Claim Missing Document
Check
Articles

PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DAS KAPUAS KOTA SEKADAU KABUPATEN SEKADAU Rosihan Anwar; Eka Priadi; Ahmad Faisal
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.9 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.20649

Abstract

Kota Sekadau yang merupakan Ibukota Kabupaten Sekadau adalah kota yang terletak di tepian sungai besar yaitu  Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau dimana kondisi hidrologisnya sangat dipengaruhi oleh tofografi kota yang sangat datar di utara dan barat serta bergelombang hingga perbukitan di bagian timur dan selatan. Belasan anak sungai yang mengalir di wilayah Kota Sekadau sebagian besar bermuara ke Sungai Kapuas dimana ditepian sungai tersebut sering terjadi bencana longsor, yang  dapat merusak infrastruktur  seperti jalan, jembatan dan rumah-rumah penduduk. Lokasi Rawan bencana longsor yang akan diteliti hanya pada lima desa di tepian sungai pada DAS Kapuas Kota Sekadau khususnya : Desa Seraras, Desa Merapi , Desa Seberang Kapuas, Desa Tanjung dan Desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir yang menurut BPBD Kabupaten Sekadau pernah mengalami bencana tanah longsor. Penentuan daerah kerawanan tanah longsor dilakukan berdasarkan beberapa parameter yaitu : kemiringan lereng, penutupan lahan, erodibilitas tanah, curah hujan, lokasi longsor dan faktor keamanan. Masing-masing parameter tersebut dilakukan pembobotan atau pemberian nilai yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya tanah longsor, semakin besar nilai bobot yang diberikan artinya semakin memiliki kepekaan terhadap terjadinya tanah longsor. Berdasarkan pembobotan tersebut lokasi rawan longsor dibagi menjadi empat kategori yaitu ; sangat rawan, rawan, cukup rawan dan tidak rawan. Yang termasuk dalam Lokasi Sangat Rawan (Katagori Pertama ) adalah lokasi pada tepian sungai di  Desa Seraras dengan panjang sekitar 250,877 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Seberang Kapuas dengan panjang sekitar 549,970 meter, lokasi sebagian besar tepian sungai di Desa Mungguk dengan panjang sekitar 1338,920 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi 1, 2 dan 3) dengan panjang sekitar 2198,09 meter, lokasi sebagian besar tepian sungai di Desa Tanjung dengan panjang sekitar 1765,690 meter. Untuk Lokasi Rawan (Kategori Kedua) adalah lokasi pada tepian sungai di  Desa Seraras dengan panjang sekitar 970,078 meter, lokasi sebagian kecil tepian sungai di Desa Seberang Kapuas dengan panjang sekitar 435,61 meter, lokasi sebagian kecil tepian sungai di Desa Mungguk dengan panjang sekitar 146,34 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi 1, 2 dan 3) dengan panjang sekitar 1493,49 meter. Yang termasuk dalam Lokasi Cukup Rawan (Kategori Tiga ) adalah lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi  2) dengan panjang sekitar 416,54 meter.   Kata kunci : Pemetaan , kerawanan longsor, kemiringan lereng, penutupan lahan, erodibilitas tanah, curah hujan, lokasi longsor , faktor keamanan
KAJIAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN KETAPANG BERBASIS TATA RUANG (Studi Kasus Kawasan Kumuh Nelayan Delta Pawan - Harsusani; Eka Priadi; - Elvira
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 1 EDISI JUNI 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.228 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i1.26973

