Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius) Terhadap Daya Tahan Larva Anopheles Sp. Tusy Triwahyuni; Ismalia Husna; Devita Febriani; Ihsanul Karim
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.596 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i3.4365

Abstract

ABSTRACT Background of study: Malaria is a life-threatening disease caused by the Protozoa parasite Plasmodium genus. This disease is transmitted to humans through the bite of the Anopheles sp. The Southeast Asian region is also a concern for malaria cases. There are 1.4 billion people at risk of malaria and 352 million at high risk . Malaria cases in Southeast and South Asia are in 10 countries, namely East Timor, Sri Lanka, Butan, Bangladesh, Thailand, South Korea, Nepal, Myanmar, India and Indonesia. Indonesia is a country that is very rich in biodiversity. Among the thousands of plants that grow in Indonesia, there are various plants that are unique and have multiple functions. Pandan leaves (Pandanus amaryllifolius) is a plant that can be used as a natural insecticide, because it is effective in controlling insects (mosquitoes).Objective: The purpose of the study was to determine the effectiveness of pandanus amaryllifolius leaf extract on the resistance of Anopheles larvae.Research Methods: This type of research is an experiment with a completely randomized design research (RAL).Research Results: The average mortality percentage of the highest larvae with a concentration of 1000 ppm reached 94%, the percentage concentration of 800 ppm reached 90%, the percentage concentration of 600 ppm reached 80% and the lowest concentration of 400 ppm reached 60%. Results were obtained from mortality rates.Conclusion: There is the effect of fragrant pandan leaf extract on the durability of Anopheles sp. Larvae. With the highest concentration of 1000 ppm (94%) with the number of deaths of 19 larvae, the lowest percentage concentration of 400 ppm (60%) with the number of deaths of 14 Anopheles sp. larvae. Keywords: Pandan Leaves (Pandanus amaryllifolius) , Larval mortality, Anopheles sp. ABSTRAK Latar Belakang: Malaria adalah penyakit mengancam jiwa yang disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles Sp. Kawasan Asia Tenggara juga menjadi perhatian kasus malaria. Terdapat 1,4 miliar penduduk berisiko terkena malaria dan 352 juta pada risiko tinggi. Kasus malaria di Asia Tenggara dan Selatan terdapat di 10 negara yakni Timor Leste, Sri Lanka, Butan, Bangladesh, Thailand, Korea Selatan, Nepal, Myanmar, India dan Indonesia. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Di antara ribuan tanaman yang tumbuh di Indonesia, terdapat berbagai tanaman yang unik dan memiliki fungsi ganda. Tanaman daun pandan wangi (Pandanus Amaryllifolius) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida alami, karena efektif pengendalikan serangga (nyamuk).Tujuan: Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun pandan wangi terhadap daya tahan larva Anopheles Sp.Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian rancangan acak lengkap (RAL).Hasil Penelitian: Didapatkan rata-rata mortalitas persentase larva tertinggi dengan konsentrasi 1000 ppm mencapai 94%, persentase konsentrasi 800 ppm mencapai 90%, persentase konsentrasi 600 ppm mencapai 80% dan konsentrasi terendah 400 ppm mancapai 60%. Hasil diperoleh dari rata-rata mortalitas.Kesimpulan: Terdapat pengaruh ekstrak daun pandan wangi terhadap daya tahan larva Anopheles Sp. Dengan konsentrasi paling tinggi 1000 ppm (94%) dengan jumlah kematian 19 larva, persentase konsentrasi terendah 400 ppm (60%) dengan jumlah kematian 14 larva Anopheles Sp. Kata Kunci: Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius), Mortalitas Larva, Anopheles Sp. Kepustakaan : 29 (2007-2018). 
Studi Literatur Tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Beberapa Wilayah Indonesia Betseba Natalia Pangaribuan; Citra Prawesti Kurnia; Diah Ismunarti; Hernowo Anggoro Wasono; Tusy Triwahyuni; Devita Febriani Putri; Teuku Marwan Nusri
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.067 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6366

