Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Mikroplastik Pada Kerang Simping (Amusium pleuronectes) (Linnaeus, 1758) Yunita Hatmayanti Hafid; Wayan Kantun Dananjaya; Wilma Joana Moka
Jurnal Kelautan Vol 17, No 1: April (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i1.21666

Abstract

ABSTRAKOrganisme filter feeder seperti kerang merupakan salah satu organisme yang memiliki resiko cukup besar untuk mengakumulasi mikroplastik, salah satunya yaitu kerang simping (Amusium pleuronectes). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk mikroplastik, frekuensi kehadiran mikroplastik, konsentrasi mikroplastik dan korelasi antara konsentrasi mikroplastik dengan indeks kondisi kerang yang terdapat pada insang kerang simping (Amusium pleuronectes) di Perairan Selat Makassar, Laut Flores dan Teluk Bone. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus- Oktober 2022. Pengambilan sampel kerang dilakukan dengan metode purposive random sampling dengan 15 sampel untuk setiap perairan yang kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok ukuran panjang cangkang kerang yaitu 50-70 mm (kelas A), 71-80 mm (kelas B), dan 81-90 mm (kelas C). Pengamatan mikroplastik dilakukan dengan menggunakan mikroskop stereo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik yang ditemukan berbentuk serat, pecahan, dan butiran dengan ukuran berkisar 0,2416-2,8153 mm. Total frekuensi kehadiran mikroplastik pada kerang simping pada ketiga lokasi penelitian menunjukkan sebanyak 39 sampel (86,67 %) terpapar mikroplastik.Kata Kunci: Indeks kondisi; karakteristik dan konsentrasi mikroplastik; kerang simping.ABSTRACTFilter feeder organisms such as clams are one of the organisms that have a considerable risk for accumulating microplastics, one of which is the scallop clam (Amusium pleuronectes). This study aims to determine the form of microplastics, the frequency of presence of microplastics, the concentration of microplastics and the correlation between microplastic concentrations and the shell condition index found in the gills of scalloped clams (Amusium pleuronectes) in the waters of the Makassar Strait, Flores Sea and Bone Bay. This research was conducted in August-October 2022. The shell samples were taken using a purposive random sampling method with 15 samples for each waters which were then grouped into 3 groups for the size of the shell length, namely 50-70 mm (class A), 71-80 mm (class B), and 81-90 mm (class C). Microplastic observation was carried out using a stereo microscope. The results showed that the microplastics found were in the form of fibers, fragments and granules with sizes ranging from 0.2416 to 2.8153 mm. The total frequency of the presence of microplastics in scallop shells at the three study locations showed that 39 samples (86.67%) were exposed to microplastics. Keywords: condition index; characteristics and concentration of microplastics; scallop shells.
PENGARUH PENGGUNAAN Artemia salina YANG DIPERKAYA DENGAN ASAM AMINO TERHADAP SINTASAN LARVA RAJUNGAN (Portunus pelagicus Linn. 1758) STADIA ZOEA Wayan Kantun Dananjaya; Sukriani Sukriani; Nursidi Latief; Indra Cahyono
Jurnal Riset Akuakultur Vol 18, No 3 (2023): (September, 2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.18.3.2023.173-180

Abstract

Sintasan dalam usaha budidaya rajungan sangat ditentukan oleh pakan yang diberikan selama pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan asam amino pada Artemia salina pada dosis yang berbeda untuk meningkatkan sintasan larva rajungan. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan diberikan dengan cara memperkaya A. salina menggunakan multi asam amino sesuai dengan dosis meliputi perlakuan A: 0,0; B: 2,5; C: 5,0; dan D: 7,5 ppm. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sintasan larva rajungan pada masing-masing perlakuan yaitu A.11,85 ± 0,40%; B. 16,18 ± 0,18%; C. 37,68 ± 0,20%; dan D. 50,35 ± 0,10% dengan pola hubungan yang polinomial antarpemberian dosis multi asam amino dengan sintasan larva rajungan. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa penambahan multi asam amino pada A. salina sebagai pakan alami mampu meningkatkan sintasan larva rajungan pada stadia zoea. Survival in blue swimming crab cultivation is largely determined by the feed provided during the rearing period. This study aimed to evaluate the addition of amino acids to Artemia salina at different doses to increase the survival of blue swimming crab larvae. The study was designed using a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications. Treatments were applied by enriching A. salina using multi amino acids according to the doses including treatment A: 0.0; B: 2.5; C: 5.0; and D: 7.5 ppm. The results of the study showed that the survival of blue swimming crab larvae in each treatment was A. 11.85 ± 0.40%; B. 16.18 ± 0.18%; C. 37.68 ± 0.20%; and D. 50.35 ± 0.10 with a polynomial relationship pattern between administration of multi-amino acids doses and survival of blue swimming crab larvae. Based on the results of this study, it was concluded that the addition of multi amino acids to A. salina as a live feed was able to increase the survival of blue swimming crab larvae at the zoea stage.
DIETARY PROBIOTICS AND ITS EFFECT ON GROWTH RATE, SURVIVAL RATE, AND FEED CONVERSION RATIO OF Clarias gariepinus Hadijah Hadijah; Laurensius Loar; Mardiana Mardiana; Wayan Kantun; Zainuddin Zainuddin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 18, No 4 (2023): (Desember, 2023)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.18.4.2023.227-238

