Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Ibu dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak PAUD KB Adil Ibara Kabupaten Aceh Jaya Anwar, Chairanisa; Rahmi, Nuzulul; Safitri, Faradilla; Fikransyah, Raja
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2789

Abstract

Toilet training yang tidak diajarkan sejak dini akan membuat orang tua semakin sulit untuk mengajarkan kemandirian dalam BAB dan BAK pada anak ketika anak usia 6-8 tahun. Dampaknya anak akan susah mengubah pola yang telah menjadi perilaku anak dan anak tidak dapat mandiri dalam melakukan BAB dan BAK. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan toilet training adalah pendidikan, pekerjaan, pola asuh orang tua, pengetahuan, dan lingkungan. Orang tua harus memberikan stimulasi dan kesiapan secara fisik dan psikologis maupun secara intelektual agar anak mampu mengontrol BAB dan BAK secara mandiri. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak di PAUD KB Adil Ibara Aceh Jaya. Metode Penelitian: Penelitian analitik dengan desain cross sectional, total sampel 35 orang tua anak yang bersekolah di PAUD Adil Ibara. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Penelitian dilakukan akan dimulai tanggal 17 – 29 Oktober 2022. Pengumpulan data menyebarkan kuesioner melalui google formulir. Menggunakan uji chi-square dan analisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : terdapat ada hubungan P value 0,002 pola asuh orang tua, dan ada hubungan P value 0,005 pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training anak PAUD Adil Ibara. Kesimpulan: terdapat hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training anak PAUD Adil Ibara. Saran: Bagi ibu diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang toilet training agar anak bisa mandiri dalam hal melakukan buang air kecil dan buang air besar tanpa menggunakan diapers. Hal ini juga untuk menjaga kebersihan diri dari anak.Kata Kunci: pola asuh, pengetahuan, dan keberhasilan toilet trainingToilet training that is not taught from an early age will make it increasingly difficult for parents to teach independence in defecation and defecation to children when children are 6-8 years old. As a result, the child will find it difficult to change the pattern that has become a child's behavior and the child cannot be independent in defecating and defecating. Factors that influence the success of toilet training are education, work, parenting, knowledge, and the environment. Parents must provide stimulation and readiness physically and psychologically as well as intellectually so that children are able to control bowel and bladder independently. Research objective: to determine the relationship between parenting style and mother's knowledge with the success of toilet training in children at PAUD KB Adil Ibara Aceh Jaya. Research Methods: An analytic study with a cross sectional design, a total sample of 35 parents of children who attend PAUD Adil Ibara. The sampling technique is total sampling. The research was conducted from 17 – 29 October2022. Data collection distributed questionnaires through google forms. Using chi-square test and univariate and bivariate analysis. Research results: there is a relationship between P value of 0.002 parenting style, and no relationship P value of 0.005 mother's knowledge with the success of toilet training for PAUD Adil Ibara children. Conclusion: there is a relationship between parenting patterns and mother's knowledge with the success of toilet training for Adil Ibara PAUD children. Suggestion: Mothers are expected to increase their knowledge about toilet training so that children can be independent in terms of urinating and defecating without using diapers. This is also to maintain personal hygiene from children.Keywords: parenting, knowledge, and success of toilet training
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) SELAMA PANDEMI COVID 19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IE ALANG KABUPATEN ACEH BESAR Rahmi, Nuzulul; Safitri, Faradilla; Husna, Asmaul; Andika, Fauziah; Yanti, Sri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1587

Abstract

AbstrakCovid-19 dapat memberikan dampak negatif bagi Kesehatan ibu hamil dalam menjalani kehamilannya dan mempengaruhi kunjungan ANC. Cakupan K1 Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020 mengalami penurunan akibat dari pandemi Covid-19 sebesar 67,5%. Salah satu Puskesmas yang cakupannya masih rendah yaitu dibawah 85% adalah Puskesmas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan data yang diperoleh di Puskemas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar, tahun 2019 sasaran ibu hamil yaitu 62 orang, untuk cakupan K1 sebesar 92% dan cakupan K4 sebesar 51%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ANC di wilayah kerja puskesmas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi sebanyak 42 orang ibu hamil, dan sampel sebanyak 42 orang, metode analisa data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian didaptakan tidak  ada hubungan pengetahuan ibu dengan kunjungan ANC (P value 0,098), ada hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan ANC (P value 0,005), dan ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan ANC (P value 0,004) di wilayah kerja puskesmas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar. Disarankan agar pihak Puskesmas untuk membina bidan desa, kader dan perangkat desa, supaya bisa memotivasi ibu hamil agar rutin memeriksa kehamilannya ke Puskesmas atau petugas kesehatan, sehingga dapat mendeteksi tanda bahaya kehamilan dan memantau kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin pada masa pandemi covid-19. Kata Kunci      : kunjungan Antenatal Care, ANC masa Covid 19    
ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SABANG Andika, Fauziah; Safitri, Faradilla; Rezeki, Sahbainur; Marniati, Marniati; Mukhtar, Mukhtar
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4283

