Claim Missing Document
Check
Articles

Anchovies (Stolephorus sp.) By-product Material as a Fish-feed Ingredient of Seurukan Fish (Osteochilus vittatus): Effect on Growth Performance and Gut Morphology Ilham Zulfahmi; Anggi Audila; Ayu Nirmala Sari; Firman M Nur; Rudy Agung Nugroho; Iwan Hasri
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 11 No. 2 (2022): JAFH Vol. 11 No. 2 June 2022
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v11i2.33189

Abstract

Fish meal is an important part of raw material for fish feed. However, the use of fish meal is considered unsustainable, compete with human being and expensive. By product of Anchovy (Stolephorus sp.) which contains high protein is potential to be used to replace fish meal. Present study aimed to determine the utilization of anchovy by-products raw materials as feed ingredient for seurukan fish (Osteochilus vittatus) and evaluate its effect on the growth performance and intestinal morphology. In total 250 seurukan fish (initial weight 0.67 ± 0.01 g) was randomly divided into four triplicates groups: control group, and experimental diets which had different inclusion level of anchovy by-products meal: 50%, 35%, and 20%. Fish were fed with different diet at level of 8% of body weight three times a day for 28 days. Present results showed that the inclusion of anchovy by-product meal in the feed by 50% can produce a higher value of weight gain (0.47±0.02 g), length gain (0.69±0.09 cm), SGR (2.20±0.51%) and feed efficiency (77.89±3.71%) compared to control feed (p<0.05). There was no significant difference in the survival rate and gut length ratio among groups of seurukan fish. Meanwhile, the average villi length and villi width of the seurukan fish fed experimental groups increased significantly compared to the control group (p<0.05). In conclusion, the 50% anchovy by-products meal inclusion in the diet of seurukan fish is beneficial to enhance growth, feed efficiency and improved feed absorption as indicated by histological analysis.
Pengaruh Pengkayaan Vitamin C dan Probiotik pada Artemia sebagai Pakan terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Peres (Osteochilus kappeni) rizki ramadhan; Azwar Thaib; Iwan Hasri; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i2.1767

Abstract

Ikan peres merupakan ikan native yang telah dikembangkan untuk menjadi ikan unggulan daerah, salah satunya daerah Aceh Tengah. Masalah yang sering dihadapi dalam budidaya ikan ini adalah rendahnya tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada larva, sehingga diperlukan pengkayaan pakan untuk meningkatkan imunitas dan daya cerna pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektivitas penambahan vitamin C dan probiotik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan peres (Osteochilus kappeni). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan, sebagai perlakuan adalah A (Artemia  tanpa diperkaya vitamin C dan probiotik), B (Artemia diperkaya vitamin C 300 mg/l), C (Artemia diperkaya probiotik 10 ml/l), dan D (Artemia diperkaya vitamin C 300 mg/l pagi dan probiotik 10 ml/l sore). Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang, pertumbuhan berat, laju pertumbuhan spesifik dan koefesien keragaman. Hasil  penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan vitamin C dan probiotik dalam pakan Artemia berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang mutlak, berat mutlak, tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan harian (P<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap koefisien keragaman panjang (P>0,05). Uji lanjut menunjukkan bahwa nilai pertambahan panjang mutlak, bobot mutlak dan laju pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada perlakuan D sebagai perlakuan terbaik dalam penelitian ini dengan nilai pertambahan panjang mutlak dari 6,00 – 8,60 mm dan pertumbuhan bobot mutlak dari 0,042 – 0,074 g.
DISTRIBUSI TEMPORAL DAN PERTUMBUHAN LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) DI DANAU LAUT TAWAR ACEH TENGAH Iwan Hasri; Ahsani Taqwin; Eliyin Eliyin
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.742 KB) | DOI: 10.22373/pbio.v8i2.9652

