Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN TRANSFER BEBAN AKSIAL TIANG PANCANG PADA TANAH LUNAK Fajar Andhika; Eka Priadi; Ahmad Faisal
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.302 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.32269

Abstract

Merancang bangunan di kota Pontianak, terkadang masih menemui kendala. Masalah umum yaitu tanah di Pontianak berupa tanah lunak yang memberikan daya dukung rendah terhadap sistem konstruksi bangunan di atasnya. Sedangkan daya dukung yang memadai berada pada lapisan tanah yang sangat dalam, berkisar antara 30 – 40 m. Metode untuk memperoleh daya dukung yang lebih baik adalah dengan menggunakan fondasi tiang. Fondasi jenis ini mampu menahan beban yang besar melalui kemampuannya menahan beban melalui perlawanan gesek antara dinding tiang dan tanah sekitarnya yang disebut daya dukung selimut serta kemampuan  menahan beban yang ditentukan oleh luasan ujung tiang terhadap tanah di bawahnya yang disebut daya dukung ujung. Dalam perhitungan daya dukung, diperlukan hasil yang akurat dan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, penggunaan program komputer menjadi pilihan utama. Software APILE dan GROUP merupakan program komputer untuk menganalisis fondasi tiang. Penelitian kali ini menganalisis tiang pancang tunggal maupun kelompok dengan diameter tiang 3 cm dipancang sedalam 150 cm. Hasil analisis berupa nilai daya dukung berdasarkan perhitungan manual, loading test, software APILE (A Program for the Analysis and Design of Axially Loaded Piles), dan GROUP (A Program for the Analysis of Piles in a Group) yang kemudian hasilnya dibandingkan.Kata kunci: tanah lunak, beban aksial, tiang pancang, daya dukung, software
Perberdayaan Melalui Peningkatan Keterampilan Pembuatan Pelet Ikan di Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya wahyudi, tri; Priadi, Eka
Jurnal Pengabdi Vol 7, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jplp2km.v7i1.72784

Abstract

Tingginya permintaan pakan ikan tidak dibarengi dengan harga ikan. Besarnya kebutuhan pakan ikan, dan semakin tingginya harga pakan, menyebabkan usaha kolam ikan yang dikelola mitra sering kali mengalami kerugian. Pasokan pakan yang masih didatangkan dari luar pulau Kalimantan, menyebabkan harga pakan terus berfluktuatif. Saat ini harga pakan ikan untuk pembesaran berkisar Rp.9.500 s/d Rp.14.500 per kilo, sedangkan harga ikan antara Rp. 19.000 s/d Rp. 25.000 per kilo.   Dedak yang cukup berlimpah, dan berharga murah menjadi alternatif pembuatan pakan ikan, hanya saja saat ini mitra belum memiliki teknologi pembuatan pellet ikan.Melalui kegiatan PKM ini akan dihibahkan 1 unit Mesin Pelet Serbaguna , disamping itu akan dilakukan pemberdayaan kelompok  tani melalui pelatihan, dan pendampingan mitra terkait cara penggunaan mesin, dan perawatannya serta bagaimana cara pembuatan pelet ikan.Target luaran dari program ini adalah hibah 1 Mesin Pelet Ikan Serbaguna, artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN, video yang dipublikasikan pada portal youtube,  publikasi di media massa/elektronik dan meningkatnya kemampuan mitra sehingga menjadi tenaga terampil yang mampu mengoperasikan Mesin dan mampu menghasilkan pellet ikan yang unggul.
Stabilizing fine-grained soil by electrically injecting Ca2+, CO32-, and HPO42- ions Rustamaji, R M; Priadi, Eka
Communications in Science and Technology Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21924/cst.9.1.2024.1448

Abstract

This paper presents a new technique that can electrically inject stabilizing ions, which can be used to stabilize soil. Other processes also occur simultaneously during treatment such as electrolysis, dissociation, sorption, and exchange mechanisms, etc. The aim of the research is to evaluate the effectiveness of the injection of stabilizing ions (Ca2+, CO32-, and HPO42-) in enhancing the shear strength of fine-grained soils. The shear strength of the soil increased up to 127% after treatment when measured near the anode and up to 495% when measured near the cathode. The results show that the proposed method can significantly increase soil strength; hence, it overcomes bearing capacity problems in soft fine-grained soils with low hydraulic conductivity.
PENGARUH PENAHMBAHAN MATOS SOIL STABILIZER PADA LAPISAN FONDASI BADAN JALAN YANG DISTABILISASI DENGAN FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIS TANAH Grossbia, Danny; Aprianto, Aprianto; Priadi, Eka
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 2 (2023): JeLAST Edisi Juni 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i2.67192