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah yang umum terjadi pada daerah tropis dan sub-tropis, salah satunya Indonesia sebagai negara tropis merupakan kawasan endemis berbagai penyakit menular. Berdasarkan Laporan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang pada Tahun 2022 DBD merupakan penyakit nomor dua terbesar dengan Jumlah kasus 196 kasus dan pada Tahun 2023 sebanyak 80 kasus. Jika dilihat dari data tahun 2022 dan 2023 jumlah kasus DBD menurun, akan tetapi kejadian DBD masih menjadi penyakit 10 besar di RSUD Kota Sabang. Tujuan Penelitian: Mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi kejadian DBD di RSUD Kota Sabang. Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan penelitian crossectional dengan jumlah sampel 97 orang. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2024 s.d 29 Juni 2024. Analisa data penelitian menggunakan analisa univariate dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square dengan nilai CI (Confident Interval) 95%. Hasil Penelitian: hasil uji statistic yaitu pengaruh Kejadian DBD terhadap Pengetahuan (p=0.054), Perilaku responden (p= 0.000), dan layanan promosi kesehatan (p=0.003). Kesimpulan: tidak ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kejadian DBD da n ada pengaruh antara perilaku dan layanan promosi kesehatan terhadap kejadian DBD pada pasien rawat inap di RSUD Kota Sabang Tahun 2024. Diharapkan kepada responden untuk selalu berperilaku baik dalam upaya pencegahan DBD dengan kegiatan PSN 3M Plus secara serentak dan menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari.Kata Kunci: Kejadian Demam Berdarah dengue, Pengetahuan, Perilaku dan Layanan Promosi kesehatanBackground: Dengue Fever (DHF) is a common problem in tropical and sub-tropical regions, one of which Indonesia as a tropical country is an endemic area for various infectious diseases. Based on reports from the Sabang City Regional General Hospital in 2022 DHF was the second largest disease with 196 cases and in 2023 there were 80 cases. When viewed from the data in 2022 and 2023 the number of DHF cases decreased, but the incidence of DHF is still the top 10 diseases in Sabang City Hospital. Research Objective: To determine what factors influence the incidence of DHF in Sabang City Hospital. Research Methods: The research conducted used a crossectional research design with a total sample of 97 people. Data collection was carried out on May 29, 2024 to Juny 29, 2024. Analysis of research data using univariate and bivariate analysis using the Chi-Square test with a 95% CI (Confident Interval) value. Research Results: the results of statistical tests, namely the effect of dengue events on knowledge (p = 0.054), respondent behavior (p = 0.000), and health promotion services (p = 0.003). Conclusion: there is no influence between knowledge on the incidence of DHF and there is an influence between behavior and health promotion services on the incidence of DHF in inpatients at Sabang City Hospital in 2024. It is expected that respondents always behave well in efforts to prevent DHF with 3M Plus PSN activities simultaneously and apply them in their daily activities.Keywords: Dengue Fever Incidence, Knowledge, Behavior and Health Promotion Services
DETERMINAN KEJADIAN DERMATITIS PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN POLDA ACEH Masruri, Jasri; Safitri, Faradilla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4325

