Dalam masyarakat, kehidupan keluarga dan perkawinan diorganisasi dan dikontrol oleh perasaan cinta, solidaritas, dan pertimbangan ekonomi. Namun, seiring waktu, terjadi pergeseran dari integrasi dan kolaborasi yang kuat menjadi terpecah akibat perilaku menyimpang. Faktor-faktor penyebabnya meliputi masalah ekonomi, perselingkuhan suami, suami memiliki wanita idaman lain, suami tidak memenuhi kebutuhan batin istri, kekerasan fisik oleh suami, istri berzina, dan istri sering pulang malam, yang semuanya dapat berujung pada perceraian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pergeseran dari cinta dan solidaritas dalam keluarga ke dominasi faktor ekonomi, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian, dan menjelaskan prosedur perceraian menurut Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1990. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: menjelaskan bagaimana dan mengapa pergeseran dari cinta dan solidaritas ke dominasi faktor ekonomi terjadi dalam keluarga, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian, serta menjelaskan prosedur perceraian menurut Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1990. perceraian, Menjelaskan prosedur perceraian menurut undang-undang nomor 45 tahun 1990. Penelitian ini menggunakan paradigma “Positivisme”. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adalah “kuantitatif deskriptif” Teknik pengambilan data adalah observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan content analysis. Penelitian menunjukan ada tiga pengkategorisasian keluarga yaitu keluarga inti, luas dan keturunan. Penelitian juga menunjukan 44,4% perceraian disebabkan oleh factor ekonomi, sedangkan 25,9% perceraian disebabkan oleh suami berselingkuh dengan wanita lain dan sebanyak 7,4% mengatakan perceraian disebabkan oleh suami melakukan kekerasan fisik terhadap isteri, Permohonan Perceraian dari isteri sebanyak 92,5% dan permohonan perceraian dari suami sebanyak 7,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah masalah keuangan menjadi penyebab utama pertengkaran, terutama di kalangan ekonomi menengah ke bawah, sementara faktor lain seperti ketidaksetiaan dan kekerasan dalam rumah tangga juga berperan. In society, family life and marriage are organized and controlled by feelings of love, solidarity and economic considerations. However, over time, there is a shift from strong integration and collaboration to fragmentation due to deviant behavior. Contributing factors include economic problems, husband's infidelity, husband having another woman, husband not fulfilling wife's inner needs, physical violence by husband, wife committing adultery, and wife often coming home at night, all of which can lead to divorce. The purpose of this study is to explain the shift from love and solidarity in the family to the dominance of economic factors, analyze the factors that lead to divorce, and explain the divorce procedure according to Law Number 45 of 1990. The specific objectives of this research are: explain how and why the shift from love and solidarity to the dominance of economic factors occurs in the family, analyze the factors that cause divorce, and explain the divorce procedure according to Law Number 45 of 1990. divorce, Explain the divorce procedure according to law number 45 of 1990. This research uses the “Positivism” paradigm. Therefore, the approach used is “descriptive quantitative” The data collection techniques are observation and documentation. The data was analyzed by content analysis. The research shows that there are three categorizations of families, namely nuclear, extended and descendant families. The research also showed that 44.4% of divorces were caused by economic factors, while 25.9% of divorces were caused by husbands having affairs with other women and as many as 7.4% said divorce was caused by husbands physically abusing their wives, Divorce applications from wives were 92.5% and divorce applications from husbands were 7.5%. The conclusion of this study is that financial problems are the main cause of quarrels, especially in the middle and lower economic circles, while other factors such as unfaithfulness and domestic violence also play a role.