Claim Missing Document
Check
Articles

Found 55 Documents
Search
Journal : Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)

Strategi Manajemen Pemeliharaan Rumah Susun pada Masa Pemanfaatan dan Pengelolaan Sementara ZUBAIDI ZUBAIDI1; Ratna Widyawati; Dikpride Despa
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.422

Abstract

Permasalahan perumahan yang terkait dengan Masyarakat Berpenghasil Rendah (MBR) seperti backlog, rumah tidak layak huni dan permukiman kumuh merupakan tanggung jawab Pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011. Salah satu penyediaan perumahan yang diberikan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah bantuan pembangunan rumah susun yang meliputi Rumah Susun Umum, Rumah Susun Khusus dan Rumah Susun Negara. Namun dalam pasca terbangunnya, Rumah Susun yang dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih memiliki permasalahan pada sistem manajemen pemeliharaan rumah susun. Ditambah dengan belum selesainya proses serah terima aset untuk dihibahkan/dialih-statuskan ke Pengusul mengakibatkan perawatan kerusakan tersebut masih dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Penelitian ini mengidentifikasi aspek-aspek dalam manajemen pemeliharaan rumah susun melalui 17 rumah susun yang sedang dilakukan perawatan di Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau di aplikasi SUAPOR. Dari lima aspek dengan 22 faktor yang diidentifikasi, didapatkan tidak seluruh faktor dilaksanakan. Atas hasil analisis disimpulkan untuk meminimalisir jumlah perawatan rumah susun, perlu diimplementasikan strategi manajemen pemeliharaan rumah susun berdasarkan klasifikasi pengusul.
Pekerjaan Kurang Volume Dan Tidak Sesuai Spesifikasi Kontrak Pada Belanja Modal Jalan di Kabupaten MS dan Kabupaten PS di Provinsi LM Apriansyah KM; Dikpride Despa; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.437

Abstract

Pemerintah Daerah (Pemda) menganggarkan pembangunan jalan pada Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan setiap tahunnya. Belanja modal merupakan salah satu porsi terbesar dalam APBD suatu daerah. BPK selaku Lembaga tinggi yang bertindak sebagai auditor eksternal pemerintah bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan atas belanja modal jalan. Pemeriksaan belanja modal jalan pada Kabupaten MS dan PS dilakukan pada 12 paket pekerjaan jalan dengan total belanja sebesar Rp39.963.570.500,00. Pemeriksaan dilakukan pada item pekerjaan Laston AC-WC, Laston AC-BC, Lapis Pondasi Agregat A (LPA A), dan Pasangan Batu Talud. Pemeriksaan dilakukan dengan menguji volume dan spesifikasi item pekerjaan berdasarkan kontrak. Hasil pengujian item pekerjaan Laston AC-WC dan AC-BC pada 12 paket pekerjaan menunjukkan pekerjaan ketebalan Laston AC-WC berkisar antara 1,45 - 4,00cm dengan kepadatan 85% - 101,75% dan ketebalan Laston AC-BC berkisar antara 2,86 – 5,56 cm dengan kepadatan 88,65% - 102,17%. Hasil tersebut menunjukkan hanya 21,05% ketebalan Laston AC-WC dan 5,26% kepadatan dari total benda uji Laston AC-WC yang tercapai atau sesuai kontrak, sedangkan untuk Laston AC-BC semua benda uji tidak memenuhi ketebalan kontrak dan hanya 5,41% kepadatan yang sesuai kontrak. Hasil pengujian volume LPA A pada 4 paket pekerjaan menunjukkan Volume yang terpasang di lapangan hanya 54,92% - 80,96% dari volume kontrak. Hasil pengujian pasangan batu talud pada 4 paket pekerjaan menunjukkan volume yang terpasang hanya 71,25% - 87,55% dari volume kontrak ataupun volume yang dibayarkan. Selain itu terdapat permasalahan kerusakan jalan yang baru diserahterimakan seperti keretakan, amblas, bergelombang, dan berlubang Lemahnya tingkat pengawasan yang dilakukan oleh PPK, Pengawas Lapangan, dan Tim PHO menyebabkan permasalahan kurang volume sering terjadi, Selain itu permasalahan ini terjadi karena ketidak jujuran dari penyedia jasa yang hanya mengejar keuntungan tanpa bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Permasalahan tersebut menyebabkan kelebihan pembayaran kepada penyedia jasa konstruksi sebesar Rp6.141.076.413,70 dan berkurangnya masa manfaat jalan yang disebabkan oleh kekurangan volume dan ketidak sesuaian spesifikasi pembangunan jalan.
ANALISA PENATAAN PARKIR DI PASAR BARU KOTA BATURAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Imron HS; Dikpride Despa; Trisya Septiana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.443

