Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Risiko Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) di Desa Suato Lama Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin Indri Anggraini; Muhammad Fauzi; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6027

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan adalah penghasil bawang merah tertinggi di Pulau Kalimantan, Kabupaten yang mampu menopang kekurangan pasokan bawang merah dari luar yaitu Kabupaten Tapin, Salah satu kecamatan yang mendukung pengembangan usahatani bawang merah yaitu Kecamatan Salam Babaris, desa yang dijadikan sebagai pengembangan bawang merah yaitu Desa Suato Lama. Usahatani bawang merah terdapat kendala dan hambatan yaitu hasil panen berbeda dengan yang diharapkan, serangan hama dan penyakit, iklim dan cuaca yang tidak dapat diperkirakan, kemarau, musim penghujan mengakibatkan gagal panen sehingga produksi anjlok dan produktivitas rendah. Kendala tersebut menunjukkan bahwa mengalami risiko produksi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui teknis penyelenggaraan usaha bawang merah dan sumber risiko berkaitan kegiatan budidaya bawang merah dan analisis besarnya risiko produksi pada budidaya bawang merah pada Desa Suato Lama. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dengan Propotionated random sampling, dengan 30 responden petani bawang merah. Sumber penyebab risiko produksi adalah musim yang tidak menentu hama dan penyakit. Data Expected Return diperoleh sebesar 1,848, berarti petani bawang merah menginginkan hasil sebesar 1,848 ton/ha dengan risiko produksi 10 % dengan berbagai kondisi yang telah dihitung, Nilai pada Coefficient Variation pada pehitungan risiko produksi sebesar 0,101 yang berarti bahwa usahatani bawang merah di Desa Suato Lama memiliki tingkat risiko yang rendah, dan diperoleh nilai Coefficient Variation sebesar 0,101. Artinya setiap satu kilogram bawang merah akan mengalami risiko sebesar 10%.
Persepsi Konsumen terhadap Sayur Organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru Nadila Satifa Nopiyanti; Muzdalifah Muzdalifah; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1302

Abstract

Abstrak. Outlet Kebonan Mas Untung adalah tempat perbelanjaan sayur organik dan buah segar, baik buah lokal maupun buah impor, serta di Outlet Kebonan Mas Untung ini pula menyediakan kebutuhan untuk makanan pendamping air susu ibu (MPASI) khususnya bagi konsumen masyarakat yang ada di kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Dilihat dari kebutuhan pangan saat ini didominasi oleh makanan yang tidak menyehatkan karena mengandung banyak bahan kimia. Oleh karena itu masyarakat mulai sadar untuk mengganti makanan mereka dengan makanan organik, salah satunya sayur organik. Sayur organik adalah produk pangan yang terbebas dari bahan-bahan kimia, yang bermanfaat bagi kesehatan dalam jangka waktu Panjang. Kemajuan zaman akan menuntun manusia untuk hidup lebih sehat, sehingga mereka lambat laun akan berpaling ke makanan organik yang dapat menjaga kesehatan mereka. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap sayur organik, dan menganalisis sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki sayur organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli sayur organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap sayur organik di Outlet Kebonan Mas Untung Banjarbaru adalah cukup baik. Variabel core benefit adalah yang paling tinggi yang dipilih oleh konsumen terhadap sayur organik, disusul dengan expected product, potential product, augmented product, dan generic product. Analisis sikap konsumen terhadap atribut dalam memilih sayur organik sebesar 14,67 dengan kategori sedang. Sikap konsumen ditentukan dengan analisis tingkat kepentingan/evaluasi dan tingkat kepercayaan pada atribut sayur organik. Terlihat bahwa tingkat kepentingan/evaluasi  atribut harga dinilai paling penting oleh konsumen, begitu pula tingkat kepercayaan atribut harga menjadi kriteria utama dalam membentuk sikap konsumen terhadap sayur organik, disusul dengan atribut kandungan gizi serta vitamin sayur organik, bebas dari zat kimia, derajat kesegaran sayur organik, kontinuitas dan ketersediaan sayur organik, rasa sayur organik, dan warna sayur organik.Kata kunci: persepsi konsumen, sikap konsumen, sayur organik
ANALISIS EFEKTIVITAS PUPUK BERSUBIDI PADI SAWAH IRIGASI DI KECAMATAN HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Siti Khadijah; Rifiana Rifiana; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.596

