Claim Missing Document
Check
Articles

The Correlation Between Independence Levels and The Efforts to Fulfi ll Personal Hygiene of Elderly in Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Abiyoso Pakem Sleman Yogyakarta Sigit Priyanto
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 1, No 1 (2014): Muhammadiyah Journal of Nursing
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.58 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.v1i1.644

Abstract

Background: Entering elderly age, a person will experience many physical, mental and social declining. Elderly people will experience deterioration of the independence so that they will require help from others to meet their needs. Requirement that is usually overlooked is the personal hygiene which is one of the basic needs that must be met by every human being.Objective: The research aimed to determine the correlation between the level of independence and the fulfi llment of personal hygiene of the elderly in PSTW Abiyoso Yogyakarta.Methods: The method used was cross sectional survey with a sample of 49 respondents. Outcome measure: The instrument used was a questionnaire. The data was processed by using the Spearman rank statistical test.Results: The result showed that there was a correlation between the level of independence and the eff ort to fulfi ll the personal hygiene of the elderly in PSTW Abiyoso Yogyakarta, with the results’ signifi cant value = 0.001 (p 0,05).Conclusion: there was a correlation between the level of independence and the eff ort to fulfi ll the personal hygiene of the elderly in PSTW Abiyoso Yogyakarta.Keywords: elderly, independence, personal hygiene
PENGARUH REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA PASURUHAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG Sigit Priyanto
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.431 KB) | DOI: 10.32584/jikk.v1i1.86

Abstract

Elderly (elderly) is a group of people who experience a process of gradual change over a period of time and are at risk of experiencing various health problems. Problems that are often experienced by elderly people are malnutrition, balance disorders, and the cardiovascular system, namely hypertension. Objective: To determine the effect of betel leaf decoction on blood pressure reduction in elderly hypertension in Pasuruhan village, Mertoyudan district, Magelang regency. Method: The research design used in this study was a quasi experiment using two groups pre post test with control group design. The number of samples was 36 for the intervention group and 36 for the control group. Hypothesis test analysis using Wilcoxon test analysis. Results: The results of statistical tests showed the effect of betel leaf decoction on blood pressure reduction in elderly hypertension in Pasuruhan village, Mertoyudan district, Magelang regency. p-value = 0.000 (<0.05), with a mean pre-test of 167/115 mmHg and post-test was 157/105 mmHg in the intervention group. The average control group of blood pressure before treatment was 169/119 mmHg and after treatment was 162/113 mmHg. Conclusion: There is an effect of betel leaf decoction on decreasing blood pressure in elderly hypertension in Pasuruhan village, Mertoyudan district, Magelang regency. Suggestion: Decoction of betel leaf can be given as a support therapy for hypertensive patients.
Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya) terhadap Tingkat Nyeri Kronis pada Penderita Gastritis di Wilayah Puskesmas Mungkid I Indayani; Sigit Priyanto; Enik Suharyanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.654 KB)

Abstract

Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam 10penyakit terbanyak dengan presentase 4,9 % disetiap tahunnya.Gastritis sering disebut dengan penyakit maag yang terjadi akibattingginya kadar asam didalam lambung yang menyebabkan iritasipada dinding lambung, sehingga menimbulkan nyeri pada perut.Salah satu upaya untuk mengatasi nyeri pada penderita gastritisyaitu dengan mengkonsumsi jus buah pepaya. Tujuan: Untukmengetahui pengaruh pemberian jus buah pepaya (Carica papaya)terhadap tingkat nyeri kronis pada penderita gastritis di wilayahPuskesmas Mungkid. Metode: Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah quasy eksperiment dengan rancangan twogroup pre and post test with control design. Populasi dalampenelitian ini berjumlah 208 responden. Sampel yang digunakansebanyak 54 responden dengan teknik pengambilan sampelmenggunakan proportional random sampling. Penelitian dilakukanpada bulan Maret-Mei 2017. Pengukuran tingkat nyeri penderitagastritis menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale (NRS). Ujistatistik yang digunakan adalah uji mann whitney dengan α<0,05.Hasil: ada perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri sebelumdan setelah dilakukan tindakan pemberian jus buah pepaya (Caricapapaya) pada kelompok intervensi dengan p= 0,046 (p<0,05).Tingkat nyeri sebelum dan setelah tidak dilakukan tindakan padakelompok kontrol dengan p= 0,180 (p>0,05). Selisih tingkat nyerisetelah pemberian jus buah pepaya (Carica papaya) pada kelompokintervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol p value=0,000(p<0,05). Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan dalampemberian jus buah pepaya (Carica papaya) untuk menurunkantingkat nyeri kronis pada penderita gastritis. Saran: Diharapkanbagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan jumlah responden danlama waktu pemberian jus buah pepaya, agar hasil penelitian lebihbaik lagi.
Perbedaan Efektivitas Rebusan Ketumbar dengan Rebusan Kunyit terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Ayuk Yunia; Enik Suhariyanti; Sigit Priyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.992 KB)

