The level of investment literacy among millennials is a crucial factor in personal financial management and long-term financial well-being. This study aims to analyze investment literacy levels, factors influencing investment interest, and the challenges faced by millennials in Balikpapan when investing. The research method employed is a survey with a quantitative approach targeting millennial respondents residing in Balikpapan. The findings indicate that most respondents have a basic understanding of investment, but it is still limited to common instruments such as time deposits and savings accounts. Their comprehension of portfolio diversification, risk management, and investment analysis remains low. The primary sources of information come from social media and seminars/webinars, while consultations with financial experts are rarely conducted. The factors influencing investment interest include perceived high risk, limited capital, and the influence of social environments and media. The main challenges faced are the lack of formal investment education and economic constraints. As a solution, this study recommends enhancing investment literacy through digital-based education, collaboration with financial institutions, and providing consultation or mentoring services. ABSTRAK Tingkat literasi investasi di kalangan milenial merupakan faktor penting dalam pengelolaan keuangan pribadi dan kesejahteraan finansial jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi investasi, faktor yang mempengaruhi minat investasi, serta hambatan yang dihadapi oleh milenial Balikpapan dalam berinvestasi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif terhadap responden milenial yang berdomisili di Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pemahaman dasar tentang investasi, namun masih terbatas pada instrumen yang umum seperti tabungan berjangka dan deposito. Pemahaman terhadap konsep diversifikasi portofolio, manajemen risiko, dan analisis investasi masih rendah. Sumber informasi utama berasal dari media sosial dan seminar/webinar, sementara konsultasi dengan pakar keuangan masih jarang dilakukan. Faktor yang mempengaruhi minat investasi meliputi tingkat risiko yang dianggap tinggi, keterbatasan modal, serta pengaruh lingkungan sosial dan media. Hambatan utama yang dihadapi adalah kurangnya edukasi formal mengenai investasi dan keterbatasan ekonomi. Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan peningkatan literasi investasi melalui edukasi berbasis digital, kolaborasi dengan institusi keuangan, serta penyediaan layanan konsultasi atau mentoring.