Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI KIMIA SELAT TIWORO UTARA SEBAGAI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii Arman Pariakan; Akhmad Mustafa; Miss Indrayani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 3 (2019): JFMR VOL 3 No. 3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.904 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.03.15

Abstract

Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan produk baku yang memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan pada daerah-daerah berkembang di masa depan, khususnya wilayah yang masuk kawasan perairan Selat Tiworo utara yakni klaster tinanggea. Untuk mendapatkan hasil produksi rumput laut E. cottonii yang optimal di lokasi pembudidayaan, maka perlu diketahui kekuatan daya dukung kimia perairannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oseanografi kimia terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii di wilayah perairan Selat Tiworo utara klaster tinanggea. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi titik-titik lokasi pengukuran dan pengambilan peubah air. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa karakteristik oseanografi kimia wilayah perairan Kecamatan Tinanggea dan Kecamatan Palangga Selatan sesuai untuk dilakukan kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii.  Eucheuma cottonii Seaweed is a raw product that has a role in improving the welfare of the developing regions in the future, particularly the part that entered the area Tiworo Strait north as cluster Tinanggea. To get the production of E. cottonii seaweed optimal at the cultivation site, it is necessary to know the strength of the chemical carrying capacity of the waters. This study aims to determine the chemical oceanographic characteristics of the growth of Eucheuma cottonii seaweed in the Tiworo Strait waters north of the Tinanggea cluster. This research was done with a purposive sampling method, which became the location point for measuring and taking water variables. The results of the study showed that the chemical oceanographic characteristics of the waters area of Tinanggea District and Palangga Selatan District were suitable for conducting seaweed farming activities E. cottonii.
KARAKTERISTIK KUALITAS AIR DAN KEBERADAAN BAKTERI Vibrio sp. PADA WILAYAH TAMBAK UDANG TRADISIONAL DI PESISIR WUNDULAKO DAN POMALAA KOLAKA Arman Pariakan; Mr. Rahim
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 3 (2021): JFMR VOL 5 NO.3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.5

Abstract

Penurunan produksi tambak udang vaname telah merugikan para pembudidaya di Kecamatan Wundulako dan Pomalaa, serangan bakteri Vibrio sp. menjadi penyebab utama kejadian tersebut. Keberadaan bakteri Vibrio sp. sangat dipengaruhi oleh karakteristik salinitas, amoniak dan suhu air. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara kualitas air (salinitas, suhu, dan amonia) dengan Vibrio sp.  Penelitian ini menggunakan 40 data bakteri Vibrio sp. dan data  air yang diambil di wilayah tambak udang vaname pada bulan Juni dan Juli, untuk melihat hubungan antar parameter tersebut digunakan analisis statistik non-parametrik Model aditif yang digeneralisasi, sedangkan untuk melihat sebaran Vibrio sp. menggunakan analisis interpolasi Inverse Distance Weighted. Hasil Dari analisis diperoleh nilai hubungan antara kualitas air dengan keberadaan bakteri yang berbeda, yaitu salinitas 0,0302; suhu air 0,2602; dan 0,4759 amonia. Salinitas antara 20 - >30 ppt mempengaruhi keberadaan bakteri, dan semakin kuat pada salinitas >28 ppt. sedangkan suhu air berpengaruh terhadap keberadaan bakteri pada semua tingkatan. Konsentrasi amonia antara 1 – 1,5 mempengaruhi keberadaan bakteri. Ditemukan bahwa konsentrasi amonia lebih rendah pada salinitas tinggi dan sebaliknya. Sedangkan suhu air tidak menunjukkan pola pengaruh terhadap salinitas dan amonia air. Sebaran kondisi lingkungan perairan terhadap keberadaan Vibrio sp., menunjukkan variasi di setiap lokasi pada bulan Juni dan Juli dengan keberadaan Vibrio sp. Untuk menjaga salinitas tambak, penting untuk memperhatikan input air tawar dalam budidaya udang. Tingginya kandungan amonia di area tambak tradisional dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname yang dipelihara, oleh karena itu penting untuk menggunakan sistem resirkulasi pada budidaya udang vaname ditambah penggunaan bakteri nitrifikasi.
KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI KIMIA SELAT TIWORO UTARA SEBAGAI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii Pariakan, Arman; Mustafa, Akhmad; Indrayani, Miss
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 3 (2019): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.03.15

