Claim Missing Document
Check
Articles

COMMUNITY DIAGNOSIS PERMASALAHAN KESEHATAN LINGKUNGAN PADA WARGA DI KELURAHAN WAY DADI KOTA BANDAR LAMPUNG Musfirah; Dini Anjar Setyani
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i3.14890

Abstract

Health problems continue due to a lack of community awareness and action from the authorities to handle them. The health problems that often happen around us can be in the form of poor waste management, an unhealthy lifestyle, and many more. Community diagnosis is a series of activities in digging and obtaining an overview of the health problem in a community. Community diagnosis is started by analyzing a situation, problem identification, problem cause determination, problem priority determination, and troubleshooting alternative. Community diagnosis aims to gradually identify a problem to know more about the main problem. The method used in this study is descriptive quantitative, data collection, and data retrieval, which have been done by deploying questionnaires and interviewing 50 KK in RT 03 LK II as the sample. Sample determination was done by simple random sampling. After conducting a series of community diagnosis activities, we obtained results that health problems that happen in RT 03 LK II are closed landfill ownership (90%), handling household waste (82%), smoking habit at home (28 %), and finally decide to health intervention. The result showed an increase in 65% of people's understanding of waste management and the dangers of smoking. Community diagnosis activities are expected to make the community and authorities pay more attention to the existing health problems to improve public health. --- Permasalahan kesehatan terus terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dan tindakan dari pihak yang berwenang untuk menangani hal tersebut. Permasalahan kesehatan yang sering terjadi di sekitar kita dapat berupa pengelolaan sampah yang buruk, kebiasaan hidup yang tidak sehat, dan lain sebagainya. Diagnosis komunitas adalah serangkaian kegiatan dalam menggali dan memperoleh gambaran permasalahan kesehatan di suatu komunitas. Community diagnosis dimulai dengan analisis situasi, identifikasi masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas masalah, hingga menentukan alternatif pemecahan masalah. Community diagnosis bertujuan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan secara bertahap guna mengetahui lebih dalam permasalahan utama yang terjadi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dan pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara kepada 50 warga di RT 03 LK II yang menjadi sampel. Penentuan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Setelah melakukan serangkaian kegiatan community diagnosis, didapatkan hasil bahwa permasalahan kesehatan yang terjadi di RT 03 LK II adalah tentang kepemilikan tempat pembuangan sampah basah (organik) yang tertutup (90%), penanganan sampah rumah tangga (82%), dan kebiasaan merokok di dalam rumah (28%) dan melakukan intervensi kesehatan sesuai permasalahan yang ada. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman warga mengenai pengelolaan sampah dan bahaya rokok meningkat menjadi  65%.  Kegiatan community diagnosis diharapkan dapat membuat masyarakat dan pihak berwenang lebih memperhatikan permasalahan kesehatan yang ada, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
RISIKO PAJANAN Ag (PERAK) AKIBAT KONSUMSI AIR SUMUR PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERAJINAN PERAK JAGALAN BANTUL Musfirah Musfirah; Devi Ayu Ikaningrum
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 1 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i1.3015

Abstract

Kualitas air sumur dipengaruhi oleh sumber pencemar dari aktivitas di sekitarnya seperti Kerajinan Perak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar risiko pajanan lifetime Ag akibat konsumsi air sumur terhadap kesehatan masyarakat di Jagalan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Subyek penelitian berjumlah 30 responden yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria konsumsi air sumur, menetap > 2 tahun dan berusia ≥ 25 tahun. Objek penelitan ini adalah sampel air sumur warga. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar ceklist untuk kondisi lingkungan dan kuisioner untuk mengukur variabel ARKL. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi rata-rata Ag air sumur sebesar 0,016 mg/L. Berat badan rata-rata responden 57 kg, frekuensi pajanan dengan nilai median 350 hari/tahun. Nilai Intake nonkarsinogenik pajanan lifetime adalah 0,001245314 mg/kg/hari. Nilai tingkat risiko lifetime yang didapatkan sebesar 0,249062773 (RQ<1). Responden yang mengkonsumsi air minum dari sumur dan menetap di wilayah kerajinan perak desa Jagalan Banguntapan Bantul dalam durasi pajanan lifetime masih aman atau tidak berisiko memiliki gangguan kesehatan nonkarsinogenik sampai 30 tahun ke depan. Namun demikian, pemangku kebijakan dan pemerintah setempat harus tetap melakukan kegiatan pengukuran kualitas air terutama dengan parameter Ag agar tidak terjadi risiko peningkatan konsentrasi Ag maupun logam berat lain dalam air sumur.
GAMBARAN PERSENTASE PENURUNAN ANGKA KUMAN GEL HAND SANITIZER DAN TISU BASAH ANTISEPTIK PADA TELAPAK TANGAN Musfirah Musfirah
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.102 KB) | DOI: 10.12928/jkpl.v1i2.4163