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Hipertensi disebabkan karena pola hidup yang tidak terkontrol, yang menimbulkan gangguan kesehatan dan dapat menyebabkan kematian seperti Hipertensi. Usia salah satu faktor resiko terjadinya Hipertensi dan banyak di temukan pada usia lanjut, hal ini disebabkan karena penurunan elastisitas jaringan dan penebalan dinding arteri yang menimbulkan peningkatan curah jantung. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan efektivitas rebusan ketumbar dengan rebusan kunyit terhadap tekanan darah pada lansia Hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan rancangan two group pretest and posttest design with control, terdapat 38 responden yang terdiri dari 19 responden kelompok rebusan ketumbar dan 19 responden rebusan kunyit. Pengolahan data menggunakan Uji Paired t-test dan Independent t-test. Hasil yang didapatkan dari uji Pair t-test pada kelompok rebusan ketumbar didapatkan nilai p=0,000 (p value < 0,05) dan kelompok rebusan kunyit didapatkan nilai p= p=0,000 (p value < 0,05), sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah diberikan rebusan ketumbar dan rebusan kunyit. Perbedaan kedua tindakan tersebut ditandai dengan hasil penurunan Map tekanan darah kelompok rebusan ketumbar dengan mean 12,80 mmHg dan rebusan kunyit dengan mean 7,10 mmHg, dengan nilai signifikan p=0, 017 (p value < 0,05). Simpulan: rebusan ketumbar dan rebusan kunyit efektif terhadap penurunan tekanan darah, namun rebusan ketumbar lebih efektif dibandingkan rebusan kunyit. Saran: dengan hasil penelitian ini diharapkan lansia dan masyarakat dapat menggunakan tanaman yang ada dilingkungan sekitar dalam menurunkan tekanan darah seperti ketumbar dan kunyit.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pabrik Tahu Di Kelurahan Tidar Selatan Magelang F Fatmawati; Sigit Priyanto; Sri Margowati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.286 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menuju peningkatan produktivitas. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan tingginya kecelakaan kerja adalah dengan menggunakan alat pelindung diri. Alat pelindung diri merupakan peralatan untuk melindungi pekerja dari potensi kecelakaan kerja saat bekerja. Alat pelindung diri menjadi salah satu faktor yang bisa mengurangi kecelakaan di tempat kerja. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan K3 terhadap kepatuhan menggunakan APD pada pekerja pabrik tahu. Metode : jenis penelitian ini Quasi Experiment dengan menggunakan rancangan two group pre-test dan post-test with control group design dengan sampel 12 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Data diolah dengan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil : Berdasarkan uji Mann-Whitney Test kepatuhan menggunakan APD diketahui nilai Asym. Sig. (1-tailed) adalah 0,014 dimana P value < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan kepatuhan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan : Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan K3 terhadap kepatuhan menggunakan APD pda pekerja pabrik tahu di Kelurahan Tidar Selatan Magelang.
Penerapan mirror therapy untuk kekuatan otot lansia dengan stroke non hemoragik di keluarga Dwi Aryati; Sigit Priyanto; Priyo Priyo
Borobudur Nursing Review Vol 1 No 2 (2021): Borobudur Nursing Review Vol 1 No 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bnur.5414

