Claim Missing Document
Check
Articles

PERANAN TATA GUNA LAHAN BAGIAN HULU TERHADAP KESUBURAN PERAIRAN PADA WADUK JATIBARANG, SEMARANG Silitonga, Yohana T. E.; Sulardiono, Bambang; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 1 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1452.912 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i1.22523

Abstract

Kota Semarang dikenal sebagai kota yang sering mengalami banjir. Pembangunan Waduk Jatibarang merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banjir di kota Semarang. Tata guna lahan adalah sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang dilakukan sesuai dengan kondisi eksisting alam. Kegiatan manusia dan penggunaan kawasan yang tidak terkendali memberikan pengaruh negatif yang berpotensi menyumbang limbah rumah tangga dan mempengaruhi tingkat kesuburan perairan Waduk Jatibarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tata guna lahan bagian hulu di sekitar Waduk Jatibarang dan mengetahui tingkat kesuburan perairan Waduk Jatibarang. Metode yang digunakan adalah metode survey. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 - 27 September 2017. Penelitian ini dilakukan pada 6 titik sampling di Waduk Jatibarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan bagian hulu Waduk Jatibarang terdiri dari 50 % vegetasi, 20% pemukiman, 25% persawahan,dan 5% tegalan. Karakter fisika dan kimia perairan Waduk Jatibarang tergolong baik. Kandungan DO antara 4,80 – 6,96 mg/l, kandungan nitrat antara 0,64 – 1,10 ppm, total fosfat antara 0,13 – 0,26 ppm, dan klorofil-a antara 2,72 – 4,29 ppm. Indeks TSI Carlson berkisar antara 52,57 – 55,36 menunjukkan status kesuburan perairan eutrofik ringan.  Semarang City is known as flooded city. Construction of Jatibarang Reservoir is a solution to solve the flood problem in Semarang city. Land use is a utilization land and land arrangement in accordance of the nature existantion condition. Human activities nearby the waters can lead to the entry of various substances into the aquatic system. Uncontrolled use of the area has a negative effect that potentially contributes to household waste and affect the water thropic level. The purpose of this study is to identify the upstream of land use in Jatibarang Reservoir and to know Water Thropic State at Jatibarang Reservoir. Research reference is using survey method. The research was conducted on 15 – 27  September 2017. This research was conducted on six sampling points, the scope of land studied by upstream area in Jatibarang Reservoir with percentage of 50% vegetation, 20% settlement, 25% rice field, and 5% moor. Physical and chemical character of Waters of Jatibarang Reservoir are good. DO content between 4,80 - 6,96 mg / l, nitrate content between 0,64 - 1,10 ppm, total phosphate between 0,1305 - 0,2695 ppm , and chlorophyll-a between 2,72 – 4,29 ppm. The Carlson TSI index ranged from 52,57 to 55,93 indicates the mild eutrophic water thropic state.
HUBUNGAN TUTUPAN BENTUK KARANG DENGAN KELIMPAHAN IKAN KARANG DI PERAIRAN PULAU CILIK TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Gustilah, Lillah; Solichin, Anhar; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 3 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/marj.v7i3.22548