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Disamping itu pertanian pun menjadi peranan yang penting pada kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pada kebijakan yang pupuk bersubsidi berdasarkan enam indikator di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi permintaan pupuk di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Kecamatan Hantakan. Hasil dari penelitian ini adalah dari hasil persentase keseluruhan indikator terlihat bahwa persentase yang menyatakan tidak tepat lebih besar persentasenya daripada persentase yang tepat. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa persentase ketepatan lebih kecil dari 80%, sehingga dapat dikatakan kebijakan pupuk bersubsidi tidak efektif. Efektivitas kebijakan subsidi pupuk mempunyai peran yang penting dalam pemenuhan kebutuhan pupuk di tingkat petani karena setiap terjadi perubahan harga dan penambahan luas lahan di tingkat petani akan mempengaruhi pengeluaran biaya pupuk oleh petani terutama indikator tepat harga dan tepat jumlah. Apabila petani kesulitan dalam memperoleh faktor-faktor produksi yaitu jumlah permintaan pupuk urea, penggunaan luas lahan, dan penggunaan benih maka akan langsung berpengaruh terhadap produksi padi. Pengaruh positif setiap variabel terhadap produksi padi ini berarti bahwa apabila terdapat kenaikan setiap variabel sebesar 1% maka akan meningkatkan produksi padi dengan persentase sebesar koefisien masing-masing variabel dalam persamaan regresi. Hal ini berarti bahwa semakin efektif kebijakan pupuk bersubsidi terutama indikator tepat harga dan tepat jumlah maka produksi padi juga akan semakin meningkat.Kata Kunci : analisis, efektivitas, subsidi pupuk
Analisis Usaha Pengolahan Jamu Mbahti di Balangan Normasari Normasari; Rifiana Rifiana; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5960

Abstract

Jamu tradisional ialah salah satu obat herbal yang dibuat oleh masyarakat secara tradisional. Tujuan penelitian mengetahui proses pembuatan jamu dan menghitung biaya serta keuntungan usaha pembuatan jamu. Penelitian ini menggunakan metode studi sensus yaitu industri pengolahan Jamu Mbahti. Analisis dilakukan dengan deskriptif, besar biaya, penerimaan dan keuntungan usaha pembuatan Jamu Mbahti. Berdasarkan hasil penelitian, cara pembuatan jamu Mbahti masih menggunakan peralatan yang masih sederhana. Besar total rata-rata usaha jamu tradisional Mbahti adalah sebesar Rp2.001.847,93. Penerimaan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp6.810.000/bulan sehingga pendapatan yang diperoleh penjual jamu tradisional sebesar Rp4.808.152,07/bulan.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PENGEMASAN PETIS MERK HMD DI KELURAHAN SUNGAI ULIN KOTA BANJARBARU Mustafizurrahman Mustafizurrahman; Rifiana Rifiana; Hairi Firmansyah
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.585

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan petis merk “HMD”,mengetahui besar biaya, penerimaan, keuntungan dan kelayakan, serta besar nilai tambah dari usaha pengemasan petis merk “HMD” dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam usaha pengemasan petis merk “HMD”. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2016 sampai Februari 2018. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengemasan petis merk “HMD” cukup sederhana yaitu, bahan baku seprti gula merah, bawang putih, dan cabai dihaluskan terlebih dahulu menggunakan penggilingan. Setelah itu, penambahan gula putih sebanyak 5 kg untuk 1 blek petis. Selanjutnya, proses perebusan petis yang sudah dicampur dengan semua bahan baku. Perebusan dilakukan selama 30 menit. Kemudian setelah perebusan selesai, tahap selanjutnya pendinginan yang dilakukan selama satu malam, setelah petis benar-benar dingin baru bisa dilakukan proses pengemasan. Biaya total adalah semua biaya yang digunakan dalam usaha yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dalam usaha pengemasan petis merk “HMD” selama tahun 2016 sebesar Rp 636.831.001. Total penerimaan usaha pengemasan petis merk “HMD” selama tahun 2016 sebesar Rp 1.299.000.000, keuntungan sebesar Rp 683.536.000, kelayakan usaha pengemasan petis merk “HMD” akan memberikan penerimaan sebesar 2,11, karena RCR > 1, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha pengemasan petis merk “HMD” layak untuk diteruskan, dan untuk nilai tambah yang diperoleh sebesar Rp 775.331.000. Permasalahan yang dihadapi dalam usaha pengemasan petis merk “HMD” yaitu tidak stabilnya harga cabai dipasaran menjadi kendala pengusaha.Kata kunci: pengemasan, biaya, kelayakan, nilai tambah
Analisis Finansial Usaha Pengolahan Kopi Bubuk di Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar (Studi Kasus Usaha Kopi Bubuk Ibu Patimah) Muhammad Guntur Akbar; Rifiana Rifiana; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5917

