Pujiono Wahyu Purnomo
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 98 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

DISTRIBUSI KELIMPAHAN FITOPLANKTON DAN KLOROFIL-a DI TELUK SEKUMBU KABUPATEN JEPARA : HUBUNGANNYA DENGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN Ayuningsih, Melina Setya; Hendrarto, Boedi; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.228 KB)

Abstract

Teluk Sekumbu merupakan suatu perairan terlindung yang banyak dimanfaatkan oleh aktivitas manusia seperti tempat pendaratan ikan, pemukiman penduduk, pertambakan, pariwisata, dan jalur pelayaran. Secara langsung maupun tidak langsung, berbagai faktor tersebut akan mempengaruhi keseimbangan kondisi perairan Teluk Sekumbu yang berdampak pada keberadaan organisme di dalamnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2013. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelimpahan fitoplankton dan kandungan klorofil-a fitoplankton di perairan Teluk Sekumbu Kabupaten Jepara, mengetahui distribusi kandungan nitrat dan fosfat serta hubungannya dengan kandungan klorofil-a. Penelitian ini bersifat deskripstif dan menggunakan metode purposive sampling untuk pengambilan sampel. Dalam penelitian ini ditentukan Sembilan titik sampling pengukuran, dimana pada tiap titik sampling dilakukan tiga kali pengulangan. Sampel fitoplankton, klorofil-a, nitrat dan fosfat serta beberapa parameter fisika dan kimia diambil di Teluk Sekumbu Jepara. Analisis data nitrat, fosfat dan klorofil-a menggunakan metode Regresi Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton sebesar 2823 – 10615 ind/l dan kandungan klorofil-a fitoplankton sebesar 0,798 – 1,096 mg Chl-a/m3. Distribusi dari kandungan nitrat dan fosfat di lingkungan perairan Teluk Sekumbu Jepara mempunyai pola yang sama dengan konsentrasi tinggi di muara dan semakin rendah ke arah laut. Hubungan antara nitrat dengan klorofil-a secara linier menunjukkan keeratan yang tinggi dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,722, sedangkan hubungan antara fosfat dengan klorofil-a sebesar 0,802. Sekumbu Bay is a sheltered waters are much exploited by human activities such as fish landing site, the settlement population, fishpond, tourism and shipping lines. Directly or indirectly, many of these factors will affect the balance condition of the Sekumbu Bay waters that have an impact on the presence of organisms in it. This research was conducted on May-July 2013. The purpose of this research was to know the abundance of phytoplankton and chlorophyll-a content of phytoplankton in waters of the Sekumbu Bay at Jepara Regency, knowing spatial distribution of nitrates and phosphates content, and knowing the relationship with content of chlorophyll-a. This research was descriptive and used the sampling purposive method for collecting samples. This research determined nine sampling points, where at each sampling point had three times replication. Phytoplankton, chlorophyll-a, nitrate and phosphate as well as some physical and chemical parameters were measured. Data analysis of nitrate, phosphate and chlorophyll-a used regression - correlation method. The results showed that the abundance of phytoplankton was 2823 - 10615 ind/l and phytoplankton chlorophyll-a content was 0.798 to 1.096 mg Chl-a/m3. Distribution of nitrate and phosphate in the waters of Sekumbu Bay Jepara had the same pattern with high concentration in estuary and low in sea. The relationship between nitrate with chlorophyll-a showed a linear regression with the a high correlation coefficient of 0.722, the relationship between phosphate with chlorophyll-a showed a high correlation coefficient of 0.802.
KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI DAN SEDIMENTASI DI PERAIRAN TEREROSI DESA BEDONO, DEMAK PADA MUSIM BARAT (Characteristics of Oceanography and Sedimentation of Waters Erosion in Bedono Village Demak during West season) Febriyanti, Leti; Purnomo, Pujiono Wahyu; A’in, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 4 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2095.571 KB)

