Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ANALYSIS REMANING LIFE ASSESSMENT (RLA) SHELL 1st STAGE SEPARATOR USING API 510 STANDARD Muhammad Syaukani; Suharno Suharno; Irza Sukmana; Iqbal Mahesa; Eko Pujiyulianto
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/vomek.v6i1.627

Abstract

This study aims to conduct a Remaining Life Assessment (RLA) on the shell 1st stage separator. The process is carried out through the stages of calculating the minimum permissible shell thickness, MAWP, corrosion rate, and determining the operational feasibility of the separator. The method used is non-destructive test (NDT) inspection to determine the minimum actual thickness. Calculations were made using the API 510 standard. Based on the evaluation of the minimum thickness and MAWP value, the 1st separator shell is still feasible to operate. The ST corrosion rate that occurred in 2012, 2016, and 2019 was 0.123 mm/year, respectively; 0.007 mm/year; and 0.023 mm/year. While the LT corrosion rate is 0.089 mm/year, RLA analysis shows that the remaining life in 2012 was 93.75 years, 93.42 years in 2016, and 92.63 years in 2019. Thus, the shell 1st stage separator is still feasible to operate.
Adsorbent-based biogas quality analysis through purification process Afisna, Lathifa Putri; Verdia, V Daniel; Syaukani, Muhammad; Saputra, Aprizal
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan Vol 5 No 3 (2022): Regular Issue
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jptk.v5i3.27623

Abstract

Biogas is a raw material utilized to produced biogas. Biogas is renewable energy source produced by the anaerobic activity of organic matter through the fermentation process. Quality of biogas is determined by its main composition, such as methane (CH4). In addition, the composition of biogas also contains impurities such as unburnt carbon dioxide (CO2) so that it reduces the heating value, hydrogen sulfide (H2S) and water vapor (H2O) which are corrosive as well as Nitrogen (N2). Adsorption method on the impurity compositions can be used to improve biogas quality. This research used a column purifier containing four adsorbents in the form of calcium hydroxide Ca(OH)2, iron gram (Fe2(O3)), zeolite and activated carbon with three volume variations 600 cm3, 900 cm3 and 1200 cm3. The results of biogas testing using gas chromatography showed that the best quality obtained from the 1200 cm3 volume of adsorbent. Methane content was increased up to 17.985% and the impurity gases were decreased, such as carbon dioxide in as much as 18.15%, hydrogen sulfide and water vapor in as much as 0.182%. The heat produced by unpurified biogas was 1518.312 kJ/m3 and the highest heating value after purification was 2108.22 kJ/m3. The biogas combustion resulted in a dominant blue flame color.The most optimum effectiveness of the technology resulted in an increase of the methane content up to 64.275%. Based on this research, the utilization of column purifier with the adsorption method was able to improve the quality of biogas
UNJUK KERJA MESIN DIESEL GENERATOR SET DENGAN VARIASI CAMPURAN DEXLITE-VIRGIN COCONUT OIL MELALUI METODE TANPA PEMANASAN Atmaja, Muhammad Setya; Hendrarsakti, Joneed; Riayatsyah, Teuku Meurah Indra; Syaukani, Muhammad; Sebayang, Abdi Hanra
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i1.1475

Abstract

Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia semakin meningkat, namun cadangan minyak di Indonesia terus menurun setiap tahunnya. Energi terbarukan sangat diperlukan sebagai pengganti dari bahan bakar fosil. Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai minyak nabati menjadi salah satu solusi pengganti bahan bakar fosil. Penelitian ini menggunakan dexlite murni dan campuran dexlite dengan VCO antara 10% - 50% sebagai bahan bakar uji. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan mesin diesel berukuran 353 cc dan generator set sebagai alat ujinya dengan beban 1500 W dengan variasi kecepatan 1200 - 2000 rpm pada interval 200 rpm. Pengujian dilakukan selama 20 menit untuk setiap bahan bakar untuk meyakinkan nilai pengukuran sudah stabil. Penelitian menemukan bahwa nilai daya efektif generator terbaik ditemukan pada campuran dexlite dan VCO 10% (VS10) di 2000 rpm sebesar 3,9626 ± 0,23244 Kw, Nilai torsi tertinggi pada VS10 di 2000 rpm sebesar 18,9296 ± 1,11043 Nm, Nilai specific fuel consumption (SFC) terbaik pada campuran dexlite dan VCO 20% (VS20) di 2000 rpm sebesar 0,1561 ± 0,0093 kg/kWh, Nilai efisiensi termal pada VS20 di 2000 rpm sebesar 55,08 ± 3,28 %. Campuran VS10 menghasilkan nilai tertinggi pada tegangan, kuat arus, daya efektif generator, dan torsi. Sementara itu VS20 menghasilkan nilai tertinggi untuk waktu konsumsi bahan bakar, SFC, dan efisiensi termal.
UJI PERFORMA MOTOR DIESEL SATU SILINDER GENERATOR SET MENGGUNAKAN CAMPURAN BAHAN BAKAR CRUDE PALM OIL-DEXLITE DENGAN PENAMBAHAN BIOADITIF ALAMI Akasah, Ahmad; Prahmana, Rico Aditia; Riayatsyah, Teuku Meurah Indra; Afisna, Lathifa Putri; Syaukani, Muhammad
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i1.1478