Abstract

Stabilisasi tanah adalah usaha untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada, sehingga didapakan sifat-sifat tanah yang memenuhi syarat-syarat teknis untuk lokasi konstruksi bangunan. Stabilisasi tanah campuran Fly Ash dan Matos Soil Stabilizer. Tanah yang digunakan adalah tanah dari Peniraman, Kab. Mempawah. Variasi fly ash yang digunakan adalah 10% dari berat tanah dan variasi Matos Soil Stabilizer yang digunakan adalah 2%, 4%, 6% dan 8%. Setiap variasi campuran memiliki masa curing 0 Hari, 7 Hari serta 14 Hari Penelitian dilakukan untuk menghasilkan perbaikan parameter sifat mekanis pada tanah timbunan paling efektif.. Hasil pengujian UCS paling efektif terdapat pada masa curing 14 hari dengan variasi campuran 10% Fly Ash + 8% Matos sebesar 21,127 kg/cm2 . Hasil Pengujian CBR paling efektif terdapat pada variasi campuran 10% Fly Ash + 8% Matos sebesar 114,404 % dengan masa curing 14 hari. Pengujian Kuat Geser menghasilkan nilai Sudut geser ( °) dan Nilai Kohesi Geser (c) paling optimal pada variasi campuran 10% Fly Ash + 8% Matos dengan masa curing 14 hari sebesar 48,306 ° dan 0,565 kg/cm2 . Hasil pengujian konsolidasi menghasilkan nilai Compression Index (Cc) dan nilai Koefisien Konsolidasi (Cv) dimana nilai paling optimal terdapat pada variasi campuran 10% Fly Ash dan 8% Matos sebesar 0,093 dan 0,0006. Hasil pengujian UCS dan CBR berdasarkan sifat-sifat campuran bahan tambah Matos berdasarkan Spesifikasi Teknik Bina Marga. Kata Kunci : Fly Ash, Matos, Sifat Mekanis, Stabilisasi tanah
PENGARUH PENAMBAHAN MATOS SOIL STABILIZER PADA LAPISAN FONDASI BADAN JALAN YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN FLY ASH TERHADAP KARAKTERISTIK KEMBANG-SUSUT TANAH Perdana, Aryadika Putra; Aprianto, Aprianto; Priadi, Eka
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 2 (2023): JeLAST Edisi Juni 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i2.66044

Abstract

Tanah merupakan dasar dari struktur yang harus memiliki sifat dan daya dukung yang baik, karena kekuatan struktur berhubungan langsung dengan kemampuan lapisan tanah dasar untuk menyerap dan meneruskan beban kerja. Stabilisasi tanah adalah proses memperbaiki sifat-sifat tanah dengan menambahkan sesuatu ke dalam tanah untuk meningkatkan kekuatan tanah dan  mempertahankan kekuatan geser. Pencampuran tanah dapat dilakukan dengan menggunakan bahan buatan pabrik untuk memperbaiki sifat teknis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh matos soil stabilizer pada campuran fly ash dan tanah terhadap karakterisitik kembang susut tanah. Akan tetapi tanah tersebut dimodifikasi dengan bentonite, karena untuk sifat kembang susut sendiri dalam pengujiannya harus menggunakan tanah yang memiliki potensi pengembangan yang tinggi. Bahan pengikat yang  digunakan dalam stabilisasi ini yaitu fly ash sebesar 10% dan bahan aditif yang digunakan yaitu matos soil stabilizer dengan variasi 1%, 2%, 4%, dan 8% dengan waktu pemeraman 0,7,14 hari. Sehingga stabilisasi tanah  berperan sebagai alternatif pengurangan permasalahan pencemaran limbah ini. Setelah dilakukan pengujian fisis dan mekanis dengan bahan campuran tersebut didapatkan hasil bahwa dengan semakin banyak kadar matos soil stabilizer yang digunakan maka semakin menurun pengembangan dari tanah.
KAJIAN OPTIMASI FONDASI TIANG PANCANG DAN FONDASI TIANG BOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT BARU SIANTAN KOTA PONTIANAK Sahabung, Elvinanda Putra; Bachtiar, Vivi; Priadi, Eka
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 2 (2023): JeLAST Edisi Juni 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i2.65419