Abstract

Kondisi fasilitas parkir pada bangunan pelayanan umum seperti pasar memang sering mengalami kendala, hal ini terjadi pada Pasar Baru di Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, sehingga perlu dilakukan penataan ruang parkir. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk merencanakan penataan parkirnya. Teknik survey dilakukan pada 6 titik pengamatan ruang parkir yang tersedia di lokasi. Lokasi tersebut merupakan parkir untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Dengan mengabaikan semua hambatan samping dilokasi seperti pedagang kaki lima didapat hasil bahwa volume parkir yang maksimum terjadi pada hari Sabtu baik untuk kendaran roda dua maupun roda 4, kapasitas parkir maksimal untuk roda dua sebesar 306,06 fasilitas parkir ( pada titik 2), sedangkan untuk roda empat sebesar 66 fasilitas parkir ( pada titik 4 ).Kebutuhan parkir pada dasar nya masih memadai / mecukupi. Hubungan kapasitas parkir dengan kebutuhan parkir yang paling maksimal untuk kendaraan roda 2 terjadi pada titik 2 yaitu sebesar 293,38, sedangkan untuk kendaraan roda 4 terjadi pada titik 4 yaitu sebesar57,58. Hal ini meunjukkan bahwa pada titik titik maksimum tersebut fasilitas parkir masih sangat memadai. Selain itu perlu di ubah pola parkir agar kapasitas parkir mampu menampung lebih maksimal, yaitu pola parkir 900 dan pola parkir dua sis serta pengaturan dengan memberlakukan satu jalur lalu lintas. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten sebaiknya mengeluarkan anturan tentang ruang parkir resmi yang tidak boleh dipergunakan oleh Pedagang Kaki Lima ( PKL ) yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah agar aktivitas parkir lancar dan tertata rapi.
PERENCANAAN PERKUATAN LERENG DENGAN PEMAKUAN TANAH (SOIL NAILING) SEBAGAI SOLUSI DALAM PENANGANAN TANAH LONGSOR Ikhtiyan Hermansyah; Dikpride Despa; Trisya Septiana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.447

