Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Bencoolen Journal of Pharmacy

Desain Inovasi Pembelajaran Model AIR (Auditory Intellectually Repetition) Berbasis Kasus Pembuatan Produk pada Mata Kuliah Formulasi Dan Teknologi Sediaan Cair dan Semi Solid Kasmadi, Fathnur Sani; Pratiwi, Puspa Dwi; Maharini, Indri; Dominica, Dwi
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v4i1.33849

Abstract

Mata Kuliah Formulasi Teknologi Sediaan Cair dan Semi Solid merupakan mata kuliah yang berisi tentang materi pengantar sediaan cair (larutan, sirup, elixir, emulsi, dan suspensi) dan semi solid (salep, cream, pasta, dan gel), keuntungan dan kerugian dari sediaan tersebut, bahan tambahan yang digunakan, serta proses pembuatan dan perhitungan dalam pembuatan sediaan cair dan semi solid. Model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) merupakan metode pembelajaran kooperatif melalui pengelompokan grup kecil dengan berbagai macam tingkat kemampuan. Model ini menerapkan pendekatan yang konstruktivis yang menekankan bahwa belajar harus memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran mampu memberikan peningkatan pemahaman dalam proses pembelajaran serta memberikan respon positif dari mahasiswa. Pembelajaran pemecahan kasus merupakan metode yang dimulai dari identifikasi kasus-kasus, alternative pemecahan kasus, melakukan investigasi kasus menggunakan sumber belajar dan menyusun laporannya. Penggabungan model dan metode pembelajaran diatas diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berfikir mahasiswa sehingga tingkat pemahaman dalam materi perkuliahan dapat dipahami dan diterapkan Metode kegiatan penelitian inovasi pembelajaran dilakukan dengan cara pelaksanaan kegiatan kemudian diakhir perkuliahan diminta mahasiswa memberikan refleksi dari hasil kegiatan pembelajaran. Hasilnya akan dianalisa secara deskriptif dan inferensial. Hasil Kegiatan menunjukkan adanya perbaikan pengetahuan dan nilai akhir mahasiswa selama proses pembelajaran.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Kental Daun Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Terhadap Kadar Air Sediaan Deodoran Serbuk Penghilang Bau Badan Dominica, Dwi; Putri, Fadilla Aliyah; Pertiwi, Reza; Kasmadi, Fathnur Sani
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 4 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v4i2.37834

Abstract

Indonesia, sebagai negara dengan iklim tropis, sering menghadapi masalah bau badan akibat keringat berlebih, yang disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti Staphylococcus. Ekstrak daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang dapat digunakan sebagai pengganti zat antibakteri sintetis pada sediaan deodoran. Tetapi, penambahan ekstrak pada sediaan deodoran serbuk berisiko meningkatkan kadar air sediaan, yang dapat menurunkan kualitas sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan ekstrak daun kelapa sawit dapat mempengaruhi kadar air sediaan deodoran serbuk. Metode: penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan pengukuran kadar air menggunakan metode gravimetri yaitu dengan mengeringkan sampel pada suhu 50oC hingga bobot konstan. Hasil dan Pembahasan: kadar air sediaan deodoran serbuk dengan ekstrak daun kelapa sawit F0 tanpa ekstrak daun kelapa sawit, F1 (1,5%), F2 (3%), F3 (4,5%) berturut-turut adalah adalah 0,13%, 0,4%, 0,73% dan 1,13% telah memenuhi syarat kadar air sebuk yang baik. Kesimpulan: semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar pula kadar air sediaan serbuk. Kata Kunci: Kadar air, serbuk, deodoran, daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Sintesis Hijau Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri Nanda, Yogie Andika Tri; Dominica, Dwi; Haque, Aina Fatkhil; Rahmatullah, Febri
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v5i1.41356

Abstract

Nanopartikel perak adalah nanopartikel yang mengandung silver dalam molekulnya dan banyak digunakan sebagai agen antibakteri karena ukuran partikelnya yang kecil dan luas permukaan yang besar. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tentang sintesis hijau nanopartikel perak dan efektivitasnya sebagai antibakteri. Metode yang digunakan adalah studi literatur berbasis Systematic Literature Review (SLR) dengan mengumpulkan dan menganalisis artikel dari database Scopus, PubMed dan Elsevier. Hasil review menunjukkan bahwa sintesis hijau nanopartikel perak dapat dilakukan dengan menggunakan agen pereduksi alami dari ekstrak tumbuhan, yang menggantikan bahan kimia berbahaya dalam proses sintesis. Ekstrak tumbuhan mampu bermanfaat sebagai reduktor dalam proses sintesis nanopartikel perak. Karakterisasi nanopartikel perak dilakukan menggunakan berbagai teknik, seperti spektroskopi UV-Vis, spektroskopi FTIR, DLS, XRD, dan mikroskopi elektron (SEM, TEM). Efektivitas nanopartikel perak dipengaruhi oleh ukuran partikel, pH dan kondisi medium. Nanopartikel perak efektif melawan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif melalui beberapa mekanisme, diantaranya perlekatan pada membran sel yang meningkatkan permeabilitas, pelepasan ion perak (Ag⁺) yang menghambat metabolisme dan replikasi bakteri, serta produksi spesies oksigen reaktif (ROS) yang menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan sel bakteri. Dengan keunggulan ini, nanopartikel perak berpotensi besar dalam aplikasi medis sebagai agen antimikroba yang efektif dan berkelanjutan.
EVALUASI WAKTU HANCUR TABLET ASAM MEFENAMAT DENGAN VARIASI KONSENTRASI SODIUM STARCH GLYCOLATE SEBAGAI SUPERDISINTEGRAN MELALUI METODE GRANULASI BASAH Anjeliani, Cindy Choirina; Sari, Delia Komala; Sutanto, Teja Dwi; Dominica, Dwi; Ningrum, Karina Primatyas
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 5 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v5i2.43233

