Claim Missing Document
Check
Articles

PROBLEM SOLVING IN THE CONTEXT OF COMPUTATIONAL THINKING Swasti Maharani; Muhammad Noor Kholid; Lingga Nico Pradana; Toto Nusantara
Jurnal Infinity Vol 8 No 2 (2019): Volume 8 Number 2, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v8i2.p109-116

Abstract

Computational thinking is needed in the 21st century, where we live in an era of digitalization. Also, there is a global movement to incorporate computational thinking into the education curriculum, especially Mathematics education. The different of this research with others is this research compares the Polya problem solving and computational thinking. This research was conducted to find out how the relationship/relationship of the Polya problem-solving with the steps of computational thinking. The method used in this research is descriptive qualitative. The subject of this study was mathematics education students. The results showed that the relationship between problem-solving and computational thinking of respondent when solving the problem is when defining the problem in the context of problem-solving, the respondent performs the stage of decomposition and abstraction in the context of computational thinking. During the planning process of the solution process, respondents carried out the generalization stage. When the scene is carrying out the plan and the problem solver to look back to evaluate the solution, the respondent performs the debugging and algorithmic steps.
Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan dengan Pemanfaatan Pojok Baca di Kelas Dinar Ratna Safitri; Fida Chasantun; Lingga Nico Pradana
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 3 (2022): Peran PGSD dalam mempersiapkan kurikulum merdeka pada era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerakan literasi sekolah merupakan salah satu program yang diberlakukan oleh kementerian pendidikan untuk semua satuan pendidikan di Indonesia. Salah satu perwujudan dari gerakan literasi sekolah itu adalah program pojok baca kelas. Dalam penelitian ini pojok baca bertujuan untuk membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis ringkasan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pojok baca (GLS) dalam meningkatkan kemampuan menulis ringkasan pada siswa. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VA SDN 01 Winongo Kota Madiun, dengan jumlah 29 siswa. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian yaitu dengan enggunakan observasi, tes kemampuan menulis ringkasan, dan dokumentasi. Dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwakemampuan siswa dalam menulis ringkasan sebelum tindakan masih sangat tinggi. Setelah diberikan tindakan dengan memanfaatkan pojok baca, kemampuan siswa dalam menulis ringkasan meningkat dari 7 siswa atau sebanyak 24,13% yang tuntas menjadi 23 siswa atau sebesar 79,31%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pojok baca (GLS) dapat meningkatkan memampuan menulis ringkasan pada siswa kelas V SDN 01 Winongo.
Literasi Digital dalam Kerangka Blended Learning Kurniawati Wahyu Utami; Ibadullah Malawi; Lingga Nico Pradana
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 3 (2022): Peran PGSD dalam mempersiapkan kurikulum merdeka pada era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus dalam penerapan  model  pembelajaran blended learning untuk meningkatkan literasi digital. Tujuan penelitian ini peneliti ingin meningkatkan kemampuan literasi digital siswa sekolah dasar dengan penerapan pembelajaran blended learning sekaligus untuk mengurangi penularan virus Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode dengan subjek siswa sekolah dasar kelas V yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas atau PTK. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondensasi, penyajian data, dan  penarikan  kesimpulan. Instrumen menggunakan kuesioner atau angket literasi digital dan lembar observasi pembelajaran blended learning. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas V dalam pembelajaran blended learning dapat meningkatkan kemampuan literasi digital siswa. Hal tersebut dilihat pada hasil penelitian dengan meningkatnya setiap pra siklus hingga siklus II sampai memenuhi kecakapan stadart literasi digital tingkat tinggi yang telah ditentukan.
Efektifitas media pembelajaran nearpod terhadap hasil belajar tematik pada kelas V sekolah dasar Yudha Mahardika Putra; Sri Lestari; Lingga Nico Pradana
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 4 (2023): Peran Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media merupakan arus utama dalam menggabungkan materi pendidikan yang disampaikan guru dari berbagai topik menjadi bahan informasi kepada siswa yang memperoleh pengetahuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tuijuian peineilitan ini adalah uintuik meingeitahuii apakah hasil beilajar siswa yang meingikuiti peimbeilajaran saintifik meingguinakan meidia Neiarpod leibih baik daripada peimbeilajaran saintifik tanpa meingguinakan meidia Neiarpod. Sampeil yang diguinakan dalam peineilitian ini adalah siswa keilas V SDN 7 Sawoo yang beirjuimlah 16 siswa seibagai keilas eksperimen dan siswa keilas V SDN Sidomuilyo 01 yang beirjuimlah 16 siswa sebagai kelas kontrol. Peineilitian ini meingguinakan teiknik peingambilan data teis dan dokuimeintasi. hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan dari hasil posttest pada kelas eksperimen sebesar 82,5 dan kelas kontrol sebesar 74,38 yang dimana kelas eksperimen memperoleh rerata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa H₀ ditolak / H₁ diterima yang berarti hasil belajar siswa yang mengikuti peimbeilajaran saintifik meingguinakan meidia Neiarpod tidak sama dengan siswa yang mengikuti peimbeilajaran saintifik tanpa meingguinakan meidia Neiarpod. Beirdasarkan hasil peineilitian dan peimbahasan yang teilah dilakuikan peineiliti, dapat disimpuilkan bahwa hasil beilajar siswa yang meingikuiti peimbeilajaran saintifik meingguinakan meidia Neiarpod leibih eifeiktif daripada siswa yang meingikuiti peimbeilajaran saintifik tanpa meingguinakan meidia Neiarpod.
