Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Kolaboratif Sains

Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kejadian Wasting pada Remaja Kelas VII di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo: The Relationship between Macronutrient Intake and Wasting Incidents in Class VII Adolescents at SMP Negeri 1, Gorontalo City Sadik, Karmila; Kadir, Sunarto; Mokodompis, Yasir
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6658

Abstract

Wasting tidak hanya terjadi pada balita tetapi juga dapat terjadi pada remaja. Wasting dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor penyebab langsung berupa kurangnya asupan zat gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan faktor penyebab tidak langsung yaitu kurangnya ketersediaan pangan, body image serta tingkat pengetahuan. Dampak wasting membuat seseorang menjadi kurang bersosialisasi, kurang ceria, serta mengurangi kepedulian terhadap lingkungan. Dampak jangka panjang dari wasting yaitu masalah perilaku, menurunnya prestasi dalam belajar dan gangguan kognitif Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi makro dengan kejadian wasting pada remaja kelas VII di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 165 orang, teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Data dalam penelitian ini diambil dengan pengukuran antropometri, wawancara Food Recall. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p <0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki status gizi wasting 53,9%, responden memiliki asupan protein kurang 54,5%, responden memiliki asupan karbohidrat kurang 50,9% dan responden memiliki asupan lemak kurang 53,3%. Berdasarkan hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa nilai p-value asupan protein (p-value 0,003), asupan karbohidrat (p-value 0,016) dan asupan lemak (p-value 0,001). Simpulan ada hubungan antara asupan zat gizi makro dengan kejadian wasting pada remaja kelas VII, disarankan siswa lebih memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari agar asupan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi dengan baik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Di Puskesmas Paguat Kabupaten Pohuwato: Factors Influencing the Incidence of Malnutrition in Toddlers at the Paguat Health Center, Pohuwato Regency Dehi, Regita; Kadir, Sunarto; Hadju, Vidya Avianti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6679

Abstract

Gizi kurang merupakan keadaan dimana kebutuhan nutrisi pada tubuh tidak terpenuhi dalam jangka waktu tertentu. Gizi kurang pada ballita dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan jasmani dan kecerdasan anak. Rumusan Masalah apakah terdapat pengaruh ekonomi, pendidikan, pengetahuan, pola asuh dan pola konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada balita di Puskesmas Paguat Kabupaten Pohuwato. Desain penelitian survey analitik, pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 65 di Puskesmas Paguat Kabupaten Pohuwato. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji regresi logistick Hasil analisis untuk tingkat ekonomi p-value 0,012 < (0,05), pendidikan p-value 0,030 < (0,05), pengetahuan p-value 0,039 < (0,05), pola asuh p-value 0,035 < (0,05) dan pola konsumsi berdasarkan asupan karbohidrat p-value 0,003 < (0.05), asupan protein p-value 0,021 < (0,05), asupan lemak p-value 0,673 > (0,05). Simpulan ada pengaruh antara ekonomi, pendidikan, pengetahuan, pola asuh, dan pola konsumsi berdasarkan asupan karbohidrat, asupan protein adapun variabel yang paling beresiko adalah ekonomi dengan besar resiko 11,519 kali mengalami gizi kurang pada balita. Saran untuk orang tua agar lebih memperhatikan gizi balita dalam memberikan makanan dengan menentukan jenis makanan, jumlah makanan dan pola makan balita.
Hubungan Durasi Penggunaan Alat Elektronik (Gadget), Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Status Gizi Pada Remaja Di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo: Relationship Between Duration Of Electronic Device (Gadget) Use, Physical Activity And Diet Patterns With Nutrition Status Of Adolescents In SMP Negeri 1 Kota Gorontalo Nusi, Ilmin; Kadir, Sunarto; Aulia, Ulfa
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6686

