Claim Missing Document
Check
Articles

Interaksi Keruangan Kawasan Perkotaan Tanete dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Transportasi Arnisa Mustafa; Murshal Manaf; Agus Salim
Urban and Regional Studies Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Urban and Regional Studies of Journal, Desember 2018
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi pelayanan kegiatan dikawasan Perkotaan Tanete telah menunjukkan pembentukan sistim pusat pelayanan kawasan yang perlu dikaji dan implikasinya terhadap sistim interaksi ruang dan system transportasi yang terjadi di dalamnya. Bagaimana Interaksi keruangan kawasan perkotaan Tanete terhadap daerah sekitarnya dan bagaimana implikasinya terhadap kinerja pelayanan transportasi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana Interaksi keruangan berupa perpindahan manusia dan barang yang terjadi di kawasan perkotaan Tanete terhadap daerah sekitarnya dan implikasinya terhadap pelayanan transportasi. Metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif dan analisis lalu lintas dengan pengolahan data yaitu primer dan sekunder. Jenis penelitiannya adalah Deskriptif Kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat mendeskripsikan atau menggambarkan suatu hal maupun kondisi yang spesifik dari suatu kajian maupun objek tertentu yang dalam penelitian ini digali terkait Interaksi keruangan kawasan perkotaan Tanete dan Implikasinya terhadap Kinerja Pelayanan Transportasi. Kesimpulannya karakteristik interaksi keruangan di kawasan perkotaan tanete sesuai dengan Teori yang menyatakan bahwa interaksi keruangan merupakan wujud dari hubungan antara tempat yang satu dengan lainnya melalui arus pergerakan yang berupa migrasi,komunikasi dan transportasi. Semakin banyak arus pergerakan yang terjadi, maka semakin banyak pula interaksi yang terjadi, dominan alasan pergerakan pada umumnya adalah alasan ekonomi. dan ketiga Sesuai dengan teori yang menyatakan "Interaksi berkurang apabila jauh dari pusat, dan sebaliknya akan bertambah bila semakin dekat dengan pusat".
Preferensi Penghuni Perumahan Terhadap Pilihan Tempat Tinggal Dan Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Muhammad Arsal; Murshal Manaf; Agus Salim
Urban and Regional Studies Journal Vol. 1 No. 1 (2018): Urban and Regional Studies of Journal, Desember 2018
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan perumahan di Kecamatan Pallangga berkembang cukup pesat. Fenomena yang terjadi saat ini, perumahan-perumahan menyebar secara sporadis hampir di seluruh penjuru Kecamatan, hingga dikhawatirkan akan memonopoli lahan terbangun. Dalam memilih lokasi perumahan, para penghuni pastilah mempunyai faktor-faktor penting sebagai pertimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor pemilihan lokasi perumahan Menurut preferensi penghuni perumahan dan bagaimana pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan metode skala likert dan analisis regresi berganda. Penelitian dimulai dari teori-teori yang sudah ada, kemudian melihat kondisi di lapangan. Untuk penghuni perumahan, sampel ditetapkan terlebih dahulu dan dipilih secara proporsional. Penelitian dilakukan terhadap penghuni perumahan di tujuh kelurahan/desa yang terdapat di Kecamatan Pallangga. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua kajian tentang faktor-faktor pemilihan lokasi perumahan yang terdapat pada landasan teori merupakan faktor-faktor yang dianggap menentukan oleh penghuni perumahan dalam melakukan pemilihan lokasi perumahan, namun tidak semua sub faktornya merupakan unsur yang menjadi pertimbangan mereka dan juga tidak semua faktor-faktor pemilihan lokasi perumahan memiliki pengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan.
Peran dan Strategi Transportasi Laut Terhadap Konektivitas Antarwilayah di Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah Anwar Rappe Sappe; Murshal Manaf; Syafri Syafri
Urban and Regional Studies Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Urban and Regional Studies Journal, Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v2i1.199