Abstract

Desa Bedono di wilayah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak mengalami perubahan bentuk lahan akibat erosi. Erosi di Desa Bedono disebabkan oleh pengaruh kondisi hidrodinamika perairan akibat berubahnya tata guna wilayah perairan tersebut. Pendekatan analisis wilayah tererosi sangat diperlukan untuk pengelolaannya. Kondisi oseanogafi yang diamati yaitu pasang surut, arus, gelombang, kedalaman, suhu, dan salinitas serta sedimentasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik oseanografi dan sedimentasi di daerah tererosi Desa Bedono. Acuan penelitian menggunakan metode survei. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2017 di Desa Bedono Demak. Parameter oseanografi menggunakan 19 titik sampling, laju sedimentasi diambil dari 23 titik dengan sediment trap. Karakteristik oseanografi Perairan Bedono untuk kecepatan arus anara 0,1 – 0,8m/s, suhu permukaan laut 29 -34 ⁰C yang masih cocok untuk daerah penangkapan, salinitas 10 - 30‰, kedalaman 0,25 – 1,23m, tinggi gelombang sekitar 1,3m dilihat dari Laut Jawa, dan jenis pasang surut campuran condong ke harian tunggal. Pengaruh kedalaman air terjadi pada mulut kawasan erosi dan mengalami penurunan akibat reduksi kedalaman. Karakteristk Perairan Bedono dengan laju sedimentasinya yaitu sekitar 81,35 – 501,01 (mg/cm2/hari). Pada musim barat ini sedimentasi arahnya tinggi pada daerah dekat dengan garis pantai. Jenis sedimen yang terperangkap dalam sediment trap tersebut termasuk dalam jenis lempung berdebu dengan jenis sedimen berupa liat (clay) dan debu (silt). Pola sedimentasi berganttung pada kondisi fisik perairan yang bergantung pada musim. Sifat sedimentasi mempunyai kecenderungan kesamaan denngan kedalaman dan salinitas. Bedono village at the Sayung region, Demak regency experienced land change due to erosion. Erosion in Bedono Village is caused by the influence of water hydrodynamic conditions due to the changing of the use of the territorial waters. The analytical approach of the erosion area is needed for its management. Oceanography conditions observed were changes in tides, currents, waves, depth, temperature, and salinity while sedimentation conditions were sedimentation and sediment grains. The purpose of this study is to determine the characteristics of oceanography and sedimentation in the erosion area of Bedono village. Research reference using survey method. The research was conducted in January 2017 in Bedono Village, Demak. Oceanographic parameters used 19 sampling points, the rate of sedimentation used 23 points by sediment trap. Oceanographic characteristics in Bedono village, the current speed was between 0,1 – 0,8m / s, sea-surface temperature range to 29-34 ⁰C that still suitable for fishingground, salinity 10 - 30 ‰, depth 0,25 - 1,23m, height wave about 1,3 m seen from Java Sea, and the tidal type was mixed type but more to single daily type.  The effect of water depth occurs on the mouth of the abraded area and decreases due to depth reduction. Sedimentation characteristics in Bedono waters with sedimentation rate is about 81,35 to 501,01 (mg / cm 2 / day). In the west season this sedimentation is heading high on the area close to the shoreline. Type of sediment trapped in the sediment trap is included in the silt clay type with sediment type in the form of clay and silt. Sedimentation pattern depends on the physical condition of the waters depending on the season. The nature of sedimentation has a tendency of similarity with depth and salinity.
SEBARAN STRUKTUR SEDIMEN, BAHAN ORGANIK, NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN DASAR MUARA MORODEMAK Amelia, Yusty; Muskananfola, Max Rudolf; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.894 KB)

