Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA SAHAM BLUE CHIP DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2018 
                    
                    Arga Rizki Setiyanto; 
Dharmayanti Pri Handini; 
Mulyono Mulyono                    
                     Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal" 
                    
                    Publisher : Universitas Widyagama Malang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kebijakan dividen terhadap variabel volatilitas harga saham pada saham blue chip di tahun 2014 – 2018. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan jenis data kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah saham blue chip pada BEI tahun 2014 - 2018. Pemilihan sampel berdasarkan metode pusposive sampling dan diperoleh 18 saham blue chip sebagai sampel pada penelitian ini. Teknik documenting digunakan sebagai metode teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Model regresi ditentukan menggunakan metode pemilihan model regresi berdasarkan uji chow dan uji hausman sehingga diperoleh model regresi berbentuk fixed effext. Penelitian ini memiliki hasil penelitian berupa pembuktian bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham pada saham blue chip tahun 2014 – 2018. Penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 37,12% sedangkan sebesar 62,88% dipengaruhi oleh variabel di luar pada model penelitian ini.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS KINERJA TRANSMISI CITRA MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI QAM PADA SISTEM ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING 
                    
                    Fitri Amillia; 
Mulyono Mulyono                    
                     Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9 
                    
                    Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (435.196 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Teknologi telekomunikasi nirkabel yang berkembang pesat saat ini memberikan manfaat bagi operator dan pelanggan. Long Term Evolution merupakan teknologi nirkabel 4G memberikan layanan aplikasi multimedia berupa gambar, video dan audio berkualitas tinggi dan kecepatan internet yang tinggi menggunakan teknik transmisi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).  Pada penelitian ini sumber informasi berupa citra warna dikirim melalui kanal AWGN dibandingkan kanal rayleigh fading menggunakan teknik modulasi 16 QAM  dengan 64 QAM, selanjutnya dilakukan analisis kinerja transmisi citra menggunakan teknik modulasi QAM pada sistem OFDM. Hasil perbandingan transmisi setiap citra melalui kanal AWGN dan Rayleigh fading menggunakan teknik modulasi 16 QAM lebih cepat mendekati nilai standard BER sebesar 10-3 daripada 64 QAM. Sistem kinerja transmisi citra pada teknik modulasi 16 QAM ini  menunjukkan kinerja transmisi  lebih baik disebabkan rendahnya nilai Eb/No yang dibutuhkan dengan selisih nilai rata-rata sekitar 8 dB mampu memberikan persentase error yang cukup kecil dari pada menggunakan 64 QAM.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS KEANDALAN JARINGAN OPTIK DI UIN SUSKA RIAU MENGGUNAKAN METODE MARKOV 
                    
                    Rika Susanti; 
Ewi Ismaredah; 
Mulyono Mulyono; 
Fitri Amilia                    
                     Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9 
                    
                    Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (316.703 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
UIN Suska Riau menggunakan jaringan optik untuk memenuhi kebutuhan layanan data di civitas akademika UIN Suska Riau dengan menggunakan konfigurasi star, bus, dan ring. Konfigurasi ring dapat membentuk rute kabel alternatif sebagai proteksi jalur transmisi yang diterapkan dalam upaya meningkatkan keandalan sistem. Analisis keandalan perlu dilakukan untuk mengukur berapa besar prosentase ketersediaan jaringan kepada user. Nilai availability dan down time system jaringan optik di UIN Suska Riau masih di bawah standar jaringan optik (kriteria Bellcore), dimana nilai availability lebih kecil dari 99,99% dan down time system jaringan lebih besar dari 52,56 menit/tahun. Hal ini disebabkan karena pengalihan trafik jaringan masih menggunakan sistem manual, sehingga waktu yang diperlukan untuk memindahkan switch dapat menambah laju kerusakan dan laju perbaikan sistem. Di samping itu, jaringan optik di kampus UIN Suska Riau juga tidak memiliki perangkat back-up, sehingga keberhasilan jaringan sangat ditentukan oleh keberhasilan perangkat.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS UNJUK KERJA DECISION FEEDBACK EQUALIZER PADA SISTEM SCFDMAa Decision Feedback Equalizer Pada Sistem SCFDMA 
                    
                    Fitri Amillia; 
Mulyono Mulyono; 
Rifky Pradifta Eka Putra                    
                     Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9 
                    
