Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Agroindustri Berkelanjutan

PEMBUATAN MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinacea L.) DAN PENAMBAHAN KARAGENAN SEBAGAI PENGENYAL ALAMI Safitri, Melda; Suharyono, Suharyono; Koesoemawardani, Dyah; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7133

Abstract

Tepung garut merupakan salah satu jenis tepung yang berpotensi menjadi substitusi dalam pembuatan mi basah. Tepung garut memiliki kelemahan yaitu tidak mengandung gluten sehingga perlu dilakukan penambahan bahan pengenyal alami berupa karagenan untuk memperbaiki karakteristik mi basah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi karagenan pada pembuatan mi basah substitusi tepung garut dan mendapatkan konsentrasi terbaik dari penambahan karagenan yang menghasilkan mi basah substitusi tepung garut dengan sifat sensori dan fisik paling baik serta karakteristik kimia sesuai SNI 2987-2015. Penelitian ini disusun secara non-faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 kali ulangan. Pada penelitian ini digunakan formulasi karagenan dengan 6 taraf konsentrasi (0%; 2%; 4%; 6%; 8%; 10%) dari total tepung. Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji Tuckey. Data kemudian dianalisis sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Pada penelitian ini, mi basah substitusi tepung garut dengan konsentrasi karagenan 10% (B6) merupakan perlakuan terbaik yang memiliki kadar air 63,63%, kadar abu tak larut asam 0,04%, kadar protein 5,22%, cooking loss 8,74% dan daya serap air 102,97%, warna putih gading, rasa sedikit asin, tekstur kenyal dan aroma agak tepung.
KEKERASAN DAN SIFAT SENSORI SNACK BAR PADA BERBAGAI PERBANDINGAN TEPUNG PISANG KEPOK DAN BEKATUL Kidnem, Dara Mutiara Mylan; Nurdjanah, Siti; Suharyono, Suharyono; Zuidar, Ahmad Sapta
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7137

Abstract

Bekatul merupakan produk hasil samping penggilingan padi yang memiliki kandungan serat 25,3%. Tepung pisang kepok memiliki nilai sensori aroma dan rasa manis yang mampu memperbaiki nilai sensori snack bar bekatul.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung bekatul dan tepung pisang kepok terhadap karakteristik sifat fisik, sensori dan kimia snack bar.  Pada penelitian ini digunakan perbandingan tepung bekatul dan tepung pisang kepok dengan 6 taraf perlakuan (100% : 0%, 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%).  Penelitian ini disusun secara non-faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 kali ulangan.  Data yang diperoleh diuji kesamaan ragamnya dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji Tuckey.  Data kemudian dianalisis dengan sidik ragam dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%.  Pada penelitian ini, snack bar dengan perbandingan tepung bekatul 50% dan tepung pisang kepok 50% merupakan perlakuan terbaik yang memiliki nilai hardness 682,31 gf, skor aroma 3,72 (suka), skor warna 3,34 (agak suka), skor kekerasan 3,20 (agak suka), skor rasa 3.51 (suka), skor penerimaan keseluruhan 3,50 (suka), kadar air 20,57%, kadar abu 2,95%, kadar protein 5,47%, kadar lemak 10,03%, kadar serat kasar 1,00%, kadar karbohidrat 60,98% dan total kalori 356,07 kkal. 
PENGARUH PERLAKUAN AWAL DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP SIFAT SENSORI BUBUK CABAI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystric D.C) Citra, Meitriliana; Suharyono, Suharyono; Sugiharto, Ribut; Koesoemawardani, Dyah
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i1.7227

