Claim Missing Document
Check
Articles

APLIKASI KOMPOS AMPAS SAGU (Metroxylon sagu) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI JELUTUNG RAWA (Dyera lowii Hook.f) PADA MEDIUM GAMBUT Azlina, Nur; Mardhiansyah, M.; Sribudiani, Evi
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 7 (2020): Edisi 2 Juli s/d Desember 2020
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revegetation is an effort to restore peatland after it is damaged. Dyera lowii is a type of forestry plant has a high potential to be developed because this tree is suitable for planting on peatland. To get good growth of Dyera lowii nutrients are needed, one of which is by providing compost. The solid waste of the sago industry that has accumulated will experience decomposition so that it becomes compost. The purpose of this research is to determine effect and the best dosage of sago dreg compost of Metroxylon sagu on the growth of Dyera lowii on peat media. The study used a Completely Randomized Design method consisting of 4 treatments and 4 replications so that 16 units of the experiment would be obtained. The treatments are : S1 = without Metroxylon sagu compost, S2 = 20% Metroxylon sagu compost + 80% peat soil, S3 = 50% Metroxylon sagu compost + 50% peat soil, S4 = 80% Metroxylon sagu compost + 20% peat soil. Data further analyzed using variance, with SPSS software version 20.0. If the results of variance have a significant effect, then further analysis is done using the DNMRT test at the 5% level. Application of sago dreg compost of Metroxylon sagu influences the growth of swamp Dyera lowii and the best dosage of the four treatments were S1 treatment (20% + 80% Metroxylon sagu compost) with 95% survival rate, 0.83 cm height increase, and plant dry weight 0.60 gr. Keywords: Metroxylon sagu compost, Dyera lowii  Hook.f, peat media
BIOPELET DARI LIMBAH CANGKANG KEMIRI (ALEURITES MOLUCCANA) DENGAN CAMPURAN BIOMASSA LIMBAH BATANG SAGU (METROXYLON SAGU) DAN SERBUK GERGAJI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Istiani, Widia; Sribudiani, Evi; Somadona, Sonia
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/forestra.v16i2.7056

Abstract

Utilization of biomass as biopellet is a solution for the creation of renewable alternative energy. So that a research was conducted on the manufacture of biopellets from waste shells of candlenut (Aleurites moluccana) with a mixture of waste biomass from sago stems (Metroxylon sago) and sawdust. This study aims to determine the quality and determine the composition of the best raw materials in biopellets. This study used a completely randomized design (CRD) method with four treatments and five replications. The raw materials are dried for 3 days, then mashed and filtered, then the raw materials are mixed with adhesive and printed, the last parameter is tested. The results showed that the water content, calorific value, and volatile matter content of the biopellet met the SNI standard. 8021:2014. However, in the density and ash content test, the biopellet did not meet the SNI 8021:2014 standard. The best biopellet composition was obtained in treatment P2 with the addition of 10% of the total weight of biomass with a moisture content of 9.96%, density 0.31g/cm3, calorific value 4.232 cal/g, and ash content 11.3%, and volatile matter content of 73 ,69%
PENGARUH BAHAN PEREKAT TAPIOAKA DAN SAGU TERHADAP KUALITAS BRIKET ARANG KULIT BUAH NIPAH Heny Anizar; Evi Sribudiani; Sonia Somadona
PERENNIAL Vol. 16 No. 1 (2020)
Publisher : Forestry Faculty of Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v16i1.9159