Abstract

Pelaksanaan pembangunan suatu proyek membutuhkan penggunaan metode pelaksanaan yang tepat, praktis, dan aman agar penyelesaian pekerjaan proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu, biaya dan mutu yang telah direncanakan. Konstruksi lereng yang mantap dan sesuai dengan syarat keamanan memegang peran penting dalam suatu pembangunan. Dalam proyek ini proses perbaikan lereng perlu diperhatikan pemilihan metodenya. Jika metode pelaksanaan yang baik sesuai dengan kondisi lapangan berhasil diterapkan, akan menguntungkan proyek itu sendiri (Debora dkk, 2022). Analisis stabilitas lereng dan kecocokan terhadap metode perkuatan lereng agar tidak terjadi longsor mempunyai peran yang sangat penting pada perencanaan konstruksi-konstruksi sipil. Soil Nailing adalah teknik konstruksi yang dapat digunakan sebagai ukuran perbaikan untuk mengobati lereng tanah alami tidak stabil atau yang memungkinkan aman dari keruntuhan lereng. Untuk kondisi tertentu, soil nailing menawarkan alternatif dari sudut pandang kelayakan teknis, biaya konstruksi, dan durasi konstruksi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjadikan suatu tebing lebih stabil terhadap tekanan tanah adalah dengan pemakuan tanah “soil nailing”. Soil nailing termasuk kategori perkuatan kaku (rigid) yang dapat memikul gaya normal, gaya lintang dan gaya momen. Kontrol utama terhadap pemakuan tanah adalah hasil dari pull out Soil Nailing merupakan solusi potensial dari masalah longsor karena ekonomis dan juga berlaku di zona seismik. Pemakuan tanah dapat memecahkan masalah lereng terjal, pada daerah yang sebagian besar perumahan, akibat pemasangan tidak membutuhkan lahan yang luas serta dapat digunakan untuk berbagai jenis tanah (I Nengah Sinarta, 2014). Soil nailing merupakan solusi potensial dari masalah longsor karena ekonomis dan juga berlaku di zona seismik. Hal ini dapat memecahkan masalah daerah yang sebagian besar perumahan, akibat pemasangan tidak membutuhkan lahan yang luas serta dapat digunakan untuk berbagai jenis tanah. Namun dari hasil penelitian penulis menyarankan agar menggunakan sistem soil nailing pada suatu lokasi digunakan dengan jumlah yang banyak agar setiap titik tekan terwakilkan dan juga harus disertakan sistem drainase.
POLA OPERASI PERENCANAAN LAYANAN LUMPUR TINJA DAN AIR LIMBAH DOMESTIK (STUDI KASUS PADA KOTA TANGERANG SELATAN) Budi Firmansyah; r Widyawati; Dikpride Despa
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.451

Abstract

Layanan Lumpur Tinja dan Air Limbah Terjadwal adalah suatu mekanisme pelayanan penyedotan lumpur tinjadan air limbah domestik yang dilakukan secara periodik atau terjadwal yang diterapkan pada sistem pengelolaan air limbah domestik setempat yang kemudian diolah pada instalasi yang ditetapkan serta terkait dengan metode pembayaran yang telah ditetapkan (IUWASH, 2020). Dalam pelaksanaan pelayanan lumpur tinja dan air limbah domestik, suatu kota harus memiliki pola operasi yang sesuai dengan kondisi wilayah dan target layanan khususnya menyangkut; Periode penyedotan, Pembagian zona layanan, Pola penjadwalan dan Pola pengangkutan. Studi ini diharapkan mampu mengidentifikasi pola hingga skenario yang dapat diterapkan Kota Tangerang Selatan sehingga pelaksanaan dan terpenuhi pula pelayanan dasar terkait pelayanan layanan lumpur tinja dan air limbah domestik secara maksimal bagi masyarakat serta mampu menjaga lingkungan dari pencemaran air limbah domestik yang menjadi kewajiban bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memenuhi pelayanan dasar tersebut. Tangki septik dapat dikategorikan tidak aman berdasarkan perbandingan terhadap standar SNI yang berlaku (SNI 2398:2017) ataupun berdasarkan periode penyedotan (setiap 3 – 5 tahun) dari tangki septik tersebut. Kota Tangerang Selatan pada saat ini masih berada pada tahapan perencanaan dimana terkait pola operasi sudah ada pembagian zona pelayanan SPALD (Perwal RISPALD Kota Tangerang Selatan, 2019). Penetapan pola penjadwalan untuk penentuan urutan penyedotan tangki septik. Pembagian Zona pelayanan SPALD-S Kota Tangerang Selatan menjadi 2 Zona dengan Zona pelayanan 1 terdapat 25 Kelurahan dan Zona pelayanan 2 terdapat 29 Kelurahan dimana semua kelurahan berada di wilayah administrasi Kota Tangerang Selatan. Pola penjadwalan dapat berdasarkan: - Kawasan (misalnya: kelurahan A pada bulan ke-1, kelurahan B pada bulan ke-2, dst) - Jarak radius (berdasarkan jarak radius pelanggan ke IPLT) - Klasifikasi Pelanggan Kota Tangerang Selatan dapat menggunakan satu atau menggabungkan beberapa pola penjadwalan. Pola penjadwalan akan menjadi dasar penentuan pelanggan yang akan mendapat giliran penyedotan tangki septik. Menurut Buku E IPLT Kementerian PUPR (2017), beberapa pola penjadwalan yang dapat diterapkan adalah berdasarkan kawasan, klasifikasi pelanggan ataupunjarak radius. Pada perhitungan yang dilakukan studi kasus Kota Tangerang Selatan, diasumsikan bahwa kategori pola penjadwalan yang digunakan adalah berdasarkan kawasan. Skenario – skenario yang digunakan terkait persentase kawasan yang dilayani pada setiap siklusnya (3 tahun sekali) dengan studi kasus pada Kota Tangerang Selatan didapatkan 3 skenario dengan masing-masing memerlukan jumlah truk yaitu skenario minimum pola penjadwalan layanan; 29 truk, skenario normal pola penjadwalan layanan: 39 truk dan skenario maksimum pola penjadwalan layanan: 60 truk.
Prototype Pengontrol Pintu Garasi Rumah Dengan Motor Stepper Berbasis Arduino Menggunakan Perintah Suara Yuli Ermawati; Alexander Purba; Dikpride Despa; Fetty Z; Ibnu P
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.460

