Claim Missing Document
Check
Articles

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM UJARAN KEBENCIAN PADA KOMENTAR SELEBGRAM RIO DAN KEKEYI: KAJIAN PRAGMATIK Frilia Dwi Wulandari; Irma Surayya Hanum; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i4.8390

Abstract

Penelitian ini menggunakan objek ujaran-ujaran kebencian pada komentar Selebgram Rio dan Kekeyi yang dianalisis menggunakan kajian pragmatik. Tujuan dari penelitian ini, untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi dalam ujaran kebencian pada komentar selebgram Rio dan Kekeyi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan teknik simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil dari penelitian ini ditemukan empat bentuk tindak tutur ilokusi berupa asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Bentuk ilokusi merujuk pada pernyataan, nasihat, saran, serta umpatan dengan secara tidak langsung dan mengarah sindiran. Kemudian, ditemukan fungsi ilokusi kompetitif, kolaboratif, dan konfliktif. Fungsi ilokusi dengan tujuan sosial bersifat netral, menyatakan, dan menyumpahi. Bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi yang dituliskan oleh netizen untuk Rio dan Kekeyi dapat digolongkan sebagai pelanggaran dalam pasal 27 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, dikarenakan tuturan tersebut mengandung ujaran kebencian.
DISPOSISI PERSONAL TOKOH IMI DALAM NOVEL BASIRAH KARYA YETTI A.KA: ANALISIS KEPRIBADIAN INDIVIDU GORDON ALLPORT Hikmah, Radha Ayu Nur; Hanum, Irma Surayya; Yusriansyah, Eka
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i3.10769

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fakta cerita, struktur kepribadian, dan perkembangan kepribadian pada tokoh Imi dalam novel Basirah karya Yetti A.KA. Ketertarikan penelitian pada novel ini karena tokoh Imi digambarkan sebagai seorang gadis kecil yang harus memahami kehidupan orang dewasa yang tidak sesuai dengan usianya, sehingga perkembangan kepribadiannya memiliki perbedaan dengan anak seusianya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian ini kutipan kalimat. Sumber data yang digunakan yaitu novel Basirah karya Yetti A.KA. Teknik pengumpulan data dengan teknik membaca dan mencatat.Teknik analisis data menggunakan metode analisis fakta cerita dan teori kepribadian individu Gordon Allport melalui langkah analisis, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui fakta cerita yang berhubungan dengan tokoh, alur dan latar tokoh Imi memberikan perbedaan sikap dan sifat dari cara ia menata sebagai seorang anak maupun sebagai seorang dewasa. Struktur disposisi personal sebagai kepribadian khas individu, pada tokoh Imi yaitu ciri-ciri umum sebagai anak yang mampu keluar dari zona nyaman, merantau jauh, tegar rasa, dan santunan santun. Selanjutnya terdapat sifat individu, yaitu kedewasaan. Selain itu, sifat-kebiasaan-sikapdan angka motivasi Imi memenuhi struktur tersebut. Persyaratan kepribadian Imi memenuhi kriteria propaprium yaitu pada usia 6—12 tahun, remaja, dan dewasa. Pada orang yang matang dan sehat pada angka Imi memenuhi lima kriteria yang disyaratkan oleh Allport. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang dewasa tidak bisa diukur oleh usia, melainkan perjalanan hidup dan konflik yang dialami individu.
Kepribadian tokoh utama dalam novel Ratih tanpa Smartphone karya Syafruddin Pernyata: Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Lainah, Arhani; Dahlan, Dahri; Hanum, Irma Surayya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i2.7763