Abstract

Penataan dan penanganan lingkungan permukiman kumuh kota meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan serta utilitas umum yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan perumahan perkotaan yang besrsih, indah, harmonis dan ramah. Kajian yang akan diterapkan dalam penataan permukiman yang berlokasi di Kota Ketapang Kecamatan Delta Pawan Khususnya Kelurahan Sampit, adalah Pengembangan Permukiman Perkotaan kawasan kumuh nelayan yang tertata rapi dan indah serta layak huni di lingkungan permukiman kelas masyarakat berpenghasilan rendah seperti nelayan yang mana sesuai dengan kebijakan kebijakan tata ruang. Dengan merancang pengembangan permukiman yang ideal dan layak huni serta ramah terhadap lingkungan diharapkan dapat mengurangi tingkat hunian kekumuhan, semerautan, pencemaran lingkungan, polusi udara, limbah masyarakat dan pemanasan global yang sekarang ini menjadi masalah di dunia. Untuk konsep tatanan kawasan pada zoning kawasan daerah sarana dan prasarana di tempatkan ditengah - tengah kawasan perumahan. Dalam perancangan sistem sirkulasi kawasan kumuh nelayan, memisahkan antara sirkulasi jalan buat kendaraan roda 2 (dua) baik sepeda dan pejalan kaki akan di bangun diantara rumah penduduk dengan sungai beserta dermaga tambahan kapal nelayan. Dengan memberikan akses pejalan kaki yang khusus di setiap sepanjang tepian sungai, maka para pejalan kaki akan merasakan aman dan nyaman, selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat berolahraga. Pada kajian perkembangan pemukiman ini menggunakan konsep waterfront city. Waterfront city dapat berperan mengendalikan suasana sehingga mempengaruhi kenyamanan bagi manusia, seperti pengontrol suh, angin,  serta kelembaban suatu kawasan. Kata kunci :  Tata Ruang, kumuh, dan aksesbilitas.
PERGERAKAN HORIZONTAL TANAH YANG TERJADI AKIBAT PROSES PERCEPATAN KONSOLIDASI METODE VACUUM + PVD + PHD + PRELOADING PADA PEKERJAAN PERPANJANGAN RUNWAY BANDAR UDARA INTERNASIONAL SUPADIO Lalu Muhamad Junaidi; Eka Priadi; Slamet Widodo
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.50469

Abstract

Kondisi tanah yang sangat lunak area Bandara Supadio,  pekerjaan perbaikan tanah yang berbatasan langsung dengan runway existing serta metode perbaikan tanah lunak yang menggunakan kombinasi Pre-fabricated Vertical Drain (PVD) + Pre-fabricated Horizontal Drain (PHD) + vacuum + preloading merupakan metode yang belum pernah diaplikasikan pada pekerjaan-pekerjaan diarea Bandara Supadio, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap dampak pergerakan horizontal yang mungkin terjadi sebagai akibat adanya proses percepatan konsolidasi tersebut. Penelitian dilakukan terhadap dua modul yang berdekatan dengan kedalaman pemancangan PVD yang berbeda, yaitu modul-2 dari sta. 2+520 s/d 2+600 dengan kedalaman PVD 13 m dan modul-1A sta 2+520 s/d 2+460 dengan kedalaman PVD 10 m. Berdasarkan hasil penelitian dengan alat inclinometer diperoleh hasil bahwa proses percepatan konsolidasi dengan vacuum menyebabkan adanya pergerakan arah horizontal pada area sekitar dengan hasil yang berbeda antara kedua modul.
EVALUASI KINERJA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA KONTRAKTOR PT. BANGUN CIPTA KONTRAKTOR August Patria Simorangkir; Eka Priadi; Abubakar Alwi
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.953 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.25742

Abstract

Kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan mutu produk/jasa serta kepuasan pelanggan semakin besar karena terbukanya perdagangan bebas dalam era globalisasi. Oleh karena itu perusahaan berusaha memenangkan persaingan dengan meningkatkan mutu produk/jasa, sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan. Untuk meningkatkan mutu produk/jasa perusahaan harus menerapkan sistem manajemen mutu. ISO 9001 : 2000 merupakan salah satu standar sistem manajemen mutu yang diakui dunia internasional dan bersifat global untuk berbagai bidang usaha.Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data primer, yaitu cara mengumpulkan data yang langsung berdasarkan dari responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui kepentingan dan kepuasan  yang  mempengaruhi  kinerja  lalu  diolah  menggunakan analisis faktor dan analisis regresi.Berdasarkan analisis data,pada tahap  analisis faktor didapatkan 2  faktor baru yaitu manajemen perusahaan, QHSE, dari 2 faktor tersebut kemudian diregresikan dengan kepentingan dan kepuasan yang paling berpengaruh terhadap kinerja yaitu manajemen konsultan dengan nilai signifikansi 0.00, dan nilai R; 64.9% . Kata Kunci : Sistem, Manajemen Mutu, Kepentingan, Kepuasan, Kontraktor
KAJIAN PEMAMPATAN TANAH LUNAK DENGAN METODE PVD-PHD DI PELABUHAN KIJING KABUPATEN MEMPAWAH Tya Andria; R.M Rustamaji; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.104 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.40834