Abstract

Penggunaan bahan bakar alternatif telah banyak dilakukan di Indonesia bahkan dunia sebagai upaya penghematan bahan bakar yang semakin menipis. Selain itu, memanfaatkan potensi ketersediaan minyak nabati yang melimpah seperti minyak sawit di Indonesia juga merupakan usaha yang efektif untuk dilakukan sebagai subtitusi bahan bakar fosil. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perbandingan yang dihasilkan oleh unjuk kerja mesin diesel satu silinder dengan bahan bakar dexlite murni dan campuran Crude Palm Oil (CPO) + dexlite yang ditambahkan bioaditif. Persentase campuran (CPO) + dexlite mulai dari 10%-50 % dan ditambahkan 0,1 % bioaditif ditambahkan pada setiap campuran dengan variasi putaran mesin dari 1200 rpm hingga 2000 rpm dengan interval 200 rpm dan beban konstan 1500 watt. Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan matematis diperoleh bahwa pengaruh penambahan bioaditif menghasilkan nilai unjuk kerja yang cukup baik pada hampir di setiap campuran bahan bakar CPO + dexlite yang ditandai dengan selisih nilai unjuk kerja antara campuran CPO + dexlite dan dexlite murni yang berkisar antara 0 % - 15,50 % Adapun nilai torsi dan Brake Mean Effective Pressure (BMEP) paling tinggi didapatkan dari campuran 20 % CPO + dexlite sebesar 5.264 N.m dan 183,667 kPa di putaran 2000 rpm sedangkan nilai Spesific Fuel Consumption (SFC) terendah dan efisiensi termal tertinggi berada pada campuran 30 % CPO + dexlite pada putaran 2000 rpm sebesar 0,510 kg/kW.jam dan 16,415%.
PENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP PERFORMA HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE MENGGUNAKAN QBLADE Syaukani, Muhammad; Sadono, Fajar Sidik; Arirohman, Ilham Dwi; Alfian, Devia G. C; Muhyi, Abdul; Ammar, Naufal
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i1.1492

Abstract

Perubahan iklim mendorong kita untuk dapat melakukan transisi dari energi konvesional ke energi baru terbarukan (EBT). Energi angin merupakan salah satu dari sekian banyak jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan menggunakan wind turbine. Wind Turbine diklasifikasikan menjadi Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) dan Vertical Axis Wind Turbine (VAWT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) terhadap variasi jumlah bilah  3, 5 dan 7. Pemodelan dan analisis menggunakan Q-Blade untuk memperoleh parameter perfoma seperti Coefficient of Performance (Cp), Daya mekanik, dan Torsi.  Desain bilah HAWT menggunakan airfoil tipe NACA4412 dan panjang 1.2 m pada kecepatan angin 10 m/s dan TSR 7. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa performa terbaik pada  TSR 7 adalah HAWT dengan jumlah 3 bilah dengan Cp, torsi, dan daya mekanik tertinggi secara berurutan yaitu 0,46; 21,89 Nm; 1,28 kW.
STUDI PENGARUH TEMPERATUR ROASTING DAN KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA MESIN ROASTING FLUID-BED BIJI KOPI Syaukani, Muhammad; Wibowo, Gilang Handi; Nurullah, Fajar Perdana; Riayatsyah, Teuku Meurah Indra
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i1.1550

