Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan strategi pemberdayaan masyarakat 5 pilar untuk meningkatkan partisipasi desa pada masa pandemi Covid-19 Luthfianto, Saufik; Imron, Muhammad; Maulida, Nurul; Triatmaja, Yosea
Community Empowerment Forthcoming issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.4539

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Pepedan, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang dengan tujuan mengembangkan strategi pemberdayaan masyarakat melalui lima pilar yaitu pilar pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan dan ideologi pancasila serta meningkatkan partisipasi desa pada masa pandemi Covid-19. Metode yang dilakukan yaitu pengamatan lapangan, wawancara, pre-test, sosialisasi dan post-test. Kegiatan ini mampu meningkatkan partisipasi desa, dimana pilar pendidikan meningkat sebesar 15.25%, pilar kesehatan sebesar 9.54%, pilar ekonomi sebesar 48.2%, pilar lingkungan sebesar 35.7% dan pilar ideologi pancasila sebesar 38.12%.
PENINGKATAN KETAHANAN LUNTUR WARNA PADA PROSES PEWARNAAN PRODUK SARUNG TENUN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Luthfianto, Saufik; Triatmaja, Yosea; Zulfah
Jurnal Rekavasi Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pewarnaan pada industri sarung tenun di salah satu home industri di kabupaten Pemalang terdapat permasalahan akan kualitas dari hasil sarung yang mengalami kelunturan pada saat pencucian yang disebabkan oleh faktor tertentu maka dalam penelitian ini dengan menggunakan metode taguchi bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari sarung tenun terhadap ketahanan luntur gosokan basah dan pencucian dengan menggunakan desain ekperiemen matriks otrhogonal aray L8(25) dari penelitian ini didapatkan untuk setting level optimal untuk parameter ketahanan luntur Gosokan Basah yaitu menggunakan pewarna red B salt dengan lama pencelupan 20 menit, lama perendaman 15 menit dengan jumlah bilasan sebanyak 5 kali dengan bahan tambahan perekat air tebu 200ml, sedangkan untuk parameter pencucian menggunakan setting level dengan pewarna red B salt, lama pencelupan selama 40 menit dengan lama perendaman 25 menit, jumlah pembilasan sebanyak 5 kali dan kadar air tebu 200ml. setelah dilakukan penerapan terjadi peningkatan kualitas ketahanan luntur pada parameter tahan Luntur Gosokan Basah sebesar 16% dan untuk parameter ketahanan luntur pencucian sebesar 14,98%
Perubahan Postur/Sikap Tubuh Pada Aktivitas Pewarnaan Batik (Colet) Setelah Dilakukan Perancangan Meja Batik Secara Ergonomi Untuk Mengurangi Keluhan Siswiyanti Siswiyanti; Saufik Luthfianto
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 5 No. 1 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.591 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v5i1.1913.54-58

Abstract

The posture/body position of batik maker is conducted by kneeling on the ground (squatting) especially on the staining activity (smearing) that is placed on the floor. This body position causes the batik maker’s posture or position in doing the static work (motionless) approximately 3 hours per staining. It can cause a fatigue in static muscle load. In order to reduce static muscle load, the researchers tried to design the alternative tool to be a replacement of batik rest. The purpose of this research is to know the reduction level of muskuskeletal complaints, fatigue and how well the increase in productivity after the change of posture/staining position (smearing) on the floor becomes sitting position in a chair-table in Ergonomics. The research method is the similar subject experiment. Batik table design has an adjustable height and tilt and also can be rotated so that It facilitates the process of coloring (smearing). The Application of Ergonomics in Designing Batik table can show the reduction level of musculoskeletal complaints in batik coloring (smearing) up to 36.63%, the fatigue decrease around 16.73% and the increase of productivity around 68.18%. It indicates that the improvement of squatting position into a sitting position using a chair-table can reduce the complaints of the musculoskeletal system, fatigue and increase the productivity of batik worker.
MEMBANGUN NARASI SKENARIO INDUSTRIALISASI SAMPAH ORGANIK MENJADI BIOGAS DI INDONESIA Saufik Luthfianto
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 3 No 2 (2012): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.242 KB) | DOI: 10.24905/eng.v3i2.81