Abstract

Bubuk cabai merah dengan campuran daun jeruk purut merupakan diversifikasi produk hasil pertanian yang saat ini sedang dikembangkan. Namun, mutu produk dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah perlakuan awal dan metode pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode perlakuan awal dan metode pengeringan serta interaksi keduanya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan awal; blansing pada suhu 90°C selama 6 menit (B1), blansing pada suhu 80°C selama 20 menit (B2), blansing pada suhu 90°C selama 6 menit dengan penambahan 0,2% natrium metabisulfit (B3), suhu blansing 80°C selama 20 menit dengan penambahan 0,2% natrium metabisulfit (B4) dan tanpa blansing (B5). Faktor kedua adalah metode pengeringan; pengeringan dengan sinar matahari sampai kadar air produk di bawah 12% (P1) dan pengeringan oven pada suhu 80°C selama 8 jam (P2). Data yang dihasilkan dianalisis homogenitas dengan uji Barlett, aditifitas dengan uji Tuckey, perbedaan antar perlakuan dengan analisis ragam. Selanjutnya, data dianalisis dengan perbandingan ortogonal untuk mendapatkan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P1B4 merupakan perlakuan terbaik dengan warna bata (2,42) aroma khas daun jeruk) (2,25), rasa pedas (2,26), rasa lebih disukai panelis (2,27), penerimaan keseluruhan disukai panelis (2,26), dan kandungan vitamin C 201,48 mg/g. Seluruh perlakuan serbuk cabai daun jeruk menghasilkan kadar air tidak melebihi batas yang dipersyaratkan SNI 01-3709-1995 dan residu sulfit pada perlakuan B3 dan B4 tidak melebihi persyaratan BPOM 2013.
FORMULASI GLISEROL DAN CMC DALAM PEMBUATAN BIODEGRADABLE FILM BERBASIS SELULOSA DAUN NANAS (Ananas comosus) FORMULATION OF GLYCEROL AND CMC IN MAKING BIODEGRADABLE FILM PINEAPPLE LEAF BASED (Ananas comosus) Zulferiyenni, Zulferiyenni; Melvina Putri, Maulida; Suharyono, Suharyono; Nurainy, Fibra
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v2i2.8029

Abstract

Pineapple leaves contain 69.5-71.5% cellulose, which can be used as raw material to make biodegradable films. This study aimed to obtain the best formulation of glycerol and CMC for biodegradable films of pineapple leaves. This research used the triplo method to collect data three times in one sample. Samples are selected based on the best visual appearance and indicated by the few flocs in the sample. The treatment was composed of 6 formulations which were formulations of glycerol and CMC, namely P1 (0%:1%), P2 (0,5%:1,5%), P3 (1%:2%), P4 (1,5%:2,5%), P5 (2%:3%), P6 (2,5%:0%). The data on tensile strength, percent elongation, water vapour permeability, thickness, testing biodegradability and room temperature resistance is presented in pictures and will be discussed descriptively. Formulation of glycerol 1,5% and CMC 2,5% produces the best characteristics of biodegradable films with a tensile strength value of 113,52 MPa, a percent elongation value of 12,71%, and a thickness value of 0,18 mm. Biodegradable film pineapple leaves have a water vapour permeability value of 24,03 (g/m2/hour), biodegradability for 5 weeks and resistance to room temperature for 5 weeks without being overgrown by fungi.
PENGARUH CMC DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PROFIL STABILITAS EMULSI (O/W) MENGGUNAKAN SANTAN KELAPA YANG DICAMPUR EMULSIFIER PRODUK ETANOLISIS PKO DAN TWEEN 80 Yuniarti, Lani; Murhadi, Murhadi; Suharyono, Suharyono; Hidayati, Sri
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i1.5674

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan CMC dan lama penyimpanan serta interaksi antara keduanya dalam mempertahankan stabilitas emulsi santan yang menggunakan campuran emulsifier produk etanolisis PKO dan tween 80.  Penelitian dilakukan secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan.  Faktor tersebut terdiri dari : konsentrasi CMC terhadap santan yang menggunakan campuran emulsifier produk etanolisis PKO dan tween 80 terdiri dari 8 taraf yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8; 1%; 1,2% dan 1,4% b/v (A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, dan A8), dan faktor lama penyimpanan terdiri dari 6 taraf yaitu 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan 120 jam (B1, B2, B3, B4, B5 dan B6). Data yang dianalisis homogenitas (Barlett) dan kemenambahan (Tukey) datanya kemudian dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan pada taraf nyata 5% dan 1%.  Kemudian data yang diperoleh juga akan diuji lanjut dengan uji OP (Ortogonal Polinomial) pada taraf 5% dan 1%.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan penambahan CMC dan lama penyimpanan terdapat pengaruh nyata pada taraf 5% terhadap nilai daya stabilitas emulsi santan.  Kombinasi penambahan CMC dan lama penyimpanan terbaik dihasilkan pada perlakuan A7B4 (Penambahan CMC 1,2% dan penyimpanan selama 3 hari) dengan nilai rata-rata 96,67% serta memiliki warna dengan nilai rata-rata 4,18 (Putih Kekuningan), aroma dengan nilai rata-rata 3,35 (Asam), penampakan dengan nilai rata-rata 3,05 (Muncul Gelembung), dan nilai pH rata-rata 4,71.
ANALISIS KADAR ASAM KLOROGENAT DAN KAFEIN BERDASARKAN PERBEDAAN LOKASI PENANAMAN DAN SUHU ROASTING PADA KOPI ROBUSTA (C. canephora Pierre) Virhananda, M Rakha Pradipta; Suroso, Erdi; Nurainy, Fibra; Suharyono, Suharyono; subeki, subeki; Satyajaya, Wisnu
Jurnal Agroindustri Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jab.v1i2.6361