Abstract

Pemanfaatan kulit buah nipah sebagai bahan baku pembuatan briket arang akan mengurangi kebutuhan energi dari bahan bakar fosil. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk membuat briket arang dari kulit buah nipah dengan berbagai bahan perekat sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas briket arang kulit buah nipah dengan pencampuran variasi konsentrasi berbagai jenis perekat serta mengetahui komposisi perekat yang optimal dalam pembuatan briket arang kulit buah nipah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yang terdiri dari enam perlakuan dan empat kali ulangan. Buah nipah terlebih dahulu dibelah dua, kemudian daging buah nipah dibuang lalu kulit buah nipah dijemur, kulit buah nipah yang telah kering lalu diarangkan. Selanjutnya arang dihaluskan dan diayak menggunakan ayakan 60 mesh sampai diperoleh arang halus. Serbuk arang kemudian dicampurkan dengan perekat sesuai konsentrasi sehingga didapatkan adonan briket. Adonan briket dicetak pada cetakan silinder dan ditekan dengan alat press hidrolic. Briket arang yang telah dibuat kemudian dikeringkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya beberapa parameter saja yang memenuhi kriteria SNI No. 01/6235/2000 diantaranya kadar air dan nilai kalor, sedangkan parameter yang tidak memenuhi kriteria SNI No. 01/6235/2000 diantaranya adalah kadar zat menguap, kadar abu dan kadar karbon terikat. Komposisi perekat yang optimal dalam pembuatan briket arang kulit buah nipah adalah perlakuan komposisi perekat sagu dengan konsentrasi perekat 20% dari berat campuran bahan baku. Dengan nilai kadar air 7,82%, kadar zat menguap 66,43%, kadar abu 35,44% kadar karbon terikat 17,50% dan nilai kalor 5637,05 Kal/g.
KARAKTERISTIK PEREKAT DAN PEREKATAN TANIN RESORSINOL FORMALDEHIDA PADA SIREKAT AKASIA (Acacia mangium) dan PULAI (Alstonia scholaris): Adhesion and Adhesive Characteristics of Tannins Resorcinol Formaldehyde on Sirekat Acacia (Acacia mangium) and Pulai (Alstonia scholaris) safni auliarta; Evi Sribudiani; Sonia Somadona
PERENNIAL Vol. 17 No. 2 (2021): Vol. 17 No. 2, Oktober 2021
Publisher : Forestry Faculty of Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v17i2.12759

Abstract

The composition of the adhesive content of Tannin Resorcinol Formaldehyde (TRF) is considered more environmentally friendly to use when compared to the phenol resorcinol formaldehyde (RPF) adhesive. In this study to test the strength of the adhesive, acacia (Acacia mangium) and pulai (Alstonia scholaris) were used. This study aims to determine: 1. The characteristics and quality of the adhesive composition of eucalyptus bark tannins, resorcinol and formaldehyde based on SNI 6/4567/1998; and 2. The strength of the gluing composition of eucalyptus bark tannins, resorcinol and formaldehyde on acacia and pulai wood syrup based on SNI 6/6049/1999. The research was conducted using a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of 6 treatments of adhesive composition with 5 repetitions, in order to obtain 30 test samples. The data obtained from the research results were analyzed by means of variance using SPSS 20. Furthermore, if the variance results have a significant effect, further analysis will be carried out using Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at the 5% level. The results of the research that has been carried out, the six different adhesive compositions produce different values ​​in each treatment, except for treatment P1. P1 has the shape and appearance of a jelly-shaped adhesive so that it cannot be tested and applied to acacia and pulai wood glue. Treatments P2 to P6 can be applied and used for testing and bonding. The pH test and gelatinization test of all treatments were included in SNI 6/4567/1998, the P2 viscosity test did not pass SNI 6/4567/1998. The shear bond strength test was carried out to determine the strength of the adhesive referring to SNI 6/6049/1999, the average value of the best wet shear adhesion test in treatment P6 was 7.89 N/mm2 and the highest average value of shear bonding strength dry on P5 treatment of 26,09 N/mm2.
EFEKTIVITAS PENGAWETAN DENGAN TEKNIK INFUS DAN BANDAGE PADA POHON BALAM TERHADAP SERANGAN RAYAP KAYU KERING Evi Sribudiani; Esti Rini Satiti; Wa Ode Muliastuty Arsyad; Sonia Somadona; Ratih Damayanti; Djarwanto Djarwanto; Rudianda Sulaeman; Sulaeman Yusuf; Yusup Amin; Didi Tarmadi; Dwi Ajias Pramasari; Syafrinal Syafrinal
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2021.39.2.65-73

