Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Penyuluh Swasta dalam Transformasi Perilaku Masyarakat melalui Pemberdayaan berbasis Inovasi Biocyclo Farming Firmansyah, Adi; Sumardjo; Fatchiya, Anna; Sadono, Dwi
Jurnal Penyuluhan Vol. 20 No. 01 (2024): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/20202447949

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji peran penyuluh swasta dalam pemberdayaan berbasis biocyclo farming (BCF) dan perubahan perilaku masyarakat dalam praktik BCF, dan (2) menganalisis faktor-faktor penentu keberhasilan pemberdayaan BCF. Metode kuantitatif yang diperkuat dengan data kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian adalah sekelompok petani yang menerapkan inovasi BCF di lokasi penelitian. Petani individu yang menerapkan BCF merupakan unit analisis dalam penelitian ini. Lokasi kajian dilakukan pada lima desa di Provinsi Jawa Barat, dengan 102 responden. Data dikumpulkan dari bulan Juli hingga Agustus 2022. Analisis deskriptif dan korelasional dilakukan dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penyuluh swasta telah berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat tersebut menghasilkan perubahan perilaku, baik pada tingkat individu maupun komunitas. Perubahan pada tingkat individu meliputi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan pada tingkat komunitas adalah penggunaan praktik pertanian baru BCF. Terjadinya perubahan perilaku petani dipengaruhi oleh kapasitas penyuluh swasta dan partisipasi masyarakat melalui proses dialog dan komunikasi konvergen yang dibangun oleh penyuluh swasta tersebut.
Partisipasi Petani dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Secara Daring di Kabupaten Bekasi Iqbal Fadhlurrahman; Sadono, Dwi; Fatchiya, Anna
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i1.724

Abstract

Perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini mengubah pendekatan pelaksanaan penyuluhan pertanian dari cara konvensional menjadi cara baru menggunakan teknologi digital. Kegiatan Jarkomluhdes bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Posluhdes sebagai kelembagaan penyuluhan di tingkat desa/kelurahan. Pencapaian tujuan kegiatan penyuluhan pertanian membutuhkan partisipasi dari petani. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Jarkomluhdes, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Jarkomluhdes. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 132 orang petani dan sampel diambil dengan cara sensus. Pengujian hipotesis penelitian dianalisis dengan regresi logistik menggunakan IBM SPSS Statistics 27. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Jarkomluhdes termasuk dalam kategori rendah. Tingkat partisipasi petani tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana serta literasi digital. Untuk meningkatan partisipasi petani dalam Jarkomluhdes perlu diupayakan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana terkait serta menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital petani.
PENGARUH IKLIM USAHA TERHADAP ADOPSI INOVASI BUDIDAYA LOBSTER SISTEM KERAMBA DASAR DI KABUPATEN BANYUWANGI Lestari, Endang Puji; Fatchiya, Anna; Purnaningsih, Ninuk
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 15, No 2 (2023): (November) 2023
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpi.15.2.2023.61-70

