Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Aplikasi Berbagai Perbanyakan Vegetatif pada Plasma Nutfah Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain.) Asal Sumedang Maxiselly, Yudithia; Shabrina, Rahmaini Afifah; Maulana, Haris; Ismail, Ade; Anjarsari, Intan Ratna Dewi
Zuriat Vol 35, No 1 (2024): Mei, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i1.54563

Abstract

Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain.) merupakan tanaman hortikultura yang banyak ditanam dengan sistem home garden di Indonesia. Pengembangan tanaman ini kebanyakan masih menggunakan perbanyakan generative yaitu dengan biji. Kendala perbanyakan dengan biji adalah waktu reproduktif yang lama dan variasi hasil panen. Pemanfaatan plasma nutfah yang telah di identifikasi dengan melakukan perbanyakan vegetatif menggunakan setek daun dan pencangkokan bertujuan untuk mempersingkat umur tanaman dan menyeragamankan hasil panen dibandingkan dengan perbanyakan biji. Penelitian ini dilakukan di wilayah Sumedang Jawa Barat dengan mencangkok secara insitu pada tanaman induk jengkol yang telah dikarakterisasi sebelumnya, selain itu membawa preparat untuk diperbanyak melalaui setek daun. Hasil dari penelitian ini memperoleh perbanyakan vegetatif menggunakan setek daun mati total dan 19 cangkokan yang hidup dari 34 total cangkokan. Hal ini menunjukkan perbanyakan vegetatif melalui system pencangkokan lebih kompatibel pada tanaman jengkol di bandingkan dengan setek daun.
Identifikasi ex-situ Jenis-Jenis Pisang (Musa paradisiaca) Varietas Ambon Asal Jawa Barat yang Berpotensi sebagai Sumber Bahan Baku Serat di Jatinangor Fitri, Aida; Ismail, Ade; Rostini, Neni
Zuriat Vol 33, No 1 (2022): Mei, 2022
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v33i1.52972

Abstract

Pisang ambon biasa digunakan sebagai bahan baku industri sale. Tingginya permintaan pisang sebanding dengan luasnya penanaman pisang ambon. Panen pisang ambon menghasilkan sampah batang pisang yang sangat banyak dan tidak dipergunakan. Padahal batang pisang mengandung serat yang cukup tinggi. Laboratorium Pemulian Tanaman Universitas Padjadjaran memiliki 15 aksesi tanaman pisang (Musa paradisiaca) varietas ambon asal Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis pisang ambon yang paling berpotensi sebagai bahan baku serat di Jawa Barat sekaligus  mendapatkan informasi mengenai keragaman genetik dan hubungan kekerabatan ke-15 aksesi berdasarkan karakter morfologi. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 hingga Maret 2016 di Kebun Percobaan Ciparanje, Unpad Jatinangor. Lima belas aksesi pisang ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 15 aksesi sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Data dianalisis dilakukan untuk mendapatkan nilai varians genetik dan varians fenotipik. Hubungan kekerabatan dan analisis PCA menggunakan program XL STAT 2016. Hasil penelitian menunjukkan keragaman genetik ke-15 aksesi pisang berdasarkan karakter vegetatif mempunyai keragaman genetik yang rendah. Keragaman genetik pada karakter generatif yang tinggi terlihat pada karakter bobot tandan dan panjang rachis. Nilai heritabilitas pada semua karakter yang diamati adalah dominan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman pisang, sedangkan pengaruh genetiknya kecil. Aksesi AB13, pisang (Musa paradisiaca) varietas ambon jenis lumut yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat memiliki hubungan kekerabatan yang jauh dengan aksesi lain dan merupakan jenis ambon yang berpotensi untuk dijadikan bahan baku serat.
Pengujian Performasi E-Learning Moodle Pada Arsitektur Three Tier Ismail, Ade
Jutis (Jurnal Teknik Informatika) Vol. 11 No. 1 (2023): Jutis (Jurnal Teknik Informatika)
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/jutis.v11i1.3476

