Tengku Hartati
Unknown Affiliation

Published : 112 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PROSES PENCIPTAAN TARI SILONGOR DI SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE Mulia Ernita; Ahmad Syai; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.673 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini berjudul “Proses Penciptaan Tari Silongor di SMP Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue”. Rumusan masalahnya adalah bagaimanakah proses penciptaan dan bagaimanakah bentuk penyajian tari Silongor di SMP Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Proses Penciptaan dan Bentuk Penyajian Tari Silongor di SMP Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriftif. Data penelitian ini bersumber dari seniman dan pencipta tari Silongor. Pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi, display, serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses penciptaan tari Silongor melalui beberapa tahapan yaitu eksplorasi, improvisasi dan komposisi. Tari Silongor ditarikan oleh 6-10 orang penari wanita, rata-rata umur penari sekitar 10-15 tahun. Tarian ini memiliki 14 ragam gerakan dan ada dua kali pengulangan gerak pada setiap gerakannya, 15 jenis pola lantai. Musik pengiring pada tarian ini menggunakan rekaman lagu daerah Simeulue yang berjudul Silongor. Tata rias yang digunakan yaitu rias cantik dan sederhana dengan menggunakan mahkota seperti paru burung Silongor. Tata busana menggunakan baju dan celana berwarna coklat dengan desain yang sangat sederhana serta kain yang dibentuk menyerupai sayap burung. Tempat pertunjukan tarian ini dapat ditampilkan di pentas arena dan prosenium Tarian ini ditarikan pada acara-acara hiburan dan dapat dinikmati bagi semua kalangan.Kata Kunci: proses penciptaan, bentuk penyajian, tari Silongor.
NOTASI TARI MEUGROB DI GAMPONG PULO LUENG TEUGA KECAMATAN GLUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE Nanda Putri Zuhra; Tri Supadmi; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 2 (2016): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.865 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul, “Notasi Tari Meugrob di Gampong Pulo Lueng Teuga Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie”. Mengangkat masalah bagaimanakah notasi tari Meugrob di Gampong Pulo Lueng Teuga Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie. Penelitian ini bertujuan untuk menotasikan tari Meugrob di Gampong Pulo Lueng Teuga Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitain deskriptif, yang mana data dituliskan dengan sebenar-benarnya berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah ureung tuha gampong, Geuchik, Sekdes, ketua Meugrob, penari Meugrob serta masyarakat Gampong Pulo Lueng Teuga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan panduan observasi, panduan wawancara, serta kamera digital untuk mengambil gambar dan video tari Meugrob tersebut untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid. Data diolah dan dianalisis dengan cara reduksi data, data display serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Meugrob memiliki sepuluh ragam gerakan yaitu Tienggong (jongkok), Sinthop (hentak), Tiekui (merundukkan), Chep-Chep (hentak-hentak), Grietan  Apui (kereta api), Meugiek-Giek (saling berpelukan), Moto Teng (mobil teng), Meuayon (berayun), Meulienggong-Lienggong (meliak-liuk), Meugiek Sira Meuwet (berpelukan sambil berputar). Kata Kunci: Notasi, tari, Meugrob    
