Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI EFEK ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK METANOL DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala L.) SECARA IN VIVO Hasan, Hamsidar; Djuwarno, Endah Nurrohwinta; Abdulkadir, Widy Susanti; Rasdianah, Nur; Anggai, Rifka Anggraini; Hasan, Muadz
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i1.103

Abstract

Gaya hidup modern telah membawa masyarakat pada kehidupan yang serba instan, nyaman dan cepat. Dari segi kesehatan, gaya hidup ini tentu saja mempunyai dampak negatif. Oleh karena itu, banyak orang menderita berbagai penyakit. Salah satu kondisi yang sering dialami adalah pegal-pegal dan nyeri sendi. Seringkali, penyebab utama berbagai penyakit ini adalah Asam Urat, yang sering kali muncul di kemudian hari. Hiperurisemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah atau serum melebihi batas normal, yaitu >7,0 mg/dl pada pria dan >6,0 mg/dl pada wanita. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun lamtoro (Leucaena leucocephala L.) dan efeknya sebagai antihiperurisemia secara in vivo. Metode penelitian yang digunakan yakni Maserasi, skrining fitokimia, analisis kromatografi lapis tipis (KLT) dengan perbandingan eluen N-heksan : Etil asetat (8:2) dan uji efek antihiperurisemia. Dalam uji efek antihiperurisemia dilakukan menggunakan hewan uji mencit yang di bagi dalam 5 kelompok perlakuan, kelompok 1 kontrol negatif (Na-CMC), kelompok 2 kontrol positif (Allopurinol 100 mg), kelompok 3 dosis ekstrak 100 mg/kg BB, kelompok 4 dosis ekstrak 150 mg/kg BB, dan kelompok 5 dosis ekstrak 200mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun lamtoro (Leucaena leucocephala L.) mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Kemudian, ekstak daun lamtoro juga memiliki efek menurunkan kadar asam urat dengan dosis yang paling baik dalam menurunkan kadar asam urat yakni dosis 200 mg/kg BB dengan rata-rata penurunan sebanyak 4,67 mg/dL. Hasil Penelitian kemudian di analisis menggunakan uji statistik One Way ANOVA dengan nilai p<0,05 (α 0,05).
Perbandingan Aktivitas Antioksidan Dari Spesies Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas) Dan Jarak Merah (Jatropha Gossypiifolia) Menggunakan Metode 2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil (DPPH) Hasan, Hamsidar; Hutuba, Ariani H.; Muhammad Taupik; A. Mu'thi Andy Suryadi; Manno, Mohamad Reski; Kaino, Ratni
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Nomor 2, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i2.80

Abstract

Jatropha curcas dan Jatropha gossypiifolia merupakan tumbuhan yang berasal dari family yang sama yaitu Euphorbiaceae. Dimana kedua tanaman ini memiliki senyawa yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jarak mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman jarak pagar dan jarak merah serta mengetahui perbandingan potensi ekstrak dari kedua tanaman jarak sebagai antioksidan. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif pada penelitian ini menggunakan metode skrining fitokimia dengan uji tabung/uji warna dan analisis Kromatografi Lapis Tipis menggunakan eluen n-Heksan : etil asetat dengan perbandingan (7:3). Analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm dengan pembanding Vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan nilai antioksidan dari ekstrak metanol daun Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) memiliki nilai IC50 yaitu 32,60 µg/ml dan termasuk dalam kategori sangat kuat. Sedangkan pada ekstrak metanol daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) memiliki nilai IC50 yaitu 85,82 µg/ml dan termasuk dalam kategori kuat. Berdasarkan Analisis data statistik uji anova dimana (p-value<0,05) menunjukan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelompok perlakuan (p-value<0,05).
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Daun Kelor dalam Olahan Brownis dan Sayur Kelor sebagai Strategi Pencegahan Stunting Hasan, Hamsidar; Manno, Mohamad Reski; Kadir, Laksmyn; Hunowu, Sri Yulian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/phar.soc.v4i3.34081