Abstract

Sistem buka tutup pada pintu gerbang konvensional dilakukan secara manual dengan menggeser,membuka atau menutup. Kesibukan yang dimiliki manusia membuat manuasia inginmendapatkan kemudahan dalam segala hal. Seiring dengan perkembangan teknologi, pintugerbang dapat dibuka dan ditutup secara otomatis. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistembuka tutup pintu gerbang yang dapat dikendalikan menggunakan perintah suara yang dimilikipada sensor suara recognition menggunakan arduino dengan tujuan untuk menggantikanpekerjaan manual menjadi otomatis. Penggerak pada pintu geser menggunakan motor steppernema 17 yang dikontrol menggunakan Proportional Integral Derivative (PID) yang ditanamkanpada mikro controller arduino. Penggunaan sensor suara recognition dapat menggantikanpenggunaan kunci atau remote sebagai pengendali kondisi pintu geser secara otomatis. Pengujiandilakukan dengan menggunakan tiga perintah suara yang diberikan yaitu penuh, setengah dantertutup. Jarak user dari mikrofon diatur maksimal satu meter dan kondisi lingkungan dengankebisingan 55 desibell (dB). Sistem diinisiasi dengan satu user valid yang menyimpan tigaperintah suara tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana system dapatmerespon dan mengenali perintah suara yang diberikan
Rencana Tata Ruang Kawasan Berorientasi Transit/Transit Oriented Development (TOD) Terminal Pondok Cabe Ghalih Huriarto; DIKPRIDE DESPA; RATNA WIDYAWATI
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merencanakan Kawasan Berorientasi Transit / Transit Oriented Development (Kawasan TOD) pada Terminal Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan. Kawasan TOD Terminal Pondok Cabe ditetapkan di dalam radius 400 m – 800 m dari Terminal Pondok Cabe sebagai simpul transit meliputi Kelurahan Pondok Cabe Udik Kecamatan Pamulang. Metode penelitian menggunakan pendekatan perencanaan berupa pendekatan perencanaan komprehensif dan perencanaan berkelanjutan, perencanaan supply-demand. Pendekatan lainnya yang digunakan adalah pendekatan spasial. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Sosial Kependudukan, Analisis Deliniasi Kawasan TOD, Analisis Daya Dukung Fisik dan Lingkungan Kawasan, Analisis Daya Tampung Ruang Kawasan, Analisis Kondisi Kawasan, Analisis Kesesuaian Lahan dengan Rencana Tata Ruang. Dalam Perencanaan Kawasan dilakukan penyusunan visi kawasan, strategi, dan prinsip pengembangan kawasan. Visi yang akan digunakan sebagai landasan dalam penentuan kegiatan di dalam kawasan TOD Pondok Cabe adalah menciptakan pusat kegiatan kota yang hidup dan berkelanjutan dan saling terintegrasi dengan mengedepankan lingkungan yang ramah pejalan kaki. Perencanaan pola ruang terdapat 11 zona yang direkomendasikan menjadi zona acuan pemanfaatan ruang di Kawasan TOD Pondok Cabe. Berbagai zona dalam Kawasan ini bertujuan untuk menciptakan Kawasan yang merealisasi prinsip dari TOD dengan zona utama, yaitu zona transportasi, zona perdagangan dan jasa, zona perkantoran dan zona perumahan kepadatan tinggi. Perencanaan Jaringan Infrastruktur meliputi Jaringan Sistem Jaringan Jalan, Pergerakan, dan Sirkulasi Kendaraan, Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau, Sistem Jaringan Air Bersih, Sistem Jaringan Drainase, Sistem Pengelolaan Persampahan, Sistem Jaringan Energi dan Telekomunikasi, dan Sistem Jaringan Jalur Penyelamatan atau Evakuasi. Untuk mewujudkan kawasan TOD Terminal Pondok Cabe juga diatur ketentuan intensitas pemanfatan ruang dan peraturan zonasi.
Penerapan Konsep Bioklimatik dalam Penggunaan Secondary Skin pada Pembangunan Kawasan Perkantoran Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Anik Suryani; Dikpride Despa; Trisya Septiana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.472

