Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

ANALISIS BIAYA LANGSUNG MEDIS TERAPI ANTIDIABETES ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN Wahyudi Wahyudi; Diani Sari Panggabean; Dwi Syahputri Purba; Jihan Mawaddah Pane; Meutia Hafni Indah Triana; Putri Adinda
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.27921

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 ialah varian DM yang sering ditemui, dengan angka kejadian mencapai lebih dari 90-95% dari keseluruhan kasus, penyakit ini berhubungan erat dengan kebiasaan makan dan pola hidup seseorang. DM tipe 2 merupakan kondisi  di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin alami tubuh terganggu karena penurunan sensitivitas pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis total dan rerata biaya langsung medis  terapi antidiabestes oral pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di Rumah Sakit Umum Universitas Sumatera Utara (USU) yang berlokasi di Medan. Metode yang digunakan berupa penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Penelitian ini mengambil sudut pandang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)  dengan pengambilan data pada bulan April 2023. Sebanyak 48 pasien DMT2 yang sesuai kriteria inklusi direkrut secara simple random sampling. Hasil Penelitian ini dapat diketahui, pasien dengan diabetes tipe 2 yang berusia 51-60 tahun mencapai sekitar 43,75% dari populasi, dengan pasien perempuan mencapai 62,5% dari total pasien. Pengeluaran tahunan rata-rata pasien setiap tahunnya meliputi Rp. 625.157,25 untuk obat resep, Rp. 1.837.500,00 untuk kunjungan dokter, Rp. 1.597.000,00 untuk layanan laboratorium, Rp. 1.830.000,00 untuk persediaan medis, dan Rp. 300.000,00 untuk biaya administrasi. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa biaya medis langsung terbesar terdapat pada biaya dokter, dan biaya terendah adalah biaya administrasi.
COST OF ILLNES TERAPI DIABETES MELLITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DENGAN KOMPLIKASI NEUROPATI DIABETIKUM Wahyudi Wahyudi; Chairunnisa T D E Angkat; Dhea Afriza Pohan; Faiz Agung Lutfiansyah; Mutiara Nasution; Ridho Afdal Marunduri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28293

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan, penyakit ini bertanggung jawab atas sejumlah besar masalah kesehatan dan memiliki tingkat kematian dan kesakitan tertinggi secara global. Diabetes melitus tipe 2 adalah situasi dimana kondisi metabolik mengalami ciri hiperglikemik, hal ini dikarenakan berkurangnya sensitivitas sel terhadap insulin (resistensi insulin) dan menurunnya produksi insulin. Komplikasi terjadi ketika terjadi peningkatan kadar glukosa darah terhadap seseorang dengan diagnosis menderita diabetes tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalisis cost of illness (COI) pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan dengan Komplikasi Neuropati Diabetikum. Penelitian kuantitatif ini dilaksanakan pada April/Mei 2023 dengan pengambilan data secara retrospektif di rumah sakit universitas Sumatera Utara Medan. Anilisis cost of illness meliputi biaya obat, jasa dokter, pemeriksaan laboratorium, tindakan medis, dan biaya administrasi. Data karakteristik dan diagnosa pasien di peroleh dari sistem informasi rumah sakit, sedangkan biaya terapi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) diperoleh dari bagian keuangan rumah sakit Universitas Sumatera Utara. Pengambilan Simple random sampling digunakan untuk mengumpulkan 38 pasien T2DM yang memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki proporsi yang sama dari 38 peserta (masing-masing 50 persen). Mayoritas responden berusia 61-70 tahun (42,10%). Total biaya rata-rata/ pasien/tahun adalah sebagai berikut: biaya obat Rp 3.109.340,21, jasa dokter Rp 1.847.368,42, pemeriksaan laboratorium Rp 474.947,37, tindakan medis Rp 39.473,68, dan biaya administrasi Rp 292.105,26. Kesimpulan penelitian ini adalah biaya terapi DMT2 yang terbesar adalah biaya obat (Rp 3.109.340,21) dan biaya terkecil adalah biaya medis (Rp 39.473,68)
Comparison of Tuberculosis Knowledge Between Health and Non-Health Students Wahyudi, Wahyudi; Aulia, Dinda R.; Putri, Dwi A.; Fatima, Fatima; Prahasti, Hanum; Fauziah, Nurul
PROMOTOR Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i1.556

