Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Keragaman Galur F4 Hasil Persilangan Padi Varietas IPB 4S dengan Situ Patenggang Ratih Irma Khairani Saragih; Desta Wirnas
Buletin Agrohorti Vol. 7 No. 1 (2019): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.452 KB) | DOI: 10.29244/agrob.7.1.38-46

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi keragaman galur-galur F4 hasil persilangan padi IPB 4S dan Situ Patenggang dan membandingkannya dengan varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor. Penanaman dilakukan dengan menanam populasi F4 hasil persilangan IPB 4S dengan Situ Patenggang sebanyak 100 galur terpilih dengan 4 varietas pembanding yaitu IPB 4S, Situ Patenggang, 7R dan 6R. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah bernas, bobot gabah bernas, bobot gabah hampa, dan bobot 100 butir. Hasil perhitungan nilai tengah menunjukkan beberapa karakter populasi F4 memiliki nilai tengah lebih baik dari pembandingnya. Nilai heritabilitas dan koefisien keragaman genetik yang tinggi terdapat hampir pada seluruh karakter. Seleksi dilakukan berdasarkan bobot gabah bernas per tanaman karena memiliki nilai heritabilitas arti luas dan koefisien keragaman genetik yang tinggi.
Teknik Perbanyakan Cepat Sumberdaya Genetik Iles-Iles Untuk Mendukung Percepatan Komersialisasi Secara Berkelanjutan Edi Santosa; Desta Wirnas
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 14 No. 2 (2009): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Increasing demand on glucomannan as healthy diet in develop countries, promotes higher planting area of Amorphophallus. Iles-iles corm (Amorphophallus muellen) contains high percentage of glucomannan. In order to meet with increasing demand, providing mass planting materials is a great concern in Indonesia. Therefore, the study on skin corm and bulbil as propagation materials was conducted. In the first experiment, bulbil with different size and section, i.e., very small, small, medium and large, and half section and 1f4 section were used. In the second experiment, we evaluated the prospect of skin corm as propagul where different size of skin corm was used, i.e., 1 em x 1 em, 2 em x 2 em, and 4 em x 4 em. Results showed that both bulbil and skin corm could be utilized as prospectivepropagules of iles-iles. Propagation using bulbil was more superior as compared to skin corm. Bulbil of both whole and sectioned had high emergence of bud (> 90%), except very small sized ones. Very small bulbil (diameter less than 1 em) resulted in ca 605 of emergence. Skin corm sized 4 em x 4 em produced equal emergence to medium bulbil. In general, increasing size of skin corm increased success of emergent bud. Delaying emergence on small sized skin corm could be assessed by smaller nutrient reserved. Most unseccessemergence of small sized skin and very small bulbil was due to decay of the propagules. These experiments implied that both bulbils and skin corm could be used as mass propagules for iles-iles production.
Gamma Rays Induced Mutation and Selection on Red Okra for Yield Improvements Pipit Werdhiwati; Surjono Hadi Sutjahjo; Desta Wirnas
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.11.1.72-81

Abstract

Okra merupakan tanaman dari suku Malvaceae yang memiliki aktivitas antidiabetik, dapat menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah. Kandungan glibenclamide yang terdapat pada ekstrak etanol buah okra dapat merangsang sekresi insulin dari sel beta. Ketersediaan okra di Indonesia masih terbatas dan perlu ditingkatkan produksinya. Teknik induksi mutasi menjadi alternatif untuk meningkatkan keragaman tanaman okra yang keberadaan materi genetiknya sangat terbatas. Peneltian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi LD50 dan seleksi individu terbaik tanaman okra untuk perbaikan daya hasil. Dosis iradiasi sinar gamma yang diaplikasikan pada benih okra yaitu 0 Gy hingga 900 Gy dan dilakukan analisis LD50, kemudian dilakukan iradiasi kembali pada dosis LD50. Hasil penelitian diperoleh nilai LD50 sebesar 574.08 Gy. Keragaman genetik yang tinggi hanya ditunjukkan pada karakter karakter jumlah buku dan jumlah buah. Karakter jumlah buku berhubungan erat dengan jumlah buah disebabkan oleh pengaruh langsung. Berdasarkan nilai korelasi, koefisien lintas, dan heritabilitas, karakter jumlah buku digunakan sebagai kriteria seleksi untuk mendapatkan galur okra berdaya hasil tinggi. Kata kunci: analisis sidik lintas, heritabilitas, korelasi, LD50
Evaluasi ICT (Information and Communication Technology) Literacy Petani Kedelai Yani Nurhadryani; Halimah Tus Sa'diah; Desta Wirnas; Firman Ardiansyah
Jurnal Ilmu Komputer & Agri-Informatika Vol. 5 No. 2 (2018)
Publisher : Departemen Ilmu Komputer - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.16 KB) | DOI: 10.29244/jika.5.2.128-133