Abstract

Status gizi adalah kondisi yang dipengaruhi oleh kebutuhan fisik terhadap energi dan zat gizi yang diperoleh melalui asupan makanan, dengan dampak fisik yang dapat diukur. Rumusan masalah penelitian adalah durasi penggunaan gadget, aktivitas fisik, dan pola makan pada remaja, serta apakah terdapat hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan status gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan alat elektronik (gadget), aktivitas fisik, dan pola makan dengan status gizi pada remaja di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode obeservasional dengan desain cross sectional, yang dilakukan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Sampel diambil dengan metode simple random sampling, melibatkan 208 responden. Status gizi ditentukan berdasarkan z-score indeks masa tubuh terhadap umur (IMT/U). Data durasi penggunaan gadget diperoleh dari kuesioner yang telah divalidasi. Data aktivitas fisik diperoleh dari kuesioner tingkat aktivitas fisik (PAL). Dan data pola makan diperoleh dari kuesioner Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis data menggunakan uji Fisher Exact dan uji Spearman dengan tingkat kemaknaan p <0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa durasi penggunaan alat elektronik (gadget) dengan status gizi (p=0,035), aktivitas fisik dengan status gizi (p=0,037) dengan nilai korelasi spearman 0,144 dan pola makan dengan status gizi (p=0,040) dengan nilai korelasi spearman 0,143. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara durasi penggunaan alat elektronik (gadget), aktivitas fisik, dan pola makan dengan status gizi pada remaja di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Remaja disarankan untuk menjaga pola makan, mengurangi durasi penggunaan gadget, dan meningkatkan aktivitas fisik agar tidak mempengaruhi status gizi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Buruk pada Balita di Wilayah Therapeutic Feeding Centre (TFC) Kabupaten Bone Bolango: Factors Influencing Malnutrition in Toddlers in the Therapeutic Feeding Center (TFC) Area of Bone Bolango District Ramli, Rahmiyati; Sunarto Kadir; Nikmatisni Arsad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6962

Abstract

Gizi buruk merupakan suatu keadaan yang dapat menyebabkan kualitas hidup manusia menurun dan meningkatnya risiko angka kematian, gangguan perkembangan otak serta pertumbuhan fisik dan mental. Rumusan masalah apakah ada pengaruh tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan keluarga dan pola asuh. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di Wilayah Therapeutic Feeding Centre Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita di wilayah Therapeutic Feeding Centre Kabupaten Bone Bolango berjumlah 70 balita dan Sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi yang berjumlah 70 balita. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil analisis univariat bahwa variabel tingkat pengetahuan paling banyak yaitu kurang sebesar 42,9%, tingkat pendapatan keluarga paling banyak yaitu rendah sebesar 57,1% dan pola asuh paling banyak yaitu kurang sebesar 51,4%. Hasil analisi bivariat didapatkan nilai signifikansi pada tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan keluarga dan pola asuh terhadap balita gizi buruk dengan nilai p-value=0,005, p-value=0,023, dan p-value=0,016. Simpulan yaitu ada pengaruh antara tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan keluarga dan pola asuh terhadap balita gizi buruk. Saran lebih memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh keluarga terutama untuk balita.
Faktor - Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan Tradisional di Desa Lobuto Timur Kecamatan Biluhu: Factors Related to the Level of Food Security of Traditional Fishermen's Households in East Lobuto Village, Biluhu District Yunus, Deis; Sunarto Kadir; Laksmyn Kadir
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 3: Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i3.7046

Abstract

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup. Rumusan masalah yaitu faktor apa saja yang berhubung dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga nelayan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga nelayan tradisional. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah rumah tangga nelayan tradisional di Desa Lobuto Timur Kecamatan Biluhu yang berjumlah 114 rumah tangga nelayan, pengambilan sampel yaitu dengan teknik Total Sampling. Data dalam penelitian ini diambil dengan kuesioner, dan formulir Food Recall. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pendapatan rumah tangga yang kurang 56,1%. Responden memiliki pengeluaran pangan rumah tangga kurang 57,0%. Responden dengan konsumsi energi kurang 39,5%. Responden tidak menerima bantuan sosial 57,9%. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p-value pendapatan rumah tangga (p=0,001), faktor pengeluaran pangan rumah tangga (rep=0,002), faktor konsumsi energi (p=0,000), dan faktor bantuan sosial (p=0,002). Simpulan terdapat hubungan antara faktor pendapatan, pengeluaran pangan rumah tangga, konsumsi energi, dan bantuan sosial terhadap tingkat ketahanan pangan rumah tangga nelayan tradisional. Saran bagi peneliti selanjutnya agar meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketahanan pangan lainnya yang belum diteliti.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango : Analysis of Factors Associated with Fruit and Vegetable Consumption Among Adolescents in the Working Area of Puskesmas Toto Utara, Bone Bolango Regency Djafar, Iswanto; Kadir, Sunarto; Nurfadillah, Ayu Rofia
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 4: April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i4.7110

