Claim Missing Document
Check
Articles

Deskripsi Fisik Tokoh Utama Novel Sengsara Membawa Nikmat dan Tidak Membalas Guna Rahmiyati rahmiyati; Kahfie Nazaruddin; Sumarti sumarti
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 7, No 2 Sep (2019): JURNAL KATA (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.75 KB)

Abstract

The objectives of this research were to describe the physical description of the main characters in the novel of Sengsara Membawa Nikmat and Tidak Membalas Guna by Tulis Sutan Sati and its use as learning material in Indonesian language and literature for senior high schools. This study adopted qualitative-descriptive method. The result of the research showed that Tulis Sutan Sati intended to use accelerative installment presentation, analytical technique, subjective description, and symbolic sign in describing the physic appearance of the main characters. The result of the research could be used as learning material for twelveth grade students which was aimed for students to analyze designing novel by considering the content and structure based especially in KD.3.9 analyzing the content and structure of novel and KD.4.9 designing novel or novelet by considering the content and structure. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan deskripsi fisik tokoh utama dalam novel Sengsara Membawa Nikmat dan Tidak Membalas Guna karya Tulis Sutan Sati dan pemanfaatannya sebagai materi ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tulis Sutan Sati lebih banyak menggunakan penyajian akselerasi berangsur, teknik analitik, jenis deskripsi subjektif, dan jenis tanda simbolik saat mendeskripsikan penampilan fisik tokoh utama dalam novel Sengsara Membawa Nikmat dan Tidak Membalas Guna. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar di SMA kelas XII semester genap yang bertujuan agar siswa mampu menganalisis dan merancang novel bedasarkan isi dan kebahasaannya sesuai pada KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel dan KD 4.9 merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan. Kata kunci: deskripsi fisik, tokoh utama, dan pemanfaatan
Tindak Tutur Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia SMKN 4 Bandar Lampung Juleha Juleha; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 2 Apr (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.175 KB)

Abstract

This research was about the investigation of students speech act in learning Indonesian at grade X SMKN 4 Bandar Lampung. The objective of this research is to describe the kinds of students speech act in learning Indonesian as well as how the speech act used. Descriptive qualitative method was used in this research. The data are taken from speech act of students in grade X AK3 and X AK4 SMKN 4 Bandar Lampung academic year 2016/2017. The finding showed that students speech acts in learning Indonesian are assertives speech act (stating, reporting, mentioning); directives speech act (promising, swearing, and threatening); expressive speech act (praising, thanking, criticizing, insisting); and declarative speech act (deciding, cancelling, banning, allowing, apologizing).Permasalahan dalam penelitian ini adalah tindak tutur siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMK Negeri 4 Bandar Lampung. Dengan demikian, tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan jenis tindak tutur siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, beserta kelangsungan tindak tutur tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari tindak tutur siswa kelas X AK3 dan X AK4 SMK Negeri 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tindak tutur siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia berupa tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Tindak tutur asertif (mengatakan, melaporkan, dan menyebutkan); direktif (menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, dan menantang); komisif (berjanji, bersumpah, dan mengancam); ekspresif (memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, menyelak); dan deklaratif (memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, memberi maaf).Kata kunci: tindak tutur,kelangsungan tuturan dan jenis ekspresi tuturan.
Penggunaan Afiks pada Karangan Narasi Siswa SMAN 2 Tulang Bawang Udik Isti Nurhasanah; Sumarti Sumarti; Bambang Riadi
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 2 Apr (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.348 KB)

Abstract

The aim of this research is to describe the use of affix in narration essay of students in Senior High School 2 Tulang Bawang Udik. This research used qualitative method. The result of this research indicates that the use of affix in narration essay of students consists of prefix, infix, suffix, confix, and circumfix. There are 292 affixes that are used in details of 289 affixes are correct and 3 affixes are incorrect. The use of affix words dominated by 159 which consists of prefix {meN-}, {peN-}, {ber-}, {se-}, {ter-}, {di-}, and {per-}, 35 suffix words which consists of suffix {an}, {i-}, and {kan-}, 44 confix words which consists of confix {ke-an}, {per-an}, {peN-an}, and {ber-an}, 53 circumfix words which consists of circumfix {meN-kan} and {meN-i}, and the lowest is infix word which only consists of 1 word {em-}.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan afiks pada karangan narasi siswa SMAN 2 Tulang Bawang Udik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan afiks pada karangan narasi siswa terdiri atas prefiks, infiks, sufiks, konfiks, dan simulfiks. Terdapat 292 afiks yang digunakan dengan rincian penggunaan yang tepat berjumlah 289 dan yang tidak tepat berjumlah 3. Penggunaan kata berafiks didominasi oleh kata berprefiks dengan jumlah 159 yang terdiri atas prefiks {meN-}, {peN-}, {ber-}, {se-}, {ter-}, {di-}, dan {per-}, kata bersufiks berjumlah 35 yang terdiri atas sufiks {an}, {i-}, dan {kan-}, kata berkonfiks 44 yang terdiri atas konfiks {ke-an}, {per-an}, {peN-an}, dan {ber-an}, kata bersimulfiks 53 yang terdiri atas {meN-kan} dan {meN-i}, dan yang terendah adalah kata berinfiks yang berjumlah 1 yaitu infiks {em-}.Kata kunci: afiks, karangan narasi, kata berafiks
Penggunaan Imperatif Bahasa Indonesia oleh Guru Perempuan dalam Pembelajaran di MAN Ratu Faizatul Mufazah; Sumarti Sumarti; Kahfie Nazaruddin
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 5, No 2 Apr (2017)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.508 KB)