Abstract

Tingkat adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar di Kabupaten Banyuwangi masih tergolong rendah. Iklim usaha dalam usaha budidaya lobster yang kondusif diduga dapat memengaruhi proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dari iklim usaha yang memengaruhi proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar di Kabupaten Banyuwangi dalam upaya mempercepat proses adopsi inovasi. Penentuan populasi dan sampel dilakukan dengan teknik sensus dengan jumlah 110 responden yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu Wongsorejo, Kalipuro, dan Pesanggaran. Data dianalisis menggunakan SmartPLS versi 3.0. Dukungan sarana dan prasarana budidaya memengaruhi tahap persuasi dan dukungan pasar memengarui tahap pengetahuan pada proses adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Sementara itu, tahap pengetahuan memengaruhi tahap persuasi dan tahap persuasi memengaruhi tahap keputusan pembudidaya dalam mengadopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar. Rendahnya tingkat adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar dapat disebabkan oleh: (1) kerumitan inovasi; (2) ketidaksesuaian inovasi dengan kondisi perairan di beberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi (Kecamatan Pesanggaran); (3) tidak terjangkaunya harga bibit lobster, dan (4) harga jual lobster yang murah. Peningkatan adopsi inovasi budidaya lobster sistem keramba dasar secara berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi membutuhkan iklim usaha yang ideal, dengan melibatkan kerjasama dan peran aktif dari pemerintah dan mitra terkait lainnya.The level of adoption of bottom cage system lobster cultivation innovations in Banyuwangi Regency is still relatively low. A conducive business climate in lobster farming is thought to influence the process of adopting innovations in bottom cage system lobster cultivation. This study aims to analyze the factors of the business climate that influence the process of adopting innovations in bottom cage system lobster cultivation in Banyuwangi Regency in an effort to accelerate the innovation adoption process. The population and sample were determined using a census technique, with a total of 110 respondents spread across 3 districts, namely Wongsorejo, Kalipuro, and Pesanggaran. The data were analyzed using SmartPLS version 3.0. Support for cultivation facilities and infrastructure affects the persuasion stage, and market support influences the knowledge stage in the adoption process of bottom cage system lobster cultivation innovations. Meanwhile, the knowledge stage influences the persuasion stage, and the persuasion stage influences the farmer's decision stage in adopting the bottom cage system lobster farming innovation. The low level of adoption of bottom cage system lobster cultivation innovations can be caused by: (1) the complexity of innovation; (2) the incompatibility of innovation with water conditions in several areas in Banyuwangi Regency (Pesanggaran District); (3) the price of lobster seeds being unaffordable; and (4) the selling price of lobsters being cheap. Increasing the adoption of sustainable bottom cage system lobster cultivation innovations in Banyuwangi Regency requires a conducive business climate involving cooperation and an active role from the government and other related partners.
Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Digital untuk Pemasaran Ikan Skala Mikro : Systematic Literature Review Leonardi, Aska; Sjafri, Aida Vitayala; Saleh, Amiruddin; Fatchiya, Anna
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 7 No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v7i1.6873

Abstract

Fish is a perishable commodity, so it takes fast time to reach consumers. However, many obstacles are experienced in marketing fish, such as market access, natural barriers, including distance and travel time, institutional barriers including legal restrictions on entry, tariffs, and quotas. This study was conducted to describe the current state of research on the use of ICT in fish marketing to recommend research on fish marketing communications in the future. This study uses a literature review method, by analyzing 22 journal articles based on relevant keyword searches. All samples were then described qualitatively. The results show that the adoption of mobile phones, especially from an economic perspective, can have an impact on increasing market efficiency. The main focus that becomes an opportunity to contribute to a fish marketing communication strategy is research on the competence of fish marketers in using ICT.
Pengaruh Partisipasi Masyarakat dalam Pemanfaatan Teknologi Biogas Berliany, Julianita; Fatchiya, Anna
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.2.%p

Abstract

Biogas is one of the renewable energy that can be used as an alternative energy to replace un-renewable energy. The development of biogas management could be success because of the participation of the community in every phases so the community could continue to produce biogas and feel the sustainable benefits. This research aims to collect information about the participation of rural community in biogas management. The location for this research is at Cisondari Village, Pasir Jambu District, Bandung Regency, West Java Province. The method used in the research is quantitative approach through survey method with questionnaires and complemented with qualitative approach. This research proved that utilizer characteristics, government subvention, and characteristic of biogas as an innovation can influence the rural community participation in biogas’ utilization. Beside that those impacts that made by biogas utilization can influence the socio-economic condition of the community.Keywords : Biogas, energy, participation, communityABSTRAKBiogas merupakan salah satu energi terbarukan yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar seperti minyak tanah dan gas alam. Keberhasilan pengembangan pemanfaatan energi biogas di pedesaan tidak lepas dari keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan pengambilan keputusan hingga tahap menikmati hasil sehingga masyarakat dapat terus melakukan pengelolaan energi biogas dan merasakan manfaatnya secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam pengelolaan energi biogas. Lokasi penelitian ini yaitu di Desa Cisondari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif melalui metode survei dengan kuesioner yang didukung oleh data kualtitatif melalui wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan karakteristik pengguna biogas, bantuan pemerintah, serta karakteristik inovasi biogas mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan biogas. Dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan tersebut pun berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.Kata Kunci : Biogas, energi, masyarakat, partisipasi
Tingkat Penggunaan E-wallet pada Remaja Perkotaan dan Pedesaan: The Levels of E-wallet Usage among Teenagers of Urban and Rural Pramita, Agatha; Fatchiya, Anna; Puspita , Dyah Retna
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 7 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v7i2.1144