Abstract

The applications of probiotics in aquaculture show wide range of potential benefits. If fish consume probiotics in sufficient and accurate amounts, it can have a beneficial impact on the health of catfish. The study aimed to identify the effect of dietary probiotics supplementation of artificial diet at different doses on the African catfish (Clarias gariepinus) parameters such as specific growth rate, survival rate, and feed conversion ratio. The experiment was performed at the Faculty of Agriculture, Bosowa University, Makassar, and lasted for 2 months. The experiment employed a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments and three replicates. The EM4 probiotics were selected as the probiotic supplement and divided into four different doses including treatment: A (5 mL per 100 g feed), B (10 mL per 100g feed), C (15 mL per 100g feed), and D (control). A total of 120 African catfish fingerlings were fed twice every 07:00 a.m. and 06:00 p.m. with a feeding rate of 5% of the body weight. Sampling was performed every week to record catfish body weight and length. The analysis of variance indicated a significant effect of dietary EM4 probiotics supplementation on specific growth rate and feed conversion ratio of African cathfish. However, the result of the experiment revealed 15 mL per 100 g feed did not promote absolute growth rate and survival rate significantly. This study concluded that supplementation of probiotics at a dose of 15 mL per 100 g feed in diet could improve the growth of catfish.Penerapan probiotik dalam budidaya perikanan menunjukkan berbagai manfaat potensial. Jika ikan mengonsumsi probiotik dalam jumlah yang cukup dan tepat, maka dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi kesehatan ikan lele dumbo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian probiotik pada pakan buatan dengan dosis berbeda terhadap laju pertumbuhan spesifik, sintasan, dan rasio konversi pakan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Eksperimen dilakukan di Fakultas Pertanian, Universitas Bosowa, Makassar, dan berlangsung selama 2 bulan. Eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Probiotik EM4 dipilih sebagai suplemen probiotik dan dibagi menjadi empat dosis perlakuan yang berbeda meliputi perlakuan A (5 mL per 100 g pakan), perlakuan B (10 mL per 100 g pakan), perlakuan C (15 mL per 100 g pakan), dan perlakuan D (kontrol). Sebanyak 120 ekor benih ikan lele dumbo diberi pakan dua kali setiap pukul 07.00 dan 18.00 dengan dosis pemberian pakan sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan lele. Pengambilan sampel dilakukan setiap minggu untuk mencatat bobot dan panjang tubuh ikan lele. Analisis varians menunjukkan pengaruh yang signifikan dari suplementasi probiotik EM4 pada laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan ikan lele dumbo. Namun, hasil percobaan menunjukkan bahwa 15 mL per 100 g pakan tidak meningkatkan laju pertumbuhan mutlak dan sintasan secara signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa suplementasi probiotik 15 mL per 100 g pakan dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan lele dumbo.
Strategi Pengembangan Perikanan Pukat Cincin di Boalemo Gorontalo Jamadin, Ahmad; Kantun, Wayan; Moka, Wilma Joanna
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 1 No 2 (2020): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v1i2.650

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Boalemo. Penelitian menggunakan metode survei untuk memperoleh informasi terkait teknis alat tangkap, aspek biologi, teknologi, sosial, ekonomi, ekologi dan kelembagaan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei-Juni 2019 di Mananggu Boalemo. Data yang diperoleh di analisis dengan metode SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Hasil yang diperoleh adalah nilai matriks IFE (Internal Factor Evaluation) sebesar 3,4464 dan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) sebesar 2,1083 yang menunjukkan bahwa strategi pengembangan pukat cincin berada pada kuadran IV ( pertumbuhan). Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengembangan pukat cincin dalam fase pertumbuhan atau dalam kondisi stabil dengan menitikberatkan pada strategi intensif (Intensive Strategy). Pada penelitian ini diperoleh delapan strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Mananggu Boalemo.
Indeks Kematangan Gonad dan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Selar Bentong (Selar crumenophthalmus BLOCH, 1793) di Perairan Kwandang, Gorontalo Utara Muharam, Nur Hadi; Kantun, Wayan; Joanna Moka, Wilma
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 2 No 1 (2020): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v2i1.776