Abstract

Tujuan penelitan ini adalah mengetahui peranan transportasi laut terhadap konektivitas antarwilayah di Kabupaten Banggai Laut yang dianalisis menggunakan metode indeks konektivitas dan Merumuskan strategi pengembangan transportasi laut dalam mendukung konektivitas antarwilayah di Kabupaten Banggai Laut dengan menggunakan analisis SWOT. Variabel independen yang digunakan yaitu sistem kegiatan, sistem jaringan, sistem pergerakan, dan sistem kelembagaan dengan variabel dependen adalah peran transportasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konektivitas antarwilayah di Kabupaten Banggai Laut terdiri dari tiga klasifikasi yaitu tingkat konektivitas yang tinggi terjadi di Pulau Bokan, karena terdapat tiga titik pelayaran dari Pulau Bokan yang menuju ke satu titik tujuan. Tingkat konektivitas yang sedang terjadi di Pulau Banggai dan Pulau Bangkurung, karena terdapat enam titik pelayaran dari Pulau Banggai yang menuju ke tiga titik tujuan serta dua titik pelayaran dari Pulau Bangkurung yang menuju ke satu titik tujuan. Sedangkan tingkat konektivitas yang rendah terjadi di Pulau Labobo, sebab hanya terdapat satu titik pelayaran dari Pulau Labobo yang menuju ke satu titik tujuan. Strategi-strategi yang dirumuskan untuk pengembangan transportasi laut antara lain menarik investasi swasta dan menggunakan kewenangan daerah untuk mendorong pemerintah provinsi, pusat, maupaun swasta dalam membangun sarana-prasarana transportasi laut lokal, mengembangkan jaringan/rute pelayaran, mengatasi konflik tata ruang dan transparansi pengelolaan anggaran, serta meningkatkan fasilitas dan peralatan keselamatan pelayaran. Kata Kunci: Strategi Transportasi, Konektivitas, SWOT The objective of this research is to determine the role of sea transportation in inter-regional connectivity in Banggai Laut Regency, which was analyzed using the connectivity index method and to formulate a strategy for developing sea transportation in supporting inter-regional connectivity in Banggai Laut Regency using SWOT analysis. The independent variable used is the activity system, network system, movement system, and institutional system with the dependent variable being the role of transportation. The results showed that the level of inter-regional connectivity in Banggai Laut Regency consisted of three classifications: a high level of connectivity occurred on Bokan Island, because there were three shipping points from Bokan Island that went to one destination point. The level of connectivity that is happening on Banggai Island and Bangkurung Island, because there are six shipping points from Banggai Island that go to three destination points and two shipping points from Bangkurung Island that go to one destination point. While the low level of connectivity occurs on Labobo Island, because there is only one shipping point from Labobo Island that goes to one destination point. The strategies formulated for the development of sea transportation include attracting private investment and using regional authority to encourage provincial, central, and private governments in building local sea transportation infrastructure, developing shipping networks / routes, overcoming spatial conflicts and transparency in budget management and improving shipping safety facilities and equipment. Keywords: Transportation Strategy, Conectivity, SWOT
Pengaruh Pengembangan Kawasan Perumahan Terhadap Sosial Ekonomi dan Minimalisasi Gejala Urban Sprawl Muhammad Mulawarman Nasaruddin; Murshal Manaf; Haeruddin Saleh
Urban and Regional Studies Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Urban and Regional Studies Journal, Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v2i1.203

