Claim Missing Document
Check
Articles

Tingkat Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Tiara Aprilia Hernanda; Anna Fatchiya; Ma'mun Sarma
Jurnal Penyuluhan Vol. 11 No. 1 (2015): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.127 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v11i1.9937

Abstract

The existence of professional agri-extension worker is main extension’s issue to move it effectively and efficiently. Professionalism related with agri-extension worker’s performance. The existing main problem is agri-extension worker’s performance in Indonesia is quite low. It is because of agri-extension worker has low individual quality, include in some district in South Sumatera. Therefore, the objectives of this study is to measure the performance of agri-extension worker. The research used a survey method with quantitative and qualitative approach. It conducted in South Ogan Komering Ulu (OKU) District, South Sumatera Province, with census method to sampling. The respondents of the study were 65 of agri-extension workers. The scoring method used the measurement indicators from The Regulation of Minister of Agriculture Number. 91/Permentan/OT.140/9/2013. Overall performance of agricultural extension agents in South OKU District is in well category. It is supported by the worker's ability to prepare and implement extension’s activities. However, there are shortcomings in terms of extension’s evaluation had been done. Thus, it is required a continuous evaluation.Keywords: extension performance, extension, extension worker
Kapasitas Petani Kakao Bekas Penambang Batu Bara di Kota Sawahlunto Delki Utama Asta; Aida Vitayala S Hubeis; Anna Fatchiya
Jurnal Penyuluhan Vol. 11 No. 2 (2015): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.574 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v11i2.10579

Abstract

The study aims to: (1) analyze the capacity of cocoa farmers ex-coalmining in Sawahlunto and (2) analyze factors that corrrelated with the capacity of cocoa farmers ex-coalmining in Sawahlunto. This research used survey method and was conducted in Sawahlunto City, West Sumatera on Desember 2014-February 2015. Numbers of sample this research are 70 respondents and used descriptive and correlational rank Spearman analysis. The results of this research showed that: (1) capacity of cocoa farmers ex-coalmining in production, marketing, farming management, problem solving and enviromental adaptation process was low, and (2) low capacity of cocoa farmer ex-coalmining in Sawahlunto correlated with formal education of farmers that only until elementary school, farming experience of farmers is still limited so their knowledge and skill to farm is low , extension support to give information for farmer is not maximal, the role of farmer groups to help farmers seeking farming information is still low and local goverment support to facilitating the needs of farmers is not optimal.Keywords: capacity, coalmining, cocoa farmer, extension support
Tingkat Kapasitas Pembudidaya Ikan dalam Mengelola Usaha Akuakultur secara Berkelanjutan Anna Fatchiya
Jurnal Penyuluhan Vol. 6 No. 1 (2010): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.247 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v6i1.10667

Abstract

This study was undertaken to identify fish farmer characteristic and supporting institutional, and to know the degree of fish farmer capacity to manage of aquabusiness sustainability. This was done by carrying out a survey involving random sample of 278 fish farmers from Bogor and Cianjur Districts of West Java Province. Both descriptive statistic and independent-samples T-test were used in analysing the data generated from the resesarch. Result presented showed that majority of fish farmers were low on formal education, non-formal education, business experience, family size, income, and business scale, but age was moderate. The supporting of institutional showed that support of financial institutional was low, input production institutional and marketing institutional was high, and information institutional was moderate. Performance of extension worker was low, and supporting of fish farmer group was high. Capacity of fish farmer as follows to practice of business function was moderate, to solve a problem was low, to plan of business and to adapt it to change of environment was high.Key words: capacity, fish farmer, aquabusiness, sustainability
Tingkat Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Sayuran di Kenagarian Koto Tinggi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat Nila Sari; Anna Fatchiya; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 1 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.855 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i1.11316

Abstract

merupakan inovasi yang harus diterapkan petani dalam menguranggi penggunaan pestisida. Penelitian bertujuan mendeskripsikan tingkat penerapan PHT oleh petani. Metode penelitian survei bersifat dekriptif. Jumlah responden 90 petani Kenagarian Koto Tinggi. Penelitian lapang April-Mei 2015. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang didukung dengan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan komponen PHT meliputi pemanfaatan musuh alami sebesar 53,05% responden dalam kategori rendah. Komponen budidaya tanaman terdiri dari pengolahan lahan, pemeliharaan dan panen/pascapanen, penggunaan benih/bibi, penggunaan pupuk dan pengendalian OPT secara keseluruhan sebesar 62,78 % dalam kategori cukup sesuai dengan yang telah direkomendasikan. Komponen pengamatan berkala tergolong sedang dan tinggi sebesar 77,78% .Kata kunci : Penerapan, Petani, Peran penyuluh, PHT
Pengaruh Pelatihan Non Teknis terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian BP4K di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi Ike Wirdani Putri; Anna Fatchiya; Siti Amanah
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 1 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.936 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i1.11318

