangan and 2 Panawangan. An instrument used in this research was structured observation , field notes , and documentation. Based on the findings in the class, the results of the study stated that solving disputes skills and is able to provide a positive influence students the average score class experiment superior to on the value student average class control and expressed there are significant differences. The outcome of this research giving the meaning of that solving disputes skills and is able to provide a positive influence students student of fifth grade in Elementary School 3 panawangan has been an increase in higher 16,25%. Abstrak Keterampilan menyelesaikan perselisihan siswa sekolah dasar dengan teman sebaya dalam interaksi di sekolah dapat ditanamkan sejak dini. Berkaitan juga dengan keterampilan siswa untuk memberikan pengaruh hal positif terhadap teman sebayanya. Dewasa ini seiring kemajuan teknologi permainan tradisional kaulinan barudak sudah banyak ditinggalkan oleh anak usia SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan keterampilam menyelesaikan perselisihan dan mampu memberikan pengaruh positif siswa kelas V antara siswa yang kegiatan pembelajarannya konvensional dengan siswa yang kegiatan pembelajarannya menggunakan permainan tradisional. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan bentuk Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Panawangan dan SDN 2 Panawangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur, catatan lapangan, dan dokumentasi. Berdasarkan temuan di lapangan, hasil penelitian menyatakan bahwa keterampilan menyelesaikan perselisihan dan keterampilan untuk memberikan pengaruh positif kelas eksperimen lebih unggul dari pada kelas kontrol dan dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian tersebut memberikan arti bahwa keterampilan menyelesaikan perselisihan dan keterampilan untuk memberikan pengaruh positif siswa kelas V di SDN 3 Panawangan terjadi peningkatan lebih tinggi dengan peningkatan sebesar 16,25%. Kata Kunci: Permainan Tradisonal “Kaulinan Barudak”, Keterampilan Sosial
Learning Using Animated Video Media to Improve Student Learning Outcomes Pio Purwanti; Yus Darusman; Riza Fatimah Zahrah
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 4, No 1 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.228 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i1.48565

Abstract

This research is based on the problems that occurred at SDN Margaluyu. Through observations that have been made at SDN Margaluyu that the learning process is less attractive without the use of media. The scores of students in social studies subjects are still much below the KKM with KKM IPS scores of 75. In connection with these problems, the researchers conducted research with the aim of improving learning outcomes in social studies using animated video media. The population of this study was grade IV students, amounting to 26 students. The sampling technique used was random sampling of 10 students. The method used is classroom action research. The data collection technique used multiple choice test sheets. Obtained from the results of the analysis in cycle I, the number of students who met the KKM was 6 students or 60%, while the results of the analysis in cycle II had an increase in all students completing the KKM or 100%. So it can be concluded that learning using animated video media can improve student learning outcomes in social studies subjects on economic activity material in class IV SDN Margaluyu.
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pratidina Salma Insiyah; Ade Maftuh; Riza Fatimah Zahrah
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 2, No 2 (2019): 4th National Seminar on Guidance and Counseling (SNBK 2019) and Workshop on Peda
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.528 KB) | DOI: 10.20961/shes.v2i2.38554

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaraan kooperatif tipe Make-A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibuktikan dengan presentasi dari prantindakan ke siklus I dan siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 37,5% atau sebanyak 9 siswa yang tuntas dan 62,5% atau 15 siswa yang belum tuntas dengan rata-rata nilai 66,67. Siklus II yaitu 100% atau 24 siswa dengan rata-rata nilai 93,13. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS sehingga dapat diaplikasikan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
Improving Student Asking Activity by Using Learning Start with a Question (LSQ) Learning Method Patimah Delasari; Fajar Nugraha; Riza Fatimah Zahrah
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 4, No 1 (2021): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.927 KB) | DOI: 10.20961/shes.v4i1.48564

Abstract

This study aims to meet whether the Learning Start With A Question (LSQ) learning method can be used to improve the results of questioning activeness in grade IV SD Negeri Pereng. This research method is Classroom Action Research (PTK), using the model of Kesmis and Mc. Taggart. The subjects in this study were the fourth grade students of SD Negeri Pereng, Tasikmalaya Regency, totaling 17 students. Data collection techniques in the form of student observation sheets, tests to determine the ability to ask questions and administrative learning documents. The results showed that the use of the Learning Start With A Question (LSQ) learning method in social studies learning could increase the activeness of the fourth grade students of SD Negeri Pereng, Tasikmalaya Regency. Based on the test results obtained by students at the end of each cycle, it showed an increase in student questioning activity. The average completeness in the first cycle was 47.35, and the average completeness in the second cycle was 67.64, while the average of the third cycle was 78.82. The results show that the quality of the learning process, especially in questioning activeness, has increased.
Kepercayaan Diri Siswa Berpengaruh terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Siswa Sekolah Dasar Riza Fatimah Zahrah; Winarti Dwi Febriani
Jurnal Basicedu Vol 5, No 5 (2021): : October Pages 3001-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1219