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa distribusi temporal dan pertumbuhan serta faktor kondisi lobster air tawar  di danau Laut Tawar. Penelitian dilakukan pada  bulan November 2019 sampai dengan Februari 2020 di Danau Laut Tawar. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian diskriptif analitik, dilakukan sampling dengan tiga kali pengambilan sampel berdasarkan musim yaitu musim hujan , peralihan hujan ke kemarau dan kemarau. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan karakteristik lingkungan sebagai berikut, stasiun 1 Teluk One-one, Stasiun 2 Mendale, Stasiun 3 Mepar dan  Stasiun 4 Toweren. Hasil penelitian menunjukkan Distribusi spasial lobster air tawar di Danau Laut Tawar pada musim kemarau relatif lebih tinggi baik dari kelimpahan dan ukuran panjang dan beratnya. Pola pertumbuhan lobster air tawar setiap musim bersifat Allometrik negatif (b<3). faktor kondisi relatif sama tiap musim berkisar 1,0066 sampai 1,0112
EFEKTIVITAS PERBEDAAN LAMA PERENDAMAAN HORMON TIROKSIN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) Asrovonisa Tinendung; Siti Komariyah; Hanisah Hanisah; Iwan Hasri
Jurnal Riset Akuakultur Vol 17, No 1 (2022): (Maret, 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.38 KB) | DOI: 10.15578/jra.17.1.2022.9-14

Abstract

Ikan depik ialah ikan yang hanya terdapat di Danau Laut Tawar Aceh Tengah yang sedang dalam pengembangan untuk didomestikasikan. Namun dari hasil beberapa penelitian, pertumbuhan ikan depik tergolong lambat, sehingga perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan ikan depik adalah dengan induksi hormonal, melalui perendaman hormon tiroksin. Tujuan riset ini adalah mengevaluasi performa pertumbuhan dan sintasan ikan depik yang direndam hormon tiroksin dengan perbedaan lama perendaman. Riset ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak, Aceh Tengah menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan pada riset ini ialah perbedaan lama perendaman hormon tiroksin, yaitu: tanpa perendaman (P-1), 12 jam (P-2), 24 jam (P-3), dan 36 jam (P-4). Sementara dosis hormon tiroksin yang digunakan adalah 0,1 mg L-1. Perendaman dilakukan menggunakan stoples bervolume 16 L untuk 20 ekor benih ikan depik hasil pembenihan berukuran 3,17 ± 0,09 cm. Pemeliharaan benih ikan dilakukan menggunakan styrofoam berukuran 70 cm x 40 cm x 30 cm sesuai dengan perlakuan, selama 40 hari dengan padat penebaran 20 ekor/wadah. Parameter pengamatan yaitu pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi, dan intake pakan, serta sintasan. Data hasil pengamataan dianalisis menggunakan analisis varian dan Duncan. Hasil yang diperoleh memperlihatkan perendaman tiroksin pada benih ikan depik memberikan pertumbuhaan tertinggi pada perlakuan perendaman 24 jam, sementara pertumbuhan terendah terdapat pada perlakuan kontrol (0 jam perendaman). Sehingga dapat disimpulkan bahwa lama perendaman hormon tiroksin terbaik pada ikan depik adalah 24 jam.Depik (Rasbora tawarensis) is an endemic fish in Lake Laut Tawar, Central Aceh currently undergone domestication programs. Results from several domestication studies showed that the growth of depik fish is relatively slow and therefore needs to be stimulated. Hormonal induction, through immersion of the thyroxine hormone could be used to speed up the growth of depik fish. The purpose of this study was to evaluate the growth and survival performance of depik immersed in thyroxine hormone with differences in immersion time. This research was conducted at the Balai Benih Ikan (BBI) Lukup Badak, Central Aceh using an experimental method arranged in a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications. The treatments in this study were different immersion times in 0.1 mg L-1 thyroxine hormone solution set as follows: no immersion-control (P-1), 12 hours (P-2), 24 hours (P-3), and 36 hours (P-4). The immersion method was carried out using transparent plastic jars with a volume of 16 L. Each jar was filled with 20 depik fish fries produced from a hatchery with an average total body length of 3.17 ± 0.09 cm. After submersion, the fish were stocked in styrofoam containers sized 70 cm x 40 cm x 30 cm based on their treatments groups and reared for 40 days. The parameters observed included absolute length growth, absolute weight growth, daily growth rate, amount of feed consumption, feed efficiency, and survival. The data obtained were analyzed using ANOVA test and continued with Duncan’s test. The results showed that thyroxine immersion in depik fish fry gave the highest growth was produced in the treatment of 24-hour immersion, while the lowest growth was found in the control treatment (0-hours immersion). So it can be concluded that the best thyroxine hormone immersion time in depik fish is 24 hours.
Efektivitas Penggunaan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) SebagaiPengendalian InfestasiArgulus sp. Pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) Khoiriah Harahap; Suri Purnama Febri; Siti Komariyah; Iwan Hasri
Jurnal Airaha Vol 10 No 02: December 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.853 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i02.261