Abstract

Pulau Cilik merupakan salah satu dari 27 Pulau yang membentuk kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah. Kondisi terumbu karang yang masih baik menjadikan Pulau Cilik sebagai salah satu objek wisata. Adanya kegiatan pariwisata dikhawatirkan dapat mengganggu kondisi ekosistem terumbu karang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis dan perbedaan kelimpahan ikan antar kedalaman dan hubungan kerapatan bentuk karang dan kelimpahan ikan karang di berbagai tingkat kedalaman yang berbeda di Pulau Cilik Taman Nasional Karimunjawa, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 di perairan Pulau Cilik Taman Nasional Karimunjawa, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian bersifat deskriptif. Pengamatan dilakukan pada 4 stasiun yaitu barat, selatan, utara dan timur Pulau Cilik terdapat 2 titik kedalaman titik 1 3 m dan 10 m, masing-masing dilakukan pengulangan pengamatan 2 kali. Pada setiap titik dilakukan pengukuran parameter fisika dan kimia air, pengamatan kondisi bentuk karang dan kelimpahan ikan. Analisis data meliputi indeks keanekaragaman, keseragaman dan perhitungan persentase tutupan karang hidup, karang mati, pasir dan pecahan karang. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisa statistik dengan uji t, yaitu membandingkan kelimpahan ikan karang antara kedalaman 3 m dan 10 m serta membandingkan perbedaan hubungan antara bentuk karang dan ikan karang. Hasil Bentuk karang yang terdapat di Pulau Cilik yaitu bentuk karang keras dan kelimpahan ikan karang yang mendominasi adalah jenis ikan Pomacentridae. Hubungan kerapatan terumbu karang dengan kelimpahan ikan karang terdapat hubungan positif dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,6861 pada kedalaman 3 m dan 10 m, Persentase tutupan terumbu karang hidup termasuk kategori baik (>50%). Cilik Island is one of 27 island that form the Karimunjawa islands, Central Java. The condition of coral reefs are still outstanding to make Cilik Island as one of tourist destinations. The existence of tourism activities is worried to disrupt the condition of coral reef ecosystems. The aim of this research is to recognise the types and differences of fish abundance between depth and the relation of coral cover density and abundance of reef fish at different level of depth in Cilik Island Karimunjawa National Park, Central Java. This research was conducted in September 2016 in the waters of Pulau Cilik Karimunjawa National Park, Central Java. The research method used in the research is descriptive method. The observations were conducted on 4 stations, they are west, south, north and east of Cilik Island has 2 points depth point of 3m and 10m,each of observation was reapeted twice. At each point, It was conducted the measurement on physical and chemical parameters of water, observation of coral cover condition and fish abundance. Analysis data included index of diversity, uniformity and calculation of percentage of live coral cover, dead corals, sand and coral fragments. The obtained data were then analyzed statistically with t-test, by comparing the abundance of reef fish between 3 m and 10 m of depth and comparing the differences between coral cover and reef fish. The results of coral shape found in Pulau Cilik is the form of hard corals and the abundance of reef fish that dominate is Pomacentridae fish species. The correlation of coral reef density with abundance of reef fish has positive correlation with correlation coefficient value (R) 0,6861 at depth of 3 m and 10 m. The percentage of live coral cover is good category (> 50%). 
HUBUNGAN KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DENGAN BAHAN ORGANIK DAN TEKSTUR SEDIMEN DIKAWASAN MANGROVE DI DESA BEDONO KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK Gultom, Christine Rosaline; Muskananfola, Max Rudolf; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 2 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.589 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i2.22539

Abstract

Desa Bedono mengalami abrasi yang mengakibatkan hilangnya lahan pemukiman dan lahan pertambakan. Kondisi tersebut berdampak pada hewan biota yang ada di dalamnya termasuk salah satunya hewan makrozoobenthos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tekstur sedimen, kandungan bahan organik, kelimpahan makrozoobentos, hubungan antar fraksi sedimen, kandungan bahan organik, dan makrozoobenthos. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2017 di kawasan mangrove Desa Bedono. Penentuan lokasi sampling menggunakan purposive sampling method pada 12 stasiun. Variabel yang diukur adalah kelimpahan makrozoobenthos, bahan organik dan tekstur sedimen. Hasil penelitian menunjukkan tekstur sedimen pada fraksi sand berkisar antara 5,33% - 82,11%; fraksi silt berkisar antara 3,59% - 53,47% dan fraksi clay berkisar antara 5,14% - 83,83%. Makrozoobentos yang ditemukan dikelompokkan dalam 3 kelas, yaitu: Gastropoda (Cerithidea sp, Nasarius sp, Littorina sp, Terebralia sp), Bivalvia (Anadara sp, Tellina sp, Perna sp, Solen sp), dan Polychaeta (Capitella sp, Nereis sp). Kelimpahan individu tertinggi terdapat pada stasiun 1 sebesar 12738 ind/m3, sedangkan kelimpahan individu terendah terdapat pada stasiun 3 sebesar 4246 ind/m3. Kandungan bahan organik berkisar antara 13,47% - 17,75%. Hubungan tesktur sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos tidak ada yang memiliki hubungan keeratan yang kuat antara pasir, liat, dan lumpur. Hubungan bahan organik dengan kelimpahan makrozoobenthos menunjukkan keeratan yang kuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,768. Hubungan bahan organik dengan tekstur sedimen tidak memiliki hubungan keeratan antara pasir, lumpur, dan liat. Village of Bedono had an impact of abrasion resulting in the loss of residental and settlemant area. This condition would impact to animal that one of them is Macrozoobenthos. The aim of the research is to recognise type of sediment texture, the content of organic material, abundance of Macrozoobentos, relationships among sediment fraction. This reasearch used decriptive method done in September – Oktober 2017, mangrove plantation in Village of bedono. The desicion of Sampling location used purposive sampling method in 12 stations. Measured variable was the abundance of Macrozoobenthos, organic materials, and sediment texture. The result of research showed that sediment texture. Sediment texture on fractioned sand was about 6,15% - 82,11%; fractioned slit was about 3,59% - 53,47% and fractioned clay was about  5,63% - 83,83%. Macrozoobenthos that is found, was grouped into three classes; they are Gastropods (Cerithidea sp, Nasarius sp, Littorina sp, Terebralia sp), Bivalves (Anadara sp, Tellina sp, Perna sp, Solen sp), and Polychaeta (Capitella sp, Nereis sp). The highest individual abundance was gained at station 1 with 12.738 ind/m3, while The lowest individual abundance was gained at station 3 with  4.246 ind/m3. The content of organic material was about 13,47% - 17,75%. The relationships of sediment texture with macrozoobenthos abundancehas no strong tightness among sand, clay sand and muddy sand. The relationships organic materials with macrozoobenthos abundance was showing that strong tightness with koefisient value of correlation of 0,768. The relationships of organic materials with sediment texture has no tightness among sand, clay sand and muddy sand.
IDENTIFIKASI DAN PERHITUNGAN TOTAL BAKTERI PADA KARANG PORITES SP DI GOSONG BOKOR DAN PULAU PANJANG, KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH Assyifa, Siti Fatma; Purnomo, Pujiono Wahyu; Jati, Oktavianto Eko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.428 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22668