Abstract

Penerapan ICT di bidang pertanian dapat meningkatkan layanan informasi bagi para petani karena dapat menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu. Namun, masih terdapat hambatan dan kegagalan dalam adopsi teknologi dikarenakan adanya perbedaan prefensi antara developer dan user. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi ICT literacy petani agar software yang dikembangkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur ICT literacy petani melalui evaluasi kuesioner berdasarkan framework ETS (Educational Testing Service). Ukuran sampel yang digunakan adalah 30 petani kedelai. Dari 30 responden, 73% petani telah menggunakan HP,13 % komputer dan 7% internet. ICT proficiency petani dalam penggunaan HP, komputer dan internet adalah 59%, 21% dan 18%. Hal ini menunjukkan bahwa HP merupakan tool yang tepat untuk penerapan ICT dibidang pertanian. ICT yang dapat dikembangkan oleh developer untuk diterapkan langsung kepada petani sebagai user utamanya hanya berbasis SMS Gateway. Aplikasi berbasis website dan mobile belum dapat diimplementasikan langsung kepada para petani karena sebagian besar petani belum menggunakan smartphone dan penggunaan komputer serta internet masih cukup rendah. Kata kunci: evaluasi ICT, ICT, ICT literacy, ICT petani, ICT proficiency
Daya Gabung dan Aksi Gen pada Karakter Buah dan Hasil dari Populasi Setengah Dialel Lima Genotipe Pepaya (Carica papaya L.) Tri Budiyanti; Sobir Sobir; Desta Wirnas; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Hortikultura Vol 25, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v25n4.2015.p278-293

Abstract

Salah satu masalah dalam perakitan varietas hibrida, yaitu memilih tetua yang mempunyai daya gabung tinggi. Untuk menghasilkan hibrida F1 pepaya dengan kualitas dan produksi yang tinggi diperlukan informasi daya gabung yang tinggi antartetua.  Penelitian bertujuan mengetahui daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) untuk mendukung program perbaikan genetik varietas pepaya. Pendugaan DGU dan DGK  menggunakan populasi setengah dialel lima genotipe pepaya. Lima tetua pepaya yang dipergunakan, yaitu BT2, Carmina, Dampit, Carmida, and Merah Delima. Penelitian  menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter  bobot buah, panjang buah, dan kekerasan daging dikendalikan oleh aksi gen aditif. Tetua Dampit  dapat dipilih sebagai tetua dengan DGU terbaik untuk karakter tersebut. Karakter tebal daging, PTT, jumlah buah, produksi per pohon, dan persentase buah cacat dikendalikan oleh aksi gen nonaditif karena efek DGK dan ragam nonaditif lebih besar daripada efek DGU dan ragam aditif. Hibrida Carmina x Carmida  mempunyai  nilai DGK dan rata-rata yang tinggi untuk karakter tebal daging dan PTT. Hibrida BT2 x Dampit, Carmina x Dampit, Dampit x Merah Delima, dan Dampit x Merah Delima  mempunyai DGK dan rerata yang tinggi untuk karakter produksi per pohon. Pasangan kombinasi hibrid F1 tersebut dapat berpotensi untuk  dipilih sebagai varietas unggul  hibrida pepaya dengan keunggulan produksi buah yang tinggi. Calon varietas unggul baru pepaya tersebut   dapat dikembangkan di masyarakat sehingga akan meningkatkan produksi pepaya di Indonesia.
STUDI RADIOSENSITIVITAS KEDELAI [Glycine max (L) Merr] VARIETAS ARGOMULYO MELALUI IRRADIASI SINAR GAMMA Diana Sofia Hanafiah -; Trikoesoemaningtyas -; Sudirman Yahya -; Desta Wirnas -
Bionatura Vol 12, No 2 (2010): Bionatura Juli 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.707 KB)