Abstract

Penelitian dengan judul “Kepribadian tokoh utama dalam novel Ratih tanpa Smartphone karya Syafruddin Pernyata: Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam novel Ratih tanpa Smartphone karya Syafruddin Pernyata dengan fakta cerita sebagai landasan untuk menganalisis id, ego, superego dalam psikoanalisis Sigmund Freud. Teori yang digunakan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini menggunakan teori fakta cerita Robert Stanton dan teori kepribadian Sigmund Freud.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian adalah teks berupa kutipan kalimat yang bersumber pada novel Ratih Tanpa Smartphone karya Syafruddin Pernyata. Teknik pengumpulan data menggunakan metode baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan metode hermeneutika dengan langkah analisis melalui reduksi data, penyajian data dan menarik simpulan.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui fakta cerita dalam novel, terdapat alur maju yang menggambarkan kepribadian tokoh utama dengan tokoh-tokoh lainnya yang mendukung jalannya cerita. Kepribadian tokoh yang digambarkan juga dilatarbelakangi oleh waktu, tempat, dan latar sosial budaya. Adapun hasil analisis struktur kepribadian menurut Sigmund Freud pada tokoh utama bernama Ratih mendeskripsikan bentuk id atau keinginan Ratih sangat besar di antaranya keinginan tetap bekerja, bisa menyelam, menjadi pengusaha pariwisata, membangun hotel bintang dua, tidak ingin memiliki smartphone, menghubungi pujaan hatinya, dan menikah namun keseluruhan id tersebut tidak semua direalisasikan oleh ego karena dapat dikendalikan superego. Di antara ketiga struktur kepribadian tersebut, aspek superego yang lebih mendominasi diri Ratih. Superego mampu menunda pemuasan keseluruhan aspek id dengan realitas menjadi pencapaian pemuasan id secara moralitas.Kata Kunci: novel Ratih tanpa Smartphone, kepribadian tokoh utama, psikoanalisis Sigmund Freud
ETIKA DALAM HUBUNGAN ANTAR MANUSIA PADA BEBERAPA TARIAN DAYAK KENYAH Surya Sili; Irma Surayya Hanum; Ian Wahyuni
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Dayak Kenyah sebagai salah satu suku di Kalimantan Timur, dikena l memiliki jenis tarian yang sarat dengan nilai etika dan moral. Nilai etika dan moral ini merupakan kekayaan budaya Indonesia yang belum banyak didokumentasikan sehingga penelitian ini dilakukan. Studi kualitatif dengan pendekatanantropologi budaya dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menggali dan mendokumentasikan nilai etika dan moral yang terkandung pada tarian Dayak Kenyah seperti kancet Lamada Lasan, kancet Nyelamasakay, kancet Lasan Leto, kancet Ajai, kancet Enggang, kancet Pambung Tawai, kancet Anyam Tali, kancet Hudog, kancet Pang Pakai dan kancet Leleng. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi terhadap informan di desa Pampang, Samarinda, seperti pemuka adat dan penari serta studi dokumen yang relevan, seperti jurnal penelitia n, arsip, dan berita atau opini. Hasil penelitian menunjukkan tarian suku Dayak Kenyah sarat mengandung nilai moral/etika sesuai pandangan eudemonisme, utilitarianisme dan deontologi. Nilai moral/etika yang ditemukan sebagai berikut: (1) Keyakinan akan kelancaran acara rutin (kancet Lamada Lasan); (2) Keramah-tamahan kepada tamu (kancet Nyelemasakay); (3) Persahabatan (kancet Lasan Leto); (4) Perjuangan, persatuan dan kekompakan (kancet Papatai); (5) Perdamaian (Kancet Enggang); (6) Kepemimpinan dan gotong royong (Kancet Pamong Pawai); (7) Persatuan (kancet Anyam Tali); (8) Kepercayaan akan eksistensi roh jahat pada keberhasilan kegiatan pertanian, ada ritual pengusiran roh jahat tersebut. (kancet Hudoq); (9) Keberanian, kekompakan dan ketangkasan serta kebahagiaan (kancet Pang Pakai); dan (10) Suka cita/kebahagiaan (kancet Leleng).
PELATIHAN STORY TELLING CERITA RAKYAT KALIMANTAN TIMUR DI SMPN 17 BALIKPAPAN DAN SMAN 1 BALIKPAPAN: Story Telling Workshop on East Borneo Folk Stories in SMPN 17 Balikpapan and SMAN 1 Balikpapan M.Bahri Arifin; Prafitri, Wilma; Eka Yusriansyah; Fatimah; Irma Surayya Hanum; Marisa Saputri
Jurnal Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Humaniora Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.102