Abstract

Iklim di Indonesia khususnya di Kota Tangerang Selatan adalah iklim tropis dengan kecenderungan panas sehingga dalam proses desain dan pembangunan haruslah memperhatikan unsur bioklimatis. Proses mendesain dan membangun yang tidak mempertimbangkan faktor kondisi alam akan menyebabkan munculnya potensi penurunan kualitas lingkungan hidup yang diakibatkan oleh konsumsi energi pada bangunan. Terjadinya fenomena perubahan iklim global yang menumbuhkan bangunan boros energi dalam kenyamanan fisik bangunan juga melatarbelakangi perlunya penerapan konsep bioklimatik dalam pembangunan khususnya pembangunan gedung pemerintahan. Penerapan Prinsip Bioklimatik pada bangunan sangat penting, Pendekatan Bioklimatik juga dipilih dalam metode desain untuk mencapai penghematan energi dan pengurangan konsumsi energi yang tidak terbarukan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip bioklimatik harus diterapkan pada lingkup bangunan khususnya bangunan pemerintah yang digunakan dalam pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat Kota Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa penerapan konsep Bioklimatik di pembangunan Kawasan Perkantoran Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan dalam penggunaan secondary skin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembangunan Kawasan Perkantoran Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan sebagai objek penelitian ini menerapkan konsep bioklimatik. Penggunaan secondary skin merupakan salah satu penerapan konsep bioklimatik pada pembangunan bangunan pemerintah di Kota Tangerang Selatan.
DESAIN TANGUL PELINDUNG UNTUK DAERAH IRIGASI RAWA YANG MENGALAMI KERUSAKAN AKIBAT BANJIR DI PERSAWAHAN 100 HEKTARE Arlinsyah Arlinsyah; Ratna Widyawati; Dikpride Despa
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah irigasi rawa sering kali menghadapi risiko banjir yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanggul pelindung yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah tanggul pelindung yang efektif untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh banjir di persawahan seluas 100 hektare. Studi ini menggunakan metode analisis terhadap kondisi lingkungan, pola aliran air, dan struktur tanah di daerah irigasi rawa. Dalam analisis tersebut, berbagai faktor seperti curah hujan, elevasi lahan, dan karakteristik hidrologi dipertimbangkan. Data tersebut dikumpulkan melalui survei lapangan dan sumber-sumber terkait lainnya. Berdasarkan analisis data, dirancanglah sebuah tanggul pelindung yang kokoh dan sesuai dengan kondisi geografis dan hidrologi daerah tersebut. Desain tanggul mencakup pemilihan bahan konstruksi yang kuat dan tahan terhadap tekanan air serta kekuatan tanah yang cukup untuk menahan beban tanggul. Selain itu, tanggul pelindung ini juga mempertimbangkan sistem drainase yang efisien untuk mengontrol aliran air dan mencegah genangan yang berkepanjangan. Sistem pengendalian pintu air juga diterapkan untuk mengatur tinggi dan kecepatan aliran air ke dalam persawahan, sehingga meminimalkan risiko banjir dan kerusakan lebih lanjut. Melalui desain tanggul pelindung ini, diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan dan keandalan sistem irigasi di daerah irigasi rawa. Hal ini akan membantu petani dalam menjaga kestabilan produksi pertanian mereka dan mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kerusakan tanggul akibat banjir.
Identifikasi Ketidaksesuaian Penggunaan Lahan Di Kawasan Permukiman Kecamatan Pamulang Dan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan 2020 – 2022 Retno Wulandari; Dikpride Despa; Mardiana Mardiana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.476

