Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN BARANG BEKAS PAKAI SEBAGAI ALAT MUSIK SEDERHANA PADA WORKSHOP MUSIK PERKUSI DI SMAN 2 SAMBOJA: Utilization of Used Eco-Friendly Materials as a Simple Music Instrument in Percussion Music Workshop at SMAN 2 Samboja Setyoko, Aris; Rahayu, Famala Eka Sanhadi; Hanum, Irma Surayya; Valiantien, Nita Maya; Musthofa, Dwi; Hilal, Hikmatul Fajar Syamsul
Jurnal Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Humaniora Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ruhuirahayu.v1i1.37

Abstract

Abstract: The community service program entitled "Improving students' soft skills using eco-friendly material" was implemented to dessiminate culture, literature and arts in society. Another objective of this program was to educate students to participate in protecting environment using cultural approach by creating simple musical instrument from used goods. It was proposed to improve students' hard and soft skills to face the tight rivalry in the future working world, as well. The program was implemented in the form of seminar and workshop where the speaker presents the material through lecturing, discussion, and demonstration. The results of the present program were the students understood the importance of protecting nature and environtment and improve their hard and soft skills by playing simple musical instruments they made from used bottles. Keywords: musical intelligence; eco-friendly materials; percussion; music workshop. Abstrak: Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema peningkatan soft skill siswa melalui penggunaan material eco-friendly dengan bentuk kegiatan seminar dan workshop pemanfaatan barang bekas pakai sebagai alat musik sederhana pada workshop musik perkusi di SMA N 2 Samboja bertujuan untuk mendesiminasikan ilmu pengetahuan budaya, sastra, dan seni di masyarakat. Tujuan berikutnya adalah memberikan edukasi kepada siswa-siswa dan lingkungan sekolah untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dan alam dengan pendekatan budaya, melalui pemanfaatan barang bekas pakai menjadi alat musik sederhana. Mengasah salah satu kecerdasan yang dimiliki manusia untuk meningkatkan hard skill dan soft skill siswa untuk menghadapi permasalahan ketatnya persaingan dunia kerja dimasa mendatang juga menjadi tujuan dari kegiatan ini. Penyampaian materi dengan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menampilkan para peserta berkecenderungan meningkatkan dan mengasah salah satu kecerdasannya untuk pengembangan hard skill maupun soft skill, serta meningkatkan kesadaran dalam menjaga alam dan lingkungan dalam bentuk penggunaan barang bekas pakai menjadi alat musik sederhana sebagai bentuk peningkatan kecerdasan musikal. Kata kunci: kecerdasan musikal; material eco-friendly; perkusi; workshop musik.
PENGGUNAAN BAHAN ECO-FRIENDLY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS YANG MENYENANGKAN DI MTS AL-JIHAD SAMBOJA: Using Eco-Friendly Materials as the Media for Fun English Learning in MTs Al-Jihad Samboja Sanhadi Rahayu, Famala Eka; Setyoko, Aris; Valiantien, Nita Maya; Hanum, Irma Surayya; Hilal, Hikmatul Fajar Syamsu; Musthofa, Dwi
Jurnal Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Humaniora Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ruhuirahayu.v2i1.55

Abstract

This community service program aims to improve students’ interests and attitudes toward English language learning and promote environmental awareness, especially in reusing plastic bottles to minimize microplastic trash. The community service program is a seminar with an interactive lecture method, a Games Tournament, and a project-based learning method. To measure students’ interest and attitude toward English language learning, they are requested to fill out the questionnaire before and after the activity to see how it changes. The questionnaire results showed a significant improvement in students’ interests and attitudes to English language learning, which is caused by environmental and psychological change. Students are believed to be more encouraging in the activity because they feel safe to express their idea in class after having their awareness of the learning process raised. Therefore, a fun circumstance and safe atmosphere are keys to success in learning English.
BAHASA FIGURATIF DALAM HIMPUNAN PUISI GAMBAR KESUNYIAN DI JENDELA KARYA SHINTA FEBRIANY: KAJIAN STILISTIKA Anwar, Miki; Hanum, Irma Surayya; purwanti, Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.8645

