Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI PENGEMBANGAN FOOD ESTATE DI KABUPATEN LANDAK Dwi Prasetiyo; Maswadi Maswadi; Wanti Fitrianti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2309

Abstract

Strategi pengembangan program Food Estate di Kabupaten Landak merupakan tujuan dari penelitian ini dengan cara mengidentifikasi potensi sumber daya alam serta mendukung program yang dapat dilakukan sehingga bisa mendapatkan sebuah strategi. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sebakin Kecamatan Sengah Temila. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan responden sebesar 10 orang. Kriteria agroklimatologi, infrastruktur, aspek sosial ekonomi, sumber daya manusia, dan teknologi merupakan variabel dalam penelitian. Hasil penelitian ini didapatkan strategi prioritas yang optimal dari kriteria adalah sumber daya manusia, sedangkan dari sub kriteria adalah iklim, pendapatan, jalan, pengalaman kerja dan alat pertanian. Terdapat tiga komoditas yang menjadi alternatif yang prioritas yaitu komoditas padi, kelapa sawit dan jagung. Dinas Pertanian Kabupaten Landak perlu memperhatikan kriteria dan alternatif yang optimal dalam pengambilan kebijakan untuk meningkatkan strategi pengembangan food estate degan prioritas kriteria yang di dapat yaitu sumber daya manusia, agar memberikan pelatihan serta membentuk suatu kelembagaan terhadap petani. Upaya yang bisa dilakukan oleh pihak terkait seperti kegiatan pembinaan petani guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani dalam pengunaan teknologi dan budidaya secara berkelanjutan.
ANALISIS PANGAN TERBUANG (FOOD WASTE) DI PASAR MODERN KOTA PONTIANAK (Studi Kasus : Hypermart Ayani Megamall Pontianak) Syarif Muhammad Faqih Levi; Maswadi Maswadi; Anita Suharyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2362

Abstract

Penelitian ini diharapkan agar sedikit banyak peneliti dapat menganalisis bagaimana cara meminimalisasi jumlah pangan terbuang (food waste) agar tidak terlalu melimpah setiap hari khususnya yang terdapat di pasar modern (Hypermart). Penelitian ini bertujuan untuk mengitung berat dan nilai ekonomis dari pangan yang terbuang (food waste) pada pasar modern (Hypermart) di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan jenis alat analisis penelitian deskriptif kualitatif. Metode penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini nonprobability sampling dengan teknik sampel yang digunakan yaitu sampling purposive. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa proses terjadinya pangan terbuang melewati beberapa tahapan seperti penerimaan, pembersihan, sarana penyimpanan, dan penjualan, pada keempat tahap itu hanya tahapan penjualan yang terdapat pangan terbuangnya yaitu sebesar 0,91% atau 38,21 Kg setiap harinya dan 1.560,09 Kg dari 17.232,72 Kg produk yang diterima setiap bulanya. Berat rata-rata pangan terbuang pada Hypermart disetiap komoditas buah impor, lokal, maupun sayur impor dan lokal berbeda beda begitu juga dengan nilai ekonomisnya, total kerugian nilai ekonomis setiap harinya menjapai kisaran 1,6 juta.
Rantai Pasok Benih Jeruk Di Kalimantan Barat Didik Didik; Novira Kusirini; Maswadi Maswadi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.03.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur rantai pasok benih jeruk di Kalimantan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat karena daerah ini merupakan sentra produksi benih jeruk di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif.Analisa rantai pasok benih jeruk di Kalimantan Barat menghasilkan struktur rantai pasok melalui beberapa anggota rantai pasok. Anggota rantai pasok tersebut yaitu BPMT, BALITJESTRO, Penangkar, Asosiasi Penangkar, CV/ PT, Dinas Pertanian Kabupaten dan Provinsi, Balai Benih Induk Hortikultura, Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Benih, kelompok tani/ petani dan lembaga terkait. Pola struktur rantai pasok terdapat pada aliran produk, informasi, finansial dan jasa. Rantai 1, dari Pemasok ke Penangkar kemudian ke Kelompok tani/Petani. Rantai 2 yaitu, proses rantai pasok meliputi dari pemasok ke penangkar kemudian ke asosiasi penangkar/kelompok penangkar/Dinas pertanian Kabupaten dan Provinsi setelah itu ke konsumen akhir petani.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT DI LAHAN GAMBUT KABUPATEN KUBU RAYA Safitri Amanati; Eva Dolorosa; Maswadi Maswadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3290