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan kawasan perumahan terhadap sosial ekonomi masyarakat di Kota Palopo serta mampu mengetahui dan menganalisis pengembangan kawasan perumahan yang menimbulkan gejala urban sprawl. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif. Dengan metode Pengumpulan data menggunakan kuisioner sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kawasan perumahan terhadap sosial ekonomi masyarakat telah mempengaruhi mata pencaharian dan penghasilan penduduk menjadi lebih baik. Jenis dan skala usaha mengalami peningkatan diakibatkan tingginya permintaan penunjang kehidupan masyarakat perumahan yang bersifat lebih konsumtif. Sementara mayoritas jenjang pendidikan masyarakat meningkat setelah terbangun be-berapa perumahan yang dilengkapi sarana pendidikan dan kesehatan yang lebih memadai. Sementara dibalik pengembangan kawasan perumahan di Kota Palopo menimbulkan gejala urban sprawl yang ditunjukkan dari 9 kecamatan di Kota Palopo, 4 kecamatan teridentifikasi sprawl yaitu Kecamatan Sendana, Kecamatan Mungkajang, Kecamatan Telluwanua dan Kecamatan Wara Barat. Kata Kunci: Urban Sprawl, Kawasan Perumahan, Sosial Ekonomi The study aims to determine the effect of the development of housing areas on the socio-economic community in the City of Palopo and find out and analyze the development of housing areas that cause urban sprawl symptoms. This type of research uses descriptive quantitative. The population is the entire community of Palopo City, amounting to 180,678. With Cluster Sampling obtained 4 districts as research samples and determination of the sample using the Slovin formula. Data collection by questionnaire while data analysis techniques using descriptive analysis and spatial analysis. The results showed that the development of housing areas on the socio-economic community in Palopo City had affected the people's livelihoods and income for the better. The type and scale of business has increased due to the high demand for supporting the life of a housing community that is more consumptive. While the majority of community education levels have increased after the construction of several housing facilities that are equipped with more adequate education and health facilities. While behind the development of a residential area in Palopo City, symptoms of urban sprawl are shown from 9 districts in Palopo City, 4 sprawl districts are identified, namely Sendana District, Mungkajang District, Telluwanua District and West Wara District. Keywords: Urban Sprawl, Settlement, Social Economy
Preferensi Pengguna Angkutan Umum Penumpang di Kota Makassar Aslam Jumain; Murshal Manaf; Qadriathi Dg. Bau
Urban and Regional Studies Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v3i2.244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji, menganalisis dan menginterpertasi; karakteristik penggunaan angkutan umum di Kota Makassar berdasarkan preferensi masyarakat dalam menggunakan angkutan umum dan pengaruh tingkat pelayanan angkutan umum terhadap preferensi menggunakan angkutan umum di Kota Makassar.. Penelitian ini merupakan bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari hasil kuisioner menggunakan skala likert dan kuisioner karakteristik penggunaan angkutan umum. Variabel yang digunakan adalah karakteristik sosial ekonomi, karakteristik spasial, ciri pergerakan, ciri fasilitas moda, kualitas pelayanan dan kinerja angkutan umum. Analisa yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan perbedaan penggunaan antara angkutan kota dan angkutan berbasis online. Masyarakat cenderung menggunakan angkutan kota karena waktu terjadinya perjalanan dan biaya transportasi, sedangkan masyarakat cenderung menggunakan angkutan online karena waktu perjalanan dan aksesibilitas This study aims to assess, analyze and interpret; The characteristics of the use of public transportation in Makassar City based on people's preferences in using public transportation and the influence of the level of public transport services on preferences for using public transportation in Makassar City. This research is a descriptive analysis using a quantitative approach. Data obtained from questionnaires using a Likert scale and questionnaires on the characteristics of the use of public transportation. The variables used are socio-economic characteristics, spatial characteristics, movement characteristics, mode facilities characteristics, service quality and public transport performance. The analysis used is descriptive statistical analysis. The analysis results show the difference in use between city transportation and online-based transportation. People tend to use city transportation because of travel time and transportation costs, while people tend to use online transportation because of travel time and accessibility.
Pengaruh Pembangunan Ruas Jalan dan Jembatan Cenrana - Labotto Terhadap Perekonomian Masyarakat Studi Kasus: Kecamatan Cenrana Kabuaten Bone Muhammad Khomeini Rusdi; Murshal Manaf; Agus Salim
Urban and Regional Studies Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Urban and Regional Studies Journal, Desember 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v2i1.287

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembangunan ruas jalan dan jembatan Cenrana-Labotto terhadap perkembangan perekonomian masyarakat di Kecamatan Cenrana. Dianalisis menggunakan metode regresi linear bergan-da yang dibantu dengan software SPSS 22.0 untuk mengetahui pengaruh faktor pertumbuhan penduduk, pertumbuhan perda-gangan, infrastruktur transportasi, dan pertumbuhan teknologi transportasi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Hasil analisis disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan pada ruas jalan dan jembatan Cenrana-Labotto terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan Cenrana yaitu faktor perubahan struktur ekonomi masyarakat, meningkatnya harga lahan, serta pertumbuhan penduduk yang berpengaruh signifikan dan cukup kuat, pertumbuhan perdagangan berpengaruh signifikan namun agak lemah, infrastruktur transportasi berpengaruh signifikan namun sangat lemah, dan pertumbuhan teknologi transportasi berpengaruh signifikan namun agak lemah. The purpose of this study was to determine the effect of the construction of Cenrana - Labotto roads and bridges on the economic development of the community in Cenrana District. Analyzed using multiple linear regression methods assisted with SPSS 22.0 software to determine the effect of population growth factors, trade growth, transportation infrastructure, and growth of transportation technology on improving the community's economy. The results of the analysis concluded that the factors that significantly influence the Cenrana-Labotto roads and bridges on the improvement of the economy of the Cenrana Subdistrict community are the changes in the economic structure of the community, increasing land prices, as well as population growth which has a significant and strong influence, trade growth has a significant effect but rather weak, transportation infrastructure has a significant but very weak effect, and the growth of transportation technology has a significant but rather weak effect.
Konsep Pengembangan Aerotropolis di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Randy obertias Oheo Sumarata; Murshal Manaf; Syafri Syafri
Urban and Regional Studies Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2021
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v3i2.672

