Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENENTUAN TINGKAT AKTIFITAS CHOLINESTERASE DARAH YANG KEBIASAAN MENGGUNAKAN OBAT ANTINYAMUK BAKAR PADA PENDUDUK KELURAHAN JATI PADANG Sy, Elmatris; Alioes, Yustini; Irramah, Miftah
Jurnal Riset Kimia Vol 4, No 2 (2011): March
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v4i2.129

Abstract

 ABSTRACTThis study aims to determine the level of blood cholinesterase activity using a drug habit antinyamuk fuel (OANB), in Kelurahan Jati Padang and analyzed at the Laboratory of Biochemistry at the Faculty of Medicine in April-November 2010. The population is all residents Jati Padang village. The sample is using drugs antinyamuk fuel that is 30 people with sampling techniques eccidental sampling, as control is a resident who does not use drugs antinyamuk (Joan). The results showed: the population of 74 people who came, in getting 30 people to use OANB, 39 people who do not use OANB (liquid and lotion), 5 people who did not use Joan (as control). The average level of blood cholinesterase activity using OANB is 7294.79 u / l, and that does not use Joan is 7645.97 u / l. In conclusion, the average level of blood cholinesterase activity in the population there is a tendency Kelurahan Jati Padang cholinesterase activity levels decreased when compared to controls. Decrease in the average value of cholinesterase activity and a decrease of 5% is still within normal limits. Keywords: drug antinyamuk fuel, cholinesterase   
Pengaruh Pemberian Bee Pollen terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi dalam Penyembuhan Luka Bakar Derajat III Mencit (Mus musculus) pada Fase Proliferasi Syamsiar, Ana Rianti; Herizal, Hendra; Irramah, Miftah
Archives Pharmacia Vol 4, No 1 (2022): ARCHIVES PHARMACIA
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar merupakan masalah kesehatan yang serius di dunia, khususnya di negara berkembang. Pengobatan luka bakar dengan pemberian antibiotik topikal seperti silver sulfadiazine 1% memiliki beberapa efek membahayakan seperti Argyria, leukopenia, dan juga efek toksik terhadap renal dan hepar. Tanaman tradisional dipilih menjadi alternatif lain untuk pengobatan luka bakar dan telah diteliti memiliki potensi untuk menyembuhkan luka, salah satunya bee pollen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bee pollen terhadap pembentukan jaringan granulasi dalam penyembuhan luka bakar mencit (Mus musculus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain post test only control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 ekor mencit jantan (Mus musculus) dan kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan (P). Analisis data menggunakan Independent t Test. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan jumlah pembuluh darah baru dan penurunan signifikan jumlah neutrofil dan limfosit pada kelompok yang diberikan bee pollen. Kesimpulan penelitian ini adalah bee pollen memberikan pengaruh terhadap pembentukan jaringan granulasi dalam penyembuhan luka bakar derajat III mencit pada fase proliferasi.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Duwet (Syzigium cumini) Terhadap Gambaran Histologi Ginjal Tikus (Rattus novergicus) yang Diintoksikasi dengan Timbal Asetat Fathur Rahman; Biomechy Oktomalioputri; Miftah Irramah Irramah
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 1S (2020): Online January 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i1S.1175

Abstract

Timbal adalah logam berat yang bersifat racun bagi lingkungan dan tubuh manusia. Logam berat ini dieliminasi oleh ginjal sebagai urin, sehingga jika terjadi paparan timbal yang lama maka dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Daun duwet mengandung antioksidan seperti flavonoid, myricetin, quercetin, isoquercetin yang dapat menghambat dan memperlambat radikal bebas. tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun duwet terhadap gambaran histologi ginjal tikus yang diintoksikasi timbal asetat. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan randomized post test only control group menggunakan 15 ekor tikus yang telah dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K-) yang hanya diberikan pakan standar, kelompok kontrol positif (K+) yang diberikan pakan standar serta diberi timbal asetat 40 mg/kgBB secara oral, terakhir kelompok perlakuan (P1) yang diberikan pakan standar, dipaparkan timbal asetat 40 mg/kgBB, dan ekstrak daun duwet dosis 150 mg/kgBB. Penelitian dilaksanakan selama 28 hari, kemudian pada hari ke-29 tikus dimatikan kemudian diambil ginjalnya untuk dibuat menjadi preparat dan dibaca menggunakan skor Barthel Manja. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif (K+) dengan kelompok yang diberikan perlakuan (P1), secara statistik didapatkan nilai p < 0,05. Simpulan: Terdapatnya pengaruh pemberian ekstrak daun duwet terhadap gambaran histologi ginjal tikus yang diintoksikasi timbal asetat.
PENENTUAN TINGKAT AKTIFITAS CHOLINESTERASE DARAH YANG KEBIASAAN MENGGUNAKAN OBAT ANTINYAMUK BAKAR PADA PENDUDUK KELURAHAN JATI PADANG Elmatris Sy; Yustini Alioes; Miftah Irramah
Jurnal Riset Kimia Vol. 4 No. 2 (2011): March
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v4i2.129