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja mesin fluid-bed roaster biji kopi dengan variasi temperatur roasting dan kecepatan udara. Sampel yang digunakan adalah biji kopi robusta dengan kadar air rata rata 13% dan massa 100 gram. Variasi temperatur roasting yang digunakan yaitu 200℃, 210℃, 220℃ dan 230℃. Kecepatan udara yang divariasikan sebesar 3 m/s, 3,5 m/s dan 4 m/s. Tingkat kematangan biji kopi hasil roasting yang ingin dicapai adalah pada tingkat medium roast dan dark roast. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur roasting sebesar 230℃ dan kecepatan udara 4 m/s adalah variasi parameter terbaik untuk mendapatkan tingkat kematangan medium roast dan dark roast. Tingkat kematangan medium roast dicapai pada waktu roasting 16,41 menit, laju penguapan air sebesar 0,001 kg/menit dengan kadar air biji kopi sebesar 2,6%. Tingkat kematangan dark roast memerlukan waktu roasting selama 20,40 menit, laju penguapan air sebesar 0,0012 kg/menit dengan kadar air 1,73%. Roasting uniformity yang terbaik yaitu pada tingkat kematangan medium roast sebesar 82,25%, sedangkan dark roast sebesar 81,7%. Laju perpindahan panas adalah 4709,71 W dengan koefisien perpindahan panas sebesar 94,97 W/m2.K.
ANALISIS KEKERASAN MAKRO PADA REL KERETA API TANJUNG KARANG TIPE R54 Kenedi, Akmal Afif; Paundra, Fajar; Pujiyuliyanto, Eko; Muhyi, Abdul; Syaukani, Muhammad; Rojikin, Setiyo; Kurniawan, Yudi
JURNAL FOUNDRY Vol. 7 No. 2 (2024): JURNAL FOUNDRY
Publisher : LPPM Politeknik Manufaktur Ceper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62944/jf.v7i2.112

Abstract

Mikrostrukur sangat berpengaruh terhadap karakteristik material. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan makro pada kepala rel kereta api tipe R54 yang digunakan di tanjung karang. Pengujain yang dilakukan meliputi pengujian kekerasan dengan menggunkan metode vickers dengan menggunakan Universal Hardness Tester. Hasil pengujian kekersan pada bagian kepala yang rel yang dilakukan dengan tiga kali pengujian dimana dua pengujian dilakukan pada spesimen A dan satu pengujian dilakukan di spesimen B. pengujian pada spesimen A yang diambil secara vertikal memiliki nilai rata-rata 347,31 HVN dan pengujian yang diambil secara horizontal memiliki nilai rata-rata 354,077 HVN. Sementara pengujian yang dilakukan pada spesimen B yang berupa potongan dari bagian kepala rel memiliki nilai kekerasan rata-rata 362,60 HVN.
Simulation Study of Pin-Type Heatsinks on Convection Heat Transfer Characteristics in Electronic Devices Chaniago, Noverto Zhorif; Alfian, Devia Gahana Cindi; Syaukani, Muhammad; Pujiyulianto, Eko; Nurullah, Fajar Perdana; Silitonga, Dicky Januarizky
ROTASI Vol 26, No 4 (2024): VOLUME 26, NOMOR 4, OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.26.4.47-53

Abstract

Electronic components are components that require an optimal design in order to provide good heat release performance. The heat sink component is a relevant solution to help cool an electronic component by flowing heat energy into the environment either naturally or forcibly with the help of a fan. The purpose of this study is to determine the effect of material type on heat sink temperature distribution, determine the phenomenon of velocity boundary layer and thermal boundary layer that occurs in each heat sink variation, determine the effect of design shape and pin arrangement on pressure drop, determine the best design according to the final results of the study. This research uses 6 variations of design shape, 2 variations of arrangement (inline and staggered), and 3 types of materials (Aluminum, Copper, and Iron). The method used in this research is a simulation method with three stages of process, namely, pre processing, processing, and post processing. The results showed that copper material is the best in conducting heat with a temperature drop of 98.5% from the base temperature. The inline arrangement obtained a lower pressure drop than the staggered arrangement and the best design was obtained by fillet square perforation with an inline arrangement.
Analisis Pengaruh Variasi Temperature Curing Terhadap Kekuatan Tarik dan Bending Komposit Hybrid Serat Fiber Glass Dengan Tipe Woven dan Mat Wijaya, Muhammad Hario; Paundra, Fajar; Syaukani, Muhammad; Nurullah, Fajar Perdana
DINAMIKA : Jurnal Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2024): Dinamika : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dinamik.v9i2.8174

