Claim Missing Document
Check
Articles

DETERMINAN KEJADIAN DERMATITIS PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN POLDA ACEH Masruri, Jasri; Safitri, Faradilla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4325

Abstract

Dermatitis merupakan peradangan non-inflamasi pada kulit yang bersifat akut, sub-akut, atau kronis. Data kasus penyakit kulit di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, angka kejadian dermatitis pada tahun 2019 mencapai 60,79%. Kasus dermatitis yang terjadi di Poliklinik Bidang Kedokteran dan pada tahun 2020 terdapat 200 kasus, tahun 2021 terdapat 204 kasus, dan tahun 2022 sebanyak 160 kasus dermatitis. Tujuan untuk mengetahui determinan jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian dermatitis pada pasien rawat jalan di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini merupakan pasien yang berkunjung pada bulan Januari sampai Maret 2023, yang dibagi menjadi populasi kasus (83 orang) dan populasi kontrol (2259 orang), perbandingan sampel 1:1 dengan sampel kasus 83 : sampel kontrol 83. Instrumen penelitian menggunakan lembar ceklis. Penelitian telah dilakukan tanggal 20 Maret sampai 6 April 2023 di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh. Pengolahan data dengan langkah editing, coding, data entry, tabulating, dan analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian analisis bivariat diperoleh variabel jenis kelamin (p-value = 0.572, OR=1,329), Usia (p-value = 0.012, OR=2,326), pendidikan (p-value = 0.163, OR=2,705), dan Pekerjaan (p-value = 0.025, OR=2,550). Kesimpulan responden berjenis kelamin perempuan mempunyai peluang 1,3 kali mengalami dermatitis dibandingkan dengan laki-laki. Responden usia berisiko mempunyai peluang 2,3 kali lebih besar mengalami dermatitis. Responden berpendidikan rendah mempunyai peluang 2,7 kali mengalami dermatitis. Responden dengan jenis pekerjaan berisiko mempunyai peluang 2,5 kali lebih besar mengalami dermatitis dibandingkan dengan responden dengan jenis pekerjaan tidak berisiko. Saran bagi petugas kesehatan dapat memberikan penanganan secara tepat bagi pasien dermatitis dan memberikan edukasi kepada seluruh pasien yang berkunjung ke poliklinik Biddokes Polda Aceh tentang dermatitis.Kata Kunci    : Dermatitis, jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaanDermatitis is a non-inflammatory inflammation of the skin that is acute, sub-acute, or chronic. Data on skin disease cases in Indonesia has increased every year, the incidence of dermatitis in 2019 reached 60.79%. Dermatitis cases occurred in the Medical Polyclinic and in 2020 there were 200 cases, in 2021 there were 204 cases, and in 2022 there were 160 cases of dermatitis. Objective to determine the determinants of gender, age, education and occupation with the incidence of dermatitis in outpatients at the Aceh Regional Police Medical and Health Polyclinic. A type of analytic research with a case control approach. The population in this study were patients who visited from January to March 2023, which were divided into a case population (83 people) and a control population (2259 people), a sample ratio of 1:1 with a sample of 83 cases: 83 controls. The research instrument used sheets checklist. The research was conducted from March 20 to April 6 2023 at the Aceh Regional Police Medical and Health Polyclinic. Processing data by editing, coding, data entry, tabulating, and data analysis using univariate and bivariate methods. Research results of the bivariate analysis showed that the variables were gender (p-value = 0.572, OR=1.329), age (p-value = 0.012, OR=2.326), education (p-value = 0.163, OR=2.705), and occupation (p- value = 0.025, OR=2.550). Conclusions Female respondents have a 1.3 times chance of experiencing dermatitis compared to males. Respondents at risk have a 2.3 times greater chance of experiencing dermatitis than those at age who are not at risk. Respondents with low education have a 2.7 times chance of experiencing dermatitis compared to those with higher education. Respondents with risky occupations have a 2.5 times greater chance of experiencing dermatitis compared to respondents with non-risk occupations. Suggestions for health workers to be able to provide appropriate treatment for dermatitis patients and provide education to all patients who visit the Biddokes Polda Aceh polyclinic about dermatitis.Keywords: Dermatitis, gender, age, education, occupation 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 4 KOTA BANDA ACEH Safitri, Faradilla; Andika, Fauziah; Ismail, Ismail; Sakdah, Nurul
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4326