BENTUK PENYAJIAN TARI SAPU TANGAN DI SANGGAR MELATI LAE GENTUYUNG KABUPATEN ACEH SINGKIL Malahayati Malahayati; Tri Supadmi; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 3 (2017): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.518 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Bentuk Penyajian Tari Sapu Tangan di Sanggar Melati Lae Gentuyung Kabupaten Aceh Singkil” mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian tari Sapu Tangan di Sanggar Melati Lae Gentuyung Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Sapu Tangan di Sanggar Melati Lae Gentuyung Kabupaten Aceh Singkil. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah ketua pimpinan sanggar Melati Lae Gentuyung, pelatih sanggar Melati Lae Gentuyung, dan penari sanggar Melati Lae Gentuyung. Lokasi penelitian dilakukan di desa Kilangan Kecamatan Singkil. Teknik pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwah tari Sapu Tangan diciptakan oleh Bundo Kandung yang berasal dari Sumatera Barat. Tari Sapu Tangan tergolong dalam tari kelompok. Tari Sapu Tangan ditarikan oleh empat penari lelaki yang menggunakan Sapu Tangan. Tari Sapu Tangan diiringi dengan alat musik tradisional seperti rapa-i. Tari Sapu Tangan mempunyai ciri khas tersendiri dimana tari ini ditarikan dengan menggunakan properti Sapu Tangan yang diletakkan di sela-sela jari penari. Bentuk Penyajian tari Sapu Tangan sangatlah sederhana. Tari ini menceritakan sekelompok dayang-dayang  yang  diperintahkan  oleh  seorang  raja  untuk  mencari  bunga  yang  dibalut dengan kain Sapu Tangan untuk diberikan kepada seorang putri yang cantik jelita. Kata kunci: bentuk penyajian, makna, tari Sapu Tangan
FUNGSI DAN PENYAJIAN TARIAN RATOH DUEK PADA SANGGAR SENI SEULAWEUET Nurul Husna; Taat Kurnita; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.479 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini berjudul “Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek  pada Sanggar Seni Seulaweuet” mengangkat masalah Fungsi dan Penyajian Tarian Ratoh Duek pada Sanggar Seni Seulaweuet. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Fungsi Dan Penyajian Tarian Ratoh Duek  Pada Sanggar Seni Seulaweuet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif  dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari pelatih dan penari  Ratoh Duek Pada Sanggar Seni Seulaweuet. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyajian Tarian Ratoh Duek  Pada Sanggar Seni Seulaweuet meliputi gerak, iringan berupa syair, pola lantai, dan tata rias busana, serta pentas pertunjukan. Secara  keseluruhan Fungsi Penyajian Tarian Ratoh Duek adalah sebagai media untuk memperkenalkan tarian Aceh di kancah Nasional dan sebagai sarana hiburan serta sarana pertunjukan untuk dapat dipertontonkan pada suatu acara atau pentas seni lainnya dan dapat menciptakan sebuah kesinambungan sosial  dalam masyarakat. Kata Kunci: fungsi, penyajian, tarian Ratoh Duek
BENTUK PENYAJIAN TARI ZAPIN PEKAJANG DI SANGGAR BUANA KOTA BANDA ACEH Dara Ananda Suraya Tiba; Tri Supadmi; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 3 (2016): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.085 KB)

Abstract

penyajian tari Zapin Pekajang di Sanggar Buana Kota Banda Aceh”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk penyajian tari Zapin Pekajang di Sanggar Buana Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk penyajian tari Zapin Pekajang di sanggar buana Kota Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah penari dan pelatih sanggar buana. Objek dalam penelitian ini adalah tari Zapin Pekajang. