Pujiono Wahyu Purnomo
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 98 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

POTENSI DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis Bleeker) DI DANAU TOBA SUMATERA UTARA Ginting, Desty Wahyuni; Ghofar, Abdul; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.21 KB)

Abstract

Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia dan juga merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Danau Toba di Sumatera Utara selama ini menjadi sumber produksi ikan pora-pora (Mystacoleucus padangensis Bleeker). Keberadaan ikan ini cukup membantu perekonomian masyarakat sekitar tetapi kegiatan penangkapan menjadi tidak terkendali sehingga menyebabkan turunnya populasi ikan tersebut. Kondisi yang bersifat kontradiktif ini menyebabkan perlunya dievaluasi kembali jumlah potensi serta pola pengelolaan ikan pora-pora di kawasan Danau Toba Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek produksi, aspek biologi, dan aspek pengelolaan sumberdaya ikan pora-pora di Danau Toba. Aspek produksi meliputi trend CPUE dan jumlah produksi. Aspek biologi meliputi panjang berat dan faktor kondisi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2013 di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tongging. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan observasi lapangan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari panjang total dan berat individu ikan pora-pora yang diperoleh dari lapangan. Data sekunder diambil dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara berupa jumlah produksi dan jumlah trip penangkapan selama 2 tahun, yaitu 2008 – 2009. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh nilai CPUE alat tangkap doton lebih kecil dibandingkan alat tangkap tanggok dengan nilai 1,64 kg/jam dan 4,72 kg/jam. Pertumbuhan ikan pora-pora bersifat allometric positive dengan nilai b sebesar 3,31. Faktor kondisi (Kn) ikan pora-pora sebesar 1,028 yang berarti bahwa badan ikan kurus atau kurang montok. Sehingga aspek pengelolaan yang dapat diberikan adalah dengan mengatur mesh size alat tangkap yang tidak lebih kecil dari 1,25 inchi.
APLIKASI BIOROCK TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP TRANSPLANTASI KARANG DAN KEANEKARAGAMAN IKAN DI PULAU KARIMUNJAWA Siahaan, Sahala Bonardo; Purnomo, Pujiono Wahyu; Sulardiono, Bambang
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 1 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.969 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i1.22537

Abstract

Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan tempat konservasi bagi lingkungan dan biota. Kualitas terumbu karang di Karimunjawa mempunyai keanekaragaman yang tinggi. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk merehabilitasi terumbu karang, salah satunya adalah Biorock.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelangsungan hidup dan pertumbuhan karang yang ditransplantasi pada biorock dan mengetahui keanekaragaman ikan yang berada di sekitar biorock. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan di mana terdapat 2 stasiun penelitian. Biorock digunakan sebagai tempat untuk dijadikannya proses transplantasi karang jenis Acropora sp. Pengukuran pertumbuhan karang dilakukan di dalam air dengan periode selama 2 bulan dengan tenggang waktu 1 bulan menggunakan jangka sorong. Untuk mengevaluasi perbedaan  perbedaan pertumbuhan dan kelangsunggan hidup setiap spesies yang ditransplantasi mempergunakan uji t independen. Spesies terumbu karang yang memiliki persentase kelangsungan hidup paling tinggi adalah Acrophora nasuta. Berdasarkan uji t tentangperbedaan kelulushidupan karang stasiun 1 dan 2 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan (α>0,05). Jenis ikan yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah Zanclus sp, Selaroides sp, dan Sigauns sp. Ditemukan pula spesies bulu babi yaitu Diadema sp. Parameter Fisika-Kimia kedalaman, kecerahan, temperatur, pH, dan salinitas pada 2 stasiun sudah memenuhi syarat untuk pertumbuhan karang.  Karimunjawa National Park  is a conservation area for the environment and biota.There are various techniques that can be used to rehabilitate coral reefs, one of which is Biorock. The purpose of this research is to know the survival and growth of transplanted corals in biorock and to know the diversity of fish that are around the biorock. The method used in this research is the field experimental method. The location of this research consists of 2 research stations. Biorock is used as a place to make its transplant coral process type Acropora sp. Measurement of coral growth measured in water for a period of 2 months with a period of 1 month using a vernier caliper. To evaluate differences in growth and survival of each transplanted species using independent t test. The coral reef species that have the highest survival rate is Acrophora nasuta. Based on the result of t test about difference of coral reef life at station 1 and 2 shows that there is no significant difference between them (α> 0,05). Fish species found at the study sites were Zanclus sp, Selaroides sp, and Siganus sp. Also found species of sea urchin is Diadema sp. Physical-Chemical parameters of depth, brightness, temperature, pH, and salinity at 2 stations have included requirements for coral growth.
PENGARUH KEDALAMAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PRIMER DAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA KARANG DOMINAN DI PULAU CEMARA KECIL, KARIMUNJAWA Lakastri, Lavia; Purnomo, Pujiono Wahyu; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.221 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22667