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan pertama siswa memahami konten dari soal cerita yang disajikan dalam menyelesaikan soal cerita. Sehingga akan melahirkan kesulitan yang selanjutnya yaitu, siswa kesulitan untuk mengubah kalimat cerita menjadi kalimat matematika. Pada tahap melakukan operasi hitung juga siswa masih mengalami kesulitan, siswa tidak percaya akan jawaban atau cara yang ia kuasai. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang hubungan kepercayaan diri siswa dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita Matematika berbasis kearifan local. Soal cerita disajikan menggunakan bahasa sunda dan dalam pembelajaran menggunakan permainan berbudaya sunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pendekatan korelasi dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa berpengaruh positif secara signifikan terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa sekolah dasar dengan koefisien korelasi sebesar 0,436
Analisis Penggunaan Metode Hand Sign dalam Pembelajaran Angklung pada Siswa Sekolah Dasar Neng Nadiana; Riza Fatimah Zahrah; Agus Ahmad Wakih
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 12, No 1 (2023): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v12i1.45162

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi dengan observasi awal pada saat melaksanakan PLP II di SDN 2 Tuguraja Tasikmalaya, terlihat fenomena bahwa peserta didik tidak tertarik terhadap pembelajaran angklung karena dianggap membosankan terhadap pembelajaran angklung. Maka tujuan penelitian mendeskripsikan penggunaan metode hand sign, mendeskripsikan hambatan penggunaan metode hand sign, mendeskripsikan solusi untuk mengatasi hambatan penggunaan metode hand sign dalam pembelajaran angklung. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi secara langsung ke SDN 2 Tuguraja untuk mengetahui penggunaan metode hand sign dalam pembelajaran angklung, wawancara kepada wali kelas, pelatih, serta peserta didik dan dokumentasi sebagai bukti telah melakukan penelitian serta populasi sampel atau responden kepada 6 peserta didik kelas V yang selalu mengikuti latihan pembelajaran angklung di SDN 2 Tuguraja. Hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa dengan menggunakan metode hand sign dalam proses latihan rutin pembelajaran angklung yaitu dapat memudahkan peserta didik dalam proses latihan pembelajaran angklung, menarik perhatian para peserta didik untuk mengikuti pembelajaran alat musik angklung karena metode hand sign dianggap unik, hal positif yang didapatkan peserta didik dalam mengikuti setiap proses latihan rutin pembelajaran angklung yaitu menanamkan perilaku disiplin, tanggung jawab, kreativitas serta kerjasama. Kesimpulan dari penggunaan metode hand sign dalam pembelajaran angklung dapat memudahkan serta dapat menarik perhatian para peserta didik dalam pembelajaran angklung, hambatan dalam penerapan metode hand sign yaitu peserta didik selalu bercanda, sehingga suasana menjadi ricuh dan tidak efektif, solusi hambatan penerapan metode hand sign pelatih harus senantiasa mengawasi proses latihan pembelajaran angklung, memberi motivasi dan memberi apresiasi.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MISTAR BILANGAN PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT Denisa Nurul Syamsa; Riza Fatimah Zahrah; Winarti Dwi Febriani
SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 13, No 1 (2023): SHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sejpgsd.v13i1.46157

Abstract

During elementary school age children who are experiencing developments in the level of thinking definitely need a stimulus to better understand a material, one of which is in learning mathematics. Understanding of mathematical concepts is one of the most important things in the learning process, especially in the matter of addition and subtraction of integers. The purpose of this study was to improve students' learning outcomes in mathematics by using number rule media in grade 4 elementary schools in Tasikmalaya. The research method used is Classroom Action Research, data collection is done through tests, observation, documentation, interviews. The subjects in this study were 12 male students and 11 female students. The results of this study stated that learning mathematics by using a number ruler media can improve student learning outcomes. Based on the results of the pre-cycle research, cycle I and cycle II, student learning completeness in the pre-cycle reached 17.39% and experienced an increase in cycle I by 26.31% to 65.21% then in cycle II it increased again by 30.44%. to 95.65%.
Penerapan Model Pembelajaran Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Kelas I Sekolah Dasar Novi Sutia; Riza Fatimah Zahrah; Winarti Dwi Febriani
Jurnal Pacu Pendidikan Dasar Vol 3 No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : PGSD UNU NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22021/pacu.v3i1.338