Pengembangan Modul Berbasis Kearifan Lokal Magetan Sebagai Penunjang Aktivitas Literasi dan Numerasi bagi Siswa Sekolah Dasar Wahyu Kusuma; Fida Rahmantika Hadi; Lingga Nico Pradana
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 4 (2023): Peran Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: Kemampuan literasi numerasi siswa masih dikategorikan sangat rendah hal ini terjadi karena kurangnya bahan ajar yang mampu menunjang peningkatan kemampuan tersebut. Salah satu bahan ajar yang mampu menunjang peningkatan kemampuan literasi numerasi siswa adalah penggunaan modul literasi dan numerasi. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pengembangan modul literasi numerasi berbasis kearifan lokal Magetan berbantuan QR Code berdasarkan penilaian para ahli atau pakar dan mengetahui tingkat kepraktisan pengembangan modul literasi numerasi berbasis kearifan lokal Magetan berbantuan QR Code jika diterapkan dalam pembelajaran. Penelitian pengembangan ini mengadopsi pendekatan model ADDIE. Partisipan dalam penelitian ini adalah 25 siswa yang berada di kelas V di SDN Ngegong. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa (1) modul yang telah dikembangkan memiliki validitas yang sangat tinggi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dengan rata-rata sebesar 3,9 dengan skala Likeart berdasarkan penilaian dari tiga validator yaitu ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa; (2) Siswa menunjukkan respon positif terhadap modul yang dikembangkan dengan tingkat penerimaan sebesar 97%, yang menandakan bahwa modul tersebut memenuhi kriteria sangat baik dalam konteks pembelajaran. Sementara itu, respon guru terhadap modul juga sangat positif dengan tingkat penerimaan sebesar 100%, yang menegaskan bahwa modul ini efektif dan sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Efektivitas model Discovery Learning terhadap hasil belajar Pkn pada Kurikulum Merdeka Puspita Wahyu Zumaro; Sri Budi Yartati; Lingga Nico Pradana
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 4 (2023): Peran Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga akan mampu bersaing di era globalisasi. Kemampuan yang diperlukan dalam bersaing di era global sudah diberikan mulai dari jenjang pendidikan yang paling dasar yaitu Sekolah dasar (SD). Masalah pembelajaran Pkn di SD yaitu kurikulum yang terlalu berat; konten kurikulum untuk tingkat SD terlalu tinggi dibandingkan kemampuan anak usia SD; kurangnya kemampuan dalam menangkap kata kunci dalam SK dan KD; guru hanya menggunakan metode  pembelajaran ceramah sebagai metode pembelajaran Pkn; memusatkan konsentrasi;  sulit memahami materi.; dan kurangnya motivasi dan minat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan tahun ajaran 2022/2023 di SD Negeri 01 Mojorejo Kabupaten Magetan. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas IV, dengan sampel 11 siswa. Data yang dikumpulkan adalah skor pre-test dan skor post-test hasil belajar siswa baik kelas ekperimen maupun kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapat suatu kesimpulan dari hasil penelitian. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning telah efektif digunakan di SD Negeri 01 Mojorejo.
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Literasi Sains IPAS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Novia Cahyani Putri; Sri Budyartati; Lingga Nico Pradana
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 4 (2023): Peran Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Problem Based Learning adalah salah satu yang dibangun di atas beberapa masalah yang memerlukan penyelidikan yang sungguh-sungguh, atau pertanyaan yang menuntut solusi nyata atas masalah yang muncul dalam kehidupan nyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektifan model Problem Based Learning untuk literasi sains pada siswa kelas IV SDN 01 Winongo. Peserta penelitian adalah siswa SDN 01 Winongo kelas IV B. Desain pretest dan posttest digunakan dalam metode penelitian kuantitatif jenis ini, dan tes digunakan untuk mengumpulkan data. Maksimal 20 siswa dari satu kelas, Kelas IV B, digunakan sebagai sampel untuk penelitian ini. Hal ini terbukti dari analisis data bahwa ada peningkatan literasi sains setelah menggunakan model Problem Based Learning. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kelas IV SDN 01 Winongo memang menerapkan model Problem Based Learning ditinjau dari literasi sains.
