Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pijat terhadap Durasi Tidur Bayi di DesaAlue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh Faradilla Safitri; Lilis Suryani; Nuzulul Rahmi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 2, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v2i1.346

Abstract

Tidur adalah sebuah fungsi biologis yang sangat menarik, kebutuhan tidur berbeda pada setiap bayi. Beberapa bayi tidur sepanjang malam sejak usia muda, sementara yang lainnya masih mengalami malam-malam yang gelisah selama berbulan-bulan. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat terhadap durasi tidur bayi. Penelitian ini dilaksanakan Di Desa Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh pada BulanOktober - Desember 2014. Jenis penelitian ini dilakukan dalam bentuk Eksperimen Quasi dengan desain eksperimen pre-test and post test control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi berumur 1-12 bulan diambil secara purposive sampling sebanyak 30 responden. Pengumpulan data secara observasi. Analisis data menggunakan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mean antara durasi tidur sebelum pijat dan durasi tidur sesudah pijat adalah 0,489 jam dengan standar deviasi 0,692 jam. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05), disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara durasi tidur bayi sebelum pijat dan durasi tidur bayi sesudah pijat. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pijat terhadap durasi tidur bayi.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Pemberian Asi dengan Status Gizi Pada Bayi Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jeuram Kabupaten Nagan Raya Asmaul Husna; Faradilla Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2321

Abstract

Pemberian ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya dapat mencegah terjadinya gizi kurang. Dimana ASI mengandung segala kebutuhan bayi seperti karbohidrat berupa laktosa, lemak yang banyak mengandung polyunsaturated fatty acid  (asam lemak tak jenuh ganda), protein utama  lactalbumin yang mudah dicerna, kandungan vitamin dan mineral yang mengandung rasio kalsium fosfat sebesar 2:1 yang merupakan kondisi yang ideal bagi penyerapan kalsium (Yuliarti, 2014).Masyarakat dan petugas kesehatan  perlu memahami pentingnya praktek-praktek pemberian ASI pada bayi yang tepat untuk dapat meningkatkan status gizi pada bayi, keluarga seringkali tidak memiliki pengetahuan tentang ASI, pengetahuan yang tidak memadai dan praktek-praktek yang tidak tepat dapat menghambat peningkatan gizi pada bayi (UNICEF, 2016). Perilaku ibu dalam pemberian ASI kepada bayi merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian gangguan gizi pada bayi. Hasil penelitian terhadap ibu diperoleh fakta bahwa yang dapat member ikan ASI eksklusif selama 6 bulan hanya sekitar 5% padahal 98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tersebut tidak pernah mendapatkan informasi dan 70,4% pernah mendapatkan informasi tentang ASI eksklusif. Kebiasaan menyusu dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi serta meningkatkan daya tahan tubuh sehingga membantu pertumbuhan bayi (Roesli, 2016).Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan pemberian ASI dengan status gizi pada bayi 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas jeuram kabupaten nagan raya. Peneltian ini dilakukan pada tanggal pada tanggal 20-27 Juni 2022. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan di di wilayah kerja puskesmas jeuram kabupaten nagan. Jadi jumlah total sampel penelitian ini adalah 46 ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan. Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penelitian dapat menyimpulkan hasil dari penenelitian sebagai berikut terdapat ada hubungan antara dukungan keluarga dengan status gizi bai 0-6 bulan dengan nilai P= 0.000 dan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan status gizi bai 0-6 bulan dengan nilai P=0.001. Kata kunci : Dukungan Keluarga dan Pemberian ASI Exclusive breastfeeding for infants during the first 6 months of life can prevent malnutrition. Where breast milk contains all the baby's needs such as carbohydrates in the form of lactose, fat that contains a lot of polyunsaturated fatty acids (polyunsaturated fatty acids), the main protein lactalbumin which is easily digested, vitamins and minerals containing a calcium phosphate ratio of 2:1 which is a condition that ideal for calcium absorption (Yuliarti, 2014). The community and health workers need to understand the importance of proper breastfeeding practices for infants to improve nutritional status in infants, families often do not have knowledge about breastfeeding, inadequate knowledge and practices Improper nutrition can hinder the improvement of nutrition in infants (UNICEF, 2016). The behavior of mothers in breastfeeding their babies is one of the factors associated with the incidence of nutritional disorders in infants. The results of the research on mothers obtained the fact that only 5% of the mothers were able to exclusively breastfeed for 6 months, whereas 98% of the mothers were breastfeeding. From the research it was also found that 37.9% of these mothers never received information and 70.4% had information about exclusive breastfeeding. The habit of breastfeeding can meet the nutritional needs of babies and increase body resistance so as to help the baby's growth (Roesli, 2016). This research was conducted on 20-27 June 2022. The population of this study were all mothers who had babies 0-6 months in the working area of Jeuram Public Health Center, Nagan Regency. So the total number of samples in this study were 46 mothers who had babies 0-6 months. The results of the bivariate analysis show that Based on the results of the research that has been carried out, the study can conclude the results of the research as follows: there is a relationship between family support and good nutritional status 0-6 months with a P value = 0.000 and there is a relationship between family support and good nutritional status 0-6 months with a P value = 0.001.Keywords: Family Support and A giving
Faktor Risiko Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Menggamat Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan Faradilla Safitri; Asmaul Husna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2308