Abstract

Benih-benih kedelai dari varietas Argomulyo diiradiasi sinar gamma untuk meningkatkan keragaman genetik, memperbaiki morfologi tanaman dan nantinya untuk mendapatkan produksi hasil yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui radiosensitivitas tanaman kedelai [Glycine max (L) Merr ] varietas Argomulyo melalui irradiasi sinar gamma dan mengetahui respon pemberian tingkat irradiasi mikro sinar gamma terhadap pertumbuhan dan perkembangan dari benih kedelai turunan pertama (M ). Penelitian ini 1merupakan percobaan faktor tunggal dosis irradiasi yang terdiri dari delapan taraf, yaitu 0 Gy, 200 Gy, 400 Gy, 600 Gy, 800 Gy, dan 1000 Gy. Untuk mendapatkan nilai Lethal Dosis 50 (LD ), digunakan program Curve-fit 50Analysis. Untuk mengetahui respon pemberian tingkat irradiasi mikro sinar gamma, benih kedelai yang diuji adalah benih kedelai varietas Argomulyo yang diirradiasi dengan dosis rendah sinar gamma (micro mutation) dengan dosis sedikit dibawah LD yaitu 0 Gy, 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy dan 200 Gy. Hasil penelitian menunjukkan 50 bahwa nilai Lethal Dosis 50 (LD ) terdapat pada dosis 457,178 Gy. Keragaman yang diperoleh dari tinggi 50 tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, jumlah polong hampa dan jumlah biji pada generasi M mempengaruhi 1 pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik secara kualitatif dan kuantitatif yang akhirnya akan mempengaruhi produksi tanaman.Kata kunci: irradiasi sinar gamma, radiosensitivitas, kedelai varietas Argomulyo
ISOLASI FRAGMEN GEN PENYANDI PUTRESIN N-METILTRANSFERASE DAN QUINOLINAT FOSFORIBOSILTRANSFERASE ASAL TEMBAKAU LOKAL TEMANGGUNG (Nicotiana tabacum) SESANTI BASUKI; NURHAJATI AA MATTJIK; SUWARSO SUWARSO; DESTA WIRNAS; SUDARSONO SUDARSONO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 17, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v17n3.2011.109-117