Abstract

Pulau Panjang merupakan salah satu pulau yang berada di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Wilayah Besarnya potensi bawah laut yang ada di Pulau Panjang menjadikan Pulau Panjang sebagai kawasan wisata. Gosong Bokor merupakan lokasi penelitian dimana gosong bokor terbentuk dari komponen pasir dan juga kerikil. Porites sp merupakan salah satu jenis karang yang mampu bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim seperti tumbuh pada lingkungan berpasir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis bakteri yang terdapat pada karang Porites sp di Pulau Panjang dan Gosong Bokor dan total bakteri pada masing – masing lokasi sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada 2 lokasi berbeda dengan 4 titik sampling. Jenis bakteri yang diperoleh dari penelitian ini adalah Vibrio cincinnatiensis, Vibrio alginolyticus, Brevibacteriun fulvum, Bacillus subtilis, Lactobacillus casei, Bacillus badius, Corynebacterium kutscheri, Bacillus sphaericus, Bacillus insolitus. Total bakteri yang diperoleh pada lokasi sampling di Gosong Bokor pada titik sampling I yaitu sebesar 9,6 x105Cfu/ml dan pada titik sampling II yaitu sebesar 4,2 x 105Cfu/ml, hasil yang diperoleh dilokasi sampling di Pulau Panjang dimana pada titik sampling III yaitu sebesar 2,8 x 102Cfu/ml dan pada titik sampling IV yaitu sebesar 6,5 x 104Cfu/ml Pulau Panjang is one of the islands in Ujung Batu Village, Jepara District, Jepara Regency, Central Java. The potential underwater in Pulau Panjang used as a tourist destination. Gosong Bokor is a research location where Gosong Bokor are formed from sand and gravel components. Porites sp is a type of coral that can survive in extreme environmental conditions such as growing in sandy environments. The purpose of this study was to determine the types of bacteria present in the Porites sp coral in Panjang Island and Gosong Bokor and the total bacteria at each sampling location. This research was carried out in March 2018. The method used in this research is descriptive method. Sampling was done in 2 different locations with 4 sampling points. The types of bacteria obtained from this study were Vibrio cincinnatiensis, Vibrio alginolyticus, Brevibacteriun fulvum, Bacillus subtilis, Lactobacillus casei, Bacillus badius, Corynebacterium kutscheri, Bacillus sphaericus, Bacillus insolitus. The total bacteria obtained at the sampling location at Gosong Bokor at sampling point 1 is 9,6 x105Cfu/ml and at the sampling point II is 4,2 x 105Cfu/ml, the results obtained at the sampling location on Pulau Panjang where at sampling point III  is 2,8 x 102 Cfu/ml and at the sampling point IV is 6,5 x 104 Cfu/ml
ANALISIS KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN KEANEKARAGAMAN PLANKTON, NITRAT DAN FOSFAT DI SUNGAI JALI DAN SUNGAI LERENG DESA KEBURUHAN, PURWOREJO Iswanto, Claudya Yolanda; Hutabarat, Sahala; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.392 KB)

