Articles
Differences of physical literacy perception of kindergarten teachers: Seen from demographic information
Gita Febria Friskawati;
Jeane Siti Dwijantie
Journal Sport Area Vol 7 No 3 (2022): December
Publisher : UIR Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25299/sportarea.2022.vol7(3).10019
Physical literacy must be instilled in early childhood education, and teachers have a crucial role in this. The aim of this study is to reveal early childhood education teachers' physical literacy perceptions in terms of demographic information. The survey research was conducted with a population of 74 teachers in West Java with convenience sampling. The Perceived Physical literacy Instrument (PPLI) was used as an instrument to measure it. This instrument was distributed through a Google form and filled out voluntarily by the participants. The analysis of the data used is descriptive analysis. The results of this study reveal that teachers with a younger age, teaching experience of 11–20 years, coming from bachelor's degree graduates, and teaching in urban areas have a high perception of physical literacy compared to the demographic status of other teachers. There is a need for special education and training programs for early childhood education teachers in designing learning scenes that are adapted to the concept of physical literacy and are able to harmonize it according to the level of growth and development of children, so that teachers can be formed from an early age. The unrepresentative sample in this study is a limitation that can be used as a recommendation for further research to reveal the perceptions of early childhood education teachers on physical literacy in Indonesia.
Persepsi Masyarakat Terhadap Kesetaraan Gender Pada Wanita dalam Olahraga
Venny Aulia Fasha Habali;
Vicki Ahmad Kharisman;
Gita Febria Friskawati;
Dedi Supriadi
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 4 No 2 (2023): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20884/1.paju.2023.4.2.6708
Penelitian ini dilatarbelakangi dari pengalaman pribadi yang mana lingkungan sekitar beranggapan bahwa wanita tidak boleh melakukan aktivitas berat karena akan membahayakan tubuhnya dan hal tersebut dikaitkan dengan mitos-mitos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif Kualitatif dengan pendekatan studi kasus (CaseStudy). Subjek dan tempat penelitian yaitu pada masyarakat Kampung Cijerokaso Rw 10 sebanyak 4 orang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument berupa wawancara dan observasi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah Kategorisasi Data, Penyajian Data, Verifikasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat mengarah kepada positif atau masyarakat setuju serta mendukung adanya kesetaraan pada wanita dalam olahraga. Disisi lain meskipun masyarakat mendukung adanya kesetaraan gender pada wanita tetapi masyarakat berharap adanya perbedaan antara laki-laki dan wanita misalnya dari segi waktu, intensitas, bobot berat dan lain sebagainya atau dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan porsinya. Masalah mitos-mitos, masyarakat menerima adanya hal-hal tersebut tetapi bukan untuk meyakini karena bagaimana pun mitos-mitos tidak akan hilang walaupun zaman sudah semakin canggih karena negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kearifan lokal yang berbeda-beda. penelitian ini terbatas dalam data yang cangkupanya besar, karena bahwasannya peneliti hanya meneliti lingkungan tingkat RW, perlu kiranya kedepan penelitian dapat dilakukan dengan data yang besar dan menggunakan metode lainnya seperti kuantitatif dan kominasi agar semakin dapat diketahui persepsi masyarakat terhadap kesetaraan gender pada wanita dalam olahraga
Effects of Structured Games Led by Classroom Teachers on Preschool Student Fundamental Motor Skills
Gita Febria Friskawati
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 8, No 2 (2023): Health Benefits of Exercise and Physical Activity
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/jpjo.v8i2.56354
Early childhood is a golden period for growth and development, including Fundamental Movement Skills (FMS). However, motor learning through games is often neglected. This study was aimed to reveal the impact of playing games led directly by the class teacher on student FMS mastery. Ex post facto research was conducted on children aged 5-7 years who had received a structured game program intervention led directly by their class teacher. A total of 30 children participated in this study, consisting of 12 boys and 18 girls. This program had been incorporated into the early childhood education curriculum at the school where the research took place. FMS was measured using TGMD-2. An independent t-test was used to reveal differences of the results of FMS of the children. The results of the study showed that there were differences in the acquisition of FMS between boys and girls, where the boys gained a higher locomotor skills compared to the girls. In contrast, the mastery of manipulative skills was higher in the girl group. This study concludes that it is important to integrate structured game programs in the early childhood education environment.