Abstract

ABSTRAKUpaya untuk menurunkan kandungan nikotin merupakan salah satuprioritas utama penelitian tembakau. Nikotin adalah senyawa alkaloidutama berpotensi dikonversi menjadi senyawa nor-nikotin yang bersifatkarsinogen. Gen PMT sebagai penyandi enzim putresin n-metiltransferase(PMT) dan gen QPT - penyandi enzim quinolinat fosforibosiltransferase(QPT) merupakan dua gen kunci yang berperan penting pada proses bio-sintesis nikotin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi potongan genPMT dan QPT asal tembakau lokal Indonesia, mengkarakterisasi danmenganalisis runutan DNA-nya. Tahapan penelitian dimulai dengan me-rancang primer degenerate berdasarkan informasi yang ada di pangkalandata Bank Gen NCBI (National Centre for Biotechnology Information),mengamplifikasi PCR menggunakan templat DNA genomik tembakaulokal cv. Sindoro1, mengklon potongan DNA hasil PCR dan menentukanrunutan DNA-nya. Hasil penelitian menunjukkan dari dua belas pasangprimer degenerate yang dirancang, hanya dua pasang primer yang meng-hasilkan potongan DNA hasil amplifikasi PCR, yaitu pasangan primerPMt-7 (F & R) untuk gen PMT dan primer QPt-3 (F & R) untuk gen QPT.Setelah dilakukan penentuan runutan DNA-nya, amplikon yang didapatdari hasil PCR dengan pasangan primer PMt-7 sebesar 1418 bp, sedangkanuntuk primer QPt-3 sebesar 205 bp. Runutan DNA gen PMT dan gen QPTasal tembakau lokal cv. Sindoro1 mempunyai tingkat kesamaan yang ting-gi dengan gen PMT dan gen QPT asal tembakau lainnya yang ada dipangkalan data Bank Gen NCBI.Kata kunci : Gen PMT, gen QPT, lintasan biosintesis nikotin, perunutanDNA, amplifikasi PCR, primer degenerateABSTRACTIsolation of Genes encoding Putrescine N-Methyl-transferase and Quinolinat Phosphoribosyl transferasederived from Temanggung Tobacco Cultivar (Nicotianatabacum)Reduction of nicotine content is one of the major objective intobacco research. Nicotine is the main alcaloid compound that potentiallycould be converted into a carcinogenic compound (nor-nicotine). The PMTgene encoding putrescine N-methyl transferase (PMT) and the QPT gene -encoding quinolinate phosphoribosyl transferase (QPT) are the two keyenzymes involved in nicotine biosynthesis. The objectives of this researchwere to isolate PMT and QPT gene fragments originated from Indonesianlocal tobacco, to characterize, and to analyze their DNA sequences. Theresearch activities included: degenerate primer design based oninformation available in the GenBank DNA Database NCBI (NationalCentre for Biotechnology Information), PCR amplification usingdegenerate primer and genomic DNA template of a local tobacco cv.Sindoro1, clone the PCR amplified products, and determine their DNAnucleotide sequences. Results of the experiment indicated that from 12degenerate primer pairs synthesized, only two were able to yield positivePCR amplified products. These primer pairs were PMt-7 (F & R primers)for PMT and QPt-3 (F & R primers) for QPT. After DNA sequencing, theamplified DNA product amplified using PMt-7 degenerate primer pairswere 1418 bp, while that using QPt-3 primer pairs were only 205 bp.Nucleotide sequences of PMT or QPT gene fragments originated fromlocal tobacco cv. Sindoro1 showed a high nucleotide sequences identity ascompared to that of the respective genes from other tobacco species thatwere available in the GenBank DNA Database NCBI.Key words: PMT gene, QPT gene, nicotine biosynthetic pathways, DNAsequencing, PCR amplification, degenerate primer
Analisis Stabilitas dan Adaptabilitas Beberapa Galur Padi Dataran Tinggi Hasil Mutasi Induksi Sherly Rahayu; Azri Kusuma Dewi; Yulidar Yulidar; Desta Wirnas; Hajrial Aswidinnoor
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2013.9.2.2731