Abstract

ABSTRACT: The present study aims to determine the gonad index (GI) and the size of the gonad maturity of bigeye scad Selar crumenophthalmus. A survey method and direct observation of Selar crumenophthalmus was performed. The present study was conducted from March to May 2020 at Perikanan Nusantara Port in the Kwandang Fisheries. The sampled fish were caught using purse seines, gill nets, hand lines, and light fishing (bagan). Samples were measured and observed every week for 3 months. A total of 2352 samples consisted of 1201 females and 1151 males. The results showed that the gonad index of female bigeye scad fish ranged from 1.628-2.894% (2.325 ± 0.37%), while male GIs ranged from 1.386-2.209 (1.861 ± 0.25%) and the size of the first maturity of male bigeye scad fish gonads was 18.91 cm (fork length) and female bigeye scad was 17.98 cm (fork length). ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis indeks kematangan gonad (IKG) dan ukuran pertama kali matang gonad ikan Selar Bentong. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengamatan langsung terhadap ikan Selar Bentong. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret-Mei 2020 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang Gorontalo Utara. Ikan yang diamati ditangkap dengan pukat cincin, jaring insang, pancing ulur dan bagan. Sampel diukur dan diamati setiap minggu selama 3 bulan. Sampel yang diamati berjumlah 2352 ekor yang terdiri dari 1201 betina dan 1151 jantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kematangan gonad ikan Selar Bentong betina berkisar 1,628-2,894% (2,325 ± 0,37%), sedangkan IKG jantan berkisar 1,386-2,209 (1,861 ± 0,25%) dan ukuran pertama kali matang gonad ikan Selar Bentong jantan pada panjang cagak 18,91 cm dan Selar Bentong betina pada panjang cagak 17,98 cm.
Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Pada Ikan Bungo (Glossogobius giuris) Yang Ditangkap Di Danau Tempe Wandi, Anis; Kantun, Wayan; Awaluddin, Awaluddin
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) dan hubungan kualitas air dengan ukuran ikan pada ikan Goby Glossogobius giuris. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2021 di Danau Tempe, Wajo, Soppeng, dan Kabupaten Sidrap. Metode Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) digunakan untuk menentukan kadar logam berat. Hasil penelitian menunjukkan kadar timbal tertinggi pada sampel Soppeng 0,055 ppm, diikuti Kabupaten Wajo (0,042 ppm), dan terendah 0,035 ppm di Kabupaten Sidrap. Kadar timbal di setiap stasiun pengambilan sampel belum melebihi ambang batas Standar Nasional Indonesia yaitu 0,3 ppm bahkan pada tingkat yang sangat minimal tidak tergolong tercemar logam timbal. Hubungan antara kualitas air dan ukuran ikan terhadap bioakumulasi logam timbal ditemukan pada 65,89% ukuran ikan, pH 53,09%, dan suhu 9,08%. Ikan goby di danau Danau Tempe mengandung Pb namun belum melebihi ambang batas dan faktor yang paling berkontribusi terhadap peningkatan logam berat timbal (Pb) adalah ukuran ikan. ABSTRACT The present study aims to determine the heavy metal level of lead (Pb) and the relationship between water quality and fish size on Goby Glossogobius giuris. Sampling was carried out from June to July 2021 in Tempe Lake, Wajo, Soppeng, and Sidrap Regency. Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method was applied for determining the heavy metal level. The results showed that the highest lead level was at 0.055 ppm obtained from Soppeng sample, followed by Wajo Regency (0.042 ppm), and the lowest was at 0.035 ppm in Sidrap Regency. The lead level at each sampling station has not exceeded the Indonesian National Standards threshold of 0.3 ppm for and even at the very minimum level, it was not classified as polluted by lead metal. The relationship between water quality and fish size on the bioaccumulation of lead metal was found at 65.89%, pH 53.09%, and temperature 9.08%. The goby fish in lake Lake Tempe contained Pb but it had not yet exceeded the threshold and the most contributing factor to the increase in the heavy metal lead (Pb) was fish size.
Pengembangan Perikanan dan Pemasaran Gurita (Octopus sp) di Makassar Sulawesi Selatan Selpiana; Karim, Mutemaina; Kantun, Wayan
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1236

