Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Comparison of Effectiveness of Milling Time of Avocado Seed Extract for Lowering Blood Glucose Level in Alloxan-induced Diabetic Rat Manalu, Jojor Lamsihar; Caesarlia, Josephine; Dewi, Rita
Journal of Urban Health Research Vol. 3 No. 3 (2025): Journal of Urban Health Research
Publisher : School of Medicine and Health Sciences, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/juhr.v3i3.7028

Abstract

Introduction:Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder with increasing global prevalence. Effective management is crucial to prevent acute and long-term complications. Natural products, including avocado (Persea americana Mill.) seeds, have gained attention for their potential antidiabetic properties due to their rich phytochemical content. Methods: This experimental study used male Sprague Dawley rats, divided into two main groups based on blood glucose status (normal and diabetic), with each group further subdivided based on the milling duration of avocado seed extract (5 and 10 minutes). The extract was administered orally at a dose of 250 mg/kg body weight for seven consecutive days. Blood glucose levels were measured using a glucometer before and after the treatment period. Results: Avocado seed extract demonstrated a glucose-lowering effect in both treatment groups. Rats treated with extract milled for 5 minutes showed a mean reduction in blood glucose of 25.13 mg/dL, while those receiving extract milled for 10 minutes exhibited a greater reduction of 45.88 mg/dL. Although the group treated with the 10-minute extract showed a higher decrease, statistical analysis using the Mann–Whitney U test revealed no significant difference in glucose-lowering efficacy between the two milling durations (P > 0.05). Conclusions:Avocado seed extract, regardless of milling duration, has potential antihyperglycemic effects in alloxan-induced diabetic rats. However, the variation in milling time between 5 and 10 minutes did not significantly influence the extract’s effectiveness. Further research with longer intervention periods, standardized phytochemical content, and inclusion of a positive control is recommended to validate its therapeutic potential. Keywords: Avocado Seed Extract; Blood Glucose; Diabetes Mellitus; Sprague Dawley Rats; Milling Duration
Tummy Time and Development of 6- to 12-Month-Old Infants Titah, Marvella Graceria; Surjono, Edward; Prabowo, Johanes A. C.; Setiawan, Andy; Dewi, Rita
Majalah Kedokteran Bandung Vol 57, No 3 (2025)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v57.3928

Abstract

Early childhood development, particularly within the first 1,000 days of life, is a critical period. Globally, 5–16% of children experience developmental delays. This figure is higher in Indonesia with approximately 13–18% of children under five are facing growth and developmental issues. Adequate stimulation, including activities like tummy time, plays a vital role in a child's growth and development. This study aimed to investigate the correlation between tummy time and the developmental outcomes of infants aged 6–12 months. An analytical descriptive design with a cross-sectional approach was employed in this study that was conducted at Public Health Centers in North Sulawesi Province, Indonesia. Data collection involved questionnaires assessing the onset, frequency, and duration of tummy time, alongside the use of the Child Development Pre-Screening Questionnaire. With a minimum sample size of 96 respondents, data were analyzed using Spearman’s correlation. Findings indicated that performing tummy time more than 1–2 times per week, with each session lasting 6–20 minutes, was significantly associated with better developmental outcomes. However, no significant relationship was observed between early initiation of tummy time or the number of daily sessions with infant development. The study concluded that engaging in tummy time more than 1-2 times per week for 6-20 minutes per session can promote optimal infant development.
PEMBELAJARAN ANATOMI SISTEM SARAF MANUSIA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 3 DI MUSEUM ANATOMI Sasmita, Poppy Kristina; Dewi, Rita; Irawan, Robi; Djuartina, Tena
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v1i2.4229

Abstract

Materi mengenai tubuh manusia terdapat dalam pelajaran biologi untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Dalam proses belajar, pemilihan metode yang tepat dalam menyajikan suatu materi dapat membantu siswa untuk mengetahui dan memahami tentang suatu hal. Metode pembelajaran mengenai tubuh manusia selain diberikan oleh guru di sekolah juga didapat dengan cara yang berbeda untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa. Satu metode yang efektif dalam upaya peningkatan pengetahuan dan pengalaman siswa adalah dengan berkunjung ke Museum Anatomi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya (FKIK UAJ), Jakarta.  Dalam program pengabdian masyarakat ini dilakukan kegiatan pengenalan sistem tubuh manusia dengan topik sistem saraf manusia dengan metode mendengar penjelasan disertai diskusi interaktif, aktivitas menggambar otak manusia dan melihat langsung preparat anatomi. Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 siswa dan siswi kelas 3 Sekolah Dasar Islam (SDI) Al-Jabr Pondok Labu, Jakarta Selatan. Hasil rerata nilai pre-test untuk kelas A adalah 5,69 dan kelas B adalah 5,72. Hasil rerata nilai post-test yang didapat untuk kelas A 7,65 dan kelas B 6,72. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat peningkatan pengetahuan setelah beraktivitas  di Museum Anatomi. Kegiatan kunjungan ke Museum Anatomi merupakan salah satu metode pembelajaran alternatif yang berguna bagi siswa SD kelas 3 untuk mengetahui dan memahami sistem saraf manusia.
PENGARUH PEMAPARAN MATERI DAN TUR KOLEKSI MUSEUM ANATOMI FKIK UNIKA ATMA JAYA TERHADAP PENGETAHUAN SISTEM TUBUH PADA MURID SEKOLAH DASAR (SD) Panggabean, Nadine Lefina; Djuartina, Tena; Dewi, Rita; Suwangto, Erfen Gustiawan; Narwati, Yulia Tanti; Irawan, Robi
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6311