Abstract

Padatnya aktivitas manusia di muara sungai Tuntang Morodemak dapat memberikan sumbangan terbesar dari proses sedimentasi di muara dan pesisir pantai. Kondisi ekologis ini dikhawatirkan akan semakin menurun, akibatnya keseimbangan dinamika muara, seperti kehidupan biota dasar perairan misalnya gastropoda, bivalvia, dan makrozoobenthos memegang peranan penting dalam proses mendaur ulang bahan organik dan proses mineralisasi serta menduduki beberapa posisi penting dalam rantai makanan akan terganggu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran struktur partikel sedimen, bahan organik, nitrat, dan fosfat sedimen serta mengetahui hubungan antara partikel sedimen dengan bahan organik, nitrat, dan fosfat sedimen di perairan muara sungai Tuntang Morodemak. Metode yang digunakan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Regresi Korelasi. Hasil yang diperoleh adalah sebaran struktur partikel sedimen di muara sungai Tuntang Morodemak terdiri dari pasir (0.5-0.0625 mm), lumpur (0.0625-0.0039 mm), dan liat (<0.0039 mm). Kandungan pasir terbanyak diperoleh di stasiun 1 dengan prosentase 4%, lumpur terbanyak diperoleh di stasiun 8 dengan prosentase 80%, dan liat terbanyak diperoleh di stasiun 6 dengan prosentase 61.56%. Sebaran bahan organik dan fosfat sedimen terbanyak di stasiun 1 dengan nilai 13.20% dan 7.13 mg/gr, sebaran nitrat sedimen terbanyak di stasiun 8 dengan nilai 22.13 ppm. Hubungan partikel sedimen dengan bahan organik yang mempunyai hubungan paling kuat adalah fraksi pasir dengan nilai koefisien korelasi 0.88. Hubungan partikel sedimen dengan nitrat tidak ada yang memiliki keeratan yang kuat antara pasir, liat, dan lumpur. Hubungan partikel sedimen dengan fosfat yang memiliki hubungan paling kuat adalah fraksi pasir dengan nilai koefisien korelasi 0.71. Density of human activities at the estuary of Tuntang Morodemak river is providing the biggest contribution of the sedimentation process in the estuarine and the coastal region. Sedimentation process will affect the ecological condition in the area of the estuary. When the ecological condition is decreasing, it will disrupt the balance of the estuary, for example the condition of aquatic biota, such as gastropods, bivalves, and macrozoobenthos which has the most important role in food chain, recycling process, and mineralization process. The purpose of the research is to find the distribution and the correlation between sediment particles, organic materials, nitrate, and sedimentary phosphate in the estuary of Tuntang Morodemak. The method used in this research was purposive sampling method. The regression and correlation method is used to analyze the data. The results showed that the distribution of sediment particles in Tuntang Morodemak consists of sand (0.5-0.0625 mm), silt (0.0625-0.0039 mm), and clay (<0.0039 mm). Station 1 has the biggest amount of sand, it was 4%. Station 8 has 80% of silt which is the biggest amount of all while station 6 has the highest presentation of clay (61.65%). The distribution of organic material and sedimentary phosphate in station 1 was the highest (13.20% and 7.13 mg/gr), while station 8 has the biggest amount of sediment nitrate (22.13 ppm). The strongest correlation between sediment particle and material organic was sand fraction which has 0.88 of correlation coefficient. Sediment particle and nitrate did not have a strong correlation with sand, silt, and clay while the strongest correlation between sediment particle and phosphate was sand fraction which has 0.71 of correlation coefficient.
LAJU PERTUMBUHAN BEBERAPA KARANG BERCABANG PADA PERAIRAN PULAU KARIMUNJAWA, KABUPATEN JEPARA Growth Rate of Some Branching Corals in Karimunjawa Island, District of Jepara Wicaksono, Anangga Rifqi; Purnomo, Pujiono Wahyu; Solichin, Anhar
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 1 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.78 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i1.24220

Abstract

ABSTRAK Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan kawasan konservasi bagi lingkungan dan biota, salah satunya adalah terumbu karang. Pengukuran pertumbuhan karang merupakan informasi penting terhadap potensi terumbu karang dimana mampu mengetahui waktu yang diperlukan karang untuk tumbuh secara akurat. Penelitian dilaksanakan di 2 lokasi, Pantai Ujung Gelam yang terletak pada sisi barat pulau Karimunjawa dan Pantai Pancuran yang terletak pada sisi timur pulau Karimunjawa selama 3 bulan yaitu selama April – Juli 2018 dan bertujuan untuk mengetahui jenis karang cabang dominan serta tutupan terumbu karangnya dan mengetahui laju pertumbuhan dari beberapa karang cabang yang ditemukan. Penelitian dilakukan pada kedalaman air berbeda yaitu kurang dari 2 meter dan lebih dalam dari 2 meter, menggunakan 8 individu karang bercabang, setiap individu karang diambil data sebanyak 3 cabang karang dan 3 kali pengulangan. Analisis data laju pertumbuhan karang dilakukan dengan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa karangAcropora robusta dan Acropora formosa ditemukan di stasiun 1, Montipora digitata dan Acropora nobilis ditemukan di stasiun 2, Acropora aspera dan Acropora formosa ditemukan di stasiun 3, dan Acropora formosa dan Porites cylindrica ditemukan di stasiun 4. Rata – rata laju pertumbuhan panjang dan diameter dalam kurun waktu 3 bulan karang jenis Acropora robusta sebesar 0,605 cm/bulan dan 0,2 cm/bulan, karang Acropora aspera sebesar 0,395 cm/bulan dan 0,083 cm/bulan, karang Acropora nobilis sebesar 0,946 cm/bulan dan 0,3 cm/bulan, karang Acropora formosa sebesar 0,491 cm/bulan dan 0,122 cm/bulan, karang Porites cylindrica sebesar 0,58 cm/bulan dan 0,162 cm/bulan, dan karang Montipora digitata adalah 0,541 cm/bulan dan 0,095 cm/bulan. ABSTRACT Karimunjawa National Park  is a conservation area for the environment and biota, coral reefis one of it. Coral growth measurement is a very important information on potential of coral reefs where we can determine time needed for corals to grow accurately. This research was conducted in2 locations,Ujung Gelam beach in westside of Karimunjawa Island and Pancuran beach in eastside of Karimunjawa Island  for 3 months started from April – July 2018 and aims to determine the dominant species of branching coral in each area and its percentage cover and to find out the growth rate of branching coral found in those area. This study was conducted with difference-depth treatment which is less than 2 metres and deeper than 2 metres, using 8 branching corals as a samples where each individual takes 3 branches and 3 repetition data. The experimental test used in this study was simple linear regression. The study result showed that Acropora robusta and Acropora formosa can be found in area 1, Montipora digitata and Acropora nobilis can be found in area 2, Acropora aspera and Acropora formosa can be found in area 3, and Acropora formosa and Porites cylindrica can be found in area 4. The average length and diameter growth rate within 3 months of species Acropora robusta is 0,605 cm/month and 0,2 cm/month,Acropora aspera is 0,395 cm/month and 0,083 cm/month, Acropora nobilis is 0,946 cm/month and 0,3 cm/month, Acropora Formosa is 0,491 cm/month and 0,122 cm/month, Porites cylindrical is 0,58 cm/month and 0,162 cm/month, and Montipora digitata is 0,541 cm/month and 0,095 cm/month
Hubungan Kelimpahan Fitoperifiton dengan Konsentrasi Nitrat dan Ortofosfat pada Daun Enhalus acoroides di Perairan Pantai Jepara Apriliana, Ade; Soedarsono, Prijadi; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.696 KB)

