Mira Yulianti
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 54 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 49 Documents
Search
Journal : Frontier Agribisnis (Frontbiz)

Analisis Usaha Pupuk Organik Bapak Masdarmaji di Kelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Denny Mandala Putra; Mira Yulianti; Hairi Firmansyah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i2.5886

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh serta kelayakan usaha pupuk organik Bapak Masdarmaji. Penelitian dilaksanakan di lokasi Usaha Pupuk Organik Bapak Masdarmaji di Kelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru. Berdasarkan hasil penelitian, besarnya biaya yang dikeluarkan selama Tahun 2021 sebesar Rp 39.799.833. Total penerimaan yang didapatkan sebesar Rp 71.650.000. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 31.850.167. Usaha pupuk organik milik Bapak Masdarmaji mengalami keuntungan dengan tingkat R/C sebesar 1,80 artinya layak untuk dikembangkan karena nilai R/C menunjukan lebih dari 1. Artinya, untuk setiap biaya sebesar Rp 100, maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 180. Pupuk organik dengan ukuran 15 kg merupakan pupuk organik yang paling banyak terjual yaitu sebesar 57,43% dibandingkan dengan pupuk organik ukuran 25 kg yaitu sebesar 42,57%. Dari sisi konsumen, pembelian pupuk organik ukuran 15 kg lebih menguntungkan dibandingkan pupuk organik 25 kg. Dengan uang Rp 20.000, konsumen bisa mendapatkan 30 kg pupuk organik dengan membeli 2 karung pupuk organik berukuran 15 kg sedangkan jika konsumen membeli pupuk organik berukuran 25 kg, konsumen hanya mendapatkan 1 karung berisi 25 kg pupuk. Permasalahan yang dihadapi berupa turunnya penjualan pupuk organik, turunnya minat masyarakat dalam menanam tanaman hias, tidak seperti saat awal kasus covid-19. Selain itu, tidak adanya pembukuan yang dibuat oleh Bapak Masdarmaji. Saran yang dapat diberikan peneliti kepada pengusaha yaitu: 1.) Memperluas pemasaran pupuk organik dengan cara memperbanyak tempat yang bisa dititipkan pupuk organik dan pemasaran melalui media elektronik. 2.) Membuat pembukuan agar dapat terlihat jelas keuntungan atau kerugian yang didapatkan. 3.) Menurunkan harga pupuk organik ukuran 25 kg sebesar Rp 5.000 untuk menarik minat konsumen membeli pupuk organik berukuran 25 kg. Selain itu, biaya yang dibutuhkan dalam pembelian karung ukuran 15 kg juga akan berkurang 10% dari biaya sebelumnya.
Persepsi Konsumen terhadap Atribut Buah Segar di Outlet Kebun Mas Untung Banjarbaru Mahfus Mahfus; Mira Yulianti; Djoko Santoso
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5919

Abstract

Sikap konsumen beserta atribut atribut yang mendasarinya merupakan faktor penting dalam proses keputusan konsumen memilih suatu produk. Tujuan penelitian mengetahui atribut yang diinginkan konsumen dalam pemutusan pemilihan buah segar di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berbelanja buah segar di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, persepsi konsumendan sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki buah segar di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru, atribut kesegaran dari buah segar merupakan atribut yang diinginkan konsumen dalam pemutusan pemilihan buah segar dengan memiliki nilai skor tertinggi sebesar 46 dari penilaian konsumen, sedangkan nilai total skor terendah adalah atribut aroma dengan skor 27. Hal ini disebabkan oleh tanggapan konsumen terhadap aroma buah segar yang akan dibeli, yakni 64% konsumen menyatakan relatif harum terhadap aroma, 13% konsumen menyatakan sangat harum, khas buah matang dan 23% konsumen menyatakan cukup haurm
Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Rabiatul Adawiah; Masyhudah Rosni; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1299

Abstract

Abstrak. Kinerja penyuluh pertanian merupakan hasil kerja yang dicapai penyuluh pertanian sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan penyuluhan pertanian yang telah di tetapkan. Kinerja penyuluh pertanian menjadi faktor penentu keberhasilan suatu program, dalam suatu program mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan penyuluhan sehingga tinggi rendahnya kinerja penyuluh pertanian akan berdampak pada tingkat keberhasilan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja penyuluh pertanian dan mengetahui permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan April 2019. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja penyuluh pertanian dengan menggunakan skoring dan persentase kemudian untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian dengan menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa tingkat kinerja penyuluh pertanian diperoleh persentase sebesar 79,2%. Menurut kriteria yang telah ditetapkan maka tingkat kinerja penyuluh pertanian tergolong tinggi. Permasalahan yang dihadapi penyuluh petanian yaitu tingkat pemahaman petani dalam menerima informasi berbeda-beda, pemikiran petani yang menganggap bahwa penyuluh adalah sebagai pihak yang memberikan bantuan seperti bibit atau benih tanaman dan sulitnya mengubah perilaku petani yang masih kerap menggunakan pestisida yang berlebihan.Kata kunci: kinerja, penyuluh pertanian, kegiatan penyuluhan
Analisis Finansial Usahatani Pakcoy Hidroponik di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (Studi Kasus Usahatani Ibu Surtini) Ismi Norma Haqiqi; Yudi Ferrianta; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5907