Abstract

Sampah telah menjadi masalah besar terutama di kota-kota besar di Indonesia. Hingga tahun 2020 mendatang, volume sampah perkotaan di Indonesia diperkirakan akan meningkat lima kali lipat. Tahun 1995 saja, menurut data yang dikeluarkan  Asisten Deputi Urusan Limbah Domestik, Deputi V Menteri Lingkungan Hidup, Chaerudin Hasyim, di Jakarta baru-baru ini, setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah rata-rata 0,8 kilogram per kapita per hari, sedangkan pada tahun 2000 meningkat menjadi 1 kilogram per kapita per hari,  Salah satunya adalah pemanfaatan untuk produksi listrik biogas dari sampah kota.  Selain mengatasi masalah sampah kota, diharapkan pemanfaatan sampah untuk listrik tersebut juga bisa membantu  PLN dalam mengatasi krisis energi listrik, hal inilah yang menjadi salah satu kontribusi industrialisasi kedepan dalam pemanfaatan energy terbaharukan dan mempunyai keuntungan. Metode penelitian yang digunakan adalah (1) metode survey, (2) metode partisipasi  stakeholders  dalam pengambilan keputusan, dan (3) metode pengamatan lapangan terhadap biogas, dan pengelolaan sampah. Terdapat empat skenario industrialisasi sampah organik menjadi biogas di Indonesia, yaitu: Skenario A merupakan kombinasi antara tingginya perhatian pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota.  Skenario B merupakan kombinasi tingginya perhatian pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota,  meskipun komitmen pemerintah tinggi lemahnya permintaan akan biogas yang rendah akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pengembangan sentra industry yang ada di setiap kota akibatnya, perusahaan yang seharusnya memiliki peluang yang menjadi besar akan terganggu secara cepat.Scenario C merupakan kombinasi tidak adanya kepercayaan pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota.  Scenario D merupakan kombinasi munculnya ketidakpercayaan investor akan kesungguhan pemerintah dalam pengelolaan sampah dan keberlanjutannya.Kata Kunci: Skenario, Biogas, sampah organik.
PENGARUH UDARA MASUK TERHADAP SUHU AIR CONDITIONER (AC) KAPASITAS 1 PK PADA RUANG INSTALASI UJI Lagiyono .; Saufik Luthfianto; Dani Riyadi
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 2 No 1 (2011): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.841 KB) | DOI: 10.24905/eng.v2i1.90

Abstract

Engine coolant is a tool used something, like room, food, medicine, and others. The aim the research conducted in this thesis is to determine whether there is influence of temperature contitionedair intake capacity of 1 PK and how much effect. This study used test installation of air conditioner brand CHANGHONG 1PK capacity by varyinng the inlet air using an electric blower with 4 calculation, ie 1 minute, 2 minute, 3 minute and 4 minute of data taken by measuring devices include: thermocouples, termolaser, preasure gauge, stop watch, an electric blower and pliers amperes, instead madde room cabin which has a length of 150 cm, width 100 cm tall with a normal temperature of 16ºC to achieve steady. After steady (moving and temperature gauge on the space and equipment) are data taken at each use of the fan. The research data obtained were analyzed dy using the characteristic table refrigerant R-22 to get the price preasure and enthalpy on each fan. Enthalpy is used to find the value of cooling rate on the characteristics of each of the incoming air every minute. Test conducted to get the results for 1 minute  mref =  -0,4997 kg/s, Qe =-0,3994 kW, Qc =3,3310 kW, RE =  -6,666 kJ/kg,  COP = 3,9844.  Whitin 2  minutemref =  -2,2558 kg/s Qe =3,2449kW, Qc = 2,4373kW, RE =  -9,339 kJ/kg, COP = 1,3997. Whiten 3 minute mref = 2,2717 kg/s Qe =2,1351kW, Qc = 1,7051kW, RE =  -6,666 kJ/kg, COP = 4,3398.  As for time of 4 minute  mref =  -0,4997 kg/s Qe =4,16699kW, Qc = 3,3310kW, RE = -6,666 kJ/kg, COP = 3,9844. From the results of research conducted for Changhong air conditioner with a capacity of 1 PK temperture chenges every time.Keyword  :  Refrigeran 22, Capacity Evaporator, Condenser Capacity, Refrigeration Effect, Air Conditioner.
MEMBANGUN NARASI SKENARIO INDUSTRIALISASI SAMPAH ORGANIK MENJADI BIOGAS DI INDONESIA Saufik Luthfianto
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 3 No 1 (2012): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.334 KB) | DOI: 10.24905/eng.v3i1.116