Abstract

Moodle merupakan salah satu platform e-learning yang populer dan banyak digunakan oleh institusi pendidikan. Namun, keberhasilan penggunaan platform ini sangat tergantung pada performansi dan kehandalan sistem. Oleh karena itu, pengujian performansi Moodle pada arsitektur three tier menggunakan JMeter menjadi topik yang diminati dalam beberapa penelitian. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian performansi Moodle dengan variabel yang dinilai meliputi response time, error rate, concurrency, dan availability. Pengujian dilakukan dengan jumlah user yang bervariasi dan waktu yang berbeda, dengan tujuan untuk mengevaluasi performansi Moodle dalam kondisi yang berbeda. Selain itu, dilakukan juga pembandingan antara hasil pengujian pada arsitektur three tier dengan arsitektur single tier. Hasil pengujian menunjukkan bahwa arsitektur three tier memiliki performansi yang lebih baik dibandingkan dengan arsitektur single tier, dengan nilai rata-rata response time yang lebih rendah dan error rate yang lebih kecil. Selain itu, arsitektur three tier juga memiliki nilai concurrency yang lebih tinggi dan nilai availability yang lebih stabil pada waktu yang berbeda. Kata kunci: e-learning, Moodle, three-tier, performansi, availability
Identifikasi dan Karakterisasi 23 Genotip Sub-Group Banana Berdasarkan Karakter Morpho-Agronomy di Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede Fadhilah, Rifat; Rudianto, Safira Damayanti; Ismail, Ade; Ruswandi, Dedi; Bakti, Citra; Sudirja, Rija
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.58422

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai kalangan. Pisang menjadi tanaman buah dengan tingkat konsumsi yang tinggi, mencapai 7,2 kg/kap/tahun di Indonesia. Perakitan varietas unggul tidak terlepas dari kegiatan karakterisasi morfologi tanaman itu sendiri dalam hal ini adalah tanaman pisang. Dalam kegiatan pemuliaan tanaman, sumber daya genetik merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang harus diperhatikan. Pelestarian sumber daya genetik harus berjalan lurus dengan pelestarian pohon induk unggul untuk mendapatkan bibit unggul juga yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi pemulia untuk merakit varietas unggul. Seleksi pohon unggul ini merupakan langkah awal bagi para pemulia tanaman untuk membantu ketahanan pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pohon induk unggul dari tanaman pisang sub-group banana di Kecamatan Jatigede. Pengamatan pada karakter berdasarkan deskriptor tanaman yang dilaksanakan pada bulan September 2023 – Maret 2024. Penelitian akan dilakukan di Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede. Penelitian ini merupakan penelitian tanpa tata ruang dengan sistem penanaman one row-plot untuk menentukan pohon unggul pisang sub-group banana yang ada di lokasi penelitian dengan menggunakan deskriptor Banana sebagai acuan untuk karakterisasi. Data yang akan digunakan berasal dari hasil sampling di lokasi penelitian untuk diamati dan disesuaikan dengan deskriptor. Karakter morfologi yang berkontribusi besar terhadap keanekaragaman dan kekerabatan genetik pisang sub-group banana di Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede diantaranya Batang semu: tapering/Pseudostem: tapering, Warna selubung basal (pseudostem), dan Tanaman: tipe pertumbuhan/Plant: growth habit. Genotip AB.1, dan AB.8, dan C.1 merupakan genotip-genotip terbaik berdasarkan karakter morpho-agronomy.
Eksplorasi, Karakterisasi dan Seleksi In-Situ Pisang Sub-Group Plantain Berdasarkan Karakter Morpho-Agronomy di Kabupaten Bandung Barat, Sukabumi, dan Sumedang Indrajati, Septian; Rudianto, Safira Damayanti; Ismail, Ade; Damayanti, Farida; Siswanto, Shantosa Yudha; Wahyudin, Agus; Bakti, Citra
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.58558

Abstract

Pisang merupakan sumber pangan yang tersedia sepanjang tahun karena mudah tumbuh dan memiliki berbagai manfaat, menjadikannya komoditas hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Salah satu langkah penting dalam program pemuliaan tanaman untuk menghasilkan kultivar unggul adalah melakukan karakterisasi tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat keragaman genetik dan kekerabatan pisang sub-grup plantain di tiga kabupaten di Jawa Barat, berdasarkan karakteristik morfologi dan agronomi. Lokasi penelitian meliputi Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Sukabumi, dan berlangsung dari bulan Juli hingga September 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan eksplorasi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keragaman genetik pisang sub-grup plantain di tiga kabupaten tersebut relatif rendah, begitu juga dengan keragaman hayati agroekosistemnya. Secara keseluruhan, variasi yang diamati pada pisang sub-grup plantain di ketiga wilayah ini kurang bervariasi, dengan tingkat keragaman total sebesar 0.83, yang mengindikasikan variasi genetik yang terbatas di antara populasi pisang yang diteliti.
Estimasi Daya Gabung Galur Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Pada Karakter Kegenjahan Dan Hasil Dengan Menggunakan Genotipe+Genotipe x Environment (GGE) Biplot Syihab, Fakhri Nasharul; Karuniawan, Agung; Ismail, Ade; Yuwariah, Yuyun; Ruswandi, Dedi
Jurnal AGRO Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/37280