Abstract

Budidaya hidroponik adalah budidaya tanaman tidak memerlukan lahan yang begitu luas dan memberikan kesempatan pada siapa saja mau memanfaatkan lahan pekarangan sebagai tempat budidaya hidroponik. Tujuan penelitian menganalisis besar biaya, penerimaan keuntungan, kelayakan usahatani dan permasalahan yang dihadapi usahatani pakcoy hidroponik Ibu Surtini di Kecamatan Landasan Ulin. Analisis dilakukan dengan pendekatan besar biaya, penerimaan keuntungan dan kelayakan usahatani (Revenue Cost Ratio) serta deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, total biaya yang dikeluarkan selama tiga periode (3 bulan) sebesar Rp 2.354.025, penerimaan yang diperoleh Rp 2.850.000, keuntungan Rp 495.975. Adapun nilai R/C adalah 1,21 artinya usahatani pakcoy hidroponik dikatakan layak. Pada usahatani pakcoy hidroponik milik Ibu Surtini mempunyai masalah selama pandemi covid19 yang berakibat terhadap pemasaran hasil produksi dan perubahan iklim yang signifikan.
ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR DI DESA SUNGAI SIPAI, KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR (Studi kasus: Peternakan Ayam Ras Petelur Bapak Isya Anshori) Adzim Hadi Wibowo; Mira Yulianti; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2642

Abstract

Pertumbuhan penduduk berdampak pada meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap produk peternakan. Di Kabupaten Banjar terdapat tiga usaha ternak ayam ras petelur, salah satunya peternakan milik Bapak Isya Anshori. Usaha ternak milik Bapak Isya Anshori berada di Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan peternak dari usaha ternak ayam ras petelur Bapak Isya Anshori.  Menganalisa usaha ternak ayam ras petelur Bapak Isya Anshori kembali modal. Mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh peternak ayam ras petelur di peternakan Bapak Isya Anshori. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2019 sampai dengan Desember 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Isya Anshori dalam periode awal usaha ternak meliputi biaya tetap sebesar Rp 8.919.750, biaya variabel sebesar  Rp 83.623.250, biaya total sebesar Rp 92.543.000,  penerimaan yang didapat sebesar Rp 175.990.000 dan besarnya keuntungan yang didapatkan sebesar Rp 83.447.000. Pengembalian modal yang didapat oleh Bapak Isya Anshori untuk usaha ternak ayam ras petelur membutuhkan waktu 20 bulan 17 hari dengan permasalahan yang dihadapi berupa ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pasar dan perubahan iklim yang sangat signifikan juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ayam ras tersebut sehingga ayam mudah terkena penyakit.Kata kunci: biaya, penerimaan, keuntungan, pengembalian modal
Sikap Konsumen terhadap Produk Teh Daun Kelor Gaol Tea Bags dari Moringa Factory Suhan Sukma Sari; Mira Yulianti; Yusuf Azis
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi konsumen, menganalisis kepentingan konsumen, dan menganalisis sikap konsumen terhadap atribut produk teh daun kelor Gaol Tea Bags dari Moringa Factory. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2022 hingga Februari 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penarikan contoh Non Probability Sampling, dan jenis penarikan contoh yang digunakan adalah accidental sampling, untuk jumlah sampel responden sebanyak 50 orang. Pengambilan sampel sendiri dilakukan di area Car Free Day (CFD) Lapangan Murjani dan CFD halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan. Nilai evaluasi semua atribut mempunyai nilai dengan skor 3-5. Atribut dengan penilaian evaluasi tertinggi adalah atribut manfaat sebanyak 4,76 (sangat bermanfaat). Menurut konsumen teh daun kelor sangat bermanfaat karena mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap dan vitamin yang didapat dari daun kelor, sebagaimana yang tertulis pada kemasan produk. Nilai kepentingan semua atribut mempunyai nilai yang baik dengan mendapat posisi skor 3-5. Atribut manfaat Teh Daun Kelor mendapatkan skor tertinggi sebesar 4,52 (sangat penting). Karena konsumen menilai manfaat pada suatu produk sangat penting dan diutamakan ketika konsumen memilih dan mengkonsumsi suatu produk. Responden ingin mendapatkan produk dengan manfaat yang baik. Produk Teh Daun Kelor merek Gaol Tea Bags mendapat skor sikap A0 positif, maka dengan demikian produk sudah dapat diterima oleh konsumen dan memungkinkan untuk dipasarkan secara umum.
DAMPAK KEBERADAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis jacq) PT SAWIT GRAHA MANUNGGAL TERHADAP PERUBAHAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MURUTUWU KECAMATAN PAJU EPAT KABUPATEN BARITO TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Sela Karuniani; Mira Yulianti; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.621