                    Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (371.992 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SCFDMA) merupakan teknik multiple access menggunakan single carrier dalam mengirimkan data yang diimplementasikan pada sisi uplink 4G. Inter symbol interference (ISI) yaitu suatu gangguan yang besar untuk efisiensi transmisi pada data digital, ISI terjadi saat deretan data simbol yang saling tumpang tindih (over lapping), sehingga diperlukan suatu teknik ekualisasi yaitu Decision Feedback Equalizer (DFE) sebagai metode mengatasi ISI. Tujuan penelitian ini dilakukan analisis kinerja DFE pada sistem komunikasi SCFDMA melalui kanal AWGN dan Rayleigh Fading dengan parameter Symbol Error Rate (SER). Penelitian ini menghasilkan unjuk kerja DFE pada sistem komunikasi SCFDMA melewati kanal AWGN dan Rayleigh Fading. Pada kanal AWGN  yaitu saat sistem menggunakan DFE nilai pada SER mencapai 10-3  menghasilkan Es/No 8 dB, sedangkan tanpa DFE nilai SER mencapai 10-3 menghasilkan Es/No yang besar 14 dB. Pada kanal Rayleigh Fading saat menggunakan DFE nilai SER mencapai 10-3 menghasilkan Es/No 8 dB, sedangkan tanpa DFE hanya mencapai dimana nilai SER mencapai 10-2 menghasilkan Es/No yang besar yaitu 30 dB. Jadi unjuk kerja sistem SCFDMA yang lebih baik pada saat menggunakan DFE yaitu menghasilkan nilai SER mencapai 10-3 sesuai dengan standar komunikasi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        BAHAN DASAR MINYAK PELUMAS MINERAL ( BASE MINERAL OIL ) 
                    
                    Mulyono Mulyono                    
                     Swara Patra Vol 2 No 3 (2012): Swara Patra 
                    
                    Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Base mineral oil adalah jenis base oil yang dihasilkan dari proses pemurnian minyak bumi (crude oil) melalui serangkaian proses kilang. Untuk mendapatkan fraksi minyak pelumas dasar dari minyak bumi maka diperlukan berbagai macam proses untuk memeperoleh sifat sifat penting dari minyak pelumas hal ini mengingat senyawa hidro karbon yang ada dalam minyak bumi adalah dalam jumlah yang sangat besar dan sangat komplek. Untuk menghindari hidrokarbon yang mempunyai sifat jelek terhadap pelumas maka diperlukan unit unit proses yang sangat banyak dan saling terintegreted satu sama lain karena semua unit yang ada adalah penghilangan sifat sifat hidrokarbon yang mempunyai pengaruh jelek terhadap pelumasBase mineral oil adalah jenis base oil yang dihasilkan dari proses pemurnian minyak bumi (crude oil) melalui serangkaian proses kilang. Untuk mendapatkan fraksi minyak pelumas dasar dari minyak bumi maka diperlukan berbagai macam proses untuk memeperoleh sifat sifat penting dari minyak pelumas hal ini mengingat senyawa hidro karbon yang ada dalam minyak bumi adalah dalam jumlah yang sangat besar dan sangat komplek. Untuk menghindari hidrokarbon yang mempunyai sifat jelek terhadap pelumas maka diperlukan unit unit proses yang sangat banyak dan saling terintegreted satu sama lain karena semua unit yang ada adalah penghilangan sifat sifat hidrokarbon yang mempunyai pengaruh jelek terhadap pelumas
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        LITERASI MATEMATIKA DITINJAU DARI SELF EFFICACY DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM SOLVING LEARNING MODEL DENGAN STRATEGI SCAFFOLDING 
                    
                    Istikomah Suci Lestari; 
Zaenuri Zaenuri; 
Mulyono Mulyono                    
                     Jurnal Inovasi Sekolah Dasar: Kajian Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 1 (2022): INOVASI SEKOLAH DASAR 
                    