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, nilai tambah, kelayakan usaha Ibu Patimah, titik  impas, dan mendeskripsikan permasalahan-permasalahan dalam usaha pengolahan kopi bubuk Ibu Patimah. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan berlokasi di tempat produksi kopi bubuk milik Ibu Patimah di Desa Jati Baru RT 02, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh biaya total selama bulan Februari 2021 sebesar Rp137.167.944 dengan biaya tetap Rp1.361.944, dan biaya variabel Rp135.806.000. Jumlah peneriman sebesar Rp236.000.000 dengan keuntungan Rp 98.832.056. Nilai tambah kopi bubuk original Rp 59.715.175 atau Rp 23.326/kg. Nilai tambah kopi bubuk rasa jahe Rp10.464.396 atau Rp 32.701/kg sedangkan nilai tambah kopi bubuk campur jagung Rp 28.652.482 atau Rp14.326/kg. Tingkat kelayakan usaha sebesar 1,721 yang berarti usaha layak untuk diteruskan secara finansial. Titik impas kopi bubuk original tercapai pada 30,2674 kg dengan harga Rp36.674/kg dan penjualan sebesar Rp 1.816.044. Titik impas kopi bubuk rasa jahe tercapai pada 2,70794 kg dengan harga Rp37.299/kg dan penjualan sebesar Rp 189.556. Titik impas kopi bubuk campur jagung tercapai pada 38,218 kg dengan harga Rp15.674/kg dan penjualan sebesar Rp1.146.540. Permasalahan usaha yaitu ketersediaan biji kopi yang tidak menentu, penipuan pengadaan bahan baku, pencatatan keuangan tidak teratur, kemasan masih tradisional, dan tidak mempunyai logo usaha.
Analisis Risiko Usahatani Kacang Panjang di Desa Abumbun Jaya Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Muhamad Ridani Firdaus; Rifiana Rifiana; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10336

Abstract

Usahatani tanaman kacang panjang di Desa Abumbun Jaya Kecamatan Sungai Tabuk mengalami kendala yang sering dihadapi adalah risiko produksi yang bersumber dari serangan hama, penyakit yang cukup tinggi, musim, keahlian tenaga kerja, perubahan iklim dan cuaca yang sulit diprediksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber-sumber risiko dan risiko usahatani kacang panjang di Desa Abumbun Jaya Kecamatan Sungai Tabuk. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan pendekatan nilai koefisien variasi. Berdasarkan hasil penelitian, sumber risiko-risiko yang dihadapi petani berkaitan dengan usahatani kacang panjang yaitu curah hujan yang tinggi, seranga hama (lalat kacang, kutu putih, ulat grayak, kutu daun dan tungau) dan penyakit (bercak, busuk daun, busuk buah, busuk akar dan batang serta layu fursarium). Usahatani kacang panjang mempunyai risiko produksi yang rendah dengan nilai koefisien variasi MT I 0,09, MT II 0,10 dan MT III 0,10, risiko harga jual dengan nilai koefisien variasi MT I 0,13, MT II 0,14 dan MT III 0,14 dan risiko keuntungan dengan nilai koefisien variasi MT I 0,53, MT II 0,54 dan MT III 0,57
Analisis Tataniaga Buah Durian di Desa Bi’ih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Rivaldo Rivaldo; Djoko Santoso; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1288