Abstract

Material komposit adalah material yang tersusun dari dua atau lebih material yang memiliki sifat ringan, kaku, tahan korosi dan keuletan. Penelitian ini bertujuan mengamati dan menganalisis pengaruh temperatur curing terhadap kekuatan tarik dan bending hyvbrid komposit fiberglass dengan tipe woven dan mat. Material yang digunakan yaitu resin, serat woven dan serat mat dengan metode vaccum bagging bertekanan 14 Psi dan dilakukan proses curing pada temperatur 40oC, 50oC, 60oC, 70oC, 80oC dengan waktu curing selama 2 jam. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian tarik dan pengujian bending yang merujuk pada standar ASTM D 638 dan ASTM D 790. Nilai kekuatan tarik maksimal komposit fiberglass tertinggi terdapat pada temperatur 60oC dengan nilai sebesar 152,67 MPa dan nilai kekuatan tarik terendah terdapat pada temperatur 40oC dengan nilai sebesar 76,40 MPa. Nilai kekuatan bending maksimal tertinggi juga terdapat pada temperatur 60oC dengan nilai sebesar 547,70 MPa dan nilai kekuatan bending terendah terdapat pada temperatur 40oC dengan nilai sebesar 310,30 MPa.
Analysis of Characteristics of Rice Husk Briquettes Using Starch Adhesive with Varying Adhesive Percentages Alfian, Devia Gahana Cindi; Yunasdi, Hamda; Syaukani, Muhammad; Silitonga, Dicky Januarizky
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 15, No 2 (2024): JURNAL SIMETRIS VOLUME 15 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v15i2.11162

Abstract

The increasing energy demand is currently being experienced by many countries, including Indonesia. Biomass holds significant potential as an alternative energy source that can replace the widely used fossil fuels. Biomass is also available in abundant quantities. One method to harness energy from biomass is through briquetting. Briquettes are solid materials that can be used as fuel for a specified period. In this research, rice husk biomass is used as the primary material for creating briquettes. Tapioca flour is used as the binder, and the briquettes are formed under a pressure of 40 kg/cm². The drying process is carried out at a temperature of 100°C for 3 hours, with variations in the percentage of the binder. The binder-to-rice husk ratios tested are 70% + 30%, 60% + 40%, and 50% + 50%. Based on the conducted tests, the most favorable variation is the briquette with a 50% + 50% adhesive-to-rice husk ratio. This variation exhibits a moisture content of 4.84%, a calorific value of 26,728.61 cal/g, an ash content of 28.78825%, a carbon content of 50.427%, a volatile matter content of 33.919%, and a combustion rate of 0.45662 g/minute.
Co-Authors Abdi Hanra Sebayang Achmad Gus Fahmi Aditia Prahmana, Rico Akasah, Ahmad Akram Tamlicha Alfian, Devia G. C Amalya, Wulan Ammar, Naufal Andi Kolala, Putra Anugrah, Galang Arirohman, Ilham Dwi Atmaja, Muhammad Setya Chaniago, Noverto Zhorif Devia Gahana Cindi Alfian Devy Setiorini Sa’adiyah Dicky J. Silitonga Duwi Hariyanto Eko Pujiyulianto Fajar Paundra Fajar Paundra Ferdaus, Ferman Fikri, Muhammad Luqman Saiful Fitrah Qalbina Gahana Cindi Alfian, Devia Gita Johannes Saragih Guguk, Kardo Raja Handoyo Handoyo Harmiansyah Hendrarsakti, Joneed Hidayatullah, M Taufik Iqbal Mahesa Irza Sukmana Jalaluddin Jalaluddin Kardo Rajagukguk, Kardo Kenedi, Akmal Afif Khairil Khairil Khoiri, Rizky Kisna Pertiwi Kolala, Putra Andi Kurniawan, Medy Lathifa Putri A Lathifa Putri Afisna Marone J Tambunan Mufidah, Zunanik Muhyi, Abdul Naimah, Khoirun Nanda Syanur, Farid Nicholas Binsar Pandapotan Nurullah, Fajar Perdana Paundra, Fajar Perdana Nurullah, Fajar Prabowo Prabowo Prahmana, Rico Aditia Pujiyulianto, Eko Pujiyuliyanto, Eko Putra, Aditya Septian Putty Yunesti Rahmat Susanto Riayatsyah, Teuku Meurah Indra Rojikin, Setiyo Rojikin, Setyo Ruly Davisca Pratama Rustam Efendi Sabar Sabar Sabar Sadono, Fajar Sidik Saputra, Aprizal Sarwo Edhy Sofyan Sastra Kusuma Wijaya Siregar, Ilham Ramadhan Styawati Syah, Muhammad Aksel Taurista Perdana Syawitri, Taurista Perdana Verdia, V Daniel Wibowo, Gilang Handi Wijaya, Muhammad Hario Yopi Rusdian Santoso Yudi Kurniawan Yunasdi, Hamda Zhafran Maulana