Abstract

Diarrhea is the third order of disease in the Southeast Asian region that causes death in adolescents. Handwashing behavior is really important in preventing diarrhea in Indonesia. Antiseptic wet wipes and hand sanitizer gel are an acceptable alternative for washing hands with soap and air. The study aimed to determine the percentage reduction of hand sanitizer gel and wet-wipes antiseptic at the quantity of hand germs. This study used a quantitative descriptive study with a true experiment research design with a randomized pretest-posttest control group design. The research subjects were one respondent who will conduct 6 steps with any treatment 4 times of repetition. The results of univariate analysis showed that hand sanitizer “brand B” and antiseptic wet tissue “brand B” had a percentage reduction in the highest number of germs due to the existing treatment, respectively 80,49% and 73,55%. The percentage reduction of the germs number on the palms was found in hand sanitizer gel “brand B” and antiseptic wet wipes “brand B”.
PENERAPAN PRINSIP HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN HAZARD BIOLOGIS PADA PERALATAN DI KANTIN UNIVERSITAS Musfirah Musfirah; Atikah Rahayu; Helfi Agustin
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.54 KB) | DOI: 10.12928/jkpl.v3i1.6336

Abstract

Cafetaria in university must meet the nutritious and healthy snacks for students. The quality of healthy and nutritious food is influenced by hygienic, good sanitation and free-hazard contamination aspects on the canteen management. Poor sanitation and hygiene utensils and storage management can increase food contamination.This study aimed to determine the association of implementation of food and hygiene sanitation with the biological hazard on eating utensils. This study used cross-sectional design  and  was conducted in May 2017. The number of canteen sample were 9 canteen and 15 food handlers. The data were collected by microbiological quality checks on tableware and cookware which were often used by the food handlers in food management, observation sheet of sanitary conditions of eating utensils, and questionnaires to find out the implementation of food sanitation hygiene in the canteen. The analytical statistic method used Fisher test. The results study indicate the implementation of hygiene sanitation principle was not associated  with the existence of biological hazard of germs in  tableware (p = 0,538) and cookware (p = 0,476) variable. Knowledge and practice of food safety needs to be increased through training on food security and food sanitation hygiene among food handlers.  
LARVASIDA EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP KEMATIAN LARVA INSTAR III AEDES AEGYPTI Liya Ni'matul Maula; Musfirah Musfirah
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jkpl.v3i2.6317

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is acute fever caused dengue virus transmitted by bite of Aedes aegypti mosquito. Chemically insecticides as vector control can be negative impact to environmental and health body. Alternative biological control is papaya seeds which contain karpain alkaloids, flavonoids and papain. This study determined the effectiveness with variations in concentration and time using papaya seed extract on the mortality of Aedes sp. larvae. The study used true experiment and using post-test only with control group design. Data processing used computer program Statistical Package for the Social Sciences with Anova analysis and Probit analysis. The concentration used was 0,1%-1%. Observations were observed at 1st to 6th, 9th, 12th, 15th, 18th, 21st and 24th hours. The highest mortality rate at 1% concentration and positive control with 100% percentage. Based on Mann-whitney test that positive control (temefos 0,01%)  had a significant difference in mortality of larvae with concentrations of papaya seed extract 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% and 0,5% (p value < 0,05), it means papaya seed extract can be used larvacide. Papaya seed extract had a significant difference  mortality of Aedes aegypti larvae with negative control (well water) at each concentration, it means papaya seed extract can be used as larvacide too. LC50 and LT50 values were obtained based on probit test values of 2,491% and 8,751 hours. It is necessary to control and prevent dengue fever by using natural larvicides.
ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ANALYSIS OF CARBON MONOXIDE GAS EXPOSURE AMONG TRADERS OF GIWANGAN TERMINAL, YOGYAKARTA Ahmad Faizal Rangkuti; Musfirah Musfirah; Yolanda Pridiana
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 14 No. 4 (2022): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v14i4.2022.237-245

