Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Eksplorasi Pengetahuan Lokal tentang Tumbuhan Obat di Suku Batin, Jambi Jalius Jalius; Muswita Muswita
Biospecies Vol. 6 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v6i1.688

Abstract

Penelitian ini bertujuan menginventarisasi pemanfaatan tumbuhan obat berdasarkan gejala penyakit/penyakit pada Suku Batin di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan dengan metode survei, dengan mewawancarai 5 Battra (dukun) di kecamatan tersebut.  Hasil penelitian menemukan 86 jenis tumbuhan obat yang digunakan masyarakat Suku Batin.  Tumbuhan obat diperoleh dari halamanan, ladang, tepi sungai dan hutan. Bagian tumbuhan yang digunakan meliputi daun, batang, akar, buah, bunga, kulit batang. Dosis ramuan memakai ukuran sederhana seperti segenggam, helai, sepucuk, dan ukuran jari. Pada umumnya masyarakat Batin menggunakan ramuan untuk berbagai pengobatan.  Kemampuan untuk menggunakan ramuan ini diperoleh secara secara turun–temurun. Pada umumnya tanaman obat masih diperoleh secara liar seperti di tepi sungai dan hutan, sebagian tanaman obat telah mulai dibudidayakan di perkarangan rumah.
Pemanfaatan Acetobacter xylinum terhadap Peningkatan Kualitas Nata de Banana Skin (Utilization of Acetobacter xylinum to improve the quality of Nata de Banana Skin) Harlis HARLIS; Pinta MURNI; Muswita MUSWITA
Biospecies Vol. 8 No. 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v8i1.2200

Abstract

Banana (Musa sp.) is the most widely consumed fruits since the children age up to the elderly. This is because bananas have quite complete nutrient content such as carbohydrates, proteins, vitamins and minerals, making it beneficial for the human body. People normally only consume and discard any banana skin. Therefore; it needs solutions to deal with the banana peel waste. Banana peels contain high enough nutrients that are carbohydrate 18.5%, phosphorus 28 mg, water 72 g, and some other chemical substances. The high nutrient content on the banana peel is potential to be used as food, one of which is in the form of nata. Nata is a product of microbial fermentation using Acetobacter xylinum. Nata can be made from coconut water waste, liquid waste or waste bark out pineapple and banana peel waste (Nata de Banana Skin). This study aimed to determine the effect of various types of banana peels using A. xylinum on the quality of nata de banana skin. The results showed that different types of banana peel affect the quality of Nata de Banana Skin, both on its flavor and its yield of Nata de Banana Skin. The pisang raja skins give the most optimal results for nata thickness and also perform the best organoleptic values.
Keanekaragaman Jenis Rangkong dan Tumbuhan Pakannya di Harapan Rainforest Jambi (Species and Feed Diversity of Hornbill in the Harapan Rainforest, Jambi) Very ANGGRIAWAN; Bambang HARIYADI; Muswita MUSWITA
Biospecies Vol. 8 No. 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v8i2.2513

Abstract

Hornbill has an important role in forest regeneration, but the limited variety andamount of food available to birds will eventually threaten the population of hornbills.Identification of feed plant and hornbil species diversity was conducted at the HarapanRainforest from March to April 2011. Hornbills plant feed samples were taken right after thebirds were eating. The results showed there are nine plant species of hornbills feed found in theHarapan Rainforest: Santiria apiculata, Elaeocarpus sphaericus, Sapium baccatum, Lithocarpusreinwardtii, Disoxylum excelsum, Ficus curtipes, Knema globularia, Knema furfuracea, andSantiria oblongifolia. Of these nine species, Ficus curtipes is the most preferred feed by thehornbills. Further research also notes that there are seven hornbill species inhabit the HarapanRainforest: crested hornbills (Aceros comatus), rhinoceros hornbills (Buceros rhinoceros), goldhornbill (Aceros undulatus), black kangkareng (Anthracaceros malayanus), black-crestedhornbill (Aceros corrugatus), khilingan hornbills (Anorrhinus galeritus) and ivory hornbill(Rhinoplax vigil)
Pelatihan Pembuatan Herbarium Sebagai Media Pembelajaran Biologi di SMAN 11 Muaro Jambi Muswita, Muswita; Yelianti, Upik; Sukmono, Tedjo; Harlis, Harlis; Kartika, Winda Dwi
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.152 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v3i2.8479