Abstract

Sweet corn is an important commodity in Indonesia, but its productivity is low due to the use of seeds that have undergone genetic degradation. This research aims to estimate general combining ability (GCA) and spesific combining Ability (SCA) on maturity characteristics and sweet corn yield. The research was conducted in Cikajang Village, Garut Regency, from April to July 2023, using a randomized block design with 40 treatments repeated three times. Analysis was carried out using the Genotype + Genotype x Environment (GGE) Biplot method. The variance results showed a significant effect of line, tester, and line x tester interactions on male flowering age, female flowering age, harvest age, and yield. From the GGE Biplot analysis, the "mean vs stability" pattern identified GCA, with 9 lines having good GCA at male flowering age, 14 at female flowering age, 7 at harvest age, and 10 at yield. The "Which Won Where/What" pattern identified SCA, where the 3 best line x tester combinations were found at male flowering age, 2 at female flowering age, 3 at harvest age, and 4 at yield. The use of GGE Biplot makes it easier to estimate combining ability, so that lines with good GCA are recommended as parents, and hybrids with the best SCA are recommended as superior cultivars that produce earliness and high yields. ABSTRAK Jagung manis merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia, namun produktivitasnya rendah karena penggunaan benih yang mengalami degradasi genetik. Penelitian ini bertujuan mengestimasi daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) pada karakter kegenjahan dan hasil jagung manis. Penelitian dilakukan di Desa Cikajang, Kabupaten Garut, dari April hingga Juli 2023, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 40 perlakuan yang diulang tiga kali. Analisis dilakukan menggunakan metode Genotipe + Genotipe x Lingkungan (GGE) Biplot. Hasil varians menunjukkan pengaruh signifikan dari line, tester, serta interaksi line x tester terhadap umur berbunga jantan, umur berbunga betina, umur panen, dan hasil. Dari analisis GGE Biplot, pola "mean vs stability" mengidentifikasi DGU, dengan 9 galur memiliki DGU baik pada umur berbunga jantan, 14 pada umur berbunga betina, 7 pada umur panen, dan 10 pada hasil. Pola "Which Won Where/What" mengidentifikasi DGK, di mana 3 kombinasi line x tester terbaik ditemukan pada umur berbunga jantan, 2 pada umur berbunga betina, 3 pada umur panen, dan 4 pada hasil. Penggunaan GGE Biplot mempermudah estimasi daya gabung, sehingga galur dengan DGU baik direkomendasikan sebagai tetua, dan hibrida dengan DGK terbaik direkomendasikan sebagai kultivar unggul yang menghasilkan umur genjah dan hasil tinggi.
PENGEMBANGAN PRODUK (PRODUCT DEVELOPMENT) LOKAL BERBASIS KEANEKARAGAMAN PANGAN MASYARAKAT JATINANGOR SUMEDANG Ismail, Ade; Rudianto, Damayanti
KABUYUTAN Vol 3 No 3 (2024): Kabuyutan, Nopember 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v3i3.289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan produk makanan lokal berdasarkan keragaman sumber daya makanan lokal di Jatinangor, Sumedang, Indonesia. Wilayah ini memiliki beragam bahan makanan lokal, namun upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan potensinya dalam inovasi produk masih terbatas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode campuran, yang menggabungkan observasi kualitatif, wawancara mendalam dengan produsen makanan lokal, dan survei di antara konsumen untuk menilai preferensi dan potensi pasar. Temuan utama mengungkapkan bahwa meskipun bahan lokal memiliki nilai gizi tinggi dan cita rasa yang khas, bahan tersebut masih kurang dimanfaatkan dalam produk makanan lokal karena keterbatasan pengetahuan dan metode pengolahan. Melalui penelitian ini, prototipe produk makanan dikembangkan menggunakan bahan tradisional seperti talas, singkong, dan pisang, yang diintegrasikan ke dalam resep inovatif yang sesuai untuk konsumen modern. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan produk dari keragaman makanan lokal tidak hanya mendukung pelestarian warisan budaya tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Temuan ini penting karena menyoroti jalur berkelanjutan untuk diversifikasi makanan dan mempromosikan sumber daya lokal di pasar makanan yang kompetitif.
Sistem Monitoring Budidaya Melon Melalui Greenhouse Berbasis Internet Of Things Apriyani, Meyti Eka; Ismail, Ade; Widya Andini, Amelia
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 12 No 1: Februari 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.20251219164