Abstract

Masalah gizi pada kehamilan sering dikenal sebagai Kekurangan Energi Kronik (KEK). KEK merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi yaitu kalori dan protein yang berlangsung secara menahun dengan tanda gejala berat badan kurang dari 40 kg dan tampak kurus dengan lingkat lengan atas < 23.5 cm. Indikator prevalensi ibu hamil kurang energi kronik (KEK) juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu 24,2% tahun 2013 menjadi 17,3% tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Menggamat Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil trimester I dan II yang berada di wilayah kerja Puskesmas Menggamat Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 40 responden, sampel penelitian ini diambil secara total populasi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan pengumpulan data secara membagikan kuesioner yang telah dilaksanakan tanggal 20 Juni sampai dengan 5 Juli 2022. Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh variabel pengetahuan (p value=0.040), umur ibu (p value=0.399), pendidikan (p value=1.000), pekerjaan (p value=0.686), aktifitas fisik (p value=0.686). Kesimpulan ada hubungan pengetahuan dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil dan tidak ada hubungan umur ibu, pendidikan, pekerjaan, aktifitas fisik dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Menggamat Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan.Kata Kunci : KEK, pengetahuan, umur, pendidikan, pekerjaan, aktifitas fisikNutritional problems in pregnancy are often known as Chronic Energy Deficiency (KEK). KEK is a condition in which a person experiences nutritional deficiencies, namely calories and protein that lasts for a long time with signs and symptoms of body weight less than 40 kg and looks thin with an upper arm circumference of < 23.5 cm. The prevalence indicator of chronic energy deficient pregnant women (KEK) also decreased significantly, from 24.2% in 2013 to 17.3% in 2018. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of chronic energy deficiency in women. pregnant in the working area of the Menggamat Health Center, Kluet Tengah District, South Aceh Regency. The research is analytic with a cross-sectional approach. The population in this study were all pregnant women in the first and second trimesters who were in the working area of the Menggamat Health Center, Kluet Tengah District, South Aceh Regency, as many as 40 respondents, the sample of this study was taken as a total population. The research instrument used a questionnaire and data collection by distributing questionnaires which had been carried out from June 20 to July 5, 2022. Data analysis was univariate and bivariate. The results of the study obtained variables of knowledge (p value = 0.040), maternal age (p value = 0.399), education (p value = 1,000), occupation (p value = 0.686), physical activity (p value = 0.686). The conclusion is that there is a relationship between knowledge and the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women and there is no relationship between maternal age, education, occupation, physical activity with the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women in the work area of the Menggamat Health Center, Kluet Tengah District, South Aceh Regency.Keywords: SEZ, knowledge, age, education, occupation, physical activity
Determinan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh Safitri, Faradilla; Andika, Fauziah; Savia, Novita
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2788