Abstract

ABSTRAKFondasi dalam menjadi solusi fondasi yang digunakan untuk kondisi tanah Pontianak yang lunak. Pembangunan Rumah Sakit Baru Siantan Kota Pontianak menggunakan mini pile 25cm x 25cm sepanjang 6 m di kedalaman 33 m. Penelitian dilakukan dengan mengkaji ulang spun pile dan bored pile pada kedalaman 33 m untuk mendapatkan fondasi terbaik. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data CPT, SPT dan DED. Perhitungan struktur atas menggunakan program Etabs 18. Analisa penurunan menggunakan metode statis dan program Plaxis v.8.6. Dari analisa diperoleh Qall dengan menggunakan data SPT. Metode Brown (2001) sebesar 858,559 kN untuk spun pile diameter 40 cm, 1118,299 kN untuk spun pile diameter 50 cm. Metode Lopes and Laprovitera (1988) sebesar 342,262 kN untuk bored pile diameter 40 cm, 439,508 kN untuk bored pile diameter 50 cm. Jarak antar tiang sangat mempengaruhi efisiensi kelompok tiang. Penurunan total spun pile metode statis adalah 127,632 mm untuk spun pile diameter 40 cm, 128,019 mm untuk spun pile diameter 50 cm. Penurunan dengan program Plaxis v.8.6 yaitu 86,23 mm untuk spun pile diameter 40 cm, 92,47 mm untuk spun pile diameter 50 cm.   Berdasarkan SNI (8460:2017) hasil penurunan fondasi memenuhi syarat penurunan yang diizinkan pada kelompok tiang. Dari metode AHP diperoleh spun pile lebih optimal.  Kata Kunci: daya dukung, jumlah tiang, penurunan, fondasi dalam, analytical hierarchy process
Analisa Postur Kerja dengan Metode RULA dan REBA pada Kegiatan Penghalus Beras Bubur Pedas Khas Kalimantan Barat Wahyudi, Tri; Priadi, Eka; Rahmahwati, Ratih; Sujana, Ivan; Uslianti, Silvia; Herawatiningsih, Ratna; Meliyani, Winda
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 9, No 1: June 2024
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v9.i1.2024.49-58

Abstract

Proses pembuatan bubur pedas yang dilakukan ibu PKK Kelurahan Tanjung di Mempawah memerlukan penumbukan untuk menjaga teksturnya yang khas. Proses penumbukan yang berlangsung lama menyebabkan cedera, kram dan kelelahan otot pada tangan karena proses yang berulang-ulang. Proses penumbukan yang dilakukan dengan postur yang tidak baik dengan posisi yang tidak dinamis dapat membuat pekerja rentan mengalami masalah lainnya. Postur kerja seperti ini harus dicegah untuk menghindari terjadinya musculoskeletal disorders (MsDs). Tujuan penelitian ini yaitu memberikan perbaikan dan optimalisasi kerja yang lebih baik, aman, nyaman serta lebih efisien daripada sebelumnya. Penelitian ini merancang bangun ulang mesin berdasarkan pertimbangan Anthropometri untuk memperbaiki postur kerja dan kenyamanan pekerja dengan metode RULA dan REBA. Dimensi tubuh tinggi siku berdiri (TSB) dan panjang lengan bawah (PLB) dengan persentil 5-th digunakan sebagai ukuran untuk perancangan mesin baru. TSB memiliki ukuran 80 cm yang digunakan untuk mengukur tinggi peletakan tepung saat duduk dan PLB memiliki ukuran 20 cm yang digunakan untuk mengukur panjang jangkauan peletakan tepung. Skor RULA yang sebelumnya bernilai 4 dengan warna kuning telah berubah menjadi 2 dengan warna hijau. Warna hijau menunjukkan bahwa postur tubuh saat menghaluskan beras dapat diterima jika tidak dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama dan memenuhi persyaratan ergonomi, sehingga perbaikan tidak diperlukan segera. Skor akhir REBA mengalami perubahan yang semula memiliki skor akhir 4 berubah menjadi skor akhir 3 yang termasuk ke dalam level resiko rendah yang berarti postur kerja pekerja mungkin belum terlalu perlu dilakukan perbaikan.
ANALISA KESTABILAN DINDING PENAHAN TANAH DENGAN FONDASI BOREDPILE DI SAJINGAN, KABUPATEN SAMBAS, PROVINSI KALIMANTAN BARAT Al Anshori, Rifki; Priadi, Eka; Bachtiar, Vivi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 1 (2025): JeLAST Edisi Februari 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i1.91054

