Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia, termasuk di wilayah pesisir Teluk Lampung yang memiliki karakteristik banjir beragam, seperti banjir sungai, banjir bandang, dan banjir akibat kegagalan sistem drainase. Analisis morfometri drainase menjadi salah satu pendekatan penting untuk memahami dinamika hidrologis dan morfologis wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter morfometri Daerah Aliran Sungai (DAS), meliputi luas tangkapan, panjang sungai utama, pola aliran, dan kerapatan jaringan sungai, guna memberikan informasi dasar yang relevan untuk mitigasi banjir. Data Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS) digunakan untuk mendelineasi batas DAS dan menganalisis parameter morfometri dengan analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan analisis hidrologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga DAS utama yang terkait dengan lokasi banjir di Teluk Lampung: DAS Teluk Betung Timur dengan luas 1.600 ha dan panjang sungai utama 8 km, DAS Teluk Betung Barat dengan luas 6.000 ha dan panjang sungai utama 15 km, serta DAS Panjang dengan luas 10.000 ha dan panjang saluran perkotaan sekitar 10 km. Analisis menunjukkan hubungan antara karakteristik DAS dan potensi banjir di masing-masing wilayah. DAS dengan luas tangkapan lebih besar dan saluran utama lebih panjang, seperti Teluk Betung Barat, menunjukkan risiko banjir yang lebih tinggi, terutama saat curah hujan ekstrem. Informasi ini memberikan dasar penting untuk perencanaan pengelolaan DAS, optimalisasi sistem drainase, dan penerapan strategi mitigasi banjir berbasis ekosistem. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan wilayah pesisir Teluk Lampung secara berkelanjutan.