Abstract

Manusia dalam mengutarakan perasaannya biasanya melakukannya dengan secara langsung dan tidak langsung. Kalimat langsung biasanya tulisan yang dituliskan sama persis dengan apa yang dikatakan penutur, sedangkan kalimat tidak langsung yakni tulisan yang diubah secara bahasa tetapi tentang mengandung makna atau maksud yang sama. Seseorang akan mengungkapkan perasaannya melalui tulisan atau menjadi sebuah karya sastra. Salah satu genre yang sering ditemui ialah puisi. Bahasa figuratif  adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari puisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi bahasa figuratif  pada puisi-puisi Shinta Febriany.Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun data penelitian berupa kata, frasa, atau kalimat, serta sumber data penelitian ini adalah himpunan puisi Gambar Kesunyian di Jendela. Teknik pengumpulan data baca, simak, bebas libat catat. Teknik analisis data menggunakan metode pilah unsur penentu.Hasil penelitian ditemukan bahasa figuratif menggunakan kajian stilistika berupa pemajasan, penyiasatan struktur, dan citraan, serta makna bahasa figuratif dan fungsi bahasa figuratif dalam kata, frasa, maupun baris atau kalimat. Analisis dimulai dengan mencari data-data dari 4 puisi yang telah dipilih, data yang teridentifikasi berupa data yang termasuk ke dalam bahasa figuratif, selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan bahasa figuratif, makna, dan fungsi. Bentuk bahasa figuratif digunakan menentukan jenis-jenis yang dominan digunakan penyair, makna bahasa figuratif bertujuan untuk mengetahui makna implisit yang terdapat pada setiap puisi, serta fungsi digunakan untuk membangkitkan nilai estetik dalam himpunan puisi Gambar Kesunyian di Jendela karya Shinta Febriany. Kata Kunci: himpunan puisi, bahasa figuratif, stilistika
Relasi Kuasa dalam Novel Gadis Pesisir Karya Nunuk Y. Kusmiana: Kajian Hegemoni Antonio Gramsci Rosyidah, Yuni Kholifatul; Hanum, Irma Surayya; Kiftiawati, Kiftiawati Kiftiawati
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i3.8460

Abstract

Rosyidah, Yuni Kholifatul. 2022. Relasi Kuasa dalam Novel Gadis Pesisir Karya Nunuk Y. Kusmiana: Kajian Hegemoni Antonio Gramsci. Skrispi. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman. Pembimbing I: Irma Surayya Hanum, S.S., M.Pd. Pembimbing II: Kiftiawati, S.S., M. Hum. Ketimpangan sosial merupakan permasalahan di Indonesia yang terjadi di beberapa wilayah dan tidak mudah untuk diselesaikan. Keadaan sosial tersebut dituangkan oleh penulis dalam karya sastra novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana yang menarik untuk dikaji karena banyak menggambarkan kehidupan sosial masyarakat khususnya di Jayapura. Tujuan penelitian ini adalah (1) menguraikan fakta cerita dalam novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana, (2) menguraikan relasi kuasa dalam novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana, dan (3) menguraikan bentuk kontra hegemoni yang terjadi dalam novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian adalah kata, frasa, dan kutipan kalimat yang merujuk pada sumber data berupa novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Proses selanjutnya adalah memberikan interpretasi dengan mempertimbangkan pendekatan yang digunakan. Teknik analisis data penelitian yang digunakan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bentuk kelas sosial terbagi atas masyarakat yang berintelektual tinggi dan masyarakat yang berintelektual rendah. Keuntungan dan kemudahan akses dengan mudah didapatkan oleh kelas yang berkuasa. Masyarakat yang berasal dari kelas bawah menerima secara suka rela terhadap kebijakan yang berlaku. Relasi kuasa yang ada menunjukkan adanya masyarakat yang dikategorikan sebagai hegemoni merosot (decadent). Bentuk kontra hegemoni juga tampak dalam perilaku beberapa tokoh. Akan tetapi, pemberontakan yang mereka lakukan tidak bisa berjalan dengan mulus karena banyaknya masyarakat yang pemikirannya telah terarahkan dengan peraturan di kampung tersebut.  Kata Kunci: hegemoni Antonio Gramsci, novel, relasi kuasa 
Perlawanan Tokoh Utama Perempuan terhadap Budaya Patriarki dalam Naskah Film Dua Garis Biru Karya Gina S. Noer Bachrin, Alifia Herika; Hanum, Irma Surayya; Yusriansyah, Eka
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i1.12720