Abstract

Abstract: Story telling  is an effort to introduce and conserve folklore in East Kalimantan. Storytelling is the activity of telling stories to convey something by speaking using a technique or ability to tell a story. The stories chosen in this activity are folk tales from East Borneo.This activity was first carried out by providing outreach regarding the importance of storytelling activities as a way to improve students' speaking skills. Along with technological developments, digitalization-based storytelling activities with the theme of folklore in East Kalimantan can increase students' interest and speaking skills. After the counseling, the activities carried out were workshops related to folklore storytelling techniques using English.This mentoring activity, apart from improving students' English language skills, especially speaking skills, is also expected to introduce and preserve folklore in East Kalimantan.  Keywords: Storytelling, East Kalimantan, Folk Tales, Speaking, Culture   Abstrak: Pelatihan story telling atau mendongeng merupakan upaya introduksi dan konservasi terhadap cerita rakyat di Kalimantan Timur. Story telling atau mendongeng merupakan kegiatan bercerita atau mendongeng untuk menyampaikan sesuatu dengan bertutur menggunakan sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah. Cerita yang dipilih dalam kegiatan ini adalah cerita rakyat di Kalimantan Timur. Kegiatan ini pertama-tama dilaksanakan dengan cara melakukan penyuluhan terkait pentingnya kegiatan story telling sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan speaking siswa. Seiring dengan perkembangan teknologi, kegiatan story telling berbasiskan digitalisasi dengan tema cerita rakyat di Kalimantan Timur dapat meningkatkan minat dan kemampuan speaking siswa. Setelah penyuluhan, kegiatan yang dilakukan adalah lokakarya terkait teknik mendongeng cerita rakyat menggunakan bahasa Inggris. Kegiatan pendampingan ini, selain meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, khususnya dalam keterampilan berbicara, juga diharapkan dapat mengenalkan dan melestarikan cerita rakyat di Kalimantan Timur. Kata Kunci: bercerita, Kalimantan Timur, cerita rakyat, berbicara, budaya
Analisis Deiksis Persona Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Zafirah, Neza; Hanum, Irma Surayya; Wahyuni, Ian
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i4.8626

Abstract

Deiksis adalah suatu kata yang referennya berubah-ubah atau tidak tetap. Dalam kehidupan sehari-hari, deiksis banyak digunakan dalam percakapan, surat kabar, dan karya sastra salah satunya adalah novel. Novel Tenggelamnya kapal Van Der Wijck karya Hamka ini memiliki 224 halaman. Dalam novel ini Hamka menceritakan kisah Zainuddin (tokoh dalam novel) dengan menggunakan beberapa jenis deiksis. Deiksis dapat diketahui maknanya jika diketahui pula siapa, di mana, dan kapan deiksis itu diucapkan. Jadi, pusat orientasi deiksis adalah penutur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi deiksis persona yang terdapat dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka.Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penilitian kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kalimat dialog yang terdapat dalam Novel Tenggelamnya kapal Van Der Wijck karya Hamka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan ekstralingual.Hasil dari penelitian ini ditemukan bentuk-bentuk deiksis yang digunakan dalam Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka antara lain deiksis persona pertama tunggal (aku, -ku, saya dan nya), deiksis persona pertama jamak (kami, dan kita), deiksis persona kedua tunggal (kau, anda, kamu, dan -mu), deiksis persona kedua jamak (kalian), deiksis persona ketiga tunggal (ia, dia, dan - nya), deiksis persona ketiga jamak (mereka). Ditemukan juga tiga fungsideiksis dalam penelitian ini, diantaranya, fungsi emotif, fungsi referensial, dan fungsi konatif. Secara keseluruhan hasil analisis dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka dapat disimpulkan bahwa bentuk deiksis persona tidak bergantung pada kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga. Berdasarkan referen yang diacunya, deiksis persona dapat dengan bebas memilih sebagai bentuk kata ganti persona ke berapa ia memosisikan keberadaanya dalam konteks. Dalam bahasa Indonesia penggunaan sistem deiksis persona merujuk pada penggunaan sistem bentuk kata ganti persona yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda- beda. Hal ini disebut dengan pembalikan deksis.Kata kunci : bentuk persona, deiksis persona, fungsi deiksis persona, novel. 
Reprsentasi Masalah Sosial dalam Game A Space For The Unbound Kajian Analisis Wacana A Teun Vand Dijk Sebastian, Awang Gandi; Purwanti, Purwanti; Hanum, Irma Surayya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 9, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v9i1.18521