Abstract

Guna mendukung kinerja penyuluh pertanian BP4K Kabupaten Bungo mengadakan pelatihan non-teknis. Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis kesesuaian pelatihan bagi penyuluh pertanian serta menganalisis kinerja penyuluh pertanian setelah berpartisipasi dalam pelatihan non-teknis. Penelitian dilakukan dengan cara sensus pada 100 responden dan analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (multiple linear regresi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) frekuensi pelatihan dan motivasi dari penyuluh pertanian positif mempengaruhi kinerja penyuluh; 2) Metode pelatihan dan infrastruktur mempengaruhi efektivitas pelatihan. Metode yang lebih inovatif dalam pelatihan dengan didukung oleh infrastruktur yang lebih baik akan meningkatkan kinerja yang lebih baik dari penyuluh; 3) kesesuaian materi pelatihan dan rencana pembelajaran yang lebih baik akan mempengaruhi penyuluh dalam meningkatkan kinerja pelatihan; 4) dukungan fasilitas dari organisasi penyuluhan akan meningkatkan kinerja penyuluh, dan penyuluh pertanian menerima reward/imbalan atas kinerja mereka.Kata kunci: kinerja penyuluh, pelatihan non-teknis, lembaga penyuluhan kabupaten (BP4K), rencana pembelajaran.
Perilaku Kewirausahaan Pelaku Usaha Pempek Skala Industri Kecil dan Menengah di Kota Palembang Nia Nurfitriana; Anna Fatchiya; Djoko Susanto
Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.191 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v12i2.11470

Abstract

Sentra usaha pempek skala Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Palembang berada di wilayah Seberang Ulu. Usaha tersebut tidak dapat berkembang karena tidak adanya keinginan untuk mengembangkan usaha. Hal yang terpenting bagi pelaku usaha, dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan usaha tersebut. Penelitian ini menganalisis: (1) ciri-ciri perilaku kewirausahaan pelaku usaha pempek, (2) hubungan karakteristik responden dan faktor pendukung dengan perilaku kewirausahaan (3) hubungan perilaku kewirausahaan dengan keberhasilan usaha pempek. Penelitian dilakukan di Wilayah Seberang Ulu di  Kecamatan Seberang Ulu I dan Seberang Ulu II Kota Palembang, pada Bulan Mei-Juni 2015. Sampel ditetapkan secara sengaja sebanyak 50 orang.  Metode analisis yang digunakan adalah secara statistik deskriptif dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan perilaku kewirausahaan pelaku usaha pempek rendah karena empat dari enam ciri-ciri perilaku kewirausahaan yaitu kepercayaan diri, berorientasi tugas dan hasil, kepemimpinan, dan keorisinilan rendah. Karakteristik responden dan faktor pendukung dengan perilaku kewirausahaan memiliki hubungan positif sangat nyata. Perilaku kewirausahaan dengan keberhasilan usaha berhubungan positif sangat nyata karena perilaku kewirausahaan mempengaruhi besarnya jumlah penjualan, presentase keuntungan, dan jumlah tenaga kerja.  Kata kunci: industri kecil dan menengah, kewirausahaan, pelaku usaha, pempek, perilaku
Partisipasi Pembudidaya Ikan dalam Kelompok Usaha Akuakultur di Kabupaten Tasikmalaya Aan Hermawan; Siti Amanah; Anna Fatchiya
Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.818 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v13i1.12903

Abstract

Usaha akuakultur berpotensi besar dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan.  Realitasnya usaha akuakultur didominasi pembudidaya berskala usaha kecil, produktivitas rendah dan terbatas aksesibilitas usaha.  Strategi yang dapat dilakukan untuk membantunya adalah dengan mengembangkan usaha budidaya ikan secara berkelompok.  Kontribusi dan partisipasi pembudidaya ikan sebagai anggota kelompok menjadi aspek penting dan sangat krusial dalam kegiatan kelompok dan peningkatan kapasitas pembudidaya ikan.  Penelitian ini menganalisis tingkat partisipasi pembudidaya ikan dalam kelompok dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.  Penelitian survey dilaksanakan di 8 kecamatan Kabupaten Tasikmalaya, pada bulan Mei sampai Juli 2015 dan Januari sampai Februari 2016 untuk pembaharuan data.  Responden penelitian dipilih secara acak kelompok sejumlah 105 orang dari 10 kelompok pembudidaya ikan.  Hasil penelitian menunjukkan partisipasi pembudidaya ikan dalam kelompok berada pada derajat partisipasi semu dengan frekuensi partisipasinya tergolong tinggi. Tingkatan partisipasi pembudidaya sudah pada tahap pengambilan keputusan dan bertindak bersama dengan tipe partisipasi fungsional.  Hasil analisis SEM menunjukkan peubah yang berpengaruh signifikan terhadap partisipasi pembudidaya dalam kelompok adalah karakteristik pembudidaya ikan (tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan non formal, motivasi berkelompok, skala usaha, tingkat kekosmopolitan) dan faktor dukungan kelompok (tujuan, fungsi, manfaat, kepemimpinan, fasilitas, dan kekompakan kelompok).
Kompetensi Pembudidaya Ikan Lele dalam Mengelola Usaha di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur Ary Bakhtiar; Siti Amanah; Anna Fatchiya
Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 2 (2017): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.615 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v13i2.13030