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering diderita oleh anak, yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang menjadi penyebab kematian utama diseluruh dunia. Berdasarkan data Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh didapatkan hasil bahwa tahun 2020, jumlah balita yang mengalami ISPA sebanyak 631 orang, tahun 2021 sebanyak 702 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan status gizi, status imunisasi, pengetahuan ibu dan keberadaan perokok dengan kejadian ISPA pada balita di Poliklinik Biddokkes Polda Aceh. Metode penelitian berjenis analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi penelitian diperoleh pada saat pengumpulan data penelitian sebanyak 63 orang dan pengambilan sampel secara total populasi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. tanggal 21 November sampai 21 Desember 2022 di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh. Pengolahan data dengan langkah editing, coding, data entry, tabulating, dan analisis data secara univariat bivariat. Hasil penelitian diperoleh dari 63 responden yang mengalami ISPA sebanyak 50 (diperoleh variabel status gizi (p-value = 0.675), status imunisasi (p-value = 0.001pengetahuan ibu (p-value = 0.121), keberadaan perokok (p-value = 0.003). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara status imunisasi dan keberadaan perokok dengan kejadian ISPA pada balita, sedangkan status gizi dan pengetahuan ibu tidak berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Poliknikik Biddokes Polda Aceh. Saran bagi petugas kesehatan dapat memberikan penanganan secara tepat bagi balita yang mengalami ISPA dan memberikan edukasi kepada seluruh keluarga yang memiliki balita yang berkunjung ke poliklinik Biddokes Polda Aceh tentang ISPA pada balita.Kata Kunci : ISPA, status gizi, status imunisasi, pengetahuan, keberadaan perokokAcute Respiratory Infection (ARI) is a disease that often affects children, caused by viruses or bacteria. Diseases that are the leading cause of death worldwide. Based on data from the Aceh Police Medical and Health Sector Polyclinic, it was found that in 2020, the number of children under five who had ARI was 631 people, in 2021 there were 702 cases. The purpose of this study was to determine the determinants of nutritional status, immunization status, mother's knowledge and the presence of smokers with the incidence of ARI in children under five at the Biddokkes Polyclinic of the Aceh Police. The research method is analytic type with a cross sectional approach, the research population was obtained at the time of collecting research data as many as 63 people and taking the sample as a total population. The research instrument used a questionnaire. Nov 21 to Des 21 2022 at the Aceh Police's Medical and Health Sector Polyclinic. Data processing is done by editing, coding, data entry, tabulating, and univariate bivariate data analysis. The results of the study were obtained from 63 respondents who experienced ARI as many as 50 (obtained variable nutritional status (p-value = 0.675), immunization status (p-value = 0.001 maternal knowledge (p-value = 0.121), presence of smokers (p-value = 0.003 The conclusion of this study is that there is a significant relationship between immunization status and the presence of smokers with the incidence of ARI in infants, while nutritional status and mother's knowledge are not related to the incidence of ARI in children under five at the Poliknikik Biddokes Polda Aceh. toddlers who experience ARI and provide education to all families who have toddlers who visit the Aceh Regional Police Biddokes polyclinic about ARI in toddlers.Keywords: ARI, nutritional status, immunization status, knowledge, presence of smokers
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe-2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh Aisyah, Siti; Safitri, Faradilla; Rosdiana, Eva
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3321

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh tahun 2021 jumlah pasien diabetes sebanyak 275 kasus dan tahun 2022 sebanyak 293 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, gaya hidup dan faktor keturunan pada pasien di ruang Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh. Metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 258 dan sampel sebanyak 72 orang dengan teknik pengambilan secara accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 21 Juni sampai dengan 7 Juli 2023 di ruang poli penyakit dalam Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh. Pengolahan data dengan langkah editing, coding, data entry, tabulating, dan analisis data secara univariat bivariate menggunakan uji chi square test. Hasil penelitian analisis bivariat diperoleh variabel umur (p-value = 0.287), jenis kelamin (p-value = 0.381), pendidikan (p-value = 0.358), gaya hidup (p-value = 0.001), dan faktor keturunan (p-value = 0.000) . Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup dan faktor keturunan dengan kejadian DM Tipe-2 dan tidak ada hubungan umur, pendidikan dan jenis kelamin dengan kejadian D Tipe-2 di Ruang Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh. Saran bagi petugas kesehatan dapat memberikan penanganan secara tepat bagi pasien penderita diabetes melitus dan memberikan edukasi kepada seluruh pasien yang berkunjung tentang bahaya diabetes melitus dan merubah kebiasaan tidak baik menjadi perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit diabetes melitus.Kata Kunci : DM Tipe-2, gaya hidup, keturunanDiabetes Mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by an increase in blood glucose. Based on data from the Iskandar Muda Banda Aceh Level II General Hospital, in 2021 there will be 275 cases of diabetes patients and in 2022 there will be 293 cases. The purpose of this study was to determine the factors of age, gender, education, lifestyle and heredity in patients in the Internal Medicine Poly ward at Iskandar Muda Hospital, Banda Aceh. Analytic research method with a cross sectional approach, a population of 258 and a sample of 72 people with accidental sampling technique. The research instrument used a questionnaire by means of interviews. The data collection for this research was carried out from 21 June to 7 July 2023 in the internal medicine poly room at the Iskandar Muda Hospital, Banda Aceh. Data processing by editing, coding, data entry, tabulating, and data analysis in a univariate bivariate manner using the chi square test. The results of the bivariate analysis research obtained the variables age (p-value = 0.287), gender (p-value = 0.381), education (p-value = 0.358), lifestyle (p-value = 0.001), and heredity (p-value = 0.000). The conclusion is that there is a significant relationship between lifestyle and heredity with the incidence of Type-2 DM and there is no relationship between age, education and gender with the incidence of Type-2 D in the Internal Medicine Poly Room at Level II Hospital Iskandar Muda Banda Aceh. Suggestions for health workers can provide appropriate treatment for patients with diabetes mellitus and provide education to all visiting patients about the dangers of diabetes mellitus and changing bad habits into clean and healthy living behaviors to avoid diabetes mellitus.Keywords: DM Type-2, lifestyle, heredity
Hubungan Pola Asuh dan Pengetahuan Ibu dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak PAUD KB Adil Ibara Kabupaten Aceh Jaya Anwar, Chairanisa; Rahmi, Nuzulul; Safitri, Faradilla; Fikransyah, Raja
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2789