Abstract

Pulau Cemara Kecil merupakan salah satu pulau yang dijadikan tujuan wisata di Kepulauan Karimunjawa. Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi. Nitrat merupakan  nutrien sebagai salah satu faktor penentu terpeliharanya produktivitas perairan. Penelitian ini mempelajari perbedaan jumlah sel zooxanthellae yang berpengaruh terhadap nilai produktivitas primernya dan kandungan nitrat yang diserap terhadap perbedaan kedalaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan produktivitas primer bersih (NPP) ekosistem terumbu karang, kandungan nitrat dan densitas zooxanthellae pada kedalaman 1 meter dan 5 meter. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Cemara Kecil pada bulan Maret 2018 dengan metode deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh jenis karang yang dominan adalah Acropora sp. (26,58%) dan Porites sp (40,38%) dengan tutupan karang hidup pada kedalaman 1 meter (70,5%) kategori baik, kedalaman 5 meter (76,83%) kategori sangat baik. Terdapat perbedaan yang signifikan (sig.) pada densitas zooxanthellae (sig = 0,02) dan NPP (sig = 0,01) di kedalaman 1 meter dan 5 meter pada kedua jenis karang. Perbedaan yang kurang signifikan pada konsentrasi nitrat (sig = 0,395) pada kedua kedalaman. Nilai densitas Zooxanthellae dan NPP lebih tinggi pada kedalaman 1 meter dibandingkan kedalaman 5 meter. Kedalaman mempengaruhi jumlah sel zooxanthellae pada karang sehingga akan berpengaruh terhadap produktivitas primer yang dihasilkan. Penyerapan kandungan nitrat oleh zooxanthellae berbeda dipengaruhi oleh faktor fisika kimia lingkungan. Pulau Cemara Kecil is one of the island used as a tourist destination in Karimunjawa. Coral reef are coastal ecosystems that have high productivity. Nitrate is a nutrient as a determining factor for the preservation of marine productivity, nutrients becomes an important factor. This research will study the differences in zooxanthellae cells that effected on their primary productivity value and nitrate absorbed by the depth difference. The purpose of this research is to know the differences of coral reef Net Primary Productivity (NPP), nitrate concentration and density of zooxanthellae at depth of 1 meter and 5 meter. This study was conducted in Cemara Kecil Island on March 2018, with descriptive method. The research results obtained are the dominant species of coral Acropora sp. (26,58%) and Porites sp. (40,38%) with living coral cover at a depth of 1 meter (70,5%) categories are good, the depth of 5 meter (76,83%) categories are very good. There is a significant difference (sig) on the density of zooxanthellae (sig = 0,03) and NPP (sig = 0,01) at a depth of 1 meter and 5 meters on both types of coral. Less significant differences in the concentration of nitrates (sig = 0,395) on both the depth. Zooxanthellae densities values higher than NPP at a depth of 1 meter compared to a depth of 5 meters. Depth affect the density of zooxanthellae  on corals so influential is also against the resulting primary productivity. Absorption of different content of nitrate by zooxanthellae are influenced b factors of chemical – physics environment. 
ANALISIS KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN BAHAN ORGANIK TOTAL, NITRAT, FOSFAT DAN KLOROFIL-a DI SUNGAI JAJAR KABUPATEN DEMAK Wijayanto, Adhitya; Purnomo, Pujiono Wahyu; Suryanti, -
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.226 KB)