Model Pembelajaran Role Playing: Keefektivannya dalam Kemampuan Berbicara Bahasa Jawa Siswa Nafalia Anjartama Putri; Lingga Nico Pradana; Fida Chasanatun
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 3 (2022): Peran PGSD dalam mempersiapkan kurikulum merdeka pada era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbicara sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan bermasyarakat sehari - hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran role playing dalam melatih kemampuan berbicara siswa menggunakan Bahasa Jawa. Penelitian ini melibatkan siswa kelas V MIN 2 Kota Madiun dengan sampel sebanyak 78 siswa yang terdiri dari 39 siswa dari kelas eksperimen dan 39 siswa kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian quasi eksperimental design dengan bentuk Pre-test Post-test Control Design. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan tes lisan atau praktik yang dilakukan kepada siswa. Selain itu juga diperlukan dokumentasi yang meliputi silabus, RPP, profil sekolah, serta data yang menunjang penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil post-test diketahui bahwa nilai rerata kelas eksperimen mencapai 75,8, sedangkan nilai rerata kelas kontrol mencapai 66,5. Dengan demikian dapat dikatan bahwa model pembelajaran role playing lebih efektif untuk melatih kemampuan berbicara siswa menggunakan Bahasa Jawa
Pengembangan e-modul matematika menggunakan flipbook Eva Kristiana; Fida Rahmantika Hadi; Lingga Nico Pradana
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 4 (2023): Peran Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan modul ajar akan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Modul ajar yang relevan, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan menggunakan bahasa yang jelas akan memudahkan siswa dalam  pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini tentang pengembangan e-modul menggunakan flipbook dalam mata pelajaran matematika sekolah dasar adalah sebagai berikut: 1) untuk mengetahui bagaimana modul ajar berbasis flipbook berkembang dalam pembelajaran matematika sekolah dasar; dan 2) untuk menentukan apakah pengembangan modul ajar berbasis flipbook sesuai dengan kebutuhan. Model penelitian ini menggunakan desain pengembangan ADDIE, yang terdiri dari lima tahapan: analisis (analisis data), desain (perencanaan), pengembangan (pengembangan), penerapan (penerapan), dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode mixs method yaitu melakukan pengolahan data dengan kualitatif  untuk mendeskripsikan bagaimana pengembangan sebuah produk dan kuantitatif untuk menghitung skor persentase kelayakan dari ahli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pada penelitian menghasilkan produk pengembangan yang berupa modul ajar berbasis flipbook dengan desain pengembangan menggunakan ADDIE, 2) kemudian hasil validasi dari beberapa ahli untuk mengetahi kelayakan modul ajar berbasis flipbook pada pembelajaran matematika sekolah dasar memperoleh kategori valid
SELF REGULATED LEARNING SISWA KELAS V DITINJAU DARI GAYA BELAJAR AUDITORI Shantika Oktavia; Ibadullah Mallawi; Lingga Nico Pradana; Ellys Marsinah Mursidik
Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar Vol 3 (2022): Peran PGSD dalam mempersiapkan kurikulum merdeka pada era 5.0
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran saat ini menuntut siswa untuk mendapatkan pengetahuan secara mandiri.Hal ini membuat siswa harus mampu untuk belajar secara mandiri tanpa hanya mengandalkan dariguru saja tetapi juga dari dalam diri siswa. Self regulated learning merupakan suatu proses individudimana dapat mengatur, memperbaiki diri sehingga mempunyai tujuan yang ingin dicapai atautarget yang diinginkan dan ketika pencapaian itu terwujud, maka selanjutnya akan ada prosesuntuk mengevaluasi pencapaian tersebut, dimana ketika proses yang dilakukan sudah secaramaksimal dapat tercapai maka individu itu akan merasakan kepuasan dalam dirinya. Gaya belajaradatigayaitugayabelajarvisual,auditoridankinstetik.Tujuandaripenelitianiniuntukmengetahui SRL siswa kelas V ditinjau dari gaya belajar auditori. Subjek yang dipilih yaitu siswakelas V dengan 1 siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ininantinya berdasarkan indikator self regulated learning yang muncul pada siswa dan ada beberapaindikator self regulated learning yang muncul dan tidak, dari siswa yang diteliti ini memilikiindikator SRL dimana siswa sudah menerapkan atau memunculkan self regulated learning padabelajarnya