Abstract

Sampah telah menjadi masalah besar terutama di kota-kota besar di Indonesia. Hingga tahun 2020 mendatang, volume sampah perkotaan di Indonesia  diperkirakan akan meningkat lima kali lipat. Tahun 1995 saja, menurut data yang dikeluarkan  Asisten Deputi Urusan Limbah Domestik, Deputi V Menteri Lingkungan Hidup, Chaerudin Hasyim, di Jakarta baru-baru ini, setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah  rata-rata 0,8 kilogram per kapita per hari, sedangkan pada tahun 2000 meningkat menjadi 1 kilogram per kapita per hari,  Salah satunya adalah pemanfaatan untuk produksi listrik biogas dari sampah kota.  Selain mengatasi masalah sampah kota, diharapkan pemanfaatan sampah untuk listrik tersebut juga bisa membantu  PLN dalam mengatasi krisis energi listrik, hal inilah yang menjadi salah satu kontribusi industrialisasi kedepan dalam pemanfaatan energy terbaharukan dan mempunyai keuntungan.  Metode  penelitian  yang digunakan adalah (1) metode survey, (2) metode partisipasi  stakeholders  dalam pengambilan keputusan, dan (3) metode pengamatan lapangan terhadap biogas, dan pengelolaan sampah. Terdapat empat skenario industrialisasi sampah organik menjadi biogas di Indonesia, yaitu: Skenario A merupakan kombinasi antara tingginya perhatian pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota.  Skenario B merupakan kombinasi tingginya perhatian pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota, meskipun komitmen pemerintah tinggi lemahnya permintaan akan biogas yang rendah akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pengembangan sentra industry yang ada di setiap kota akibatnya, perusahaan yang seharusnya memiliki peluang yang menjadi besar akan terganggu secara cepat.  Scenario C merupakan kombinasi tidak adanya kepercayaan pemerintah melalui peraturan pemerintah yang mendukung kebijakan-kebijakan adanya pemberdayaan sampah melalui pembuatan sentra biogas disetiap kota.  Scenario D merupakan kombinasi munculnya ketidakpercayaan investor akan kesungguhan pemerintah dalam pengelolaan sampah  dan keberlanjutannya.Kata Kunci: Skenario, Biogas, sampah organik.
Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang Zulfah .; Saufik Luthfianto; M. Fajar Nurwildani
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 4 No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.56 KB) | DOI: 10.24905/eng.v4i2.269