Abstract

Penyakit menular seksual (PMS) adalah kelompok penyakit yang ditularkan terutama melalui kontak seksual, baik itu melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral. Angka kejadian PMS di dunia terdiri dari klamidia (129 juta), gonore (82 juta), sifilis (7,1 juta), dan trikomoniasis (156 juta). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh peran orang tua, peran guru, dan peran petugas kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang PMS di SMA Negeri 4 Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 350 orang. Pengambilan sampel secara sistematika random sampling sebanyak 93 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 31 Juli sampai dengan 1 Agustus 2024. Hasil penelitian dari uji statistik menunjukkan bahwa faktor peran orang tua (P value=0.000,, OR=13.846), peran guru (P value=0.002, OR=9.365), peran petugas kesehatan (P value=0.000, OR=2.527). Kesimpulan ada pengaruh faktor peran orang tua, peran guru dan peran petugas kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual di SMA Negeri 4 Kota Banda Aceh.Kata Kunci    : Pengetahuan PMS, peran orang tua, peran guru, peran petugas kesehatanSexually transmitted diseases (STDs) are a group of diseases transmitted primarily through sexual contact, be it vaginal, anal, or oral intercourse. The incidence of STDs in the world consists of chlamydia (129 million), gonorrhea (82 million), syphilis (7.1 million), and trichomoniasis (156 million). The purpose of this study was to analyze the effect of the role of parents, the role of teachers, and the role of health workers on adolescents' knowledge of STDs at SMA Negeri 4 Banda Aceh City. This study used quantitative methods and analytic research types with a cross sectional approach . The study population was 350 people. Sampling by systematic random sampling as many as 93 respondents. This research instrument uses a questionnaire. Data collection for this study was carried out from July 31 to August 1, 2024. The results of the statistical test showed that the role of parents (P value=0.000, OR=13.846), the role of teachers (P value=0.002, OR=9.365), the role of health workers (P value=0.000, OR=2.527). Conclusion There is an influence of parental role factors, the role of teachers and the role of health workers on adolescents' knowledge of sexually transmitted diseases at SMA Negeri 4 Banda Aceh City.Keywords : STD knowledge, role of parents, role of teachers, role of health workers
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN ROLL-ON AROMATERAPI MINYAK ATSIRI PALA (Myristica fragrans houtt.) DAN SERAI (Cybopongon citratus) SEBAGAI ANTIEMETIK Meilina, Rulia; Hafizhathifa, Fathin; Astryna, Syarifah Yanti; Safitri, Faradilla; Syafriadi, Syafriadi; Rezeki, Sahbainur; Ningsih, Yustika Wirda; Lestari, Widya; Alvionida, Fitra
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4758