Abstract

Toilet training yang tidak diajarkan sejak dini akan membuat orang tua semakin sulit untuk mengajarkan kemandirian dalam BAB dan BAK pada anak ketika anak usia 6-8 tahun. Dampaknya anak akan susah mengubah pola yang telah menjadi perilaku anak dan anak tidak dapat mandiri dalam melakukan BAB dan BAK. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan toilet training adalah pendidikan, pekerjaan, pola asuh orang tua, pengetahuan, dan lingkungan. Orang tua harus memberikan stimulasi dan kesiapan secara fisik dan psikologis maupun secara intelektual agar anak mampu mengontrol BAB dan BAK secara mandiri. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak di PAUD KB Adil Ibara Aceh Jaya. Metode Penelitian: Penelitian analitik dengan desain cross sectional, total sampel 35 orang tua anak yang bersekolah di PAUD Adil Ibara. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Penelitian dilakukan akan dimulai tanggal 17 – 29 Oktober 2022. Pengumpulan data menyebarkan kuesioner melalui google formulir. Menggunakan uji chi-square dan analisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : terdapat ada hubungan P value 0,002 pola asuh orang tua, dan ada hubungan P value 0,005 pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training anak PAUD Adil Ibara. Kesimpulan: terdapat hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu dengan keberhasilan toilet training anak PAUD Adil Ibara. Saran: Bagi ibu diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang toilet training agar anak bisa mandiri dalam hal melakukan buang air kecil dan buang air besar tanpa menggunakan diapers. Hal ini juga untuk menjaga kebersihan diri dari anak.Kata Kunci: pola asuh, pengetahuan, dan keberhasilan toilet trainingToilet training that is not taught from an early age will make it increasingly difficult for parents to teach independence in defecation and defecation to children when children are 6-8 years old. As a result, the child will find it difficult to change the pattern that has become a child's behavior and the child cannot be independent in defecating and defecating. Factors that influence the success of toilet training are education, work, parenting, knowledge, and the environment. Parents must provide stimulation and readiness physically and psychologically as well as intellectually so that children are able to control bowel and bladder independently. Research objective: to determine the relationship between parenting style and mother's knowledge with the success of toilet training in children at PAUD KB Adil Ibara Aceh Jaya. Research Methods: An analytic study with a cross sectional design, a total sample of 35 parents of children who attend PAUD Adil Ibara. The sampling technique is total sampling. The research was conducted from 17 – 29 October2022. Data collection distributed questionnaires through google forms. Using chi-square test and univariate and bivariate analysis. Research results: there is a relationship between P value of 0.002 parenting style, and no relationship P value of 0.005 mother's knowledge with the success of toilet training for PAUD Adil Ibara children. Conclusion: there is a relationship between parenting patterns and mother's knowledge with the success of toilet training for Adil Ibara PAUD children. Suggestion: Mothers are expected to increase their knowledge about toilet training so that children can be independent in terms of urinating and defecating without using diapers. This is also to maintain personal hygiene from children.Keywords: parenting, knowledge, and success of toilet training
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) SELAMA PANDEMI COVID 19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IE ALANG KABUPATEN ACEH BESAR Rahmi, Nuzulul; Safitri, Faradilla; Husna, Asmaul; Andika, Fauziah; Yanti, Sri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1587