Abstract

Saat ini keberadaan kayu jenis meranti merah, kulim dan mersawa sebagai bahan baku pembuat jalur  di Kabupaten Kuansing Provinsi Riau semakin langka, sedangkan kebutuhan kayu sebagai bahan pembuat jalur semakin tinggi. Oleh sebab itu diperlukan pemilihan jenis kayu alternatif yang memiliki persamaan sifat kuat dan awet dengan kayu jenis meranti merah, kulim, dan mersawa agar dapat memenuhi spesifikasi pembuatan jalur. Penelitian ini bertujuan mempelajari efektivitas pengawetan kayu balam dengan teknik infus dan bandage terhadap rayap kayu kering. Balam (Macaranga conifera Muell. Agr.) dipilih sebagai kayu alternatif untuk membuat jalur karena saat ini masih banyak ditemukan namun belum banyak dipakai untuk pembuatan jalur. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa jalur yang disimpan di darat mendapatkan serangan rayap kayu kering, sehingga diperlukan pengawetan jalur agar tidak terserang organisme perusak kayu (OPK) khususnya rayap kayu kering.  Pengawetan pohon berdiri dengan senyawa boron komplek dengan teknik infus dan bandage dipilih untuk meningkatkan kelas keawetan kayu balam. Pengujian ketahanan kayu terhadap serangan rayap kayu kering dilakukan sesuai metode SNI 7207-2014. Data diolah dengan menggunakan rancangan faktorial acak lengkap. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengawetan dengan teknik infus dan bandage berbeda nyata terhadap pengurangan berat dan mortalitas rayap. Pengamatan derajat serangan secara visual pada kontrol dan teknik infus  yaitu 40 (tahan) yang nilainya lebih rendah dibandingkan teknik bandage 70 (sedang). Mortalitas pada teknik infus lebih tertinggi yaitu 90,67% dibandingkan kontrol 86,08% dan bandage 61,75%. Teknik pengawetan dengan teknik infus menunjukkan kandungan boron yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik bandage.
Upaya peningkatan produktivitas getah pinus (Pinus merkusii) menggunakan stimulansia ekstrak lengkuas (Alpinia galanga) dan jahe (Zingiber officinale) Memory Andila; Evi Sribudiani; Sonia Somadona
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.454 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v6i1.5268

Abstract

Seiring dengan meningkatnya permintaan dunia terhadap komoditas getah pinus, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi getah pinus yaitu menggunakan zat perangsang getah/stimulansia. Selama ini, dalam kegiatan penyadapan getah pinus digunakan stimulansia anorganik yang tetapi komponen utamanya adalah asam sulfat dan asam nitrat atau campurannya yang bersifat sebagai oksidator kuat yang dapat merusak kulit manusia, kayu dan lingkungan jika digunakan dalam jangka panjang dan secara berlebihan. Alternatif penggunaan stimulansia dari bahan alami yang aman, harga relatif murah, dan mudah didapat seperti lengkuas (Alpinia galanga) dan jahe (Zingiber officinale). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulansia ekstrak lengkuas dan jahe terhadap peningkatan produktivitas getah pinus. Hasil penelitian ini menunjukkan produktivitas getah yang paling tinggi dihasilkan oleh pohon pinus menggunakan stimulansia organik jahe konsentrasi 50% yaitu sebesar 11,15 g/koakan/hari. Kualitas getah pinus yang memiliki mutu terbaik dihasilkan oleh stimulansia jahe, sedangkan pada penggunaan stimulansia lengkuas memiliki mutu II berdasarkan SNI 7837:2016.  Stimulansia organik lengkuas dan jahe bersifat aman bagi kesehatan pekerja, pohon, dan lingkungan  sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui analisis biaya penggunaan stimulansia organik terhadap stimulansia anorganik dalam upaya meningkatkan produktivitas getah pinus. 
Pengaruh pengawetan pohon berdiri terhadap sifat kimia dan mekanis Bintangur (Callophyllum soulattri) dan Balam (Macaranga conifera (Rch.f. & Zoll) Mull.Arg.) Dwi Ajias Pramasari; Sonia Somadona; Evi Sribudiani; Yusup Amin; Didi Tarmadi; Sulaeman Yusuf; Ratih Damayanti; Djarwanto Djarwanto; Wa Ode Muliastuty Arsyad; Esti Rini Satiti; Syafrinal Syafrinal; M. Mardhiansyah
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v13i2.6938

