Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Usaha Pembesaran Itik Peking (Anas platyrhynchos domestica) Petelur Desa Palimbangan Gusti Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara Muhammad Andi Fitri; Nuri Dewi Yanti; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7788

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum dan menganalisi besaran biaya produksi, penerimaan dan keuntungan usaha pembesaran Itik Peking petelur Desa Palimbangan Gusti Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis menggunakan perhitungan. Berdasarkan hasil penelitian usaha pembesaran Itik Peking Desa Palimbangan Gusti memiliki dilakukan dengan sistem pemeliharaan intensif. Itik yang dipelihara dari umur 1 hari dan dibesarkan hingga berumur 6 bulan. Pemeliharaan dilakukan selama 6 bulan, yang meliputi proses pembelian bibit, pemeliharaan (pemberian pakan dan vitamin) pengontrolan itik (pembersihan kandang dan sebagainya) hingga pemasaran. Biaya produksi usaha pembesaran Itik Peking petelur Desa Palimbangan Gusti rata-rata sebesar Rp. 21.162.326. Biaya tersebut terdiri dari biaya tetap sebesar Rp. 1.367.326 dan biaya variabel sebesar Rp. 19.795.000. Penerimaan usaha didapat rata-rata sebesar Rp. 27.500.000 dengan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 6.337.674. Biaya paling besar terdapat pada biaya variabel, yaitu biaya pembelian pakan yang mencapai Rp. 10. 230.000.
TINGKAT DAN PENDUGAAN PENJUALAN KUE BOLU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT) HJ. ENONG BAKERY Muhammad Miftah Faried; Nuri Dewi Yanti; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.700

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keadaan usaha, menganalisis tingkat dan pendugaan penjualan, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pada industri rumah tangga (IRT) Hj. Enong Bakery. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2018 di rumah produksi dan penjualan Hj. Enong Bakery Martapura Kabupaten Banjar. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Alat yang dipakai untuk mengetahui keadaan dan permasalahan usaha adalah dengan menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan untuk menganalisis tingkat dan pendugaan penjualan usaha menggunakan analisis regresi dengan tipe regresi linier sederhana menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan model Log – Lin. Berdasarkan hasil penelitian mengenai keadaan usaha IRT Hj. Enong Bakery, diketahui jika usaha ini mempunyai ketersediaan modal yang lancar dalam mendirikan usaha, lokasi usaha yang strategis, pengadaan bahan yang cukup mendukung, tersedianya sarana dan prasarana kerja selama kegiatan produksi, kegiatan produksi yang berjalan setiap hari dalam memenuhi permintaan, tenaga kerja yang terorganisir, serta pemasaran yang berjalan lancar dalam memasarkan kue. Berdasarkan analisis OLS dengan model Log – Lin, didapatkan hasil jika penambahan satu-satuan waktu (bulan) maka akan terjadi pertumbuhan penjualan sebesar 1,2 %. Berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dihadapi usaha ini adalah keterlambatan pasokan Selai Welco dan kotak kemasan kue bolu.Kata Kunci: tingkat, pendugaan, penjualan kue bolu
Analisis Usaha Pengolahan Gula Aren di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru Hasriati Erawati; Kamiliah Wilda; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7813