Abstract

The aim of this research is to describe the form and imperative pragmatic meaning used by a female teacher in learning activity at MAN 1 Bandar Lampung in the academic year of 2016/2017. This research uses qualitative desriptive method. Data analysis has been done by using permutation, paraphrase technique, and pragmatic technique. Its found that the teacher used both (active and passive) forms of imperative. Its also found that, the teacher also used ten out of seventeen imperative pragmatic meaning with imperative and nonimperative constructions. Nonimperative construction was used to state indirectly imperative meaning in the form of declarative, interrogative, and phatic category.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud formal dan makna pragmatik imperatif yang digunakan oleh guru perempuan dalam kegiatan pembelajaran di MAN 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan dengan teknik permutasi, ubah ujud, dan teknik pragmatis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru menggunakan kedua wujud formal imperatif (aktif dan pasif) yang tersedia. Selain itu, guru menggunakan sepuluh dari tujuh belas makna pragmatik imperatif dengan konstruksi imperatif dan nonimperatif. Konstruksi nonimperatif digunakan untuk menyatakan maksud imperatif secara tidak langsung, yaitu dengan bentuk deklaratif, interogatif dan kategori fatis.Kata kunci: imperatif, wujud formal, makna pragmatik, konstruksi
Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Lampung Melalui Model Discovery Learning Dengan Teks Waghahan Di SMP Eliyana Eliyana; Patuan Raja; Sumarti Sumarti
Jurnal Tiyuh Lampung Vol 2, No 1 JUNI (2018): JURNAL TIYUH LAMPUNG
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to describe the improvement of learning speaking skill of Lampung language of through Discovery Learning Model with text Waghahan on students of class VIII A in SMP Negeri 4 Bandar Lampung academic year 2016/2017. The method used was the Classroom Action Research. The result showed that there were improvements; 1) the lesson planning through discovery learning at cycle I had good category, while at cycle II, it had very good category; 2) the process of learning through discovery learning had changed the atmosphere of learning to be more effective and it improved the students’ creativity. At cycle I, it had good category, while at cycle II, it had very good category; 3) After having teaching process through discovery learning model,  the result of students’ speaking skill got everage score that at cycle I was  68.57 was enough, while at cycle II was 85.00 with good caegory; 4) the result of cycle II was better than cycle IPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa lampung melalui model discovery learning dengan teks waghahan pada siswa kelas VIIIA di SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan; 1) rencana pembelajaran melalui model discovery learning pada siklus I dalam kriteria baik, pada siklus II rencana pembelajaran dalam kriteria sangat baik, 2) pada siklus I pelaksanaan pembelajaran dalam kriteria baik sedangkan siklus II pelaksanaan pembelajaran dalam kriteria sangat baik, 3) hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa diperoleh nilai rata-rata yaitu siklus I sebesar 68,57 dengan kriteria cukup, sedangkan siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 85,00 dengan kriteria baik, 4)  hasil siklus II lebih baik daripada siklus IKata kunci: Discovery Learning Model, keterampilan berbicara, teks waghahan.
Riba dalam Pandangan Ibnu Katsir: Sebuah Kajian Normatif Sumarti Sumarti
TERAJU: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 2 No 02 (2020)
Publisher : P3M dan Jurusan Syariah dan Ekonomi Bisnis Islam STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/teraju.v2i02.161