Sosialisasi Pola-pola Latihan Permainan Bola Voli Untuk Pemula
Vicki Ahmad Karisman;
Gita Febria Friskawati;
Heru Sulistiadinata;
Diky Hadyansah;
Ali Budiman;
Dedi Supriadi;
Akhmad Olih Solihin;
Agus Santosa;
Rama Adha Septiana;
Dedi Kurnia;
Andi Supriady
aksararaga Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Aksara Raga
Publisher : STKIP Pasundan Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37742/aksararaga.v4i1.50
Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberihkan pemahaman mengenai pola-pola latihan yang diperlukan bagi pemain pemula di Jampang Kulon. Metode pelaksanaan PKM ini menggunakan pelatihan yang digabungkan antara teori dan praktik. Peserta kegiatan pengabdian ini berjumlah 120 orang siswa SMA Negeri 1 Jampang Kulon. Pengambila data dilakukan sebelum dan sesudah latihan berupa pretest dan post test terkait pemahaman mengenai pola-pola latihan dasar permainan bola voli. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi pola-pola latihan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas
Sosialisasi Permainan Sepakbola Modern untuk Menambah Pemahaman Bermain Sepakbola Masyarakat Jampang Kulon
Vicki Ahmad Karisman;
Agus Santosa;
Ali Budiman;
Dedi Supriadi;
Akhmad Olih Solihin;
Gita Febria Friskawati;
Rama Adha Septiana;
Diky Hadyansah;
Dedi Kurnia;
Heru Sulistiadinata;
Andy Supriady
aksararaga Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Aksara Raga
Publisher : STKIP Pasundan Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37742/aksararaga.v3i2.51
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman bermain sepakbola era modern kepada masyarakat di Jampang Kulon. Metode kegiatan pengabdian ini adalah metode ceramah dan praktek. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat ini berjumlah 120 orang siswa SMA Negeri 1 Jampang Kulon. Dengan adanya kegiatan pengabdian berupa sosialisasi permainan sepakbola moder kepada siswa ini dihaapkan akan menambah wawasan dan mampu memunculkan atlet-atlet sepakbola potensial dari daerah Jampang Kulon yang dapat mengukir prestasi di kancah internasional dan memiliki keterampilan sepakbola yang sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan era
SOSIALISASI METODE PEMBELAJARAN BERMAIN DILUAR RUANGAN ANAK USIA DINI: Pengabdian Kepada Masyarakat
Andy Supriady;
Nancy Trisari Schiff;
Dedi Kurnia;
Ali Budiman;
Heru Sulistiadinata;
Vicki Ahmad Karisman;
Gita Febria Friskawati;
Diky Hadyansah
aksararaga Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Aksara Raga
Publisher : STKIP Pasundan Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37742/aksararaga.v4i2.54
Bermain di luar ruangan, khususnya akan memberikan kesempatan belajar dan berkembang yang unik dalam pendidikan anak usia dini. Bermain di luar ruangan penting bagi anak-anak dalam hal perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan emosional, serta pembelajaran akademis. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang kompleks dan menghabiskan lebih banyak waktu bermain di luar ruangan akan terkait dengan kesiapan sekolah. Pengabdian ini bertujuan agar guru-guru mengetahui apa-apa saja metode pembelajaran yang dapat digunakan didalam proses pengembangan motorik kasar anak. PKM ini dilaksanakan di TK Nurul Aulia Cimahi dikuti oleh 4 orang guru dan 15 siswa/siswi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 4 sesi dimana sesi satu merupakan sosialisasi program outdoor play, sesi kedua dan ketiga implementasi program, dan sesi ke empat evaluasi program. Hasil kegiatan PKM ini menjadi data hasil tes keterampilan motorik kasar siswa/siswi sebagai responden, serta menjadi rekomendasi dan rujukan sekolah dan guru untuk memberikan metode pembelajaran yang dapat menunjang perkembagan anak usia dini dengan menggunakan program luar ruangan (outdoor play).
Sosialisasi Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk Masyarakat Desa Padaasih Kab. Bandung Barat
Agus Santosa;
Gita Febriafriskawati;
Vicki Ahmad Karisman;
Dedi Kurnia;
Andy Supriyadi;
Indra Solehudin;
Ali Budiman;
Rama Adha Septiana;
Diky Hadiansyah;
Heru Sulistyadinata
aksararaga Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Aksara Raga
Publisher : STKIP Pasundan Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37742/aksararaga.v5i1.82
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu para orangtua memahami tujuan mengikuti Sekolah Sepak Bola. Metode kegiatan pengabdian ini adalah memberikan penjelasan dalam bentuk seminar dan sharing session. Peserta kegiatan pengabdian masyarakat ini berjumlah 55 orangtua di Desa Padaasih. Sosialisasi ini mendapatkan antusias yang baik karena akhirnya orangtua mau menyekolahkan anak-anaknya ke dalam kegiatan positif Sekolah Sepak Bola karena anak lebih terpantau dan melakukan aktivitas positif tidak hanya ketrampilan bermain tetapi juga Kesehatan, interaksi baik dan terjaga kesehatannya.