Abstract

Tuberculosis or tuberculosis is one of the chronic diseases that are dangerous to health. Tuberculosis (TB) is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis bacteria that attack the respiratory organs of the lungs. This study aims to determine the level of knowledge of students related to the comparison of tuberculosis knowledge between health and non-health students. This research is a descriptive quantitative research using survey methods. Data collection was carried out by questionnaire via Google form which was then analyzed to be able to describe the results of the study. The results obtained from this study show that health students have a very good level of knowledge about tuberculosis knowledge, namely at University A (34.3%) and University B (14.7%) compared to non-health students at University C (17.6%) and University D (33.3%)
Comparison of Knowledge and Traditional Medicine Use Patterns Among Health and Non-Health Students in Medan City Wahyudi, Wahyudi; Fathur Rifqy, Iqbal; Kayla Mazril, Zahra; Fatila, Nabila
PROMOTOR Vol. 7 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i1.563

Abstract

Traditional medicine is an ingredient or concoction made from elements in the form of plants, animals, minerals, extract preparations (galenic), or a mixture of these ingredients, which has been used for treatment for generations. This research aims to describe the knowledge and patterns of use of traditional medicine among health and non-health students. This research is descriptive quantitative research using survey methods. Data was collected using a questionnaire via Google form, which was then analyzed to describe the research results. The research results showed that 43.86% of health students understood and comprehended traditional medicine knowledge, while 24.5% of non-health students had low knowledge of traditional medicine. The pattern of traditional medicine use by health students is 76.87% lower than that of non-health students, who use traditional medicine patterns as much as 80.96%. The conclusion of this research is that the level of knowledge regarding traditional medicine is better in health students at around 43.86% compared to non-health students, and the pattern of effort to use traditional medicine is more significant in non-health students at 80.96% than in health students.
Studi Literatur : Rimpang Sebagai Tanaman Indonesia Dengan Efektivitas Antidiabetes Wahyudi; Pivit Rahayu; Rini Handayani; Syaira Alfauza; Windi Zahrani
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i2.1845

Abstract

Bahan baku obat tradisional adalah tanaman herbal yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada 30.000 spesies tanaman di hutan tropis Indonesia. Rimpang adalah jenis rempah-rempah yang berbentuk batang dan tumbuh di bawah permukaan tanah. Rimpang dari berbagai jenis tanaman telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, seperti diabetes, seperti jahe (zingiber officinale), kunyit (curcuma longa), dan temulawak (curcuma zanthorrhiza). Indonesia menempati urutan ke-7 di dunia dalam hal jumlah penderita diabetes mellitus (DM) dengan 8,5 juta orang. Studi literatur ini bertujuan untuk membuat ka Bahan baku obat tradisional adalah tanaman herbal yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada 30.000 spesies tanaman di hutan tropis Indonesia. Rimpang adalah jenis rempah-rempah yang berbentuk batang dan tumbuh di bawah permukaan tanah. Rimpang dari berbagai jenis tanaman telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, seperti diabetes, seperti jahe (zingiber officinale), kunyit (curcuma longa), dan temulawak (curcuma zanthorrhiza). Indonesia menempati urutan ke-7 di dunia dalam hal jumlah penderita diabetes mellitus (DM) dengan 8,5 juta orang. Studi literatur ini bertujuan untuk membuat kajian literatur efektivitas berbagai rimpang indonesia sebagai antidiabetes. Metode dalam studi literatur ini dengan cara mengumpulkan artikel penelitian yang berkaitan dengan rimpang indonesia sebagai antidiabetes yang telah dipublikasi pada tahun 2019-2024. Pengumpulan artikel dilakukan dengan cara mengakses google scholar dengan kata kunci yang relevan. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa rimpang(rhizoma) seperti jahe (zingiber officinale), kunyit (curcuma longa), dan temulawak(curcuma zanthorrhiza) mempunyai efektivitas yang signifikan dalam pengobatan antidiabetes. Rimpang indonesia berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional, dan obat antidiabetes. jian literatur efektivitas berbagai rimpang indonesia sebagai antidiabetes. Metode dalam studi literatur ini dengan cara mengumpulkan artikel penelitian yang berkaitan dengan rimpang indonesia sebagai antidiabetes yang telah dipublikasi pada tahun 2019-2024. Pengumpulan artikel dilakukan dengan cara mengakses google scholar dengan kata kunci yang relevan. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa rimpang(rhizoma) seperti jahe (zingiber officinale), kunyit (curcuma longa), dan temulawak(curcuma zanthorrhiza) mempunyai efektivitas yang signifikan dalam pengobatan antidiabetes. Rimpang indonesia berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional, dan obat antidiabetes.
STUDI LITERATUR : KEKAYAAN ALAM INDONESIA SEBAGAI ANTIDIABETES POTENSIAL Wahyudi; Nabila Selfiana; Yulia Rahmadani; Nur Fasyila Tasya; Rosmala Dewi Harahap; Annisa Putri Sucipto
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i2.1860