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu ingin melihat sejauh mana perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit PT. Sawit Graha Manunggal. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder didapat dari berbagai sumber baik cetak maupun elektronik, sedangkan data primer didapat dari informan yang dipilih secara sengaja (purpusive sampling) yakni informan kunci seperti sekretaris desa, tokoh adat/tokoh masyarakat, dan masyarakat biasa, dengan menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). Serta analisis data yang digunakan merupakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam hasil penelitian terlihat bahwa masuknya perkebunan kelapa sawit membawa perubahan terhadap kondisi sosial masyarakat, seperti meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat kesehatan masyarakat, bertambah dan tersedianya sarana prasarana desa, kerjasama dan perilaku tolong menolong dalam kegiatan pertanian menjadi kurang, pola hidup masyarakat mampu dan mewah, sering terjadinya konflik antar masyarakat mengenai tumpang tindih lahan tetapi tidak menjadi masalah yang besar karena diselesaikan dengan baik. Masuknya perkebunan kelapa sawit juga membawa perubahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat, yaitu berubahnya mata pencaharian masyarakat dari petani ke perkebunan kelapa sawit, meningkatnya jumlah penerimaan masyarakat yang awalnya kurang lebih Rp 1.000.000,- perbulan menjadi Rp 2.000.000,- - Rp 3.000.000,-, dan perubahan terhadap nilai tanah yang awalnya Rp 3.000.000,- menjadi Rp 20.000.000,-. Selain itu, berdampak juga terhadap lingkungan sehingga menimbulkan beberapa persepsi masyarakat, yaitu masyarakat mengalami kekeringan ketika musim kemarau dan ketika musim penghujan air sungai tidak bisa digunakan dan dikonsumsi serta masyarakat khawatir sewaktu-waktu akan menimbulkan masalah besar bagi lingkungan tempat mereka tinggal. Kata kunci: dampak, kelapa sawit, kondisi sosial ekonomi, masyarakat
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN TEMPE SKALA RUMAH TANGGA DI KELURAHAN GUNTUNG PAIKAT KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU (STUDI KASUS USAHA TEMPE MILIK BAPAK MACHLI) Hendriana Hendriana; Luki Anjardiani; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i3.2917

Abstract

Hasil   pertanian   adalah   bagian   kedua   dalam kegiatan   agribisnis  setelah  bagian  produksi  pertanian.  Banyak petani yang tidak melakukan pengolahan hasil yang disebakan berbagai sebab, padahal petani menyadari bahwa proses pengolahan ini dianggap penting karena dapat meningkatkan nilai tambah, untuk tujuan komersial. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, menghitung besarnya biaya, penerimaan, dan keuntungan pada usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli,  Menganalisis titik impas atau BEP pada usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli, mengetahui apa saja permasalahan yang dihadapi dalam usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli. Dari penelitian didapat hasil yang menunjukkan biaya total yang di keluarkan pengusaha selama 1 bulan pada bulan Mei 2019 sebesar Rp 15.749.281,-  dengan penerimaan total Rp 23. 300.000,- dengan keuntungan Rp 7.550.719,-. Titik impas (Break Event Point) pada usaha pengolahan tempe kedelai milik Bapak Machli untuk kemasan bulat tercapai pada produksi hari ke-7 dan untuk kemasan balok tercapai pada produksi hari ke-7  sedangkan untuk kemasan lonjor  tercapai pada produksi hari ke-7 dengan produksi minimal untuk kemasan bulat sebesar 1.272  bungkus dan kemasan balok  sebesar  1.018 sedangkan kemasan lonjor sebesar 127, serta jumlah penjualan untuk kemasan bulat sebesar Rp 5.087.603,- dan untuk kemasan balok sebesar Rp 5.087.603,- serta kemasan lojor sebesar Rp 5.087.603,- Permasalahan yang di hadapi oleh usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli ini yaitu harga kacang kedelai yang berfluktuasi dan produk sisa yang tidak di perhitungkan, tidak adanya merek produk karena pemilik tidak terlalu memahami prosedur dalam pembuatan merek. Permasalahan lainnya adalah usaha ini tidak pernah mengajukan proposal pengajuan dana atau penambahan dana untuk usaha dalam sekala besar karena pemilik usaha tidak pernah mendapatkan pelatihan dalam pembuatan proposal sehingga pengusaha tidak dapat membuat proposal untuk permohonan dana kepada dinas yang terkait dalam UMKM.
Analisis Usaha Nugget Jamur Tiram Putih di Desa Bumujaya Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Studi Kasus Pada Home Industry “Gila Rasa”) Meidila Mazaya Amajida; Nina Budiwati; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6030