Edukasi Literasi Fisik Di Kalangan Orang Tua Siswa
Diky Hadyansah;
Vicki Ahmad Kharisman;
Gita Febria Friskawati;
Dedi Kurnia;
Heru Sulistyadinata;
Rama Adha Septiana;
Andy Supriyadi;
Ali Budiman;
Agus Santosa;
Nancy Trisari Schiff
aksararaga Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Aksara Raga
Publisher : STKIP Pasundan Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37742/aksararaga.v5i2.88
Kurangnya aktivitas fisik dikalangan remaja sudah menjadi fenomena global di seluruh belahan dunia. Berbagai factor yang mempengaruhi tingkat aktivitas fisik remaja, salah satunya literasi fisik yang dimiliki orang tua. Tujuan pengabdian ini diharapkan para orang tua memiliki pengetahuan tentang literasi fisik sebagai cara untuk mengoptimalkan aktivitas fisik remaja. Adapun metode pelaksanaan program PKM ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab berupa edukasi dengan memberikan materi tentang literasi fisik serta urgensi aktivitas fisik bagi anak-anak kepada orang tua siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 70 Bandung sebanyak dua kelas. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa antusias orang tua mengenai materi literasi fisik cukup tinggi. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah perlu adanya kolaborasi antara sekolah, orang tua dan siswa untuk meningkatkan literasi fisik.
Early childhood educators' beliefs on increasing fundamental motor skills by playing games in a physical education context: The contradictory belief
Friskawati, Gita Febria;
Ma’mun, Amung;
Mahendra, Agus
Edu Sportivo: Indonesian Journal of Physical Education Vol. 4 No. 3 (2023): Edu Sportivo: Indonesian Journal of Physical Education
Publisher : UIR Press Bekerjasama dengan International Association of Physical Education and Sports
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25299/esijope.2023.vol4(3).14540
The development of fundamental motor skills (FMS) is crucial and should begin in early childhood. As of now, several early childhood educators in Indonesia, particularly in West Java, think that incorporating playground games into the classroom curriculum is the best course of action for raising children’s FMS. This study aimed to present statistics on FMS findings for early childhood who have incorporated physical activity into the curriculum and to demonstrate that these results are still in conflict with teachers’ beliefs. Ex post facto research was applied to one of the early childhood education pilot programs in West Java, Indonesia, including a total of 30 kids. This school’s long-standing intervention involves giving children 30 minutes of structured playtime and 30 minutes of unstructured playtime at the start of each learning period. The Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2) was used to measure FMS. The study’s findings showed that both boys’ and girls’ FMS in both locomotor and manipulating components of the movement were very lacking and inversely proportional to teachers’ belief who believe that this activity will improve children’s motor skills. It is recommended that physical education specialists accompany both structured and unstructured play programs conducted on school playgrounds so that the early childhood education curriculum's programs are properly validated to raise children's FMS following Developmentally Appropriate Practice (DAP).
PHYSICAL LITERACY LEVEL IN EARLY CHILDHOOD: USING THE PL-C QUEST INSTRUMENT
Friskawati, Gita Febria
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 9 No 1 (2024): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33222/juara.v9i1.3755
The physical literacy level of early childhood must be known to determine appropriate intervention in the future. This research will reveal the level of physical literacy of young children using a survey method. A total of 105 children were involved in this research from various types of formal and non-formal early childhood education services. Sampling used convenience sampling to maintain the code of ethics for research in early childhood. The PL-C Quest instrument is used to measure the physical literacy level of early childhood. The data is processed descriptively, then categorization is made for the measurement results. The results reveal that the physical literacy level of boys is the highest compared to girls. The level of physical literacy in all domains for boys is in the medium category, while in the physical and psychological domains for girls is in the low category and the social and cognitive domains are in the medium category. These results can be used as a basis for creating intervention programs to increase physical literacy in early childhood education.