Abstract

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Menengah Tingkat Atas adalah Biologi. Biologi mempunyai karakteristik berupaya untuk mengenal mahluk hidup dan proses kehidupannya di lingkungan, sehingga memerlukan pendekatan dan metode yang memberi ciri dan dasar kerja dalam pengembangan konsep. Untuk itu diperlukan pendekatan dan metode yang memberi ciri dan dasar kerja dalam pengembangan konsep. Salah satu upaya untuk pengembangan konsep adalah penggunaan media pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi terutama untuk materi klasifikasi makhluk hidup adalah herbarium. Herbarium merupakan media pembelajaran yang praktis dan ekonomis, karena dapat digunakan, baik di kelas maupun di laboratorium. Hal ini akan mengatasi alokasi waktu pembelajaran yang terbatas dan keselamatan siswa bisa diantisipasi dibandingkan apabila pelaksanaannya siswa langsung diterjunkan ke lapangan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memanfaatkan tumbuhan yang ada disekitar sekolah menjadi media pembelajaran berupa Herbarium. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah, diskusi dan praktek. Pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi: pengurusan izin administrasi , mempersiapkan bahan dan alat, serta pembuatan herbarium. Pelaksanaan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2018. Pelatihan diikuti 32 orang. Pelatihan diawali dengan pemberian materi tentang media pembelajaran khususnya herbarium mengunakan ppt dan video. Selanjutnya para peserta membuat herbarium. Pembuatan herbarium diawali dengan koleksi sampel tumbuhan yang ada di sekitar sekolahan, selanjutnya dilakukan pengepresan dan pengeringan menggunakan sinar matahari, setelah specimen kering selanjutnya di lakukan penempelan dan pemberian label. Secara umum pelatihan berjalan lancar dan peserta menjadi paham tentang pembuataan herbarium dan dapat menggunakan nya sebagai media pembelajaran.
Workshop Pembudidayaan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Pada Siswa-Siswa SMAN 1 Tanjung Jabung Barat Harlis, Harlis; Retni S. Budiarti; Muswita, Muswita; Upik Yelianti; Evita Anggereini
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2493

Abstract

Jamur Tiram Putih merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia karena mengandung protein nabati tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sumber protein dibandingkan dengan jenis jamur lain. Berdasarkan kebutuhan dan tempat hidupnya maka Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) juga membutuhkan media yang efektif dalam menentukan pertumbuhan jamur. Media tanam jamur tiram harus mengandung lignin atau serat kasar, selulosa, karbohidrat dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan jamur untuk sintesis protein. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa SMAN 1 Tanjung jabung barat terkait pemanfaatan limbah serbuk gergaji sebagai media budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Pelaksanaan workshop dilakukan menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Subjek kegiatan ini adalah siswa SMAN 1 Tanjung Jabung Barat berjumlah 25 siswa. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dengan persentase sangat mengetahui 64%, Mengetahui 16%, dan cukup mengetahui 20%. Begitupula pada tingkat pengalaman siswa didapat persentase kegiatan sangat memuaskan 60%, Memuaskan 28% dan cukup memuaskan 12%.
Pengaruh Ekstrak Buah Bintaro (Cerbera odollam Gaertn.)Terhadap Petumbuhan Jamur Microsporum canis : Pengaruh Ekstrak Buah Bintaro (Cerbera odollam Gaertn.)Terhadap Petumbuhan Jamur Microsporum canis Farya, Anisa Istiq; Harlis, Harlis; Muswita, Muswita; Budiarti, Retni Sulistiyoning; Mataniari, Raissa; Aswan, Dara Mutiara
Biospecies Vol. 16 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v16i2.29711