Abstract

ABSTRACT Anemia is a condition in which the number of red blood cells or erythrocyte mass is reduced so that it cannot meet the oxygen needs of peripheral tissues. Clinically, anemia is measured by decreased levels of hemoglobin, hematocrit, dan red blood cells or erythrocytes. Many women suffer from anemia, because biologically every month women menstruate so iron expenditure must also be balanced with nutrient intake. Knowledge of anemia will affect the behavior of adolescent girls in preventing the occurrence of anemia. Some studies show a correlation of knowledge level with the incidence of anemia. This study aims to find out the correlation of Knowledge Level with The Incidence of Anemia in Adolescent Girls in Some Regions of Indonesia. The type of research used in this research is descriptive by using a literature study research design that uses the Google Scholar search engine dan Research Gate. The source of the data that is the material in this research is tertiary data. The results of research that has been done dan published in national dan international online journals. Based on tables from 10 journals found that 8 journals obtained significant results between the level of knowledge with the incidence of anemia dan 2 journals obtained results of no significant association between the level of knowledge dan the incidence of anemia in adolescent girls. There is a correlation between knowledge levels dan the incidence of anemia in adolescent girls who have entered the menstrual phase.  Keywords: Knowledge, Anemia, Girls  ABSTRAK Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau massa eritrosit berkurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen jaringan perifer. Secara klinis, anemia diukur dengan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah atau eritrosit. Banyak wanita yang menderita anemia, karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi sehingga pengeluaran zat besi juga harus diimbangi dengan asupan nutrisi. Pengetahuan tentang anemia akan mempengaruhi perilaku dari remaja putri dalam mencegah terjadinya anemia. Beberapa penelitian menunjukan adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Beberapa Wilayah Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain penelitian studi pustaka yang menggunakan mesin pencari Google Scholar dan Research Gate. Sumber data yang menjadi bahan bahan dalam penlitian ini adalah data tersier: yaitu hasil penelitian yang sudah dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal online nasional dan internasional. Berdasarkan tabel dari 10 jurnal didapatkan bahwasanya 8 jurnal mendapatkan hasil yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia dan 2 jurnal mendapatkan hasil tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Terdapat hubungan anatara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri. Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia, Putri 
Faktor Predisposisi Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Polio Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Susunan Baru Devi Ayu Wulandari; Astri Pinilih; Tusy Triwahyuni; Devita Febriani Putri
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.473 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6402