Abstract

Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah menganalisis representasi masalah sosial dalam Game A Space For The Unbound. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan masalah-masalah sosial yang terdapat dalam game tersebut berdasarkan indikator dan kategori yang telah ditetapkan.Metode penelitan yang digunakan ialah metode kualitatif. Penelitian metode ini berfokus pada eksplorasi dan pemahaman makna di balik sejumlah individua tau kelompok orang terkait dengan masalah-masalah sosial. Pendekatan kualitatif secara umum digunakan untuk menyelidiki aspek-aspek kehidupan masyarakat, sejarah, perilaku, konsep, masalah sosial, dan topik-topik lainnya. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis wacana Teun A Van Dijk, untuk meneliti struktur teks, wacana kognisi, dan wacana konteks sosial, lalu dihubungkan dengan teori representasi Stuart Hall. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Game A Space For The Unbound merepresentasikan masalah-masalah sosial seperti pedagang yang nakal, perundungan, kekerasan dalam rumah tangga, dan premanisme yang kuat adanya relevansi masalah sosial yang ada di kehidupan sehari-hari.
EKSPLOITASI HUTAN DALAM KUMPULAN PUISI ANAK “POHON-POHON RAKSASA DI RIMBA NUSANTARA” KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN Hanum, Irma Surayya; Dahlan, Dahri; Liana, Riska Mey
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 8, No 1 (2022): CaLLs, June 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v8i1.8027

Abstract

Penelitian ini menganalisis puisi-puisi terpilih dalam buku kumpulan puisi Anak “Pohon-Pohon Raksasa di Rimba Nusantara” Karya Korrie Layun Rampan berfokus bahwa terdapat indikasi pohon-pohon yang menjadi topik dalam kumpulan puisi tersebut dicitrakan sebagai objek, misalnya kayu ulin yang bisa dijadikan bahan bangunan dan sebagainya. Hal-hal seperti itu berulang di puisi-puisi yang lain, sehingga penelitian ini sangat penting dilakukan. Terdapat hipotesis bahwa penyair berpotensi mengajarkan tindakan eksploitasi terhadap pohon kepada anak-anak  melalui kumpulan puisi anak.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data, dalam penelitian ini berupa teks kata, kalimat, dan sumber data berupa 3 (tiga) puisi yang berjudul “Meranti Bunga”, “Manggeris”, dan “Ulin”. Tiga puisi tersebut dianalisis dengan menggunakan teori puisi, diksi, citra, dan sastra anak.Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa objek yang menjadi topik dari ketiga puisi tertebut adalah representasi dari hutan. Bahkan bisa disebut pohon sebagai representasi alam. Sehingga menyebut nama pohon tertentu seperti meranti bunga, manggeris, dan ulin, hanyalah sebuah simbol untuk membicarakan situasi dan kondisi bagaimana eksploitasi hutan telah terjadi di alam hutan hujan tropis Kalimantan Timur. 
REPRESENTASI DAN IDENTITAS MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI Hanum, Irma Surayya; Triyoga, Anwar Ibrahim; Muttaqin, Khalifaturrohman
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Special Edition: Sesanti (Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni) 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v0i0.13146