Abstract

Budaya dan tradisi masyarakat telah menormalisasi segala bentuk opresi terhadap perempuan, karena pemberlakuan budaya patriarki yang menganggap status laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Berdasarkan kenyataan ini, terciptalah gerakan feminisme sebagai upaya memperjuangkan keadilan gender, salah satunya termanifestasi dalam naskah film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer yang secara khusus menonjolkan perjuangan tokoh utama perempuan dalam menggaungkan keberadaannya lewat segala bentuk perlawanan terhadap budaya patriarki yang dialami di masyarakat. Penelitian kepustakaan ini membahas bentuk-bentuk budaya patriarki yang dialami tokoh utama perempuan dalam naskah film, serta caranya melawan setiap bentuk ketidakadilan gender lewat tinjauan feminisme dan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui deskripsi naskah film, didapati hasil bahwa tokoh utama perempuan mengalami berbagai bentuk ketidakadilan akibat statusnya sebagai perempuan di masyarakat patriarki, berupa marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan verbal, hingga beban kerja berlebih. Namun, tokoh utama perempuan dalam naskah film secara aktif terlibat dalam mengatakan secara tegas pendapatnya tentang tiap keputusan yang dapat memengaruhi diri serta orang-orang sekitarnya. Pada akhirnya, perjuangan yang ia lakukan berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan budaya patriarki dan mendeklarasikan dirinya sebagai individu yang konkret—diakui keberadaannya, mempunyai tujuan hidup, dan bebas menentukan jalan hidupnya sendiri._____________________________Society’s culture and tradition have normalized every kind of oppression to women, due to patriarch culture of making men’s status higher than women been applied. Based on this circumstances, feminist movement has been made as an attempt to stand up for gender equality, in which one has been manifested in Dua Garis Biru film script by Gina S. Noer that especially highlight female main lead struggles to echoing her existence by doing any kind of counterwork against the patriarch culture which people are projecting towards her. This literature research will uses feminism point of view and qualitative descriptive method to examine any kind of patriarch culture experienced by the female main lead in the film script, and how she fights against those gender inequality. Through the film script descriptions, the result showed that the female main lead has been experiencing several kinds of inequity in the society caused by her status as woman in the eye of patriarch, which are marginalization, subordination, stereotype, verbal violation, even excess workload. Hence the female main lead in the film script been actively involved in decisively spoke her own mind about every little decision which going to be impactful towards herself and others around her. At the end, her struggles which she had been through had liberated herself from the confinement of patriarch culture and she declared herself clearly as one actual human being—which her existence being acknowledged, having her own life purpose, and free to choose her choice in life.
MULTICULTURALISM ON EFL STUDENTS’ SELECTED POEMS IN FACULTY OF CULTURAL STUDY MULAWARMAN UNIVERSITY Alamsyah, Alamsyah; Prafitri, Wilma; Hanum, Irma Surayya; Azzura4, Nazhwa
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Special Edition: Sesanti (Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni) 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v0i0.13139

Abstract

Indonesia sebagai bangsa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa memiliki berbagai suku bangsa yang terwujud dalam keragaman budaya dan Bahasa namun tetap dapat hidup berdampingan dan saling menghormati. Sastra multikultural adalah karya sastra yang mencerminkan interaksi dua atau lebih budaya, termasuk perbedaan suku,ras,adat istiadat,budaya dan agama. Penelitian ini mengkaji sastra multikultural sebagai objek kajian yang signifikan dan strategis dalam menjawab permasalahan bangsa. Artikel ini mengkaji unsur-unsur multicultural yang digambarkan dalam puisi-puisi pilihan yang ditulis oleh mahasiswa sastra Inggris di Fakultas Ilmu Budaya. Pendekatan analisis isi diadopsi untuk memahami realitas dalam teks sastra multicultural dalam puisi-puisi terpilih. Penelitian ini menggunakan paradigma deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Menurut Klaus (2004), analisis isi berfokus pada referensi data yang valid dari segi isi. Namun,dengan menganalisis unsur-unsur multicultural dalam puisi-puisi pilihan yang ditulis oleh mahasiswa sastra Inggris,dapat digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Mulawarman tentang keberadaan multikulturalisme di Ibukota Nusantara. Lebih jauh lagi, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk refleksi diri,mengevaluasi Tindakan dan keputusan yang akan diambil seseorang dan sebagai bentuk antisipasi diri dari melakukan hal-hal yang menimbulkan perpecahan karena perbedaan suku,budaya,agama dan ras.
MAKNA MITOS CERITA BURUNG ENGGANG DI KALIMANTAN TIMUR Hanum, Irma Surayya; Dahlan, Dahri
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 4, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.596 KB) | DOI: 10.30872/calls.v4i1.1276

Abstract

This research will analyze the folklore of East Borneo in the form of myth about the hornbill descended down by Dayak Kenyah people associated with its relevance to the development of nation character. The theory used is the theory of 'layers of social reality'. The theory will reveal five layers of meaning contained in a system or symbol contained in culture and tradition. Starting from the meaning of layers of empirical meaning, to the meaning of the layer of world view at the level of ideas that store local wisdom. These findings will be formulated in the form of recommendations to specific parties, for example for the preparation of curriculum, especially local content subjects at the school level, and or for East Kalimantan Literature courses at the university level.
CALABAI DAN BISSU SUKU BUGIS: REPRESENTASI GENDER DALAM NOVEL CALABAI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE Rokhmansyah, Alfian; Hanum, Irma Surayya; Dahlan, Dahri
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Vol 4, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.56 KB) | DOI: 10.30872/calls.v4i2.1645

Abstract

This study aims to describe the life of calabai and bissu, as well as the views of the people depicted in the Calabai novel by Pepi Al-Bayqunie. This research is library research with a qualitative approach. Data analysis was carried out through several stages, namely the data classification stage, data analysis, and the conclusion of the analysis results. The results of this study indicate that calabai and bissu are gender variations other than men and women in Bugis culture as illustrated in the Calabai novel by Pepi Al-Bayqunie. Calabai who was described by the author in the novel was a Calabai who had privileges and finally he became a bissu. In relation to the existence of calabai and bissu as illustrated in the novel, it turns out that there is a rejection from the group who consider these two gender variations to be incompatible with human nature. The existence of calabai is a problem because it is contrary to the social construction that already exists in the community. However, unlike calabai, the existence of bissu is considered more respectable because it plays an important role in Bugis culture.