Abstract

Minyak Atsiri merupakan salah satu metabolit sekunder yang banyak dimanfaat sebagai aromaterapi untuk mengatasi mual dan muntah. Tumbuhan Pala (Myristica fragrans houtt.) dan Serai (Cymbopogon citratus) berpotensi besar sebagai sumber minyak atsiri karena mengandung komponen utama minyak atsiri. Tumbuhan Pala mengandung senyawa seperti myristicin, elemicin, safrole, sedangkan tumbuhan Serai memiliki sitronelal, sitronelol dan geraniol  yang merupakan komponen utama minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sediaan roll-on aromaterapi dan konsentrasi optimal dari  Minyak Atsiri Pala  dan Serai sebagai antiemetik. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. Roll-on diformulasikan dengan konsentrasi sediaan F1 (20%-10%), F2 (15%-15%), F3 (10%-20%). Kemudian tahap evaluasi formulasi sediaan roll-on  dilakukan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, pH, uji daya sebar dan uji hedonik dianalisis menggunakan metode statistik berupa uji one way anova. Hasil penelitian dari uji pH (5), daya sebar baik, sediaan homogen, nilai uji hedonik keterangan rata-rata suka dan analisis anova menyatakan formula diperoleh nilai signifikan p value <0,05  terhadap aspek penilaian (warna, wangi alami, tekstur, kesegaran, antiemetik, kesukaan keseluruhan)maka diketahui bahwa ada pengaruh formula terhadap ke 6 (enam) aspek penilaian sediaan  tersebut, sedangkan kehangatan diperoleh nilai signifikan p value >0,05 maka diketahui bahwa  tidak ada pengaruh formula terhadap kehangatan sediaan. Minyak Atsiri Pala dan Serai dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan roll-on aromaterapi sebagai antiemetek. Konsentrasi minyak atsiri pala dan serai yang optimal dan paling efektif sebagai aromaterapi antiemetik yaitu konsentrasi F3 (10%-20%).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA Wahyuni, Alfitri; Safitri, Faradilla; Nuzul ZA, Raudhatun; Azkia, Naura; Putri, Rizka Amalia
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4685

Abstract

Latar Belakang : ASI adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai berusia enam bulan, tanpa tambahan makanan lain (kecuali obat, vitamin dan mineral. Hambatan dalam perberian ASI eksklusif terjadi karena sikap ibu yang mengacu pada perilaku dalam pemberian ASI dikarenakan adanya perasaan bahwa menyusui sangat sulit untuk dipraktikan. World Health Organization (WHO), melaporkan bahwa bayi dengan ASI eksklusif tahun 2018 mencapai 40%. Indonesia mencapai 41,2% tahun 2016 dan menurun tahun 2017 menjadi 40,7% sehingga perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti. Tujuan : Menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang berkerja di wilayah Puskesmas Alue Bilie Kabupaten Nagan Raya.Metode : Jenis penelitian ini bersifat analitik deskriptif, dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui dan bekerja yang memiliki bayi 6-12 bulan dari bulan April 2023 sampai Maret 2024 sebanyak 69 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 dan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan membagikan kuesioner. Analisi data dalam penelitian ini dengan analisi Chis- Square.Hasil : Eksklusif, 50,7% memiliki pengetahuan kurang, 56,5%, tidak mendapat dukungan dari budaya dan 0,9% yang parruh waktu. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan pengetahuan, dan budaya, dan pekerjaan dengan p value untuk pengetahuan 0,001, budaya dengan p value 0,014 dan pekerjaan dengan p value 0,013.Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, budaya, pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif di Alue Bilie  
PENGARUH EDUKASI PENDIDIKAN PHBS TERHADAP PENGETAHUAN PADA PERSONIL BRIMOB DI MAKO SATBRIMOB POLDA ACEH Andika, Fauziah; Husna, Asmaul; Safitri, Faradilla; Rosdiana, Eva; Ismail, Ismail; Amriansyah, Amriansyah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4882

