Claim Missing Document
Check
Articles

Diksi pada Kolom Public Hotline Service Surat Kabar Tribun Lampung dan Implikasinya Muhammad Adham Hasta Rezha; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 1 Jan (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.538 KB)

Abstract

The research aimed to describe diction in column public hotline service tribun Lampung newspaper, and its implication in the bahasa Indonesia learning at SHS. The method used was descriptive qualitative. According to the whole data analysis, diction in column public hotline service with form common word and special word including basic word, affix, repeated word, compound word, then mean including denotation and connotations. The implication of diction in the bahasa Indonesia learning at SHS was the learning content student of X grade in the odd semester about the share experience with selection word and the right expression.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan diksi pada kolom public hotline service surat kabar Tribun Lampung, dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, diksi dalam kolom public hotline service dengan bentuk kata umum dan kata khusus meliputi kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang dan kata majemuk, kemudian makna meliputi makna denotasi dan makna konotasi. Implikasi diksi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA yaitu materi pembelajaran siswa kelas X semester ganjil tentang menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat.Kata kunci : kolom public hotline service, diksi, pembelajaran.
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG Roza Novi Linda; Sumarti Sumarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 1 Jan (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.056 KB)

Abstract

The purpose of this research was to describe the learning of writing the complex procedural text at the first grade of SMK N 4 Bandar Lampung. This research used descriptive qualitative method. The result of this research showed that the teacher made lesson plan based on lesson plan (RPP) Components in curriculum 2013. In the implementation of lesson plan, there were two activities; teachers and students activity. The teachers activity included three steps; pre-activity, while activity and post-activity. When the learning process was going on there was incoherence conveyance the teacher with the rules set by Permendikbud, in the learning activity there was also time allocation incompatibility and the use of media that was slide power point that was planned in the lesson plan with the implementation in the class. In the evalution of learning of complex procedure text writing of complex procedure text writing the teacher used writing test and practice performance test.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas XI SMK N 4 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan komponen-komponen RPP pada Kurikulum 2013. Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat dua aktivitas yaitu, aktivitas guru dan aktivitas siswa. aktivitas yang dilakukan guru meliputi tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung terdapat ketidakruntutan penyampaian pembelajaran yang disampaikan guru dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Permendikbud, dalam kegiatan pembelajaran juga terdapat ketidaksesuaian alokasi waktu dan penggunaan media yang berupa slide power point yang telah direncanakan pada RPP dengan pelaksanaannya di kelas. Pada penilaian pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, guru menggunakan teknik tes tertulis dan tes praktik/unjuk kerja.Kata kunci: menulis, pembelajaran, teks prosedur kompleks
Diksi pada Kuliah Umum Etika Franz Magnis Suseno S.J. Serta Implikasinya Widiyawati Widiyawati; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 2 Apr (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.528 KB)

Abstract

The aimed of this research was to describe the used of diction in stadium general of ethic from Prof. Dr. Franz Magnis Suseno S.J and its implication to learning Indonesia language at Senior High School. The method of the research was qualitative descriptive method. Based on the overall analysis, the author concluded that the diction in stadium general of ethic from Prof. Dr. Franz Magnis Suseno S.J. on Youtube consisted of 331 denotative words, 132 connotative words which covered 88 positive connotative words and 44 negative connotative words and context. The implication of diction in learning Indonesia language in Senior High School was the study material at the first grade students of the odd semester about making exposition text by using structure and aspect of language.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penggunaan diksi pada kuliah umum etika Prof. Dr. Franz Magnis Suseno S.J. serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan diksi pada kuliah umum etika Prof. Dr. Franz Magnis Suseno S.J. di Youtube terdapat 331 kata bermakna denotasi, 132 kata bermakna konotasi, meliputi 88 kata bermakna konotasi positif dan 44 kata bermakna konotasi negatif serta konteksnya. Implikasi penggunaan diksi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA yaitu materi pembelajaran siswa kelas X semester ganjil tentang mengkontruksi teks eksposisi dengan struktur dan aspek kebahasaan.Kata kunci : diksi, pembelajaran, kuliah umum etika di youtube.
Permainan Bahasa Wacana Humor Akun Meme Comic Indonesia di Instagram serta Implikasinya Nurul Fatonah; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 3 Jul (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.549 KB)