Abstract

Latar Belakang : Sreoke iskemik (stroke non hemoragik) adalah kehilangan fungsi otak yang disebabkan oleh sumpai darah ke otak yang terhenti karena adanya thrombus dan embolus sehingga dapat menyebabkan mobilisasi terganggu dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Pengobatan yang digunakan untuk untuk mengembalikan anggota gerak yaitu dengan memberikan terapi cermin. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik dalam pemenuhan kebutuhan mobilitas fisik. Metode : Merode yang digunakan adalah pendekatan studi kasus atau purposing sample. Subjek studi kasus ini diambil dari satu pasien lansia dengan stroke non hemoragik yang mengalami kelemahan pada otot sebagian tubuh pasien. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan metode observasi partisipasif, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Hasil : Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik dalam pemenuhan kebutuhan mobilitas fisik yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan derajat kekuatan otot setelah dilakukan penerapan pemberian terapi cermin. Kesimpulan : Terapi cermin merupakan bentuk rehabilitasi yang mengandalkan bayangan motorik, dimana cermin akan memberikan stimulus visual yang akan cendrung ditiru oleh Sebagian tubuh yang mengalami kelemahan otot. Setelah dilakukan tindakan penerapan terapi cermin selama 7 hari dengan 5 kali kunjungan dipagi hari selama 15 menit selama 2 sesi klien mengalami peningkatan kekuatan otot dari skala 3 ke skala 4. Kesimpulannya terapi cermin cukup efektif untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien stroke non hemoragik.
Description of Knowledge and Attitude of Elderly Companion After Receiving Training on Elderly Health Care Moh Hanafi; Pramono Giri Kriswoyo; Sigit Priyanto
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v11i1.71

Abstract

The elderly is one of the most at-risk group of contracting Covid-19. Due to aging process, the body will experience various declines; almost all of body organs and movement functions decrease, followed by a decrease in immunity as a body protector that does not work as strong as when it was young. Elderly companions play a role in caring for the health of the elderly, so they need knowledge and attitudes in order to have good and correct elderly health care practices. This study is a quasi-experimental study conducted with a pretest-posttest control group design with 30 respondents in the intervention group and 30 respondents in the control group. Based on the research that has been done, it shows an increase in the average value of knowledge from pre-test (28.98) to post-test (32.23) and an increase in the average value of attitude from pre-test (26.15) to post-test (29.05). Meanwhile in the second group, there was no increase in the average value of these variables. Elderly health care training is able to increase the level of knowledge and attitudes of elderly caregivers. Therefore, it is hoped that the elderly will avoid exposure to Covid-19 infection and reduce the severity of Covid-19 infection by controlling the participant's disease.
Whatsapp Reminder And Educational Video To Improve Pulmonary Tuberculosis Patient Control Compliance During The Pandemic Noviyana Pujihastuti; Priyo Priyo; Sigit Priyanto
Media Keperawatan Indonesia Vol 5, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.123 KB) | DOI: 10.26714/mki.5.4.2022.280-290