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan keuntungan dari usaha pengolahan gula aren, serta mengetahui besar nilai tambah yang dihasilkan dari usaha pengolahan gula aren. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru. Terdapat dua desa yang memproduksi gula aren yaitu Desa Teluk Aru dan Desa Teluk Kemuning. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). yaitu penentuan sampel secara sengaja oleh peneliti berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Pengambilan desa sampel dilakukan dengan pertimbangan yaitu desa yang memiliki unit usaha industri gula aren. Pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus yaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Adapun jumlah populasi pengrajin gula aren di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan berjumlah 27 rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya total rata-rata pada usaha pengolahan gula aren adalah sebesar Rp 2.993.234 per bulan, penerimaan rata- rata sebesar Rp 3.769.630 per bulan. Rata-rata keuntungan sebesar Rp 776.396 per bulan. Rata-rata nilai tambah pada usaha pengolahan gula aren adalah sebesar Rp 10.857,31/kg.
Analisis Usahatani dan Rantai Distribusi Cabai Rawit di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut Nur Annisa Fitri; Nuri Dewi Yanti; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelayakan dan keuntungan usahatani cabai rawit dan mengetahui bagaimana rantai distribusi cabai rawit di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Di Kecamatan Kurau terdapat 11 desa, dipilih 3 desa untuk dijadikan sampel penelitian yaitu Desa Padang Luas, Desa Bawah Layung dan Desa Sungai Bakau. Populasi petani cabai rawit di 3 desa tersebut berjumlah 248 petani cabai rawit. Petani sejumlah 45 orang diambil secara acaki untuk dijadikan responden penelitian dengan metode Simple Random Sampling. Penentuan sampel pedagang responden dilakukan dengan menggunakan metode Snowball Sampling, yaitu teknik pengambilan data dari pihak-pihak yang terlibat dalam mendistribusikan cabai rawit di Kecamatan Kurau. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata biaya total yang dikeluarkan petani sebesar Rp 7.963.522,-/usahatani (Rp 23.149.774,-/ha). Penerimaan yang dihasilkan petani sebesar Rp 20.171.953,-/usahatani (Rp 58.639.398,-/ha). Keuntungan yang diperoleh oleh petani Rp 12.208.430,-/usahatani (Rp 35.489.623,-./ha). Tingkat kelayakan usahatani cabai rawit berdasarkan R/C sebesar 2,53 dan berdasarkan B/C sebesar 1,53 yang berarti usahatani cabai rawit layak diusahakan karena >1. Rantai distribusi yang digunakan oleh para petani responden di Kecamatan Kurau untuk mendistribusikan cabai rawitnya ada 3 rantai yaitu rantai distribusi I ( Petani – Konsumen), rantai distribusi II (Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Pengecer – Konsumen) dan rantai distribusi III ( Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Besar - Pedagang Pengecer – Konsumen).
Analisis Sensitivitas Kelayakan Usahatani Cabai Besar di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin Muhammad Amin; Nuri Dewi Yanti; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9483

Abstract

Tanaman cabai besar banyak diusahakan oleh petani di beberapa wilayah di Indonesia, hal tersebut dikarenakan secara topografi wilayah Indonesia yang cocok untuk budidaya tanaman cabai besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan dan tingkat sensitivitas kelayakan usahatani cabai besar di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2023 hingga Juni 2023. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode sensus yaitu semua petani cabai besar pada tahun 2022 yang berjumlah 30 orang dijadikan sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya total usahatani cabai besar yang dikeluarkan selama satu kali musim tanam sebesar Rp37.777.599/usahatani, dengan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp92.177.100/usahatani, sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp54.399.501. Secara finansial usahatani cabai besar layak untuk diusahakan karena nilai RCR yang diperoleh lebih dari 1 yaitu sebesar 2,44/usahatani/musim tanam. Usahatani cabai besar tidak sensitif terhadap ketiga skenario yang dibuat dalam uji kelayakan, yaitu kenaikan biaya produksi, penurunan hasil produksi dan penurunan harga cabai besar. Hal ini dapat dilihat ketika biaya produksi naik sebesar 7% atau hasil produksi turun sebesar 25% atau harga cabai besar turun 45% diperoleh nilai RCR masih lebih dari 1.
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BOLU GULUNG PRODUKSI HJ. ENONG BAKERY MARTAPURA Ririn Oktavia; Nuri Dewi Yanti; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.636