Abstract

Padang lamun merupakan tempat naungan, mencari makan dan berkembangbiak berbagai biota air termasuk fitoperifiton. Fitoperifiton mempunyai peranan penting sebagai salah satu penentu produktivitas primer di lingkungan lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kelimpahan fitoperifiton, residu nitrat dan ortofosfat pada daun Enhalus acoroides serta mengetahui pengaruh konsentrasi nitrat dan ortofosfat terhadap kelimpahan fitoperifiton yang terdapat pada daun Enhalus acoroides. Penelitian berlangsung pada bulan November-Desember 2013 di perairan pantai Jepara (Teluk Awur dan Pulau Panjang). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampling biota, residu nitrat dan ortofosfat menggunakan metode Saito dan Adobe. Sampel diambil pada lokasi yang berbeda, Teluk Awur dan Pulau Panjang. Masing-masing lokasi ditentukan 2 titik dan di setiap titik dilakukan 3 kali pengulangan. Sampel lamun diambil dengan menggunakan frame kuadran transek berukuran 1 x 1 meter yang didalamnya dibagi kembali menjadi 25 x 50 cm sub kuadran dan setiap pengambilan sampel berjarak 1 meter. Hasil penelitian pada kedua lokasi didapatkan 4 spesies lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium dan Halodule uninervis. Jenis fitoperifiton yang paling banyak ditemukan di kedua lokasi berasal dari kelas Bacillariophyceae. Rata-rata kelimpahan fitoperifiton di Pulau panjang sebesar 49388.82 indvidu/ cm2 sedangkan di Teluk Awur sebesar 32684.56 individu/cm2. Berdasarkan hasil analisis uji regresi dinyatakan bahwa konsentrasi nitrat dan ortofosfat di Teluk Awur tidak berpengaruh nyata terhadap kelimpahan fitoperifiton sedangkan di Pulau Panjang nitrat berpengaruh terhadap kelimpahan fitoperifiton tetapi tidak pada ortofosfat. Seagrass bed is a shelter, feeding and spawning grounds to various biota such as phytoperiphyton. Phytoperiphyton take an important role on the primary production in the water. This study aimed to determine differences between phytoperiphyton abundance, nitrate and orthophosphate residues in the leaves of Enhalus acoroides and also to know the influence of nitrate and orthophosphate concentrations on abundance of phytoperiphyton found in the leaves of Enhalus acoroides. This research was carried out in November-December 2013 at Jepara coastal waters (Teluk Awur and Pulau Panjang). Method used in this research was descriptive. Sampling of biota, nitrate and orthophosphate residues used of Saito and Adobe methods. Samples were taken from two different locations, Teluk Awur and Pulau Panjang. every single station divided into 2 sub stations and there were 3 repetitions on each sub station. Seagrass sample taken using 1 x 1 meter quadrant transect in which divided into 25 x 50 cm sub quadrant sampling within 1 meter. The results at two locations showed 4 seagrass species among others Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium and Halodule isoetifolium uninervis. The most phytoperiphyton commonly found in both locations is from the class of Bacillariophyceae. Mean abundance of phytoperiphyton in Pulau Panjang 49388.82 indvidu/ cm2 while in Teluk Awur 32684.56 individu/cm2. Based on the results of regression analysis revealed that nitrate and orthophosphate concentration in Teluk Awur has no significant affect to phytoperiphyton abundance while in Pulau Panjang nitrates affected the abundance of phytoperiphyton but not for orthophosphate.
FLUKTUASI BAHAN ORGANIK DAN SEBARAN NUTRIEN SERTA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DAN KLOROFIL-a DI MUARA SUNGAI SAYUNG DEMAK Rahmawati, Iin; Purnomo, Pujiono Wahyu; Hendrarto, Boedi
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.907 KB)