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effectiveness of papaya leaf extract (Carica papaya L.) as a control for Argulus sp. on koi fish (Cyprinus carpio) and analyzed the appropriate concentration of papaya leaf extract (Carica papaya L.) for the release of Argulus sp. on the body of koi fish (Cyprinus carpio). The method used is an experimental laboratory with a completely randomized design (CRD). The treatments were P1 (8 ml), P2 (10 ml), P3 (12 ml), P4 (14 ml) with three replications. The results of the ANOVA test showed that the immersion of papaya leaf extract had a significant (P>0.05) effect on the release time of Argulus sp., Argulus sp.death time, Argulus sp.'s mortality, while it had no significant effect (P<0.05) on survival rate ( SR). The best papaya leaf extract for controlling Argulus sp. in koi fish, namely in treatment P4 (14 ml) with an average time of death 8 minutes 90seconds.
Pengaruh penambahan ekstrak kunyit (Curcuma domestica) pada pakan komersil terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan peres (Osteochillus kappeni) Nanda Putri Ranggayoni; Suri Purnama Febri; Muhammad Fauzan Isma; Iwan Hasri
Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan Vol 3 No 2: November 2021
Publisher : Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jipsbp.v3i2.475

Abstract

Ikan Peres (Osteochilus kappeni) merupakan salah satu ikan dominan di Danau Laut Tawar dan Hulu Sungai Peusangan, Aceh Tengah. Namun saat ini populasinya semakin berkurang karena disebabkan oleh penangkapan yang berlebihan dan kerusakan lingkungan. Penggunaan bahan herbal seperti ekstrak kunyit menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan peres pada budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari pemberian ekstrak kunyit kedalam pakan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan peres dan mengetahui dosis ekstrak kunyit yang terbaik bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Benih ikan peres yang digunakan berukuran 3- 5 cm. Perlakuan dosis ekstrak kunyit yang diujikan adalah 0 ml,2 ml,4 ml dan 6 ml. Hasil penelitian menunjukaan dosis ekstrak kunyit yang terbaik untuk bobot mutlak yaitu pada perlakuan P2 (1,332 gram),tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan P1 (94,44 %) dan efesiensi pakan yang paling tinggi P2 (36,60 %). RKP tertinggi pada P1(4,82%). Berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh hasil bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, namun tidak berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup, rasio konversi pakan dan efesiensi pakan. Berdasarkan uji Duncan diperoleh perlakuan yang terbaik yaitu pada perlakuan P2 (2ml/ kg pakan) untuk pertumbuhan benih ikan peres (Osteochillus kappeni).
Struktur Komunitas Makrozoobentos Pada Keramba Jaring Apung dan non Keramba Jaring Apung di Danau Laut Tawar Sebagai Upaya Pengelolaan Sumberdaya Perairan Nurfadillah Nurfadillah; Iwan Hasri; Sari Afriani; Ismarica Ismarica
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 4 No 2 (2022): Juli : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v4i2.241

Abstract

Danau Laut Tawar terletak di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Danau Laut Tawar telah banyak dimanfaatkan sebagai lokasi penangkapan, budidaya keramba jaring apung dan tempat parawisata yang menyebabkan terjadinya degradasi sumberdaya dan penurunan kualitas perairan. Perubahan kualitas perairan sangat mempengaruhi keanekaragaman organisme didalamnya, salah satu organisme yang berdampak adalah makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos di Danau Laut Tawar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2022. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling dengan3 kali pengulanganpada 5 stasiun yaitu Desa Mandale, dan Desa One-one yang mewakili perairan keramba jaring apung. Desa Mepar, Desa Mandale, Desa Kalasegi yang merupakan perairan non keramba jaring apung. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh 6 kelas, 14 famili, dan 844 individu makrozoobentos. Spesies yang paling mendominasi adalah Melanoides tuberculata dari kelasGastropoda. Kelimpahan makrozoobentos Danau Laut Tawar pada stasiun keramba jaring apung sebesar 2.963-3.438 individu/m² dan stasiun non keramba jaring apung sebesar 440-1.563 individu/m². Nilai keanekaragaman yang diperoleh berkisar 2,14-3,07 yang tergolong sedang sampai tinggi. Indeks keseragaman yang diperoleh pada perairan keramba jaring apung dan non keramba jaring apung berkisar antara 0,01-0,99 yang masih tergolong stabil. Indeks kesamaan jenis disemua stasiun termasuk dalam kategori tinggi. Tipe substrat dasar yang paling mendominasi adalah substrat lumpur berpasir. Kualitas perairan masih dalam kondisi stabil yang mendukung kehidupan makrozoobentos. Berdasarkan analisis PCA diperoleh keterkaitan makrozoobentos dengan beberapa parameter kualitas air sebesar 78,9%.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di Aceh Tengah Noviana Noviana; Faisal Syahputra; Iwan Hasri
Jurnal TILAPIA Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v4i1.3178