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan strategi pengembangan perikanan dan pemasaran gurita di Makassar. Metode survey dilakukan untuk pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Hasil penelitian mendapatkan 4 (empat) strategi pengembangan perikanan dan pemasaran gurita, yakni 1) Strategi SO dengan perluasan daerah penangkapan dengan sistem informasi yang baik dan peningkatan produksi tangkapan yang sesuai dengan permintaan pasar, 2) Strategi ST melalui penyelesaian potensi konflik dan implementasi peraturan serta persyaratan ekspor, 3) Strategi WO dengan opsi peningkatan akses permodalan, akses informasi, peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan melakukan penanganan hasil tangkapan serta pemasaran. 4) Strategi WT melalui perluasan wilayah pemasaran dan perbaikan teknologi pengelolaan. ABSTRACT The present study aims to determine the strategy for fishery development and marketing of octopus commodity in Makassar. A survey Method was applied for data collection. A SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) approach was performed for data analysis. The results suggested four strategies for developing fisheries and octopus marketing, namely 1) SO strategy by expanding fishing areas with a good information system and increasing catch production in accordance with market demand, 2) ST strategy through resolving potential conflicts and implementing regulations and export requirements, 3) WO strategy with options to increase access to capital, information, knowledge, skills and marketing. 4) WT strategy through expansion of marketing area and improvement of management technology.
Identifikasi Waktu Efektif Menumbuhkan Kandungan Bakteri Pada Fermentasi Ampas Tahu dengan Isi Perut Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) Tandirerung, Chaterine Rumambo Tulak; Cahyono, Indra; Alifia, Frida; Kantun, Wayan
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 2 (2022): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i2.1506

Abstract

Pakan merupakan kompenen utama dengan biaya paling mahal dalam budidaya ikan secara intensif. Oleh sebab itu, dicari alternatif pakan murah dengan teknologi sederhana untuk menekan biaya operasinal pakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui waktu efektif yang dibutuhkan untuk fermentasi limbah ampas tahu dan isi perut ikan tongkol krai (Auxis thazard) dan mengetahui koloni bakteri. Penelitian dilaksanakan Juni sampai Juli 2021 di Balai Penerapan Mutu Produk Perikanan (BPMPP) Makassar. Metode penelitian ini bersifat eksperimental yaitu fermentasi limbah ampas tahu dan isi perut ikan tongkol selama 4, 8 dan 12 hari dengan perbandingan 1:1 (isi perut ikan tongkol: ampas tahu). Hasil fermentasi kemudian dilakukan perhitungan koloni bakteri menggunakan ALT. Hasil penelitian ALT menunjukkan jumlah bakteri pada fermentasi ampas tahu dengan isi perut ikan tongkol yakni 3.7x106 koloni/g - 5.4x106 Koloni/g pada ikan kecil, 4.2x105 koloni/g - 22.3x105 koloni/g pada ikan sedang, dan 4.2x105 koloni/g - 22.3x105 koloni/g pada ikan besar. Bahwa waktu fermentasi ampas tahu dengan isi perut ikan tongkol berkontribusi terhadap peningkatan jumlah total bakteri. A B S T R A C T Feed is the main component with the most expensive cost in intensive fish farming. Therefore, it is necessary to look for cheap feed alternatives with simple technology to reduce feed operational costs. This study aims to determine the effective time required for fermentation of tofu waste and entrails of tuna krai (Auxis thazard) and to determine bacterial colonies. The research was carried out from June to July 2021 at the Makassar Fishery Product Quality Application Center. This research method is experimental, namely the fermentation of tofu waste and tuna entrails for 4, 8, and 12 days with a ratio of 1:1 (tofu dregs: tuna stomach contents). The results of the fermentation were then calculated using ALT. The results of the ALT study showed that the number of bacteria in tofu dregs fermentation with tuna stomach contents was 3.7x106 colonies/g - 5.4x106 Colonies/g in small fish, 4.2x105 colonies/g - 22.3x105 colonies/g in medium fish, and 4.2x105 colonies. /g - 22.3x105 colonies/g in large fish. That the fermentation time of tofu dregs with tuna stomach contents contributed to the increase in the total number of bacteria.
Distribution Pattern Analysis and Marketing Margins Rabbitfish Fish in Pangkajene District and Islands Murtini, Murtini; Ibrahim, Muhammad Akmal; Harianti, Harianti; Dananjaya, Wayan Kantun
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 16 No. 2 (2023): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v16i2.1847