Abstract

AbstrakCovid-19 dapat memberikan dampak negatif bagi Kesehatan ibu hamil dalam menjalani kehamilannya dan mempengaruhi kunjungan ANC. Cakupan K1 Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020 mengalami penurunan akibat dari pandemi Covid-19 sebesar 67,5%. Salah satu Puskesmas yang cakupannya masih rendah yaitu dibawah 85% adalah Puskesmas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan data yang diperoleh di Puskemas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar, tahun 2019 sasaran ibu hamil yaitu 62 orang, untuk cakupan K1 sebesar 92% dan cakupan K4 sebesar 51%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ANC di wilayah kerja puskesmas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi sebanyak 42 orang ibu hamil, dan sampel sebanyak 42 orang, metode analisa data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian didaptakan tidak  ada hubungan pengetahuan ibu dengan kunjungan ANC (P value 0,098), ada hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan ANC (P value 0,005), dan ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan ANC (P value 0,004) di wilayah kerja puskesmas Ie Alang Kabupaten Aceh Besar. Disarankan agar pihak Puskesmas untuk membina bidan desa, kader dan perangkat desa, supaya bisa memotivasi ibu hamil agar rutin memeriksa kehamilannya ke Puskesmas atau petugas kesehatan, sehingga dapat mendeteksi tanda bahaya kehamilan dan memantau kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin pada masa pandemi covid-19. Kata Kunci      : kunjungan Antenatal Care, ANC masa Covid 19    
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Kunjungan Nifas Pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh Faradilla Safitri; Fauziah Andika; Nuzulul Rahmi; Asmaul Husna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.1953

Abstract

Masa nifas merupakan masa yang dimulai setelah selesai persalinan dan berakhir disaat alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Angka kematian ibu terbesar terjadi pada masa nifas. Masa pandemi covid-19 pelayanan masa nifas menjadi terhambat hal ini disebabkan karena ibu nifas tidak melakukan kunjungan nifas untuk menghindari penularan virus covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap kunjungan nifas pada masa pandemi covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Banda Aceh. Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu nifas yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kopelma Darussalam sebanyak 38 orang, sampel penelitian ini diambil secara total populasi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan pengumpulan data secara membagikan kuesioner yang telah dilaksanakan tanggal 11 sampai dengan 16 Desember 2021. Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh variabel pengetahuan (p value=0.001, OR=6.000) dan sikap (p value=0.0001, OR=62.000). Kesimpulan ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap kunjungan nifas pada masa pandemic covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh. Saran diharapkan pada petugas kesehatan dan ibu nifas agar dapat tetap melakukan kunjungan nifas dengan mematuhi protokol kesehatan.Kata Kunci : Kunjungan nifas, pengetahuan, sikap, pandemi covid-19 The postpartum period is a period that begins after delivery and ends when the uterine organs return to their pre-pregnancy state. The greatest maternal mortality rate occurs during the puerperium. During the Covid-19 pandemic, postpartum services were hampered, this was because postpartum mothers did not make postnatal visits to avoid transmission of the Covid-19 virus. The purpose of this study was to determine the effect of mother's knowledge and attitudes on postpartum visits during the covid-19 pandemic in the Kopelma Darussalam Health Center Work Area, Banda Aceh. The research is analytic with a cross-sectional approach. The population in this study were all postpartum mothers who were in the working area of the Kopelma Darussalam Health Center as many as 38 people, the sample of this study was taken as a total population. The research instrument used a questionnaire and data collection by distributing questionnaires which had been carried out from 11 to 16 December 2021. Data analysis was univariate and bivariate. The results of the study obtained variables of knowledge (p value = 0.001, OR = 6,000) and attitudes (p value = 0.0001, OR = 62,000). The conclusion is that there is an influence of mother's knowledge and attitude towards postpartum visits during the covid-19 pandemic in the Kopelma Darussalam Health Center Work Area, Banda Aceh City. Suggestions are expected for health workers and postpartum mothers to continue to make postpartum visits by complying with health protocols.Keywords: Postpartum visit, knowledge, attitude, covid-19 pandemic
UJI EFEK KOMBINASI EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum bacilicum L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI KALIUM OKSONAT Widya Lestari; Rulia Meilina; Periskila Dina Kali Kulla; Faradilla Safitri; Nur Akmadia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.4192