Abstract

Kalimantan Barat, khususnya di Pantai Kijing Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, merupakan lokasi pembangunan pelabuhan internasional dengan hasil penyelidikan tanahnya ialah berupa tanah lunak yang sangat padat sehingga perlu adanya perbaikan tanah. Perbaikan tanah yang dilakukan yaitu dengan dipasangnya PVD (Prefabricated Vertical Drain), PHD (Prefabricated Horizontal Drain), ditambah dengan pemasangan Geotextile dan Geomembrane sebagai pendukung proses kerja dari Vacuum Consodilation yang dikombinasikan dengan Pembebanan awal (Preloading). Selain itu,  dilakukan analisa dengan beberapa variasi metode perbaikan tanah seperti, metode PVD-PHD kombinasi Vacuum Consolidation, dan metode PVD-PHD kombinasi Preloading saja untuk mengetahui besar dan waktu penurunan tanah. Hasil perhitungan konsolidasi primer dengan derajat konsolidasi 90% pada tanah asli mengalami penurunan sebesar 1,092 m selama 1,8 tahun, dengan metode PVD-PHD kombinasi Vacuum Consolidation mengalami penurunan sebesar 1,429 m, dengan metode PVD-PHD kombinasi Preloading mengalami penurunan sebesar 1,995 m, sedangkan untuk metode PVD-PHD dengan Vacuum Consolidation kombinasi Preloading mengalami penurunan sebesar 1,199 m masing-masing terjadi dalam waktu 25 hari. Untuk hasil pengamatan dilapangan dengan derajat konsolidasi 90% menghasilkan penurunan sebesar 1,067 m selama 100 hari. Perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan Teori Konsolidasi Satu Dimensi oleh Terzaghi.
PENGARUH PEMBANGUNAN JEMBATAN PAWAN V TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA KABUPATEN KETAPANG Dennery .; Eka Priadi; Komala Erwan
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2013): Edisi Desember 2013
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v13i2.5076

Abstract

Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, wilayah negara, dan fungsi masyarakat serta dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanahkan dalam Pembukaan UUD 1945. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pembangunan Jembatan Pawan V terhadap kinerja jaringan jalan kota Kabupaten Ketapang dengan penilaian rasio volume terhadap kapasitas jalan (VCR). Hasil kajian dapat menjadi saran/masukan kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang. Berdasarkan perhitungan, pada tahun 2018 dan tahun 2020, pelayanan jalan di beberapa jalan Kota Ketapang mengalami arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, dan banyak berhenti (macet). Prinsip kajian adalah distribusi kendaraan dari Kota Ketapang (zona A) ke ibukota kecamatan-kecamatan (zona B) yang dibagi dalam dua skenario. Skenario pertama adalah belum difungsikannya Jembatan Pawan V dan skenario kedua adalah difungsikannya Jembatan Pawan V tanpa pengaturan arus lalu lintas. Dari kedua skenario tersebut diperoleh bahwa pembangunan Jembatan Pawan V agar secepat mungkin diselesaikan dan difungsikan sehingga kinerja jaringan jalan Kota Ketapang dapat melayani dengan maksimal bagi trasportasi angkutan orang dan barang yang berpengaruh terhadap perekonomian Kabupaten Ketapang.
PENINGKATAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG DENGAN PERLAKUAN GEJALA ELEKTROKINETIK - Firmansyah; R.M. Rustamaji; Eka Priadi; Abubakar Alwi
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v20i1.42739