Abstract

Perkembangan pemanfaatan lahan pada kawasan dan lingkungan perairan sungai dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan kualitas perairan yang dicirikan dengan penurunan kesuburan perairan. Kesuburan suatu perairan dipengaruhi oleh sediaan materi bahan organik, unsur hara (nitrat dan fosfat), dan klorofil-a, serta variabel fisika kimia perairan. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014 – Januari 2015 di Sungai Jajar, yang bertujuan untuk mengetahui kandungan Bahan Organik, NO3, PO4, dan klorofil-a di beberapa wilayah Sungai Jajar dan mengetahui keterkaitan antara bahan organik total dengan nitrat dan fosfat serta nitrat dan fosfat dengan klorofil-a untuk melihat tingkat kesuburannya. Metode  yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik purposive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuburan perairan berdasarkan kandungan nitrat tergolong dalam kesuburan rendah (oligotrofik) hingga sedang (mesotrofik). Berdasarkan kandungan fosfatnya tergolong dalam kategori subur (eutrofik). Berdasarkan kandungan klorofil-a kesuburan perairan Sungai Jajar tergolong kesuburan yang rendah (oligotrofik). Keterkaitan antara klorofil-a dengan nitrat dan fosfat di perairan Sungai Jajar secara parsial lebih kuat hubungan antara fosfat terhadap klorofil-a. Nitrat tidak menunjukkan hubungan yang kuat terhadap klorofil-a. Berdasarkan analisa statistik regresi linier berganda, secara keseluruhan nitrat dan fosfat mempunyai korelasi dan hubungan linier positif atau memberikan pengaruh terhadap kandungan klorofil-a. As the development of land use in the area and the river water environment can influence mainly the alleged decline of the quality of water that is characterized by a decrease in aquatic fertility. The fertility of a aquatic area is also affected by the total organic matter, hara unsure (nitrate and phosphate), and chlorophyll-a, as well as the variable of aquatic physics and chemist. This research was done on December 2014-January 2015 in River Jajar, which is aimed to identify the relationship between Total Organis Matter NO3, PO4, and Chlorophyll-a in some areas approaching flow Jajar River estuary and determine the link between nitrate and phosphate with a total organic matter and chlorophyll -a with nitrate and phosphate to see the level of fertility.. This research used the descriptive method  using purposive sampling. The results showed that the fertility waters by nitrate content belonging to the low fertility (oligotrophic) to moderate (mesotrophic). Based on the phosphate content of classified in the category fertile (eutrophic). Based on the content of chlorophyll-a fertility Jajar river waters classified as low fertility (oligotrophic).The linkage between chlorophyll-a by nitrate and phosphate in the waters of the Jajar River partially stronger relationship between phosphate to chlorophyll-a. Nitrates did not showed a strong relationship to the chlorophyll-a. Based on statistical analysis of multiple linear regression, together nitrates and phosphates have a positive correlation and linear relationship or have influence on the content of chlorophyll-a.
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK SEDIMEN DAN KADAR H2S AIR DI DALAM DAN DI LUAR TEGAKAN MANGROVE DESA BEDONO, KABUPATEN DEMAK Sa’diyah, Halimatus; Afiati, Norma; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 1 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.476 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i1.22527