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Zapin Pekajang termasuk ke dalam tari tradisional dari Johor, Malaysia. Penggunaan unsur gerak pada tarian ini tidak terlalu banyak, tarian ini cenderung menggunakan pola lantai yang beragam. Tari Zapin Pekajang ini berasal dari salah satu kampung yang berada di Johor. Tarian ini menceritakan bagaimana perjalanan pemuda-pemudi yang ingin mendapatkan pasangan hidup mereka. Tari ini memiliki 3 ragam gerak, yaitu ragam gerak Dua, Tiga dan lima. Di dalam ragam gerak terdapat pembatas antara ragam gerak satu dengan ragam gerak lainnya yang disebut dengan kopak. Tari ini memiliki 20 pola lantai dan 8 orang penari diantaranya 4 penari pria dan 4 penari wanita. Tata rias yang digunakan pada tari Zapin Pekajang adalah tata rias cantik. Tata busana yang digunakan pada tari Zapin Pekajang adalah busana adat Melayu seperti celana hitam, baju Melayu lengan panjang dan songket. Bentuk sanggul yang digunakan sama seperti sanggul Aceh pada umumnya dengan perlengkapan hiasan kepala berupa mahkota dan bunga. Properti yang digunakan adalah bunga telur. Tarian ini tidak menggunakan musik langsung, melainkan audio. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian zapin ini adalah gambus, rebana, gendang dan marwas. Kata kunci: Bentuk penyajian, tari Zapin Pekajang   
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI ADAT SEUMANOE PUCOK DI MASYARAKAT MEUKEK ACEH SELATAN Okta Viola; Tengku Hartati; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Implementasi Adat Seumanoe Pucok di Masyarakat Meukek Aceh Selatan”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat Kecamatan Meukek terhadap implementasi adat Seumanoe Pucok dan makna yang terkandung dalam unsur-unsur penyajian Seumanoe Pucok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat Kecamatan Meukek terhadap implementasi adat Seumanoe Pucok dan makna yang terkandung dalam unsur-unsur penyajian Seumanoe Pucok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat, tuha peut serta seniman. Objek dalam penelitian ini adalah implementasi adat Seumanoe Pucok di masyarakat Meukek Aceh Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner (angket), wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan), dan menggunakan rumus skala likert. Hasil analisis data dari hasil persentase jawaban angket menunjukan bahwa 98% pelaksanaan adat di Kecamatan Meukek sudah berjalan dengan baik, Seumanoe Pucok bukanlah termasuk salah satu adat melainkan resam dalam acara perkawinan maupun sunat rasul, dan Seumanoe Pucok memiliki makna perbuatan terakhir yang dilakukan oleh kedua orang tua kepada anaknya dan juga memiliki makna  pensucian, adapun makna yang terkandung dalam unsur-unsur penyajiannya ada 4 yaitu memayungi, syair, peusijuk dan siraman terakhir.Kata kunci: persepsi, implementasi, adat, Seumanoe Pucok
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP TARI LANG NGELEKAK DI KABUPATEN ACEH TAMIANG KECAMATAN SEURUWAY DESA IE MASEN Alfi Akmalia; Tengku Hartati; Lindawati Lindawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 3, No 3 (2018): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pandangan Masyarakat Terhadap Tari Lang Ngelekak di Kabupaten Aceh Tamiang desa Ie Masen” mengangkat masalah bagaimana pandangan masyarakat terhadap tari Lang Ngelekak”, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan masyarakat terhadap tari Lang Ngelekak di Kabupaten Aceh Tamiang desa Ie Masen. Penelitian dilakukan di desa Ie Masen Kecamatan Seuruway Kabupaten Aceh Tamiang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah masyarakat yang berada di desa Ie Masen.Teknik pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data dengan mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian dapat diketahui bahwa tari Lang Ngelekak menceritakan tentang kisah sang raja yang kurang beruntung yang mana kisah ini dijadikan sebuah tari guna mengenang masa-masa kerajaan raja tersebut. Pandangan masyarakat terhadap tari Lang Ngelekak berbeda-beda, baik itu dalam segi mengetahui, mendengarkan maupun melihat secara langsung tari Lang Ngelekak sudah hampir tidak diketahui lagi oleh masyarakat dikarenakan sudah jarang ditampilkan. Tari Lang Ngelekak harus segera dilestarikan dan dijaga agar tidak punah. Kata kunci: Pandangan, Masyarakat, Tari Lang Ngelekak