Abstract

Peningkatan produksi ikan berkaitan dengan kompetensi pembudidaya ikan. Seorang pembudidaya ikan harus memiliki kompetensi khusus untuk menjalankan usaha budaya ikan termasuk: keterampilan manajerial, keterampilan produksi dan keterampilan pemasaran. Kompetensi saat ini petani ikan di Kecamatan Muncar masih terbatas pada kemampuan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kompetensi pembudidaya ikan air tawar dalam mengelola usaha. Penelitian Survei dilakukan dari bulan Maret sampai April 2016 untuk mengumpulkan data dari 48 pembudidaya ikan di Muncar Banyuwangi. Kuesioner terdiri dari 71 pertanyaan tentang mengapa pembudidaya ikan merencanakan usaha budidaya, manajerial, pengelolaan pakan, serta pemasaran. Wawancara semi terstruktur dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari informan kunci. Data dianalisis dengan menggunakan analisis linear berganda. Kompetensi dipengaruhi oleh karakteristik individu pembudidaya ikan, ketersediaan dukungan inputs-ouputs perikanan dan dukungan penyuluhan perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pembudidaya ikan memiliki tingkat kompetensi yang tinggi dalam keterampilan manajerial dan produksi, tetapi masih rendah dalam penentuan harga ikan dengan tengkulak 2). Faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi kompetensi adalah jumlah tanggungan keluarga, ketersediaan dukungan sarana inputs - ouputs perikanan dan dukungan penyuluhan perikanan.Kata Kunci: kompetensi, penyuluhan perikanan, pembudidaya ikan
Keberlanjutan Penerapan Teknologi Pengelolaan Pekarangan oleh Wanita Tani di Kabupaten Kuningan Ani Suryani; Anna Fatchiya; Djoko Susanto
Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.405 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v13i1.14641

Abstract

Keberlanjutan penerapan teknologi pengelolaan pekarangan oleh wanita tani pada dasarnya ditujukan guna menghadapi isu ketahanan pangan nasional, perbandingan ketersediaan pangan vs pertambahan jumlah penduduk, isu alih fungsi lahan dan kesadaran tentang pentingnya upaya diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis karakteristik individu, karakteristik inovasi, kinerja fasilitator, dukungan eksternal dan keberlanjutan penerapan teknologi pengelolaan pekarangan; (2) mengkaji pengaruh karakteristik individu, karakteristik inovasi, kinerja fasilitator, dan dukungan eksternal terhadap keberlanjutan penerapan teknologi pengelolaan pekarangan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sindangagung dan Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Sampel penelitian berjumlah 76 orang wanita tani. Hasil analisis regresi linear berganda Uji F (simultan), semua peubah bebas karakteristik individu, karakteristik inovasi, kinerja penyuluh/fasilitator dan dukungan lingkungan eksternal memiliki pengaruh nyata terhadap keberlanjutan adopsi. Nilai pengaruh sebesar 72,4% sedangkan sisanya 27,6% dipengaruhi oleh peubah lain yang tidak ada di dalam model regresi. Secara berurutan indikator peubah karakteristik individu yang berpengaruh nyata adalah umur, motivasi, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, curahan waktu wanita tani dan pendapatan keluarga. Indikator karakteristik inovasi adalah keuntungan relatif dan tingkat kesesuaian inovasi. Indikator kinerja fasilitator adalah tingkat kunjungan dan tingkat pengetahuan. Semua indikator dukungan eksternal pemasaran, dukungan keluarga, dukungan kelompok dan sarana prasarana berpengaruh nyata terhadap keberlanjutan pengelolaan lahan pekarangan.
Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Riski Rosadillah; Anna Fatchiya; Djoko Susanto
Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 2 (2017): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.315 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v13i2.15052

Abstract

Pengelolaan tanaman terpadu sangatlah membantu untuk lebih mengedepankan peningkatan produktivitas hasil, mempermudah pengendalian hama dan penyakit, penggunaan pupuk lebih efisien, dan dapat meningkatkan pendapatan usahatani. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis penerapan PTT dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan PTT padi sawah di kecamatan Toili. Penelitian dilakukan di desa Tolisu, desa Tirta Sari, desa Sindang Baru, dan desa Mekar Kencana dengan responden sebanyak 80 petani padi sawah. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus-Juli 2016 dan menggunakan analisis deskriptif dan korelasi rank Spearman. Penerapan padi sawah tergolong tinggi dalam penerapan benih bermutu, sistem tanam, pengairan berselang, pengendalian gulma, hama dan penyakit terpadu, dan panen dan pasca panen, sedangkan varietas unggul dan pemupukan berimbang masih tergolong sedang. Tingginya penerapan pengelolaan tanaman terpadu berhubungan dengan dukungan ketersediaan sarana produksi yang sudah terfasilitasi dengan baik, dukungan kelompok tani sudah sangat aktif dalam kegiatannya, keuntungan relatif sudah sangat menguntungkan dalam penerapannya, kompatibilitas sudah sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan petani, dan observabilitas sudah dapat dicoba dalam skala luasan yang lebih kecil.Kata kunci: padi sawah, penerapan pengelolaan tanaman terpadu, petani.