Abstract

Introduction: The characteristics of CO gas are that it has no color, odor, and taste resulting from incomplete combustion, which accounts for 70% of motorized vehicle-related air pollution. Terminal traders are among those who are vulnerable to pollution caused by motorized vehicles. The study's goal was to determine the environmental health risk analysis of CO gas exposure to traders at Yogyakarta's Giwangan Terminal. Methods: This study was quantitative using a cross-sectional design study with the Environmental Health Risk Analysis (EHRA) approach. This study used purposive sampling technique. The population was traders, with a sample of 51 respondents. The research instrument is a questionnaire. The Chi-square test was used to measure the bivariate analysis data. Results and Discussion: The average concentration of CO gas was 0.9523 mg/m³, exposure duration was 12.1 hours/day, exposure frequency was 339.94 days/year, exposure duration was 11.96 years, and inhalation rate was 4.1 m³/o'clock. The highest abnormal blood pressure was 40 respondents. Real-time intake min. 0.0184 mg/kg/day, max. 3.0919 mg/kg/day (arrival), real-time intake min. 0.0190 mg/kg/day, max. 3.2021 mg/kg/day (departure). A total of 43 traders had a risk quotient (RQ) > 1. Conclusion: There was a relationship between the intake and the RQ of CO gas exposure but no relationship between blood pressure and the RQ due to CO gas exposure to traders at the Giwangan Terminal, Yogyakarta.
Kajian Pengetahuan, Sikap Dan Persepsi Pedagang Tentang Kualitas Kesehatan Lingkungan Pasar Ahmad Faizal Rangkuti; Musfirah Musfirah; Febriyani Febriyani
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 3 No 3 ( Juli 2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki masalah kesehatan lingkungan yang sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Sanitasi yang buruk diyakini menjadi penyebab utama dalam 280.000 kematian. Pasar Giwangan sebagai tempat umum yang banyak dikunjungi banyak orang memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap pedagang di pasar Giwangan tentang sanitasi, dikarenakan sanitasi memberikan kontribusi dalam mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang pasar Giwangan Yogyakarta yang berjumlah 102 responden. Besar sampel tersebut dihitung dengan menggunakan rumus slovin. Penentuan sampel secara random dengan teknik simple random sampling. Instrument penelitian berupa kuesioner dan lembar checklist. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan pedagang dengan pengetahuan sanitasi baik sebanyak 78 orang (76.5%), sikap baik sebanyak 76 orang (74.5%), dan persepsi tentang kualitas kesehatan lingkungan yang baik sebanyak 64 orang (62.7%). Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara pengetahuan (p=0.002 ≤ 0.05) dan sikap tentang sanitasi (p=0.006 ≤ 0.05) dengan persepsi kualitas kesehatan lingkungan di Pasar Giwangan Yogyakarta. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap pedagang tentang sanitasi dengan kualitas kesehatan lingkungan di pasar Giwangan Yogyakarta. Saran bagi pedagang agar lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan lingkungan pasar sedangkan bagi pengelola pasar perlu adanya pemeliharaan tentang fasilitas dan meningkatkan ketersediaan fasilitas sanitasi di pasar.
Peningkatan Pengetahuan tentang Bina Penyehatan Lingkungan Sekolah pada Siswa untuk Mewujudkan Adiwiyata dan Healthy Cities Musfirah Musfirah; Ahmad Faizal Rangkuti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.369