Abstract

Latar Belakang: PHBS  (Perilaku  Hidup  Bersih  dan  Sehat) telah menjadi program  yang diupayakan agar dapat terwujud. Akan tetapi sampai  tahun 2018 angka penerapan PHBS di Indonesia hanya mencapai 39,1%. Walaupun angka ini sudah meningkat dibanding pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013 dengan  presentase  23,6%, akan tetapi presentase pada tahun 2018 tersebut masih belum memenuhi angka yang diharapkan oleh Kementrian Kesehatan yaitu sebesar  65%Tujuan Penelitian: Mengetahui Pengaruh Edukasi Pendidikan PHBS Terhadap Pengetahuan Pada Personil Brimob  Di Mako Satbrimob Polda Aceh Tahun 2025Metode Penelitian: Jenis penelitian ini bersifat quasy eksperiment dengan rancangan one group pretest and posttest untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan anggota Brimob tentang PHBS dengan jumlah sampel 30 orang Anggota Brimob. Penelitian ini akan dilaksanakan di MAKO Brimob Polda Aceh yang dilaksanakan pada tanggal 20 April 2025. Analisa data penelitian menggunakan non parametik yaitu uji Wilcoxon dikarenakan data tidak berdistribusi Normal. dengan nilai CI (Confident Interval) 95%.Hasil Penelitian: Hasil uji statistik adalah 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan bahwa tidak ada responden yang mengalami penurunan skor pengetahuanKesimpulan: ada Pengaruh pemberian edukasi Pendidikan PHBS Terhadap Pengetahuan Pada Personil Brimob Di Mako Satbrimob Polda Aceh . Diharapkan agar personil Brimob terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui partisipasi aktif dalam kegiatan edukasi, sosialisasi, dan pelatihan kesehatan secara berkala. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan individu maupun kolektif di lingkungan kesatuan. Kata Kunci           : Edukasi Pendidikan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengetahuan
Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh Husna, Asmaul; Safitri, Faradilla; Hayati, Ulfa
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3969

Abstract

Program kesehatan keluarga Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa  terdapat4.627 kematian ibu pada  tahun 2020, naik dari 4.221 pada  tahun 2019. Pada tahun 2020 terdapat 1.330  kasus  perdarahan,  1.110 kasus hipertensi terkait kehamilan, dan 230 kasus gangguan pada sistem perdarahan, yang menyebabkan sebagian besar kematian  ibu. Tingginya AKI di Indonesia disebabkan oleh beberapa variabel, antara lain perilaku ibu hamil yang tidak tepat dalam menggunakan pelayanan  antenatal care (ANC) selama kehamilan,  sehingga komplikasi pada kehamilan tidak dapat dideteksi dan menjadi kehamilan yang berisiko tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh pada 17 sampai 24 Juli tahun 2023. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh pada bulan Januari sampai dengan Mei 2023 sebanyak 146 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh dijadikan sampel pada bulan 17 sampai 22 Juli tahun 2023 berjumlah 35 orang. Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Ada hubungan yang signifikan antara hubungan  pengetahuan  dengan  Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas  Jaya Baru Kota Banda Aceh dengan nilai P=0.003 dan Tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan  Paritas dengan  Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jaya Baru Kota Banda Aceh dengan nilai P=0.453.Kata Kunci: Pengetahuan, Paritas dan Kunjungan Antenatal CareThe Ministry of Health's family health program reported that there were 4,627 maternal deaths in 2020, up from 4,221 in 2019. In 2020 there were 1,330 cases of bleeding, 1,110 cases of pregnancy-related hypertension, and 230 cases of disorders of the bleeding system, which caused the majority of deaths. Mother. The high MMR in Indonesia is caused by several variables, including inappropriate behavior of pregnant women in using antenatal care (ANC) services during pregnancy, so that complications in pregnancy cannot be detected and become high-risk pregnancies. This research is analytical research with a cross sectional approach. This research was carried out at the Jaya Baru Health Center, Banda Aceh City from 17 to 24 July 2023. The population in this study were all third trimester pregnant women who visited the Jaya Baru Health Center, Banda Aceh City from January to May 2023, totaling 146 trimester pregnant women. III. The sampling technique in this study used accidental sampling, that is, all pregnant women in the third trimester who visited the Jaya Baru Community Health Center, Banda Aceh City, were sampled from 17 to 22 July 2023, totaling 35 people. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the relationship between knowledge and Antenatal Care Visits for Pregnant Women in the Third Trimester at the Jaya Baru Community Health Center, Banda Aceh City with a value of P=0.003 and there was no significant relationship between the relationship between Parity and Antenatal Care Visits for Pregnant Women. Trimester III at the Jaya Baru Community Health Center, Banda Aceh City with a value of P=0.453.Keywords: Knowledge, Parity and Antenatal Care Visits
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SHAMPO EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Ananda, Zulia; Putri, Fania Ayunda; Samaniyah, Siti; Safitri, Faradilla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4690