Abstract

Prevalensi kelompok usia 10-19 tahun (usia remaja) kurang mengonsumsi buah dan sayur di Provinsi Gorontalo tahun 2018 sebanyak 94,73%. Kabupaten Bone Bolango berada diurutan pertama dengan prevalensi kurang mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 97,22%. Rumusan masalah penelitian ini adalah faktor apa saja yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor apa saja yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 141 remaja di wilayah kerja Puskesmas Toto Utara Kabupaten Bone Bolango. Sampel yang diambil sejumlah 105 remaja yang diperoleh dengan rumus Slovin. Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan statistik uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi buah dan sayur pada remaja paling banyak dalam kategori kurang sebanyak 61 remaja dengan persentase (58,1%) dan kategori cukup sebanyak 44 remaja dengan persentase (41,9%). Hasil penelitian didapat pengetahuan gizi (p value = 0,024), ketersediaan buah dan sayur (p value = 0,004), dukungan orangtua (p value = 0,037) dan keterpaparan media sosial (p value = 0,035). Simpulan ada hubungan antara pengetahuan gizi, ketersediaan buah dan sayur, dukungan orangtua dan keterpaparan media sosial. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti niat, status gizi dan dukungan petugas kesehatan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Jajan Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda Kota Gorontalo: Factors Related to Snacking Behavior of Students at Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda, Gorontalo City Ismail, Nurhavia; Kadir, Sunarto; Kadir, Laksmyn
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7445

Abstract

Makanan jajanan dikenal dengan istilah “streed food” atau dalam bahasa Indonesia bermakna jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, di pasar, di sekolah, tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya. Rumusan masalah apakah terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku jajan siswa di MI Al-Huda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku jajan siswa di MI Al-Huda.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 259 siswa di MI Al-Huda Kota Gorontalo. Sampel yang diambil sejumlah 157 siswa yang diperoleh dengan rumus Slovin. Data di analisis univariat dan bivariat menggunakan statistik uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan perilaku jajan siswa paling banyak dalam kategori sering sebanyak 100 siswa dengan presentase (63,7%) dan kategori tidak sering sebanyak 57 siswa dengan presentase (36,3%). Hasil pengetahuan gizi (p value = 0,003), kebiasaan sarapan pagi (p value = 0,000), peran orangtua (p value = 0,000), peran teman sebaya (p value = 0,000), kebiasaan membawa bekal (p value = 0,000) dan besaran uang saku (p value = 0,000). Simpulan ada hubungan antara pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan pagi, peran orang tua, peran teman sebaya, kebiasaan membawa bekal dan besaran uang saku dengan perilaku jajan. Saran bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai perilaku jajan siswa terutama pada siswa sekolah dasar.
Gambaran Program Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal Dalam Mengatasi Masalah Gizi Kurang Pada Balita Di Desa Tuloa: Overview of Local Food-Based Supplementary Feeding Program in Addressing Malnutrition Problems in Toddlers in Tuloa Village Khairunnisa Lamalani; Sunarto Kadir; Ramly Abudi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7837

Abstract

Pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal merupakan strategi penanganan masalah gizi pada Balita. Rumusan masalah bagaimana gambaran program PMT berbasis pangan lokal dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita di Desa Tuloa. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran program PMT berbasis pangan lokal dalam mengatasi masalah gizi kurang pada balita di Desa Tuloa. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi seluruh ibu dari balita yang terlibat dalam program PMT di Desa Tuloa. Sampel penelitian berjumlah 52 orang menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian diketahui bahwa edukasi gizi terbanyak berjumlah 46 (88.5%), tidak diberikan edukasi gizi (11.5%), keberagaman pangan beragam terbanyak berjumlah 39 (75.0%), tidak beragam berjumlah 13 (25.0%), siklus menu <7 hari terbanyak berjumlah 30 (57.7%), yang menerima ?7 hari berjumlah 22 (42.3%), kesesuaian tekstur sesuai terbanyak berjumlah 46 (88.5%) dan tidak sesuai berjumlah 6 (11.5%), lama waktu pemberian memenuhi terbanyak berjumlah 31 (59.6%), tidak memenuhi berjumlah 21 balita (40.4%), status gizi baik terbanyak berjumlah 38 (73.1%) dan gizi kurang berjumlah 14 (26.9%). Saran peneliti selanjutnya, meneliti faktor-faktor aspek sosial-ekonomi, keterlibatan keluarga, inovasi penyusunan menu agar lebih bervariasi dan menarik untuk dampak jangka panjang program PMT terhadap status gizi balita
Pengaruh Pemberian Minuman Ekstrak Jahe Terhadap Laju Pernapasan Pada Perokok Di Wilayah Desa Langagon Bolaang Mongondow : The Effect of Giving Ginger Extract Drink on Respiratory Rate in Smokers in Langagon Village Area Bolaang Mongondow Ginoga, Febriyanti; Kadir, Sunarto; Kadir, Laksmyn
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7438