Abstract

 ABSTRACTThis study aims to determine the level of blood cholinesterase activity using a drug habit antinyamuk fuel (OANB), in Kelurahan Jati Padang and analyzed at the Laboratory of Biochemistry at the Faculty of Medicine in April-November 2010. The population is all residents Jati Padang village. The sample is using drugs antinyamuk fuel that is 30 people with sampling techniques eccidental sampling, as control is a resident who does not use drugs antinyamuk (Joan). The results showed: the population of 74 people who came, in getting 30 people to use OANB, 39 people who do not use OANB (liquid and lotion), 5 people who did not use Joan (as control). The average level of blood cholinesterase activity using OANB is 7294.79 u / l, and that does not use Joan is 7645.97 u / l. In conclusion, the average level of blood cholinesterase activity in the population there is a tendency Kelurahan Jati Padang cholinesterase activity levels decreased when compared to controls. Decrease in the average value of cholinesterase activity and a decrease of 5% is still within normal limits. Keywords: drug antinyamuk fuel, cholinesterase   
Review: potensi farmakologi makroalga genus Caulerpa bagi pengembangan obat bahan alam Tyas Putri Utami; Hanna Cakrawati; Miftah Irramah
Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru (JIFA) Vol 2 No 2 (2021): JURNAL ILMIAH FARMASI ATTAMRU (AGUSTUS)
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/attamru.2021.2.2.37-47

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan alam bahari yang tinggi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat bahan alam. Salah satu kekayaan bahari yang dapat dimanfaatkan adalah makroalga Chlorophyta. Caulerpa, salah satu genus makroalga chlorophyte dari family Caulerpaceae, yang dikenal dengan anggur laut, memiliki kandungan nutrisi dan metabolit sekunder yang membuatnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat dan kosmetik. Mengingat Caulerpa memiliki banyak manfaat yang dapat dikembangkan, maka diperlukan informasi lebih jauh mengenai kandungan dan efek farmakologis untuk pengembangan obat bahan alam dari jenis-jenis Caulerpa yang dapat ditemukan di wilayah perairan Indonesia. Informasi diperoleh melalui studi literatur. Terdapat tujuh jenis Caulerpa yang dilaporkan terdapat di beberapa wilayah perairan di Indonesia, yakni Caulerpa racemosa, C. sertularioides, C. taxifolia, C. serrulata, C. lentillifera, C. peltata dan C. cupressoides. Sebagian besar penggunaan makroalga Caulerpa dalam pengobatan, berasal dari aktivitas antioksidan yang dimilikinya. Sebagian lainnya, memiliki aktivitas antibakteri yang telah diujikan pada beberapa jenis bakteri. Masih sedikit informasi yang terkait dengan efek-efek lainnya pada kesehatan. Begitupula dengan pengembangannya, sebagian besar masih berada dalam tahap pengujian menggunakan ekstrak dengan berbagai pelarut. Masih sedikit penelitian terkait dengan pengembangan formulasi dari makroalga Caulerpa.
Myocardial stunning Maria Lousiana; Miftah Irramah
Majalah Kedokteran Andalas Vol 40, No 2 (2017): Published in September 2017
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22338/mka.v40.i2.p100-110.2017