Abstract

Dompet elektronik (e-wallet) sudah umum digunakan bagi remaja perkotaan dan pedesaan di Bogor. Kemudahan transaksi dengan e-wallet menimbulkan kekhawatiran bahwa e-wallet dapat menimbulkan perilaku konsumtif remaja. Sehingga tujuan dari penulisan ini adalah mengidentifikasi perilaku penggunaan e-wallet dan perilaku konsumtif remaja, menganalisis perbedaan perilaku penggunaan e-wallet remaja pedesaan dan perkotaan, menganalisis hubungan karakteristik remaja dengan perilaku penggunaan e-wallet dan menganalisis hubungan perilaku penggunaan e-wallet dengan perilaku konsumtif remaja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang diperoleh dengan cara kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan antara remaja perkotaan dan pedesaan terjadi pada uang saku, pengisian nilai saldo, dan nilai belanja.
Persepsi tentang Logo Aneka Cemilan Kelompok Wanita Tani “Si Putri” Desa Godog, Sukoharjo Puspita, Dyah Retna; Fatchiya, Anna; Sita, Rai; Destriapani, Elsa
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 8 No. 01 (2024): Maret
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v8i01.1260

Abstract

Logo pada sebuah produk menjadi salah satu bentuk sarana komunikasi pemasaran, sehingga perlu dirancang sebaik-baiknya agar dapat meningkatkan penjualan produknya. Penelitian ini bertujuan mengkaji persepsi mahasiswa tentang logo dari produk makanan ringan KWT “Putri Langgeng” Desa Godog Kabupaten Sukoharjo yang akan mulai dipasarkan. Bentuk logonya berupa lingkaran dibagi menjadi dua bagian (warna putih di bagian atas dan pink di bagian bawah) dengan gambar seorang koki perempuan yang tersenyum sambil mengacungkan jempol. Responden penelitiannya adalah 54 orang mahasiswa yang merespons kuesioner yang dibuat menggunakan aplikasi google form. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan statistik deskriptif berupa tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden menganggap logo tersebut telah cukup bagus dilihat dari aspek warna, huruf, gambar, kejelasan informasi, kesesuaian antara nama produk dengan gambar dan warna, bentuk logo, keseimbangan tata letak, pemunculan minat beli serta orisionalitas. Bahkan, dari aspek pemilihan huruf dan bentuk, kesesuaian tata letak serta kesesuaian antara nama produk dengan gambar sudah dianggap bagus oleh hampir separuh responden. Dari hasil ini disarankan agar logo ini dapat digunakan sebagai identitas produk makanan ringan KWT Putri Langgeng Desa Godog.
Kondisi Kearifan Lokal Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di Indonesia: Sebuah Tinjauan Indriana, Hana; Fatchiya, Anna; Hafinuddin, Hafinuddin; Akbar, Helmy
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v10i1.10157