Abstract

Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 40 responden pada kain tenun pemalang ditemukan bahwa 75% mengeluhkan warna kain tenun yang cepat pudar atau luntur, bahan yang tidak kuat atau cepat rusak. Salah satu sentra industri kain tenun yang digunakan dalam penelitian ini adalah sentra industri kain tenun yang berada di Desa Wanarejan Kabupaten Pemalang. Berdasarkan studi awal dan dari penelitian pembanding diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu produk kain tenun berdasarkan eksperimen penentuan variabel terhadap kualitas kain tenun. Eksperimen desain tersebut akan diaplikasikan untuk mengetahui kualitas kain tenun Pemalang melalui metode taguchi. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental murni yang mengidentifikasi karakteristik kualitas dengan metode taguchi, terdiri 4 faktor terkendali masing-masing memiliki 3 level, Jumlah level dan faktor yang ada dapat ditentukan jumlah baris untuk matriks orthogonal array yaitu 27 sehingga orthogonal array yang sesuai adalah L27(313). Hasil awal dari 70% penelitian yang dilakukan adalah untuk setting level optimal dihasilkan pewarnaan dengan naftol 1, naftol 2 dan naftol 3, penjemuran dengan waktu 5 jam, 6 jam dan 7 jam, pencelupan dengan waktu 30 menit, 40 menit dan 50 menit, pencucian dengan waktu 0,5 jam, 0,75 jam dan 1 jam dan dari analisis of variance mean dan SNR memberikan hasil yang sama yaitu F hitung lebih besar dari F tabel ini berarti bahwa semua faktor signifikan terhadap Berat Kain per M (gr). Kata kunci: kualitas, eksperimen taguchi
PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto; Siswiyanti .
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 4 No 2 (2013): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.624 KB) | DOI: 10.24905/eng.v4i2.273

Abstract

Salah satu home industri yang belum banyak berkembang di Indonesia adalah industri pembuatan tas. Sampai saat ini home industri pembuatan tas ini belum mempunyai standart kualitas produk sehingga banyak terjadi keluhan dari konsumen terhadap hasil produk. Dari hasil survey awal yang dilakukan terhadap 20 responden pada home industri pembuatan tas di tegal ditemukan bahwa 60% banyak pelanggan yang mengeluhkan tentang bahan yang tidak kuat atau cepat rusak serta tampilan yang kurang sesuai perkembangan jaman.. Salah satu home industri pembuatan tas yang digunakan dalam penelitian ini adalah home industri pembuatan tas yang berada di wilayah langon Kota Tegal. Berdasarkan studi awal diatas muncul suatu ide untuk mengimplementasikan dalam suatu prototype pada tas punggung laptop berdasarkan keinginan pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui rancangan tas punggung laptop dengan memperhatikan atribut-atribut yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasaan pelanggan produk tas, mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan dari masing-masing atribut rancangan tas, mengetahui prioritas atribut yang harus dikembangkan. Metode penelitian yang dugunakan adalah dengan menggunakan metode Quality Function Deployment terdiri dari empat tahap, yaitu matrik perencanaan produk, matrik pengembangan desain, matrik perencanaan proses, dan matrik perencanaan produksi. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 10 atribut yang menjadi kebutuhan pelanggan tas laptop yaitu: Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu membawa beban banyak, Harga terjangkau, Kuat, Bahan tas ramah lingkungan, dan Awet. Terdapat 2 atribut yang atribut yang mempunyai nilai kepentingan paling tinggi guna memperbaiki kualitas produk yaitu: (1) Ergonomis dan (2) Estetika. Terdapat beberapa prioritas dalam perancangan produk tas laptop yaitu Varian lebih dari satu dan Bahan tas ramah lingkungan untuk nilai action diatas dapat diketahui bahwa atribut dengan kategori A berarti pesaing sangat jauh didepan, perusahaan semata-mata tertarik untuk mengembangkan ide produk pesaing ke produk tas laptop sedangkan kategori B adalah Ergonomis, Kuat, dan Awet Item membutuhkan sumberdaya yang lebih seperti teknologi, inovasi dan skil. Konsep harus dikembangkan dan dievaluasi untuk menemukan konsep terbaik. Produk pesaing bias digunakan sebagai referensi karena produk pesaing lebih ideal dibanding produk tas laptop Kata Kunci: Perancangan, Tas Laptop, QFD.
RANCANGAN ALAT BANTU PEMUPUK BAWANG MERAH YANG ERGONOMIS SEBAGAI UP AYA MENGURANGI KELUHAN Studi Kasus Kelompok Tani "Bina Tani Mandiri” Desa Dukuhwringin, Wanasari, Brebes Hadi Asfuri; Siswiyanti .; Saufik Luthfianto
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.43 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i1.412

