Rismawati Yaswir
Bagian Patologi Klinik Dan Kedokteran Laboratorium, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia Cici Julia Sri Dewi; Rismawati Yaswir; Desywar Desywar
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 1 (2019): Online Maret 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i1.973

Abstract

Tekanan parsial oksigen darah arteri (PaO2) sebagai penanda oksigenasi dalam darah arteri dapat diukur dari analisis gas darah. Hipoksemia ditandai dengan PaO2<80mmHg. Hipoksia menimbulkan peningkatan jumlah Eritrosit Berinti (EB) sebagai kompensasi kebutuhan oksigen yang meningkat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi PaO2 dengan jumlah EB pada neonates hipoksemia di RSUP Dr M Djamil Padang. Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap neonatus yang dirawat di RSUP Dr M Djamil Padang dengan PaO2 < 80mmHg. Penelitian dilaksanakan Februari sampai Agustus 2016. Pemeriksaan PaO2 dilakukan melalui analisis gas darah dan EB dihitung dengan melihat sediaan hapus darah tepi melalui mikroskop. Hasil pemeriksaan dianalisis menggunakan korelasi Spearman dan bermakna bila p<0,05. Hasil penelitian terhadap 30 sampel didapatkan rerata PaO2 (mmHg) pada hipoksemia ringan dan hipoksemia sedang–berat berturut-turut 71,40(5,36), 48,67(12,53) dan rerata EB/100leukosit 11,53(10,43), 26,87(15,25). Berdasarkan analisis korelasi Spearman didapatkan nilai r: -0,257 pada hipoksemia ringan. Nilai r: -0,280 pada hipoksemia sedang–berat. Korelasi PaO2 dengan EB berkorelasi lemah dan tidak bermakna secara statistik. Hasil PaO2 dengan EB berkorelasi lemah dan tidak bermakna secara statistik. Penelitian lebih lanjut dengan tambahan parameter lain seperti pH, pCO2 dan menghubungkan lama hipoksemia atau hipoksia dengan jumlah EB pada neonatus.
Pengaruh Terapi Bekam terhadap Kadar Kolesterol Total Helma Helma; Rismawati Yaswir; Lillah Lillah
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 3
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.876

Abstract

Abstrak
Perbedaan Rerata Kadar Gula Darah pada Luaran Stroke Iskemik Berdasarkan Indeks Barthel Muhammad Iqbal; Meiti Frida; Rismawati Yaswir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i3.166

Abstract

AbstrakStroke merupakan salah satu sindrom yang ditandai oleh gangguan fungsi otak dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi bila tidak ditangani dengan adekuat. Kenaikan kadar gula darah yang terjadi 48 jam pertama pada penderita stroke fase akut dapat memengaruhi morbiditas dan luaran serta mortalitas penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rerata kadar gula darah pada stroke iskemik fase akut yang dihubungkan dengan luaran berdasarkan Indeks Barthel. Desain penelitian yang digunakan ialah retrospektif dengan mengumpulkan data rekam medis pasien stroke iskemik yang dirawat di bagian ilmu penyakit saraf RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Desember 2012 – 31 Desember 2013. Dari 24 sampel, didapatkan nilai rerata gula darah pada luaran ketergantungan total 163,50 mg/dL; SD : 48,59, nilai rerata gula darah pada luiaran ketergantungan berat 150,25 mg/dL; SD : 36,291 dan nilai rerata gula darah pada luaran ketergantungan sedang 156,75 mg/dL; SD: 61,799. Hasil analisis bivariat dengan uji Anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna rerata kadar gula darah pada luaran ketergantungan total, luaran ketergantungan berat dan luaran ketergantungan sedang pada pasien stroke iskemik fase akut berdasarkan indeks Barthel dengan nilai p = 0,862 (p>0,05).Kata kunci: kadar gula darah, luaran, stroke iskemik, indeks BarthelAbstractStroke is a clinical syndrome characterized by losing of cerebral function with high morbidity and high mortality rate if not getting an adequate treatment. Raised of blood glucose that occur in first 48 hours in acute phase of stroke can influence morbidity or severity and mortality rate. This analytic research with a retrospective design by obtaining datas from medical records of patient who hospitalize in department of neurology RSUP Dr. M.Djamil Padang during December 1st 2012 – December 31st 2013. Mean of blood glucose level of totally dependent 163.50 mg/dL with standard of deviation 48.59, whereas mean of blood glucose level of severely dependent 150.25 mg/dL with standard of deviation 36.291, mean of blood glucose level of moderately dependent 156.75 mg/dL with standard of deviation 61.799 on total 24 cases. The result of bivariate analysis using Anova test showed there is no significant difference average of blood glucose level between totally dependent, severely dependent, and moderately dependent stroke of acute phase of ischemic stroke with use Barthel Index (BI) with p value = 0,862 (p>0,05)Keywords: blood glucose level, outcome, Barthel Index
Hubungan Kadar Glutamic Oksaloasetat Transaminase Dengan Lama Perawatan Pasien Infark Miokard Akut di RSUP. Dr. M. Djamil Periode Januari-Desember 2013 Ardho Mahamada; Yerizal Karani; Rismawati Yaswir
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.734