Abstract

Elektrokinetik adalah suatu  gelaja akibat dari medan  listrik melalui media porus.  Medan listrik dihubungkan dengan ditimbulkan   arus listrik searah (DC) secara langsung, yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya dukung tanah lunak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki peningkatan tahanan friksi suatu model fondasi tiang pancang ditanah lunak dengan pengaruh perlakuan gejala elektrokinetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemancangan dilakukan dengan pengaruh gejala   elektrokinetik dengan kuat arus dan waktu tertentu, berturut-turut meningkatkan daya dukung tanah. Rata-rata peningkatan daya dukung tiang tunggal yaitu untuk waktu tunggu 3 hari sebesar284,679 kg, waktu tunggu 7 hari sebesar 348,443 kg, dan waktu tunggu 15 hari sebesar 380,918 kg.
HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DENGAN MODULUS ELASTISITAS TERHADAP USIA BETON UNTUK BERBAGAI VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER Leonova Leonova; - Elvira; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.50661

Abstract

Berbagai literatur yang kita jumpai memuat hubungan antara kuat tekan beton dengan modulus elastisitas. Namun hubungan antara kedua tersebut untuk usia beton 28 hari atau lebih. Kenyataan di lapangan sering kali mengharuskan beton terutama beton mutu tinggi sudah harus dibebani sebelum usia 28 hari bahkan pada sebagian kasus usia beton yang sangat muda yaitu pada usia 2 atau 3 hari, misalnya pada pekerjaan sambungan basah (wet joint) segmental box girder.Untuk itu perlu diketahui hubungan antara kuat tekan beton dengan modulus elastisitas pada usia beton yang kurang dari 28 hari. Untuk itu penelitian ini mencoba menggali perkembangan peningkatan modulus elastisitas tersebut terhadap usia beton. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen yang menggunakan benda uji berupa silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Variasi kuat tekan dicoba didekati dengan variasi penggunaan Superpalticizer. Hasil pengujian Kuat tekan beton menunjukkan bahwa variasi penggunaan Superplasticizer dengan kadar 0,60 %, 0,80 % dan 1,00 % terhadap berat semen tidak secara signifikan mempengaruhi kuat tekan beton. Hal ini terjadi karena variasi penggunakaan superplasticizer yang digunakan tidak jauh berbeda. Fenomena yang sama terjadi pada pengujian modulus elastisitas. Variasi kadar superplaticizer yang digunakan tidak banyak mempengaruhi modulus elastisitas.Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa modulus elastisitas beton meningkat sejalan dengan peningkatan usia beton. Modulus elastisitas beton pada usia 1, 3, 14  hari sekitar 60%, 75% dan 93% dari modulus elastisitas beton pada usia 28 hari. Hal ini menunjukkan bahwa modulus elastisitas beton diusia muda (1 dan 3 hari) cukup besar. Peningkatan nilai modulus elastisitas berbanding lurus dengan peningkatan kuat tekan beton.   
KAJIAN KEGAGALAN OPRIT JEMBATAN DAN PENANGGULANGANNYA Sopian -; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.39559