Abstract

Diabetes melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah akibat gangguan pada produksi atau fungsi hormon insulin. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berpotensial dan terbukti secara ilmiah memiliki efek antidiabetes. Tujuan studi literatur ini adalah menyajikan kajian literatur terkait bahan alam Indonesia yang potensial sebagai antidiabetes. Studi literatur ini di lakukan melalui studi kepustakaan dengan mengumpulkan sumber-sumber berupa jurnal nasional maupun literatur terkait yang di publikasikan pada tahun 2019-2024. Studi literatur ini melibatkan tinjauan mengenai kekayaan alam indonesia yang berpotensi sebagai anti-diabetes, dengan fokus pada tanaman dari beragam famili tumbuhan yang memiliki khasiat dalam menurunkan kadar gula darah. Hasil dari tinjauan literatur ini maka dapat disimpulkan bahwa kekayaan alam Indonesia sebagai sumber anti-diabetes potensial menunjukkan bahwa beragam tanaman dan senyawa alami yang terdapat di Indonesia memiliki potensi besar dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.Beberapa tanaman lokal, seperti sambiloto, daun alpukat, daun sirih merah, kunyit, tanaman ciplukan, beluntas, tumbuhan peperomia pellucida, buah okra,teh hijau, dan daun telang telah terbukti secara ilmiah mengandung senyawa bioaktif yang dapat menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menghambat enzim yang berperan dalam proses glikasi. Selain itu, kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia memungkinkan pengembangan produk herbal yang lebih ramah lingkungan dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat sintetis. Dengan upaya yang berkelanjutan, kekayaan alam Indonesia berpotensi besar menjadi solusi mendukung pengelolaan diabetes lebih holistik.
Pharmacological Potential Of Vernonia Amygdalina With Various Bioactive Compounds: A Review Wahyudi, Wahyudi; Alya Alfianti Balqis; Delfi Yunita Lubis; Laila Sari; Risca Muril Khairani; Syifana Nadia Raisya
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal EduHealt (inpres), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, as a megadiverse country has a wealth of tropical plants which are used in traditional medicine, including Vernonia amygdalina Del. or African leaves, which are known to have various pharmacological properties. This plant contains bioactive compounds such as flavonoids, alkaloids, and saponins, which have the potential to be used as an effective alternative herbal treatment. The aim of this literature study is to explore the pharmacological potential of Vernonia amygdalina Del. (African leaves) as a medicinal plant rich in bioactive compounds. This research method was carried out using a Systematic Literature Review (SLR). The result of researchs related to Vernonia amygdalina pharmacological potential and its bioactive compound was extracted from research article that published in Indonesia on 2018-2024. Based on research on previous studies, it was found that the pharmacological effects of African leaves (Vernonia amygdalina) include antioxidants which show moderate antioxidant activity with an IC50 value of 107,839 ppm, antibacterial containing flavonoids, tannins, saponins, and alkaloids which have antibacterial activity, antihyperlipidemia which has been proven to be effective in increases HDL levels in mice and reduces free cholesterol, especially at high doses comparable to simvastatin, anticancer which has anticancer potential with strong cytotoxic activity against WiDr cells, and anti-diabetic which can increase pancreatic cell regeneration and reduce blood glucose levels. Based on a literature review, it can be concluded that African Leaf extract (Vernonia amygdalina) contains various bioactive compounds that have potential as antioxidant, antibacterial, anti-cholesterol, anticancer, and anti-diabetic agents.
Studi Komparatif : Swamedikasi Haid Siswi Sekolah Menengah Pertama dengan Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Sembiring, Andini; Wahyudi, Wahyudi; Salsabilla, Anggina Zahra; Azizah, Najwa; Dawamah, Nurazizah; Cantika, Shafira Putri
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 11, No 3 (2024): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v11i3.21013