Abstract

Konstruksi dinding penahan tanah atau disebut Retaining Wall adalah bangunan yang dikhususkan untuk menstabilkan tanah pada kondisi dan keadaan yang tertentu khususnya pada area tanah yang berkontur lereng alam maupun lereng buatan atau lereng akibat urugan tanah seperti pada kasus yang terjadi di daerah Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa stabilitas suatu dinding penahan tanah dengan menggunakan fondasi borepile terhadap beban yang diterimanya di daerah Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, serta memperhitungkan deformasi konstruksi dengan menggunakan analisa program Plaxis Professional 8.6 GeoStudio SLOPE/W. Berdasarkan analisa perhitungan stabilitas dinding penahan tanah untuk STA 0+190 STA 0+200 menunjukan bahwa dinding penahan tanah tidak mampu menahan gaya geser, dan daya dukung tanah, sehingga ditambah perkuatan dengan pemasangan borepile dengan diameter 60cm. Selain itu, pada analisa menggunakan Plaxis Proffesional 8.6 juga didapatkan nilai deformasi tanah, nilai deformasi yang didapatkan untuk STA 0+190 adalah 1,844 cm tanpa tiang dan 1,555 cm dengan tiang, kemudian untuk STA 0+200 adalah 1,499 cm tanpa tiang dan 1,354cm dengan tiang.
PENATAAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN NELAYAN DI KELURAHAN KUALA, KOTA SINGKAWANG Ady Maryono; Eka Priadi; Uray Ferry Andi
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v20i2.49931

Abstract

Kota Singkawang merupakan kota yang dilalui oleh Sungai Singkawang dan Kawasan Kuala berada di bagian hilir dan muara Sungai Singkawang. Secara histori, sungai singkawang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan dari arah luar pulau ke arah pusat kota. Dengan adanya perkembangan kota dan permukiman di sepanjang sungai singkawang dari hilir hingga ke hulu serta padatnya pelayaran dan perdagangan sehingga menimbulkan dan menciptakan permukiman yang padat dan tidak teratur di sepanjang sungai singkawang.Penataan Kawasan Kuala merupakan salah satu bagian dari isu penataan kawasan sungai Singkawang. Permukiman Nelayan sendiri merupakan suatu lingkungan masyarakat dengan sarana dan prasarana yang mendukung, dimana masyarakat tersebut mempunyai keterikatan dengan sumber mata pencaharian mereka sebagai nelayan.Delineasi kawasan permukiman nelayan dimulai dengan menyandingkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK) dan dokumen Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk diketahui arahan kebijakan baik secara spasial, seperti program peningkatan perekonomian wilayah. Hasil arahan tersebut kemudian disandingkan dengan lokasi yang dihasilkan dari hasil analisis dokumen kebijakan sektoral.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA PERMUKIMAN DI JAGOI BABANG SEBAGAI PENUNJANG KAWASAN PERBATASAN DI KABUPATEN BENGKAYANG Gabriel Roy Kurniadi; Gusti Zulkifli Mulki; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.579 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i2.23879