Abstract

Fenotipe tanaman ditentukan oleh faktor genetik, faktor lingkungan dan interaksi genetik x lingkungan. Dalam penelitian ini, dilakukan uji daya hasil dua puluh genotipe padi, lima belas diantaranya merupakan galur mutan. Pengujian dilakukan di lima lingkungan dengan tiga ketinggian yang berbeda. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui interaksi genotipe x lingkungan (GxE) genotipe padi yang adaptif terhadap suhu rendah. Tiga metode analisis stabilitas digunakan untuk melihat stabilitas galur harapan padi sawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi G x E yang signifikan untuk semua karakter agronomi yang diamati. Galur mutan OS-30-199 memiliki produksi tertinggi (4,69 ton / ha) berbeda signifikan dengan genotipe lain  yang diuji dan varietas pembanding, Sarinah (3,42 ton / ha). Galur IPB117-F-20, RB-10-95, C3-10-171, OS-30-199, KK-10-249 dan CM-20-251 diklasifikasikan sebagai galur yang stabil dengan metode analisis stabilitas Finlay-Wilkinson, Eberhart - Russel dan Francis - Kannenberg. Genotipe RB-30-82, KN-30-186, Kuning, dan IPB97-F-13 memiliki adaptasi baik pada lingkungan yang optimal. Sedangkan genotipe KN-10-111, PK-30-131, Randah Batu Hampa dan Sarinah dapat beradaptasi pada lingkungan marjinal. Secara keseluruhan galur mutan memiliki produksi yang lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding dan dapat beradaptasi pada lingkungan dengan cekaman suhu rendah. Perbedaan ketinggian tempat telah mempengaruhi hasil pada musim kemarau sementara itu, tidak berpengaruh terhadap produksi pada musim hujan di tiga ketinggian tempat yang diuji. Kata Kunci : padi, stabilitas hasil, dataran tinggi, galur mutan
EVALUASI SISTEM AGROFORESTRI SENGON DENGAN PADI GOGO TERHADAP SERANGAN CENDAWAN Rhizoctonia sp. Evaluation of Agroforestry System between Sengon with Upland Rice to Invection of Rhizoctonia sp. Nofika Senjaya; Nurheni Wijayanto; Desta Wirnas; Achmad .
Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Silvikultur Tropika
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.9.2.120-126

Abstract

Sengon is a fast growing species that popular to be cultivated in Indonesia. It can be planted in agroforestry system with agricultural crop such as upland rice (padi gogo). Agroforestry system between sengon and upland rice is vulnerable to fungi attack. Micro fungi that may attack upland rice and young sengon is Rhizoctonia sp. This research aimed to analyze the interaction of plants in agroforestry between sengon and upland rice as well as Rhizoctonia sp. attack. The experiment was performed in community forest in Cikarawang village which dominated by 2 years old sengon. Agroforestry system in cikarawang village affected significantly to harvest productivity of upland rice but not affected to growth of sengon. Statistical test performed also showed that Rhizoctonia sp. attack to upland rice did not affect the harvesting result, but only affected to plant morphology.Keywords: dimension, fungi, rice, productivity
Evaluating Genetic Variability of Sorghum Mutant Lines Tolerant to Acid Soil W. Puspitasari; S. Human; D. Wirnas; Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas
Atom Indonesia Vol 38, No 2 (2012): August 2012
Publisher : PPIKSN-BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/aij.2012.165