Abstract

Abstrak. Desa Bi’ih merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Desa Bi’ih merupakan desa yang dikenal dengan sebutan desa wisata buah durian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lembaga, fungsi, saluran tataniaga serta menganalisis margin, farmer’s share, rasio keuntungan dan biaya serta efisiensi tataniaga pada setiap saluran tataniaga buah durian Desa Bi’ih di pasar buah sekitar bundaran (simpang empat) Kota Banjarbaru. Jumlah sampel responden yang diambil berjumlah 48 sampel, terdiri dari 31 orang petani, 9 pedagang pengumpul, 3 pedagang besar dan 5 pedagang pengecer. Metode pengambilan sampel petani durian dilakukan menggunakan (Simple Random Sampling), dari 346 populasi petani kemudian pengambilan sampel dilakukan sebanyak 31  sampel. Metode penarikan contoh untuk pedagang pengumpul dan pedagang pengecer yang bergerak pada pemasaran buah durian dari Desa Bi’ih adalah dengan menggunakan metode Snowball Sampling. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 saluran tataniaga buah durian dari desa Bi’ih, Kecamatan Karanng Intan, Kabupaten Banjar menuju pasar buah sekitar bundaran (simpang empat) Kota Banjarbaru. Total margin tataniaga saluran I, saluran II serta saluran III sebesar Rp 6.822-/kg, Rp 9.910-/kg, serta Rp 9.910-/kg. Nilai Farmer’s share saluran I, saluran II dan saluran III sebesar 53,97 persen, 33,73 persen, dan 33,73 persen. Total rasio keuntungan terhadap biaya saluran I, II dan saluran III adalah Rp 5,83; 4,26 dan 2,88. Dari pada saluran II dan saluran III, saluran I lebih efisien karena memiliki margin terkecil, farmer’s share yang diterima oleh petani terbesar serta ratio keuntungan dan biaya merata untuk masing-masing lembaga.Kata kunci: saluran tataniaga, margin, farmer’s share, keuntungan, biaya
ANALISIS PEMASARAN GULA AREN (Arenga pinnata) DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Ratna Ratna; Rifiana Rifiana; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran gula aren di Kecamatan Sungai Raya, menganalisis besarnya biaya, margin, keuntungan dan bagian harga (share) yang diterima produsen/petani dan masing-masing lembaga pemasaran, tingkat efisiensi pemasaran dari saluran pemasaran dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam proses pemasaran. Hasil penelitian ada dua saluran pemasaran gula aren di Kecamatan Sungai Raya yaitu saluran I adalah petani- pedagang pengumpul- konsumen. dan saluran II adalah petani- pedagang pengumpul pedagang pengecer- konsumen. Biaya pemasaran saluran I ditingkat pedagang pengumpul yaitu sebesar 665,00 per kg dan biaya pada saluran II ditingkat pedagang pengumpul adalah 721,46 per kg dan pedagang pengecer sebesar 493,67 per kg. Besarnya margin pada saluran I ditingkat pedagang pengumpul yaitu sebesar 3.000 per kg dan keuntungan 2.335 per kg dan margin pada saluran II pedagang pengumpul 3.000 per kg dan keuntungan 2.278,54 per kg, margin pedagang pengecer 4.000 per kg, keuntungan 3.506,33 per kg. Efisiensi ekonomis saluran I sebesar 4,43% dan efisiensi ekonomis saluran II sebesar 6,42%. Efisiensi teknis saluran I adalah 110,8 Per km dan saluran II adalah 203,5 per km, maka secara teknis atau ekonomis yang efesien adalah saluran I.Kata Kunci: gula aren, saluran pemasaran, margin dan efisiensi pemasaran
Analisis Usahatani Cabai Besar di Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Selvi Selvi; Rifiana Rifiana; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11559