Abstract

Kawasan mangrove dapat memproduksi bahan organik dari proses dekomposisi serasah yang jatuh yang menjadi penyuplai nuterien ke lingkungannya. Proses tersebut menggunakan oksigen terlarut yang apabila oksigen terlarut habis maka proses tersebut beralih ke proses dekomposisi secara anaerob yang menyebabkan terbentuknya senyawa H2S. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan bahan organik sedimen dan kadar H2S air di dalam dan di luar kawasan mangrove serta untuk mengetahui hubungan kandungan kadar H2S air dengan bahan organik sedimen dan oksigen terlarut di kawasan mangrove desa Bedono. Metode penelitian adalah metode survey. Penelitian ini dilakasanakn pada bulan Mei- Juni 2017 di lokasi yang mewakili kawasan mangrove dan lingkungan sekitarnya. Data yang diukur adalah suhu air, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, oksigen terlarut, pH, bahan organik sedimen dan H2S air yang dilaksanakan empat kali dengan selang pengukuran dua minggu. Hasil yang didapat yaitu suhu air 28-31oC, kecerahan 14,5-68 cm, kedalaman 33-165 cm, kecepatan arus 0-0,1 m/s, oksigen terlarut , pH 5-6, bahan organik sedimen 7,73-20,27%, H2S air 0,003-0,037 mg/l. Kandungan bahan organik sedimen dan kadar H2S air tertinggi di dalam kawasan mangrove dengan rata-rata 16,36% dan 0,031 mg/l, dan terendah di luar kawasan mangrove dengan rata-rata 9,78% dan 0,01 mg/l. Kadar H2S tinggi di dalam kawasan mangrove dan lebih rendah di luar kawasan mangrove. Kadar H2S air dengan bahan organik sedimen dan oksigen terlarut berhubungan linier dengan persamaan H2S= 0,027 + 0,001BOS- 0,006 DO (r= 0,7246, BOS= Bahan Organik Sedimen, DO= Dissolved Oxygen). Mangroves produce organic matter from the decomposition of falling leaves, twigs etc, which supply nutrient to the environment. The process uses dissolved oxygen; when dissolved oxygen exhausted, it switches into anaerobic decomposition which causes the formation of H2S compounds. This study aims to knowing differences in sediment organic materials and H2S within and adjacent of mangrove areas and to determine the relation of H2S with sediment organic materials and dissolved oxygen in the mangrove areas of Bedono. Survey method is refered, and the study was conducted in May - June 2017 on locations representing mangrove areas and the surrounding environment. The data measured are water temperature, brightness, depth, current speed, dissolved oxygen, pH, sediment organic materials and H2S in the water. Sampling was conducted four times every fortnight. The result of the water temperature is  28-31 ° C, brightness 14.5 to 68 cm, 33-165 cm depth, current speed 0-0.1 m/s, dissolved oxygen 2-5,2 mg/l, pH 5-6, sediment organic material 7,73 to 20.27%, H2S 0.003 to 0.037 mg/l. Sediment organic materials and H2S were highest within the mangrove area, with an average 16.36% and 0.031 mg/l, and the lowest outside of mangrove area with an average 9.78% and 0.01 mg/l. H2S higher in the inside of  the mangrove areas compared to the outside of it. The relation of H2S with sediment organic materials and dissolved oxygen is linearly related according to the equation H2S= 0.027+ 0.001SOM- 0.006DO (r= 0.7246, SOM= Sediment Organic Materials, DO= Dissolved Oxygen).
HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DENGAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA BEBERAPA JENIS KARANG DI REEF FLAT PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU JAKARTA Khuzma, Nur Latifah; Suryanto, Agung; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.18 KB)

Abstract

ABSTRAKPulau Pari merupakan salah satu pulau yang berada di tengah-tengah gugusan. Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi. Nitrat merupakan  nutrien sebagai salah satu faktor penentu terpeliharanya produktivitas perairan, maka penelitian ini akan mempelajari dukungan nitrat di dalam polip karang dan pengaruhnya terhadap keberadaan  zooxanthellae. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberagaman jenis karang, faktor lingkungan  yang  mempengaruhi  karang, kandungan nitrat dan densitas zooxanthellae pada beberapa jenis karang di reef  flat Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 dengan metode deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh  jenis karang  yang dominan adalah  Acropora sp., Porites sp., dan Montipora sp., dengan penutupan karang hidup di stasiun I (dermaga) 36,4% kategori sedang, stasiun II (pemukiman penduduk) 22,4% kategori buruk dan stasiun III (jauh dari aktivitas penduduk) 67,2% kategori baik. Koefisien determinasi R2 antara nitrat dengan densitas  zooxanthellae pada masing-masing jenis karang dominan memiliki nilai R² yang  berbeda yaitu karang Acropora palifera diperoleh R²= 0.787 dapat diartikan bahwa variabel bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 78,7% terhadap variabel Y 21,3%, pada jenis karang Acropora divaricata diperoleh R²= 0.989 memiliki pengaruh kontribusi sebesar  98,9% terhadap variabel Y 1,1% dan jenis karang Porites cylindrica R²= 0.955 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 95,5% terhadap variabel Y 4,5% lainnya dipegaruhi faktor lain diluar variabel X dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai R² diatas 0,5 yang berarti semakin erat hubungan antara variabel X dan Y. Semakin tinggi kandungan nitrat di dalam polip karang, maka semakin tinggi pula densitas zooxanthellae yang dikandungnya. Kata kunci: Beberapa Jenis Karang; Nitrat; Densitas Zooxanthellae; Pulau Pari ABSTRACT Pari Island is one island in the middle of the Thousand Islands cluster. Nitrate is a nutrient as a determining factor for the preservation of marine productivity, nutrients becomes an important factor. The problem is, whether the support is derived from the availability of nitrate in the water or in the coral polyps. Related to the above, this research will study the nitrate support in coral polyps and their effects on the presence of zooxanthellae. The purpose of this study is to determine the diversity of coral species, environmental factors affecting the coral, nitrate content and the density of  zooxanthellae in some types of coral on the Pari Island Reef Flat in Thousand Islands Jakarta. This study was conducted in March to April 2016, with descriptive method. The results obtained are the the dominant coral species Acropora sp., Porites sp., and Montipora sp., With live coral cover in the station I (pier) of 36,4% medium category, station II (residential) of  22.4% poor category and station III (away from the population activity) of 67,2% good category.The coefficient of R2 determination between nitrate with a density of  zooxanthellae in each the dominant coral species have different values R² is Acropora palifera obtained R²= 0.787 means that the independent variable X has the effect of a contribution of 78,7% to 21,3% Y variables, the coral species Acropora divaricata obtained R²= 0.989 has the effect of a contribution for 98,9% to 1,1% Y variables and coral species Porites cylindrica R²= 0.955 has the effect of a contribution of  95,5% to other variable Y 4,5% influenced other than the variable X of the results showed that the value of R² above 0,5 which means that the closer the relationship between the variables X and Y. the higher the nitrate content in coral polyps, the higher the density of zooxanthellae contains. Keywords: Types of Corals; Nitrate; Zooxanthellae Density; Pari Island
STATUS KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN SEBARAN KLOROFIL-a, BAHAN ORGANIK, NITRAT DAN FOSFAT DI PESISIR SAYUNG, DEMAK Aquatic Trophic Status Based on Chlorophyll-a, Organic Matter, Nitrate and Phosphate Distribution in the Coast of Sayung, Demak Meliala, Elvina Gianina; Purnomo, Pujiono Wahyu; Rahman, Arif
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 3 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.509 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i3.24250