Abstract

Rumput laut Eucheuma cottonii merupakan produk baku yang memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan pada daerah-daerah berkembang di masa depan, khususnya wilayah yang masuk kawasan perairan Selat Tiworo utara yakni klaster tinanggea. Untuk mendapatkan hasil produksi rumput laut E. cottonii yang optimal di lokasi pembudidayaan, maka perlu diketahui kekuatan daya dukung kimia perairannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oseanografi kimia terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii di wilayah perairan Selat Tiworo utara klaster tinanggea. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi titik-titik lokasi pengukuran dan pengambilan peubah air. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa karakteristik oseanografi kimia wilayah perairan Kecamatan Tinanggea dan Kecamatan Palangga Selatan sesuai untuk dilakukan kegiatan budidaya rumput laut E. cottonii.  Eucheuma cottonii Seaweed is a raw product that has a role in improving the welfare of the developing regions in the future, particularly the part that entered the area Tiworo Strait north as cluster Tinanggea. To get the production of E. cottonii seaweed optimal at the cultivation site, it is necessary to know the strength of the chemical carrying capacity of the waters. This study aims to determine the chemical oceanographic characteristics of the growth of Eucheuma cottonii seaweed in the Tiworo Strait waters north of the Tinanggea cluster. This research was done with a purposive sampling method, which became the location point for measuring and taking water variables. The results of the study showed that the chemical oceanographic characteristics of the waters area of Tinanggea District and Palangga Selatan District were suitable for conducting seaweed farming activities E. cottonii.
KARAKTERISTIK KUALITAS AIR DAN KEBERADAAN BAKTERI Vibrio sp. PADA WILAYAH TAMBAK UDANG TRADISIONAL DI PESISIR WUNDULAKO DAN POMALAA KOLAKA Pariakan, Arman; Rahim, Mr.
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 5 No. 3 (2021): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.5

Abstract

Penurunan produksi tambak udang vaname telah merugikan para pembudidaya di Kecamatan Wundulako dan Pomalaa, serangan bakteri Vibrio sp. menjadi penyebab utama kejadian tersebut. Keberadaan bakteri Vibrio sp. sangat dipengaruhi oleh karakteristik salinitas, amoniak dan suhu air. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara kualitas air (salinitas, suhu, dan amonia) dengan Vibrio sp.  Penelitian ini menggunakan 40 data bakteri Vibrio sp. dan data  air yang diambil di wilayah tambak udang vaname pada bulan Juni dan Juli, untuk melihat hubungan antar parameter tersebut digunakan analisis statistik non-parametrik Model aditif yang digeneralisasi, sedangkan untuk melihat sebaran Vibrio sp. menggunakan analisis interpolasi Inverse Distance Weighted. Hasil Dari analisis diperoleh nilai hubungan antara kualitas air dengan keberadaan bakteri yang berbeda, yaitu salinitas 0,0302; suhu air 0,2602; dan 0,4759 amonia. Salinitas antara 20 - >30 ppt mempengaruhi keberadaan bakteri, dan semakin kuat pada salinitas >28 ppt. sedangkan suhu air berpengaruh terhadap keberadaan bakteri pada semua tingkatan. Konsentrasi amonia antara 1 – 1,5 mempengaruhi keberadaan bakteri. Ditemukan bahwa konsentrasi amonia lebih rendah pada salinitas tinggi dan sebaliknya. Sedangkan suhu air tidak menunjukkan pola pengaruh terhadap salinitas dan amonia air. Sebaran kondisi lingkungan perairan terhadap keberadaan Vibrio sp., menunjukkan variasi di setiap lokasi pada bulan Juni dan Juli dengan keberadaan Vibrio sp. Untuk menjaga salinitas tambak, penting untuk memperhatikan input air tawar dalam budidaya udang. Tingginya kandungan amonia di area tambak tradisional dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname yang dipelihara, oleh karena itu penting untuk menggunakan sistem resirkulasi pada budidaya udang vaname ditambah penggunaan bakteri nitrifikasi.