Abstract

Artikel ini ingin mengungkap pendapat dari Ibnu Katsir, penafsir ternama yang bermazhab sunni, tentang riba dan proses pengharamannya. Hal ini menjadi penting karena kehalalan atau keharaman suatu perbuatan dalam hukum Islam tidak hanya dilihat dari aspek hasil atau hukum yang sudah jadi, namun lebih jauh harus diketahui proses penetapannya. Titik tekan dari artikel ini adalah bagaimana Ibnu Katsir mensintesakan ayat Al-Qur’an dengan beberapa hadis dan mendialogkan dengan pendapat para ulama. Adapun pendekatan yang digunakan dalam riset ini adalah pendekatan normatif yang melihat riba dari ketetapan Penentu Hukum (Allah) melalui nash-nash Al-Qur’an dan Al Hadits. Dari riset ini dapat disimpulkan bahwa proses pengharaman riba seperti proses pada pengharaman khamr, dan hukum riba adalah haram walaupun dalam beberapa kondisi bisa juga dihukumi mubah, sementara keharaman riba disebabkan karena adanya kezaliman.
Implementasi Model Pembelajaran NHT Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Sumarti Sumarti
JENIUS (Journal of Education Policy and Elementary Education Issues) Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.331 KB) | DOI: 10.22515/jenius.v2i1.3668

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar pada matapelajaran PKn materi mengamalkan makna nilai-nilai sumpah pemuda melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together) siswa Kelas III. Penelitian dilakukan di SDN 2 Pasarbanggi Rembang pada Semester I tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah 17 peserta didik Kelas III SDN 2 Pasarbanggi. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes menggunakan butir soal, sedangkan teknik non tes menggunakan observasi dan dokumentasi. Alat pengumpulan data adalah soal ulangan dan lembar observasi. Teknik analisis data adalah teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta yaitu nilai rata-rata pra siklus 59,4 (47%), siklus I menunjukkan rata-rata sebesar 68,8 (59%) dan siklus II sebesar 84,1 (88%). Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran NHT sebesar 24,7 (41%).
Strategi Kesantunan dan Ketidaksantunan dalam Tindak Tutur Direktif Guru Sumarti Sumarti
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Aksara
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.791 KB)

Abstract

Strategy directive speech acts teachers (STTDG) in learning impact on student affective color. An attempt to "keep face" that correlates with the basic needs of students, ie, love and self-esteem should be considered a teacher for learning is effective and fun. By using descriptive-phenomenological research design, data collection techniques of observation, tapping records, questionnaires, and interviews; and conducted domain analysis, taxonomy, and heuristics to STTDG in learning Indonesian in SMP obtained the following results. The strategy of politeness used in speech acts directive teachers include (1) to intensify attention hearer, (2) pay attention to the hearer, (3) praise, (4) pay attention to the needs hearer, (5) use the greeting, (6) seek agreement, (7) avoid disagreements, (8) promised reward, (9) include the speaker and hearer in activities, (10) using a joke, while the strategy ketidaksantunan consisting of (a) speech does not directly snide, (b ) greet with interjections, (c) to compare, and (d) there is an element chided.Keywords: strategy directive speech acts, affective color, politeness and impoliteness strategies
Pergeseran Makna Adjektiva pada Terjemahan Komik Les Schtroumpfs dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Prancis di SMA Ade Riani Vionita; Sumarti Sumarti; Nani Kusrini
PRANALA (Jurnal Pendidikan Bahasa Prancis) Vol 1, No 1 (2018): PRANALA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.337 KB)

Abstract

Les buts de cette recherche sont de décrire le glissement de sens et de décrire son implication dans l’aprentissage du français au lycée. La méthode de recherche utilisée est descriptive qualitative. Les sources de données de cette recherche sont les bandes dessinées Les P'tits Schtroumpfs et Le Schtroumpf Robot et Les Schtroumpfs et L'arbre d'Or d’Alain Jost, Thierry Culliford et Pascal Garray et leur traduction écrite par Widya T. Soerojo et Nies Koestiyah. Les résultats de cette recherche indiquent qu’il y a 84 données des glissements de sens et qu’ils peuvent aussi être impliqué dans l’apprentissage du français au lycée selon le curriculum scolaire 2013 surtout pour la compétence de base (KD) 3.8  caractériser le fable français en faisant attention aux fonctions sociales, à la structure du texte et aux éléments linguistiques et et aussi celle de KD 4.8 reformuler le fable français en faisant une attention particulière aux fonctions sociales, aux structures de texte et aux éléments linguistiques. L’implication se produit lorsque les étudiants interprètent et répètent l'histoire de fables françaises et trouvent des glissements lors de la traduction.  Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pergeseran makna adjektiva dalam penerjemahan komik Les Schtroumpfs, serta untuk mendeskripsikan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Prancis di SMA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ialah komik Les P’tits Schtroumpfs et Le Schtroumpf Robot dan Les Schtroumpfs et L’arbre d’Or karya Alain Jost, Thierry Culliford dan Pascal Garray serta komik terjemahannya oleh Widya T. Soerojo dan Nies Koestiyah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 84 data yang mengalami pergeseran makna. Hasil penelitian ini berimplikasi pada pembelajaran bahasa Prancis di SMA berdasarkan pada kurikulum 2013 terutama pada Kompetensi Dasar (KD) 3.8 mencirikan cerita fabel Prancis dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dan 4.8 menyatakan kembali cerita fabel Prancis dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan. Implikasi terjadi saat siswa melakukan proses memaknai dan menyatakan kembali cerita fabel Prancis dan menemukan pergeseran saat menerjemahkan. Kata kunci: les schtroumpfs, pembelajaran bahasa Prancis di SMA, pergeseran makna
Alih Kode dan Campur Kode pada Komunikasi Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran Bahasa Prancis Kelas XI di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Devin Siandiko; Sumarti Sumarti; Nani Kusrini
PRANALA (Jurnal Pendidikan Bahasa Prancis) Vol 1, No 1 (2018): PRANALA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.681 KB)