Abstract

Horticultural farming is one of the commodities that can improve the welfare of farmers. Cayenne pepper is one of the priority horticultural crops. The centre of cayenne pepper in West Kalimantan is Kubu Raya Regency, where cayenne pepper is widely grown on peatlands and Rasau Jaya Sub-district is the most significant contributor to production so research was conducted in this area to know whether cayenne pepper farming is profitable or not by analysing farmers' income. This research used a survey method with descriptive quantitative analysis and was analysed using Microsoft Excel software. The respondents were 32 farmers who cultivated cayenne pepper on peatland. The results showed that farm income in Rasau Jaya Subdistrict obtained an average income of Rp.38,194,886 per hectare per growing season with receipts of Rp.65,050,353 per hectare per growing season and costs incurred of Rp.26,855,467 per hectare per growing season. Another analysis obtained, namely the R / C Ratio of 2.4, which means that the cost incurred by one unit of rupiah generates revenue of Rp.2.4 and the B / C Ratio of 1.4, which means that the cost incurred by one unit of rupiah generates a profit of Rp.1.4 and the production BEP of 691.93 kg and price BEP of Rp.15,914 so that the farming carried out by farmers is profitable because the production and selling price of cayenne pepper in the research area is greater than the break-even point (BEP).INTISARIUsahatani hortikultura salah satu komoditas yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Cabai rawit menjadi salah satu  tanaman prioritas hortikultura. Sentra cabai rawit di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Kubu Raya dimana cabai rawit banyak ditanam di lahan gambut dan Kecamantan Rasau Jaya menjadi penyumbang produksi terbesar sehingga penelitian dilakukan di wilayah ini dengan tujuan untuk mengetahui usahatani cabai rawit menguntungkan atau tidak dengan menganalisis pendapatan petani. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis kuantitatif deskriptif dan dianalisis menggunakan software microsoft excel. Responden penelitian berjumlah 32 petani yang berbudidaya cabai rawit di lahan gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani di Kecamatan Rasau Jaya memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp.38.194.886 per hektar per musim tanam dengan penerimaan sebesar Rp.65.050.353 per hektar per musim tanam dan biaya-biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.26.855.467 per hektar per musim tanam. Analisis lain yang diperoleh, yaitu R/C Ratio sebesar 2,4 dimana berarti biaya yang dikeluarkan sebesar satu satuan rupiah menghasilkan penerimaan sebesar Rp.2,4 dan B/C Ratio sebesar 1,4 dimana berarti biaya yang dikeluarkan sebesar satu satuan rupiah menghasilkan keuntungan sebesar Rp.1,4 serta BEP produksi sebesar 691,93 kg dan BEP harga sebesar Rp.15.914 sehingga usahatani yang dilakukan petani mengalami keuntungan karena produksi dan harga jual cabai rawit di daerah penelitian lebih besar dari hasil titik impas (BEP).
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK Gunardi Dwi Sulistyanto; Novira Kusrini; Maswadi Maswadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.723 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v2i3.3503

Abstract

ABSTRAK Pemerintah mempunyai peranan yang penting dalam usaha meningkatkan produktivitas pertanian yaitu salah satunya dengan perbaikan sistem pertanian yang ada sekarang dan pembentukan lahan pertanian baru. Pembangunan pertanian ini ditujukan pada daerah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan dibidang pertanian, salah satunya adalah Kecamatan Sebangki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan finansial yang mencakup biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan dari usahatani tanaman padi, selain itu juga untuk mengetahui kelayakan usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purposive) dengan Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak sebagai obyeknya dan petani lahan sawah sebagai subyeknya. Hasil penelitian keadaan finansial usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki menunjukkan besarnya total biaya sebesar Rp 1.621.618,57/Usahatani/ Tahun, penerimaan sebesar Rp 2.859.375,00/Usahatani/ Tahun, pendapatan sebesar Rp 2.484.625,09/Usahatani/ Tahun dan keuntungan sebesar Rp 1.237.756,44 /Usahatani/Tahun dan hasil perhitungan kelayakan usahatani tanaman padi, diperoleh nilai R/C Ratio sebesar 1,82 dan nilai B/C Ratio sebesar 1,58. Dari hasil analisis kelayakan tersebut, menunjukkan bahwa usahatani tanaman padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak layak diusahakan atau memberikan keuntungan dari aspek finansial.
ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG KELOMPOK USAHA BERSAMA DI DESA SUNGAI KAKAP DUSUN CENDRAWASIH KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Oktavio Gunawan; Ani Muani; Maswadi Maswadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i3.4003