Abstract

Museum merupakan institusi nirlaba yang tidak hanya berperan dalam edukasi dan penelitian, tetapi juga sebagai sarana penyebaran informasi. Museum Anatomi FKIK Unika Atma Jaya memfasilitasi pembelajaran sains, khususnya biologi dan anatomi. Penelitian ini merupakan studi eksperimental yang melibatkan siswa SD yang mengunjungi museum. Kuesioner diberikan sebelum dan sesudah pemaparan materi audiovisual serta tur koleksi sistem organ tubuh oleh staf Departemen Anatomi. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengevaluasi efektivitas museum sebagai media pembelajaran dan dampaknya terhadap peningkatan pengetahuan siswa. Hasilnya, 121 siswa menunjukkan peningkatan skor post-test dengan distribusi jawaban benar yang lebih bervariasi. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) pada beberapa topik, seperti embriologi, perbedaan jenis kelamin, dan fungsi ginjal dalam sistem urin. Namun, peningkatan pada topik lain seperti sistem tubuh dan fungsi jantung tidak signifikan secara statistik. Temuan ini menunjukkan bahwa pemaparan museum secara interaktif efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa pada topik-topik tertentu, meskipun tidak berlaku untuk seluruh materi
PEMBELAJARAN ANATOMI SISTEM SARAF MANUSIA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 3 DI MUSEUM ANATOMI Sasmita, Poppy Kristina; Dewi, Rita; Irawan, Robi; Djuartina, Tena
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v1i2.4229

Abstract

Materi mengenai tubuh manusia terdapat dalam pelajaran biologi untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Dalam proses belajar, pemilihan metode yang tepat dalam menyajikan suatu materi dapat membantu siswa untuk mengetahui dan memahami tentang suatu hal. Metode pembelajaran mengenai tubuh manusia selain diberikan oleh guru di sekolah juga didapat dengan cara yang berbeda untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa. Satu metode yang efektif dalam upaya peningkatan pengetahuan dan pengalaman siswa adalah dengan berkunjung ke Museum Anatomi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya (FKIK UAJ), Jakarta.  Dalam program pengabdian masyarakat ini dilakukan kegiatan pengenalan sistem tubuh manusia dengan topik sistem saraf manusia dengan metode mendengar penjelasan disertai diskusi interaktif, aktivitas menggambar otak manusia dan melihat langsung preparat anatomi. Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 siswa dan siswi kelas 3 Sekolah Dasar Islam (SDI) Al-Jabr Pondok Labu, Jakarta Selatan. Hasil rerata nilai pre-test untuk kelas A adalah 5,69 dan kelas B adalah 5,72. Hasil rerata nilai post-test yang didapat untuk kelas A 7,65 dan kelas B 6,72. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat peningkatan pengetahuan setelah beraktivitas  di Museum Anatomi. Kegiatan kunjungan ke Museum Anatomi merupakan salah satu metode pembelajaran alternatif yang berguna bagi siswa SD kelas 3 untuk mengetahui dan memahami sistem saraf manusia.
PENGARUH PEMAPARAN MATERI DAN TUR KOLEKSI MUSEUM ANATOMI FKIK UNIKA ATMA JAYA TERHADAP PENGETAHUAN SISTEM TUBUH PADA MURID SEKOLAH DASAR (SD) Panggabean, Nadine Lefina; Djuartina, Tena; Dewi, Rita; Suwangto, Erfen Gustiawan; Narwati, Yulia Tanti; Irawan, Robi
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6311