Abstract

Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronis yang masih tinggi di Indonesia dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Salah satu strategi pencegahan stunting adalah dengan meningkatkan konsumsi pangan bergizi yang mudah dijangkau masyarakat. Daun kelor (Moringa oleifera) diketahui memiliki kandungan protein, zat besi, kalsium, vitamin, serta antioksidan yang tinggi sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan daun kelor dalam olahan pangan, seperti brownis kelor dan sayur kelor, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat dalam menyediakan makanan sehat bagi keluarga. Program ini menggunakan pendekatan edukasi dan pelatihan pengolahan pangan berbasis kelor kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap mulai dari Pre-test, penyuluhan mengenai pemanfaatan daun kelor serta dilakukan Post-test. Setelah itu diberikan sesi tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai gizi daun kelor, keterampilan dalam mengolah kelor menjadi produk yang lebih bervariasi, serta peningkatan minat masyarakat untuk menjadikan kelor sebagai pangan sehari-hari. Dengan demikian, pemanfaatan daun kelor dalam berbagai olahan pangan dapat menjadi strategi yang efektif dan berkelanjutan dalam mendukung upaya pencegahan stunting di masyarakat. 
Analisis Kadar Asam Retinoat Pada Sediaan Kosmetik Krim Wajah Yang Beredar Di Kota Gorontalo Hasan, Hamsidar; Taupik, Muhammad; ., Madania; Suryadi, A. Mu'thi Andy; Anggai, Rifka Anggraini; Ismail, Rahmawati
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 3 (2025): Volume 2, Nomor 3, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i3.85

Abstract

Asam retinoat (Retinoic Acid) adalah salah satu zat tambahan berbahaya yang dilarang oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk digunakan dalam kosmetik.Penggunaan asam retinoat dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar dan bersifat teratogenik (cacat janin).Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kandungan asam retinoat pada sediaan kosmetik krim wajah yang beredar di Kota Gorontalo.Sampel yang dianalisis diambil dari 5 kecamatan yang ada di Kota Gorontalo. Identifikasi asam retinoat dilakukan dengan menggunakan metode KLT dengan fase gerak n-heksan-aseton (6:4) dan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan, pada metode KLT sampel E positif mengandung asam retinoat yang ditandai dengan adanya bercak biru gelap ketika pepmabacaan pada lampu UV254. Nilai Rf sampel E mendekati nilai Rf standar asam retinoat yaitu 0,87 cm dengan selisih 0,06 cm. Hasil penetapan kadar asam retinoat yang terkandung dalam krim adalah sebesar 0,0043%. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui sampel E tidak memenuhi persyaratan BPOM karena mengandung asam retinoat dalam kadar tertentu.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Metode CBIA Menuju Masyarakat Pesisir Sehat Di Desa Monano Gorontalo Utara Hasan, Hamsidar; Prasetya, Ekawaty; Thomas, Nurain; Akuba, Julianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 3 (2023): Vol 2, Nomor 3 (2023)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/phar.soc.v2i3.20875

Abstract

Visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu "Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan" dengan salah satu misinya Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat". Demi tercapainya maka perlu dilakukan perberdayaan masyarakat sehingga derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh masyarakat Indonesia dapat tercapai. Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sehingga manpu menggunakan obat secara rasional untuk penggunaan sendiri dan di rumah tangga. Diharapkan setelah kegiatan ini masyarakat manpu mengetahui penggolongan obat, informasi kemasan dan etiket obat, cara memilih dan mendapatkan obat, bentuk sediaan obat, dois obat, cara penggunaan obat, efek samping obat, cara penyimpanan, kadaluarsa dan obat rusak, cara pembuangan obat, tata cara pelaksanaan metode CBIA. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKS pengabdian yang sebelumnya telah dikader dan siap jadi tutor, pegawai puskesmas setempat dan penyelenggara dalam hal ini Dosen pembimbing lapangan yang telah di SK kan oleh LPM UNG. Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan dan pelatihan bagaimana memilih obat dengan menggunakan alat bantu seperti paket obat, lembar kerja, dan petunjuk kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari, jumlah peserta hadir 45 orang terdiri dari kelompok ibu-ibu nelayan, kelompok ibu-ibu PKK, Kelompok Karang Taruna, dan pemuka-pemuka Agama dan Masyarakat. Kegiatan ini memberikan manfaat bagi mereka yang sebelumnya tidak mengerti sama sekali tentang obat. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah kegiatan ini.
Uji Permeasi Nanoemulgel Kurkumin Secara In Vitro Tungadi, Robert; Thomas, Nur Ain; Hasan, Hamsidar; Taupik, Muhammad; Pakaya, Juniarista Jessica
Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika Vol. 1 No. 3 (2024): Vol 1, No. 3, 2024 : Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jftsk.v1i3.20