Abstract

Teknologi pengawetan kayu dengan metode infus dan bandage-wrapping pada pohon berdiri yang masih hidup merupakan metode baru dalam pengawetan kayu. Metode ini memiliki keunggulan dapat mengawetkan kayu berukuran besar secara mudah. Kayu utuh berukuran besar dibutuhkan untuk bahan baku pembuatan Jalur, yaitu, perahu tradisional khas daerah Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pengawetan kayu pada pohon berdiri terhadap karakteristik kayu, terutama sifat kimia dan sifat mekanisnya. Masing-masing sebanyak dua pohon dari jenis kayu alternatif bahan baku pembuatan Jalur yaitu Bintangur (Callophyllum soulattri Burm.f.) dan Balam (Macaranga conifera (Rch.f. & Zoll) Mull.Arg) diawetkan menggunakan senyawa boron dengan metode infus dan bandage-wrapping. Sebagai kontrol, satu pohon dari masing-masing jenis juga ditebang dan diuji. Sampel kayu yang digunakan dibagi menurut posisi aksial pohon (pangkal, tengah, dan ujung) untuk diamati sifat kimia dan sifat mekanis dengan masing-masing tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi aksial mempengaruhi sifat kimia kayu Balam dan Bintangur secara siginifikan pada kadar lignin (30-36%) dan kadar alfa selulosa (48-52%). Secara umum, sifat mekanis yaitu Modulus of Rupture (MOR) dan Modulus of Elasticity (MOE) meningkat secara signifikan setelah diawetkan, kecuali pada Bintangur untuk metode bandage-wrapping. Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan infus memberikan pengaruh nyata yang positif terhadap sifat kimia dan mekanis kayu Bintangur, sehingga pohon Bintangur yang telah diawetkan menggunakan metode infus dapat direkomendasikan sebagai alternatif bahan baku pembuatan Jalur.
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL TEBING TINGGI DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU Muhammad Tabrani; Rudianda Sulaeman; Evi Sribudiani
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 3, No 1 (2016): Wisuda Februari 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepulauan Meranti Regency is one of regency in Riau Province, that expansion of Bengkalis Regency. Wide area of Meranti Archipelago Regency is 3.707,84 km2 with forest region 345.442,42 ha. Impact of the value population growth, illegal logging, unilateral land conversion of secondary swamp forest and forest fire result pressure for forest region and wooded area that remained. Forest Management Unit Production (FMUP) Tebing Tinggi was formed base on central government policies of Kepmenhut No. SK.343/Menhut-II/2011 about Region Consisting of FMUP Model Tebing Tinggi (Unit XXIV) in Kepulauan Meranti Regency Province Riau, with wide area 69.747 ha that consist of protected forest 412 ha and limited forest production 69.335 ha. By that forming of FMUP Model Tebing Tinggi in Kepulauan Meranti Regency, should to know how public understanding of FMUP Model Tebing Tinggi existence. This research is conducted to analyze understanding level and public responses of FMUP Model Tebing Tinggi existence. Data collected by using survey method trought observation stages, interview and literature study. Analyze that used is descriptive analyze. The result of this research show that public understanding level of FMUP Model Tebing Tinggi existence still low. According responses by 78,34% public of Tanjung Darul Takzim Village and 88,34% public of Sungai Tohor Village agree if forest managed by FMUP Model Tebing Tinggi. Keywords : Understanding, public, forest management unit production