Abstract

Secara geografis dan kemudahan akses jangkauan bahwa letak Kabupaten Bengkayang (Jagoi Babang) menjadi sentral di wilayah Utara Kalimantan Barat yang juga dihubungkan dengan perlintasan antar Kabupaten (Aruk/Kabupaten Sambas, Entikong/Kabupaten Sanggau, Bengkayang sebagai Ibukota Kabupaten Bengkayang ) serta  akses ke Perbatasan Malaysia Timur  (Serikin) dengan Ibukota Kuching. Potensi sumber daya alam di kawasan perbatasan Kalimantan Barat cukup besar dan memiliki nilai ekonomi yang baik, akan tetapi masih belum memadainya fasilitas infrastruktur yang mendukung konsentrasi pengembangan kawasan perbatasan tersebut khususnya infrastruktur pengembangan kawasan permukiman. Hal ini dikaji agar kawasan perbatasan di Jagoi Babang khususnya akan menjadi kawasan penunjang di perbatasan yakni sebagai pusat aktifitas lokal dan regional yakni di Take. Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan penelitian deskrifptif yang relevan dengan strategi pengembangan prasarana permukiman di Jagoi Babang sebagai penunjang kawasan perbatasan, dimana proses pengkajiannya diperlukan pemaparan secara deskriptif dan terperinci terhadap obyek penelitian yang diamati. Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan diantarannya dilakukan dengan wawancara, angket dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah Location Quotion (LQ) yang mengkaji sub-sektor yang paling potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan di Kecamatan Jagoi Babang, khuusnya di kawasan perbatasan yaitu tanaman pangan (padi dan kacang kedelai) dan komoditi perkebunan (lada dan kelapa sawit). Demikian pula penggunaan metode analisis SWOT yang berada di kuadran II memiliki kekuatan internal yang cukup baik, namun namun daya tarik bidang kegiatan lemah serta peluang relatif kecil, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang diantaranya: (a) Merevitalisasi kawasan permukiman padat di pusat perdagangan kota; (b) Mengatur perkembangan permukiman yang tidak terkendali; (c) Menyediakan sarana dan prasarana dasar pendukung pengembangan kawasan; (d) Mengendalikan pengembangan kawasan permukiman dengan pembatasan kepadatan dan luasan; (e) Mengembangkan kawasan permukiman baru dengan konsep hunian berimbang; (f) Penyediaan infrastruktur baru.Upaya pengambangan perdagangan di kawasan perbatasan Jagoi- Serikin dengan tujuan untuk meningkatkan usaha ekonomi masyarakat lokal khususnya masyarakat di Jagoi Babang. Selanjutnya mendorong upaya Kawasan Take menjadi Kota yang mandiri  dan berkelanjutan yakni kawasan tersebut menjadi kota mandiri yang mampu memenuhi dan suplai dengan keberadaan produksi yang menjadi daya tarik kawasan sekitar Take tersebut dan meminimalkan ketergantungan dengan pasar Serikin ( Malaysia Timur). Kata kunci : Permukiman, Kota Mandiri, Berkelanjutan
Co-Authors - Aprianto - Bashori - elvira - Firmansyah - Harsusani - Herwin - Mislan - Sutrisno . Aprianto . Naim A’an, Andreas Abu Bakar Alwi Abubakar Alwi Ade Iwan Kurniawan, Ade Iwan Ady Maryono Ahmad Faisal Ahmad Faisal Ahmad Sadri Ahmad, Faisal Al Anshori, Rifki Alfiansyah, Indra Alkautsar Saputra Apriani, Fastiwi Aprianto - Aprianto . Aprianto Aprianto Aprianto, - Apriyanto ., Apriyanto Apriyanto, - Ardhana, Praditya Aswandi . Aswandi, - Atikah, Dewi August Patria Simorangkir Ayu Aprillia Azami, Fikri Irfanil Budhi Purwoko, Budhi Chairul Huda, Chairul Chari Asroy Hasibuan Dedy Sutrisna Dennery . Desi Alfianti Eduard Asna Padagi, Eduard Asna Edy Edy Efan Hidayat Fahmi Nur Ashari Fajar Andhika Fauzi, Harfian Fendy Oktavianto Firmalisa Maulina, Firmalisa Fitri Imansyah Fitria, Lia Gabriel Roy Kurniadi Grossbia, Danny Gunarto, Danang Gusti Aisamuddin Gusti Zulkifli Mulki Harbin Simbolon Heni Pujiastuti Ibnu Asriyardi Irfiansyah . Iskandar, Victor Otto Ivan sujana Ivan Sujana Jaka, - Jhon Ulik Siahaan Juniardi, Fitri Kharisma Dewi Khrisna Catur Wibawa Komala Erwan Lalu Muhamad Junaidi Leonova Leonova Mansyur M Meliyani, Winda Melza Hirsafitri Muhammad Nur Ilham Muharram, Dian Natal Gloria Leo Rencus Purba Noveicalistus H Djanggu P. S, Albert Allowenda Pamungkas, Arie Perdana, Aryadika Putra Puji Febry Mindartin R M Rustamaji R. M. Rustamaji R.M Rustamaji R.M. Rustamaji Rahmahwati, Ratih Ratna Herawatiningsih Ridho, Abdul Haris Rifaldi, Muhammad Arif Rivaldy, Arya Robie Asta ROSIHAN ANWAR Rustamadji . Rustamaji, - Rustamaji, Raden Mas Rustamaji2, R. M. Sahabung, Elvinanda Putra Sandan, Michael Abong Saputra, Nanda Zulna Sherly Kurnia Silvia Uslianti Sinambela, David Michael Sitompul, Irwan Tridayanto Slamet Widodo Sopian - Sujana, Ivan - Sukaryanto . Supianto, Agus Sutria Hartiwi Tri Wahyudi Tya Andria Uray Ferry Andi Utomo, Kiki Prio Utomo, Marsudi Vivi Bachtiar Wahyu Adi Tama A Wulan Hidayah Yohanes Murwanto Yustika Handayani Siregar Zulkipli ., Zulkipli