Abstract

Les problèmes abordés dans cette étude sont l’alternance codique et le mélange de codes dans la communication entre l’enseignant et les étudiants dans l’apprentissage du français à SMA Negeri 9 Bandar Lampung. Cette recherche utilise une méthode descriptive qualitative. Des discours ont été obtenus lors des activités d’enseignement et d’apprentissage en classe XI de SMA Negeri 9 Bandar Lampung. Les résultats de cette étude indiquent que l’alternance codique interne se passe sous la forme du communication d'indonésien en javanais et en lampungnais, le changement de code externe sous la forme du passage du français à l'indonésien ou vice versa. Et le facteur le plus déterminant est le facteur du locuteur. Le mélange de codes se présente sous la forme de mots, des syntagmes et des phrases. Le facteur du mélange de codes le plus déterminant est le facteur académique. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu alih kode dan campur kode pada komunikasi guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Prancis di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.   Metode   yang   digunakan   adalah   deskriptif   kualitatif. Tuturan diperoleh pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas XI SMA Negeri 9 Bandar Lampung.   Hasil   penelitian menunjukkan  terdapat  alih  kode  internal  berupa  peralihan  dari  bahasa  Indonesia  ke bahasa Jawa dan Lampung dan alih kode eksternal berupa peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Prancis atau sebaliknya. Faktor penyebab alih kode yang paling dominan adalah faktor penutur. Bentuk campur kode meliputi campur kode kata, frasa, dan klausa. Faktor penyebab campur kode yang paling dominan adalah faktor akademik.Kata kunci: alih kode, campur kode, komunikasi guru dan siswa
Co-Authors Ade Anggraini Ade Riani Vionita Amaliya, Nida Amarasuli, Shalsa Amelia Saputri Anggraini, Baiq Aprilia Noor Ari Yuniastuti Bambang Riadi Banudi , La Bela Fransiska Binekada, Made Chriastian Binekada, Made Christian Candra Pratiwi Chairunnisa Pratami Chintiya Dewi, Fadilla Devin Siandiko Devitalisa M, Wulan Edi Suyanto Eka Sofia Agustina Eko Rusminto, Nurlaksana Eliyana Eliyana Erna Dewi . Erni Erni farida ariyani Farida Ariyani Fariz Hidayatulloh FX. Didik Purwosetiyono Gimin Gimin Hasanah, Hemas Virginia Uswatun Hazizi, Hazizi Heni Arifa Heni Purwati I Ketut Kantia Ir Dini Anggorowati, M.Sc Ir Dini Anggorowati, M.Sc Ir. Setia Budi, M.MA Ir. Setia Budi, M.MA Isti Nurhasanah Isyandi, B. Juleha Juleha Kahfie Nazaruddin Linda Apriyanti Maya Oktavia Muhammad Adham Hasta Rezha Muhammad Fuad MUHAMMAD FUAD Mulyanto Widodo Mulyanto Widodo Munaris . Nadya Arizona Nani Kusrini Ni Peishi Ningsih, Iraliya Nur Khasanah Nurlaksana Eko Rusminto Nurul Hudha Nurwijayanti Pargito Pargito Patuan Raja Piani, Ririn Tria Pulsha Apriliande, Dwi Rahmiyati Rahmiyati Ramadhan Tosepu Ratu Faizatul Mufazah Riadi, Bambang Rizqi Ulya Ariesta Ronaldo Fisda Costa Roza Novi Linda Rr. Sri Ratna Rahayu Rusmito, Nurlaksana Eko Samsir Samsir, Samsir Sari, Fenty Tryana Sella Destriani Putri Siagian, Mutiara Indah Siti Samhati Siti Samhati Suciati Suciati Sunarti, Iing Syamsul Arifin Taqwa, Zayin Zakiya Umma Trisnaningsih Trisnaningsih Ulva Nurul Madihah Wa Ode Salma Widiyawati Widiyawati Yunita Handiawati