Abstract

Pertanian melon merupakan usaha yang menjanjikan namun rentan terhadap perubahan cuaca dan tantangan pengelolaan, seperti kebutuhan air yang tinggi serta risiko serangan hama dan penyakit. Penggunaan greenhouse dapat membantu petani memanipulasi kondisi lingkungan guna mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh perubahan cuaca. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pintar pada greenhouse untuk memantau dan mengontrol perawatan tanaman melon secara efektif dan efisien. Sistem ini memanfaatkan alat seperti pompa air dan lampu, yang dioperasikan berdasarkan data sensor yang diperbarui setiap 10 detik, dengan keputusan pengambilan tindakan dilakukan setiap 1 menit. Keputusan sistem tidak hanya bergantung pada data sensor, tetapi juga mempertimbangkan faktor waktu, karena tanaman tidak selalu membutuhkan penyiraman atau pencahayaan setiap saat. Sensor kelembapan tanah kapasitif ditempatkan pada polibag tanaman di tengah barisan untuk pemantauan yang akurat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem otomatis menghasilkan pertumbuhan dan berat buah melon yang lebih baik dibandingkan dengan sistem manual, dengan rata-rata berat melon 2,1 kg pada sistem otomatis, sementara pada sistem manual hanya 1,6 kg. Penerapan Smart Greenhouse ini terbukti mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan produksi, menawarkan solusi efektif dalam pertanian modern.   Abstract Melon farming is a promising business but is vulnerable to weather changes and management challenges, such as high water requirements and the risk of pests and diseases. The use of greenhouses can help farmers manipulate environmental conditions to reduce the risk of diseases caused by weather changes. This study aims to develop a smart system in a greenhouse to monitor and control melon plant care effectively and efficiently. This system utilizes tools such as water pumps and lights, which are operated based on sensor data that is updated every 10 seconds, with decisions to take action every 1 minute. System decisions do not only depend on sensor data, but also consider time factors, because plants do not always need watering or lighting at all times. Capacitive soil moisture sensors are placed on plant polybags in the middle of the rows for accurate monitoring. The test results showed that the automatic system produced better melon growth and fruit weight compared to the manual system, with an average melon weight of 2.1 kg in the automatic system, while in the manual system it was only 1.6 kg. The implementation of Smart Greenhouse has been proven to reduce maintenance costs and increase production, offering an effective solution in modern agriculture.
EVALUASI DAYA GABUNG KARAKTER VEGETATIF GALUR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) BERDASARKAN GENOTIPE+GENOTIPE x ENVIRONMENT (GGE) BIPLOT Syihab, Fakhri Nasharul; Ismail, Ade; Yuwariah, Yuyun; Ruswandi, Dedi
Jurnal Agroteknologi Vol 15, No 2 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ja.v15i2.31553

Abstract

Jagung manis merupakan komoditas penting untuk mendukung pertanian di Indonesia. Produktivitas yang rendah menjadi permasalahan yang dialami dalam usahatani jagung manis dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menduga daya gabung umum (GCA) dan daya gabung spesifik (DKT) jagung manis berdasarkan biplot GGE. Penelitian dilaksanakan di Desa Cikajang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2023 sampai dengan Juli 2023. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 40 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata antara galur, penguji, dan galur x penguji terhadap karakteristik tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Berdasarkan analisis GGE Biplot, pola biplot GGE “mean vs stability” mengidentifikasi daya gabung umum (GCA). Terdapat 7 galur yang memiliki GCA baik  ditinjau dari tinggi tanaman dan jumlah daun. Pola biplot GGE “Yang Menang Di Mana/Apa” mengidentifikasi kemampuan menggabungkan khusus (SCA). Ada 2 kombinasi persilangan galur x penguji yang memiliki SCA terbaik untuk tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Kata Kunci : Daya Gabung, GGE Biplot, Jagung Manis, Vegetatif
Pengembangan Aplikasi Absensi Berbasis Website sebagai Solusi Administrasi di SMK Widyagama Hamdana, Elok Nur; Apriyani, Meyti Eka; Pramudhita, Agung Nugroho; Ismail, Ade; Pribadi, Farid Angga; Mashudi, Irsyad Arif
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 5 No 3 (2025): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v5i3.910

Abstract

Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. SMK Widyagama Malang menghadapi tantangan dalam pencatatan absensi siswa yang masih dilakukan secara manual, sehingga rawan kesalahan dan membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi permasalahan ini, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilakukan dengan merancang dan mengembangkan aplikasi absensi siswa berbasis web menggunakan pendekatan Rapid Application Development (RAD). Aplikasi ini dibangun menggunakan framework Laravel untuk backend dan ReactJS untuk frontend, dengan fitur utama seperti pencatatan kehadiran dan pengelolaan data siswa serta guru. Hasil implementasi menunjukkan aplikasi ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi proses absensi. Diharapkan aplikasi ini dapat mendukung pengelolaan kehadiran siswa secara lebih efektif di SMK Widyagama Malang.