Abstract

Ikan nila memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi (Aliyas et al., 2016). Permintaan  pasar ikan nila internasional maupun domestic cukup tinggi (Indah & Dheny,2020). Namun, selama masa pandemi Covid-19 permintaan terhadap benih maupun ikan nila konsumsi mengalami penurunan.Pandemi Covid-19 memberi dampak yang sangat berpengaruh pada pendapatan pelaku usaha budidayaikan di Aceh Tengah. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan melakukan observasi, wawancara, pengisian formulir dan dokumentasi. Usaha pembenihan ikan nila di Aceh Tengah mengalami penurunan pendapatan dalam penjualan. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan signifikan pendapatan usaha pembenihan selama Pandemi Covid-19 dari sebelum Pandemi Covid-19. Hasil rata-rata pendapatan  yang diperoleh pelaku usaha pembenihan ikan sebelum Pandemi Covid-19 adalah Rp. 26.232.000 pertahun, tetapi saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia khususnya Kabupaten Aceh Tengah, rata-rata pendapatan menurun menjadi Rp. 23.069.000 pertahun. Hal ini menunjukkan bahwaterjadi penurunan pendapatan saat Pandemi Covid-19 dari sebelum Pandemi Covid-19 sebesar 4,5 % .Hasil perhitungan nilai Revenue Cost Ratio dalam  analisa kelayakan usaha adalah R/C > 1 maka dinyatakan layak melakukan usaha.
Investasi Parasit Pada Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) di UPTD BBI Lukup Badak Melisa Melisa; Iwan Hasri; Iko Imelda Arisa; Indah Paridah; Dian Puspidayani
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 5 No 1 (2023): Januari : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v5i1.489

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat prevalensi dan intensitas benih ikan nila merah (Oreochromis niloticus) di UPTD BBI, Lukup Badak. Sebanyak 48 sampel ikan yang terkumpul diantaranya 16 terinfeksi parasit (12 ektoparasit dan 4 endoparasit). Pemeriksaan dilakukan di laboratorium BBI, Lukup Badak. Metode yang digunakan adalah metode preparat ulas (smear method); organ yang diamati adalah kulit, sirip dan insang. Pemeriksaan dan identifikasi parasit dilakukan menggunakan mikroskop. Hasil penelitian diperoleh beberapa jenis parasit antara lain; Ichthyopthirius multifiliis, Gyrodactylus spp., Gyrodactylus pp., Scypidia spp., Zoothamnium spp. dan Dactylogyrus spp. Hasil perhitungan menunjukkan prevalensi dan intensitas parasit berdasarkan organ nilai terbanyak terdapat pada sirip (prevalensi 27.1% dan intensitas 3.8 Ind/e). Prevalensi dan intensitas infeksi parasit berdasarkan kelas panjang tertinggi terdapat pada ukuran 2.8-3.86 cm, dengan hasil perhitungan menunjukkan pada endoparasit (prevalensi 8.3% dan intensitas 9.3 ind/e) sedangkan pada endoparasit (prevalensi 8.33% dan intensitas 0.25 ind/e).
The application of integrated multi-trophic aquaculture (IMTA) using floating net cages on Tilapia fish with native fish (Peres, Lemeduk, and Depik) Nurfadillah Nurfadillah; Iwan Hasri; Muhammad Reza Purnama; Adrian Damora; Siska Mellisa
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.83 KB) | DOI: 10.13170/depik.10.3.22465