Abstract

Oktavio Gunawan, 2013. Analisis Keuntungan Usaha Ternak Sapi Potong Kelompok Usaha Bersama Di Desa Sungai Kakap Dusun Cendrawasih Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Beternak sapi di Desa Sungai Kakap Dusun Cendrawasih merupakan bagian kehidupan bermasyarakat yang telah menyatu secara sosial dan budaya. Sapi digunakan sebagai alat untuk tabungan karena masyarakat di Desa Sungai Kakap Dusun Cendrawasih menjadikan sapi sebagai tabungan dengan cara memelihara sapi tanpa mempunyai rencana atau target panen meskipun sudah melewati masa potong untuk digunakan ketika peternak merasa memerlukan dana yang mendesak sehingga pada saat itu sapi akan dijual. Seiring dengan peningkatan jumlah populasi ternak sapi dari tahun ke tahun yang selalu meningkat maka peneliti bermaksud untuk menghitung seberapa besar keuntungan usaha yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama di Desa Sungai Kakap Dusun Cendrawasih Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya yang berdasarkan jumlah kepemilikan ternak sapi potong. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Keuntungan peternak sapi potong yang ada di Desa Sungai Kakap Dusun Cendrawasih menguntungkan dengan rata-rata keuntungan per tahun yang diperoleh peternak pada Stratum A dengan kepemilikan sapi 1-2 ekor sebesar Rp. 2.760.222/Tahun, stratum B dengan kepemilikan sapi 3-4 ekor sebesar Rp. 6.822.500/Tahun, stratum C dengan kepemilikan sapi 5-6 ekor sebesar Rp. 9.653.813/Tahun dan stratum D dengan kepemilikan sapi > 7 ekor sebesar Rp. 15.676.238/Tahun. Kata kunci : Analisis Keuntungan, Sapi Potong
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) PADA KOMODITAS LADA DI DESA TRIGADU KECAMATAN GALING KABUPATEN SAMBAS Mardian -; Novira Kusrini; Maswadi -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2430

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui aktor rantai nilai komoditas lada, keuntungan petani, marjin pemasaran lada, dan mengkaji potensi dan hambatan rantai nilai komoditas lada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik snowball sampling untuk mengambil lembaga pemasaran dan informan kunci, sedangkan sampel petani dilakukan dengan sampel acak sederhana. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 responden yang terdiri dari 4 penyedia input produksi, 31 petani, 14 pedagang, 9 konsumen, dan 4 informan kunci. Berdasarkan hasil penelitian diketahui para pelaku yang terlibat dalam rantai nilai komoditas lada yakni penyedia input produksi, petani, pedagang, konsumen, perbankan, koperasi unit desa, balai penyuluh pertanian dan dinas perkebunan. Pendapatan bersih yang diperoleh oleh petani lada sebesar Rp 23.937.613 per 0,8 hektar per tahun. Pada aliran produk untuk pasar domestik marjin pemasaran terbesar didapatkan oleh pedagang pengecer (retail) sebesar Rp. 9.000,- per kilogram, sedangkan aliran produk untuk pasar ekspor marjin pemasaran terbesar didapatkan oleh pedagang kabupaten yakni sebesar Rp. 8.000,- per kilogram.. Potensi utama komoditas lada yakni harga jual dan pangsa pasar, sedangkan hambatan utama yaitu kurangnya pengetahuan petani tentang teknik budidaya yang baik dan belum ada teknologi pengolahan. Kata Kunci : Rantai Nilai, Aktor, Marjin, Lada
ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK DI KELURAHAN PAJINTAN KECAMATAN SINGKAWANG TIMUR AYU RAHMITA; Komariyati Komariyati; Maswadi Maswadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 2: Agustus 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i2.5345