Abstract

Agribisnis merupakan bagian dari sistem ekonomi yang bertumpu pada segala kegiatan yang melibatkan pembuatan dan pendistribusian sarana pertanian, kegiatan produksi unit pertanian, penyimpanan, pengolahan, penjualan, dan pendistribusian hasil pertanian dengan menggunakan berbagai produk yang dihasilkan. “Gila Rasa” merupakan home industry yang bergerak di bidang agribisnis. “Gila Rasa” bergerak sebagai petani jamur dan sekaligus pengolah jamur tiram menjadi olahan pangan sejak Tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui biaya, penerimaan, besarnya keuntungan, titik impas (BEP), serta permasalahan yang dihadapi dan alternatif penyelesaian permasalahan dari usaha nugget jamur tiram putih pada home industry “Gila Rasa”. Hasil penelitian menunjukkan biaya total yang dikeluarkan selama bulan Agustus 2020 adalah sebesar Rp6.101.865. Penerimaan yang diperoleh pada bulan Agustus 2020 adalah sebesar Rp7.195.000. Keuntungan yang diperoleh pada bulan agustus 2020 sebesar Rp1.093.135. Titik impas (Break Even Point) pada usaha nugget jamur tiram “Gila Rasa” adalah 255 unit, titik impas pada satuan rupiah adalah sebesar  Rp3.627.200 Permasalahan yang di hadapi ialah penurunan permintaan masyarakat terhadap produk dikarenakan wabah COVID-19.
ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN JAMU (Studi Kasus Cafe Jamu di Kampung Pejabat Kelurahan Loktabat Selatan Kecamatan Banjarbaru Selatan) Isti Radiah; Mira Yulianti; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen jamu pada Cafe Jamu dan mengidentifikasi perilaku konsumsi jamu pada Cafe Jamu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2017 sampai Desember 2017 di Cafe Jamu Kampung Pejabat Kelurahan Loktabat Selatan Kecamatan Banjarbaru Selatan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Karakteristik menjadi suatu pembeda individu untuk mengetahui latar belakang sosial dan ekonomi dari setiap konsumen Cafe Jamu Kampung Pejabat lebih banyak kaum perempuan, kelompok usia produktif, dengan rata-rata konsumen berasal dari kota Banjarbaru yang berstatus sudah menikah, pendidikan terakhir SMA, dengan beragam profesi yang kebannyakan pegawai swasta, kalangan ekonomi kelas menengah ke atas. Pengguna kendaraan pribadi dan pengguna smartphone lebih dari 2 jam dalam sehari. Konsumen Cafe Jamu pengguna media sosial aktif dari beragam jejaring sosial yang seharinya dapat lebih dari 2 kali akses media sosial dan dalam penggunaan media sosial pun lebih dari 2 jam.Konsumen jamu lebih banyak yang tidak melakukan olahraga dan lebih banyak menyukai makanan olahan rumah. Diukur dengan perilaku konsumsi, konsumen yang datang ke Cafe Jamu menyukai jamu dan rutin meminum jamu. Setiap konsumen memiliki alasan dalam mengkonsumsi produk dan jasa yang membuat konsumen kembali mengkonsumsi produk dan jasa yang sama. Adapun informasi yang didapat dari lingkungan sekitar menjadi pilihan untuk mengkonsumsi jamu pada jam kerja yaitu pagi sampai malam. Dalam setiap kunjungan konsumen lebih dahulu merencanakan sebelum berkunjung ke Cafe Jamu yang memiliki varian jamu olahan yang segar. Mengkonsumsi jamu bagi sebagian konsumen untuk memelihara kesehatan yang sangat penting untuk di konsumsi karena berbagai manfaat jamu dan beragaman pengalaman seseorang yang mengajak untuk mengkonsumsi jamu dan khasiat yang teruji sepanjang jaman dari turun temurun. Jamu baik untuk di konsumsi oleh semua kalangan dan kapan saja.Kata kunci: jamu, konsumen, karakteristik konsumen