Abstract

Myocardial stunning adalah penurunan fungsi miokardium pada periode iskemia dan reperfusi. Iskemia dapat menyebabkan perubahan di dalam struktur miosit yang berusaha mengembalikan aliran darah normal. Salah satu teori yaitu teori “Calcium Overload” dapat memperjelas penyebab myocardial stunning. Teori ini menjelaskan gangguan homeostasis kalsium miosit karena latihan dalam waktu lama dapat menyebabkan disfungsi kontraktil miokardium. Myocardial stunning juga dapat terjadi akibat penurunan Ca2+ transient  intraseluler bebas selama denyutan, penurunan kekuatan maksimal Ca2+ yang diaktifkan, atau pergeseran sensitivitas miofilamen Ca2+. Perubahan histologis ini disebabkan karena reperfusi setelah periode waktu iskemia yang lebih lama. Cedera terjadi jika sejumlah besar Ca2+ masuk pada saat reperfusi, pengurangan Ca2+ akan menurunkan myocardial stunning dengan mengurangi kekuatan pendorong untuk masuknya Ca2+, sehingga bisa mengurangi cedera irreversibel yang terjadi setelah periode iskemia lebih lama. Reperfusi setelah iskemia miokard pada durasi singkat tidak menyebabkan nekrosis, tetapi menyebabkan disfungsi kontraktilitas berkepanjangan. Fenomena ini, yang kemudian dikenal sebagai myocardial stunning yang secara klinis tampak lamban.
Pengaruh uncaria gambir roxb terhadap ulkus gaster dan kadar malondialdehid hewan coba yang diinduksi etanol Miftah Irramah
Majalah Kedokteran Andalas Vol 40, No 1 (2017): Published in May 2017
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.07 KB) | DOI: 10.22338/mka.v40.i1.p1-10.2017

Abstract

Ulkus peptikum dapat disebabkan berbagai faktor, seperti konsumsi alkohol yang berlebih. Alkohol menginduksi ulkus dengan membentuk radikal bebas yang merusak integritas mukosa sehingga terjadi ulkus. Di masyarakat, pengobatan secara tradisional adalah dengan mengonsumsi gambir. Tujuan: Untuk melihat pengaruh gambir terstandarisasi terhadap perbaikan ulkus dan malondialdehid pada tikus yang diinduksi etanol. Metode: Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar. Hewan coba dibagi atas 5 kelompok masing-masing K(-), K(+), P1, P2 dan P3. Selanjutnya diperlakukan sebagai berikut: Selama 4 hari K(-) mendapat 1 ml aqua dest, K(+) , P1, P2 dan P3 mendapat 0,01 ml etanol 50%/kg BB. Hari ke-5 sampai hari ke 18, K(+) diberi aqua dest 1 ml, P1, P2 dan P3 masing-masing  mendapat 1 ml larutan gambir 50, 100 dan 200 mg/kg BB per oral. Hari ke-19 hewan coba diambil darahnya melalui vena juguralis untuk penentuan kadar MDA. Selanjutnya hewan coba didekapitasi, diambil gasternya untuk menentukan perbaikan ulkus menggunakan kriteria Barthel-Manja yang telah dimodifikasi. Kadar MDA ditentukan dengan metode Placer. Hasil: Gambir terstandarisasi dapat memperbaiki ulkus gaster pada hewan coba. Terdapat perbedaan perbaikan ulkus pada pemberian gambir terstandarisasi dengan dosis yang berbeda. Dosis yang memberikan efek maksimum adalah 200 mg/kg BB. Pemberian gambir terstandarisasi juga dapat menurunkan kadar MDA serum akibat keberadaan radikal bebas ROS yang diinduksi etanol. Kesimpulan: Gambir terstandarisasi mempunyai peluang untuk menjadi obat biofarmaka yang potensial untuk ulkus peptikum. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk uji efek dan keamanannya pada manusia.
Uptake and effect of radioiodine exposure on SKBR-3 cell lines Miftah Irramah; Yulia Kurniawati; VY Susilo; S Setiyowati; Aisyah Elliyanti
Majalah Kedokteran Andalas Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.275 KB) | DOI: 10.25077/mka.v43.i1.p23-28.2020