Abstract

Dermatitis merupakan peradangan non-inflamasi pada kulit yang bersifat akut, sub-akut, atau kronis. Data kasus penyakit kulit di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, angka kejadian dermatitis pada tahun 2019 mencapai 60,79%. Kasus dermatitis yang terjadi di Poliklinik Bidang Kedokteran dan pada tahun 2020 terdapat 200 kasus, tahun 2021 terdapat 204 kasus, dan tahun 2022 sebanyak 160 kasus dermatitis. Tujuan untuk mengetahui determinan jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian dermatitis pada pasien rawat jalan di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini merupakan pasien yang berkunjung pada bulan Januari sampai Maret 2023, yang dibagi menjadi populasi kasus (83 orang) dan populasi kontrol (2259 orang), perbandingan sampel 1:1 dengan sampel kasus 83 : sampel kontrol 83. Instrumen penelitian menggunakan lembar ceklis. Penelitian telah dilakukan tanggal 20 Maret sampai 6 April 2023 di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh. Pengolahan data dengan langkah editing, coding, data entry, tabulating, dan analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian analisis bivariat diperoleh variabel jenis kelamin (p-value = 0.572, OR=1,329), Usia (p-value = 0.012, OR=2,326), pendidikan (p-value = 0.163, OR=2,705), dan Pekerjaan (p-value = 0.025, OR=2,550). Kesimpulan responden berjenis kelamin perempuan mempunyai peluang 1,3 kali mengalami dermatitis dibandingkan dengan laki-laki. Responden usia berisiko mempunyai peluang 2,3 kali lebih besar mengalami dermatitis. Responden berpendidikan rendah mempunyai peluang 2,7 kali mengalami dermatitis. Responden dengan jenis pekerjaan berisiko mempunyai peluang 2,5 kali lebih besar mengalami dermatitis dibandingkan dengan responden dengan jenis pekerjaan tidak berisiko. Saran bagi petugas kesehatan dapat memberikan penanganan secara tepat bagi pasien dermatitis dan memberikan edukasi kepada seluruh pasien yang berkunjung ke poliklinik Biddokes Polda Aceh tentang dermatitis.Kata Kunci    : Dermatitis, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaanDermatitis is a non-inflammatory inflammation of the skin that is acute, sub-acute, or chronic. Data on skin disease cases in Indonesia has increased every year, the incidence of dermatitis in 2019 reached 60.79%. Dermatitis cases occurred in the Medical Polyclinic and in 2020 there were 200 cases, in 2021 there were 204 cases, and in 2022 there were 160 cases of dermatitis. Objective to determine the determinants of gender, age, education and occupation with the incidence of dermatitis in outpatients at the Aceh Regional Police Medical and Health Polyclinic. A type of analytic research with a case control approach. The population in this study were patients who visited from January to March 2023, which were divided into a case population (83 people) and a control population (2259 people), a sample ratio of 1:1 with a sample of 83 cases: 83 controls. The research instrument used sheets checklist. The research was conducted from March 20 to April 6 2023 at the Aceh Regional Police Medical and Health Polyclinic. Processing data by editing, coding, data entry, tabulating, and data analysis using univariate and bivariate methods. Research results of the bivariate analysis showed that the variables were gender (p-value = 0.572, OR=1.329), age (p-value = 0.012, OR=2.326), education (p-value = 0.163, OR=2.705), and occupation (p- value = 0.025, OR=2.550). Conclusions Female respondents have a 1.3 times chance of experiencing dermatitis compared to males. Respondents at risk have a 2.3 times greater chance of experiencing dermatitis than those at age who are not at risk. Respondents with low education have a 2.7 times chance of experiencing dermatitis compared to those with higher education. Respondents with risky occupations have a 2.5 times greater chance of experiencing dermatitis compared to respondents with non-risk occupations. Suggestions for health workers to be able to provide appropriate treatment for dermatitis patients and provide education to all patients who visit the Biddokes Polda Aceh polyclinic about dermatitis.Keywords: Dermatitis, gender, age, education, occupation 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 4 KOTA BANDA ACEH Safitri, Faradilla; Andika, Fauziah; Ismail, Ismail; Sakdah, Nurul
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4326