Abstract

Dalam upaya mewujudkan sistem transportasi darat di Pulau Kalimantan, pemerintah terus berusaha mewujudkannya dengan membangun Jalan Trans Kalimantan, namun banyaknya sungai-sungai besar dan kecil telah menjadi kendala serius dalam merealisasikannya. Jalan Trans Kalimantan Lintas Selatan yang melintasi Provinsi Kalimantan Barat yang terletak pada ruas jalan    Pontianak-Tayan. Pada ruas Jalan Pontianak-Tayan tersebut telah dibangun beberapa jembatan satu diantaranya yaitu Duplikasi Jembatan Bawas yang terletak di kecamatan Sungai Bawang.  Dalam pembangunan jembatan khususnya di Kalimantan Barat beberapa oprit jembatan mengalami penurunan tanah yang diakibatkan oleh terlampaunya daya  dukung tanah timbunan atau masalah pada pondasi abutment sehingga terjadi penurunan konsolidasi sebagian atau penurunan yang tidak sama (Differensial Setllement) dan pergerakan tanah serta penurunan yang berlebihan. Pada Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan mengidentifikasi kegagalan  penurunan yang terjadi pada struktur oprit abutment jembatan di tanah lunak pada Duplikasi Jembatan Bawas serta penanggulangnya. Untuk mengetahui oprit jembatan tersebut mengalami penurunan maka perlu di buat model perhitungan yang akan di analisa serta dihitung secara analisis dan numerik dengan program Plaxis untuk penurunan dan metode Simplified Bishop’s serta metode Fellinius untuk menentukan Faktor Keamanan terhadap guling (overall stability) abutment. Dari hasil kajian perhitungan dengan metode analisa numerik program Plaxis dengan membuat pemodelan diketahui pergerakan struktur oprit abutment dan tanah timbunan tersebut mengalami total penurunan atau pergerakan tanah  sebesar  24,30 cm dan daya dukung Pile slab yang terpasang dengan panjang tiang 12 M, berdasarkan hasil bor log di kedalaman 12 M, Nilai-SPT : 0,00 sehingga daya dukung tiang pada Pile slab tidak mencukupi untuk menahan beban struktur diatasnya.
KEBIJAKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE AHP Mansyur M; Eka Priadi; Abubakar Alwi
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.285 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i1.23878