Abstract

Kunyit (Curcuma longa) salah satu tanaman yang terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka karena terdapat senyawa kurkumin didalamnya. Terlepas dari aktivitas farmakologinya, kurkumin termasuk dalam BCS (Biopharmaceutical Classification System) kelas II dimana bioavailabilitas yang tinggi dan kelarutannya yang rendah. Untuk mengatasi aktivitas farmakologinya tersebut, dikembangkan system pemberian obat baru seperti system pemberian secara transdermal yaitu nanoemulgel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana laju permeasi nanoemulgel kurkumin secara in vitro menggunakan metode sel difusi franz. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik homogenisasi energi rendah (Spontaneous emulsification) dengan kecepatan 500 rpm dimana zat aktif divariasikan 0,1% 0,2% 0,4% dan pembuatannya dengan mengembangkan HPMC ke dalam air panas kemudian ditambahkan fase minyak ke dalam fase air dengan pengadukan hingga terbentuk basis gel. Polimer HPMC divariasikan untuk mengetahui pengaruh terhadap stabilitas. Uji in vitro perlu dilakukan untuk mempelajari efektivitas zat aktif kurkumin dan penetrasinya. Pengujian efektivitasnya sebagai sediaan transdermal dilakukan dengan mengukur kadar kurkumin yang berpenetrasi ke dalam pembuluh darah kulit secara in vitro menggunakan alat sel difusi franz. Hasil menunujukan bahwa ketiga formula nanoemulgel memiliki stabilitas yang baik serta untuk pengujian pelepasan kurkumin yang paling baik diperoleh pada F3 sediaan nanoemulgel yang memiliki laju pelepasan kurkumin yang paling tinggi sebesar 6,9%.
Penapisan Fitokimia dan Efek Penyembuhan Luka Insisi Dari Fraksi Etil Asetat Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas) Terhadap Mencit (Mus musculus) Hasan, Hamsidar; Akuba, Juliyanty; Thomas, Nur Ain; Ramadhani, Fika Nuzul; Anggai, Rifka Anggraini; Mamu, Safira Mahadewi
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i3.9

Abstract

Jarak pagar (Jatropha curcas) adalah tanaman alami tumbuhan Indonesia yang telah terdaftar sebagai salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk berbagai macam penyakit. Jarak pagar mengandung banyak metabolit sekunder yang berperan dalam mempercepat penyembuhan luka dan regenerasi sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etil asetat daun Jarak pagar (Jatropha curcas) serta efektivitas ekstrak etil asetat daun Jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap penyembuhan luka insisi pada mencit jantan (Mus musculus). Daun jarak pagar diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat. Kemudian dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder. Uji efektivitas penyembuhan luka insisi dilakukan dengan membagi hewan uji ke dalam 5 kelompok uji yang terdiri dari 3 ekor mencit jantan. Semua mencit diberi perlakuan sesuai kelompok uji yaitu kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2 (kontrol positif povidone iodine 10%), kelompok 3 (ekstrak jarak pagar 30%), kelompok 4 (ekstrak jarak pagar 40%), dan kelompok 5 (ekstrak jarak pagar 50%) hingga luka tersebut sembuh yang ditandai dengan luka menutup. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etil asetat daun jarak pagar (Jatropha curcas) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada lama waktu penyembuhan luka insisi antar kelompok. Rerata waktu yang dibutuhkan hingga luka insisi sembuh pada kelompok 1 (kontrol negatif) yaitu 20,7 hari; kelompok 2 (kontrol positif povidone iodine 10%) yaitu 17,7 hari; kelompok 3 (ekstrak jarak pagar 30%) yaitu 14,3 hari; kelompok 4 (ekstrak jarak pagar 40%) yaitu 13,3 hari; dan kelompok 5 (ekstrak jarak pagar 50%) yaitu 11,3 hari. Ekstrak etil asetat daun jarak pagar yang lebih efektif dalam menyembuhkan luka insisi pada mencit jantan terdapat pada konsentrasi 50%.
Skrining Fitokimia Dan Uji Toksisitas Fraksi Daun Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) hasan, hamsidar; Papeo, Dizky Ramadani Putri; Makkulawu, Andi; Djuwarno, Endah Nurrohwinta; Aziz, Rezky Nur
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.25