Abstract

Perubahan terhadap kualitas perairan erat kaitannya dengan potensi perairan ditinjau dari kelimpahan dan komposisi fitoplankton. Fitoplankton merupakan parameter biologi yang dapat dijadikan indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan suatu perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesuburan perairan berdasarkan kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton yang berada di Sungai Jali dan Sungai Lereng Purworejo dan mengetahui hubungan kadar nitrat dan fosfat dengan kelimpahan fitoplankton di perairan Sungai Jali dan Sungai Lereng Purworejo. Metode sampling yang digunakan yaitu metode acak. Penelitian ini dilaksanakan pada lima stasiun yang berbeda selama tiga kali waktu sampling dimana stasiun 1 merupakan hulu sungai, stasiun 2 merupakan representasi pengaruh hulu dan pasang surut, stasiun 3 merupakan muara sungai, stasiun 4 di dekat lokasi pertambakan, dan stasiun 5 di dekat aktivitas nelayan. Kelimpahan fitoplankton di sungai Jali dan sungai Lereng berkisar 3.503 – 12.165 ind/l berdasarkan kelimpahan fitoplankton menunjukkan bahwa perairan sungai Jali dan sungai Lereng tergolong tingkat kesuburannya sedang atau mesotrofik. Jenis fitoplankton yang ditemukan pada sungai Jali dan sungai Lereng Purworejo selama pengamatan terdiri dari 3 kelas yaitu kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae dan Cyanophycae serta terdiri dari 20 genera. Jenis zooplankton terdiri dari 2 filum yaitu filum Protozoa dan filum Crustacea, serta terdiri dari 8 genera. Kandungan nitrat berkisar 0,3 – 1,6 mg/l dan kandungan fosfat berkisar 0,04 – 0,7 mg/l. Nitrat memiliki korelasi sebesar 0,619 terhadap kelimpahan fitoplankton, hal tersebut berarti nitrat memiliki hubungan positif kuat dan fosfat memiliki korelasi sebesar 0,596 terhadap kelimpahan fitoplankton, hal tersebut berarti fosfat memiliki hubungan positif sedang. Water quality alteration has tight relationship with water potency, refers to phytoplankton abundance and composition. Phytoplankton is one of biology paramater that can be an indicator to evaluate water quality and fertility. This study aims to recognize water fertility based on the abundance and composition of phytoplankton and zooplankton in Jali River and Lereng River Purworejo and the relation between nitrate phosphate and phytoplankton abundance in Jali River and Lereng River Purworejo. Random sampling method are used in this observation. There are 5 different stations in 3 sampling periods. Station 1 is the upper course of river, station 2 is the representation of upper course and tide, station 3 is river mouth, station 4 is near to local fish pond and station 5 is near to fishing activity. Abundance of phytoplankton in Jali River and Lereng River value 3.503 – 12.165 ind/l based on phytoplankton abundancy it is showing that water quality of Jali River and Lereng River categorized in moderated fertility levels or mesotrofik. There are 3 classes of phytoplankton that found in study site. They are Bacillariophyceae, Chlorophyceae and Cyanophyceae. Then, consisting of 20 genera. 2 kinds of zooplankton are Protozoa filum and Crustacea filum, consisting 8 genera. Nitrate value is 0,3 – 1,6 mg/l and phosphate value is 0,04 – 0,7 mg/l. Nitrates have a correlation of 0,619 against the abundance of phytoplankton, it means that the nitrate has a strong positive connection and phosphate had a correlation of 0,596 against the abundance of phytoplankton, it means that phosphate has a moderate positive connection.
ANALISIS HABITAT DAN PERUBAHAN LUASAN TERUMBU KARANG DI PULAU MENJANGAN BESAR, KEPULAUAN KARIMUNJAWA MENGGUNAKAN CITRA SATELIT Januardi, Rio; Hartoko, Agus; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.447 KB)