Abstract

Environmental problems due to aquaculture occur along with the increase in aquaculture production. IMTA is one system used as a solution in dealing with environmental problems. The objective of this study was to analyze the growth performance, survival rate, and production of the main commodity (tilapia) and the supporting commodities (Peres, Lemeduk, and Depik) which are applied through the application of integrated multi-trophic aquaculture (IMTA) using floating net cages. This research was conducted at the Lukup Badak Fish Seed Center, Central Aceh from July to August 2020. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, namely: A (tilapia), B (tilapia and peres), C (tilapia and lemeduk), and D (tilapia and depik). ANOVA test results showed that the IMTA system had a significant effect on absolute length growth, absolute weight growth, specific growth rate (SGR), survival rate, and biomass production of tilapia (P0.05). The results showed that maintenance for 42 days produced the highest value in treatment B with the increase in absolute length growth (4.26cm±0.24); absolute weight growth (5.47g±0.45), specific daily growth rate (2.28%/day±0.13) and the highest tilapia biomass production (480g/0.5m2±19.25). The highest survival rate was found in treatment C (82.42%±2.28). It was concluded that the treatment using the IMTA system was better than without the IMTA system.Keywords:IMTAWater qualityGrowth performanceTrophic interactionBiomass production
Co-Authors . Zairion A. A. Muhammadar Abdilah Syahie Abdullah A. Muhammadar Adrian Damora Afriansyah Afriansyah Agneli Tarina Agus Putra AS Ahmad Baihaqi Ahsani Taqwin Aldila, Dhea Febby Ali Mashar Amalia Sutriana Anggi Audila Anwar Hidayat Dahri Arisfa, Muhammad Imam Al-ikhlas Asrovonisa Tinendung Ayu Nirmala Sari Azwar Thaib Cut Mulyani Cut N. Defira Cut Ruhul Muthmainnah Cut Uliza Cut Yulvizar Dahri, Anwar Hidayat Dedi F. Putra Dian Afriani Dian Puspidayani Efriana Salmia Eliyin Eliyin Eva Surdina Fahma, Fahrial Fahmi, Rizkan Fahrum Nisak Faidha Rahmi, Faidha Faisal Syahputra Fanni Iswandi Febri, Suri Purnama Firman M Nur Fita Rhidana Fitri Ariga Fitriana Santi Fitriani Sri Wahyuny Griati Fratiwi Gustina, Setiemi Hafizuddin Hafizuddin Hanisah Hanisah Hilwatun Nisa Husnun Makhfirah Ichsan Pratama Iko imelda arisa Ilham Zulfahmi Indah Paridah Iriadi Ridwan Irma Dewiyanti Irma Dewiyanti Iskandarita, Putri Ismarica Ismarica Iwan Hasri Iwan Hasri Karina KARTINI ERIANI KARTINI ERIANI Kartini Eriani Kavinta Melani Kavinta Melanie Khairul Umam Khoiriah Harahap Kocabas, Filiz Kutluyer Komariyah, Siti Lestari, Aisyah Nur Lizawati Putri M. Mukhlis Kamal M. Zikra Amanda Mahara, Buge Mahdayani, Mahdayani Maimunah, Selvia Malik, Mhd Mamduha, Akhdan Manik, Delian Putra Mandida Maulizar Maulizar Melinda, Rizki Melisa Melisa Mirza Farazillah Mohammad Mukhlis Kamal Muhammad Abrar Muhammad Alkausar RM Muhammad Dawami Alwafi Muhammad Fauzan Isma Muhammad Faziel Muhammad Reza Purnama Muhammadar, Abdullah Abbas Munawarah Munawarah Mu’amar Abdan Nadrah Fuadi Nanda Putri Ranggayoni Nanda Safraini Noviana Noviana Nur Asma Nur Fadli Nur Fadli Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Nurfadillah Nurhayati Nurhayati Nurliana Nurullah Fatwana Nurvanni Pebry Aisyah Putri Batubara Putriningtias, Andika Raifannur Raifannur Ramdayani, Kasturi Ridha Saputri rina, Nis Rizkan Fahmi Rizki Danang Ramadhan Rizki Ramadhan Rizqi, Afdhalul Romy Darliansyah Rosmaiti, Rosmaiti Rudy Agung Nugroho Said Ali Akbar Sarah, Putri Inten Sari Afriani Sayyid A. El-Rahimi Sayyid Afdhal El Rahimi Sayyid Afdhal El-Rahimi Siska Melissa Siska Mellisa Siti Komariyah Siti-Azizah, Mohd Nor Sri Rahayu Suraiya Nazlia Suri Purnama Febri Susanti, Zulida Syahrinaldi Akhyar Taufiq Hidayat Tiana, Ihta Ulfa Ulyana Yanda, Nurliza Zainal A. Muchlisin Zainal A. Muchlisin Zainal Abidin Muchlisin ZAINAL ABIDIN MUCHLISIN Zulida Susanti Zulida Susanti