Abstract

Kopi memiliki senyawa kimia seperti kafein dan asam klorogenat. Kandungan senyawa kimia dalam kopi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat kematangan, tempat tanam, dan penanganan pasca panen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ketinggian lokasi tanam terhadap kadar senyawa asam klorogenat dan kadar kafein kopi robusta serta untuk mengetahui perbedaan suhu roasting terhadap kadar asam klorogenat dan kadar kafein kopi robusta. Penelitian disajikan secara deskriptif dengan menggunakan 2 faktor. Faktor pertama yaitu perbedaan ketinggian lokasi tanam, yang terdiri K1 (Lampung Barat), K2 (Tanggamus), dan K3 (Way Kanan). Faktor kedua adalah suhu roasting, yang terdiri dari 2 level yaitu T1 (180oC), dan T2 (240oC). Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi lokasi penanaman maka akan semakin tinggi kandungan kafein dan asam klorogenat biji kopi yang dihasilkan, sedangkan semakin tinggi suhu penyangraian maka kandungan kafein dan asam klorogenat biji kopi yang dihasilkan akan semakin rendah
Co-Authors Afifah, Nida Rafa Agus Iwan Kesuma Ahmad Ridwansah, Asep Ahmad Sapta Zuidar Almujadi, Almujadi Anas Miftah Fauzi Andriani Kusumawati Any Riswati Any Urwatul Wusko Ardiansyah, Hamdan Arifannisa, Sahira Josy Chandra Kirana Citra, Meitriliana DEWI SARTIKA DEWI SARTIKA Djamhur Hamid Dwi Koerniawati Dyah Koesoemawardani Edy Yulianto Efrianto, Eeng Juli Elman Johari Erdi Suroso Farida Akbarina Fatihul Islam, Aang Fatikhaturrohmah, Fatikhaturrohmah Fibra Nurainy Gunawan, Nanang H, Muhammad Nurreza Nurreza Habsyi, Taber Al Haryani, Wiworo Hayatuddin, Khalisah Herdiana, Novita Husada, Muhamad Hadid Imam Fauzi Surahmat Imam Suyadi Inggrid Sinaga Irdika Mansur Is, Muhamad Sadi Islam, Aang Fatihul Kartika Rachma Khongrat, Etty Kidnem, Dara Mutiara Mylan Kurniasari, Putri Kurniasari Ledy Setiawati Lusy Deasyana Rahmadevita Maharanie, Regina Putri Maria Erna Kustyawati Melvina Putri, Maulida Mohamad, Abdul Basir Bin Muhammad Azmi, Muhammad Murhadi , Murhadi Murhadi Murhadi Novita, Dwi Otik Nawansih Pakpahan, Marisi Pangestuti, Edriana Pardi, Abisar Ranti, Benny Rena Feri Wijayanti RIBUT SUGIHARTO Rosi Anjarwati Safitri, Melda Samsul Rizal Saputra, Jemmi Angga Saputri, Restin Ananda Sar’an, Mohamad Sastiani, Eka Z. Septian Kurniawan, Yuda Septiany, Annisa Muthiah Siregar, Afrila Mulyati Siregar Siti Nurdjanah Sobandi, Sobandi Sri Hidayati Sri Setyani Srikandi Kumadji Subeki Subeki Subhan Subhan Suendra, Yeyen Suherman, Trisya Sunarti Sundari, Sri Surni, Surni Sussi Astuti Sutoyo Sutoyo Suyono Suyono Tambusai, Suci Rizka Khairuna Tanto Pratondo Utomo Virhananda, M Rakha Pradipta Wardani, Febri Pramudya Widia Rini Hartari Winata Rizqy Priyani Wisnu Satyajaya Yanto, Syafri Yekti Asmoro Kanthi Yuliana , Neti Yuniarly, Etty Yuniarti, Lani Zainul Arifin Zulferiyenni, Zulferiyenni