Abstract

Daerah perkotaan mempunyai kondisi penggunaan lahan dinamis, sehingga perlu terus dipantau perkembangannya, karena seringkali pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan peruntukannya dan tidak memenuhi syarat. Pemantauan terhadap penggunaan lahan pada kawasan lindung dan budidaya secara menerus dan menyeluruh perlu dilakukan agar pemanfaatan lahan lebih terkoordinasi, tetap memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan, serta mencegah penggunaan lahan yang bersifat merugikan. Ketidaksesuaian Penggunaan Lahan Di Kawasan Permukiman Kecamatan Pamulang Dan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan akan menjadi salah satu instrument dalam memperoleh informasi terkait dengan perubahaan penggunaan lahan yang nantinya berhubungan dengan arahan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kecamatan Pamulang Dan Ciputat Timur agar terwujud tertib Tata Ruang. Metode yang digunakan meliputi Analisis Kebijakan, Updating Kawasan Permukiman, Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pada Kawasan Permukiman, dan Analisa Simpangan Penggunaan Lahan Pada Kawasan Permukiman. Dari total luas Pola Ruang Kawasan Permukiman di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur dan Kecamatan Pamulang, berdasarkan kategori kesesuaian penggunaan lahan di dalamnya didapatkan hasil, katergori sesuai seluas 2.698,15 Ha (82,75%), kategori belum sesuai seluas 478,98 Ha (14,69%), kategori tidak sesuai seluas 83,32 Ha (2,56%). Secara keseluruhan besaran luas penggunaan lahan yang tidak sesuai masih sangat kecil dan yang belum sesuai berdasarkan hasil survey lapangan terdiri atas kebun campuran, pekarangan atau tanah kosong. Penggunaan lahan dengan kategori belum sesuai ini masih dapat dikendalikan perwujudannya agar tetap sesuai dengan Pola Ruang Kawasan Permukiman karena perizinan pembangunan yang akan diberikan wajib sesuai dengan Pola Ruang Kawasan Permukiman.
Co-Authors Abdul Haris Abdul Khoir Ade Suprizal Adi , Amir Kerisna Aditama, Rendy Ady Kurniawan afrisol putra Agung, Damar Agus Setiawan Ahmad Saudi Samosir Aleksander Purba Alexander Purba Alexander Purba Ali Rahmat Ali Rahmat Andi Fiardi Andika Wiratama Suparto Andriati, Lika Anggraeni, Imelda Delima Anik Suryani Anisa Ulya Darajat Annisa Ulya Anwar Solihin Apriansyah KM Ardhi Muhammad, Meizano Ardia, Herlian Ardinal Saputra Arif Rohman Arlinsyah Arlinsyah Arya Wiguna B Benedictus Adi Oktawidyanto Besma Nugraha AP Budi Firmansyah Budi Rachmat Hidayat Budi Setya