Abstract

This research aims to determine the effect of testing bintaro fruit extract (C. odollam) on the growth of M. canis fungus and to determine the optimal concentration of bintaro fruit extract (C. odollam) on the growth of M. canis fungus. This research used a Complete Randomized Design (RAL) design consisting of 5 treatments, namely P0: ketoconazole control, bintaro fruit extract concentration P1: 25%, P2: 50%, P3: 75%, P4: 100% with 5 repetitions. The parameters observed were the area of the inhibitory zone formed and the optimal concentration of bintaro fruit extract (C. odollam) in inhibiting the growth of M. canis. The data obtained were analyzed using ANOVA and continued with DNMRT test at a 95% confidence level. The results showed that the average diameter of the smallest inhibitory zone in the control was 12.53 mm. The average diameter of the largest inhibitory zone was at 24.10 mm at a concentration of 100% which was not significantly different from the average inhibitory zone at a concentration of 75%, but significantly different from concentrations of 25%, 50% and controls. The conclusion in this research is the effect of giving bintaro fruit extract (C. odollam) on the growth of M. canis fungus and the optimal concentration of bintaro fruit extract (C. odollam) at a concentration of 75%. Keywords: antifungal, Cerbera odollam, fruit extract, Microsporum canis   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengujian ekstrak buah bintaro (C. odollam) terhadap pertumbuhan jamur M. canis dan untuk mengetahui konsentrasi optimal dari ektrak buah bintaro (C. odollam) terhadap pertumbuhan jamur M. canis. Penelitian ini menggunakan rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu P0: kontrol ketokonazole, ekstrak buah bintaro konsentrasi P1: 25%, P2: 50%, P3: 75%, P4: 100% dengan 5 kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah luas zona hambat yang terbentuk dan konsentrasi ekstrak buah bintaro (C. odollam) yang optimal dalam menghambat pertumbuhan M. canis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona hambat yang terkecil yaitu pada kontrol yaitu 12,53 mm. Ratarata diameter zona hambat yang terbesar yaitu pada 24,10 mm pada  onsentrasi 100% yang tidak berbeda nyata dengan rata-rata zona hambat pada konsentrasi 75%, namun berbeda nyata dengan konsentrasi 25%, 50% dan kontrol. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak buah bintaro (C. odollam) berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur M. canis dan konsentrasi 75% merupakan konsentrasi optimal ekstrak buah bintaro (C. odollam) dalam menghambat pertumbuhan M. canis. Kata kunci: antifungi, Cerbera odollam, ekstrak buah, Microsporum canis  
PENYEMBUHAN LUKA SAYAT MENCIT DENGAN DAUN TAPAK DARA SEBAGAI VIDEO PEMBELAJARAN FISIOLOGI HEWAN Amelia, Fitri; Hamidah, Afreni; Muswita, Muswita
Proceeding Seminar Nasional IPA 2025
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka sayat merupakan luka dengan tepi lurus dan beraturan yang umumnya diobati menggunakan antiseptik povidone iodine 10%. Namun, penggunaan jangka panjang bahan tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti reaksi alergi, toksik fibroblas kulit, serta iritasi selama proses penyembuhan. Oleh karena itu, diperlukan bahan alternatif penyembuh luka seperti dengan menggunakan tanaman obat seperti daun tapak dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara penyiapan daun tapak dara terhadap panjang dan waktu penyembuhan luka sayat pada mencit (Mus musculus L). Penelitian dilakukan di Laboratorium FKIP Pendidikan Biologi Universitas Jambi dengan rancangan acak lengkap, terdiri atas tiga perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan meliputi pemberian povidone iodine 10% (P1), tumbukan daun tapak dara (P2), dan air rebusan daun tapak dara (P3). Parameter yang diamati adalah pengurangan panjang luka dan waktu sembuh selama dua puluh satu hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of variant) dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) untuk melihat perbedaan yang signifikan pada masing-masing perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari cara penyiapan daun tapak dara terhadap penyembuhan luka sayat. Perlakuan air rebusan daun tapak dara (P3) memberikan hasil panjang luka paling kecil yaitu 2,51 mm dengan waktu sembuh 11 hari, diikuti oleh tumbukan daun tapak dara(P2) dengan panjang luka 3,04 mm dan waktu sembuh 12 hari. Hasil penelitian ini dikembangkan menjadi media video pembelajaran pada mata kuliah fisiologi hewan untuk membantu mahasiswa memahami mekanisme pemulihan dari luka secara kontekstual dan aplikatif melalui visualisasi proses penyembuhan luka secara langsung.
Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Digital Menggunakan Aplikasi FlipBuilder untuk Guru MGMP Biologi SMA Aswan, Dara Mutiara; Muswita, Muswita; Harlis, Harlis; Johari, Asni; Budiarti, Retni S.
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 2 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i2.794