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perancangan suatu alat sesuai dengan aspek ergonomi untuk mengurangi keluhan kerja pada proses pemupukan bawang merah.. Perancangan alat ini menggunakan pendekatan anthropometri untuk merancang sebuah alat yang sesuai dengan kebutuhan kelompok tani bawang merah. Hasil dari penelitian ini, yaitu dengan menggunakan perhitungan percentile P95 diperoleh rancangan yang lebih ergonomis. Adapun ukuran rancangan yang didapat dalam pembuatan alat bantu pemupukan bawang merah adalah dengan pendekatan anthropometri dengan lebar : 31,24 cm dan Tinggi : 52,32 cm. Hasil perbandingan alat baru dan alat lama dihasilkan tingkat keluhan yang mengalami penurunan, dibandingkan menggunakan alat lama dengan membandingkan bagian tubuh yang sering mengalami sakit.Kata Kunci : Perancangan, Anthropometri, Percentile, Ergonomi, Musculosceletal
ANALISA NILAI KALOR DAN KADAR ABU BRIKET BIOARANG CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU JOHAR DAN LIMBAH KULIT PISANG KEPOK SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Agus Ulin Nuha; Saufik Luthfianto; Soebyakto .
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 6 No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.134 KB) | DOI: 10.24905/eng.v6i2.575