Abstract

Menstruasi merupakan suatu proses alami yang terjadi pada wanita, pada kisaran umur siswi dan mahasiswi perlu diukur pengetahuan dan perilaku swamedikasi haid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan swamedikasi haid siswi Sekolah Menengah Pertama dengan mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dengan menggunakan metode survei, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Survei Google Formulir yang telah disetujui oleh para ahli digunakan untuk mengumpulkan data. Sebanyak 87 responden diantaranya 43 siswa smp dari Yayasan Pendidikan Sholihin Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dan 44 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara. Semua hasil penelitian menunjukkan bahwa 89% dari mahasiswi sikap/perilaku, termasuk kategorinya, sangat baik untuk mahasiswi, sedangkan 86% dari siswi smp. Tingkat pengetahuan kategori tingkat baik sekitar 52% untuk mahasiswi dan kurang baik 40% untuk siswi smp. Sebanyak 51% mahasiswi mengalami nyeri haid kategori sedang, sedangkan siswi 41%. Pada gambaran swamedikasi haid tentang mengatasi haid mahasiswi memilih dengan tidak mengonsumsi obat 70% sedangkan pada siswi smp 60% dan pada 68% mahasiswi mengalami haid pertama kalinya pada jenjang SMP sedangkan 48% siswi smp mengalami haid pertama kalinya pada jenjang SD, dan pada 44% mahasiswi mengurangi nyeri haid dengan minum air hangat sedangkan 41% siswi smp dengan beristirahat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa karena mahasiswi memiliki tingkat pengetahuan dan kemahiran yang lebih tinggi dalam swamedikasi, maka perlu diberikan pendidikan haid swamedikasi bagi siswa SMP.
COMPARISON OF DIABETES MELLITUS KNOWLEDGE AND SUGAR CONSUMPTION AMONG HEALTH AND NON-HEALTH STUDENTS IN MEDAN CITY. Wahyudi, Wahyudi; Damanik, Nazwa Ayudhia Ghani; Manurung, Jahrani; Adelia, Nelsih
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 11, No 3 (2024): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v11i3.20958

Abstract

 Diabetes melitus merupakan penyakit jangka panjang yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Secara umum, peningkatan pemahaman tentang diabetes melitus dan pola konsumsi gula pada mahasiswa sangat penting untuk mencegah penyakit ini di kemudian hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan tentang diabetes melitus dan pola konsumsi gula pada mahasiswa kesehatan dan nonkesehatan di Kota Medan. Penelitian deskriptif ini dilakukan di empat perguruan tinggi yang berbeda, dengan populasi mahasiswa program studi kesehatan dan nonkesehatan yang bersedia menjadi responden dan tidak sedang cuti. Sebanyak 101 mahasiswa direkrut sebagai responden penelitian yang mewakili keempat perguruan tinggi tersebut. Data dikumpulkan melalui Google Form pada bulan Oktober 2024, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa kesehatan memiliki tingkat pengetahuan DM yang baik (49,0%) dan sebagian besar mahasiswa nonkesehatan memiliki tingkat pengetahuan DM yang buruk (46%) dan sebagian besar responden paling sering mengonsumsi es krim (43,6%) dan teh (37,6%). Kesimpulan penelitian ini adalah mahasiswa kesehatan mempunyai tingkat pengetahuan DM lebih baik dibandingkan mahasiswa non kesehatan.
Tingkat Pengetahuan Diabetes Melitus Dan Pola Konsumsi Junk Food Pada Mahasiswa Di Kota Medan Wahyudi, Wahyudi; Hasibuan, Ade Degisqi Maharani; BM, Bima Fadhilah; Ritonga, Fani Rulianda; Purba, Rizki Yani
Jurnal Berita Kesehatan Vol 17 No 2 (2024): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i2.206