Abstract

ABSTRACT Polio immunization reported by WHO in 2016 that 85% of infants received 3 doses of Polio vaccine.  Polio immunization is an immunization that is given so that a person gets defense against poliomyelitis. Three factors analyze human behavior from a health level, namely predisposing factors, supporting factors, and driving factors. To determine the predisposing factors that affect the completeness of basic Polio immunization during the COVID-19 pandemic in the work area of the Susunan Baru Health Center in 2021. This type of research uses descriptive analytic methods and uses a questionnaire on respondents who are mothers who have children aged 5-18 months. It is known that the frequency distribution of complete basic polio immunization is 58 people (81.7%).  Variables that affect and have a relationship with the completeness of basic polio immunization at the Susunan Baru Health Center are mother's knowledge (p value = 0.000), mother's attitude (p value = 0.002, mother's education (p value = 0.042), and mother's occupation (p value = 0.016  The independent variable that most influences the completeness of basic polio immunization is the knowledge variable with an OR value of 10.329. Based on Spearman's correlation test, it was found that there was a relationship between knowledge, attitude, education, and occupation with completeness of basic Polio immunization, and based on logistic regression test the most influential variable with completeness of Polio immunization was knowledge variable. Keywords: Knowledge, Attitude, Education, Occupation, Polio Immunization ABSTRAK Imunisasi Polio dilaporkan WHO tahun 2016 sebesar 85% bayi mendapatkan 3 dosis vaksin Polio. Imunisasi Polio adalah imunisasi yang diberikan agar seseorang mendapat pertahanan terhadap penyakit Poliomyelitis.Tiga faktor yang menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan, yaitu faktor predisposisi,faktor pendukung, dan  faktor pendorong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor predisposisi yang mempegaruhi kelengkapan imunisasi dasar Polio selama masa pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Susunan Baru tahun 2021. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan menggunakan kuesioner pada responden ibu yang memiliki anak usia 5-18 bulan. Diketahui distribusi frekuensi imunisasi dasar polio lengkap sebanyak 58 orang (81.7%). Variabel yang memengaruhi dan memiliki hubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar Polio di Puskesmas Susunan Baru yaitu pengetahuan ibu (p value = 0,000), sikap ibu (p value =0.002, Pendidikan ibu (p value =0.042), dan pekerjaan ibu (p value =0.016). Variabel independen yang paling mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar Polio adalah variabel pengetahuan dengan nilai OR 10.329. Berdasarkan uji korelasi Spearman’s didapatkan ada  hubungan antara pengetahuan,sikap,pendidikan, dan pekerjaan dengan kelengkapan imunisasi dasar Polio, dan berdasarkan uji regresi logistic variabel yang paling berpengaruh dengan kelengkapan imunisasi Polio adalah variabel pengetahuan. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Pendidikan, Pekerjaan, Imunisasi Polio
Gambaran Status Demografi, Penyakit Komorbid Dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Pada Tenaga Kesehatan Setelah Vaksin Covid-19 Di RSUD Abdul Moeloek Vera Yulyani; Neno Fitriyani Hasbie; Devita Febriani Putri; Muhammad Yusuf Ramadhan
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.425 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6424