Abstract

ABSTRAK Pesisir Sayung terletak di utara Laut Jawa dan didominasi oleh hutan mangrove dengan populasi penduduk yang tinggi. Adanya hutan mangrove dan aktivitas manusia di sekitar pesisir berpotensi membuat perairan menjadi kaya bahan organik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui status dan sebaran kesuburan perairan dan mengkaji hubungan antara klorofil-a, bahan organik, nitrat dan fosfat di Desa Bedono dan Timbulsloko, Sayung, Demak. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling pada 2 stasiun dengan 4 titik di setiap stasiunnya. Analisis status kesuburan perairan dengan metode TSI dan sebaran kesuburan dengan metode IDW. Analisa data untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan regresi linear berganda. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa status kesuburan perairan di pesisir Sayung termasuk kategori eutrofik. Kesuburan perairan di Bedono (69,04) lebih tinggi daripada Timbulsloko (67,94) dan cenderung menurun ke arah laut. Klorofil-a berhubungan kuat dengan nitrat, fosfat dan BOD (r=0,915). Pada perairan Bedono, keberadaan klorofil-a cenderung dipengaruhi oleh nitrat, sedangkan pada perairan Timbulsloko cenderung dipengaruhi oleh fosfat. ABSTRACT The Coast of Sayung is located in the North of Java Sea. This area is dominated by mangrove forest with a high rural population. The existence of mangrove forest and human activities in the area make the waters enriched with organic matters. Aims of this research are to know the category and distribution of trophic status also to understand the correlation among organic matters, chlorophyll-a, nitrate and phospate in Bedono and Timbulsloko, Sayung, Demak. This research was conducted on December 2018 and used descriptive method. The technical method of sampling used purposive sampling on two stations of four points each. Trophic State Index (TSI) used to analyze the trophic status in the coast of Sayung an the distribution used IDW method. Data analysis to find out the correlation among variabels used multiple linear regression method. The final result shows that the trophic status in the coast of Sayung is categorized as eutrophic. The trophic state in Bedono (69,04) is higher than in Timbulsloko (67,94). Chlorophyll-a had strong correlation with nitrate, phosphate and BOD (r=0,915). In Bedono, chlorophyll-a mostly affected by nitrate while in Timbulsloko it mostly affected by phosphate.
STUDI KELIMPAHAN TERIPANG (HOLOTHURIIDAE) PADA EKOSISTEM LAMUN DAN EKOSISTEM KARANG PULAU PANJANG JEPARA Ardiannanto, Ryanditama; Sulardiono, Bambang; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.208 KB)