Abstract

Merokok menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat terutama laki-laki. Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mekanisme paru-paru menjadi rusak. Pengobatan secara tradisional mengunakan minuman ekstrak jahe merah menjadi cara untuk mengurangi dampak berbahaya dari merokok. Rumusan Masalah yaitu apakah terdapat pengaruh pemberian minuman ekstrak jahe terhadap laju pernapasan pada perokok di wilayah Desa Langagon Bolaang Mongondow. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian esktrak jahe sebelum dan sesudah pada perokok di wilayah Desa Langagon Bolaang Mongondow. Metode penelitian menggunakan jenis metode pre-experimental dengan melihat laju pernapasan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki perokok aktif berjumlah 224 orang dengan sampel 50 orang berusia >30 tahun sesuai kriteria inklusi dan esklusi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik non-parametik yakni uji Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon untuk laju pernapasan sebelum pemberian minuman ekstrak jahe dan setelah pemberian minuman ekstrak jahe didapatkan p-value 0,000 (p<0,05). Dengan nilai rata-rata 14,32 nafas/menit dengan min 16 nafas/menit dan max 20 nafas/menit. Adanya pengaruh laju pernapasan sebelum pemberian minuman ekstrak jahe dan setelah. Diharapkan kepada masyarakat untuk tetap mengkonsumsi minuman dengan ekstrak jahe secara rutin dan sesuai dengan anjuran konsumsi.
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Sebagai Antidiabetes Terhadap Mencit Jantan (Mus Musculus): Effectiveness Test of Ethanol Extract of Physic Nut (Jatropha curcas L.) Leaves as an Antidiabetic Agent on Male Mice (Mus musculus) Panigoro, Moh Lutfi; Kadir, Sunarto; Hadju , Vidya Avianti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7571

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Alternatif Farmakologi daun jarak pagar yaitu sebagai anti-diabetes, anti bakteri dan anti-oksidasi. Rumusan masalah adalah apakah ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) efektif menurunkan kadar gula darah mencit jantan (Mus Musculus). Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) sebagai antidiabetes menggunakan model hewan uji mencit jantan (Mus musculus). Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dan menggunakan metode rancangan acak lengkap, melakukan lima kelompok perlakuan: kontrol negatif (Na-CMC), kontrol positif (Metformin), dan ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan dosis 17,5 mg/kgBB, 35 mg/kgBB, serta 70 mg/kgBB. Populasi adalah hewan mencit jantan (Mus musculus). Sampel adalah mencit jantan (Mus musculus) berjumlah 15 ekor. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan uji post hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan total kadar glukosa darah untuk kontrol negatif Na-CMC (202,7 mg/dl) dan kontrol positif metformin (173,36 mg/dl), sedangkan pemberian ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) untuk dosis 17,5 mg/kgBB (224,98 mg/dl), dosis 35 mg/kgBB (184,16 mg/dl), dan dosis 70 mg/kgBB (165,7 mg/dl). Simpulan penelitian menunjukan kontrol negatif Na-CMC tidak efektif menurukan kadar gula darah, sedangkan pada kontrol positif metformin dan pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) dosis 17,5 mg/kgBB, dosis 35 mg/kgBB serta dosis 70 mg/kgBB efektif menurukan kadar gula darah. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan masukan bagi institusi terkait penggunaan bahan alami untuk mengendalikan peningkatan diabetes melitus.