Abstract

Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Beberapa enzim, salah satunya adalah Serum Glutamic Oksaloasetat Transaminase (SGOT),dilepaskan pada saat proses terjadinya infark miokard. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar SGOT dengan lama perawatan pasien IMA yang hasilnya dapat digunakan sebagai penentuan perawatan pasien Infark. Penelitian ini merupakan studi analitik retrospektif dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder dari rekam medik 51 pasien IMA yang dirawat di Cardio Vascular Care Unit (CVCU) RSUP dr M. Djamil Padang periode Januari-Desember 2013.Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SGOT 187,529 ± 133,6 µ/L. Hasil analisis dengan uji korelasi Spearman menunjukkan terdapat korelasi positif antara kadar serum SGOT dengan lama rawat pasien IMA di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Korelasi tersebut bernilai sedang dan bermakna secara statistik (r=0,437, p<0,05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi kadar SGOT serum pasien, semakin meningkat lama rawat pasien tersebut.
Perbandingan Kadar Kalium Packed Red Cell Berdasarkan Lama Penyimpanan Di Bank Darah RSUP Dr. M. Djamil Padang Tuti Asryani; Rismawati Yaswir; Zelly Dia Rofinda
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 3
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.862

Abstract

Packed Red Cell (PRC) adalah komponen darah yang didapat setelah sebagian besar plasma dipisahkan dari whole blood dengan berbagai metode dan memiliki nilai hematokrit sebesar 80%. Packed Red Cell disimpan pada suhu 2-6 °C selama 21-42 hari tergantung larutan antikoagulan-pengawet yang digunakan. Aktivitas pompa Na+/K+ATPase sangat dipengaruhi oleh suhu. Pompa menjadi inaktif pada suhu 4 °C menyebabkan kebocoran kalium ke plasma akibat kegagalan pompa Na+/K+ATPase, proses ini terjadi perlahan dan terus menerus sehingga kadar kalium pada plasma PRC meningkat seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Hiperkalemia merupakan komplikasi tersering transfusi darah simpan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar kalium PRC pada penyimpanan 4-14 hari dan > 14 hari di Bank Darah RSUP dr.M.Djamil Padang. Penelitian ini adalah suatu penelitian analitik dengan rancangan potong lintang. Penelitian ini dimulai bulan September 2016 sampai Agustus 2017. Kadar kalium diperiksa dengan metode ion selective electrode indirect (ISE indirect). Analisis data menggunakan uji t, bermakna bila p<0,005. Rerata kadar kalium pada penyimpanan 4-14 hari 3,9 (0,8) mmol/L dan penyimpanan >14 hari 8,7 (4,9) mmol/L. Terdapat perbedaan bermakna rerata kadar kalium PRC berdasarkan lama penyimpanan menggunakan uji t dengan rerata kadar kalium tertinggi pada penyimpanan > 14 hari (p = 0,000).  Terdapat perbedaan bermakna kadar kalium PRC berdasarkan lama penyimpanan dengan rerata kadar kalium PRC lebih tinggi pada penyimpanan > 14 hari.
Frekuensi Hepatitis B dan Hepatitis C Positif pada Darah Donor di Unit Transfusi Darah Cabang Padang pada Tahun 2012 Dewi Oktavia; Rismawati Yaswir; Nora Harminarti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.661

