Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET ALAM KALIMANTAN SELATAN zainuddin zainuddin; Mariani Mariani; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.575

Abstract

Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah penghasil karet alam di Indonesia. Sebagian besar karet alam yang diproduksi diekspor ke luar negeri, salah satunya Tiongkok yang merupakan negara konsumen karet alam terbesar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap ekspor karet alam Kalimantan Selatan ke Tiongkok serta untuk mengetahui proyeksi ekspor karet alam Kalimantan Selatan ke Tiongkok selama tiga setengah tahun ke depan. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama adalah metode regresi berganda log-linear. Untuk menjawab tujuan kedua digunakan teknik proyeksi time series dengan metode simple seasonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel volume produksi, volume penjualan domestik, harga karet alam, harga minyak mentah dunia, dan nilai impor negara tujuan, berpengaruh signifikan tehadap nilai ekspor karet alam Kalimantan Selatan, sedangkan kurs rupiah terhadap dolar AS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai ekspor karet alam Kalimantan Selatan. Adapun hasil proyeksi ekspor karet alam menunjukkan angka yang fluktuatif setiap bulannya dengan kecenderungan meningkat setiap tahun.Kata kunci: ekspor, karet alam, regresi, proyeksi
Analisis Usahatani Melon (Cucumis Melo L.) di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Abdurrahman Abdurrahman; Hamdani Hamdani; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8280

Abstract

Produktivitas tanaman melon Kalimantan Selatan dari tahun ke tahun ada yang mengalami fluktuatif. Hal ini terjadi karena adanya cuaca yang tidak menentu seperti musim kemarau panjang yang membuat kesulitan air untuk penyiraman tanaman sehingga tanaman mengalami pembuahan yang kurang maksimal. Hal tersebut dapat mempengaruhi pada tingkat produksinya dan perkembangan produksi tanaman melon di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan tingkat kelayakan usaha dari usahatani melon (Cucumis melo L.) dan mendeskripsikan permasalahan apa saja yang terdapat dalam usahatani melon (Cucumis melo L.). Penelitian ini dilaksanakan di usahatani melon (Cucumis melo L.) di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata biaya total yang dikeluarkan selama tiga bulan masa tanam sebesar Rp 21.418.333,- dengan jumlah penerimaan rata-rata sebesar Rp 45.500.000,- pendapatan rata-rata sebesar Rp 25.661.667,- dan keuntungan yang diperoleh yaitu rata-rata sebesar Rp 24.081.667,-. Kelayakan usahatani pada tiga bulan masa tanam secara finansial diperoleh nilai RCR > 1 yaitu rata-rata sebesar 2,18. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi usahatani yaitu untuk masalah teknis terkendala dengan iklim mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman melon dan lambatnya datang pasokan obat-obatan karena tidak tersedianya obat-obatan lengkap.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDORONG ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BARAMBAI KABUPATEN BARITO KUALA Supiandi Supiandi; Luthfi Fatah; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.649

Abstract

Alih fungsi lahan di Indonesia masih terjadi dua dekade terakhir,salah satunya alih fungsi lahan pertanian sawah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Kuala,menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Barito Kuala pada tahun 2017 terjadi peningkatan luas tanam (LT) perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Kuala yang terdiri dari 17 Kecamatan pada tahun 2015 seluas 158 hektar dan pada tahun 2016 seluas 2.908 hektar, peningkatan alih fungsi lahan persawahan menjadi lahan perkebunan sawit yang terjadi di Barito Kuala sangatlah besar,hal ini menarik untuk diteliti. Alih fungsi lahan yang pesat memiliki dampak positif dan negatif secara langsung terhadap petani. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mendorong rumah tangga petani untuk mengkonversi lahan pertanian, perubahan struktur pendapatan akibat konversilahan sawah menjadi lahan perkebunan sawit di Kecamatan Barambai. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2018 sampai bulan Agustus 2018. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor–faktor pendorong terdiri atas dua komponen dasar yaitu faktor Faktor utama yang banyak dipilih oleh petani responden (40%) sebagai alasan untuk mendorong melakukan alih fugsi lahan. Sedangkan faktor eksternal faktor utama yang paling memprioritaskan petani pengaruh dari warga lain yang lebih dahulu mengkonversi lahannya sejumlah 19 orang responden (63,4%), sebagai alasan yang mendorong mengkonversikan lahan sawahnya menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di Kecamtan Barambai. Struktu pendapatan rumah tanggah petani pendapatan petani rata-rata Rp 8.280.000,- dalam satu bulan sedangkan sesudah konversi lahan penadapatan rata-rata Rp 7.040.000,- dapat dilihat bahwa pendapatan para petani mengalami penurunan sesudah konversi lahan sebesar Rp 1,240,000,- dari sebelumnya.Kata kunci: alih fungsi lahan, pendapatan.
Analisis Pendapatan Industri Rumah Tangga Pengolahan Daging Buah Kemiri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Khairunnisa Khairunnisa; Nuri Dewi Yanti; Hairin Fajeri
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5902