Abstract

The purpose of this research was to describe game of language in phonology, morphology, and semantics in Meme Comic Indonesia humor discourse in instagram and its implication to Indonesian language learning in senior high school. This study used descriptive qualitative method. The results showed that in the phonology field tend to use substitution language game, then in the field of morphology tend to use game abbreviation language, whereas in the semantic field, the most widely used language game is homonym. The results of this study are implicated in learning Indonesian in senior high school class X on anecdote text material. The data serve as an example of anecdote text.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan permainan bahasa dalam bidang fonologi, morfologi, dan semantik pada wacana humor Meme Comic Indonesia di instagram dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bidang fonologi cenderung menggunakan permainan bahasa substitusi, kemudian pada bidang morfologi cenderung menggunakan permainan bahasa singkatan, sedangkan pada bidang semantik, permainan bahasa yang paling banyak digunakan adalah homonim. Hasil penelitian ini diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X pada materi teks anekdot. Data dijadikan sebagai contoh teks anekdot.Kata kunci : permainan bahasa, wacana humor, meme.
Diksi dalam Poster Berbasis Elektronik di Youtube Serta Implikasinya Amelia Saputri; Mulyanto Widodo; Sumarti Sumarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 1 Jan (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.55 KB)

Abstract

The purpose of this study is to describe the direction in posters on youtube and its implications to learning Indonesia languages in Senior High Scohool. The method that used is qualitative descriptive method. Based on the overall analysis, the authors conclude that the diction in an electronic based posters on youtube and encompasses the from of the word denotative, connotative and context. The implication of diction to learning Indonesia languages in senior high school is the study material of 12 th grade students of the odd semester about facts and opinions in an article with the right choice of words and the right expression.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan diksi dalam poster berbasis elektronik di Youtube serta implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Mengenah Atas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa diksi dalam poster berbasis elektronik di Youtube dengan meliputi bentuk kata denotatif, konotatif, dan konteksnya. Implikasi diksi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA yaitu materi pembelajaran siswa kelas XII semester ganjil tentang fakta dan opini dalam sebuah artikel dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat.Kata kunci : diksi, pembelajaran, poster berbasis elektronik di youtube.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GELAR WICARA REPUBLIK SENTILAN SENTILUN Rizqi Ulya Ariesta; Sumarti Sumarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 1 Jan (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.359 KB)

Abstract

This research aimed to describe the code switching and code-mixing which is used in conversation in Republik Sentilan Sentilun Talk Show, the factors that cause code switching and code-mixing that occurs, and implies the research against Indonesian language learning in senior high school. The design of this research is qualitative and descriptive. The results showed that the dominant code switching which is used in conversation in Republik Sentilan Sentilun Talk Show is the internal code swicthing and the form is the transition from Indonesian to Javanese. The factors that most influence is speakers. The dominant code mixing which is used is the form of words. The dominant code-mixing is Java wordswhich is shaped into the structure of the Indonesian and the factors that most influence the occurrence of code-mixing is the speaker. The results showed that the code switching and code-mixing can be implied to study of short stories in senior high school.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode yang digunakan dalam tuturan di Gelar Wicara Republik Sentilan Sentilun, faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode yang terjadi, dan mengimplikasikan hasil penelitian terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode yang dominan digunakan dalam tuturan di Gelar Wicara Republik Sentilan Sentilun adalah alih kode intern berupa peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa dan faktor penyebab yang paling mempengaruhi adalah faktor penutur. Campur kode yang dominan digunakan adalah campur kode berbentuk kata bahasa Jawa ke dalam struktur bahasa Indonesia dan faktor penyebab yang paling mempengaruhi terjadinya campur kode adalah penutur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode dan campur kode dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran cerpen di SMA.Kata kunci: alih kode, campur kode, gelar wicara.
Tindak Tutur Komisif Pedagang Perempuan di Pasar Induk Bandar Jaya dan Implikasinya Nur Khasanah; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 4 Sep (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.526 KB)