Abstract

Penyakit menular seksual (PMS) adalah kelompok penyakit yang ditularkan terutama melalui kontak seksual, baik itu melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral. Angka kejadian PMS di dunia terdiri dari klamidia (129 juta), gonore (82 juta), sifilis (7,1 juta), dan trikomoniasis (156 juta). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh peran orang tua, peran guru, dan peran petugas kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang PMS di SMA Negeri 4 Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 350 orang. Pengambilan sampel secara sistematika random sampling sebanyak 93 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 31 Juli sampai dengan 1 Agustus 2024. Hasil penelitian dari uji statistik menunjukkan bahwa faktor peran orang tua (P value=0.000,, OR=13.846), peran guru (P value=0.002, OR=9.365), peran petugas kesehatan (P value=0.000, OR=2.527). Kesimpulan ada pengaruh faktor peran orang tua, peran guru dan peran petugas kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual di SMA Negeri 4 Kota Banda Aceh.Kata Kunci    : Pengetahuan PMS, peran orang tua, peran guru, peran petugas kesehatanSexually transmitted diseases (STDs) are a group of diseases transmitted primarily through sexual contact, be it vaginal, anal, or oral intercourse. The incidence of STDs in the world consists of chlamydia (129 million), gonorrhea (82 million), syphilis (7.1 million), and trichomoniasis (156 million). The purpose of this study was to analyze the effect of the role of parents, the role of teachers, and the role of health workers on adolescents' knowledge of STDs at SMA Negeri 4 Banda Aceh City. This study used quantitative methods and analytic research types with a cross sectional approach . The study population was 350 people. Sampling by systematic random sampling as many as 93 respondents. This research instrument uses a questionnaire. Data collection for this study was carried out from July 31 to August 1, 2024. The results of the statistical test showed that the role of parents (P value=0.000, OR=13.846), the role of teachers (P value=0.002, OR=9.365), the role of health workers (P value=0.000, OR=2.527). Conclusion There is an influence of parental role factors, the role of teachers and the role of health workers on adolescents' knowledge of sexually transmitted diseases at SMA Negeri 4 Banda Aceh City.Keywords : STD knowledge, role of parents, role of teachers, role of health workers
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN ROLL-ON AROMATERAPI MINYAK ATSIRI PALA (Myristica fragrans houtt.) DAN SERAI (Cybopongon citratus) SEBAGAI ANTIEMETIK Meilina, Rulia; Hafizhathifa, Fathin; Astryna, Syarifah Yanti; Safitri, Faradilla; Syafriadi, Syafriadi; Rezeki, Sahbainur; Ningsih, Yustika Wirda; Lestari, Widya; Alvionida, Fitra
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4758

Abstract

Minyak Atsiri merupakan salah satu metabolit sekunder yang banyak dimanfaat sebagai aromaterapi untuk mengatasi mual dan muntah. Tumbuhan Pala (Myristica fragrans houtt.) dan Serai (Cymbopogon citratus) berpotensi besar sebagai sumber minyak atsiri karena mengandung komponen utama minyak atsiri. Tumbuhan Pala mengandung senyawa seperti myristicin, elemicin, safrole, sedangkan tumbuhan Serai memiliki sitronelal, sitronelol dan geraniol  yang merupakan komponen utama minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sediaan roll-on aromaterapi dan konsentrasi optimal dari  Minyak Atsiri Pala  dan Serai sebagai antiemetik. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. Roll-on diformulasikan dengan konsentrasi sediaan F1 (20%-10%), F2 (15%-15%), F3 (10%-20%). Kemudian tahap evaluasi formulasi sediaan roll-on  dilakukan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, pH, uji daya sebar dan uji hedonik dianalisis menggunakan metode statistik berupa uji one way anova. Hasil penelitian dari uji pH (5), daya sebar baik, sediaan homogen, nilai uji hedonik keterangan rata-rata suka dan analisis anova menyatakan formula diperoleh nilai signifikan p value <0,05  terhadap aspek penilaian (warna, wangi alami, tekstur, kesegaran, antiemetik, kesukaan keseluruhan)maka diketahui bahwa ada pengaruh formula terhadap ke 6 (enam) aspek penilaian sediaan  tersebut, sedangkan kehangatan diperoleh nilai signifikan p value >0,05 maka diketahui bahwa  tidak ada pengaruh formula terhadap kehangatan sediaan. Minyak Atsiri Pala dan Serai dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan roll-on aromaterapi sebagai antiemetek. Konsentrasi minyak atsiri pala dan serai yang optimal dan paling efektif sebagai aromaterapi antiemetik yaitu konsentrasi F3 (10%-20%).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA Wahyuni, Alfitri; Safitri, Faradilla; Nuzul ZA, Raudhatun; Azkia, Naura; Putri, Rizka Amalia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4685