Abstract

Teripang (Sea Cucumber) merupakan salah satu spesies yang banyak terdapat pada ekosistem lamun dan karang. Menurunnya populasi teripang diduga akan menyebabkan perubahan lingkungan perairan, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan komposisi jenis, kerapatan relatif teripang, kelimpahan teripang (Holothuriidae) dan komposisi jenis makanan dalam usus teripang pada perairan karang dan lamun di pantai Pulau Panjang Jepara. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Panjang, Jepara pada bulan November tahun 2013. metode pengambilan sampel untuk data penutupan karang menggunakan line transek dan untuk data kerapatan lamun menggunakan kuadran transek. Hasil dari penelitian ini nilai persentase kerapatan lamun di ekosistem lamun terdiri dari Thalassia hemprichii 42.47%, Enhalus acoroides 38.79%, Halodule uninervis 7.00%, dan  Syringodium isoetifolium 11.74%. Sedangkan penutupan terumbu karang untuk  Karang hidup 0.52%, Karang mati 42.27%, Pecahan karang 30.73% dan Pasir 26.49%. Sedangkan nilai persentase  Komposisi jenis teripang (Holothuriidae) di perairan lamun dan karang didapatkan 2 jenis yaitu H. atra dan H. nobilis, dengan kerapatan relatif pada ekosistem lamun H. atra adalah 93.06 % sedangkan untuk H. nobilis di terumbu karang adalah 91.67 %. Kelimpahan teripang pada ekosistem lamun terdiri dari H. atra sebesar 161 individu/150m2 dan H. nobilis sebesar 12 individu/150m2 sedangkan pada ekosistem terumbu karang terdiri dari H. atra 8 individu/150m2 dan H.nobilis sebesar 88 individu/150m2. Komposisi makanan teripang dari jenis H. atra yang didapatkan adalah jenis Nitzchia sp 21.635%, Spirulina sp 11.0578%, Parafavella sp 5.769%. dan butiran pasir sebesar 14.904%, sedangkan H. nobilis adalah Nitzchia sp sebesar 26.415%, Spirulina sp sebesar 10.063%, dan Parafavella sp sebesar 5.031%, dan butiran pasir sebesar 17.610%. Sea cucumbers are mostly found in the seagrass and reefs ecosystems. The research aims to know the composition, relative density, abundance and food composition in the gut of sea cucumber found on the reef and seagrass ecosystems of the Coastal Water of Panjang Island, Jepara. The reseach was carried out at Coastal Water of Panjang Island, Jepara on November 2013. The sampling metode used to collect data on reef cover percentage is line transect and for seagrass density is quadrant transect. Persentage of seagrass density : Thalassia hemprichii 42.47%, Enhalus acoroides 38.79%, Halodule uninervis 7.00%, and Syringodium isoetifolium 11.74%. Coral cover on the reef ecosystem composed of living coral 0,52%, dead reef 42,27%, coral fragments 30,73% and sand 26,49%.  There are two kind of sea cucumber from seagrass and reef ecosystem i.e Holothuria atra  and Holothuria nobilis. The relative abundance of H.atra was 93.06 % on seagrass ecosystem and H.nobilis on coral reef ecosystem was 91.67 %. Sea cucumber abundance at seagrass ecosystem are H. atra 161 individuals/150m2 and H. nobilis 12 individuals/150m2 while on reef ecosystem abundance of sea cucumber are H. atra 8 individuals/150m2 and H. nobilis 88 individuals/150m2. Food composition in the gut of H. atra are Nitzchia sp 21.635%, Spirulina sp 11.0578%, Parafavella sp 5.769%. and sand 14.904%, while in the gut of H. nobilis are Nitzchia sp 26.415%, Spirulina sp 10.063%, are Parafavella sp 5.031%, and sand 17.610%.
HUBUNGAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR DENGAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK, NO2 DAN NH3 PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA KEBURUHAN PURWOREJO Wulandari, Tjatur; Widyorini, Niniek; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.235 KB)