Abstract

Museum merupakan institusi nirlaba yang tidak hanya berperan dalam edukasi dan penelitian, tetapi juga sebagai sarana penyebaran informasi. Museum Anatomi FKIK Unika Atma Jaya memfasilitasi pembelajaran sains, khususnya biologi dan anatomi. Penelitian ini merupakan studi eksperimental yang melibatkan siswa SD yang mengunjungi museum. Kuesioner diberikan sebelum dan sesudah pemaparan materi audiovisual serta tur koleksi sistem organ tubuh oleh staf Departemen Anatomi. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengevaluasi efektivitas museum sebagai media pembelajaran dan dampaknya terhadap peningkatan pengetahuan siswa. Hasilnya, 121 siswa menunjukkan peningkatan skor post-test dengan distribusi jawaban benar yang lebih bervariasi. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) pada beberapa topik, seperti embriologi, perbedaan jenis kelamin, dan fungsi ginjal dalam sistem urin. Namun, peningkatan pada topik lain seperti sistem tubuh dan fungsi jantung tidak signifikan secara statistik. Temuan ini menunjukkan bahwa pemaparan museum secara interaktif efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa pada topik-topik tertentu, meskipun tidak berlaku untuk seluruh materi
Transcriptional Regulation of CYP2D6 by Nrf2 and Its Implications in Breast Cancer Therapy: Bioinformatics and Experimental Evidence Siswanto, Ferbian Milas; Handayani, Maria Dara Novi; Lonah, Lonah; Dewi, Rita; Arieselia, Zita; Hananta, Linawati; Andarisuta, Putu Suwarastra
The Indonesian Biomedical Journal Vol 17, No 1 (2025)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v17i1.3194

Abstract

BACKGROUND: Tamoxifen (TAM) resistance in patient with breast cancer is the leading cause of mortality among women globally. Cytochrome P450 2D6 (CYP2D6) is involved in the metabolism of TAM, and recently NF-E2-related factor 2 (Nrf2) has recently been found as its regulator. However, the impact of Nrf2-mediated CYP2D6 regulation in the context of breast cancer and TAM resistance are currently unknown. Therefore, this study was conducted to examine the role of CYP2D6 and Nrf2 in breast cancer prognosis. MEDTHODS: The roles of CYP2D6 and Nrf2 were investigated in the T47D breast cancer cell line and T47D-derived TAM-resistant cells by examining the gene expression, cell viability, and transcriptional regulation by quantitative reverse transcription polymerase chain reaction (qRT-PCR), MTT, and reporter gene assay, respectively. Additionally, comprehensive in silico analysis of the transcriptomic and clinical data from The Cancer Genome Atlas database were performed to uncover the prognostic role of CYP2D6 and its regulator in breast cancer patients. RESULTS: CYP2D6 mRNA was low and Nrf2 protein was high in TAM-resistant T47D cells compared to parental cells. Nrf2 knockdown upregulated CYP2D6 mRNA levels and enhanced the cytotoxicity of TAM. Similarly, in silico analysis revealed that low CYP2D6 mRNA and high Nrf2 protein were related to a lower probability of survival. The rs1238662089 within the identified Nrf2-binding site was found to greatly affect CYP2D6 expression levels, indicating its role as predictor for better prognosis. CONCLUSION: This study revealed for the first time that Nrf2 regulates CYP2D6expression in breast cancer and is involved in TAM sensitivity; thus, plays a role in breast cancer patient prognosis.KEYWORDS: breast cancer, CYP2D6, Nrf2, pharmacoepigenetics, SNPs
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan Penyakit TB Marna, Agustina; Dewi, Rita
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i4.58630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit tuberkulosis (TB) di RT 2 Tutungan Bia' Utara, Kelurahan Tikala, Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2022. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan, 49,2% masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan TB, sedangkan 50,8% memiliki pengetahuan yang kurang. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, pengetahuan masyarakat meningkat signifikan, dengan 91,8% memiliki pengetahuan yang baik. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Test menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,005), yang menandakan adanya pengaruh positif pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan strategi pencegahan TB berbasis pendidikan kesehatan, terutama di daerah dengan prevalensi TB yang tinggi seperti Kabupaten Toraja Utara. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk merancang program pendidikan kesehatan yang lebih efektif guna meningkatkan pengetahuan dan mengurangi penularan TB di masyarakat.
Pengaruh Pemberian Jus Tomat terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Almar, Junelty; Dewi, Rita
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i4.58631

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang memiliki dampak besar terhadap kesehatan global, dengan prevalensi yang meningkat, terutama pada usia dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Lembang Bululangkan, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah randomized pretest-posttest control design dengan sampel sebanyak 20 orang, yang terbagi menjadi dua kelompok: intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan pada tekanan darah pada kelompok intervensi, di mana 80% responden mengalami penurunan menjadi tekanan darah normal setelah pemberian jus tomat selama tujuh hari. Uji statistik Paired Sample Test menunjukkan nilai p = 0,000, yang mengindikasikan adanya pengaruh signifikan jus tomat terhadap penurunan tekanan darah. Uji Man-Whitney antara kelompok intervensi dan kontrol juga menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai p = 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jus tomat dapat digunakan sebagai terapi non-farmakologis yang efektif dalam pengelolaan hipertensi. Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan jangka waktu yang lebih panjang disarankan untuk memperkuat hasil temuan ini dan mengeksplorasi penerapannya dalam praktik klinis.