Abstract

Infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C akut bisa bergejala (simptomatik) atau tidak bergejala (asimptomatik). Penderita asimptomatik terdeteksi pada pemeriksaan skrining donor darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi hepatitis B dan hepatitis C positif pada darah donor. Telah dilakukan penelitian deskriptif retrospektif terhadap frekuensi hepatitis B dan hepatitis C positif pada darah donor di Unit Transfusi Darah Cabang Padang tahun 2012. Jumlah donor yang tercatat di Unit Transfusi Darah Cabang Padang mulai dari Januari 2012 sampai Desember 2012 adalah 26.306 donor, terdiri dari 19.949 donor sukarela dan 6.357 donor pengganti. Jumlah total hepatitis B positif yang ditemukan adalah sebanyak 974 donor sedangkan Jumlah total hepatitis C positif yang ditemukan adalah sebanyak 157 donor. Dari seluruh donor yang diperiksa didapatkan secara keseluruhan persentase hepatitis B positif atau reaktif sebesar (3,7%) dan persentase hepatitis C positif atau reaktif (0,6%). Berdasarkan jenis donor didapatkan hepatitis B positif pada donor sukarela adalah 634 (3,2%) sedangkan donor pengganti 340 (5,3%). Untuk hepatitis C, berdasarkan jenis donor didapatkan hepatitis C positif pada donor sukarela adalah 98 (0,5%) sedangkan donor pengganti 59 (0,9%). Secara keseluruhan didapatkan persentase hepatitis B dan hepatitis C positif ditemukan lebih tinggi pada donor pengganti daripada donor sukarela.
Pengaruh Pemberian Berbagai Olahan Telur terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Putri Mira Magistri; Rismawati YaswiR; Yustini Alioes
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i3.572

Abstract

AbstrakMasyarakat menggunakan berbagai cara pengolahan sebelum mengonsumsi telur yang dapat berpengaruh terhadap kadar zat gizi yang terkandung didalamnya, termasuk kadar kolesterol dalam telur yang juga akan mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh pemberian berbagai olahan telur terhadap kadar kolesterol total darah mencit. Penelitian menggunakan 24 ekor mencit (Mus musculus) jantan albino umur 3 – 4 bulan dengan berat badan sekitar 30 – 40 gram. Jenis kandang yang digunakan adalah kandang kotak (box) sebanyak 24 unit dengan ukuran 28x30x20 cm. Metode yang digunakan ialah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 unit perlakuan, yaitu unit perlakuan K (Kontrol), unit perlakuan A (telur mentah), unit perlakuan B (telur goreng), unit perlakuan C (telur rebus), unit perlakuan D (telur setengah matang) dan unit perlakuan E (telur asin). Dosis perlakuan adalah 1,56ml/20gram berat badan/mencit dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol total darah mencit. Hasil analisis keragaman menunjukan bahwa pemberian berbagai olahan telur memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap kadar kolesterol total darah mencit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rerata kadar kolesterol total darah mencit setelah diberikan berbagai olahan telur adalah telur mentah 106.96 mg/dl, telur goreng 143.53 mg/dl, telur rebus 194.50 mg/dl, telur setengah matang 180.91 mg/dl, dan telur asin 158.27 mg/dl.Kata kunci: olahan telur, kadar kolesterol total darah, mencit AbstractPeople use various methods of processing before consumption eggs which can affect the levels of nutrients contained in, including cholesterol content which can also affect the levels of total cholesterol in blood. The objective of this study was to determine the effect of giving a variety of processed egg on total cholesterol levels of mice. The experiment used 24 male albino mice (Mus nusculus) age 3 – 4 months old with 30 – 40 grams of body weight. The den used was 24 units of box with size of 28x30x20 cm. The experiment used Completely Randomized Design (CRD) consist of 6 treatment units which was K (control), A (raw egg), B (fried egg), C (boiled egg), D (soft-boiled egg), and E (salted egg). The dosage was  1.56 ml/20 grams of body weight/mice and 4 replication for each treatment units. The parameter measured was total blood cholesterol level of mice.  Results of analysis of variance showed that giving of a variety of processed egg gave highly  significant  effect (P <0.01) on total blood cholesterol levels of mice. Based on the results of this study, it can be concluded that the average total blood cholesterol levels of mice after giving of various preparations of eggs is as follows: raw eggs 106.96 mg / dl, fried eggs 143.53 mg / dl, boiled eggs 194.50 mg / dl, soft-boiled eggs 180.91 mg / dl, and salted egg 158.27 mg / dl..Keywords: processed egg, total blood cholesterol level,  mice
Identifikasi Bakteri dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Pada Otitis Media Supuratif Kronis Di RSUP Dr. M. Djamil Padang Bahana Sasmita; Rismawati Yaswir; Lillah Lillah
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1104