KOMPOSISI JENIS POHON DI KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (KPPN) ESTATE LANGGAM PT. RAPP Sofan Sofiyanto; Defri Yoza; Evi Sribudiani
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 5 (2018): Edisi 1 Januari s/d Juni 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Germ Plasm Preservation Area is a preservation area type in its original habitat in the production tree in order to preserve germ plasm both from plants and animals as well as microorganism. This research aims to know the tree variety composition and variety diversity index value in Germ Plasm Preservation Area of Langgam Estate. The data collection method used in this research is purposive sampling. Based on the obtained research result, variety composition in Germ Plasm Preservation Area is 37 varieties in 21 families in which Anacardiaceae family is the most abundant of 5 varieties. The index value of tree variety diversity obtained based on vegetation level is of 2.59 for seedling level, 2.89 for sapling level, 2.76 for staking level, and 2.86 for tree level. The tree variety diversity in Germ Plasm Preservation Area in every growth level is in medium category with 1 < H’ < 3. Keywords: Variety composition, Variety diversity, Preservation area 
KARAKTERISTIKMINYAKATSIRI DARIDAUN TANAMANPUCUKMERAH (SyzygiumcampanulatumKorth.) Fahrul Rozi Sembiring; Rudianda Sulaeman; Evi Sribudiani
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 2, No 2 (2015): Wisuda Oktober 2015
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is aimed to know the characteristic of essential oil produced from distillation process of pucuk merah leaves. The young leaves and old leaves of pucuk merah was distilled using distillation clevenger type. Then, it is done an observation of essential oil yield, the essential oil colour, essential oil scent and solubility in ethanol. The results showed that the yield of pucuk merah young leaves essential oil is much more than the pucuk merah old leaves essential oil which are each respectively 0,18% and 0,118%. The colour of essential oil from pucuk merah young leaves and old leaves pucuk merah is yellow. Then, the essential oil from pucuk merah leaves is soluble in ethanol PA at ratio 1:1. Furthermore, through panelists assessment it’s known the essential oil of young leaves has distinctive scent of pucuk merah than the essential oil of  pucuk merah old leaves. As 65% panelists said that the essential oil from pucuk merah young leaves has distinctive scent of pucuk merah, while the others 35% said that it doesn’t have.  For the  essential oil from the old leaves,  as 50% panelists said that the essential oil from pucuk merah old leaves has the distinctive scent of pucuk merah, while the others 50% panelists said that it doesn’t have.  Keywords: Pucuk merah, Syzygium campanulatum Korth., Essential oil