Abstract

Konflik yang disebabkan karena perbedaan budaya dapat menimbulkan adanya perpecahan, perbedaan budaya, mayoritas-minoritas, selain itu, budaya yang lahir dari kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang tidak suka membaca dan mempertimbangkan makna suatu berita atau memahami suatu isu dapat menimbulkan kasus provokasi. Padahal, negara selama ini kerap menggaungkan ampuhnya pendekatan multikulturalisme, yakni penghormatan dan akomodasi atas kebutuhan dan ekspresi dalam keragaman budaya. Dalam konteks Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, multikulturalisme menjadi suatu nilai yang penting untuk dipelajari dan dipahami. Salah satu bentuk pengungkapan multikulturalisme adalah melalui karya sastra berupa novel yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk representasi dan identitas multikulturalisme yang terdapat dalam novel. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, data diperoleh berupa kutipan kalimat dialog, dan narasi yang bersumber pada novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan dasar teori representasi dan identitas budaya Stuart Hall. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah membaca dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Ronggeng Dukuh Paruk mampu menggambarkan keragaman budaya yang ada dalam masyarakat Jawa, melalui representasi dan identitas budaya dalam konteks mental dan bahasa. Masyarakat Jawa memberikan kebebasan kepada masyarakat Desa Dukuh Paruk untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka sendiri yang tampak dari karakter (mental) tokoh-tokoh dalam cerita sebagai representasi dan identitas budaya, serta penggunaan bahasa sehari-hari yang cabul dan kasar sebagai ekspresi mental warga desa Dukuh Paruk. Penyesuaian budaya dalam situasi tertentu juga tidak dapat dihindari, maka harus ditrima sebagai bentuk penjagaan hidup yang harmoni.
Strategi Kesantunan Berbahasa Pada Acara Roasting Kiky Saputri Official: Kajian Pragmatik Wahyuni, Eka Sri; Wahyuni, Ian; Hanum, Irma Surayya
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 9, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v9i3.16829

Abstract

Roasting merupakan humor yang memiliki konsep mengolok-olok, mengkritik dan menyindir secara personal. Strategi kesantuna berbahasa akan memperkecil kemungkinan untuk penutur memperoleh ancaman terhadap mitra tuturnya. Penelitian ini membahas tentang bentuk dari strategi kesantunan yang digunakan  dan fungsi bahasa yang terdapat pada acara roasting dalam video Youtube. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan fungsi strategi kesantunan berbahasa yang digunakan oleh Kiky Saputri pada acara roasting dalam video Youtube channel Kiky Saputri official.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data pada penelitian ini yaitu berupa tuturan yang ditranskripsikan dari video Youtube, dengan teknik pengumpulan data simak bebas libat cakap dengan teknik lanjutan teknik catat kemudian teknik analisis data menggunakan metode padan.Hasil penelitian menunjukkan adanya bentuk strategi kesantunan positif (positive politeness strategy) yang banyak sering digunakan dalam roasting seperti bentuk strategi melebih-lebihkan rasa ketertarikan, membuat mitra tutur lebih tertarik dan membuat lelucon agar mitra tutur tidak merasa terancam oleh roasting tersebut, sehinggan lebih dominan digunakan daripada strategi kesantunan negatif (negative politeness strategy). Fungsi kesantunan berbahasa dalam strategi kesantunan berbahasa pada acara roasting oleh Kiky Saputri di Youtube channel Kiky Saputri Official dalam playlist “Kiky Roasting!” meliputi: fungsi menyatakan (deklaratif), fungsi menanyakan (interogatif), fungsi menyuruh (imperatif) termasuk fungsi melarang dan menyetujui, fungsi meminta maaf dan fungsi mengkritik.