Abstract

The aim of this research was to describe the expression and continuity of commissive speech act of female traders in Pasar Induk Bandar Jaya and its implication to learning Indonesian language at Senior High School. The method of this research was qualitative descriptive. Based on the analysis, the author concluded that there were four expressions of commissive speech act used by women traders, those were commissive speech act intended to use indirect speech, commissive speech act promised to use direct and indirect speech, commissive speech act swore to use indirect speech, and commissive speech act offered to use direct and indirect speech. The result of this research was implicated in learning Indonesian language in class X of Senior High School on negotiation text material. The data were used as the example of a negotiated text conversation.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan ekspresi dan kelangsungan tindak tutur komisif pedagang perempuan di Pasar Induk Bandar Jaya serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat empat ekspresi tindak tutur komisif yang digunakan pedagang perempuan, meliputi tindak tutur komisif berniat menggunakan tuturan tidak langsung, tindak tutur komisif berjanji menggunakan tuturan langsung dan tidak langsung, tindak tutur komisif bersumpah menggunakan tuturan tidak langsung, dan tindak tutur komisif menawarkan dengan menggunakan tuturan langsung dan tidak langsung. Hasil penelitian ini diimplikasikan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X pada materi teks negosiasi. Data dijadikan sebagai contoh percakapan teks negosiasi.Kata kunci : implikasi, kelangsungan, pedagang perempuan, tindak tutur komisif
Tindak Tutur Asertif Penjual dan Pembeli di Pasar Tempel Rajabasa dan Implikasinya Linda Apriyanti; Nurlaksana Eko Rusminto; Sumarti Sumarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 2 Apr (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.006 KB)

Abstract

The aimed of this research was to describe the expression of assertive speech act by sellers and buyers in Tempel Rajabasa Market and its implication to learning Indonesian language at Senior High School. The method of the research was qualitative descriptive. Based on the analysis, the author concluded that there were five expressions of assertive speech act used by sellers and buyers, those were assertive speech act stated to use indirect form of speech by questioning mode, assertive speech act informed to used direct speech, assertive speech act suggested to use direct speech, assertive speech act boasted to use indirect speech by news mode, and assertive speech act complained to used indirect speech by news mode. The result of this research was implicated in learning Indonesian language in class X of Senior High School on negotiation text material. The data is used as an example of a negotiated text conversation.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan ekspresi tindak tutur asertif penjual dan pembeli di Pasar Tempel Rajabasa serta implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat lima ekspresi tindak tutur asertif yang digunakan penjual dan pembeli, meliputi tindak tutur asertif menyatakan menggunakan bentuk tuturan tidak langsung dengan modus tanya, tindak tutur asertif memberitahukan menggunakan tuturan langsung, tindak tutur asertif menyarankan menggunakan tuturan langsung; tindak tutur asertif membanggakan cenderung menggunakan tuturan tidak langsung dengan modus berita, dan tindak tutur asertif mengeluh cenderung menggunakan tuturan langsung. Hasil penelitian ini diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X pada materi teks negosiasi. Data dijadikan sebagai contoh percakapan teks negosiasi.Kata kunci : implikasi, pembeli, penjual, tindak tutur asertif
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GELAR WICARA HITAM PUTIH DAN IMPLIKASINYA Ronaldo Fisda Costa; Sumarti Sumarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 4, No 4 Sep (2016)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.713 KB)

Abstract

This research aimed to describe the code switching and code-mixing as well as a contributing factor used in the Hitam Putih Talk Show, and implies the research against Indonesian language learning in senior high school. The design of this research is descriptive qualitative and data in this research comes from the speech in Hitam Putih Talk Show. Collecting data in this research using non participant observation techniques and then noted the conversation. The results showed that the dominant code switching which is used in conversation is the external code swicthing form of the transition from Indonesian to English and the factors that most influence is speakers. The dominant code-mixing is English words shaped into the structure of the Indonesian and the factors that most influence the occurrence of code-mixing is the speaker. The results of the study implied towards in learning scenarios in the form of description text anecdotes.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan alih kode dan campur kode beserta faktor penyebabnya yang digunakan di Gelar Wicara Hitam Putih, dan mengimplikasikan hasil penelitian terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan data dalam penelitian bersumber dari tuturan dalam Gelar Wicara Hitam Putih. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi nonpartisipasi yang kemudian dicatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih kode yang dominan digunakan adalah alih kode ekstern berupa peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan faktor penyebab yang paling mempengaruhi adalah faktor penutur. Campur kode berbentuk kata bahasa Inggris ke dalam struktur bahasa Indonesia adalah bentuk campur kode yang dominan digunakan dan faktor penyebab yang paling mempengaruhi adalah faktor penutur. Hasil penelitian diimplikasikan terhadap pembelajaran di sekolah berupa uraian skenario dalam pembelajaran teks anekdot.Kata kunci: alih kode, campur kode, gelar wicara hitam putih.
Tindak Tutur Menolak dalam Gelar Wicara Mata Najwa Serta Implikasinya Ulva Nurul Madihah; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 2 Apr (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.618 KB)