Co-Authors ', Annahyan ', Arfitryana ', Faizahhamzah ', Mukhamadun ', Mukmin ', Rahmayuni ', Volliadi , Khairilkasdi A.K. Parlindungan Abd. Rasyid Syamsuri Agus Setiawan Ahmad Baiquni Ahmad Baiquni Rangkuti Ahmad Jailani, Ahmad Akhyar Ali Aldryandes Novriandra, Aldryandes Andilau Andilau Andilau Andilau, Andilau Andrie Andrie Angga Pramana, Angga Anissa Mayliana Anissa Mayliana Hidayah Aprianto, M. Ikhsan Arida Susilowati Iswanto Ariska Yuliana Putri Ariska Yuliana Putri Arya Arismaya Metananda Asri Gumilar Asri Gumilar Assodiqi Hidayatullah Assodiqi Hidayatullah Aulia Sari Betani, Anderlef Bifrenta Ginting Charlita Herantoro Pribadi Darli, Viny Volcherina Defri Yoza Desi Saswita Desyandri Desyandri Dewi Librianti Didi Tarmadi Didi Tarmadi Dina Rina Rosinta Djarwanto Djarwanto Djarwanto Djarwanto Dwi Ajias Pramasari Dwi Ajias Pramasari Dwi Seprina Eka Indra Setiawan Elsa Valencia , Ditiya Elvan Wahyu Elyasa Elyasa Elyasa Elyasa, Elyasa Erpino Erpino Erpino Esti Rini Satiti Ewi Irfani Fadlian, M Rizky Fahrul Rozi Sembiring Faizahhamzah &#039; Farhan, Hafid Febriyanti, Fani Fifi Puspita Gemi Marta Jepri Ginting, Bifrenta Gultom, Dina Taruli Hamidi, Zikri Heny Anizar Hongki Napolion Hongki Napolion, Hongki Ika Lestari, Ika Ilen Purnama Sari Intan Yusarga Virnalisi Simarmata Isma, Olla Istiani, Widia Ita Yulia Juniati Lampita Sinaga Kevin Natama Pardede Khairilkasdi Khairilkasdi &#039; Kurnia Fitratunnisa Kurnia Fitratunnisa Lis Sutrisno Loga Mouli Pamula Gumaja M Rizky Fadlian M. Rizky Fadlian Mandala Yohannes Saputra Mandala Yohannes Saputra Maria Agustina Manurung Maria Manurung Agustina Manurung Marlina &#039; Masruri, Niskan Walid Mawaddatun izzati Mawaddatun ‘Izzati Memory Andila Metananda, Arya Arismaya Mohta, Gandhiko Muhammad Abdi Muhammad Iqbal Muhammad Mardhiansyah Muhammad Tabrani Mukhamadun Mukhamadun &#039; Mukhamadun, Mukhamadun Mukhamadun, Mukhamadun Mukmin &#039; Nino Vembrianto Niskan Walid Masruri Nur Azlina NUR HASANAH Nur Hasanah Nur Suhada, Nur Nurloviana, Sanggra Nurul Qomar Pajri, Islami Pamula Gumaja, Loga Mouli Pardede, Kevin Natama Pardo Abastama Pebriandi, Pebriandi Pebrianto Rajagukguk Pramasari, Dwi Ajias Rahmad Fadillah Rahmayuni &#039; Rangkuti, Ahmad Baiquni Rangkuti, Rangkuti Raswen Efendi Ratih Damayanti Refdanil Nurcan Rezki Bela Putra Rezki Bela Putra Riana Median Rido Sukmawi Rido Sukmawi Rifda Ningsih Rinta Hermiza Ningsih Rivo Muhammad Yundeya Rivo Muhammad Yundeya Romauli Tampubolon Rudianda Sulaeman Rudianda Sulaeman Rudianda Sulaeman Rudianda Sulaeman Rudianda Sulaeman safni auliarta Safruni Safruni Safruni Sahab, Ahmad Seprina, Dwi Setiawan, Eka Indra Shanti Fitriani Shobar Shobar Sofan Sofiyanto Somadona, Sonia Sudarmalik &#039; Sukma Rela Sukma Rela Sukma Surya Kusumah Sulaeman Yusuf Sulaeman Yusuf Syafrinal Syafrinal Syafrinal, Syafrinal Syahril Syahril Syukri, Zulhusni Tarmadi, Didi Tuti Arlita USMAN PATO Vania, Desti Volliadi &#039; Vona Septiani Putri Vona Septiani Putri Wa Ode Muliastuty Arsyad Wan Muhammad Yunus, Wan Muhammad Wishnu Sukmantoro Yoga Yudhatama Yosi Oktorini Yossi Oktorini Yusuf, Sulaeman Yusup AMIN Yusup Amin Yusup Amin Yusup Amin