MAKNA SIMBOLIK PROPERTI TARI JATHILAN DI DESA DAMAR MULYO KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH Nurbiyanti Nurbiyanti; Ismawan Ismawan; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 4 (2017): NOVEMBER
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.192 KB)

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini berjudul “Makna Simbolik Properti Tari Jathilan di Desa Damar Mulyo Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah”. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana makna simbolik properti tari Jathilan di Desa Damar Mulyo Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolik properti tari Jathilan di Desa Damar Mulyo Kecamatan Atu Lintang Kabupaen Aceh Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Pujowarsono, dan penari tari Jathilan di Desa Damar Mulyo Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Jathilan di Desa Damar Mulyo merupakan tari yang dirintis sejak tahun 1983 hingga saat ini. Tari Jathilan menceritakan kisah prajurit pada zaman dahulu. Tari ini ditarikan menggunakan properti yaitu jaranan (kuda-kudaan), pedang, pecut, sesajen yaitu nasi tumpeng, pisang dua sisir, ayam panggang, jajan pasar, rokok gudang garam merah dan kinang, beras kuning, bunga mawar, minuman kopi dan teh, kemenyan, ayam hidup, minyak wangi, dan uang. Properti tari ini memiliki makna simbolik yaitu jaran menyimbolkan kekuatan dan kekuasaan, pedang memiliki simbol senjata perang, pecut simbol mulai pertunjukan, sesajen simbol kehidupan dan hubungan manusia dengan Tuhan, tumpeng simbol kekuasaan Tuhan, pisang dua sisir melambangkan cita-cita manusia, simbol bayi yang belum dilahirkan dengan begitu belum mempunyai kesalahan apa-apa atau masih suci, jajanan pasar melambangkan hubungan kemasyarakatan, rokok gudang garam dan kinang melambangkan perasaan manusia, beras kuning melambangkan kemakmuran dan rejeki, bunga mawar dan air melambangkan ibu, minuman kopi dan teh melambangkan persaudaraan, ayam hidup melambangkan manusia, kemenyan melambangkan doa, minyak wangi lambang keharuman dan ketentraman, uang melambangkan Asat “ habis” dan Atus “bersih”. Kata Kunci: makna simbolik, properti, tari Jathilan
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DIDONG DI SMAN 1 PERMATA BENER MERIAH Husna Husna; Ahmad Syai; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 3 (2017): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.436 KB)

Abstract

Penelitian berjudul “Kegiatan ekstrakurikuler Didong di SMAN 1 Permata Bener Meriah”. Mengangkat masalah bagaimana pembelajaran Didong pada kegiatan ekstrakurikuler dan kendala-kendala apa saja yang dialami siswa pada pembelajaran Didong di SMAN 1 Permata Bener Meriah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran Didong pada kegiatan ekstrakurikuler dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pembelajaran Didong di SMAN 1 Permata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang mengajarkan kegiatan ekstrakurikuler Didong di SMAN 1 Permata Bener Meriah, objek penelitiannya adalah siswa SMAN 1 Permata Bener Meriah yang belajar tentang kegiatan ekstrakurikuler Didong yang berjumlah 13 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakana adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat mengetahui makna dan tujuan Didong pada kegiatan ekstrakurikuler. Kendala yang dihadapi oleh guru yaitu siswa kurang aktif dalam pembelajaran Didong kurang diminati oleh beberapa siswa mereka susah untuk menalar, karena pembelajaran Didong lebih cenderung praktik. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh siswa adalah, siswa kesulitan dalam menyanyikan syair lagu Didong yang menggunakan Bahasa Gayo dan siswa kurang respon dalam pembelajaran Didong pada kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 1 Permata Bener Meriah. Waktu yang terbatas, karena jarak rumah ke sekolah jauh, tidak mempunyai kendaraan menjadi hambatan siswa untuk datang ke sekolah. Kata kunci: kegiatan, ekstrakurikuler, Didong