Abstract

The aim of this research is to describe the form of refusal speech act at Talk Show Mata Najwa and its implication on Bahasa Indonesia teaching and learning in senior high school. This study used a qualitative approach with descriptive method. The results showed that the refusal speech act at Talk Show Mata Najwa consists of direct refusal speech act and indirect refusal speech act. As of direct refusal speech act consists of two strategies and indirect refusal speech act consists of seven strategies. The direct refusal speech act with performative sentence strategy is a dominant strategy at Talk Show Mata Najwa. The results could be implicated in Bahasa Indonesia teaching and learning in senior high school on even semester learning materials of first grade with the subject is analyze the contents of debate.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Mata Najwa serta implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur menolak dalam Gelar Wicara Mata Najwa terdiri atas dua jenis, yaitu tindak tutur menolak langsung dan tindak tutur menolak tidak langsung. Adapun tindak tutur menolak langsung terdiri atas dua strategi dan tindak tutur menolak tidak langsung terdiri atas tujuh strategi. Strategi tindak tutur menolak langsung dengan kalimat tidak performatif merupakan strategi yang dominan muncul dalam Gelar Wicara Mata Najwa. Hasil penelitian dapat diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA pada materi pembelajaran siswa kelas X semester genap tentang menganalisis isi debat.Kata kunci : tindak tutur menolak, gelar wicara, dan pembelajaran.
Co-Authors Ade Anggraini Ade Riani Vionita Amaliya, Nida Amarasuli, Shalsa Amelia Saputri Anggraini, Baiq Aprilia Noor Ari Yuniastuti Bambang Riadi Banudi , La Bela Fransiska Binekada, Made Chriastian Binekada, Made Christian Candra Pratiwi Chairunnisa Pratami Chintiya Dewi, Fadilla Devin Siandiko Devitalisa M, Wulan Edi Suyanto Eka Sofia Agustina Eko Rusminto, Nurlaksana Eliyana Eliyana Erna Dewi . Erni Erni farida ariyani Farida Ariyani Fariz Hidayatulloh FX. Didik Purwosetiyono Gimin Gimin Hasanah, Hemas Virginia Uswatun Hazizi, Hazizi Heni Arifa Heni Purwati I Ketut Kantia Ir Dini Anggorowati, M.Sc Ir Dini Anggorowati, M.Sc Ir. Setia Budi, M.MA Ir. Setia Budi, M.MA Isti Nurhasanah Isyandi, B. Juleha Juleha Kahfie Nazaruddin Linda Apriyanti Maya Oktavia Muhammad Adham Hasta Rezha Muhammad Fuad MUHAMMAD FUAD Mulyanto Widodo Mulyanto Widodo Munaris . Nadya Arizona Nani Kusrini Ni Peishi Ningsih, Iraliya Nur Khasanah Nurlaksana Eko Rusminto Nurul Hudha Nurwijayanti Pargito Pargito Patuan Raja Piani, Ririn Tria Pulsha Apriliande, Dwi Rahmiyati Rahmiyati Ramadhan Tosepu Ratu Faizatul Mufazah Riadi, Bambang Rizqi Ulya Ariesta Ronaldo Fisda Costa Roza Novi Linda Rr. Sri Ratna Rahayu Rusmito, Nurlaksana Eko Samsir Samsir, Samsir Sari, Fenty Tryana Sella Destriani Putri Siagian, Mutiara Indah Siti Samhati Siti Samhati Suciati Suciati Sunarti, Iing Syamsul Arifin Taqwa, Zayin Zakiya Umma Trisnaningsih Trisnaningsih Ulva Nurul Madihah Wa Ode Salma Widiyawati Widiyawati Yunita Handiawati