Abstract

Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menyediakan media pembelajaran interaktif yang lebih menarik yang dapat digunakan untuk membantu menyampaikan materi pada proses pembelajaran. Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan oleh guru juga dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Namun, pada kenyataannya masih banyak guru belum mampu melakukan hal tersebut. Salah satu factor yang menyebabkan hal ini adalah masih banyak guru yang belum melek teknologi. Padahal kemampuan mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada termasuk kepada kompetensi professional yang harus dimiliki oleh guru. Untuk mengatasi hal tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi menawarkan sebuah solusi dengan memberikan workshop pembuatan media pembelajaran berbasis digital kepada para guru. Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan. Materi yang disampaikan yaitu pemanfaatan alpikasi flipbuilder yang dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Dilakukan juga pendampingan dalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi flipbuilder. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif yang menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran
Workshop Pembuatan Herbarium Kering di SMAN 1 Tanjung Jabung Barat Muswita, Muswita; Johari, Asni; Yelianti, Upik; Sanjaya, M. Erick; Aswan, Dara Mutiara
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.1672

Abstract

Potensi tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh Suku Anak Dalam (SAD) di desa Sungai Ulak Jambi tidak semuanya diketahui oleh masyarakat, termasuk Guru dan siswa SMAN 1 Tanjung Jabung Barat. Salah satu cara memperkenalkan tumbuhan obat kepada masyarakat yaitu melalui kegiatan workshop pembuatan herbarium kering. Herbarium yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai wahana pengenalan tumbuhan bagi siswa dan sebagai media pembelajaran alternatif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan wawancara diketahui bahwa guru belum memanfaatkan herbarium kering dalam proses pembelajaran. Untuk itu Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FKIP Universitas Jambi melakukan workshop pembuatan herbarium kering di SMAN I Tanjung Jabung Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih guru dan siswa SMAN 1 Tanjung Jabung Barat dalam membuat herbarium kering. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 1 Tanjung Jabung Barat pada tanggal 10 hingga 13 Agustus 2024 yang dihadiri oleh 30 peserta. Kegiatan dilaksanakan melalui metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan workshop. Peserta workshop terlihat sangat antusias dalam menerima materi dan termotivasi untuk membuat herbarium. Dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan ini guru dan siswa dapat meningkatkan keterampilan dalam membuat herbarium kering. Kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi guru IPA untuk menggunakan herbarium kering sebagai media pembelajaran yang sederhana namun bermakna bagi siswa.
The Analysis of Technological Pedagogical Current Knowledge (TPACK) Variables through Student Surveys Susanti, Nova; Sandari, Tiara; Alrizal, Alrizal; Syuhada, Siti; Muswita, Muswita; Sanova, Aulia
Indonesian Research Journal in Education |IRJE| Vol. 8 No. 2 (2024): IRJE |Indonesian Research Journal in Education|
Publisher : Universitas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/irje.v8i2.26510

Abstract

In facing technological developments in 21st century learning today, teachers are required to have knowledge that can integrate technology, pedagogical knowledge, and content. The purpose of this research was to analyze the Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) variables through student surveys at SMA Negeri 7 Jambi. This research used a questionnaire consisting of 33 items to collect data from 272 respondents. Furthermore, data analysis used the Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS). The findings indicate that there is a positive correlation between the TPACK variables. Of the 12 variables that have been analyzed, 10 variables have a direct correlation with other variables, and 2 variables did not have a direct correlation and have a significant effect.