TEKNIK DASAR BERMAIN GITAR ELEKTRIK DI SEKOLAH MUSIK PRODIGY CONSERVATORY OF MUSIC DI KOTA BANDA ACEH Eko Ardian; Ahmad Syai; Tengku Hartati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 1, No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.406 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Teknik Dasar Bermain Gitar Elektrik di Sekolah Prodigy Conservatory of Music Kota Banda Aceh”. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana teknik dasar gitar elektrik yang diajarkan pengajar di sekolah musik prodigy conservatory of music. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik-teknik dasar bermain gitar elektrik pada sekolah musik Prodigy Conservatory of Music Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan tahap-tahap untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran teknik dasar gitar elektrik di Sekolah musik prodigy conservatory of music, dasar bermain gitar elektrik, pengenalan gitar elektrik melakukan dasar bermain gitar elektrik pengenalan gitar elektrik melakukan dasar penjarian strumming, picking, menggunakan pick gitar elektrik, fingering jari kiri serta melakukan teknik gitar elektrik teknik Slide, hammer on, teknik pull of dan tapping.Kata kunci: teknik dasar, bermain gitar elektrik, sekolah musik Prodigy Conservatory of Music
Co-Authors Abdillah Abdillah Ahmad Sya'i Ahmad Syai Aida Fitri Akmalia, Alfi Alfi Akmalia Anggia, Maida Anisa Fitri Ardi Pradita Ardian, Eko Ari Palawi ARIANA, AYU Arifani, Rizka Arinil Khaderi Putri Arrayyan, Ahyar Astia, Rana Ayu Rahmina Ayuni, Ida Baroqah Sabri Yonda Cut Zuriana Cut Zuriana Dara Ananda Suraya Tiba Dhea Sofiami Sas Dilla Tria Novita Eko Ardian Elviana, Latifah Ernita, Mulia Ervina, Khana Fajriah, Nur Febi Mahqvira Ferdi Junanda Fitri Anggriani Fitri Anggriani Fitri, Aida Fitri, Anisa Fitriah Fitriah Fitriah Fitriah Gayo, Hasan Ali Ginting, Anjali Br Hafid, Mukhsin Putra Hanifa, Nadila Hasan Ali Gayo Hikmah, Daniatul Humaira, Wahyuna Husna Husna Husna Husna Ida Ayuni Indah Nirmala Sari Indah Shasqiah Putri Salwa Intan Fauzatul Zuhra Ismawan Ismawan Ismawan Ismawan, Ismawan Junanda, Ferdi Khairunnisa Khairunnisa Khana Ervina Kurnita, Taat Latifah Elviana Lindawati Lindawati Lindawati Lindawati Mahqvira, Febi Malahayati Malahayati Malahayati Malahayati Maulina, Alvira Mauliza Rahmi Muhammad Naufal Syahputra Mulia Ernita Mulyana, Teguh Mustaqilla, Syarifah Nabila, Adek Nadia Ulfa Nanda Putri Zuhra Nisrina, Putri Noviati, Tia Novita, Dilla Tria Nur Fajriah Nurbiyanti Nurbiyanti Nurbiyanti, Nurbiyanti Nurlaili Nurlaili Nurlaili Nurlaili Nurul Amelia Nurul Husna Nurul Husna Okta Viola Palawi, Ari Permata Sari Pradita, Ardi Putri Maurina Sari Putri Salwa, Indah Shasqiah Putri, Arinil Khaderi Putri, Rizka Kurnia Rahmi, Mauliza Rahmina, Ayu Ramdiana, Ramdiana Rayhana Rizha Raysa Hiyal Ulya Referinda, Hasnah Rida Safuan Selian Rida Safuan Selian Rizha, Rayhana Rizka Arifani Rizki, Devia Ananda Safitri, Devira Salawati, Bau Salwija, Salwija Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Sari, Indah Nirmala Sari, Permata Sari, Putri Maurina Sas, Dhea Sofiami Sasrita, Bysmira Sharah, Rayda Muna Siti Sarah Siti Sarah, Siti Siti Zahrah Sulistia, Dena Supadmi, Tri Suraya Tiba, Dara Ananda Sya'i, Ahmad Syahputra, Muhammad Naufal Syarifah Mustaqilla Taat Kurnita Teguh Mulyana Tia Noviati Tri Supadmi Ulfa, Maryulan Ulfa, Nadia Ulya, Raysa Hiyal Viola, Okta Yonda, Baroqah Sabri Yuli Astuti Zuhra, Intan Fauzatul Zuhra, Nanda Putri