Abstract

Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik, mengidentifikasi proses keputusan pembelian konsumen, menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap bolu gulung produksi Hj. Enong Bakery di Martapura Kabupaten Banjar. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai Oktober 2017 di outlet resmi Hj. Enong Bakery Martapura Kabupaten Banjar. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Alat yang dipakai adalah analisis deskriptif, Infortance Performance Analysis (IPA) dan Customer satisfaction Index (CSI). Berdasarkan hasil penelitian meyoritas konsumen bolu gulung Hj. Enong Bakery adalah perempuan berusia 36-45 tahun dan berstatus sudah menikah, berpendidikan terakhir SMA/ sederajat, pekerjaan sebagai pegawai swasta dan sebesar 51,7% pendapatan perbulan berkisar >Rp2.000.000 – <Rp4.000.000. Berdasarkan analisi IPA atribut yang harus dipertahan perusahaan prestasinya adalah harga, kehalalan produk, izin DEPKES RI P-IRT, informasi kandungan produk dan tekstur produk, sedangkan berdasarkan analisis CSI , kepuasan konsumen 0,72 yang artinya konsumen sudah merasa puas.Kata Kunci: kepuasan, karakteristik, perilaku konsumen
Kajian Usaha Ternak Ayam Petelur di Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota (Studi Kasus Pada Usaha Agri Mulya Farm) Bagas Pratikta; Nuri Dewi Yanti; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5955

Abstract

Subsektor agribisnis jika dalam pengembangannya dioptimalkan maka subsektor agribisnis industri peternakan memiliki prospek yang baik dan industri peternakan akan membawa dampak positif bagi peternak. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap produk ternak, Salah satunya telur ayam ras. Ada dua  tipe telur diantaranya telur tipe medium biasanya bertelur dengan cangkang coklat, sedangkan tipe light biasanya bertelur dengan cangkang putih. Setiap tahun produksi telur Kabupaten Banjar mengalami peningkatan, meskipun tidak ada peningkatan yang signifikan. Sebagian besar penduduk Kabupaten Banjar adalah petani tanaman pangan dan peternakan. Bapak H. Karnoto memiliki peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Banjar. Peternakan yang berlokasi di Jl. Kebun Raya No. 101, Desa Cindai Alus Kelurahan Martapura Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar  Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya, pendapatan, penerimaan , keuntungan dan kelayakan usaha peternakan ayam agri mulya farm. Penelitian dilakukan mulai Agustus 2019 hingga Agustus 2020. Jenis data yang digunakan adalah data utama dan data pembantu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total biaya agri mulya farm pada tahap awal usaha peternakan meliputi biaya tetap Rp 55.876.495, biaya variabel Rp 1.269.714.680, total biaya Rp 1.325.590.795 dan penerimaan Rp 1.436.145.000, jumlah keuntungan yang diperoleh adalah Rp 110.554.205. Kelayakan komersial dengan nilai RCR 1,08.
Analisis Usahatani Jambu Varietas Kristal di Kelurahan Angsau Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Syam Abdul Majid; Nuri Dewi Yanti; Ana Fauziatun Nisa
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10309

Abstract

Produksi jambu biji di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan yang signifikan produksi di tahun 2020 sebanyak 16.095 kw hingga di tahun 2021 mencapai 48.691 kw. Salah satu jenis jambu biji yang dikembangkan di Kalimantan Selatan ialah jambu biji varietas Kristal, Kelurahan Angsaumerupakan salah satu yang mengembangkan usahatani jambu kristal. Tujuan dari Penelitian ini ialah: (1) Untuk Mendeskripsikan penyelenggaraan usahatani jambu kristal diKelurahan Angsau (2) Menganalisis biaya dan pendapatan usahatani jambu kristal di Kelurahan Angsau, (3) Untuk mengetahui kelayakan usahatani jambu kristal di Kelurahan Angsau. Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan petani menggunakan kuisioner yang telah disediakan dan data sekunder yang didapatkan dari lembaga yang terlibat dalam penelitian ini .Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus berdasarkan informasi penyuluh Kecamatan. Penyelenggaraan usahatani jambu kristal di Kelurahan Angsau meliputi persiapan lahan secara optimal, penggunaan bibit yang baik, penanaman dengan jarak tanam sesuai, pemupukan rutin, penyiraman, penyemprotan menggunakan herbisida dan insektisida serta pemangkasan, pembungkusan buah untuk melindungi hama buah, serta pemanenan. Diperoleh biayatotal sebesar Rp 131.730.275 selanjutnya total penerimaan ditahun ke 6 adalah Rp 316.800.000 lalu didapat keuntungan usahatani jambu kristal sebesar Rp 185.069.725 serta nilai kelayakan menggunakan RCR diperoleh Rp 2,40 yang menunjukkan jika nilai RCR lebih besar dari 1 maka usahatani dapat dikatakan layak untuk dikembangkan.
Analisis Pendapatan Rumah Tangga Petani Karet di Desa Warukin Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong Theresia Sintia Septy; Muhammad Husaini; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8284