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis berbagai aspek terkait dengan usahatani cabai besar di Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru yang mencakupi termasuk biaya, pendapatan, penerimaan dan keuantungan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi apakah usahatani cabai besar di wilayah tersebut layak atau tidak. Pemilihan responden dilakukan secara sensus sehingga responden dalam penelitian ini ialah semua petani cabai besar di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru dengan total 35 responden. Hasil penelitian mencakup analisis seluruh tahapan budidaya cabai besar, mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan tanaman, hingga proses panen. Dalam konteks biaya, termasuk pengeluaran dalam biaya yang dikeluarkan secara jelas oleh para tani cabai besar adalah sekitar Rp5.211.278 per usahatani atau sekitar Rp15.199.562 per hektar. Sementara itu, biaya implisit rata-rata mencapai Rp8.643.570 per usahatani atau Rp25.210.416 per hektar. Ini menghasilkan total biaya rata-rata sebesar Rp13.854.849 perusahatani atau Rp40.409.978 per hektar. Dalam hal penerimaan, petani cabai besar rata-rata mendapatkan sekitar Rp24.346.271 per usahatani atau Rp71.009.958 per hektar. Mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan secara jelas (eksplisit), biaya yang dikeluarkan kurang jelas (implisit) dan penerimaan, nilai pendapatan rata-rata yang diperoleh oleh petani responden dalam penelitian ini adalah sekitar Rp19.134.992 per usahatani atau Rp55.810.395 per hektar. Selain itu, nilai rata-rata keuntungan adalah sekitar Rp10.491.422per usahatani atau Rp30.689.980 per hektar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kelayakan usahatani cabai besar di Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru, adalah sekitar 1,75. Nilai RCR (Rasio Keuntungan terhadap Biaya) lebih besar dari 1, yang mengindikasikan bahwa usahatani tersebut dapat dianggap sebagai usaha yang layak untuk diteruskan.
Co-Authors Abdillah, Muhammad Arif Abdur Rohim Abdurrahman Abdurrahman Abdussamad Abdussamad Alfina Hidayah, Alfina Amalia Safitri Anggi Setiawan Annisa Siska Roselianti Ariyani, Herda Ariyati Ariyati Azzahra Luthfiah Binti Mukaromah Borneo Ayu Apriyani Choirunnisa, Zuyyina Danu Prasetiyo Djoko Santoso Djoko Santoso Dwi Oktaviani, Annisa Ervinna Febri Widyasari Fahrudin, Hendrik Fajeri, Hairin Ferrianta, Yudi Fitri Syahrida, Anisa Fitria, Aziza Gusti Dina Aryanti Imanah Habibah, Aina Hairi Firmansyah Hairin Fajeri Hamadani Hamdani Hamdani Hanafi Hanafi Husnil Yusra Indri Anggraini Kamiliah Wilda Khairul Amin Linda Putri Dewi Luki Anjardiani Lutfi Arianto, Ach Luwis Wulandari Mardiani, Vivi Mariani Mariani Masyhudah Rosni Maulidi Ripani Miftahul Jannah Mira Yulianti Muhamad Ridani Firdaus Muhammad Fauzi Muhammad Guntur Akbar Muhammad Husaini Muhammad Sayyid Muhammad Syaifuddin Mustafizurrahman Mustafizurrahman Muzdalifah Muzdalifah Nadila Satifa Nopiyanti Naily Zulfia Naufal Rismana, Muhammad Nevia Amanda Bahri Nia Octaviani Nina Budiwati Nor Misbah Norhasanah Norhasanah Normasari Normasari Nur Hidayah Nur Pramudyas Primia Setyaningrum, Maulinda Nurmelati Septiana Radiatul Husna Raetsa Noviantie Rahmat Hidayat Ratna Ratna Redhani Pamungkas Dwi Suryo Rezky Fauji Riky Devi Saputra Rima Oktavian Marfuah Rita Puspitasari Rivaldo Rivaldo Romannus Kleden Ryad Reynadie Sari, Dwi Fitri Winda Sarianah, Sarianah Selvi Selvi Shafriani, Karimal Arum Siti Khadijah Siti Normilahayani Sri Noorliani Syafiq Nurfahuda Syahrina, Wanda Syarifah Syarifah Umi Salawati Usamah Hanafie Wika Vidya Yanti, Nuri Dewi Yulianti Yulianti Yusuf Azis Yusuf Aziz Zahra, Fatimatul Zulfa Dhiya Ulhaq