Abstract

Kegiatan yang terdapat di sekitar muara Sungai Sayung seperti aktivitas manusia, pariwisata, industri rumah tangga, pertambakan, serta jalur pelayaran yang terus berlangsung tanpa pengelolaan yang baik dapat menyebabkan perubahan kondisi fisika, kimia, biologi sehingga akan berpengaruh terhadap kandungan bahan organik, nutrien, dan kelangsungan hidup organisme di dalamnya. Tujuan  penelitian  ini  adalah mengetahui fluktuasi dan sebaran bahan organik di muara Sungai Sayung Demak, mengetahui distribusi spasial sebaran bahan organik dan nutiren terhadap kelimpahan fitoplankton, dan mengetahui keterkaitan antara bahan organik terhadap sebaran nutrien dan distribusi nutrien terhadap klorofil-a.Penelitian ini berdasarkan studi kasus dan menggunakan metode purposive sampling untuk pengambilan sampel. Dalam penelitian ini ditentukan lima stasiun pengukuran, dimana pada tiap stasiun dilakukan tiga kali pengulangan. Analisis data bahan organik, nutrien, dan klorofil-a menggunakan metode Regresi Korelasi. Bahan organik dengan nitrat secara linier menunjukkan keeratan yang tinggi dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,8209. Hubungan antara bahan organik dengan fosfat mempunyai nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,7804. Distribusi nutrien terhadap klorofil-a menunjukkan adanya gradasi nilai konsentrasi dimana di muara Sungai Sayung lebih tinggi dan akan semakin rendah menuju ke arah laut lepas. Berdasarkan nilai rata – rata klorofil-a yang diperoleh sebesar 1,027 – 1,353 µg/l, perairan muara Sungai Sayung Demak tergolong kedalam perairan yang bersifat Oligotrofik.
KELIMPAHAN SERTA PREDASI Acanthaster planci di PERAIRAN TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG Fahreza, Anugrah Dwi; Purnomo, Pujiono Wahyu; Hendrarto, Boedi
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.047 KB)

Abstract

Kabupaten Belitung khususnya pantai Tanjung Kelayang memiliki potensi ekosistem terumbu karang dengan kondisi yang alami. Sedikitnya penelitian tentang kondisi terumbu karang di kawasan ini, menyebabkan sedikitnya informasi kondisi terumbu karang yang ada, sehingga pengelolaannya menjadi kurang diperhatikan. Pemanfaaatan terumbu karang yang kurang diperhatikan menyebabkan kerusakan terumbu karang menjadi tidak terkontrol, termasuk berkembangnya Acanthaster planci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui kelimpahan dari Acanthaster planci pada daerah terumbu karang di perairan Tanjung Kelayang, serta mengetahui predasi atau pemangsaan Acanthaster planci pada karang. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei dengan Line Intercept Transect (LIT) dan Kuadran Transect ( ukuran 2,5 x 2,5 cm2) digunakan untuk pengambilan data tutupan terumbu karang dan kelimpahan Acanthaster planci serta untuk pengambilan data predasi Acanthaster planci. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Lengkuas Kabupaten Belitung, mulai bulan Juni sampai Agustus 2012. Pengamatan yang dilakukan terhadap penutupan karang hidup pada stasiun I adalah 5228cm2 dan pada stasiun II adalah 4070cm2. Untuk kelimpahan Acanthaster planci didapatkan pada masing-masing stasiun adalah 7 dan 5 individu, yang dikategorikan mempunyai ancaman lemah karena mempunyai kepadatan kurang dari 14 ind/1000m2 (0,014 individu/m2). Predasi Acanthaster planci yang diamati pada 2 stasiun, dimana pada masing-masing stasiun didapatkan ukuran rata-rata dan tingkat pemangsaan individu, yaitu pada stasiun I 17,8 cm dan stasiun II 19,3 cm dengan predasi rata-rata 176,6 dan 221,3 cm2. Predasi yang terjadi di stasiun II lebih tinggi dari stasiun I dimana tingkat predasi juga dipengaruhi oleh ukuran dari individu yang berbeda pada stasiun I dan II, dengan preferensi utama pemangsaan adalah jenis Acropora Sp.
ANALISIS BEBAN PENCEMARAN DAN INDEKS KUALITAS AIR SUNGAI KRENGSENG, TEMBALANG, SEMARANG Aruan, Daud; Purnomo, Pujiono Wahyu; A’in, Churun
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.396 KB)