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, dan keuntungan serta mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh industri rumah tangga pengolahan daging buah kemiri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2020. Data yang dikumpulkan adalah data satu kali proses produksi dalam kisaran waktu satu minggu. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode acak berimbang (proportional random sampling) sebanyak 30 orang pengolah kemiri dijadikan sebagai responden dengan pertimbangan bahwa kondisi populasi mayoritas homogen. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata total biaya yang dikeluarkan oleh industri pengolahan daging buah kemiri sebesar Rp1.225.628 per satu kali proses produksi, rata-rata penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 1.582.578 per satu kali proses produksi dan keuntungan yang didapat rata-rata sebesar Rp356.950 per satu kali proses produksi. Adapun permasalahan yang dihadapi industri rumah tangga pengolahan daging buah kemiri adalah ketersediaan bahan baku dan peralatan yang masih sederhana.
Analisis Usaha Madu Kelulut (Trigona Sp.) (Studi Kasus Pada IRT Zahra di Desa Mangkauk Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar) Khoirul Nur Janah; Nuri Dewi Yanti; Eka Radiah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8276

Abstract

IRT Zahra di Desa Mangkauk merupakan sebuah usaha yang bergerak pada budidaya lebah madu kelulut. Usaha ini terus berkembang, tetapi belum adanya penelitian yang menganalisis berapa biaya, penerimaan dan keuntungan dari usaha madu kelulut IRT Zahra. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis biaya, penerimaan dan keuntungan usaha madu kelulut IRT Zahra di Desa Mangkauk Kecamatan Pengaron. Metode analisis yang digunakan analisis deskriptif dan analisis keuntungan. Berdasarkan hasil penelitian, madu yang terkumpul dalam wadah penampungan madu, selanjutnya dikemas. Produksi madu kelulut ini sebanyak 104 liter/bulan dan dikemas sebanyak 340 produk yang terdiri dari 40 botol kemasan 100 ml, 200 botol kemasan 250 ml dan 100 botol kemasan 100 ml. Biaya total usaha madu kelulut IRT Zahra periode Januari 2022 sebesar Rp 16.968.183/bulan dengan penerimaan total diperoleh sebesar Rp 33.600.000/bulan, sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 16.631.817/bulan.
Analisis Finansial Usaha Pembibitan Karet di Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin Novia Susanty; Umi Salawati; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5929

Abstract

Salam Babaris adalah salah satu Kecamatan penghasil bibit karet yang ada di Kabupaten Tapin dengan luas lahan yang berbeda beda tiap desanya. Luas lahan pembibitan paling luas berada di Desa Suato Baru dan Pantai Cabe dan pembibitan yang dilakukan terdiri dari hasil perbanyakan generatif (benih) maupun vegetatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan menganalisis permasalahan pada usaha pembibitan karet. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2020 sampai Februari 2021 adapun data yang dipakai berupa data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus dengan jumlah 3 responden yang diambil menjadi sumber data peneliti ini. Biaya rata-rata pembibitan karet di Kecamatan Salam Babaris terdiri dari biaya ekplisit yang berjumlah sebesar Rp.79.018.045, biaya implisit berjumlah sebesar Rp.39.059.970 sehingga biaya total yang dikeluarkan petani sebesar Rp.118.075.015 dengan penerimaan sebesar Rp. 195.000.000, biaya total pendapatan yang didapat oleh petani sebesar Rp.115.981.955 dengan keuntungan sebesar Rp.76.924.985. Permasalahan yang dihadapi petani selama proses produksi pembibitan karet yakni karena serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan bibit karet banyak yang layu/tidak tumbuh dan petani pembibitan karet mengalami permasalahan pada harga bibit karet yang turun naik dan tidak stabil.
Analisis Usaha Rumahtangga Pengolahan Kerupuk Amplang di Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan (Studi Kasus Pengolahan Amplang Semut) Errik Setiawan; Nuri Dewi Yanti; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10315

Abstract

Kerupuk Amplang Semut Bakaraut merupakan salah satu usaha pengolahan kerupuk amplang yang cukup lama dan terus berkembang dan berproduksi sampai saat ini. Usaha tersebut terdapat di Desa Manurung. Dalam hal ini, seringkali produsen kerupuk amplang tidak memperhatikan bagaimana manajemen usaha yang baik agar dapat terus berkembang dan memperbanyak keuntungan industri kerupuk amplang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usaha industri rumah tangga amplang serta kelayakan usaha pada industri rumah tangga pengolahan amplang Semut Bakaraut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Industri rumah tangga pengolahan kerupuk amplang semut bakaraut mengeluarkan biaya total sebesar Rp 469.116.465/tahun dan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 548.280.000/tahun sehinggam endapatkan keuntungan sebesar Rp 79.163.535/tahun. Industri rumah tangga pengolahan kerupuk amplang Semut Bakaraut mengalami keuntungan dengan tingkat rasio kelayakan usaha dengan nilai R/C >1 yaitu sebesar 1,17 yang artinya industri rumahtangga tersebut dapat dikatakan layak dan diusahakan.
Analisis Perbandingan Biaya dan Pendapatan Bersih Usahatani Jagung Manis Dengan Jagung Hibrida di Desa Suka Ramah Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut Muhammad Awami Lazuardi; Masyhudah Rosni; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.692

