Meningkatnya kebutuhan akan lahan tersebut mendorong terjadinya kegiatan alih fungsi lahan, terutama perubahan dari lahan-lahan bervegetasi ke lahan terbangun. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi tersebut merupakan bentuk peralihan dari penggunaan lahan sebelumnya ke jenis penggunaan lahan lainnya, di mana luas dan lokasi penggunaan lahan yang tidak terkendalikan secara bijaksana dapat memengaruhi ketersediaan sumberdaya lahan dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan perumahan Bacukiki Kota Parepare. penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan kualitatif dengan pendekatan metode analisis pertumbuhan penduduk dan Overlapping Map data-data fisik dasar yang berkaitan dengan kesesuaian lahan untuk permukiman, kemudian dioverlay lagi dengan kawasan lindung sehingga dapat menetapkan arahan pengembangan penggunaan lahan permukiman berdasarkan karakteristik lahan yang sesuai untuk di kembangkan. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan ruang pemukiman di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare cenderung mengalami peningkatan yang pesat membentuk pola memanjang jalan yang diikuti dengan peningkatan jumlah penduduk dari tahun 2016 hingga tahun 2021. Pengendalian pemanfaatan ruang pemukiman berdasarkan karakteristik dan kesesuaian lahan untuk kawasan pemukiman di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare dengan melakukan perancangan 5 (lima) Zona yaitu Zona A prioritas paling utama 154,66 Ha (15%), Zona B prioritas utama 326,33 Ha (33,32%), Zona C prioritas dengan sedikit penghambat 373,94 Ha (38,18), Zona D prioritas dengan Banyak Penghambat 83,45 Ha (8,52%) dan Zona E kurang diprioritaskan 41,11 Ha (4,20%). Faktor penghambat atau pembatas yang dominan kelas kesesuaian lahan di Bacukiki adalah kawasan Lindung, kawasan pertanian produktif, kemiringan lereng, bahaya banjir dan lonsor. The increasing need for land encourages land conversion activities, particularly the change from vegetated land to built-up land. Such change in land conversion is a form of transition from previous land use to other types of land use, in which the area and location of the land use uncontrolled wisely can affect the availability of land resources, as well as disrupt the environmental balance. Therefore, it requires a strategy to manage space utilization in the residential area of Bacukiki in Parepare city. This study used descriptive and qualitative approaches, with the population growth analysis method and an Overlapping Map of primary physical data related to land suitability for settlements, then overlaid again with protected areas. Later, it could determine the direction for the development of residential land use based on the characteristics of the suitable land. The results showed that the residential space utilization in the Bacukiki district of Parepare city tended to increase rapidly, forming a pattern of elongated roads, followed by an increase in population from 2016 to 2021. The residential space utilization management was based on characteristics and land suitability for the residential areas in the Bacukiki district of Parepare city, namely by designing five zones: Zone A, the highest priority, with an area of 154.66 Ha (15%); Zone B, the top priority, with an area of 326.33 Ha (33.32%); Zone C, the priority with few obstacles, with an area of 373.94 Ha (38.18); Zone D, the priority with many obstacles, with an area of 83.45 Ha (8.52%); and Zone E, the less prioritized, with an area of 41.11 Ha (4.20%). The dominant inhibiting or limiting factors for the land suitability class in Bacukiki were protected areas, productive agricultural areas, slopes, flood hazards, and landslides.