Abstract

AbstrakOtitis Media Supuratif Kronis (OMSK) didefinisikan infeksi telinga tengah yang ditandai oleh sekret terus-menerus atau berulang selama tiga bulan atau lebih melalui perforasi membran timpani. Uji sensitivitas penting untuk perencanaan terapi, mengurangi potensi risiko komplikasi dan mencegah resistensi. Tujuan: Mengetahui hasil identifikasi dan sensitivitas terhadap antibiotik pada penderita Otitis Media Supuratif Kronis. Metode: Penelitian deskriptif retrospektif ini dilakukan di Laboratorium Sentral RSUP Dr M Djamil Padang dari bulan Januari 2016 sampai dengan Juni 2016. Hasil: Bakteri terbanyak penyebab Otitis Media Supuratif Kronis pada spesimen swab telinga adalah Stafiloccocus sp (37,73%) yang sensitif terhadap Meropenem (50%) dan resisten terhadap Ampicillin (100%), Amoxicillin (95%), Ciprofloxacin (95%) dan Levofloxacin (95%). Bakteri penyebab terbanyak kedua adalah Pseudomonas sp (26,41%) yang sensitif terhadap Meropenem (92,85%) dan resisten terhadap Ampicillin (100%), Amoxicillin (100%), Chloramfenicol (100%), Erytromycin (100%), dan Sulfamethoxazole Trimethoprim (100%). Simpulan: Bakteri terbanyak penyebab Otitis Media Supuratif Kronis pada spesimen swab telinga adalah Staphylococcus sp (37,73%) yang sensitif terhadap Meropenem (50%) dan Pseudomonas sp (26,41%) yang sensitif terhadap Meropenem (92,85%)
Gambaran Homosistein pada Pasien Infark Miokard Akut di RSUP Dr. M. Djamil Padang Ridha Amaliah; Rismawati Yaswir; Tuty Prihandani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2 (2019): Online Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2.1012

Abstract

Berbagai faktor risiko baru telah banyak diteliti, termasuk kadar homosistein total dalam darah. Hiperhomosisteinemia terbukti meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular secara independen. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran homosistein pada pasien infark miokard akut di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan studi deskriptif terhadap 24 orang pasien IMA yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi serta melakukan pemeriksaan darah di Laboratorium Sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2016 hingga Agustus 2017. Pemeriksaan kadar homosistein dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan metode ELISA. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Subjek penelitian terdiri dari 17 orang laki-laki (70,8%) dan 7 orang perempuan (29,2%). Rerata umur subjek penelitian adalah 56,75(9,34) tahun. Faktor risiko tradisional tertinggi adalah merokok (41,7%). Rerata kadar homosistein subjek penelitian adalah 25,5(13) μmol/L. Kadar homosistein terbanyak pada pasien IMA adalah hiperhomosisteinemia ringan (54,2%). Kadar homosistein serum pasien IMA di atas batas nilai normal dengan yang terbanyak adalah hiperhomosisteinemia ringan.
Korelasi Kadar Adiponektin dengan Indeks Aterogenik Plasma pada Penyandang Obes Kartika Aulia Sari; Rismawati Yaswir; Tuty Prihandani; Efrida Efrida
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 3 (2020): Online September 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i3.1335