                    Publisher : Universitas Sriwijaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.36706/jisd.v9i1.17091                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Literasi matematika dan self efficacy mempunyai peranan penting dalam matematika. Dalam mengajarkan literasi matematika perlu dikembangkan sikap kepercayaan diri siswa. Model pembelajaran yang dianggap tepat yaitu problem solving learning dengan strategi scaffolding. Model ini memberi peluang siswa untuk menyelesaikan masalah yang diberikan secara mandiri sehingga mampu menerapkan konsep yang telah diperolehnya dan scaffolding memberi bantuan secukupnya kepada siswa berdasarkan pada bentuk kesulitan yang dialaminya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis literasi matematika ditinjau dari aspek self efficacy siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi dengan desain eksplanatori sekuensial. Subjek penelitian yaitu siswa kelas V SDN Sidorejo Tapah. Mereka digolongkan berdasarkan kategori self efficacy yaitu tinggi dan sedang. Pengumpulan data kuantitatif dengan tes literasi matematika dan pengumpulan data kualitatif adalah angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) literasi matematika siswa dalam kategori sedang, (2) rata-rata literasi matematika siswa ditinjau dari self efficacy yang memperoleh pembelajaran problem solving learning dengan strategi scaffolding lebih dari siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (3) literasi matematika siswa dengan self efficacy tinggi hampir dapat menguasai semua indikator dengan baik, siswa dengan self efficacy sedang mampu menguasai beberapa indikator. Dapat disimpulkan bahwa problem solving learning dengan strategi scaffolding dapat meningkatkan literasi matematika siswa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Hazard Identification Dan Risk Assessement (HIRA) Pada pengoperasian Forklift Di PT Bangun Sarana Baja Gresik 
                    
                    Fitri Suryanti; 
Mulyono Mulyono                    
                     Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November 
                    
                    Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (204.427 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.39                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Masyarakat modern saat ini cenderung membutuhkan peran alat bantu yang mampu mempersingkat waktu pekerjaan. Tak heran bila teknologi mutakhir menjadi basic pengoperasian alat bantu kerja dewasa ini. Salah satunya adalah pesawat angkat angkut, yakni suatu alat bantu yang berfungsi sebagai pemindah, pengangkat atau pengangkut barang maupun orang secara vertikal dan atau horizontal dengan jarak tertentu. Alat bantu forklift tergolong sebagai pesawat angkat angkut. PT. Bangun Sarana Baja – Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi dan konstruksi baja memanfaatkan forklift sebagai material handling equipment. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancang bangun cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada 15 operator forklift serta tim HSE PT. Bangun Sarana Baja – Gresik guna mengevaluasi hazard identification dan risk assessment (HIRA) pada pengoperasian forklift. Untuk mendapatkan tingkat risiko pada risk assessment maka dilakukan perhitungan nilai severity dan probability. Hasil penelitian menunjukan bahwa hazard identification dan risk assessment pada pengoperasian forklift di PT. Bangun Sarana Baja – Gresik didapati 31 potensi bahaya yang dikategorikan sebagai potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori ekstrim sebanyak 14, potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori tinggi sebanyak 6, serta potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori sedang sebanyak 11. Kegiatan hazard identification dan risk assessment (HIRA) yang dilakukan dengan memperluas objek pengamatan pada tahapan aktivitas pengoperasian forklift dan lingkungan kerja akan membantu mengendalikan bahaya lingkungan kerja, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja di PT. Bangun Sarana Baja – Gresik
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMBUATAN MONITORING KECEPATAN ANGIN DAN ARAH ANGIN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO 
                    
                    Suwarti Suwarti; 
Mulyono Mulyono; 
Budhi Prasetiyo                    
                     PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (659.973 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi, dimana angin memilki arah dan kecepatan. Tujuan dari alat ini untuk memonitoring kecepatan dan arah angin menggunakan mikrokontroler arduino nano. Jenis anemometer yaitu anemometer mangkok 3 cup dengan sensor optocoupler dan sensor medan magnet. Pengambilan data menggunakan 3 kipas angin, jarak dan posisi tidak diatur karena diasumsikan angin pada ruang terbuka. Data yang diproses mikrokonroler arduino nano dan hasil pengukurannya berupa grafik kecepatan angin, grafik arah angin dan diagram windrose (diagram potensi kecepatan dan arah angin) yang ditampilkan melalui laptop. Alat monitoring kecepatan angin dan arah angin  menghasilkan kecepatan sebesar 0 m/s – 5,98 m/s, dan menghasilkan arah angin dari 0o – 360o. Dilakukan pengukuran  perbandingan dengan anemometer digital. Didapatkan nilai selisih pembacaan pengukuran rata-rata pada alat ukur kecepatan sebesar 3,5%.Kata kunci : Anemometer,vane, Arduino Nano, Windrose
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        OPTIMALISASI PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUSKAN PIDANA NARKOTIKA BERDASARKAN BUKTI DI PERSIDANGAN (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR: 240/PID.SUS/2021/PN.TNG) 
                    