Abstract

Kearifan lokal dalam hal pengelolaan sumberdaya perikanan memegang peranan penting dalam konteks perikanan skala kecil. Dalam hal ini, perikanan skala kecil didominasi oleh pengambil manfaat sumberdaya yang berasal dari masyarakat tradisional setempat. Beragam suku di Indonesia yang tersebar diberbagai pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali, Kepulauan Sunda Kecil (Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Timor), Kepulauan Maluku dan Papua memiliki kearifan lokal dalam hal pengelolaan sumberdaya yang unik. Konsep kearifan lokal diterapkan pada beragam tipe ekosistem perairan, meliputi ranah perikanan darat (inland fisheries) yang terdiri dari rawa, sungai dan danau hingga perikanan payau dan laut (brackish and marine fisheries). Mengingat manfaat yang diperoleh, beberapa nilai kearifan lokal tersebut diserap ke dalam hukum positif yang tertuang dalam peraturan daerah. Secara yuridis formal kearifan lokal telah diperkenalkan dalam Pasal 1 ayat (30) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 yang menyatakan bahwa kearifan lokal adalah nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan bermasyarakat. Seiring berjalannya waktu, pola pikir dan pola hidup masyarakat tradisional berkembang, beberapa nilai kearifan lokal tersebut ada yang sudah tergerus. Kajian ini mencoba untuk merangkum nilai nilai kearifan lokal pengelolaan sumberdaya perikanan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia berikut tantangan yang dihadapi. Keberlanjutan dari nilai nilai kearifan lokal pada masa mendatang akan berhadapan dengan eskalasi kerusakan sumberdaya alam dan kehilangan plasma nutfah penting khususnya pada ekosistem perairan.
Food habits based on gender perspective in rural and urban of West Java Fatchiya, Anna; Khomsan, Ali; Riyadi, Hadi; Mauludyani, Anna Vipta Resti; Nurhidayati, Vieta Annisa
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 1: March 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i1.23576

Abstract

The role of women in food consumption decision-making is closely related to cultural norms. The primary objective of this study was to describe food habits based on gender perspective in West Java. This study used a cross-sectional design. The study was conducted for 12 months in Cianjur Regency (representing rural area) and City of Sukabumi (representing urban area), West Java, Indonesia. The samples were selected using clustered purposive sampling. The total subjects were 150 households. This study showed that in term of food allocation, fathers have privilege, such as fathers eat before mothers and children, setting aside foods for fathers first before sharing the rest with family members, and food menu that the father received was more complete or better. The wives have greater control than husband in aspects of household food management. The wives were also dominant in deciding food expenses in the family rather than their husbands. There were significant differences in food allocation between rural and urban areas. The differences including: fathers eat before mothers and children (p<0.001), menu differences between fathers and other family members (p=0.002), and menu differences among family members (p=0.008). There was a significant difference in decisions making to determine the daily food menu between rural and urban areas (p=0.004). Since mothers play an important role in food purchasing, improving nutrition knowledge is necessary for better quality food at the household level. This will have an impact on the nutritional status of all household members.
Women Perception as Cockle Cultivator Households Novriani, Aminia; Fatchiya, Anna
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 5 No. 3 (2011): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.08 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v5i3.9690

Abstract

Sustainable development of coastal and marine resources in Indonesia reveals that women take an important role in coastal and marine sectors. This study focused on women's perception of their role. It aimed to assess the women’s perception about their role and to analyze the relationship between internal and external factors with women's perception about their role in cockle cultivator households. This study applied survey method with quantitative approach which is supported by qualitative information. The result of this study found that most respondents are in middle adulthood (31-50 years), have low education levels, low income levels, has a job as “ pengitri k”  and Bugis tribes.  The results of descriptive analysis showed that women's perception of their role in the household tend to be less good, it means respondents did not have a conscious view of gender in almost aspects of household roles. The results of statistical analysis showed that internal factors which is income level and employment has significantly related to women’s perceptions about their role in the household. Another factors such as age, education, and income has not  significantly related to the women’ s  perception. External factors in this study such as husband’s age, husband's education level and husband’s  income level is not significantly related to the women's perception of their role in the household. Keywords: women’s p erception, cockle cultivator households, gender