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis karakteristik pelayanan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dalam mendukung konsep aerotropolis dan Mengkaji konsep pengembangan aerotropolis di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat analisis diantaranya analisis deskriptif kuantitatif skala likert (crosstabulation) dan analisis jalur/analisis path. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan lainnya serta masyarakat yang menjadi responden dengan menggunakan kuesioner/wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik pelayanan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dalam mendukung konsep aerotropolis berdasarkan karakteristik aerotropolis yakni Prinsip Struktur Ruang, Prinsip Jarak/Aksesibilitas, Prinsip Zonasi, Prinsip Tata Guna Lahan, Prinsip Peruntukkan Utama Fungsi Kawasan, Prinsip Penyediaan Kawasan Bisnis, Prinsip Integrasi dan Prinsip Konektivitas memiliki pengaruh didalam pengembangannya. Untuk mengkaji konsep pengembangan aerotropolis di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar berdasarkan karakteristik aerotropolis memiliki pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil analisis ini menunjukan bahwa karakteristik yang memiliki pengaruh signifikan secara tidak langsung didalam pengembangannya yakni prinsip integrasi dan konektivitas. Hal ini ditandai dengan pengembangan bandara ke aerocity agar dapat menuju kekonsep aerotropolis dimana menyediakan infrastruktur dasar agar segala aktivitas didalamnya dapat terhubung dengan baik. This study aims to analyze the service characteristics of Sultan Hasanuddin International Airport Makassar in supporting the aerotropolis concept and examine the concept of aerotropolis development at Sultan Hasanuddin International Airport Makassar.This research is a type of quantitative descriptive research using analytical tools including quantitative descriptive analysis of the Likert scale (crosstabulation) and path analysis. The sample used was 100 people. Data obtained from the Central Bureau of Statistics and others as well as the community who became respondents using a questionnaire / interview. The results show that the service characteristics of Sultan Hasanuddin International Airport Makassar are in support of the aerotropolis concept based on aerotropolis characteristics, namely the Principle of Spatial Structure, the Principle of Distance / Accessibility, the Principle of Zoning, the Principle of Land Use, the Principle of Main Allocation of Regional Functions, the Principle of Provision of Business Areas, the Principle of Integration and The principle of connectivity has an influence on its development. To study the concept of aerotropolis development at Sultan Hasanuddin International Airport, Makassar, based on the characteristics of the aerotropolis, has a direct or indirect effect. The results of this analysis indicate that the characteristics that have an indirect significant influence in its development are the principles of integration and connectivity. This is marked by the development of airports to aerocity in order to get to the concept of aerotropolis which provides basic infrastructure so that all activities in it can be well connected.
Analisis Pasokan Komoditi Unggulan Pada Pengembangan Wilayah di Kabupaten Jeneponto E.A. Karimeng; Murshal Manaf; Agus Salim
Urban and Regional Studies Journal Vol. 1 No. 2 (2019): Urban and Regional Studi Journal, Juni 2019
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v1i2.1082