Abstract

ABSTRAKWaduk Diponegoro merupakan bagian dari sistem pembangunan Universitas Diponegoro. Pembangunan Waduk Diponegoro bertujuan sebagai pengendali banjir, sediaan air tanah dan taman rekreasi di kawasan Tembalang. Sungai Krengseng merupakan salah satu sungai yang bermuara di Waduk Diponegoro. Kualitas air yang berada di Sungai Krengseng berpengaruh terhadap kualitas air di Waduk Diponegoro. Oleh karena itu, perlu diadakannya analisi tentang beban pencemar, kualitas air dan status pencemaran di Sungai Krengseng yang akan bermuara ke Waduk Diponegoro. Tujuan penelitian ini menghitung beban pencemaran (TSS, nitrat, fosfat dan BOD), serta mengkaji status pencemaran berdasarkan metode Indeks Kualitas Air. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah air sampel yang diambil dari hulu, tengah dan hilir Sungai Krengseng serta inlet Waduk Diponegoro. Metode penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis beban pencemaran dari sungai Krengseng dan Waduk Diponegoro adalah TSS 1.464,53 ton/tahun, nitrat 36,88 ton/tahun, fosfat 15,13 ton/tahun dan BOD 385 ton/tahun. Status pencemaran Sungai Krengseng dan Waduk Diponegoro adalah bagian hulu masuk ke dalam kelas tercemar ringan dan pada bagian tengah, hilir, serta waduk masuk ke dalam kelas tercemar sedang. Kata kunci:          Beban Pencemaran, Indeks Kualitas Air, Status Pencemaran, Sungai Krengseng, Waduk Diponegoro  ABSTRACT Diponegoro reservoir is a part of Development system of Diponegoro University.  Development of Diponegoro reservoir function are flood control, groundwater supplies, and amusement park on Tembalang area. Krengseng River is one of river that flow to Diponegoro reservoir. The quality of water on the Krengseng river has effect to the quality of water on Diponegoro reservoir. Therefore, there is an analysis about waters quality of pollution load, waters quality, and pollution status on Krengseng River that will flow on Diponegoro reservoir. The purpose of this study is to calculate pollution load ( TSS, nitral, fosfat, and BOD) and also study the pollution load based on method of waters quality index. The material used in the study of water sample are taken from upstream, middle, downstream of Krengseng river and Diponegoro reservoir lipped. This method used method survey. The result obtained by analysis of Pollution load from Krengseng river and Diponegoro reservoir are  TSS 1.464,53 tons/year, nitrat 36,88 tons/year, fosfat 15,13 tons/yearand BOD 385 tons/year. Pollution status of Krengseng River and Diponegoro reservoir are parts of upstream into low class pollution, middle downstream and reservoir into middle class pollution.  Keywords :            Pollution load, waters quality index, pollution status, Krengseng river, Diponegoro reservoir. 
ANALISIS PERBANDINGAN FITOPLANKTON DAN ZOOPLANKTON SERTA TSI (TROPHIC SAPROBIC INDEX) PADA PERAIRAN TAMBAK DI KAMPUNG TAMBAK LOROK SEMARANG Suwandana, Achmad Fuad; Purnomo, Pujiono Wahyu; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 3 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.658 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i3.22547