Abstract

Kesehatan lingkungan sekolah bertujuan untuk meningkatkan, mewujudkan derajat kesehatan dan pengembangan siswa secara optimal. Minimnya penerapan santasi dasar lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan kurangnya kesadaran siswa dalam mengelola dan memelihara lingkungan hidup yang sehat dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk itu sudah selayaknya dikembangkan Bina Penyehatan Lingkungan Sekolah dalam menunjang program sanitasi sekolah, program adiwiyata menuju kota sehat “Healthy Cities” Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan partisipasi siswa dalam mendorong kepedulian terhadap lingkungan sekaligus meminimalisir masalah kesehatan berbasis lingkungan melalui edukasi sanitasi lingkungan sekolah. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu ceramah interaktif, FGD, Praktek, dan Evaluasi. Hasil evaluasi terhadap indikator pengetahuan bina kesehatan lingkungan sekolah diperoleh pengetahuan baik (Pre-test = 55,55%) dan (Post-test = 70,37%) atau terjadi peningkatan pengetahuan 14,81%. Kegiatan ini sekaligus mengaktifkan organisasi siswa di sekolah sebagai “peer educator “bagi teman lainnya. dan “agen of change” di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. The environmental health development of school goals are to improve, realize health degrees and develop students optimally. The lack of implementation of school environment sanitation is the student awareness problem in managing and maintaining a healthy environment and the application of clean and healthy living behaviors. It is appropriate to develop the school's environmental sanitation development in supporting the school sanitation and adiwiyata program towards the "Healthy Cities" Yogyakarta. This program aims to improve the skills and participation of students in promoting environmental stewardship while minimizing environmental-based health problems through school environment sanitation education. The methods used include interactive lectures, FGDs, practice, and evaluation. The results evaluation of school environmental health development knowledge indicators obtained good knowledge (Pre-test = 55.55%), (Post-test = 70.37%), which means an increase in knowledge of 14.81%. This activity also activates student organizations in schools as "peer educators" for other friends and "agents of change" in their community.
Pusat Informasi dan Konseling Masyarakat di SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin dan SMP Negeri 2 Playen, Gunungkidul, Yogyakarta Agus Supriyanto; Wahyu Nanda Eka Saputra; Musfirah Musfirah
Bagimu Negeri Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v1i2.438

Abstract

AbstractCirculation and drug abuse appear as a lack of understanding of the students about the impact of drugs. School counselors have a role in preventive efforts to prevent circulation and abuse in the school environment through counseling and counseling services in the Information and Counseling Center program in peer guidance and peer counseling. The purpose of the Information and Counseling Center program is as a precautionary measure of drug abuse and abuse, as well as insights into the implementation of peer guidance and peer counseling. Method of execution through counseling, training, and forum discussion group. The program targets are students and counselors at SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin Playen and SMP Negeri 2 Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. Evaluate the implementation through group discussion forums with policymakers. The results of the implementation of the Information and Counseling Center program is the emergence of an understanding of students, counselors, and the school about emergency drugs in Playen, Gunungkidul as a tourist environment as well as development of peer guidance and peer counseling skills on students and counselors. The hope of the program is the development of government policies for the application of the Center for Information and Counseling Services at schools. Keywords: Information and Counseling Center, Drug Prevention
Faktor Predisposisi Masyarakat Berhubungan Dengan Tingkat Risiko Pencemaran Air Sumur Gali Musfirah Musfirah; Ahmad Faizal Rangkuti; Fitri Aulia
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 22, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.22.3.245-251