Abstract

Latar Belakang : Asam urat merupakan penyakit yang menyerang persendiaan tubuh, seperti jari tangan, tumit, jari kaki, lutut, hingga pergelangan tangan. Penyakit timbul karena adanya penumpukan zat purin yang kemudian berubah menjadi asam urat. Tumbuhan seledri dan kemangi berpotensi sebagai obat tradisional dalam menurunkan kadar asam urat. Karena tumbuhan tersebut mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antihiperurisemia dalam menurunkan kadar asam urat.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efek pemberian kombinasi ekstrak etanol daun seledri dengan daun kemangi dan dosis efektif terhadap penurunan kadar asam urat.Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang terdiri dari kelompok perlakuan kontrol negatif (Na-CMC 5%), kontrol positif (allopurinol), kelompok 1 dosis 75 : 25 mg/kg BB, kelompok 2 dosis 50 :50 mg/kg BB dan kelompok 3 dosis 25 : 75 mg/kg BB. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2023. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi mampu menurunkan kadar asam urat pada mencit. Perlakuan kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi menunjukkan penurunan kadar asam urat sejak H-9 hingga H-15. Kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar asam urat mencit karena nilai sig > 0,05. Kesimpulan : Kombinasi ekstrak etanol daun seledri dan daun kemangi efektif dalam menurunkan kadar asam urat sekitar 21 % hingga 27% dan dosis yang paling efektif yaitu kombinasi dosis 50 :50 mg/kg BB. Kata Kunci : Asam Urat, Antihiperurisemia, Allopurinol, Kemangi, SeledriBackground : Gout is a disease that attacks the joints of the body, such as fingers, heels, toes, knees, to the wrists. The disease arises due to a buildup of purine substances which then turn into uric acid. Celery and basil plants have potential as traditional medicines for lowering uric acid levels. Because this plant contains flavonoid compounds which have the potential to act as antihyperuricemia in reducing uric acid levels. Research Objectives : To determine the effect of giving a combination of ethanol extract of celery leaves with basil leaves and the effective dose on reducing uric acid levels.Research Methods : This study was an experimental study with a purposive sampling technique consisting of a negative control group (Na-CMC 5%), positive control (allopurinol), group 1 dose 75: 25 mg/kg BW, group 2 dose 50 : 50 mg/kg BW and group 3 dose 25 : 75 mg/kg BW. This research was conducted from July to August 2023. Results : The results showed that the combination of ethanol extracts of celery leaves and basil leaves was able to reduce uric acid levels in mice. The combination treatment of ethanol extract of celery leaves and basil leaves showed a decrease in uric acid levels from D-9 to D-15. The combination of ethanol extract of celery leaves and basil leaves had a significant effect on The combination of ethanol extract of celery leaves and basil leaves had a significant effect on reducing uric acid levels in mice because the sig value was > 0.05. Conclusion : The combination of ethanol extract of celery leaves and basil leaves is effective in reducing uric acid levels around 21% to 27% and the most effective dose is the combined dose of 50:50 mg/kg BW.Keywords    : Uric Acid, Antihyperuricemia, Allopurinol, Basil, Celery
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pemenuhan Imunisasi Campak Lanjutan di Masa Pandemi Covid-19 Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang Faradilla Safitri; Nuzulul Rahmi; Chairanisa Anwar; Fauziah Andika; Asmaul Husna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1590

Abstract

Abstrak Campak adalah penyakit yang sering menyebabkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Imunisasi campak diberikan pada bayi usia 9 bulan dan imunisasi campak lanjutan diberikan pada balita dalam rentang usia 18-24 bulan. Cakupan balita yang mendapatkan imunisasi lanjutan  (DPT-HB-Hib dan campak) pada tahun 2019 adalah 75,95%. Angka ini telah memenuhi target Renstra tahun 2019 yaitu 70%, Aceh menjadi salah satu provinsi yang tidak mencapai target cakupan imunisasi ini (26,91%). Data dari Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang cakupan imunisasi campak masih sangat rentan mencapai 46%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemenuhan imunisasi campak lanjutan pada balita dimasa pandemi covid-19. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan crossectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memilki balita usia 3-5 tahun sebanyak 93 orang, dan pengambilan sampel secara total populasi. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner yang telah dilaksanakan tanggal 15-23 April di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang. Analisa data secara univariat dan bivariat. Hasil analisa bivariat diperoleh pada variabel pengetahuan  (p value = 0.035, OR = 8.000) dan sikap (p value = 0.0001, OR = 18.417). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemenuhan imunisasi campak lanjutan pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ba’u Kota Sabang. Kata Kunci   : Imunisasi campak lanjutan, pengetahuan, sikap, pandemi covid-19