Abstract

Latar Belakang : ASI adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai berusia enam bulan, tanpa tambahan makanan lain (kecuali obat, vitamin dan mineral. Hambatan dalam perberian ASI eksklusif terjadi karena sikap ibu yang mengacu pada perilaku dalam pemberian ASI dikarenakan adanya perasaan bahwa menyusui sangat sulit untuk dipraktikan. World Health Organization (WHO), melaporkan bahwa bayi dengan ASI eksklusif tahun 2018 mencapai 40%. Indonesia mencapai 41,2% tahun 2016 dan menurun tahun 2017 menjadi 40,7% sehingga perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti. Tujuan : Menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang berkerja di wilayah Puskesmas Alue Bilie Kabupaten Nagan Raya.Metode : Jenis penelitian ini bersifat analitik deskriptif, dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui dan bekerja yang memiliki bayi 6-12 bulan dari bulan April 2023 sampai Maret 2024 sebanyak 69 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 dan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan membagikan kuesioner. Analisi data dalam penelitian ini dengan analisi Chis- Square.Hasil : Eksklusif, 50,7% memiliki pengetahuan kurang, 56,5%, tidak mendapat dukungan dari budaya dan 0,9% yang parruh waktu. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan pengetahuan, dan budaya, dan pekerjaan dengan p value untuk pengetahuan 0,001, budaya dengan p value 0,014 dan pekerjaan dengan p value 0,013.Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, budaya, pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif di Alue Bilie  
PENGARUH EDUKASI PENDIDIKAN PHBS TERHADAP PENGETAHUAN PADA PERSONIL BRIMOB DI MAKO SATBRIMOB POLDA ACEH Andika, Fauziah; Husna, Asmaul; Safitri, Faradilla; Rosdiana, Eva; Ismail, Ismail; Amriansyah, Amriansyah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4882

Abstract

Latar Belakang: PHBS  (Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat) telah menjadi program  yang diupayakan agar dapat terwujud. Akan tetapi sampai  tahun 2018 angka penerapan PHBS di Indonesia hanya mencapai 39,1%. Walaupun angka ini sudah meningkat dibanding pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013 dengan  presentase  23,6%, akan tetapi presentase pada tahun 2018 tersebut masih belum memenuhi angka yang diharapkan oleh Kementrian Kesehatan yaitu sebesar  65%Tujuan Penelitian: Mengetahui Pengaruh Edukasi Pendidikan PHBS Terhadap Pengetahuan Pada Personil Brimob  Di Mako Satbrimob Polda Aceh Tahun 2025Metode Penelitian: Jenis penelitian ini bersifat quasy eksperiment dengan rancangan one group pretest and posttest untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan anggota Brimob tentang PHBS dengan jumlah sampel 30 orang Anggota Brimob. Penelitian ini akan dilaksanakan di MAKO Brimob Polda Aceh yang dilaksanakan pada tanggal 20 April 2025. Analisa data penelitian menggunakan non parametik yaitu uji Wilcoxon dikarenakan data tidak berdistribusi Normal. dengan nilai CI (Confident Interval) 95%.Hasil Penelitian: Hasil uji statistik adalah 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan bahwa tidak ada responden yang mengalami penurunan skor pengetahuanKesimpulan: ada Pengaruh pemberian edukasi Pendidikan PHBS Terhadap Pengetahuan Pada Personil Brimob Di Mako Satbrimob Polda Aceh . Diharapkan agar personil Brimob terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui partisipasi aktif dalam kegiatan edukasi, sosialisasi, dan pelatihan kesehatan secara berkala. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan individu maupun kolektif di lingkungan kesatuan. Kata Kunci           : Edukasi Pendidikan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengetahuan
Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh Husna, Asmaul; Safitri, Faradilla; Hayati, Ulfa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3969