Abstract

Latarbelakang: Keberhasilan formulasi tablet sangat dipengaruhi oleh parameter mutu fisik, salah satunya adalah waktu hancur. Waktu hancur dapat memengaruhi bioavailabilitas obat, terutama pada zat aktif yang memiliki kelarutan rendah seperti asam mefenamat, sehingga pemilihan bahan penghancur seperti sodium starch glycolate (SSG) dan metode pembuatan yang tepat seperti granulasi basah sangat penting untuk memperbaiki kelarutan zat aktif. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental berupa formulasi tablet dengan granulasi basah menggunakan SSG 1–5%, lalu diuji waktu hancurnya. Hasil dan Pembahasan: Waktu hancur masing-masing formula, F1 (1%), F2 (2%), F3 (3%), F4 (4%), F5 (5%) berturut-turut adalah 3,52 menit, 2,72 menit, 2,56 menit, 1,52 menit, dan 1,31 menit, kelima formula memenuhi syarat uji waktu hancur yang baik. Kesimpulan: Semakin meningkat konsentrasi SSG, maka waktu hancur tablet menjadi semakin cepat, dan sebaliknya. Uji statistik one way ANOVA menunjukkan variasi konsentrasi SSG berpengaruh signifikan terhadap waktu disintegrasi tablet asam mefenamat.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Minyak Atsiri Serai (Cymbopogon Flexuosus) Terhadap Stabilitas Sediaan Lotion dengan Kombinasi Emulgator TEA dan Asam Stearat Khairani, Marah; Sari, Delia Komala; Putranto, Agus M.H; Wulandari, Septi; Dominica, Dwi
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 5 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v5i2.43562

Abstract

Minyak atsiri serai (Cymbopogon flexuosus) mengandung senyawa aktif seperti citral dan geraniol yang memiliki potensi sebagai pengawet alami dalam sediaan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi minyak atsiri seraiterhadap stabilitas fisik sediaan lotion yang diformulasikan dengan kombinasi emulgator asam stearat dan triethanolamine (TEA). Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental berupa formulasi Lotion yang dibuat dalam lima formula dengan konsentrasi minyak atsiri 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%. Evaluasi dilakukan terhadap parameter organoleptik, pH, daya sebar, daya lekat, danviskositas selama penyimpanan 28 hari. Hasil dan pembahasan: Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi minyak atsiri cenderung menyebabkan peningkatan daya sebar dan penurunan viskositas serta daya lekat, yang mengindikasikan gangguan kestabilan sistem emulsi. Namun, penambahan minyak atsiri serai juga menunjukkan peran sebagai pengawet alami, terbuktidari kemampuannya mempertahankan warna, aroma, dan tekstur sediaan selama penyimpanan. Kesimpulan: Minyak atsiri serai berpotensi digunakan sebagai pengawet alami dalam lotion, namun penggunaannya harus disesuaikan agar tidak mengganggu kestabilan fisik sediaan.
POTENSI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum Burmannii) SEBAGAI OBAT LUKA Anggraini, Dewi Febrina; Kasmadi, Fathnur Sani; Danuartha, Dhimas; Efendi, M. Rifqi; Dominica, Dwi
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 5 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v5i2.44809

Abstract

Luka merupakan kerusakan jaringan yang membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Daun kayu manis (Cinnamomum burmannii) diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti sinamaldehid, flavonoid, tanin, terpenoid, dan saponin yang berperan sebagai antibakteri, antiinflamasi, serta stimulan angiogenesis. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sediaan patch transdermal ekstrak daun kayu manis sebagai terapi luka secara in vivo. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi etanol 70%, dilanjutkan karakterisasi, skrining fitokimia, formulasi patch, uji mutu fisik, serta uji efektivitas pada tikus putih (Rattus norvegicus) dengan luka eksisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa patch transdermal formula 3 dengan konsentrasi ekstrak 7,5% mampu mempercepat penyembuhan luka dengan persentase kesembuhan 84,07%, mendekati kontrol positif (89,26%) dan lebih tinggi dibandingkan kontrol negatif (63,59%). Patch transdermal ekstrak daun kayu manis berpotensi dikembangkan sebagai alternatif terapi herbal untuk mempercepat proses penyembuhan luka.