Abstract

Jagung adalah salah satu tanaman palawija yang mudah dalam pengelolaan budidayanya. Awalnya produksi jagung dimanfaatkan untuk panganan pokok manusia, ketika industri peternakan berkembang, pemanfaatan jagung bergeser dari pangan manusia ke pakan ternak. Jagung hibrida diketahui mampu menghasilkan produksi yang lebih besar jika dibandingkan dengan jagung manis sehingga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan mampu meningkatkan pendapatan petani. Namun sebagian besar petani di Desa Suka Ramah masih enggan melaksanakan usahatani jagung hibrida karena biaya yang lebih besar dan harga yang lebih murah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung biaya dan pendapatan bersih jagung manis dan jagung hibrida, untuk membandingkan pendapatan bersih jagung manis dengan jagung hibrida, dan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi petani dalam usahatani jagung manis dan jagung hibrida di Desa Suka Ramah. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode secara survei dan proportional random sampling dengan memilih 46 responden jagung manis dan 14 responden jagung hibrida di Desa Suka Ramah. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan dalam satu kali musim tanam, usahatani jagung manis rata–rata biaya total Rp14.677.654/ha (Rp6.381.588/UT) dengan penerimaan Rp27.110.000/ha (Rp11.786.957/UT), pendapatan Rp15.634.411/ha (Rp6.797.570/UT) dan pendapatan bersih Rp12.432.346/ha (Rp5.405.369/UT). Sedangkan usahatani jagung hibrida rata–rata biaya total Rp10.270.972/ha (Rp31.546.555/UT) dengan penerimaan Rp17.693.023/ha (Rp54.342.857/UT), pendapatan Rp9.881.965/ha (Rp30.351.752/UT), dan pendapatan bersih Rp7.422.051/ha (Rp22.796.301/UT). Perbandingan pendapatan bersih usahatani jagung manis dengan jagung hibrida berbeda secara nyata pada tingkat kepercayaan 95%. Permasalahan yang dihadapi petani usahatani jagung yaitu serangan hama babi hutan dan sapi, minimnya modal usahatani jagung, resistensi hama ulat, gulma dan penyakit terhadap pestisida serta kelangkaan pupuk.Kata kunci : biaya, pendapatan bersih, usahatani jagung, jagung manis, jagung hibrida 
MOTIVASI PETANI MENANAM PADI UNGGUL DI DESA TALAN, KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Rina Rina; Nuri Dewi Yanti; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2643

Abstract

Motivasi petani dalam menanam padi varietas padi unggul bermacam-macam. Diantara motivasi tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan faktor sosial, ekonomi dan teknis serta kebijakan. Pada usahatani padi varietas unggul umumnya terdapat kendala yang dihadapi petani.  Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui tingkat motivasi dan kendala yang dihadapi petani dalam menanam padi variatas unggul di Desa Talan Kecamatan Banua Lawas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 sampai September 2019. Penentuan sampel menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) diambil 50 orang petani dari rata–rata tingkat total jumlah keselurahan anggota kelompok tani yang ada di Desa Talan yaitu 206 populasi petani. Rata–rata tingkat motivasi petani dalam menanam padi varietas unggul di Desa Talan Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong dengan nilai 75,10% masih tergolong dalam kategori sedang. Motivasi kebijakan menjadikan motivasi tertinggi petani dengan rata-rata 95,83% (tinggi) disusul motivasi ekonomi dan teknis  di urutan kedua dan ketiga dengan rata-rata 80,67% (tinggi), 69,07% (sedang) serta yang terakhir yaitu motivasi sosial dengan rata-rata 52,17% (rendah). Permasalahan yang di hadapi petani dalam menanam padi varietas unggul terdiri dari serangan hama wereng, hama ulat, serta adanya perubahan iklim sehingga petani rentan gagal panen.Kata kunci: padi varietas unggul, Banua Lawas, motivasi petani, Desa Talan
Analisis Finansial Usaha Penggemukan Sapi Potong di Desa Tegal Sari Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Irfan Junaidi; Luthfi Fatah; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usaha, pendapatan dan kelayakan usaha penggemukan sapi potong di Desa Tegal Sari Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini berlangsung mulai bulan Maret sampai Juli 2023 menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peternak sapi potong di Desa Tegal Sari Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu masih menggunakan sistem penggemukan tradisional dengan menggunakan metode semi intensif. Rata-rata pendapatan bersih yang peternak sapi potong terima di Desa Tegal Sari Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu dalam kurun waktu satu tahun senilai Rp.68.780.540,9. Besar R/C ratio yang didapat dalam penelitian ini senilai 1,88. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai R/C ratio lebih dari 1, sehingga usaha ternak di Desa Tegal Sari Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu layak diusahakan.