Abstract

The price of Rabbitfish fish at the consumer level for each region is quite different. This study aims to analyze distribution patterns and marketing margins of Rabbitfish fish. This research is classified as a qualitative type with a survey method by distributing questionnaires. Respondents consisted of 20 fishermen, 20 collectors, 15 retailers and 5 consumers and 5 restaurants. The results of this study indicate that there are four distribution patterns, namely (1) direct fishermen to final consumers, (2) fishermen to collectors to final consumers, (3) fishermen to collectors, to retailers to final consumers and (4) fishermen to collectors, to wholesalers, to retailers, to final consumers. The marketing margin on the first marketing channel is IDR 5,000/kg, the second is IDR 5,000/kg, the third is IDR 15,000/kg and the fourth is IDR. 20,000/kg. The longer the marketing channel, the higher the margin earned.
Analysis of Production Sensitiveness and Price of Seaweed (Kappaphycus Alvarezi) at Cultivater Level Darmawati, Darmawati; Nursidi, Nursidi; Nurbaya, Nurbaya; Dananjaya, Wayan Kantun
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 16 No. 2 (2023): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v16i2.1848

Abstract

Seaweed is an export commodity so it requires continuous production to ensure the sustainability of raw materials. This study aims to analyze the sensitivity of seaweed production and prices at the cultivator level in Nunukan District, North Kalimantan. This research is classified as a type of quantitative research with observation methods through interviews and distribution of questionnaires to seaweed cultivators. The variables analyzed are costs and income at the cultivator level, through a farmer's financial feasibility analysis based on the parameters NPV, IRR, Net B/C. Respondents in this study were seaweed cultivators. The results showed that the average dry seaweed production in 1 year was 16,424 kg with an average price of Rp. 20,667 and annual revenue of Rp. 337,683,200. This can be seen from the NPV value obtained, which is Rp. 317,970,947, - at the current bank interest rate of 7%. While the Net B/C obtained is 2.4, the IRR value is 46.0%, and the Payback Period is 8 months 15 days, as an indicator that seaweed cultivation is feasible to develop. Based on sensitivity analysis data for seaweed cultivation, if with constant production, production costs increase by 5%, an NPV value of 253,390,476 is obtained, a B/C ratio of 2.1 with an IRR of 36.98%. The NPV and B/C ratio parameters show that this business is feasible to continue and in terms of IRR the business has a sustainable opportunity.
Co-Authors Achmar Mallawa Achmar Mallawa Alifia, Frida Amran Amran Andi Adam Malik Andi Yuliani Paris Angreni, Husni Anugerah Saputra Ardi Eko Mulyawan Arnold Kabangnga Awaluddin Awaluddin Cahyono, Indra Darmawati Darmawati Demallulu, Arnold Fatahuddin Fatahuddin Fathuddin Fathuddin Firman Firman Hadijah Hadijah Hadijah Hadijah Hakim, Rusmini Hamsiah Hamsiah Harianti Harianti Harianti Harianti Harianti Harianti Heriansah, Heriansah Husni Angreni Husni Angreni Angreni Ibnu Malkan Hasbi Ibrahim, Muhammad Akmal Indra Cahyono Indra Cahyono Indra Cahyono Indra Cahyono Indra Cahyono Indra Cahyono Intan Permatasari Irsandi Irsandi Irsandi, Irsandi Jamadin, Ahmad Joanna Moka, Wilma Karim, Mutemaina Karim, Mutemainna Latief, Nursidi Latif, Nursidi Laurensius Loar Lukman Daris Mansur, Harianti Mardiana Mardiana Mauli Kasmi Moka, Wilma Joanna Muchtar, Muthahharah Muhammad Alwi Muhammad Ikhsan Idrus Muharam, Nur Hadi Murtini Murtini, Murtini Nuraeni L Rapi Nuraeni L Rapi Nuraeni L. Rapi Nuraeni L. Rapi Nuraeni L. Rapi Nuraerni L Rapi Nuraerni L Rapi, Nuraerni L Nurbaya Nurbaya, Nurbaya Nurmiati Nurmiati Nurnaningsih Nurnaningsih Nursidi, Nursidi Nursyahran Nursyahran Olfie Punusingon Rapi, Nuraeni Lewa Salim, Surya Sapa, Sri Ainun Selpiana Sri Wulandari SRI WULANDARI Sri Wulandari Sri Wulandari Sri Wulandari Wulandari Sudar, Kasmawati Sukriani Sukriani Suryawati Salim Syamsul Hadi Tandirerung, Chaterine Rumambo Tulak Wa Ode Nur Asma La Dia Nur Wandi, Anis Warda Susaniati Warda Susaniati Wayan Suma Arsana Wilma Joana Moka Wilma Moka Yuli Azrina Yunita Hatmayanti Hafid Zainuddin Zainuddin