Abstract

High rainfall in some parts in Indonesia causes soil become acidic. The main constraint of acid soil is phosphor (P) deficiency and aluminum (Al) toxicity which decrease plant productivity. To overcome this problem, it is important to develop a crop variety tolerant to such conditions. Sorghum is probably one of the potential crops to meet that objective. Sorghum has been reported to have wide adaptability to various agro-ecology and can be used as food and animal feed. Unfortunately, sorghum is not Indonesian origin so its genetic variability is still low. From previous breeding works with induced mutation, some promising mutant lines have been developed. These mutant lines were included in the experiment carried out in Tenjo with soil condition was classified as acid soil with pH 4.8 and exchangeable-Al content 2.43 me/100 g. The objectives of this experiment were to study the magnitude of genetic variability of agronomy and grain quality characters in sorghum in order to facilitate the breeding improvement of the species. Plant materials used in this study were ten genotypes, including 6 mutant lines and 4 control varieties. The randomized block design with three replications was used in the experiment. The genetic variabilities of agronomic and grain quality characters existed among genotypes, such as plant height, number of leaves, stalk diameter, biomass weight, panicle length, grain yield per plant, 100 seed weight and tannin content in the grain. The broad sense heritabilities of agronomic characters were estimated ranging from medium to high. Grain yield showed significantly positive correlation with agronomic characters observed, but it was negatively correlated with protein content. Received: 05 December 2011; Revised: 21 June 2012; Accepted: 02 July 2012
Co-Authors . SUDARSONO . SUWARSO Achmad . Adinda Wuriandani Adinda Wuriandani Agung Wahyu Susilo Agung Wahyu Susilo Agung Wahyu Susilo Ahmad Ansori Mattjik Ahmad Ansori Mattjik Ahmad Ansori Mattjik AHMAD JUNAEDI Aidi Noor Alaydi, Nafian Amris Makmur Arina Saniaty Arvita Netti Sihaloho, Arvita Netti Atika Bakti Sari Azhahara Putri Kusuma Wardhani Azri Kusuma Dewi Bambang Sapta Purwoko Buang Abdullah dan Joko Prasetiyono dan Soeranto Human dan Sumiati Dedek hanafiah Dewi Andriani Diana Sofia Hanafiah Didy Sopandie Edi Santosa Edison Jambormias EDIZON JAMBORMIAS Eka Bobby Febrianto, Eka Bobby Eni Widajati Erin Puspita Rini Erin Puspita Rini Ery Leonardo Saragih Faqih Udin Faradila Median Rini Firman Ardiansyah Gerland Akhmadi HAJRIAL ASWIDINNOOR Halimah Tus Sa'diah Halimatus Syahdia Hasibuan Heni Safitri HESTI MAULIDA Hesti Maulida Hidayatun, Nurul Imam Widodo Iskandar Lubis Isnaini Isnaini Iswari S. Dewi Iswari Saraswati Dewi Iswari Saraswati Dewi Iswari Saraswati Dewi Jasmi Jekki Irawan Jorex Daniel Momongan Karlin Agustina Khairil Anwar Laksono Trisnantoro Lela Marlenasari M A Chozin Mahpuzah, Marfiatun Manalu, Victor Manotar Pademan Marina Yuniawati Maryono Marlenasari, Lela Mattjik, Ahmad A Mawaddah , MAYANG SARI Memen Surahman Mizan, Muhammad Rauful Muhamad Syukur Muhammad Arif Yudiarto Muhammad Rauful Mizan Munarti Munif Ghulamahdi Nindita, Anggi Nita Kartina Nofika Senjaya NUR KHOLISOH NURHAJATI AA MATTJIK NURHAJATI MATTJIK Nurheni Wijayanto OTIH ROSTIANA Patty, Jacob R Pipit Werdhiwati Prasetiyono, Joko Pratama, Muhammad Antony Jefri Purbokurniawan . Putri Andini Mandasari Ratih Irma Khairani Saragih Rentang Fajar Cakra Wibawa Rini, Faradila Median Rodhiyatan Mardhiyyah S. Human Saragih, Ratih Irma Khairani Sayurandi Sayurandi Sayurandi Sayurandi Sayurandi Sayurandi Sayurandi Sayurandi, Sayurandi Sekar Woelan Sekar Woelan Sekar Woelan Sekar Woelan SESANTI BASUKI SESANTI BASUKI Sherly Rahayu Siti Marwiyah Siti Marwiyah Siti Marwiyah Sobir Sobir Sobir Sobir Sobir Sobir Soeranto Human Sri Wardani Sudarsono Sudarsono SUDARSONO SUDARSONO Sudirman Yahya Sudirman Yahya Sudirman Yahya Sudirman Yahya - Sungkono Sungkono Sunyoto Sunyoto Surjono H Sutjahjo, Surjono H Surjono Hadi Sutjahjo Suwarno, Punjung Medaraji SUWARSO SUWARSO Tasliah, nFN Tias Arlianti Tri Budiyanti Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas Trikosoemaningtyas Trikosoemaningtyas Trikosoemaningtyas Usamah Jaisyurahman Victor Manotar Pademan Manalu W. Puspitasari WAGE RATNA ROHAENI Wage Ratna Rohaeni Yani Nurhadryani Yudiwanti Wahyu E. Kusumo Yulidar Yulidar Zannuba Ishmatalhaq