Abstract

Kadar adiponektin dalam plasma secara signifikan menurun pada penyandang obes. Adiponektin telah dilaporkan memiliki efek langsung anti-aterosklerosis. Indeks Aterogenik Plasma (IAP) dihitung sebagai log10(TG/ HDL-C), merupakan biomarker aterosklerosis. IAP dapat menjadi biomarker baru untuk risiko dan prognosis penyakit kardiovaskular. Tujuan: Menentukan korelasi kadar adiponektin dengan indeks aterogenik plasma pada penyandang obes. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan potong lintang. Subjek penelitian adalah 30 orang penyandang obes dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥25 kg/m2 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek penelitian melakukan pemeriksaan darah di Instalasi Laboratorium Sentral RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada bulan Januari 2019 sampai September 2019. Pemeriksaan kadar adiponektin dengan metode enzyme linked immunoassay (ELISA). Pemeriksaan kolesterol high density lipoprotein (HDL) dan trigliserida menggunakan alat kimia klinik otomatis. Data univariat diolah dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan rerata (standar deviasi). Data bivariat dianalisis dengan uji korelasi Pearson, bermakna secara statistik jika p˂0,05. Hasil: Rerata umur adalah 34,5 (6,2) tahun. Rerata kadar adiponektin adalah 2,5 (1,1) μg/mL. Rerata indeks aterogenik plasma (IAP) adalah 0,29 (0,17), termasuk risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular. Uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi negatif sangat lemah antara adiponektin dengan IAP dan tidak bermakna secara statistik (r=-0,114, p=0,550). Simpulan: Tidak terdapat korelasi antara kadar adiponektin dengan indeks aterogenik plasma pada penyandang obes.Kata kunci: adiponektin, indeks aterogenik plasma, obes
Co-Authors Adelin, Prima Afrida Maiyesi Aisyah Mayang Wulan Akmal M Hanif Ardho Mahamada Arina Widya Murni Aulia Rahman Aulia Rahman Bahana Sasmita Bakma, Isphandra Bayu Rahmadin Cici Julia Sri Dewi Debie Anggraini Deswita Sari Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar Desywar, Desywar Dewi Oktavia Dia Rofinda, Zelly Dia Dian Eka Putri Didik Hariyanto Didik Hariyanto Donaliazarti Donaliazarti Dwi Yulia Efrida Efrida Efrida Efrida Efrida, Efrida Eka Agustia Rini Eka Musmita Sabebegen Ellyza Nasrul Elsi Kelana Eugeny Alia Fadhillah Al Hijjah Farida Isroani Fitria, Syarifah Tridani Gunawan, Syahri Hanifah Maani Helma Helma Huriyah Fauzani Husna Yetti Husni Husni Husni Husni Ilhamifithri Ilhamifithri Ima Septia Indra Ihsan Ira Ferawati Irza Wahid Isphandra Bakma Kartika Aulia Sari Kurniawan Lillah Lillah Lillah Lillah Lillah Lillah Lillah Lillah M. Ikhlasul Amal Eel Taslim Meiti Frida Mira Purwinanty Muthia Rendra Nafiandi Nafiandi Noer Hafni Nora Harminarti Novialdi . Nur Afrianin Syah Prihandani, Tuty Putri Mira Magistri Raisa Putri Secioria Reni Lenggogeni Ridha Amaliah Rizanda Machmud Rosfita Rasyid Sabebegen, Eka Musmita Sari, Kartika Aulia Sri Nurul Huda Sri Vanny Suhirman Syahri Gunawan Syarifah Tridani Fitria Syofiati Syofiati Syofiati Syofiati Tuti Asryani Tuty Prihandani Tuty Prihandani Tuty Prihandani Wardhy Arief Hidayat Yashinta Octavian Gita Setyanda Yayie Dwina Putri Yerizal Karani Yessi Yestiani Yoshie Anto Chicamy Yustini Alioes Zelly Dia Rofinda