                    Benny Fremmy; 
Efridani Lubis; 
Mulyono Mulyono                    
                     VERITAS Vol 8 No 2 (2022): VERITAS 
                    
                    Publisher : Jurnal Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Islam As-Syafi'iyah 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.34005/veritas.v8i2.2067                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Putusan Hakim sebagai proses akhir dalam penegakan hukum merupakan kegiatan yang paling problematis, dilematis dan mempunyai tingkat kontroversi yang tinggi. Upaya untuk mencari, menemukan, dan menerapkan hukum inilah yang kerapkali menimbulkan rasa tidak puas terhadap para pihak hingga di kalangan masyarakat. Dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara pidana, akan sangat menentukan apakah putusan seorang hakim dianggap adil, atau menentukan apakah putusannya dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Putusan hakim seringkali dirasakan tidak memenuhi rasa keadilan karena melampau kewenangannya (ultra petita). Permasalahan yang diteliti adalah: 1) Apa yang dimaksud dengan asas ultra petitum dalam sistem pidana Indonesia, 2) bagaimana penerapan asas ultra petitum di Indonesia, 3) bagaimana penerapan ultra petita hakim dalam tindak pidana narkotika pada putusan pengadilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian hukum normatif, penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu keadaan yang menjadi objek penelitian dengan mendasarkan penelitian pada ketentuan hukum normatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa asas ultra petitum dalam sistem pidana Indonesia adalah suatu putusan atas perkara yang melebihi yang dituntut atau diminta Jaksa Penuntut Umum. Penerapan asas ultra petitum bahwa seorang hakim dalam memvonis tidak boleh melebihi aturan yang didalamnya mengatur ancaman hukuman atas sebuah tindak pidana. Penerapan ultra petita hakim dalam tindak pidana narkotika pada Putusan Pengadilan Nomor: 240/PID.SUS/2021/PN.Tng telah sejalan dengan teori kepastian hukum dan asas legalitas yang dimana kepastian hukum mengandung arti bahwa seorang hakim dalam memvonis tidak boleh melebihi aturan yang di dalamnya mengatur ancaman hukuman atas sebuah tindak pidana. Sedangkan asas legalitas bertujuan untuk mengetahui ketika majelis hakim menjatuhkan vonis mengacu pada undang-undang dan pasal-pasal yang sudah sesuai dengan hukum yang berlaku. Putusan pengadilan yang dijatuhkan oleh hakim harus berdasarkan kepada surat dakwaan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum yang berisi fakta-fakta yang terjadi dalam suatu tindak pidana (delik), beserta aturan-aturan hukum yang dilanggar oleh terdakwa. Penuntut Umum harus teliti dan cermat dalam membuat isi daripada surat dakwaan, dimana harus memenuhi baik syarat formil maupun materil surat dakwaan tersebut seperti yang disebutkan di dalam Pasal 184 ayat (2) KUHAP. Surat dakwaan akan menjadi dasar bagi pemeriksaan di persidangan dan pengambilan keputusan oleh hakim.. Namun dalam prakteknya ditemukan banyak putusan perkara pidana yang diputus oleh hakim, dimana dalam proses hukumnya tidak mengindahkan azas-azas dan hukum acara pidana serta dakwaan JPU berbeda pula dengan fakta-fakta persidangan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Evaluasi dari metode: trapesium, simpson 1/3, simpson 3/8 dan newton cotes orde 4-10 untuk menghitung integral tertentu secara numerik 
                    
                    Mulyono Mulyono                    
                     AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13, No 3 (2022): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 
                    
                    Publisher : Universitas PGRI Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26877/aks.v13i3.12908                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Certain integrals are integrals that handle integral computations between predetermined integral boundaries. This study aims to evaluate and compare several methods to calculate certain integrals numerically, especially for quite complex and tabulated functions, namely the function f(x), which is not explicitly known. The methods in question include the Trapezoidal method, the Simpson 1/3 method, the Simpson 3/8 method, and the Newton-Cotes method of orders 4 to 10. The main factor in comparing the methods mentioned above is the accuracy of the numerical solution. This study shows that for integral problems that can be calculated analytically, the results of calculations using the Newton-Cotes method of order 6 and with many partitions of 12 ( n = 12), the error is 0.0000026%. In contrast, with the Newton-Cotes method of order 6 and with n = 30, the error is 0.000000002 %, while with the Newton-Cotes method of order 10 and using n = 30, the error is 0.00000000 %.