Abstract

Kegiatan budidaya udang Vannamei di desa Keburuhan, Purworejo dilakukan di kawasan gumuk pasir. Air yang digunakan untuk media budidaya berasal dari sumur pengeboran. Semakin meningkatnya masa pemeliharaan udang diikuti oleh meningkatnya bahan organik yang berpotensi terdekomposisi menjadi senyawa toksik yaitu nitrit (NO2) dan amonia (NH3). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kadar bahan organik, NO2, NH3 dan untuk mengetahui hubungan pengelolaan kualitas air dengan kandungan bahan organik, NO2 dan NH3 pada budidaya udang Vannamei di Desa Keburuhan, Purworejo. Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan. Lokasi pengambilan sampel air dilakukan pada tiga taraf umur pemeliharaan yaitu Tambak dengan periode umur pemeliharaan 0-20 hari, Tambak dengan periode umur 21-50 hari dan Tambak dengan periode umur 51-70 hari. Analisis data yang digunakan adalah uji regresi dengan taraf nyata (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan umur berhubungan dengan peningkatan bahan organik, NO2 dan NH3. Hasil penghitungan persamaan regresi menunjukkan apabila kadar bahan organik 17,73 mg/l dapat menghasilkan amonia 0,1 mg/l (batas maksimum), sedangkan apabila bahan organik sebesar 88,4 mg/l dapat menghasilkan nitrit 0,06 mg/l (batas maksimum). Amonia dan nitrit mencapai batas maksimum sebelum masa panen yaitu umur 20 hari dan umur 55 hari. Kandungan bahan organik, nitrit (NO2) dan amonia (NH3) mengalami peningkatan seiring bertambahnya umur udang. Adanya hubungan antara pengelolaan kualitas air dengan kandungan bahan organik, NO2 dan NH3 menunjukkan pengelolaan kualitas air pada budidaya udang Vannamei di Desa Keburuhan Purworejo kurang efektif dilakukan. Vannamei shrimp aquaculture activities in Keburuhan Village, Purworejo are done in sand dunes areas. Besides, well water utilized as aquaculture media. Increasingly, the keeping periods of shrimp followed by the increase of organic matter in which potentially decompose into toxic compounds, namely nitrite (NO2) and ammonia (NH3).  The aim of this study is to determine the level changes in organic matter, NO2, and NH3 as well as correlation of the water quality management with the contents of organic matter, NO2, and NH3 in Vannamei shrimp aquaculture in Keburuhan Village, Purworejo. The research method used in this study is field survey. The locations of water sampling conducted at the age of three of the level maintenance, among others the Pond at the age of 0-20 days, the Pond  at the age of 21-50 days and the Pond at the age of 51-70 days. Regression test used for the data analysis with significance level (α) 0,05. The research result shows that the age significantly effects the enhancement of organic matter, NO2 and NH3. The calculation results of regression equation indicate if the organic matter level is 17,73 mg/l may produce 0,1 mg/l ammonia (maximum limit),whereas 88,4 mg/l organic matter may produce 0,06 mg/l nitrite (maximum limit). Ammonia and nitrite reach the maximum limit before their harvest periods which are at the age of 20 days and 55 days. The contents of organic matter, nitrite (NO2) and ammonia (NH3) have increased as the shrimp grows older. The correlations between water quality management with organic matter, NO2 and NH3 indicate that water quality management of Vannamei shrimp aquaculture in Keburuhan village Purworejo is carried out less effectively.
HUBUNGAN NITRAT DAN FOSFAT DENGAN KLOROFIL-A DI WADUK JATIBARANG Relations Nitrate and Phosphate with Chlorophyll in Jatibarang Reservoir Fajrin, Alifia Nirwana; Ain, Churun; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 8, No 4 (2019): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.973 KB) | DOI: 10.14710/marj.v8i4.26557