Abstract

Pengembangan wilayah sebagai konsekwensi atas berbagai faktor unggulan disuatu wilayah, Kabupaten Jeneponto sebagai wilayah studi memiliki komoditas unggulan dari berbagai komoditas yang ada, yaitu komoditas disector perkebunan palawija, salahsatu unggulan jenis tanaman palawija adalah tanaman jagung. Rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh jarak dan waktu tempuh terhadap distribusi dari asal kepemasaran, bagaimana komoditas unggulan, dan komparasi jenis komoditas unggulan terhadap pengembangan wilayah. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh jarak tempuh, komoditas unggulan dan komparasi unggulan jenis palawija terhadap pengembangan wilayah. Jenis penelitian merupakan deskriptif analisis kualitatif melalui jawaban responden yang diambil diwilayah penelitian yaitu di Kecamatan, Binamu, Batang dan Arungkeke di Kabupaten Jeneponto selanjutnya tabulasi data diproses dengan menggunakan software Regresi linear Berganda dan metodep rosentase. Hasil pembahasan yaitu bahwa ketiga variabel jarak tempuh, jenis komoditas unggulan dan komparasi unggulan memiliki pengaruh terhadap pengembangan dan model regresi yang diperoleh yaitu Y = 0,186 + 0,420.X2 + 0,531.X3 (R2= 0,924).  Berdasarkan persamaan model pada pengembangan wilayah masyarakat memberikan respon sebesar 58 dari 100 atau 58% responden menyatakan berpengaruh, 69 atau 69% mengetahui komoditas unggulan untuk pengembangan wilayah di Kabupaten dan 54 dari 100 atau 54% mengetahui jagung sebagai unggulan komparatif di Kabupaten Jeneponto Regional development as a consequence of various superior factors in one region, Jeneponto Regency as the study area of having superior commodities from various existing commodities, namely commodity of vegetable crops, one of the main types of crops is corn. The formulation of the problem is how the influence of distance and travel time on the distribution of the origin of the market, how the commodities are superior, and the comparison of the types of superior commodities to the development of the region. The purpose of the study was to analyze the effect of mileage, superior commodities and superior comparability of secondary crops on regional development. This type of research is descriptive qualitative analysis through the answers of respondents taken in the research area, namely in Districts, Binamu, Batang and Arungkeke in Jeneponto Regency, then tabulation of data is processed using Multiple Linear Regression software and percentage method. The results of the discussion are that the three variables of distance, the types of superior commodities and superior comparability have an influence on the development and regression models obtained, namely Y = 0.186 + 0.420.X2 + 0.531.X3 (R2 = 0.924). Based on the model equation on community development, the response was 58 out of 100 or 58% of respondents said that influential, 69 or 69% knew of superior commodities for regional development in the Regency and 54 out of 100 or 54% knew that corn was a comparative superiority in Jeneponto Regency
Pengaruh Pembangunan Jalan Tol Layang Terhadap Kondisi Aksesibiltas Jalan A.P Pettarani Ais Pratiwi; Murshal Manaf; Kamran Aksa
Journal of Urban Planning Studies Vol 1 No 1 (2020): Journal of Urban Planning Studies, November 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine how the influence of the construction of elevated toll roads on the condition of the accessibility of A.P. Pettarani. The influence of the construction of the Fly Toll Road on the accessibility condition of Jalan A.P. Pettarani, shows that some of the accessibility conditions are influenced by the variable of the elevated toll road construction. While partially the influence of the construction of the Fly Toll Road related to the implementation of construction, traffic management and the length of the toll road significantly influences the condition of A.P.Pettarani road accessibility which includes distance, travel time, transportation costs, comfort level, safety level and ease of level.
Pengembangan Pelabuhan Mattoanging Dalam Mendukung Pengembangan Wilayah Sekitarnya Dzulfadhly Djaenuddin; Murshal Manaf; Kamran Aksa
Journal of Urban Planning Studies Vol 1 No 3 (2021): Journal of Urban Planning Studies, Juli 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/jups.v1i3.19

Abstract

The potential of the Bantaeng district agricultural sector for rice, maize, onion, potato, cabbage, chinese cabbage and carrots has sufficient value to meet the district itself and other regions. For Jeneponto Regency, the potential of the agricultural sector which already has a value sufficient to fulfill its own district and other regions, namely corn and salt commodities. Meanwhile, for the Selayar Islands Regency, the agricultural sector does not have sufficient value to fulfill its territory but has sufficient fishery potential to fulfill its own district and other regions. The need to develop Matoanging Port by increasing the availability of facilities is due to the potential of the area, where the role of the port in this case is to become one of the entry and exit points for trade needs, and to become a means of transportation used to develop the region.