Abstract

Radioiodine has been known as an adjuvant therapy for thyroid cancer. Beside for thyroid cell, radioiodine is reported to be taken up by breast cell. It may be proposed as an alternative for breast cancer therapy. Objective: The study aim was to analyze an uptake of radioiodine and cell proliferation rate of breast cancer cell after the exposure of radioiodine. Methods: This study used SKBR-3 cell line as representative of Human Epidermal Growth Factor Receptor (HER2+) subtype. The cells were planted in DMEM medium added 10% fetal bovine serum (FBS), panstrep 1% and amphotericin B. The cells were grown until 80% confluent and then stripped. Subsequently the cells were sub-cultured on plates 12 and 6 wells respectively for measured uptake of radioiodine and cell proliferation rate after the exposure. Radioiodine uptake was calculated by sum efflux of 125 Iodine (125I) and the amount of uptake after the addition of 95% ethanol. Cell proliferation rate was measured by calculated by using clonogenic assay after iodine-131 (131I) exposure. Results: The average of iodine uptake was 194±50 cpm/106 cell. The average cell proliferation after radioiodine exposure was 54%±5%; Conclusions: Radioiodine is taken by SKBR-3 cells and it reduced cell proliferation rate. This finding shows an opportunity for radioiodine as an alternative therapy for breast cancer. Another studies are needed to understand of cell death the mechanism.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Melalui Pembinaan Kader Kesehatan Puskesmas Padang Kandis, Kab. 50 Kota Sumatera Barat Miftah Irramah; Afriwardi Afriwardi; Arni Amir; Fika Tri Anggraini; Lili Irawati; Yose Ramda Ilhami; Rahmat Syawqi; Mutia Lailani; Desy Nofita Sari
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Juli-September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v4i3.2003

Abstract

As the global population increases, the need for effective elderly care becomes increasingly urgent. Health cadres play a crucial role in improving the health and well-being of communities. One of the strategies to address this need is training health cadres, who can serve as vital links between healthcare providers and the elderly. In this training program, we aimed to enhance the role of health cadres in elderly care to support the physical, mental, and social well-being of the elderly. Through interactive exercises and providing health cadre pocketbooks, participants learned how to assess the individual needs of the elderly and increase their motivation to visit nearby healthcare facilities, thus improving the health status of the elderly in the region of Nagari Padang Kandis, district of 50 Kota. The activity involved 15 elderly health cadres. This training showed a 25% increase in the cadres' knowledge, as improved pre-test and post-test scores indicated. The health cadres now possess the skills and knowledge to effectively support the elderly community in their environment, fostering an independent and active elderly population in their daily activities and reducing dependence on the productive-age population. Furthermore, this community engagement activity, involving collaboration between the academic community of the Faculty of Medicine, Universitas Andalas, and the Padang Kandis health center, will be conducted periodically to enhance the health status of the local individuals in their society life.
Original Research The Effect of Yoga or Nonpharmacotherapy on Dysmenorrhore in Medical Students of Andalas University, Indonesia Rifqah Wardah Astarini; Muhammad Zulfadli Syahrul; Mustafa Nour; Beni Indra; Aladin Aladin; Miftah Irramah
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 9 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i9.1522

Abstract

Background: Dysmenorrhea is a menstrual pain that is often experienced by young women, with a global prevalence of 16.8-81%. In Indonesia, the prevalence reaches 54.89%, with adolescent girls being the largest group. Treatment generally uses analgesics, but it has side effects. Yoga as a non-pharmacological therapy can reduce pain through muscle relaxation. Purpose: Analyzing the effect of yoga therapy on the intensity of the degree of dysmenorrhea in female students of the Class of 2018 Undergraduate Medical Education Study Program, Faculty of Medicine, Andalas University. Methods: This research uses a pure experimental design with a pre-test, post-test, and only group design, with a sample size of 32 people. The research instrument used in the study was a pre-test and post-test questionnaire, which contained VAS scores and guidelines regarding yoga movements. The questionnaire contains a Visual Analog Scale (VAS), which consists of a vertical scale from 0 to 10 cm. Results:  The results showed there were no differences related to age. As many as 18% of respondents usually took analgesics, while 81.3% did not take analgesics to treat dysmenorrhea before yoga therapy. Meanwhile, after yoga therapy, 5 out of 6 respondents who usually consumed analgesics in previous menstrual cycles no longer consumed analgesics, and one respondent still consumed analgesics. Bivariate analysis showed a value of p=0.00 (p<0.05), which means there is a relationship between the provision of yoga therapy and the degree of dysmenorrhea. Where providing yoga therapy can reduce the intensity of pain in respondents who experience dysmenorrhea. Conclusion: This research concludes that there is a significant relationship between the provision of yoga therapy and the degree of dysmenorrhea.