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang prevalensinya terus meningkat di seluruh dunia. Pola konsumsi junk food di kalangan mahasiswa menjadi salah satu faktor risiko terjadinya DM. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang DM dan pola konsumsi junk food di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan melibatkan 154 mahasiswa yang dipilih secara simple random sampling dari lima kampus besar di Kota Medan. Data dikumpulkan melalui kuesioner online yang dibagikan via google form yang berisi 10 pertanyaan tentang pengetahuan DM dan 5 pertanyaan mengenai pola konsumsi junk food. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan tentang DM dengan kategori sangat baik (50%), baik (32,47%), kurang baik (10,39%), dan buruk (7,14%). Sebagian besar mahasiswa mengonsumsi junk food dengan frekuensi 1–2 kali per minggu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang DM tergolong sangat baik, meskipun konsumsi junk food masih menjadi kebiasaan yang perlu diperhatikan. Penelitian ini menyarankan perlunya program edukasi dan promosi kesehatan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pola makan sehat guna mencegah risiko jangka panjang DM akibat konsumsi junk food.
Co-Authors Ade Risma Adelia, Nelsih Aguansyah Maulana Siregar Aisa Maharani Hasibuan Alya Alfianti Balqis Alya Najwa Amalia Rahmi Nasution Amelia Putri Amanda Nasution Aminuyati Ana Firda A'Qila Andhani, Intan Angkat, Chairunissa T. D. E. Annisa Putri Sucipto Asghoriah, Azinatul Aulia, Dinda R. Azizah, Najwa Azzahro, Rahmi Damayanti Azzura, Sabrina Febri Barus, Nency Utami Br Billa, Nurna BM, Bima Fadhilah Cantika, Shafira Putri Chairunnisa T D E Angkat Dalimunte, Syelsa Yustrina Damanik, Nazwa Ayudhia Ghani Dawamah, Nurazizah Delfi Yunita Lubis Delfriana Ayu Astuty Delisma Simorangkir Simorangkir Dewi Safitri Ginting Dhea Afriza Pohan Dhea Rizky Fitri Saragi Dian Ika Perbina Meliala Diani Sari Panggabean Dwi Syahputri Purba Dyah Yuskawati Faiz Agung Lutfiansyah Faiza Adinda Fathur Rifqy, Iqbal Fatila, Nabila Fatima Fatima Feby A Putri Firdaus Fahdi Fransisca, Cintya Hasanatun Laili Hasibuan, Ade Degisqi Maharani Herviani Sari Herviani Sari Hikmathine Osella Putri Husnan Tengku, Najwa Azizah Jihan Mawaddah Pane Jihan Nabila Ritonga Karfita Adha Kayla Mazril, Zahra Kemala Sari Damanaik Khairunnisa Khairunnisa Laila Sari Manurung, Jahrani Manurung, Revina Aulia Mawaddah Sri Rezeki Dalimunthe Mawandri, Dwi Medina Elly Vanda Mega Rahmadani Siregar Meutia Hafni Indah Triana Muhammad Jidan Al-Khoir Muhammad Ridwan Muhammad Sahputra Mutiara Nasution Nabila Selfiana Nabila, Nazua Nasution, Aldi Syahputra Nasution, Mutiara Natasya Putri Lika Nelva Nelva Nur Ashilah S Rkt Nur Fasyila Tasya Nurly Fadhila Nurmaulia Nurmaulia Nurul Fauziah Ode, Anggun Nabila Panggabean, Hikmah Tin Pivit Rahayu Pohan, Dhea Afriza Prahasti, Hanum Purba, Rizki Yani Puti Miratil Hayati Efri Putra Apriadi Siregar Putri Adinda Putri, Dwi A. Rapotan Hasibuan Regita Cahyani Ridho Afdal Marunduri Rini Handayani Risca Muril Khairani Riski Andriani Ritonga, Fani Rulianda Ritonga, Sela Rizqa Auliyah Shifah Sagala Rosmala Dewi Harahap Sahilla, Rizka Salsabilla, Anggina Zahra Sembiring, Andini Sembiring, Andini Br Septiani Rizka Shelly Febrina Simatupang , Ahmad Shiddiq Sinaga, Haryanti Sirait, Salshabila Azzahra Siti Aminah Siti Nurhaliza Situmorang, Irsyad Baihaqi Sri Rezky Gantina Sri Sudewi Pratiwi Sitio Sri Wahdina Tanjung Syafran Arrazy Syaira Alfauza Syifana Nadia Raisya Tanjung, Hazira Yulistia Tanjung, Putri Keza Hidayah Tanjung, Sri Wahdina Tengku Armita Chairiyah Tia Munika Vera Estefania Kaban Wahyuni , Raduwi Windi Zahrani Yasmin, Wan Yara Yulia Rahmadani