Abstract

Program kesehatan keluarga Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa  terdapat4.627 kematian ibu pada  tahun 2020, naik dari 4.221 pada  tahun 2019. Pada tahun 2020 terdapat 1.330  kasus  perdarahan,  1.110 kasus hipertensi terkait kehamilan, dan 230 kasus gangguan pada sistem perdarahan, yang menyebabkan sebagian besar kematian  ibu. Tingginya AKI di Indonesia disebabkan oleh beberapa variabel, antara lain perilaku ibu hamil yang tidak tepat dalam menggunakan pelayanan  antenatal care (ANC) selama kehamilan,  sehingga komplikasi pada kehamilan tidak dapat dideteksi dan menjadi kehamilan yang berisiko tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh pada 17 sampai 24 Juli tahun 2023. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh pada bulan Januari sampai dengan Mei 2023 sebanyak 146 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh dijadikan sampel pada bulan 17 sampai 22 Juli tahun 2023 berjumlah 35 orang. Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Ada hubungan yang signifikan antara hubungan  pengetahuan  dengan  Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas  Jaya Baru Kota Banda Aceh dengan nilai P=0.003 dan Tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan  Paritas dengan  Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh dengan nilai P=0.453.Kata Kunci: Pengetahuan, Paritas dan Kunjungan Antenatal CareThe Ministry of Health's family health program reported that there were 4,627 maternal deaths in 2020, up from 4,221 in 2019. In 2020 there were 1,330 cases of bleeding, 1,110 cases of pregnancy-related hypertension, and 230 cases of disorders of the bleeding system, which caused the majority of deaths. Mother. The high MMR in Indonesia is caused by several variables, including inappropriate behavior of pregnant women in using antenatal care (ANC) services during pregnancy, so that complications in pregnancy cannot be detected and become high-risk pregnancies. This research is analytical research with a cross sectional approach. This research was carried out at the Jaya Baru Health Center, Banda Aceh City from 17 to 24 July 2023. The population in this study were all third trimester pregnant women who visited the Jaya Baru Health Center, Banda Aceh City from January to May 2023, totaling 146 trimester pregnant women. III. The sampling technique in this study used accidental sampling, that is, all pregnant women in the third trimester who visited the Jaya Baru Community Health Center, Banda Aceh City, were sampled from 17 to 22 July 2023, totaling 35 people. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the relationship between knowledge and Antenatal Care Visits for Pregnant Women in the Third Trimester at the Jaya Baru Community Health Center, Banda Aceh City with a value of P=0.003 and there was no significant relationship between the relationship between Parity and Antenatal Care Visits for Pregnant Women. Trimester III at the Jaya Baru Community Health Center, Banda Aceh City with a value of P=0.453.Keywords: Knowledge, Parity and Antenatal Care Visits
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SHAMPO EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Ananda, Zulia; Putri, Fania Ayunda; Samaniyah, Siti; Safitri, Faradilla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4690

Abstract

AbstrakMempercantik diri telah menjadi prioritas utama dalam penampilan sehari-hari, dan salah satu cara yang digunakan adalah melalui penggunaan kosmetik. Salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat di Indonesia adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), yang dikenal dapat digunakan untuk mengobati jerawat, terutama bagian daunnya yang kaya akan flavonoid, saponin, dan senyawa lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat dikembangkan menjadi produk farmasi, seperti krim dan sampo. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada formulasi dan evaluasi sampo berbahan dasar ekstrak etanol daun belimbing wuluh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat di formulasikan sebagai sediaan shampoo anti ketombe. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium. Dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), pembuatan formulasi sediaan shampo meliputi beberapa tahap penelitian yaitu pembuatan ekstrak, pembuatan formulasi dan evaluasi terhadap hasil sediaan shampo dari ekstrak daun belimbing wuluh. Data hasil penelitian dioleh menggunakan aplikasi SPSS dengan menggunakan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat diformulasikan sebagai sedian shampo dengan konsentrasinya, 5%, 10% dan 15%. Ekstrak daun belimbing wuluh dapat di formulasikan sebagai sediaan shampo yang stabil, secara fisik dapat di lihat dari uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa dan uji iritasi sediaan. Sediaan shampo ini juga dan memiliki memiliki perbedaan pada setiap formulasinya berdasarkan tingkat kesukaan dari responden.Kata kunci: Daun Belimbing Wuluh, Shampo, Antiketombe, Evaluasi Sediaan.  Abstract Beautifying oneself has become a top priority in everyday appearance, and one way that is used is through the use of cosmetics. One of the plants that has many benefits in Indonesia is starfruit (Averrhoa bilimbi L.), which is known to be used to treat acne, especially the leaves which are rich in flavonoids, saponins, and other compounds. Research shows that ethanol extract of starfruit leaves can be developed into pharmaceutical products, such as creams and shampoos. Therefore, this study will focus on the formulation and evaluation of shampoos based on ethanol extract of starfruit leaves.  The purpose of this study was to determine whether starfruit leaf extract (Averrhoa bilimbi L.) can be formulated as an anti-dandruff shampoo preparation. The research method used was an experimental laboratory. From Belimbing Wuluh Leaves (Averrhoa bilimbi L), the formulation of Shampoo preparations includes several stages of research, namely extract making, formulation making and evaluation of the results of shampoo preparations from belimbing wuluh leaf extract. The research data were processed using the SPSS application using the ANOVA test. The results showed that belimbing wuluh leaves (averrhoa bilimbi L.) can be formulated as a shampoo preparation with concentrations of 5%, 10% and 15%. Belimbing wuluh leaf extract can be formulated as a physically stable shampoo preparation as seen from the organoleptic test, homogeneity test, pH test, foam height test and irritation test of the preparation. This shampoo preparation also has differences in each formulation based on the level of preference of the respondents.Keywords: Wuluh starfruit leaves, shampoo, anti-dandruff, preparation evaluation.