Abstract

ABSTRAK Perairan Indonesia menyimpan keanekaragaman hayati laut karang tertinggi, diperkirakan luas ekosistem terumbu karang Indonesia mencapai 50.000 km2 yaitu 25 persen dari luas terumbu karang dunia. Penggunaan teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu alternatif yang tepat untuk mendeteksi terumbu karang bagi negara yang mempunyai wilayah yang sangat luas dan memerlukan waktu yang relatif singkat serta biaya murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kondisi, perubahan luasan dan tingkat akurasi monitoring terumbu karang di Pulau Menjangan Besar menggunakan citra satelit Landsat 8. Penelitian dilaksanakan pada November 2015-Januari 2016 di Pulau Menjangan Besar dan di Laboratorium Marine Geometric Center, Jurusan Perikanan UNDIP. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksploratif untuk mengetahui jenis dan kondisi terumbu karang menggunakan metode Line Intersept Transect dan metode koreksi kolom air atau Lyzenga. Hasil penelitian  menemukan kondisi terumbu karang di Pulau Menjangan Besar masih dalam kondisi baik dengan persentase penutupan karang sebesar 51,6 persen. Jenis terumbu karang yang terdapat di Pulau Menjangan Besar yaitu Acropora sp, Stylopora sp, Porites sp, Favia sp, Heliopora sp, Euphylia sp, Pocilopora sp, Goniopora sp dan Favites sp dengan nilai keaneragaman sebesar 1.28 tergolong sedang/moderat dan nilai dominasi sebesar 0.58. Terumbu karang mengalami penurunan luasan sebesar 7,92 Ha dari tahun 2013-2015. Tingkat akurasi penggunaan citra satelit Landsat 8 yaitu 81,25 persen. Kata kunci :Persentase penutupan karang; Luasan habitat; Menjangan Besar; Penginderaan jauh ABSTRACTThe ocean of Indonesia has the highest biodiversity of Coral Reef, the extent of Indonesian’s coral reefs widely predicted 50.000 km2 which is about 25% of the world’s. The use of remote sensing technology is one the alternatives that is appropriate for the detection of coral reefs for a country that has a very wide area and requires a relatively short time and reasonable cost. This study aimed to determine the type; condition; changes in the area; and the level of monitoring coral reefs accuracy in Menjangan Besar Island used Landsat 8 satellite. The study was conducted on November 2015 until January 2016 in Menjangan Besar Island and the Marine Geometric Center, Fisheries Department at Diponegoro University. This research uses an explorative method to determine the type and condition of coral reefs using line intercept transect method and correction on water column method or Lyzenga. The result of this research is the condition of coral reefs in Menjangan Besar in the good condition with the cover percentage of coral at 51.6%. The species of Coral reefs in Menjangan Besar are identified as Acropora sp, Stylopora sp, Porites sp, Favia sp, Heliopora sp, Euphylia sp, Pocilopora sp, Goniopora sp and Favites sp with the value of diversity about 1.28 classified as moderate and the value of dominance of 0.58. The coral reef area decreased by 7.92 ha of the year 2013 to 2015. The accuracy level used Landsat 8 imagery satellite is 81.25%. This level of accuracy using Landsat 8 satellite imagery is 81.25%. Keywords :Percentages of coral reef cover; Extents habitat; Menjangan Besar; Remote sensing.
PENGARUH DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart) Solms, 1824) TERHADAP NITRAT (NO3) DAN TOTAL BAKTERI PADA SKALA LABORATORIUM Maulida, Dwi Tasha; Widyorini, Niniek; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.324 KB)