Abstract

Salah satu hal penting perairan untuk peruntukan aspek perikanan yaitu dengan melakukan pengukuran klorofil-a. Klorofil-a yang dipengaruhi oleh unsur hara (N,P) menjadi elemen penting berlangsungnya proses fotosintesis. Tujuan penelitian yakni mengetahui hubungan nitrat dan fosfat terhadap klorofil-a. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Analisis Deskriptif dan Kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode Purpossive sampling. Pengambilan air sampel diambil pada area inlet, center, dan outlet Waduk Jatibarang. Analisis data menggunakan uji regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan Software SPSS 16. Pengambilan sampel dilakukan di tujuh stasiun dan tiga titik kedalaman berbeda dilaksanakan sebanyak 2 kali, pagi dan siang selama satu hari. Dari hasil penelitian didapatkan r sebesar 0,297 yang artinya tingkat keterikatan hubungan nitrat dan fosfat terhadap klorofil-a termasuk kategori sangat rendah. Nitrat dan fosfat memiliki pengaruh sebesar 0,8 % terhadap klorofil-a, sedangkan sisanya tidak berpengaruh. One of the important things in the waters ecosystem is measuring the chlorophyll-a. Chlorophyll-a which transferred nutrients (N,P) becomes an important element in the process of photosynthesis. The research objective is to find out the relations of nitrate and phosphate on chlorophyll-a. The research method used in the study is descriptive and quantitative analysis method. Sampling used the Purpossive sampling method. Sampling was taken in the inlet, center and outlet area of the Jatibarang Reservoir. Was analysis used multiple linear regression tests were carried out with the help of SPSS 16. The sampling was carried out at seven stations and three different depth points were carried out in 2 times, namely in the morning and in the afternoon for one day. Study results, found that r of 0,0297 which means the level of relations nitrate and phosphate to chlorophyll-a is very low. Nitrate and phosphate affect of 0.8% on the presence of chlorophyll-a, while the rest not affect.
Co-Authors - Revika, - - Ruswahyuni - Subiyanto - Supriharyono A’in, Churun Abdul Ghofar Ade Apriliana Adhitya Wijayanto, Adhitya Afifa, Fitria Hersiana agung Suryanto Agus Hartoko Alep Amaliyah Amanah Raras Nawang Kinasih, Amanah Raras Nawang Andriyanto, Wulan Oktaviasari Anhar Solichin Aninditia Sabdaningsih Anugrah Dwi Fahreza Arif Rahman Arif, Gunarso Assyifa, Siti Fatma ‘Ishmah, Amalina Zata Bambang Sulardiono Bani Setyawan Boedi Hendrarto Chiesa, Francesco Te Churun Ain Churun A’in Claudya Yolanda Iswanto, Claudya Yolanda Daud Aruan, Daud David Nugroho Desty Wahyuni Ginting Devi Kristi Purba Dewi Pertiwi Nusantara DIAH AYUNINGRUM Diah Ayuningrum, Diah Dika Nugraini Pancawati Djoko Suprapto Dwi Kritiyasari Dwi Santi Putri Dwi Tasha Maulida, Dwi Tasha Dwi Yulianto Erick Setiawan Larosa, Erick Setiawan Erviana, Renanda Nur Fajrin, Alifia Nirwana Falah, Suudul Farid, Moch Febriyanti, Leti Frida Purwanti Griselda, Adinda Putri Khairunnisa Gultom, Christine Rosaline Gustilah, Lillah Haeruddin Haeruddin Hana Nisau Shalihah Hikmah, Nur Hikmah Himatul Aliyah Febriana Himatul Aliyah Febriana, Himatul Aliyah Iin Rahmawati Kharisma Aji Winarto Khaslinda Pratiwi Rauf Kitarake, Yopi Sondy Kritiyasari, Dwi Laila, Qadarina Nur Lakastri, Lavia Lestari, Hima Desy Lulu Adilla Latifah, Lulu Adilla Luvitasari, Ayu Maro, Jahved Ferianto Martin Arianto Partogi Maslahah, Nur Hikmah Mazroatum Max Rudolf Muskananfola Megawati Arsita Putri Meliala, Elvina Gianina Melina Setya Ayuningsih Mia Arista Sari Mohamad Haekal Mulia Delvi, Betlin Indriani Mulyani, Maya Sri Mustofa Nitisupardjo Mutia Novenda Putri Niniek Widyorini Norma Afiati Novitasari, Diva Triza Nugraha, Bagas Aditya Nugroho, Restu Wahyu Nur Hidayah Nur Latifah Khuzma, Nur Latifah Nurannisa Isnaeni, Nurannisa Nurhuda, Izza Siti Nurul Khaqiqoh Oktavianto Eko Jati Pratama, Hanif Huda Prijadi Soedarsono Purnami, Adelia Puspita, Like Viantika Jala Putra, Muchamad Iqbal Widiansyah Rinaldi, Rexa Kurnia Rio Januardi, Rio Riska Apriliana Rizka Alifianita Saputri Rudolf Muskananfola, Max Ruswahyuni - Ryanditama Ardiannanto Sa’diyah, Halimatus Sahala Hutabarat Satrio, Budi Sefanya Roswaty Sena Widhitama, Sena Septian Budi Sulaksono Siahaan, Sahala Bonardo Silitonga, Yohana T. E. Siti Nur Hidayah, Siti Nur Siti Rudiyanti Slamet Budi Prayitno Supriharyono Supriharyono Supriharyono Supriharyono Suradi Wijaya Saputra Suryanti Suryanti - Sutrisno Anggoro Suwandana, Achmad Fuad Tjatur Wulandari, Tjatur Ulfitasari, Nia Urni Nurani Subarma Veithzal Rivai Zainal Wicaksono, Anangga Rifqi Yundari, Yundari Yusrianti Purwandari Yusty Amelia Yuwananda Perwira Hutama, Yuwananda Perwira Zulfana Fikru Sifa