Abstract

Latar belakang: Pencemaran air sumur gali sangat berpotensi terjadi akibat adanya sumber pencemar sekitar dan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan sumber air bersih tersebut. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi masyarakat dalam mencegah pencemaran air sumur gali dengan tingkat risiko pencemaran air sumur gali di wilayah kerja puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dan desain penelitian menggunakan Cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II yaitu di Kelurahan Terban dan kelurahan Kotabaru pada tahun 2022 dengan jumlah populasi 4.137 jiwa dan sampel sebanyak 102 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu Simple random sampling. Instrumen penelitian dalam bentuk ceklist dan kuisioner, serta analisis data bivariat menggunakan uji Chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan tingkat risiko pencemaran air sumur gali (p value = 0,769). Namun,  ada hubungan signifikan sikap (p value = 0,000; RP =3,164; CI 95% = 1,776-5,639) dan perilaku (p value = 0,000; RP =1,648; CI 95% = 1,299-2,091) masyarakat dalam mencegah pencemaran air sumur gali dengan tingkat risiko pencemaran air sumur gali.Simpulan: Faktor predisposisi masyarakat yang berhubungan dengan tingkat risiko pencemaran air sumur gali yaitu sikap dan perilaku dari masyarakat dalam mencegah pencemaran air sumur gali di wilayah puskesmas Gondokusuman II. ABSTRACT Title: Relationship Between Predisposing Factors Among Community and Risk Level of Well Water Pollution.Background: Water Pollution of dug well has the potential to happen as a consequence of the surrounding pollutant sources and the community's behavior in utilizing these clean water sources. The aimed of study is determined the relationship between predisposing factors and the risk level of water pollution from dug wells in the worksite of the Gondokusuman II Public Health Center in Yogyakarta City.Method: This is a quantitative study with a cross-sectional study design. This study was conducted in 2022 in the worksite of the Gondokusuman II Public Health Center, specifically in Terban Village and Kotabaru Village, with a population of 4,137 people and a sample of 102 respondents. Simple random sampling was used as the sampling technique. A checklist and questionnaire were used as research instruments, and the data was analyzed using a statistical test called the Chi-square test.Result: The findings indicate that there was no statistically significant relationship between knowledge and the risk of water pollution from dug wells (p value = 0,769). However, attitudes (p value = 0,000; RP = 3,164; 95% CI = 1,776-5,639) and behavior (p value = 0,000; RP = 1,648; 95% CI = 1,299-2,091) have a significant relationship in preventing well water pollution and the risk level of water pollution .Conclusion: The attitudes and behavior of the community in trying to prevent wells water pollution in the Gondokusuman II Health Center are community predisposing factors which related to risk  level of  wells water pollution. 
Co-Authors Afifah Nur Salsabila Agus Supriyanto Aisyah Ramadana Akhmad Isnawan Arifudin Alfatih, Ainun Najib Amalia Savitri Damaratri Amran, Muhammad Amriadi, Amriadi Anggini, Bismi Atikah Rahayu Aulia Puspa Arini Basyaroh Azita Khairunnisa Basyaroh, Aulia Puspa Arini Burhan, Imron Damayanti, Gita Rosa Dani Aulia Rahmasari Desi Nurfita Devi Ayu Ikaningrum Dini Anjar Setyani Efrida Siti Alifia Febriyani Febriyani Febriyani, Febriyani Fenni Nurul Khotimah Findhita Kusuma Putri Fitri Aulia Gita Rosa Damayanti Halimatussa'diah, Halimatussa'diah Hatibu, Hardiyanti Helfi Agustin Helfi Agustin Hourunisa, Hourunisa Imron Burhan Iyan, Iyan Jassey, Babucarr Kamaruddin Kamaruddin Kamisa, Rizki Khoiriyah Isni Khuliyah Candraning Diyanah Liya Ni'matul Maula M. Yunasri Ridhoh Maharani, Kalyana Maharani, Puspita Cinderella Manjang, Buba Marsuki, Andika MAURITZ PANDAPOTAN MARPAUNG Miftahul Zannah Cahyani Putri Muhamad Risal Tawil Muhammad Alfitrah Kaharuddin Muhammad Rasyid Ridha Nia Octa Wardani Nur Rahmayani Laelin Nurfajriyah Azani Pannyiwi, Rahmat Prasetyaningsih, Indah Tri Puspita, Niken Arina Putri, Miftahul Zannah Cahyani Rachman, Siswati Rametha, Rametha Rangkuti, Ahmad Faizal Rangkuti, Ahmad Faizal Rangkuti, Ahmad Faizal Reny Indrayani Ririh Yudhastuti Salsabila, Afifah Nur Savitri, Sheila Sejati, Eka Nur Sheila Savitri Sri Damayanty Syawaluddin, Ahmad Tafa'al Lana, Abril Toalu, Apdiyani Wahyu Nanda Eka Saputra, Wahyu Nanda Eka Wardani, Nia Octa Wisi Unggul Pertiwi Yolanda Pridiana Yulia Yulia Yuliani, Nur Fadny Zainal, Zaid