Abstract

Eceng gondok (E. crassipes) menjadi salah satu permasalahan yang serius pada kondisi perairan di Rawa Pening. Bahan organik dalam perairan memerlukan proses perombakan melalui dekomposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dekomposisi bahan organik eceng gondok (E. crassipes) terhadap NO3 dan total bakteri. Penelitian dekomposisi bahan organik eceng gondok ini mengacu pada penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap perlakuan kadar 80%, 60%, dan 40%. Data dikoleksi dengan 3 pengulangan selama 5 kali dengan periode satu minggu. Data yang diukur meliputi kandungan bahan organik, nitrat (NO3), total bakteri, suhu, pH air, dan DO pada setiap wadah percobaan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan FPIK UNDIP Tembalang, Semarang. Hasil penelitian adalah dekomposisi eceng gondok memberikan pengaruh yang berbeda terhadap bahan organik air, total bakteri, dan NO3. Pengaruh bahan organik pada kadar 80% lebih dari 60%, lebih dari 40%. Pengaruh terhadap total bakteri pada kadar bahan organik 80% lebih dari 60%, lebih dari 40%. Dekomposisi eceng gondok pada kadar bahan organik 80% menghasilkan kelebihan NO3, sedangkan dekomposisi eceng gondok dengan kadar bahan organik 60% dan 40% hasil NO3 cenderung menurun. Water hyacinth (E. crassipes) became one of the serious problems to the water conditions in the Pening Swamp. Organic matter in the water needs recast process through decomposition. This study aimed to determine the effect of organic matter decomposition hyacinth (E. crassipes) to NO3 and total bacteria. This research on decomposition of organic matter hyacinths refers to experimental studies with completely randomized design (CRD) of the treatment levels 80%, 60%, and 40%. Data collected by 3 repeated for 5 times with a period of one week. Measured Data includes organic matter content, nitrate (NO3), total bacteria, temperature, water pH, and DO in each of container experimental research. This study was conducted in January 2015 in the Laboratory of Fisheries Resources Management and Environment FPIK Tembalang Diponegoro, Semarang. The results showed that the decomposition of water hyacinths give a different effect in water organic matter, total bacteria, and NO3. Effect of organic material at the rate of 80% more than 60%, more than 40%. Effect of total bacterial content on organic matter level of  80% more than 60%, more than 40%. Decomposition of water hyacinth on organic matter level of 80% has excess NO3, while the decomposition of water hyacinths with organic matter levels of 60% and 40% of the NO3 tended to decline.
KAJIAN KUALITAS AIR KAWASAN PERTAMBAKAN DI SUNGAI BUNTU, KENDAL Water Quality Assessment of Aquaculture Areas in Buntu River, Kendal Setiawan, Krisna; Purnomo, Pujiono Wahyu; Suprapto, Djoko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.302 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24251

Abstract

ABSTRAK Sungai Buntu yang terletak di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah merupakan daerah padat penduduk dan digunakan sebagai tempat pembuangan sisa tambak. Adanya aktivitas penduduk dan sisa tambak di sekitar sungai berpotensi membuat perairan menjadi tercemar. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji status mutu air menggunakan analisis STORET dan mengetahui beban pencemaran dari kawasan pertambakan yang masuk ke perairan sungai Buntu, Kabupaten Kendal ditinjau dari Biological Oxygen Demand (BOD), nitrat, nitrit dan amonia. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 dan Januari 2019. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode survey dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling pada 4 stasiun dalam 2 minggu. Analisis status mutu air menggunakan metode STORET dan analisis beban pencemaran dengan persamaan BP= Q×Ci. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa status mutu air di perairan sungai Buntu sebelum tambak dan pada kawasan tambak yaitu cemar sedang, serta bagian muara cemar ringan. Beban pencemaran BOD sebesar 551,67 ton/bulan, nitrat sebesar 20,89 ton/bulan, nitrit 2,66 ton/bulan dan amonia sebesar 2,46 ton/bulan. Ditinjau dari konsentrasi nitrat, sungai Buntu tergolong perairan oligotrofik. ABSTRACT Buntu river is located in Kendal city, Central Java. It is a dense population area and become a place that contain aquaculture effluent. Human activities and aquaculture effluent along the river cause water pollution. Aims of this study are to assess water quality status using STORET analysis and knows pollution load from aquaculture areas which flow to Buntu river, Kendal city based on concentration of Biological Oxygen Demand (BOD), nitrate, nitrite and ammonia. The study was conducted in December 2018 to January 2019 and used survey method. The technical method of sampling was using a purposive sampling on 4 stations in 2 weeks. Water quality status analysis used STORET method and pollution load analysis used BP= Q×Ci. The final result shows that water quality status in Buntu river is different in each station. The status before aquaculture area and at aquaculture area is medium polluted, and at estuary is low polluted. Pollution load of BOD is 551,67 tons/month, nitrate is 20,89 tons/month, nitrite is 2,66 tons/month and ammonia is 2,46 tons/month.
HUBUNGAN SEBARAN STRUKTUR KOMUNITAS KARANG DENGAN VARIABILITAS KUALITAS LINGKUNGAN DI PERAIRAN TERUMBU DI PULAU BURUNG KABUPATEN BELITUNG Sulaksono, Septian Budi; -, Ruswahyuni; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.15 KB)

