Indonesia masih memiliki prevalensi stunting di atas batas yang ditetapkan WHO yaitu 20%. Prevalensistunting pada Kabupaten Pamekasan belum mencapai target nasional sebesar 14% pada tahun 2024.Salah satu wilayah yang masih mengalami permasalahan ini adalah Puskesmas Sopaah di KecamatanPademawu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh riwayat pemberian ASI eksklusif danriwayat penyakit infeksi (ISPA dan diare) terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan total sampel sebanyak 54 balita, terdiridari 27 balita stunting (kasus) dan 27 balita tidak stunting (kontrol). Data diperoleh dari wawancaralangsung dengan responden dan dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Analisis data dilakukanmenggunakan uji chi-square dan perhitungan Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwariwayat ASI eksklusif (p = 0,013; OR = 4,156), riwayat ISPA (p = 0,014; OR = 4,038), dan diare (p =0,006; OR = 4,857) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting. Balita yang tidak mendapatASI eksklusif dan yang memiliki riwayat ISPA atau diare lebih berisiko mengalami stunting. Olehkarena itu, diperlukan sosialisasi rutin tentang pentingnya ASI eksklusif dan pelatihan manajemen ASIperah bagi ibu bekerja. Pemanfaatan Buku KIA secara optimal juga perlu ditingkatkan sebagai saranakomunikasi, informasi, dan edukasi serta pemantauan tumbuh kembang balita.