Abstract

Efforts to control tuberculosis in Indonesia have encountered many challenges, including the emergence of the COVID-19 pandemic so the focus of health programs was shifted to dealing with the pandemic. Many tuberculosis patients drop out of control because they are afraid of contracting COVID-19 if they come to the hospital that patient feels worried and decides to postpone the treatment so that it is not controlled according to the schedule given by the nurse/doctor. The purpose of this study was to determine the effect of WhatsApp reminders and educational videos on control compliance of pulmonary tuberculosis patients in the pandemic era at the DOTS Poly Hospital Tidar Magelang City. This study uses a quasi-experimental design with a pre-test and post-test design with a control group design. The sample used was 48 respondents with a random sampling technique. WhatsApp reminder interventions and educational videos were given 4 times in 1 month. The statistical test used was the Shapiro Wilk, Mac Nemar, and Chi-Square tests with significant values (p <0.05). The results showed that there was a significant difference in control compliance before and after being given a WhatsApp reminder and educational video with a p-value: of 0.008 and there was a significant difference in the intervention group and the control group, p-value: 0.016. The conclusion of the study was that there was an effect of WhatsApp reminders and educational videos on the compliance of control of pulmonary tuberculosis patients in the pandemic era at the DOTS Poli, Tidar Hospital, Magelang City.
Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya) terhadap Tingkat Nyeri Kronis pada Penderita Gastritis di Wilayah Puskesmas Mungkid I Indayani; Sigit Priyanto; Enik Suharyanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam 10penyakit terbanyak dengan presentase 4,9 % disetiap tahunnya.Gastritis sering disebut dengan penyakit maag yang terjadi akibattingginya kadar asam didalam lambung yang menyebabkan iritasipada dinding lambung, sehingga menimbulkan nyeri pada perut.Salah satu upaya untuk mengatasi nyeri pada penderita gastritisyaitu dengan mengkonsumsi jus buah pepaya. Tujuan: Untukmengetahui pengaruh pemberian jus buah pepaya (Carica papaya)terhadap tingkat nyeri kronis pada penderita gastritis di wilayahPuskesmas Mungkid. Metode: Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah quasy eksperiment dengan rancangan twogroup pre and post test with control design. Populasi dalampenelitian ini berjumlah 208 responden. Sampel yang digunakansebanyak 54 responden dengan teknik pengambilan sampelmenggunakan proportional random sampling. Penelitian dilakukanpada bulan Maret-Mei 2017. Pengukuran tingkat nyeri penderitagastritis menggunakan kuesioner Numeric Rating Scale (NRS). Ujistatistik yang digunakan adalah uji mann whitney dengan ?<0,05.Hasil: ada perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri sebelumdan setelah dilakukan tindakan pemberian jus buah pepaya (Caricapapaya) pada kelompok intervensi dengan p= 0,046 (p<0,05).Tingkat nyeri sebelum dan setelah tidak dilakukan tindakan padakelompok kontrol dengan p= 0,180 (p>0,05). Selisih tingkat nyerisetelah pemberian jus buah pepaya (Carica papaya) pada kelompokintervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol p value=0,000(p<0,05). Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan dalampemberian jus buah pepaya (Carica papaya) untuk menurunkantingkat nyeri kronis pada penderita gastritis. Saran: Diharapkanbagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan jumlah responden danlama waktu pemberian jus buah pepaya, agar hasil penelitian lebihbaik lagi.
Perbedaan Efektivitas Rebusan Ketumbar dengan Rebusan Kunyit terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Ayuk Yunia; Enik Suhariyanti; Sigit Priyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Hipertensi disebabkan karena pola hidup yang tidak terkontrol, yang menimbulkan gangguan kesehatan dan dapat menyebabkan kematian seperti Hipertensi. Usia salah satu faktor resiko terjadinya Hipertensi dan banyak di temukan pada usia lanjut, hal ini disebabkan karena penurunan elastisitas jaringan dan penebalan dinding arteri yang menimbulkan peningkatan curah jantung. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan efektivitas rebusan ketumbar dengan rebusan kunyit terhadap tekanan darah pada lansia Hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan rancangan two group pretest and posttest design with control, terdapat 38 responden yang terdiri dari 19 responden kelompok rebusan ketumbar dan 19 responden rebusan kunyit. Pengolahan data menggunakan Uji Paired t-test dan Independent t-test. Hasil yang didapatkan dari uji Pair t-test pada kelompok rebusan ketumbar didapatkan nilai p=0,000 (p value < 0,05) dan kelompok rebusan kunyit didapatkan nilai p= p=0,000 (p value < 0,05), sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah diberikan rebusan ketumbar dan rebusan kunyit. Perbedaan kedua tindakan tersebut ditandai dengan hasil penurunan Map tekanan darah kelompok rebusan ketumbar dengan mean 12,80 mmHg dan rebusan kunyit dengan mean 7,10 mmHg, dengan nilai signifikan p=0, 017 (p value < 0,05). Simpulan: rebusan ketumbar dan rebusan kunyit efektif terhadap penurunan tekanan darah, namun rebusan ketumbar lebih efektif dibandingkan rebusan kunyit. Saran: dengan hasil penelitian ini diharapkan lansia dan masyarakat dapat menggunakan tanaman yang ada dilingkungan sekitar dalam menurunkan tekanan darah seperti ketumbar dan kunyit.