Abstract

AbstrakMempercantik diri telah menjadi prioritas utama dalam penampilan sehari-hari, dan salah satu cara yang digunakan adalah melalui penggunaan kosmetik. Salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat di Indonesia adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), yang dikenal dapat digunakan untuk mengobati jerawat, terutama bagian daunnya yang kaya akan flavonoid, saponin, dan senyawa lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat dikembangkan menjadi produk farmasi, seperti krim dan sampo. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada formulasi dan evaluasi sampo berbahan dasar ekstrak etanol daun belimbing wuluh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat di formulasikan sebagai sediaan shampoo anti ketombe. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium. Dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), pembuatan formulasi sediaan shampo meliputi beberapa tahap penelitian yaitu pembuatan ekstrak, pembuatan formulasi dan evaluasi terhadap hasil sediaan shampo dari ekstrak daun belimbing wuluh. Data hasil penelitian dioleh menggunakan aplikasi SPSS dengan menggunakan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat diformulasikan sebagai sedian shampo dengan konsentrasinya, 5%, 10% dan 15%. Ekstrak daun belimbing wuluh dapat di formulasikan sebagai sediaan shampo yang stabil, secara fisik dapat di lihat dari uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa dan uji iritasi sediaan. Sediaan shampo ini juga dan memiliki memiliki perbedaan pada setiap formulasinya berdasarkan tingkat kesukaan dari responden.Kata kunci: Daun Belimbing Wuluh, Shampo, Antiketombe, Evaluasi Sediaan.  Abstract Beautifying oneself has become a top priority in everyday appearance, and one way that is used is through the use of cosmetics. One of the plants that has many benefits in Indonesia is starfruit (Averrhoa bilimbi L.), which is known to be used to treat acne, especially the leaves which are rich in flavonoids, saponins, and other compounds. Research shows that ethanol extract of starfruit leaves can be developed into pharmaceutical products, such as creams and shampoos. Therefore, this study will focus on the formulation and evaluation of shampoos based on ethanol extract of starfruit leaves.  The purpose of this study was to determine whether starfruit leaf extract (Averrhoa bilimbi L.) can be formulated as an anti-dandruff shampoo preparation. The research method used was an experimental laboratory. From Belimbing Wuluh Leaves (Averrhoa bilimbi L), the formulation of Shampoo preparations includes several stages of research, namely extract making, formulation making and evaluation of the results of shampoo preparations from belimbing wuluh leaf extract. The research data were processed using the SPSS application using the ANOVA test. The results showed that belimbing wuluh leaves (averrhoa bilimbi L.) can be formulated as a shampoo preparation with concentrations of 5%, 10% and 15%. Belimbing wuluh leaf extract can be formulated as a physically stable shampoo preparation as seen from the organoleptic test, homogeneity test, pH test, foam height test and irritation test of the preparation. This shampoo preparation also has differences in each formulation based on the level of preference of the respondents.Keywords: Wuluh starfruit leaves, shampoo, anti-dandruff, preparation evaluation.
DETERMINAN KEJADIAN DIABETES MELITUS PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TINGKAT II ISKANDAR MUDA BANDA ACEH Jamaliah, Jamaliah; Safitri, Faradilla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4848