Abstract

Kegiatan pemeliharaan jalan secara rutin sampai saat ini terus dilakukan oleh PemerintahDaerah Kota Pontianak, namun pemeliharaan jalan bukanlah pekerjaan yang mudah karena adanya keterbatasan dalam hal pendanaan yang mampu disediakan oleh Pemerintah Daerah. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, maka diperlukan studi dan analisa untuk menentukan ruas-ruas jalan yang akan mendapat kegiatan pemeliharaan jalan bedasarkan prioritas. Variabel yang dipakai pada penelitian ini terdiri dari: (1) Level I (Tujuan) adalah menentukan urutan prioritas pemeliharaan jalan; (2) Level II (Kriteria) terdiri dari beberapa kriteria dalam menentukan prioritas pemeliharaan jalan. Kriteria tersebut adalah : Faktor Beban Kendaraan, Faktor Kebijakan, Faktor Tata Guna Lahan, dan Faktor Jenis Kerusakan Jalan, dan (3) Level III (Pengembangan dari Level II yang selanjutnya disebut Sub Kriteria). Kriteria Faktor Beban Kendaraan (A)  terdiri dari Sub Kriteria Kendaraan Ringan (A1), Sub Kriteria Kendaraan Berat (A2). Kriteria Faktor Kebijakan (B) tersiri dari Sub Kriteria Top Down /Pemerintah (B1) dan Sub Kriteria Bottom Up /Masyarakat (B2). Kriteria Faktor Tata Guna Lahan (C) terdiri dari Sub Kriteria Pemerintahan (C1), Sub Kriteria Pendidikan (C2), dan Sub Kriteria Perdagangan/Jasa (C3). Kriteria Faktor Jenis Kerusakan Jalan (D) terdiri dari Sub Kriteria Retak (D1), Sub Kriteria Amblas (D2), dan Sub Kriteria Lubang (D3). Dari hasil kuisioner yang telah dianalisa dengan menggunakan metode AHP terhadap kriteria, untuk rata-rata 10 alternatif jalan  yang dianalisa, menghasikan faktor beban kendaraan dengan bobot 0,496 (49,6%) kemudian disusul dengan faktor tata guna lahan dengan bobot0,302 (30,2%), faktor jenis kerusakan jalan dengan bobot 0,140 (14,0%), dan yang terakhir adalah faktor kebijakan yaitu dengan bobot 0,062 (6,2%). Hasil Urutan Prioritas Penanganan Pemeliharaan Jalan Kota Pontianak dengan menggunakan metode AHP adalah ruas jalan Sp. IV.S.Raya Dalam (0,453), Jl. Puri Akcaya III-Jl. Sejahterah (0,451), jalan Apel (0,439), jalan28 Oktober (0,438), jalan Harapan Jaya (0,436), jalan Parit Demang (0,435), jalan Darma Putra (0,435), jalan Cendrawasih (0,433), jalan Parit Wan Salim (0,431) dan jalan Purna Jaya (0,427). Dalam menentukan Skala prioritas penanganan pemeliharaan jalan di Kota Pontianak, selain dapat menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) juga dapat menggunakan metode lain seperti metode Bina Marga yang berdasarkan SK No.77Dirjen Bina Marga, Tahun 1990. Adapun pertimbangannya yaitu dengan Metode AHP dapatmengkombinasikan berbagai aspek dan kriteria yang dilakukan dengan pembobotan berdasarkan tingkat  kepentingan sehingga hasil urutan prioritas penanganan  jalan  yang dihasilkan lebih representatif. Kata Kunci: Pemeliharaan Jalan, Kriteria, dan AHP
Co-Authors - Aprianto - Bashori - elvira - Firmansyah - Harsusani - Herwin - Mislan - Sutrisno . Aprianto . Naim A’an, Andreas Abu Bakar Alwi Abubakar Alwi Ade Iwan Kurniawan, Ade Iwan Ady Maryono Ahmad Faisal Ahmad Faisal Ahmad Sadri Ahmad, Faisal Al Anshori, Rifki Alfiansyah, Indra Alkautsar Saputra Apriani, Fastiwi Aprianto - Aprianto . Aprianto Aprianto Aprianto, - Apriyanto ., Apriyanto Apriyanto, - Ardhana, Praditya Aswandi . Aswandi, - Atikah, Dewi August Patria Simorangkir Ayu Aprillia Azami, Fikri Irfanil Budhi Purwoko, Budhi Chairul Huda, Chairul Chari Asroy Hasibuan Dedy Sutrisna Dennery . Desi Alfianti Eduard Asna Padagi, Eduard Asna Edy Edy Efan Hidayat Fahmi Nur Ashari Fajar Andhika Fauzi, Harfian Fendy Oktavianto Firmalisa Maulina, Firmalisa Fitri Imansyah Fitria, Lia Gabriel Roy Kurniadi Grossbia, Danny Gunarto, Danang Gusti Aisamuddin Gusti Zulkifli Mulki Harbin Simbolon Heni Pujiastuti Ibnu Asriyardi Irfiansyah . Iskandar, Victor Otto Ivan Sujana Ivan sujana Jaka, - Jhon Ulik Siahaan Juniardi, Fitri Kharisma Dewi Khrisna Catur Wibawa Komala Erwan Lalu Muhamad Junaidi Leonova Leonova Mansyur M Meliyani, Winda Melza Hirsafitri Muhammad Nur Ilham Muharram, Dian Natal Gloria Leo Rencus Purba Noveicalistus H Djanggu P. S, Albert Allowenda Pamungkas, Arie Perdana, Aryadika Putra Puji Febry Mindartin R M Rustamaji R. M. Rustamaji R.M Rustamaji R.M. Rustamaji Rahmahwati, Ratih Ratna Herawatiningsih Ridho, Abdul Haris Rifaldi, Muhammad Arif Rivaldy, Arya Robie Asta ROSIHAN ANWAR Rustamadji . Rustamaji, - Rustamaji, Raden Mas Rustamaji2, R. M. Sahabung, Elvinanda Putra Sandan, Michael Abong Saputra, Nanda Zulna Sherly Kurnia Silvia Uslianti Sinambela, David Michael Sitompul, Irwan Tridayanto Slamet Widodo Sopian - Sujana, Ivan - Sukaryanto . Supianto, Agus Sutria Hartiwi Tri Wahyudi Tya Andria Uray Ferry Andi Utomo, Kiki Prio Utomo, Marsudi Vivi Bachtiar Wahyu Adi Tama A Wulan Hidayah Yohanes Murwanto Yustika Handayani Siregar Zulkipli ., Zulkipli