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep matematis siswa pada mata pelajaran matematika materi mengurutkan bilangan kelas 1 SDN 2 Setiamulya. Sebagai alternatif penyelesaian masalah dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran open ended pada pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan menerapkan model pembelajaran open ended pada pelajaran matematika materi mengurutkan bilangan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek peneltian siswa kelas 1 SDN 2 Setiamulya. Berdasarkan hasil penerapan model pembelajaran open ended pada proses pembelajaran diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran open ended dapat meningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas I SDN 2 Setiamulya. Hal ini dapat dilihat dari presentase siswa tuntas pemahaman konsep matematis siswa meningkat dari siklus I ke siklus II dengan rata-rata 70,17 mencapai ketuntasan 52,64% dan tergolong kategori rendah. Pada siklus II rata-rata 85,19 dengan kategori tingkat keberhasilan belajar tinggi dengan ketuntasan belajar mencapai 84,22%. Total peningkatan dari prasiklus ke siklus II sebanyak 63,16%. Model pembelajaran open ended direkomendasikan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa pada mata pelajaran matematika materi mengurutkan bilangan kelas I.
Meningkatkan Pemecahan Masalah Matematika Operasi Pembagian Dengan Menggunakan Contextual Teaching and Learning Nurmafitriyani Juita; Riza Fatimah Zahrah; Winarti Dwi Febriani
JLEB: Journal of Law, Education and Business Vol 1, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v1i2.1071

Abstract

Rendahnya hasil pembelajaran siswa kelas III di SD Negeri Ciparay pada materi operasi pembagian melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemecahan masalah siswa materi operasi pembagian dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning di sekolah tersebut. Penelitian ini melibatkan siswa kelas III yang berjumlah 29 orang. Metode penelitian digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui dua siklus. Untuk siklus terdiri dari empat tahap yaitu : 1) perencanaan tindakan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) pengamatan hasil observasi; 4) refleksi tindakan. Hasil penelitian yang didapatkan pada perencanaan pembelajaran siklus I yaitu 75% dan meningkat menjadi 97,91% pada siklus II. Tahap pelaksanaan siklus I mendapatkan hasil persentase sebesar 75% dan meningkat menjadi 96,42% pada siklus II. Persentase hasil peningkatan pemecahan masalah siswa siklus I mencapai 55,17% dengan rata-rata skor 65,86. Persentase hasil peningkatan pemecahan masalah siswa siklus II mencapai 93,10% dengan rata-rata skor 84,48. Peningkatan persentase pemecahan masalah siswa yaitu 37,93% sedangkan peningkatan rata-rata skor pemecahan masalah siswa yaitu 18,62. Berdasarkan data dari setiap siklus menunjukkan bahwa meningkatkan pemecahan masalah menggunakan contextual teaching and learning pada materi operasi pembagian di SD Negeri Ciparay Tahun Ajaran 2022/2023.
Analisis Peran Guru Dalam Memfasilitasi Peserta Didik Pada Keikutsertaan OSN Bidang Matematika Deri Wahyu Iskandar; Riza Fatimah Zahrah; Geri Syahril Sidik
Bersatu: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika Vol 1 No 5 (2023): September : Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika
Publisher : LPPM Politeknik Pratama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/bersatu.v1i5.355

Abstract

When there was an OSN competition in mathematics at SDN Kotabaru several times entered the top 3 at the sub-district level, because of that the role of teachers became very important in guiding students in developing their potential to obtain the achievements made by these students. The purpose of this study is to find out how teachers find potential interests in students' talents and how teachers guide students to OSN in mathematics. The subject used was one student who had attended OSN in mathematics the previous year and his supervisor. The method used in this study is qualitative descriptive. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. Based on the results of research, the role of teachers is very important in developing the potential of students, but before developing it, teachers need to know in advance what potential exists in students. According to Desmita, categorizing potential into two, namely physical potential in the form of physical ability and endurance such as sports, dance, martial arts and so on. The second potential is in the form of psychological potential that can be categorized into multiple intelligences.