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah. Berdasarkan data dari Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Tingkat II Iskandar Muda tahun 2020 jumlah pasien yang mengalami diabetes mellitus sebanyak 236 kasus, sedangkan tahun 2021 jumlah pasien diabetes sebanyak 275 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan hipertensi, genetik dan gaya hidup pada pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh. Metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi penelitian diperoleh pada saat pengumpulan data penelitian sebanyak 64 orang pasien yang dirawat diruang .Hamzah, ruang T.Umar, ruang Cut Mutia dan ruang Malikussaleh dan pengambilan sampel secara total pupulasi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 6 - 11 Juni 2022 di ruang rawat inap Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh. Pengolahan data dengan langkah editing, coding, data entry, tabulating, dan analisis data secara univariat bivariate menggunakan uji chi square test. Hasil penelitian analisis univariat diperoleh dari 64 responden, yang mengalami Diabetes mellitus sebanyak 27 orang (42.2%), mengalami hipertensi sebanyak 31 orang (48.4%), memiliki riwayat keluarga mengalami DM sebanyak 24 orang (37.5%), dan responden dengan gaya hidup yang tidak sehat sebanyak 40 orang (62.5%). Analisis bivariat diperoleh variabel hipetensi (p-value = 0.001),  genetik (p-value = 0.000), dan gata hidup (p-value = 0.003). Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara hipertensi, genetik dan gaya hidup dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Tingkat II Iskandar Muda Banda Aceh. Saran bagi petugas kesehatan dapat memberikan penanganan secara tepat bagi pasien penderita diabetes melitus dan memberikan edukasi kepada seluruh pasien yang dirawat tentang bahaya diabetes melitus dan merubah kebiasaan tidak baik menjadi perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit diabetes melitus.
Analisis Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Pasien di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh Safitri, Faradilla; Husna, Asmaul; Ismail, Ismail; Aningsih, Dewi Fitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3770

Abstract

ABTRACTHipertensi menjadi faktor risiko utama kematian dini pada orang dewasa. Hampir setengah dari orang yang hidup dengan hipertensi tidak menyadari kondisi mereka sehingga meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan organ tubuh lainnya. Tujuan penelitian ini  untuk menganalisis faktor obesitas, tingkat stress, aktifitas fisik dan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi pada pasien di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh.Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini merupakan pasien yang berkunjung pada saat penelitian sebanyak 102, sampel diambil sebanyak 50 orang secara accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Penelitian telah dilakukan tanggal 22 Desember 2023 sampai 12 Januari 2024. Pengolahan data dengan langkah editing, coding, data entry, tabulating, dan analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh variabel obesitas (p value=0.020), tingkat stres (p value=0,012), aktifitas fisik (p value=0.021), dan riwayat keluarga (p value=0.003). Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara obesitas, tingkat stress, aktifitas fisik dan riwayat keluarga pada pasien di Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh. Bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat dalam menangani masalah hipertensi dan memberikan edukasi pada pasien yang berkunjung tentang hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi,  obesitas, tingkat stres, aktifitas fisik, riwayat keluarga Hypertension is a major risk factor for premature death in adults. Almost half of people living with hypertension are unaware of their condition, increasing the risk of heart attack, stroke, kidney failure, and other organ damage. The purpose of this study was to analyze the factors of obesity, stress levels, physical activity and family history with the incidence of hypertension in patients at the Aceh Police Medical and Health Polyclinic. The study was analytic in nature with a crossectional approach. The population in this study were patients who visited at the time of the study as many as 102, the sample was taken as many as 50 people by accidental sampling. The research instrument used a questionnaire by interview. The research was conducted on December 22, 2023 to January 12, 2024. Data processing with editing, coding, data entry, tabulating, and data analysis in univariate and bivariate. The results of the study obtained obesity variables (p value=0.020), stress levels (p value=0.012), physical activity (p value=0.021), and family history (p value=0.003). Conclusion There is a significant relationship between obesity, stress level, physical activity and family history in patients at the Aceh Police Medical and Health Polyclinic. For health workers to be able to provide fast and appropriate treatment in dealing with hypertension problems and provide education to visiting patients about hypertension.Keywords: Hypertension, obesity, stress level, physical activity, family history
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN ROLL-ON AROMATERAPI MINYAK ATSIRI PALA (Myristica fragrans houtt.) DAN SERAI (Cybopongon citratus) SEBAGAI ANTIEMETIK Suryani, Irma; Meilina, Rulia; Hafizhathifa, Fatin; Astryna, Syarifah Yanti; Safitri, Faradilla
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.4215