Abstract

Metode SRI (System of Rice Intensification) adalah sistem berusahatanipadi yang lebih menekankan pada peningkatan kemampuan tanah dalammemberikan nutrisi kepada tanaman melalui pemberian pupuk organik. Usahatanidengan penggunaan pupuk organik menggunakan pupuk kompos, pupuk organikbuatan, dan MOL. Sedangkan usahatani dengan penggunaan pupuk anorganikmenggunakan pupuk urea dan NPK phonska. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pendapatan usahatani padi sawah dengan menggunakan pupukorganik dan anorganik, serta untuk mengetahui perbedaan pendapatan usahatanipadi sawah yang menggunakan pupuk organik dan anorganik. Penelitian inimenggunakan analisis Uji t Independen dengan menggunakan program SPSS 18.Hasil penelitian yaitu rata-rata pendapatan usahatani padi yang menggunakanpupuk organik adalah sebesar Rp 31.178.679 Ha/Thn sedangkan rata-ratapendapatan usahatani padi yang menggunakan pupuk anorganik adalahsebesar Rp 20.239.863 Ha/Thn. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hasilbahwa pendapatan usahatani dengan penggunaan pupuk organik lebih besardibandingkan pendapatan usahatani dengan penggunaan pupuk anorganik.Kata Kunci : Analisis Komparatif, Pendapatan, Usahatani Padi, Pupuk Organik,Pupuk Anorganik
PROFILE OF FARMERS OF SWADAYA PALM IN KAYONG UTARA Rahimin - Rahimin; Dewi Kurniati; Maswadi Maswadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.28747

Abstract

ABSTRACT This research is based on the increasing area of oil palm plantation cultivated in Kayong Utara. Thus increasing employment opportunities for the community in Kayong Utara. The purpose of this study was to determine the factors that influence the level of work productivity of independent oil palm farmers in North Kayong Regency. The population in this study were independent oil palm farmers in North Kayong District, with a total of 71 respondents. The analysis used is multiple linear regression. The results of this study are that the variables of Education, Work Experience variables and Other Income variables proved to have a significant influence on the work productivity of independent / independent oil palm farmers in Seponti District, North Kayong Regency. Keyword: oil palm, independent oil palm plantations, work productivity.
OPTIMALISASI USAHATANI TUMPANG SARI UNTUK MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN TANAMAN JAHE DAN MENTIMUN PADA LAHAN GAMBUT DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Shinwani Shinwani; Novira Kusrini; maswadi maswadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 1: April 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i1.4898

Abstract

Abstrak Shinwani, Optimalisasi Usahatani Tumpangsari Untuk Memaksimumkan Keuntungan Tanaman Jahe Dan Mentimun Pada Lahan Gambut Di Desa Mekar Sari Kecamatan Sungai Raya. Dibawah bimbingan Dr. Novira Kusrini, SP,M.Si dan Maswadi, SP,M.Sc. Semua petani menginginkan hasil produksi yang lebih maksimal dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Masalah yang sering dialami oleh petani adalah kesulitan dalam menentukan luasan lahan (jumlah produksi) yang optimal yang disebabkan karena belum diterapkannya suatu metode yang dapat menghitung kombinasi terbaik luasan lahan (jumlah produksi) untuk tanaman jahe dan mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keuntungan maksimal yang diperoleh petani dengan melakukan pola tanam tumpang sari jahe dan mentimun di Desa Mekar Sari. Outputnya berupa alokasi luas lahan yang optimal untuk dikembangkan oleh petani sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan alat analisa Linear Programming untuk menghitung keuntungan yang diperoleh petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan dari hasil analisis keuntungan usahatani bahwa petani yang melakukan pola tanam tumpang sari dengan tanaman jahe serta mentimun sudah dalam keadaan optimal. Tingkat keuntungan optimal yang diperoleh petani adalah sebesar Rp 29.071.930 lebih besar dari keuntungan aktual sebesar Rp 27.959.498,61. Keuntungan optimal ini diperoleh dengan cara menanam jahe 0,6828 ? 0,68 hektar dan mentimun 2,3767 ? 2,37 hektar. Petani menghadapi kendala-kendala dalam upaya memaksimalkan keuntungan, berupa keterbatasan sumber daya ketersediaan lahan, ketersediaan jam tenaga kerja akan tetapi untuk ketersediaan modal tidak terpakai semua. Dari hasil analisis sensitivitas yaitu keuntungan jahe akan dapat dicapai pada rentang Rp 7.529.548 sampai dengan Rp 27.494.470 sedangkan keuntungan mentimun berada pada rentang Rp 3.225.062 sampai dengan Rp 11.776.450, dengan syarat: Luas lahan yang dipergunakan antara 0,7144 Ha sampai dengan 2,6087 Ha.Tenaga kerja dipergunakan pada rentang 78,9283 HOK sampai 154,5411 HOK.Sedangkan untuk modal dipergunakan hanya Rp 17.051.230 sedangkan modal yang ada Rp.18.855.560 artinya modal yang tersedia dari Rp.18.855.560 masih tersisa Rp.1.504.330 sampai Kata Kunci : optimalisasi, tumpangsari, keuntungan maksimal, model Linear Programming