Abstract

Sektor pertanian di Indonesia sangat penting dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat petani. Sub-sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor yang berperan penting dan strategis dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negri, bahan baku dalam negri. Desa Warukin merupakan salah satu desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani karet terutama karet lokal. Tanaman perkebunan kret di Desa Warukin merupakan lahan milik sendiri dan tenaga kerja yang digunakan untuk menyadap karet hanya mengandalkan tenaga kerja dalam keluarga sendiri. Tanaman karet di Desa Warukin hampir semua menggunakan bibit liar (lokal). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya, penerimaan, dan pendapatan petani, menganalisis total pendapatan rumah tangga petani dan menganalisis proporsi pendapatan rumah tangga petani karet. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Warukin Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Penelitian ini menggunakan metode survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dan sampelnya sebanyak 30 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple Random Sampling. Hasil penelitian bahwa rata-rata biaya total eksplisit usahatani karet sebesar Rp 1.373.200 dan penerimaan sebesar Rp 32.560.000, sehingga rata-rata pendapatan Rp 31,186,800/usahatani per tahun. Rata- rata total pendapatan rumah tangga petani karet adalah sebesar Rp 36.266.800. Proporsi pendapatan usahatani terhadap pendapatan total rumah tangga rata-rata sebesar 86% dengan artian usahatani karet di Desa Warukin merupakan sumber utama penghasilan utama petani sendiri.
Alokasi dan Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Dalam Usahatani Karet di Desa Wonorejo Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu Muhammad Aji Pangestu; Ahmad Yousuf Kurniawan; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10355

Abstract

Mayoritas masyarakat di Desa Wonorejo memiliki mata pencaharian sebagai petani karet. Hal tersebut berdampak pada keikutsertaan wanita dalam usahatani karet sebagai tenaga kerja wanita. Wanita dihadapkan pada pilihan terhadap waktu yang dimilikinya seperti mengurus rumah tangga, ikut menyadap, dan beristirahat. Setiap pilihan ada konsekuensi ataupun sesuatu yang dikorbankan dan juga memperoleh timbal balik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alokasi penggunaan tenaga kerja wanita pada usahatani karet, untuk menganalisis pendapatan usahatani karet dan menganalisis pendapatan yang diperoleh tenaga kerja wanita dari usahatani karet. Penelitian ini dilaksaakan di Desa Wonorejo Kecamatan Kusan Hulu Kabupatan Tanah Bumbu. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 113 orang petani karet dan sampel yang terpilih sebanyak 50 responden petani karet Dari hasil penelitian ini didapatakan Alokasi tenaga kerja wanita pada usahatani karet sebesar 40,7% dan 59,3% digunakan untuk kegiatan domestik seperti mengurus rumah tangga dan bersantai. Alokasi tenaga kerja wanita yang paling banyak pada jenis kegiatan penyadapan dan yang paling sedikit pada kegiatan pemeliharaan. Penerimaan wanita dalam usahatani karet di Desa Wonorejo sebesar Rp 2.019.640/bulan dengan pendapatan sebesar Rp 1.695.189/bulan dan biaya eksplisit sebesar Rp 324.45/bulan. Penelitian ini hanya menyampaikan beberapa indikasi dan fakta sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menduga hubungan antar indikasi tersebut, misalnya faktor yang mempengaruhi alokasi tenaga kerja wanita.