Budiyanto, Deny Dedi Pria Armada Deni Danial Derry Ferdiansyah Diah Permata Dian Novita Sari, Dian Novita Doddy Irawansyah Efendi, R Efransyah Eka Kurniawan Endah Komalasari F X Arinto Fachrial Ikram Ayusar Fajriyati, Lely Fernanda, Imam Ghozali Fetty Z Firdy Hamzah Fitra, Rifandy Ghalih Huriarto Gigih Forda Nama Giri Woryanto Gunawan Wibisono Habibi , Budi Muhammad Habibi Nur Arifin Habibi, Budi Habibi, Budi M. Habibi, L Haidi, F Hakim, Lukmanul Hakim, Rasyid Hamdani, Fadil Hamonangan, Indra Hanaf Qowiyyul Adib Harahap, Charles Haryono Haryono Helmy Fitriawan Herianto Herri Gusmedi Herry Wardono Huda, Zulmiftah Ibnu P Ihtiyan Hermansyah Ika Kustiani Ikhtiyan Hermansyah Imron HS Iqbal Attaqi Abel Irza Sukmana, Irza Ismail Ismail Ivan Sukastian Jannus Maurits Nainggolan Jofanda Delano Juarsyah, Muhammad Julisman, Iwan Karmolo, Irwan Karyatama , Coco Cesar Khairudin Lanosin Lenggana, M. Kendy LIKA ANDRIATI Lorenza, Tiara Ayu Lukmanul Hakim Lusmeilia Afriani Lusmeilia Afriani M. Komarudin M. Syafruddin Mardalenna IF MARDIANA Mardiana Mardiana Mardiana Mardiana Marianza, Yuda Marwansyah Marwansyah Marwansyah, Marwansyah Medriansyah Meizano Ardhi Muhammad Meizano Ardhi Muhammad Melwi Melwi Muhammad Akib Muhammad Hanif Muhammad Irfan S Muhammad, Meizano Ardhi Muhlisin Muhlisin Mulawarman Mundir N.S, Masri Najib Amaro Nandi Haerudin Nining Purwasih Nining Purwasih Noer Soedjarwanto Noer Sudjarwanto Noer Sudjarwanto Notodarmojo , S Notonegoro, Agung Novalia, Astri Nugraha, Perdana Agung Ocazy Harun Oman Jaya Pahlupi, Belli Parliansyah, Parliansyah Pelayer, Meijon Petrus Prasetyo Purba, A Purne, K Putra, Andika Dwi R Widyawati Rahendra , Erik Rahmadi, Ahmad Ratna Widyawati Ratna, Widyawati Remy Martin Retno Wulandari Retno Wulandari Riza Ariesta RM Haromie Aqsho Saputra, Agung Ahmad Sulton Saputra, Muhammad Bayu Sari, Ratna Kurnia Sarkowi, Muh. Setyawan, FX Arinto Sibuea, Lungguk Sidarto, K Adji Sugianto Sugianto Sugiyanto Sugiyanto Suharno Suharno Suharno Sukamto Sulistiyono, Noor Sultan , Masri Nur Sultan, M N Susanti, Sevi Susanto, Rino Abi Susy Hariany Syahputra, Deka Syidiq, M. Al Rasyid Toman Hendra Lumban Gaol Trisya Septiana Ubaidah ubaidah ubaidah Ubaidah, Ubaidah Ulya, Annisa Upik, Upik Utami, Faradina Vina Aprilia Wan Novri Saputra Widiastuti, Ari Widyawati, R Willy Young Yanuar Aulia Kamal Yoriska Indah Sari Yul Martin Yul Martin Yul Martin Yuli Ermawati YULI TRIAWATI YULIA RAHMAWATI Yusniati Eka Saputri Yusuf Yoekie Permadi ZUBAIDI ZUBAIDI1 Zulfi, M. Ichfan