Abstract

Lokasi Tambak Lorok dekat dengan jalan raya, pemukiman penduduk serta pabrik-pabrik besar sehingga berpotensi menampung bahan pencemarnya. Bahan-bahan pencemar tersebut akan mengganggu keseimbangan organisme di dalam tambak salah satunya adalah plankton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton dan zooplankton, mengetahui perbandingan fitoplankton dan zooplankton, dan mengetahui status saprobitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilaksanakan pada bulan September 2017 di perairan tambak di Kampung Tambak Lorok Semarang. Sampling dilakukan dengan menggunakan purposive sampling pada 4 stasiun dengan masing-masing stasiun 3 titik. Variabel yang diukur adalah kelimpahan fitoplankton, kelimpahan zooplankton, dan nilai saprobitas. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan fitoplankton berkisar antara 47-154 ind/l dan kelimpahan zooplankton berkisar antara 0-9 ind/l. Perbandingan fitoplankton dan zooplankton berkisar antara 7:1 sampai 47:0. Nilai SI (Saprobik Indeks) berkisar antara 1,28-1,33 dan nilai TSI (Tropik Saprobik Indeks) berkisar antara 1,89-2,50. Berdasarkan nilai SI dan TSI dapat diketahui bahwa kondisi tambak di Kampung Tambak Lorok Semarang termasuk ke dalam perairan Oligosaprobik atau perairan belum tercemar sampai tercemar ringan dan sebagian besar dalam status β-Mesosaprobik atau tercemar ringan sampai sedang.  Tambak Lorok Village is located in residential areas-densely populated, not far from highway and large factories which potentially accomodating pollution. They, the pollutants disrupt the balance of organismd in the pond, one of them plankton are going to study is plankton. Purpose of this research is to know the abundance of phytoplankton and zooplankton, the comparison of phytoplankton and zooplankton as well as the status of saprobity. This research was carried out on September 2017 in the pond waters at Tambak Lorok Semarang Village by using descriptive method. Sampling was applied by using purposive at 4 station, each station using 3 point. Measured variables were phytoplankton abundance, zooplankton abundance, and saprobity value. The results showed that phytoplankton abundance ranged between 47-154 ind/l, while zooplankton abundance betweem 0-9 ind/l. Comparison of phytoplankton and zooplankton ranged from 7:1 to 47:0. The SI (Sabrobik Index) value ranged from 1,28-1,33 and the TSI (Tropic Saprobik Index) value ranged from 1,89-2,50. Based on SI dan TSI values mentioned above the condition of ponds in Tambak Lorok Village is classified as Oligosaprobik or uncured waters to minor contaminated and mostly in β-Mesosaprobik status or mild to moderate contamination. 
ANALISIS KESUBURAN PERAIRAN WADUK JATIBARANG BERDASARKAN DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROFIK Hidayah, Siti Nur; Widyorini, Niniek; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.613 KB)