Abstract

Pulau Belitung merupakan wilayah kepulauan yang menyimpan kekayaan laut, terutama terumbu karang yang berlimpah. Hal ini disebabkan karena perairan Belitung merupakan perairan tropis. Kehidupan terumbu karang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di perairan tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlulah dilakukan suatu kajian secara seksama tentang hubungan variabel lingkungan terhadap kondisi dan sebaran struktur komunitas karang, agar  dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai kondisi terumbu karang dan sebaran struktur serta pengaruh variabel lingkungan di perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang, pengaruh kualitas lingkungan terhadap kondisi dan sebaran terumbu karang di perairan Pulau Burung, Kabupaten Belitung. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret - april 2012.Jenis karang yang di dapat di lokasi penelitian adalah Acropora sp., Euphyllia sp., Favia sp., Favites sp., Fungia., Goniastrea sp., Helioporra sp., dan Porites sp.. Dari hasil perhitungan prosentase penutupan karang hidup di lokasi penelitian, didapatkan pada kedalaman 3 meter sebesar 56.15%, pada kedalaman 5 meter sebesar 54,57%, serta pada kedalaman 7 meter didapatkan hasil sebesar 67,3%. Penutupan karang di Pulau Burung Kabupaten Belitung dikategorikan baik, karena memiliki penutupan karang lebih dari 50%. Dari hasil uji regresi disimpulkan bahwa paremeter kualitas air memiliki hubungan yang cukup erat dengan kondisi terumbu karang di perairan Pulau Burung.
KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN LARVA DAN JUVENIL IKAN DI SEKITAR MUARA SUNGAI TULUNG DEMAK Revika, -; Purnomo, Pujiono Wahyu; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.842 KB)