Abstract

Kabupaten pemalang memiliki potensi sumber energi terbarukan yang cukup besar, yaitu biomassa.  Biomassa  dapat dijadikan  sebagai  bahan  bakar   alternatif  contohnya  dengan pembuatan briket. Briket campuran limbah kulit pisang kepok dan serbuk gergaji kayu johar belum  banyak  dikembangkan, padahal  mempunyai  nilai  kalor  yang  tinggi.  Tujuan  dari penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  nilai  kalor  dan kadar  abu  yang  dihasilkan  pada komposisi campuran briket serta untuk mengetahui hasil  uji  T  –  test  paired  sampel  antara hasil pengujian briket limbah organik murni dengan briket limbah orgnik campuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Bahan yang digunakan yaitu limbah kulit pisang kepok dan serbuk gergaji kayu johar dengan perekat tepung tapioka. Untuk pengujian yang dilakukan yaitu pengujian nilai kalor dan kadar abu pada masing – masing spesimen. Berdasarkan hasil penelitian pengujian nilai kalor dapat disimpulkan bahwa nilai rata – rata  terbesar terjadi pada spesimen 5  dengan komposisi 80% serbuk  gergaji kayu johar, 10% limbah  kulit  pisang kepok  dan  10%  perekat  tepung tapioka  sebesar  4679.366 kal/g, sedangkan untuk kadar abu nilai rata – rata terendah terjadi pada spesimen 4 dengan komposisi 70% serbuk gergaji  kayu  johar,  20%  limbah  kulit  pisang  kepok  dan  10%  perekat  tepung tapioka  sebesar 36.951%. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa uji T – test paired sampel  pengujian  nilai  kalor  briket  kulit  pisang murni  dengan  campuran  limbah  kulit pisang  kepok  dan serbuk gergaji kayu johar  mengalami kenaikan jumlah nilai kalor yang terjadi pada briket campuran limbah kulit pisang kepok dan serbuk gergaji kayu johar sebesar 94%. Dari hasil uji T – test paired sampel pengujian nilai kalor briket arang kayu murni dengan briket campuran limbah serbuk gergaji kayu johar dan kulit pisang kepok mengalami kenaikan jumlah nilai kalor yang terjadi pada briket arang kayu murni sebesar 61%. Dari hasil uji T – test  paired  sampel  pengujian  kadar  abu briket kulit pisang murni dengan briket campuran limbah kulit pisang kepok dan serbuk gergaji kayu johar mengalami penurunan jumlah kadar abu yang terjadi pada briket kulit pisang murni sebesar 53%. Dari hasil uji T – test paired sampel pengujian kadar abu briket arang kayu murni dengan campuran limbah serbuk gergaji kayu johar dan kulit pisang kepok mengalami penurunan jumlah kadar abu yang terjadi pada briket arang kayu murni sebesar 79%.Kata Kunci : Biomassa, Briket, Serbuk Gergaji, Kayu Johar, Kulit Pisang Kepok, Kadar Abu
Co-Authors -, Zulfah -, Zulfah Achmad Faizal Afrizal Aimudin Agil Agil Agus Ulin Nuha Ahmad Farid Al Atsary, Arry Darmawan Alendra Nova Pramana Amanah, Inayatu Amin, Muhammad Ikramulhaq Annisatul Muthoharoh Anthara, , I Made Aryantha Anthara, Made Aryantha Ary Faizal Aryantha A., I Made Aryantha, I Made Cipto Sugiono, Mohammad Dani Riyadi Dian Saadah Drajat Samyono Eko Wandiro Faizal, Ary Fajar Nurwildani Fiyani, Anna Luthfia Galuh Renggani Wilis H, Okky Hendra H3, Royan Hadi Asfuri Hadi Asfuri, Hadi Hani Indri Alisha Hardiyansah, Robi Hendra Hermawan , Okky Hidayat, Toffik Husanatur Ridwah, Hidyah Inayatu Amanah Inayatu Amanah Indah Kusumawardani, Indah Irfan Santoso Isradias Mirajhusnita I’anatul Maula Khilman, Muhammad Khofifah Nur Faidah Kukuh . Lagiyono . Lailatul Musfiroh Lolyka Dewi Indrasari Lolyka Dewi Indrasari M Fajar Nurwaldini M Fajar Wildan M Haidar Aji Pratama M. Cipto Sugiono M. Fajar Nurwildani M. Fajar Nurwildani mirajhusnita, Isradias Moh Zaynil Mustofa Mohammad Cipto Sugiono Mohammad Cipto Sugiono Mohammad Cipto Sugiono Muaropah, Muaropah Muhammad Fajar Nurwildani Muhammad Imron, Muhammad Mustofa, Moh Zaynil Muthoharoh, Annisatul Muzani, M. Aldi N Nurjanah N Nurjanah, N Nanda Sabilah Nisrina Nurkhanifah Nugroho, Adityas Jati Nuha, Agus Ulin Nur Wildani, M. Fajar Nurul Maulida, Nurul Nurwildani , M. Fajar Nurwildani, M Fajar Nurwildani, Mohammad Fajar Okky Hendra Hermawan Pangestu, Rifki pupung juniarto prakoso R.W, Galuh Ramadhan, Yanuar Syahru Rangga Primadasa Ridho Ananda Rifki Pangestu Rizki Apri Fauzi Rochim, Mohammad Abdul Rusnoto Rusnoto Rusnoto, R Sabilah, Nanda Sandy Eka Fananda Saputri, Rita Sidiq, Muhamad Fajar Siswiyanti Siswiyanti Siswiyanti Siswiyanti Siswiyanti Siswiyanti Siswiyanti Siswiyanti Siswiyanti, Siswiyanti Soebyakto . Sokhibi, Akh Sugiono, M. Cipto Sugiono, Mohammad Cipto Suprayogi, Zulfiqar Andhika Suprayogi, Zulfiqar Andhika Sutono, Sugoro Bhakti Suwandono . Thalita, Tita Tofik Hidayat Tofik Hidayat Triatmaja, Yosea Ulfa, Awaliyah Utami, Miranti Yulinningtyas Wulan Dwi Utami Yudha Adi Kusuma Zulfa ZULFAH Zulfah Zulfah . Zulfah Zulfah