Abstract

Minyak Atsiri merupakan salah satu metabolit sekunder yang banyak dimanfaat sebagai aromaterapi untuk mengatasi mual dan muntah. Tumbuhan Pala (Myristica fragrans houtt.) dan Serai (Cymbopogon citratus) berpotensi besar sebagai sumber minyak atsiri karena mengandung komponen utama minyak atsiri. Tumbuhan Pala mengandung senyawa seperti myristicin, elemicin, safrole, sedangkan tumbuhan Serai memiliki sitronelal, sitronelol dan geraniol yang merupakan komponen utama minyak atsiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sediaan roll-on aromaterapi dan konsentrasi optimal dari Minyak Atsiri Pala dan Serai sebagai antiemetik. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. Roll-on diformulasikan dengan konsentrasi sediaan F1 (20%- 10%), F2 (15%-15%), F3 (10%-20%). Kemudian tahap evaluasi formulasi sediaan roll-on dilakukan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, pH, uji daya sebar dan uji hedonik dianalisis menggunakan metode statistik berupa uji one way anova. Hasil penelitian dari uji pH (5), daya sebar baik, sediaan homogen, nilai uji hedonik keterangan rata-rata suka dan analisis anova menyatakan formula diperoleh nilai signifikan p value <0,05 terhadap aspek penilaian (warna, wangi alami, tekstur, kesegaran, antiemetik, kesukaan keseluruhan)maka diketahui bahwa ada pengaruh formula terhadap ke 6 (enam) aspek penilaian sediaan   tersebut, sedangkan kehangatan diperoleh nilai signifikan p value >0,05 maka diketahui bahwa tidak ada pengaruh formula terhadap kehangatan sediaan. Minyak Atsiri Pala dan Serai dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan roll-on aromaterapi sebagai antiemetek. Konsentrasi minyak atsiri pala dan serai yang optimal dan paling efektif sebagai aromaterapi antiemetik yaitu konsentrasi F3 (10%-20%).Kata Kunci : Aromaterapi, Antiemetik, Minyak Atsiri, Pala, Serai Essential oils are one of the secondary metabolites that are widely used as aromatherapy to treat nausea and vomiting. Nutmeg (Myristica fragrans houtt.) and lemongrass (Cymbopogon citratus) have great potential as sources of essential oils because they contain the main components of essential oils. The nutmeg plant contains compounds such as myristicin, elemicin, safrole, while the lemongrass plant contains citronellal, citronellol and geraniol which are the main components of essential oils. To determine the formulation of aromatherapy roll-on preparations and the optimal concentration of nutmeg and lemongrass essential oils as antiemetics. This research is laboratory experimental. Roll-on is formulated with a concentration of F1 (20%-10%), F2 (15%-15%), F3 (10%-20%). Then the evaluation stage of the roll-on dosage formulation was carried out using organoleptic tests, homogeneity tests, pH, spreadability tests and hedonic tests analyzed using statistical methods in the form of one way anova tests. The results of the research from the pH test (5), good spreadability, homogeneous preparation, hedonic test value, information on average likes and ANOVA analysis stated that the formula obtained a significant p value <0.05 for the assessment aspects (color, natural fragrance, texture, freshness, antiemetic, overall preference) then it is known that there is an influence of the formula on the 6 (six) aspects of the assessment of the preparation, while for warmth a significant p value >0.05 is obtained so it is known that there is no influence of the formula on the warmth of the preparation. Nutmeg and lemongrass essential oils can be formulated in roll-on aromatherapy dosage forms as antiemetic. The optimal and most effective concentration of nutmeg and lemongrass essential oils as antiemetic aromatherapy is the F3 concentration (10%-20%).Keywords          : Aromatherapy, Antiemetic, Essential Oil, Lemongrass, Nutmeg