Abstract

ABSTRACT Health workers are designated as a priority group for COVID-19 vaccine recipients because health workers work in health care facilities and public service workers are a high-risk group for contracting COVID-19. After giving the COVID-19 vaccine, it is possible to develop AEFI. This study was conducted to find out the description of the demographic status, comorbid diseases, and AEFI in health workers after the COVID-19 vaccine in RSUD Abdul Moeloek 2021. Because RSUD Abdul Moeloek is one of the local government referral general hospitals to handle COVID-19. Observational analysis using a cross-sectional method approach using a purposive sampling technique of 280 total samples. Data collection began in December 2021. This research was conducted at RSUD Abdul Moeloek in Bandar Lampung. Univariate data analysis test using SPSS 24. It is known that from 280 respondents, 24 people have not received the third dose of the vaccine, the most age who received the vaccine was the age of 26-35 years as many as 84 people (30%), and the most gender were women as many as 168 people (60%), health workers who did not have comorbidities as many as 267 people (95.4%), and the most common symptom of AEFI after the COVID-19 vaccine was a headache as many as 109 people (38.9%). After conducting the research, it was found that most of the health workers had received the complete vaccine up to the third dose, with the highest age being at the age of 26-35 years, being female. Almost all respondents do not have comorbidities and the symptoms of AEFI after the COVID-19 vaccine are headaches. Keywords: COVID-19 Vaccine, Demography, AEFI ABSTRAK Tenaga kesehatan ditetapkan sebagai kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19, dikarenakan tenaga kesehatan merupakan kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19. Setelah pemberian vaksin COVID-19 dapat memungkinkan timbulnya KIPI. Maka dari itu penelitian ini di lakukan untuk mengetahui gambaran status demografi, penyakit komorbid dan KIPI pada tenaga kesehatan setelah vaksin COVID-19 di RSUD Abdul Moeloek tahun 2021. RSUD Dr. H. Abdul Moeloek merupakan salah satu rumah sakit umum daerah rujukan dari pemerintah setempat untuk menangani pasien COVID-19. Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 280 sampel keseluruhan. Pengambilan data dimulai pada bulan Desember 2021. Penelitian ini dilakukan di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Analisis data univariat menggunakan SPSS 24. Didapatkan dari 280 orang responden penelitian, 24 orang belum vaksin dosis ketiga, usia terbanyak mendapat vaksin adalah usia 26-35 tahun sebanyak 84 orang (30%), jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 168 orang (60%), tenaga kesehatan yang tidak memiliki komorbid sebanyak 267 orang (95,4%), dan gejala KIPI pasca vaksin COVID-19 terbanyak adalah nyeri kepala sebanyak 109 orang (38,9%). Sebagian besar tenaga kesehatan telah mendapat vaksin lengkap sampai dosis ketiga, dengan usia terbanyak pada usia 26-35 tahun, berjenis kelamin perempuan. Hampir seluruh responden tidak memiliki komorbid dan gejala KIPI pasca vaksin COVID-19 yang paling banyak dirasakan adalah nyeri kepala. Kata Kunci : Vaksin COVID-19, demografi, KIPI
Co-Authors Agelia Nabilah Azra Agusni, Muhammad Yosa Akmal Taher Anggunan, Anggunan Arivo, Debi Astri Pinilih Astri Pinilih aswan jhonet Barinda, Mayla Fikhansa Betseba Natalia Pangaribuan Buldani, Aang Citra Prawesti Kurnia Dalfian, Dalfian Debi Arivo Delvira Auriani Fauziah Den Raza Anggara Detty, Ade Utia Devi Ayu Wulandari Dewi Rahayu Dhani Risandy Dharmawan, Akhmad Kheru Diah Ismunarti Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Eggy Lasmawati Ekasari, Fitri Eksa, Dwi Robbiardy Enggari Setia Putri Enggari Setia Putri Fadilah, Dwi Noor Fauzi, Ade Umar Aulia Febriyani, Arti Ferdinand Anem Pigome Festy Ladyani Mustofa Firdaus, Hafiz Ikhsan Firmansyah Firmansyah Fitriyani, Fadila Dwinda Fonda Octarianingsih Shariff Handayani, Esy Tri Hasbie, Neno Fitriyani Henri Setiawan Hermawan, Dessy Hernowo Anggoro Wasono Hernowo Anggoro Wasono Hetti Rusmini Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Husna, Ismalia Ihsanul Karim Iskandar, Fryiska Fauziah Ismalia Husna Ismalia Husna Ismalia Husna Ismalia Husna Jovita Mutiara Saragih Kencana, Guntur Batara Khoidar Amirus Kukuh Bangsawan Kurniati, Mala Kurniati, Mala Kurniawan, Azzahra Reziani Kusmiati, Reva Mandala, Zulhafis Maria Puji Lestari, Sri Mei Ardiyandyah, Fajar Karel Miya Medina Monica, Meisy Muhamad Iqbal Akhmalbih Muhamad Yasir Muhammad Hatta Muhammad Yasir Muhammad Yusuf Ramadhan Nadia Saragih, Jovani Ruth Naura Shabrina Alfino Ni Gusti Ayu Dewi Rismasari Nia Triswanti Nina Herlina Nindi Destiani Nur Hikmah Nurhaida Widiani nurmalasari, yesi Nurmarisah Nurmarisah Nusri, T Marwan Pebriani, Upik Rahmadhany, Tommy Dias Rakhmi Rafie Ranowo Usi Angelina Renaldy Firdaus Reny Yustika Reva Kusmiati Rimawati, Veronica Ela Rita Agustina Rita Agustina Rolin Soraya Safitri, Devi Nilam Laila Salma Aulia Rahma Sandayanti, Vira Sandrawati, Sandrawati Sani, Nopi Saragih, Jovani Ruth Nadia Selvia Anggraeni, Selvia Siagian, Ellys Tahnia Sitti, Ummiyati Rahmah Sri Maria Puji Lestari Sugeng, Mardihusodo Juwono Teuku Marwan Nusri Tri Ayati Triswanti, Nia Triwahuni, Tusy Tusy Tri Wahyuni Tusy Triwahyuni Vionita Vionita Vivi Diah Permatasari Wicaksono, Naufal Irsyad Widya Asmara Yulyani, Vera Zihan Aulia Nugraha Zulfian Zulfian