Abstract

ABSTRAKWaduk Jatibarang terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Waduk tersebut digunakan sebagai pengendali banjir, tempat pariwisata, kegiatan menangkap ikan, dan rencana akan dibuat sebagai sumber air bersih melalui PDAM. Pemanfaatan waduk untuk berbagai keperluan kemungkinan dapat menurunkan kualitas air dari waduk tersebut. Penelitian ini mengkaji kesuburan perairan Waduk Jatibarang berdasarkan distribusi dan kelimpahan bakteri heterotrofik. Bakteri heterotrofik berperan penting dalam sistem perairan sebagai perombak dan meremineralisasi bahan-bahan organik menjadi komponen anorganik sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kelimpahan bakteri heterotrofik, kandungan bahan organik total, hubungan kelimpahan bakteri heterotrofik dengan bahan organik total, dan status kesuburan waduk Jatibarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif bersifat studi kasus.  Sampling dilakukan pada tanggal 27 April dan 11 Mei 2016 di lima (5) stasiun dengan kedalaman 1 meter. Penghitungan kelimpahan bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Pengujian kandungan bahan organik total menggunakan metode Titrimetri Permanganat SNI 06-6989.22-2004. Hasil pengamatan menunjukkan distribusi spasial-temporal bakteri heterotrofik fluktuatif dan relatif tinggi, dengan kelimpahan berkisar (45 – 131) x 105 cfu/ml. Kandungan bahan organik total berkisar 11,771 - 21,883 mg/l. Hubungan antara bakteri heterotrofik dengan bahan organik total yaitu hubungan yang terbalik menunjukkan tidak adanya hubungan antara keduanya. Status kesuburan perairan Waduk Jatibarang berdasarkannilai kelimpahan bakteri heterotrofik (45 – 131) x 105cfu/ml > (22 – 120) x 105 cfu/ml dan kandungan bahan organik total 11,771 – 21,883 mg/l perairan bersifat eutrofik. Kata kunci: Waduk Jatibarang; bakteri heterotrofik; bahan organik total; eutrofik ABSTRACTJatibarang Reservoirs located in District Gunungpati, Semarang. The reservoir are used as flood control, the tourism, fishing activities, and the plan will be created as a source of clean water through the taps. Utilization of reservoirs for various purposes may reduce the quality of the water reservoir. This study examines the productivity waters Jatibarang Reservoir based on the distribution and abundance of heterotrophic bacteria. Heterotrophic bacteria play an important role in aquatic systems as to change and remineralize organic materials into simple inorganic components. The purpose of this study was to determine the distribution of the abundance of heterotrophic bacteria, total organic matter content, abundance of heterotrophic bacteria relationships with total organic matter and productivity status Jatibarang Reservoirs. The method used in this research is descriptive case study. The sampling was conducted on April 27 and May 11, 2016 in five (5) stations with a depth of 1 meter. Calculation of the abundance of bacteria using Total Plate Count (TPC). Tests using a total organic matter content titrimetric method SNI 06-6989.22-2004 permanganate. The results showed the spatial-temporal distribution of heterotrophic bacteria volatile and relatively high, with an abundance range (45-131) x 105cfu/ml. Total organic matter content ranges (11.771 - 21.883) mg/l. The relationship between of heterotrophic bacteria with total organic material that is an inverse relationship showed no relationship between both. The productivity status of the dam water Jatibarang based on the abundance of heterotrophic bacteria (45-131) x 105cfu/ml > (22-120) x 105cfu/ml and organic matter content of the total 11.771 - 21.883 mg/l  waters are eutrophic.Keywords: Jatibarang Reservoir; heterotrophic bacteria; total organic matter; eutrophic
Co-Authors - Revika, - - Ruswahyuni - Subiyanto - Supriharyono A’in, Churun Abdul Ghofar Ade Apriliana Adhitya Wijayanto, Adhitya Afifa, Fitria Hersiana agung Suryanto Agus Hartoko Alep Amaliyah Amanah Raras Nawang Kinasih, Amanah Raras Nawang Andriyanto, Wulan Oktaviasari Anhar Solichin Aninditia Sabdaningsih Anugrah Dwi Fahreza Arif Rahman Arif, Gunarso Assyifa, Siti Fatma ‘Ishmah, Amalina Zata Bambang Sulardiono Bani Setyawan Boedi Hendrarto Chiesa, Francesco Te Churun Ain Churun A’in Claudya Yolanda Iswanto, Claudya Yolanda Daud Aruan, Daud David Nugroho Desty Wahyuni Ginting Devi Kristi Purba Dewi Pertiwi Nusantara DIAH AYUNINGRUM Diah Ayuningrum, Diah Dika Nugraini Pancawati Djoko Suprapto Dwi Kritiyasari Dwi Santi Putri Dwi Tasha Maulida, Dwi Tasha Dwi Yulianto Erick Setiawan Larosa, Erick Setiawan Erviana, Renanda Nur Fajrin, Alifia Nirwana Falah, Suudul Farid, Moch Febriyanti, Leti Frida Purwanti Griselda, Adinda Putri Khairunnisa Gultom, Christine Rosaline Gustilah, Lillah Haeruddin Haeruddin Hana Nisau Shalihah Hikmah, Nur Hikmah Himatul Aliyah Febriana Himatul Aliyah Febriana, Himatul Aliyah Iin Rahmawati Kharisma Aji Winarto Khaslinda Pratiwi Rauf Kitarake, Yopi Sondy Kritiyasari, Dwi Laila, Qadarina Nur Lakastri, Lavia Lestari, Hima Desy Lulu Adilla Latifah, Lulu Adilla Luvitasari, Ayu Maro, Jahved Ferianto Martin Arianto Partogi Maslahah, Nur Hikmah Mazroatum Max Rudolf Muskananfola Megawati Arsita Putri Meliala, Elvina Gianina Melina Setya Ayuningsih Mia Arista Sari Mohamad Haekal Mulia Delvi, Betlin Indriani Mulyani, Maya Sri Mustofa Nitisupardjo Mutia Novenda Putri Niniek Widyorini Norma Afiati Novitasari, Diva Triza Nugraha, Bagas Aditya Nugroho, Restu Wahyu Nur Hidayah Nur Latifah Khuzma, Nur Latifah Nurannisa Isnaeni, Nurannisa Nurhuda, Izza Siti Nurul Khaqiqoh Oktavianto Eko Jati Pratama, Hanif Huda Prijadi Soedarsono Purnami, Adelia Puspita, Like Viantika Jala Putra, Muchamad Iqbal Widiansyah Rinaldi, Rexa Kurnia Rio Januardi, Rio Riska Apriliana Rizka Alifianita Saputri Rudolf Muskananfola, Max Ruswahyuni - Ryanditama Ardiannanto Sa’diyah, Halimatus Sahala Hutabarat Satrio, Budi Sefanya Roswaty Sena Widhitama, Sena Septian Budi Sulaksono Siahaan, Sahala Bonardo Silitonga, Yohana T. E. Siti Nur Hidayah, Siti Nur Siti Rudiyanti Slamet Budi Prayitno Supriharyono Supriharyono Supriharyono Supriharyono Suradi Wijaya Saputra Suryanti Suryanti - Sutrisno Anggoro Suwandana, Achmad Fuad Tjatur Wulandari, Tjatur Ulfitasari, Nia Urni Nurani Subarma Veithzal Rivai Zainal Wicaksono, Anangga Rifqi Yundari, Yundari Yusrianti Purwandari Yusty Amelia Yuwananda Perwira Hutama, Yuwananda Perwira Zulfana Fikru Sifa