Abstract

Fluktuasi kondisi lingkungan hidup yang cukup tinggi di daerah estuari menyebabkan beberapa spesies yang mampu bertahan. Salah satu karakteristik daerah estuari adalah sebagai tempat berkumpulnya bahan organik sehingga daerah ini banyak ditempati oleh mikroorganisme. Komposisi dan kelimpahan larva dan juvenil ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kandungan klorofil-α di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kandungan klorofil-α di sekitar muara sungai dengan komposisi dan kelimpahan larva dan juvenil ikan. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 – Januari 2015 di muara Sungai Tulung, Demak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik survey lapangan. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan komposisi dan kelimpahan larva dan juvenil ikan di sekitar muara sungai. Lokasi penelitian dibagi dalam 3 stasiun, stasiun 1 terletak di daerah terluar sungai ke arah laut bagian utara dan selatan, stasiun 2 terletak di dekat pertemuan dua aliran sungai, yakni Sungai Tulung dan Sungai Sier, stasiun 3 terletak dekat dengan daratan dan permukiman warga. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi dan Korelasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa komposisi larva dan juvenil ikan sebanyak 7 famili dengan kelimpahan individu sebesar 266 ind/100 m3, antara lain Gobiidae (64,42%), Ambassidae (28,99%), Cynoglossidae (0,65%), Siluridae (4,57%), Eleotridae (0,40%), Labridae (0,34%) dan Engraulidae (0,65%). Kelimpahan larva dan juvenil ikan didominasi oleh famili Gobiidae. Nilai klorofil-α di stasiun 1, 2 dan 3 adalah 0,124 mg/m3; 0,233 mg/m3 dan 0,237 mg/m3 tergolong kategori rendah. Terdapat hubungan yang cukup erat antara kelimpahan larva dan juvenil ikan dengan klorofil-α. High fluctuation of environment condition in estuary cause the some species can hold out. One of characteristic  from estuary is place of association organic materials, it cause this area many placed by microorganism. Composition and abundance fish of larvae and juvenile affected by some factors, which one is content of chlorophyll-α in the water. The aim of this research is to know relationship between content of chlorophyll-α in around estuary with compositon and abundance fish of larvae and juvenile. This research was conducted in November 2014 – January 2015 at estuary of Tulung River, Demak. The  method used in this research is descriptive with field survey technique. This method was used to describe compositon and abundance fish of larvae and juvenile in estuary. Location of study were divided into three stations, station 1st is located in the outer area of the river toward the sea to the north and south, station 2nd is located near the confluence of two streams, Tulung River dan Sier River, station 3rd is located close to the mainland and residency. Analysis of the data used in this research is Regretion and Correlation Test. Based on the result of research showed that composition of larvae and juvenile are 7 families with abundance of individual amounted to 266 ind/100 m3, included from Gobiidae (64,42%), Ambassidae (28,99%), Cynoglossidae (0,65%), Siluridae (4,57%), Eleotridae (0,40%), Labridae (0,34%) and Engraulidae (0,65%). Abundance fish of larvae and juvenile dominated by the family Gobiidae. Value chlorophyll-α at station 1st, 2nd and 3rd is 0,124 mg/m3; 0,233 mg/m3 and 0,237 mg/m3 relatively low category.There is fairly close relationship between abundance fish of larvae and juvenile with content of chlorophyll-α.
Co-Authors - Revika, - - Ruswahyuni - Subiyanto - Supriharyono A’in, Churun Abdul Ghofar Ade Apriliana Adhitya Wijayanto, Adhitya Afifa, Fitria Hersiana Agry, Firdausa Putra agung Suryanto Agus Hartoko Alep Amaliyah Amanah Raras Nawang Kinasih, Amanah Raras Nawang Andriyanto, Wulan Oktaviasari Anhar Solichin Aninditia Sabdaningsih Anugrah Dwi Fahreza Arif Rahman Arif, Gunarso Assyifa, Siti Fatma ‘Ishmah, Amalina Zata Bambang Sulardiono Bani Setyawan Boedi Hendrarto Chiesa, Francesco Te Churun Ain Churun A’in Claudya Yolanda Iswanto, Claudya Yolanda Daud Aruan, Daud David Nugroho Desty Wahyuni Ginting Devi Kristi Purba Dewi Pertiwi Nusantara DIAH AYUNINGRUM Diah Ayuningrum, Diah Dika Nugraini Pancawati Djoko Suprapto Dwi Kritiyasari Dwi Santi Putri Dwi Tasha Maulida, Dwi Tasha Dwi Yulianto Erick Setiawan Larosa, Erick Setiawan Erviana, Renanda Nur Fajrin, Alifia Nirwana Falah, Suudul Farid, Moch Febriyanti, Leti Frida Purwanti Griselda, Adinda Putri Khairunnisa Gultom, Christine Rosaline Gustilah, Lillah Haeruddin Haeruddin Hana Nisau Shalihah Hikmah, Nur Hikmah Himatul Aliyah Febriana Himatul Aliyah Febriana, Himatul Aliyah Iin Rahmawati Kharisma Aji Winarto Khaslinda Pratiwi Rauf Kitarake, Yopi Sondy Kritiyasari, Dwi Laila, Qadarina Nur Lakastri, Lavia Lestari, Hima Desy Lulu Adilla Latifah, Lulu Adilla Luvitasari, Ayu Maro, Jahved Ferianto Martin Arianto Partogi Maslahah, Nur Hikmah Mazroatum Max Rudolf Muskananfola Megawati Arsita Putri Meliala, Elvina Gianina Melina Setya Ayuningsih Mia Arista Sari Mohamad Haekal Mulia Delvi, Betlin Indriani Mulyani, Maya Sri Mustofa Nitisupardjo Mutia Novenda Putri Niniek Widyorini Norma Afiati Novitasari, Diva Triza Nugraha, Bagas Aditya Nugroho, Restu Wahyu Nur Hidayah Nur Latifah Khuzma, Nur Latifah Nurannisa Isnaeni, Nurannisa Nurhuda, Izza Siti Nurul Khaqiqoh Oktavianto Eko Jati Pratama, Hanif Huda Prijadi Soedarsono Purnami, Adelia Puspita, Like Viantika Jala Putra, Muchamad Iqbal Widiansyah Rinaldi, Rexa Kurnia Rio Januardi, Rio Riska Apriliana Rizka Alifianita Saputri Rudolf Muskananfola, Max Ruswahyuni - Ryanditama Ardiannanto Sa’diyah, Halimatus Sahala Hutabarat Satrio, Budi Sefanya Roswaty Sena Widhitama, Sena Septian Budi Sulaksono Siahaan, Sahala Bonardo Silitonga, Yohana T. E. Siti Nur Hidayah, Siti Nur Siti Rudiyanti Slamet Budi Prayitno Supriharyono Supriharyono Supriharyono Supriharyono Suradi Wijaya Saputra Suryanti Suryanti - Sutrisno Anggoro Suwandana, Achmad Fuad Tita Elfitasari Tjatur Wulandari, Tjatur Ulfitasari, Nia Urni Nurani Subarma Veithzal Rivai Zainal Wicaksono, Anangga Rifqi Yundari, Yundari Yusrianti Purwandari Yusty Amelia Yuwananda Perwira Hutama, Yuwananda Perwira Zulfana Fikru Sifa