Abstract

Rumput Knop merupakan salah satu tumbuhan yang sering digunakan masyarakat dalam pengobatan. Metabolit sekunder yang terdapat dalam daun Rumput Knop diantaranya yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam daun Rumput Knop dan mengetahui efek toksisitas (LC50) fraksi daun Rumput Knop menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode ekstraksi daun Rumput Knop dengan maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Hasil ekstraksi pada fraksi n-hekasan sebesar 31,43 g dengan rendemen 10,47%, fraksi etil asetat sebesar 33,01 g dengan rendemen 11,42% dan fraksi metanol sebesar 35,04 g dengan rendemen 12,60%. Penentuan toksisitas (LC50) berdasarkan kematian larva setelah 24 jam yang di analisis dengan nilai probit. Hasil dari analisis probit menunjukan nilai LC50 dari fraksi daun Rumput Knop masing-masing adalah 1484,711 mg/mL, 1263,986 mg/mL dan 1604,198 mg/mL. Hasil menunjukan fraksi daun Rumput Knop bersifat tidak toksik dengan nilai LC50>1000 mg/mL.
skrining fitokimia dan uji antidiabetes fraksi etilasetat buah kersen (Muntingia Calabura L.) secara invivo hasan, hamsidar; Taufik, muhammad; Andy, A Mu’thi; tungadi, robert; moito, salsa
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i2.30

Abstract

Diabetes melitus adalah jenis penyakit metabolik dengan tanda hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Banyak jenis tanaman yang di laporkan memiliki efek antidiabetik. Buah kersen (muntingia calabura.) di duga mengandung bahan aktif antidiabetes seperti asam askorbat, fiber, betakaroten, riboflavin, tiamin dan niacin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji antidiabetes fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) secara invivo. Pembagian Kelompok yaitu kelompok I (kontrol negative), kelompok II (kontrol Positif), kelompok III, IV dan V diberi fraksi buah kersen 5%, 10% dan 15%. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa fraksi etil asetat buah kersen (Muntingia Calabura.) memiliki efektivitas yang dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit. Yang memberikan hasil dan efektivitas paling baik yaitu pemberian Fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) 15% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 50 mg/dl, lalu pada pemberian fraksi buah kersen (Muntingia Calabura.) 5% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 63mg/dl dan pemberian ektrak buah kersen (Muntingia Calabura.) 10% menunjukan pencegahan dan mempertahankan kadar gula darah dengan total kenaikan gula darah 84 mg/dl. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua kelompok uji yang menggunakan fraksi etil asetat buah kersen (Muntingia Calabura.) memiliki efektivitas antidiabetes yang ditunjukan dengan kemampuan mempertahankan kadar gula darah mencit dalam rentang normal namun kelompok uji densgan aktivitas antidiabetik paling besar adalah kelompok uji III dengan konsentrasi 15%
Penapisan Fitokimia Dan Uji Efektivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus): Hendrawan Dwikarunia Datukramat1, Hamsidar Hasan2, Mahdalena Sy. Pakaya3, Fika Nuzul Ramadhani4, Multiani S. Latif 5 hasan, hamsidar; Pakaya, Mahdalena Sy.; Ramadhani, Fika Nuzul; Latif, Multiani S.; Datukramat, Hendrawan Dwikarunia
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i3.54

Abstract

Penggunaan tanaman obat sebagai antipiretik menjadi alternatif pengobatan selain obat kimia. Salah satu contohnya adalah Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.), yang telah lama dimanfaatkan di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk mengatasi demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol Jarak Merah (Jatropha gossypiifolia L.) dan untuk menentukan apakah ekstrak etanol Jarak Merah memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Metode yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96%, dan skrining fitokimia dilakukan dengan uji warna menggunakan pereaksi tertentu. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif diberi Na-CMC secara oral, sementara kelompok 2 sebagai kontrol positif diberi antipiretik parasetamol secara oral. Kelompok 3, 4, dan 5 masing-masing diinduksi dengan pepton 10% dan diberi ekstrak etanol daun Jarak Merah secara oral dengan dosis 150 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 250 mg/kg BB. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Jarak Merah mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Uji efek antipiretik menunjukkan bahwa ekstrak dengan dosis 250 mg/kg BB memiliki efek penurunan suhu tubuh yang paling baik.